All Cast belong to GOD, Storyline belongs to MINE

Warning: Typo(s), Gore, Death Chara, Hard Yaoi, etc.

DON'T LIKE DON'T READ! Silent Readers not allowed!


Pemuda itu berdiri tak jauh dari sebuah batu pualam putih indah dengan ukirannya yang menawan. Desir angin melambaikan rambut hitamnya. Mata yang tadinya terpejam terbuka, membuat apapun di sekelilingnya dapat melihat kesedihan yang mendalam pada dua iris hitam miliknya. Pemuda itu berjongkok dan menaruh sebuket bunga lily di samping nama yang tertera pada batu. Ia menunduk dan berdoa… berdoa kepada Tuhan untuk seseorang miliknya yang sudah tiada.

.

Kyrie, ignis divine, eleison

Quam amoena… O castitatis lilium…

.

.

Lilium

:: Nakazawa Ayumu ::

Warna putih Lily tak ternoda, kupersembahkan untuk dirimu seorang...

.

.

.

Pemuda tampan dengan jabatan tinggi itu berjalan cepat memasuki sebuah gedung lama tak terurus di pinggiran kota Seoul. Ia merutuki siapapun pelaku pembunuhan yang membuatnya harus bekerja sepagi ini. Kalau bukan karena ia adalah seorang kepala divisi elit kepolisian, Ia tidak akan mau repot-repot dengan tugas penyelidikan seperti ini dan memilih bersantai bersama kekasih manisnya.

"Di sini, Tuan Cho!"

Segera saja pemuda bermarga Cho itu menghampiri kawan setimnya. Tidak begitu telat rupanya dia. Namun, tempat kejadian perkara ini sudah lumayan dipenuhi pihak kepolisian yang segera datang bergegas setelah mendapat laporan dari saksi yang menemukan. Pemuda Cho itu segera memasang wajah angkuhnya kembali, mencoba menjaga wibawanya sebagai seorang kepala penyelidik.

"Kemarilah, Cho.. mayatnya ada di sini…,"

Kyuhyun berjengit. Ia sudah sering sekali menghadapi berbagai macam kasus pembunuhan. Namun, mayat korban kali ini membuatnya sedikit mual. Bagaimana tidak? Pembunuhan kali ini sepertinya benar-benar dilakukan dengan brutal oleh pelaku. Korban yang kali ini adalah seorang laki-laki berpostur besar yang kepalanya hancur berantakan, bagian pinggang ke bawah terpisah dan dua tangan lelaki ini dimutilasi dengan potongan kasar dan dibuang entah dimana.

"Dua potong lengannya baru saja ditemukan di gereja dekat sini," lapor kawan setimnya lagi yang diketahui bernama Kangin.

"Gereja?" Kyuhyun bertanya memastikan. Ia mendekati tubuh mayat itu dan menyentuh setangkai bunga liliy di atas dadanya. Sebuah kata membentuk kalimat digoreskan pada dada telanjang lelaki itu, membuat darah akibat ukirannya menodai putih kelopak sang liliy.

Kangin mengangguk, "Ya.. di gereja. Dan seperti yang kau lihat.. setangkai lily dan kalimat yang terukir di tubuh korban."

Lilium…

"Jejak yang sama dengan.. pembunuhan dua hari yang lalu..," lanjut Kangin setelah terdiam sejenak. Dua mata Kyuhyun menyipit. Tidak diberitahupun Ia sudah menyadari kalau pembunuhan kali ini sama dengan kasus yang lalu.. dan dapat dipastikan bahwa pelakunya adalah orang yang sama..

"Kyu! Kyuhyun!"

Kyuhyun segera menoleh saat suara tak asing memanggil namanya. Ia tersenyum saat mendapati orang yang dikasihinya berlari tergesa menghampirinya. Wajahnya yang kelelahan bahkan terlihat manis sekali, ingin sekali Kyuhyun memeluk dan menciumnya kalau saja ia tidak sadar bahwa tempatnya berada saat ini adalah TKP pembunuhan berantai.

"Maaf, aku terlambat.. Aku.. Aku..-"

"Tak apa, aku juga baru datang," Kyuhyun berdiri dan menepuk lembut kepala Sungmin. Kangin memutar bola matanya dengan malas. Kenapa sih dengan pasangan di depannya ini? Tidak ada tempat lain apa? Menyadari wajah keruh sahabatnya, Kyuhyun berdehem dan segera berbalik kembali untuk melihat kondisi mayat korban. "Kapan waktu kejadiannya?"

Seorang pemuda muncul mendekati si mayat dan menanggapi pertanyaan Kyuhyun, "Ditemukan dini hari sekitar jam lima pagi oleh sorang perempuan. Perempuan ini bersiap ke suatu tempat dan menyadari bau menyengat dan segera memeriksanya di sini," Eunhyuk menunjuk seorang perempuan yang berdiri di salah satu sisi gedung ditemani beberapa polisi yang sepertinya akan menginterogasinya.

