Mistakes in Love

.

A KyuMin Fanfiction

.

Main Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin

Supporting Cast : Kim Kibum, Kim Jongwoon (Yesung), Kim Jungmo, Choi(Cho) Siwon, Wookie, Kim Youngwoon (Kangin), GS!Park(Kim) Jungsoo (Leeteuk), Im Yoona, Goo Haera (OC), etc

Main Pair : KyuMin, Slight!SiBum

Warning! YAOI, Boys Love, OOC, Typo(s), EYD tidak sesuai, M-preg (but Sungmin already had a children), etc.

Rating : T to M

Genre : Drama, Romance, Hurt/Comfort, Family

Disclaimer : Cerita ini milik saya. Dan percayalah, hanya Kyuhyun dan Sungmin yang saling memiliki #eeeaaa

.

.

.

Summary : Cho Kyuhyun, seorang pemuda penderita "Asperger Syndrom", jatuh hati pada sosok manis yang ditemuinya ditaman favoritnya. Bagaimana cara Kyuhyun merebut hatinya? Mampukah Kyuhyun bertahan setelah satu kenyataan pahit diketahuinya, dan membuat rasa cintanya adalah sebuah kesalahan?

.

{{ Inspired from "My Name is Khan" & "Marry and Max" }}

.

NO BASH, NO FLAME, NO PLAGIAT!

DON'T LIKE DON'T READ!

N' DON'T BE SIDERS PLEASE?!

.

(BGM : Good Person by Super Junior)

.

enJOY reading^^

.

.

.

.

Previous

.

"Aa-nnyeonghaseyo~ Cho Kyuhyun imnida," belum sempat Sungmin meneruskan kalimatnya suara bass Kyuhyun mengalun memperkenalkan diri secara langsung, dan bibirnya yang semula tersenyum kecil menguap seketika setelah mendengar lanjutan kalimat Kyuhyun, "Aku calon suami Lee Sungmin." Suaranya mantap walau terkesan datar, dan tatapannya yang lurus tak beralih dari namja berambut pirang yang tidak lain adalah Kim Jungmo.

Hening selama beberapa saat, hingga sebuah langkah mungil yang amat tenang membuat semua pandangan teralih pada sosok namja cilik yang baru memasuki ruang tamu itu, dan pekikannya yang lantang membuat siapapun disana berjengit kaget.

"JANGAN REBUT MOMMY DARI DADDY-KU!".

.

Chapter 10

.

Semua terjadi dengan cepat saat Wookie berlari begitu saja meninggalkan ruangan itu, hanya satu orang yang segera kembali dari alam bawah sadarnya dan tanpa menunggu waktu lama beranjak menyusul namja cilik itu. "Wookie!"

Kangin memijit belakang kepalanya yang berdenyut, mencoba menghilangkan rasa pusing yang menderanya sementara Leeteuk tak pernah beranjak dari sisinya untuk terus menenangkan sang suami. Jungmo menghela nafas lelah, raut menyesal terlukis jelas di wajah tampannya, yeoja cantik di sampingnya pun hanya bisa menunduk melihat keadaan rumit di hadapannya.

Sungmin, namja manis itu masih mematung di tempatnya sebelum suara bass di sampingnya terdengar sedih, "Wookie marah padaku ya, Ming? Kenapa dia berteriak seperti itu?"

"Gwaenchana. Aku harus menyusul Wookie, kau duduklah dulu." Senyum tulus ia berikan pada namja 'special' itu, ia membungkuk sebentar pada empat orang dewasa yang masih terdiam di tempatnya sebelum kemudian berlalu menuju kamar sang anak.

.

.

.

"Wookie!"

BRAKKK

Pintu berwarna putih dengan hiasan gambar-gambar jerapah itu tertutup sempurna tepat saat Yesung berada di hadapannya. "Wookie, buka pintunya, chagi!" pinta Yesung lembut.

"TIDAK!"

"Jangan begitu, nak. Buka dulu, biarkan Samchon masuk."

"Tidak mau!"

Tidak ada cara lain, sepertinya ia harus melakukan sesuatu yang sering ia lakukan.

"Hyung!" Yesung tengah sibuk merogoh sesuatu di dalam kantung celana bahannya, sesuatu yang selalu ia bawa dan tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya. Setidaknya sebelum namja manis berstatus mantan adik iparnya itu memergokinya.

