Rise of the Guardians (c) Dreamworks; William Joyce
by Ratu Obeng (id: 1658345)
.
.
.
—Drabble 11—
"Gombal"
Dunia guardian gempar.
Jack Frost baru saja dilarikan ke rumah sakit khusus milik Tsar Lunar akibat kasus pemukulan semena-mena, sementara sang pelaku sedang ditahan di Santoff Clausen untuk dimintai keterangan.
"Kau tidak ingat umurmu, Pitch? Bisa-bisanya berkelahi dengan anak-anak?!"
Bernuansa gelap, alis berkerut maksimal dan bibir maju penuh tanda kesal, Pitch malah mendengus meremehkan. Di seberang meja tempatnya diinterogasi, kakinya saling bertumpu dengan tangan disilang di depan dada, tidak ragu menatap lensa biru besar North yang menurutnya terkesan kekanakan.
"Itu akibat mempermainkan putriku, Seraphina."
North memiringkan kepala, tanda tak mengerti, "Setahuku mereka berpacaran sehat seperti biasa. Aku bahkan sering menemani mereka berkencan di taman atau bioskop."
"Oh, diamlah North! Kau memang tidak paham insting ayah. Frost itu pembual."
Di sisi lain North merasa keberatan. Bagaimanapun Jack sudah seperti anaknya sendiri, mana mungkin seorang figur kepala rumah tangga sudi melihat buah hatinya difitnah semena-mena—terutama oleh calon mertuanya sendiri.
"Pembual? Aku tidak merasa Jack seorang pembohong." sebagai bukti, sudah beberapa puluh tahun ini nama inisial JF tidak ada di daftar anak-anak nakal, "Mungkin mulutnya agak terlalu manis, tapi aku yakin apa yang diucapkannya semua fakta."
"ITULAH MASALAHNYA!" telapak tangan boogeyman menggebrak ganas permukaan meja.
"Di mana?"
"DI SITU!"
Krik. North angkat satu alis, mencoba putar otak untuk menangkap kode implisit. Membiarkan Pitch kembali berkicau.
"Dia berani menggombali Serapina dan kesabaranku habis. Jadi kuseret anak brengsek itu lalu kuhajar sampai puas."
"Kau menghajar Jack hanya karena dia menggombali Seraphina?" North ingin berbalik marah, "Bukannya wajar jika sepasang kekasih saling menebar cumbu? Aku juga sering merayu gadis-gadis ketika masih muda."
Pitch korek-korek kuping.
"Ayah dan anak sama saja. Tukang selingkuh."
"Tidak, tidak, tidak." sang Santa beranjak dari kursi, mengayunkan ujung telunjuk tidak setuju, "Meskipun Jack menggoda Seraphina atau bahkan gadis-gadis lain, aku yakin dia tidak akan selingkuh."
"Kau hanya tidak tahu."
"Apa buktinya!? Memangnya apa yang Jack bilang pada anakmu!?" para Yeti di sekeliling mulai sibuk bersiap-siap. Jangan sampai ada korban luka-luka lain yang harus diangkut ke rumah sakit.
"Dia bilang Seraphina adalah takdirnya! Dia bilang tidak ada yang bisa memisahkan mereka, keduanya akan selalu saling melengkapi bagaikan ponsel dengan kartu SIM!"
North geregetan, "Ya lalu masalahnya di manaaa?"
"DI SITU!"
Pitch menarik kerah si janggut putih kasar dan mendesis, tepat di ujung hidung yang seketika berkeringat.
"HAPE-NYA FROST ITU DUAL SIM!"
END
.
.
.
A/N:
Ide diambil dari kak Agus Nurhasan dari salah satu statusnya, makasih banyak~
Katanya ini ide umum, tapi selama pengolahannya seru, IMO kayaknya gpp #SOB
This fic have no purposes, targets or anything. It's purely just for f-u-n!
Review or ideas will GREATLY appreciated. Tell Me, and I will give you shout out in the next chapter \:D/