Kyuhyun mengangguk. Otak jeniusnya berpikir keras mencoba menyambungkan kasus kali ini dengan dua hari yang lalu.. kenapa keadaan korban selalu terpotong-potong dengan keji seperti ini? Kenapa lengan-lengan korban selalu ditinggalkan di gereja oleh sang pelaku? Ada apa dengan bunga lily yang selalu menghiasi tubuh tak terbentuk korban? Apa motif pelaku melakukan ini semua?

Ah.. ia benar-benar bisa gila memikirkan semuanya. Ia dan teman-temannya sesame anggota kepolisian selalu berhasil menyelesaikan kasus manapun. Tapi kali ini, pelaku pembunuhan ini begitu pintar.. ia pasti merencanakannya dengan perhitungan yang matang. Benar-benar tanpa jejak atau apapun yang bisa menjadi petunjuk.

Kyuhyun mendengus, "Lebih baik serahkan mayat ini ke pihak forensik dan lakukan autopsi. Aku ingin hasilnya, cepat," ucapnya tegas. Kangin mengangguk setuju dan segera memanggil orang untuk membereskan korban tersebut dan menaruhnya di kantong mayat. Ah.. sepertinya hari inipun ia akan lebur..

.

.

.

Kyuhyun melepaskan mantelnya dan melemparnya sembarangan ke arah sofa kuning gading di sudut ruang kerjanya. Ia menghela nafas dan mengendorkan simpul dasi hijau miliknya. Ia benar-benar kelelahan, tidak hanya kasus pembunuhan saja yang harus ia selesaikan, tapi pertanyaan-pertanyaan dari wartawan dan desakan yang datang dari berbagai media yang meliput, membuatnya kelimpungan sendiri.

Baru saja Sang kepala devisi elit ini akan memejamkan mata untuk beristirahat sejenak, seseorang mengetuk pintu dan memasuki ruangannya. Ingin ia membentak orang yang berani menganggunya itu, tapi Kyuhyun mengurungkan niatnya saat orang itu ternyata adalah bawahan juga kekasihnya sendiri, Sungmin.

"Kyu.. ini kubawakan dokumen untuk kasus dua hari yang lalu, aku menyalinnya ulang dan menambahkan beberapa bagian yang kurang.. kau mau memeriksanya?" tanya pemuda manis berumur dua puluh lima tahun itu.

"Hn, taruh saja di atas meja.. aku akan memeriksanya kembali nanti,"

Sungmin segera menaruh file-file dokumen itu di atas meja Kyuhyun. Iris mata kelincinya melirik Kyuhyun yang tengah memijat keningnya sendiri. Perlahan ia mendekat dan memeluk pemuda Cho itu dari belakang dan mengecup lembut puncak kepalanya.

"Istirahatlah sejenak, Kyu…" Getaran halus dari suara Sungmin di belakangnya membuat Kyuhyun sedikit bergidik. Ia menoleh dan tersenyum. Senyum yang sangat jarang sekali ia tunjukan untuk orang lain. Ia menarik Sungmin kepangkuannya.

"Tenang saja, Aku sudah menyerahkan tugas ke bagian forensik dan aku yakin Leeteuk-hyung bisa menemukan sesuatu dan mempermudah semuanya.." kata Kyuhyun seraya mencium Sungmin dalam. Bibirnya kemudian turun menyuri leher putih kekasihnya.. menjilat dan menyesapnya.

"K..Kyu..hh.. jangan di sini… ini masih.. di kantor… nanti ada orang yang meli-Ah!"

Sungmin tercekat saat jemari Kyuhyun menekan titik sensitive di dadanya. Merabanya dengan halus dan memilinnya dengan perlahan, membuat Sungmin menggigit bibir menahan desahannya keluar begitu saja.

"Kyu..ahh.. "suara Sungmin tersenggal. Ia mendorong keras dan mencoba melepaskan pelukan Kyuhyun pada dirinya. Namun, Kyuhyun tidak menanggapinya dan malah memeluknya semakin erat. Pemuda Cho itu memutuskan untuk tidak akan melepaskannya.

.

.

.

"Ahh.. Ngghh…."

Kyuhyun menyeringai.. Ah.. betapa cantiknya kekasihnya ini.. kemeja putih masih terpakai namun tidak terkancing, memperlihatkan bagaimana tubuh pulih mulis berpeluh miliknya.. wajah manisnya memerah menahan hasrat bercinta yang mendalam.. Matanya sayu, mulutnya yang terbuka mengundang Kyuhyun untuk kembali menciumnya.

"Mmhh.. hmmh.."

Suara lidah yang bertarung mengisi intensitas ciuman dua pemuda itu, dan sang pendominasi mulai menyusuri deretan gigi dan langit-langit mulut kekasihnya. Pagutan itu terlepas, menciptakan benang saliva yang memanjang di antara mereka yang kian menipis.. Satu dorongan pelan dari Kyuhyun, membuat Sungmin berjengit menahan sakit dan nikmat yang muncul bersamaan.