DORDORDOR

"Wookie buka pintunya! Mommy ingin masuk!" Sungmin tidak memperdulikan reaksi Yesung seperti maling yang tertangkap basah, ia menggedor pintu kamar sang anak dengan brutal.

"Tidak mau! Aku benci Mommy!" Saat jawaban itu terdengar mau tak mau ia mengambil sesuatu yang tengah disodorkan Yesung padanya. Walaupun tatapan heran bercampur curiga tak bisa ia sembunyikan, tapi ini bukan saat yang tepat untuk ia meminta penjelasan pada namja yang lebih tua darinya itu.

Ceklek

Pintu itu terbuka, menampilkan kamar bernuasa binatang berleher panjang favorit Kim Ryeowook. Sungmin menghampiri sang anak yang tengah tengkurap di ranjang mungilnya.

"Aegya..." Panggilnya lembut

Tak ada jawaban, namja cilik itu masih setia menyembunyikan kepala mungilnya pada boneka jerapah pemberian sang kakek, sesekali isakan lirih terdengar dari bibir mungilnya. "Kenapa kau berteriak seperti tadi, nak? Mommy tak pernah mengajarimu seperti itu."

"Aku benci Kyuhyun Ahjussi." Jawab Wookie lirih.

"Kenapa kau membenci Kyuhyun Ahjussi?"

Masih dengan lirih Wookie menjawab, "Dia jahat, dia ingin merebut Mommy dari Daddy."

Sungmin masih tak habis pikir, kenapa Wookie bisa berpikiran seperti itu, "Itu tidak benar, tak ada yang seperti itu."

Isakan Wookie terhenti, ia melirik kecil pada sang Mommy dan berujar ragu, "Tapi Jonghyun bilang..."

Sebelah alis indah Sungmin sedikit naik, "Jonghyun? Nugu?" Tanyanya bingung.

Wookie mengangguk imut dan beranjak bangun sebelum mengemukakan argumen khas anak-anaknya, "Jonghyun teman baruku. Aku bercerita padanya jika Mommy pergi meninggalkanku terlalu lama, ternyata dia juga pernah mengalami hal yang sama."

Seraya mengusap jejak airmata di pipi chubby Wookie Sungmin masih setia mendengarkan cerita sang anak, "Lalu?"

"Eomma Jonghyun juga pergi meninggalkannya terlalu lama, tapi kemudian kembali bersama namja yang Jonghyun panggil 'Ahjussi jahat'."

Sungmin mengernyit heran, "Waeyo?"

"Karena 'Ahjussi jahat' menikahi Eomma Jonghyun saat masih menjadi istri Appanya, itu artinya 'Ahjussi jahat' itu merebut Eomma Jonghyun dari Appanya. Bukankah itu juga yang dilakukan Kyuhyun Ahjussi, Mom?"

Sungmin terhenyak, pantas saja Wookie bisa berpikiran seperti itu. Bagaimanapun Wookie masih bocah berumur delapan tahun, dengan segala pemikiran polosnya. Mungkin memang benar hal itu terjadi pada rumah tangga orangtua Jonghyun, tapi Wookie harus tahu jika hal itu tidak terjadi pada orangtuanya. Bagian yang Wookie tak boleh tahu adalah kebenaran tentang Daddy yang amat disayanginya telah mengkhianati sang Mommy lebih dulu, bahkan sangat lama. Setidaknya jangan sekarang, nanti jika Wookie sudah dewasa dan dapat memahami semuanya. Sekarang Sungmin harus menguras otaknya untuk memberi penjelasan sedernaha namun sekiranya dapat diterima sang anak.

"Wookie, bagaimana kau tahu jika orangtua Jonghyun masih suami istri?" Tanya Sungmin hati-hati.

Wookie tersentak, "Huh?"

Sungmin tersenyum kecil. Dengan lembut ia membimbing sang anak untuk kembali berbaring di ranjang dalam pelukannya, "Kau masih terlalu kecil untuk memahami malasah kami, tapi percayalah tak ada aksi saling merebut diantara kami. Kau lihat Ahjumma yang duduk disamping Daddy-mu, kan?"

Wookie berpikir sejenak, "Yoona Ahjumma?"

"Hm, kau mengenalnya?"

"Tentu, bukankah dia sekretaris Daddy?"

"Iya, dulunya. Tapi sekarang...ia istri Daddy." Jelasnya kembali dengan hati-hati.

Wookie terlonjak bangun, "Kenapa? Bukankah Mommy istri Daddy?"

"Tidak, kami sudah bercerai, nak."

Kepala mungil si namja cilik memiring ke kiri dengan imutnya, "Bercerai...itu apa, Mom?"

Sungmin sedikit merutuki mulutnya yang seenaknya mengatakan hal yang tak mungkin dapat dimengerti sang anak, "Hmm...kau akan mengerti jika kau sudah dewasa, nak. Yang pasti, Mommy dan Daddy sudah tak bisa bersama. Kami mempunyai kehidupan masing-masing sekarang. Dan yang paling penting, Kyuhyun Ahjussi bukan Ahjussi jahat, ia tak pernah merebut Mommy dari Daddy-mu. Mengerti anak manis?"

Sungmin tersenyum kecil saat sang anak masih menatapnya dengan alis bertaut, tapi tak lama kemudian dengan sedikit ragu Wookie mengangguk lucu seraya membalas senyum sang Mommy.

"Sudah lama ya Mommy tak membacakan cerita untukmu, selama ini siapa yang melakukannya?"

"Yesung Samchon."

Sungmin kembali tersenyum mendengar jawaban sang anak yang sudah kembali ceria, "Ingin Mommy bacakan?"

"Eump." Angguk Wookie antusias, "Samchon membelikanku buku cerita yang baru kemarin, Samchon belum sempat membacakannya karena ia terlalu sibuk."

"Cha, biar Mommy bacakan."

Cerita tentang seorang pahlawan pembela kebenaran mengalir lancar dari bibir indah seorang Lee Sungmin. Dalam pelukannya, Wookie mendengarkan dengan seksama. Ia selalu menikmati setiap gerakan yang diperagakan sang Mommy jika sedang membacakannya cerita, berbeda dengan Yesung Samchon yang hanya membacakannya saja.

Ceritanya berakhir setelah lima belas menit Sungmin membacakannya, namja manis itu tersenyum mendengar dengkuran halus Wookie yang menandakan jika sang anak tertidur. Sedikit menyesali mengapa ia harus menempatkan sang anak di situasi seperti ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, inilah kenyataannya, dan mau tidak mau ia harus melewati masa-masa ini. Ini memang berat untuknya, tapi melihat wajah polos sang anak yang begitu tenang dapat membuat hatinya terasa lebih ringan.

.

.

.

.

.

Kyuhyun tak menuruti ucapan Sungmin untuk duduk, ia masih berdiri dengan raut tak terbaca menghiasi wajah putih pucatnya. Tak disadarinya tatapan seseorang dengan sorot begitu tajam yang sarat akan kebencian menuju padanya. Kemudian langkah kaki yang tenang terdengar menuju ruangan itu.

"Yesung-ah, bagaimana Wookie?"

Yesung mengangkat kepalanya saat suara lembut sang eomma menyapanya, "Sungmin sedang menenangkannya, Eomma." Jawab Yesung pelan. Ia sedikit melirik sosok yang tadinya menatap Kyuhyun sekarang diam-diam menatapnya dengan sorot tajam namun sarat akan kekhawatiran. "Ikut aku." Ujarnya ambigu seraya berlalu begitu saja.

Sosok itu bangkit, kemudian tanpa pamit mengikuti sang kakak. Yoona menatap khawatir punggung sang suami, sejenak ia berpikir bagaimana bisa ia berada di situasi yang sangat rumit seperti ini.

"Aku ingin kembali ke kamar."

Suara berat Kim Youngwoon terdengar sebelum sosok berwibawa itu bangkit dari duduknya, dan sang istri dengan sigap membantunya.

Dengan sopan Leeteuk mempersilahkan Kyuhyun dan Yoona selaku tamu untuk menikmati jamuannya, sekaligus mencairkan suasana tegang yang sampai saat ini belum mencair. "Maaf, suamiku sedang kurang sehat. Kami permisi lebih dulu."

Yoona bergegas bangkit dan menunduk sopan, sedangkan Kyuhyun yang sedari tadi tak bisa diam tak terlalu memperdulikan sang tuan rumah. Ia hanya menatap Leeteuk sebentar kemudian segera memalingkan wajahnya dan matanya menatap tak tentu arah. Tak sopan memang, namun sepertinya itu refleks karena Kyuhyun tengah gelisah. Tak jauh berbeda dengan orang lain, hanya ia sedikit lebih jujur, terlebih Kyuhyun belum terlalu mengenal Leeteuk. Untung saja Leeteuk memahami itu, meskipun terlihat agak heran tapi ia sempat mengulas senyum tipis untuk namja 'special' itu.

.

.

.

.

.

"Terimakasih, Hyung."

Tak ada respon yang berarti, baik balasan ucapan ataupun gesture yang menunjukkan jika sosok yang dipanggil 'Hyung' itu mendengar ucapan sang adik.

"Aku..." Jungmo kehilangan kata-katanya saat melihat sang kakak tersenyum padanya, senyum tulus khas Kim Jongwoon yang begitu menyejukkan. "Hyung..." Jungmo tercekat, tenggorokkannya terasa panas hingga kata-katanya kembali tertelan.

"Gwaenchana, semua sudah berlalu, dongsaeng-ah. Kau berhak bahagia. Jika kebahagiaanmu adalah bersama Im Yoona, aku, Appa, Eomma, bahkan Sungmin sekalipun tak berhak melarangnya."

"Tapi aku...tak ingin kehilangan Sungmin...juga." Lirih Jungmo tertunduk.

"Arra...tapi hidup itu pilihan, Jungmo-yah. Kau harus memilih salah satu, jangan sampai kau melukai keduanya. Sudah cukup kesedihan Sungmin selama ini, selanjutnya kau tak boleh memberi kesedihan juga pada Yoona."

"Apa Sungmin memaafkanku, Hyung? Apa dia sudah mendapat penggantiku?" Jungmo bertanya dengan begitu frustasi, hilang sudah ego-nya yang selama ini ia junjung tinggi.

"Entahlah...memaafkanmu atau tidak itu urusannya, tapi yang pasti lukanya sudah sembuh. Mungkin, seperti yang kau bilang, karena ia sudah mendapat penggantimu."

"Apa namja autis yang datang bersama kalian tadi?"

"Bukan autis, dia 'special'..."

.

.

.

.

.

TBC

.

Annyeong~

Masih ingatkan kalian dengan cerita absurd ini? Meski dengan sedikit ragu saya mencoba melanjutkannya, meskipun, maaf malah semakin absurd bin ancurrr. x_x

Sepertinya masih satu chapter lagi akan end, dan dengan segala pertimbangan saya turunkan rate-nya. Karna ternyata saya ngga berani (lebih tepatnya tidak bisa) menghadirkan enceh... Mian~ :D

.

Special Thanks To :

Rilianda Abelira || minnie kyumin || Adekyumin joyer || Saeko Hichoru || ZeLu || cho hyo woon || dhian930715ELF || NaizhuAmakusa || dirakyu || sissy || sitara1083 || coffeewie137 || Beautiful Garnet || hazelsung || Ranny || 137 || Paijem || reaRelf || okoyunjae || ayyu. annisa. 1 || Ecung || KyoKMS26 || Minge-ni || pumpkinsparkyumin || sha. nakanishi || winecouple || RistinOk137 Suka YJ NoChangKyu || Gyumina || aidafuwafuwa || Choi Rae Soo || Cho Na Na || Phia89 || QQKyuminShipper || Labu || Zahra Kokoro || myangelKYUMIN || vnovgu || nova137 || KYUMINTS || nuralrasyid || dessykyumin || Yefah || zaAra evilkyu || Tama13 || sycarp || kyumin pu || kyutaminieya || lemonade || Karen Kouzuki || kyunnie. mmida || kyuminlov3r || zefanyagyu || JOYELPEU137 || KM always89 || Sakuramichi || FrozeMING || rickasanti. cucan || Indah Isma N || OhSooYeol || Tuk Tuk || liu13769 || MermutCS || GaemGyu137 || arumpuspita301 || RyanryanforeverYaoi || silvaelf || harudh861015 || sinyangchoi || MinHyo137 || 1 Guest.

.

Last, review?

.

Cwd, 230515 || QMingKyutez137