Kyuhyun mengecup sisi wajah Sungmin, memejamkan mata menahan nafsu saat gelombang kenikmatan yang diberikan Sungmin menyerang setiap syaraf tubuhnya.. "Hhh.. Tell me.. Does it feel good?" ujarnya seraya mulai bergerak maju dan mundur.

"Aaahh! Y..Your thing feels so g.. great.. ah.. Kyu!"

Seringai Kyuhyun semakin lebar tatkala mendengar kata-kata kotor yang Sungmin ajukan sebagai jawaban. "Let me pleasure you then.." setelah mengucapkannya Kyuhyun segera menaikkan kecepatannya, membuat Sungmin terpekik.

"Nnnahh! Aaaahh! Hhh…Ahhh! K..Kyu.. uuhh..!"

Sungmin berteriak, ia tidak peduli lagi pada kemungkinan orang-orang di kantor akan mendengarkan desahannya. Yang ia rasakan saat ini adalah kenikmatan tiada tara.. tidak hanya hentakan-hentakan Kyuhyun yang begitu kuat, tetapi juga tangan Kyuhyun yang bergerilya ke anggota tubuhnya yang lain membuat pemuda itu itu menggelinjang.

"More… Ahh! Nnnhh.. Give me.. hh.. more, Kyu-ahhh!" seperti orang gila, Sungmin meminta lebih. Ia memeluk leher Kyuhyun menggantungkan semua yang ada dalam dirinya dan mencium bibir tipis itu dengan ganasnya.

"Hhh.. hh.. Beg.. Beg for me.. babe.. hh.."

Sungmin merona, dengan tersendat karena dorongan-dorongan Kyuhyun pada dirinya, Sungmin kembali memintanya.. "Give.. me more.. hhh… fill me with your.. nghh.. load! NNAh! Ju..Just Fu..Fuck me more Kyu!" jerit Sungmin.

Kyuhyun melepaskan lengan Sungmin yang memeluknya, dan memutar posisi Sungmin menghadap samping, pemuda Cho itu mengangkat kaki Sungmin lebar, "As You wish.." dan dengan itu semua lepaslah control Kyuhyun padanya. Pemuda itu bergerak begitu cepat tanpa kendali, menghujam kasar titik terdalam Sungmin.

Sungmin tersentak hebat, tangannya mencengkram sudut meja kayu yang menjadi alas mereka bercinta. Sungmin tak pernah meragukan Kyuhyun untuk memuaskannya, tapi ini belum cukup.. belum.. "Deeper… nnhh.. Kyuu! Go deeper inside me!" jeritnya seperti pelacur.

Kyuhyun menarik rambut Sungmin untuk melihat wajahnya, wajah kekasihnya saat ini benar-benar menggoda, "HHh.. I'm Going to fuck you.. nnhh.. 'till your hips.. gghuh.. break, Min-ah.. hh" ucapnya seraya tersenyum senang. Ditariknya paha dalam Sungmin dan membukanya lebar, dengan begini dirinya bisa lebih menikmati setiap inci lubang kenikmatan milik kekasihnya.

"There.. nnhh! Yes, Faster.. nnghh ah!" Sungmin melenguh keras. Kesejatian Kyuhyun di dalam tubuhnya membuatnya sesak, terasa penuh. Tapi tidak apa, karena dia yang menginginkannya.. Ya, dia menginkan semua ini.. tanpa pengganggu, tanpa jeda, tidak pernah berakhir…

.

.

.

Pemuda itu membuka matanya, dan seulas senyum terkembang di wajahnya. Dua tangannya terangkat ke atas dan pikirannya melayang pada kejadian tadi malam. Ia puas.. Ia puas bisa menghilangkan satu korban lagi dengan tangannya sendiri. Satu pendosa lagi yang bisa ia persembahkan untuk orang yang dikasihinya.

"Semoga Tuhan mengampuniku…" bisiknya lirih dan kembali memejamkan mata.

.

.

.

To be continued..


A/N: Halo! Kembali lagi Saya dengan Dark theme Fict! Dan sedikit yah hardcore.. Maaf untuk 'Lemon'nya saya tau itu dingin banget, enggak asyik dan semacamnya.

Lilium adalah bahasa latin dari Bunga Bakung (Lily), dan itu kuambil dari sebuah lagu anime 'Elfen lied' dengan judul yang sama. Ada yang tau? Dan Lagunya agak bikin merinding kalau didenger di malam hari.. Tapi, liriknya tak sehoror itu kok, malah bisa dibilang liriknya bercerita tentang pendekatan diri dengan Tuhan. Dan liriknya semua menggunakan bahasa Latin.

Semoga berkenan dengan ceritaku kali ini, Tinggalkan jejakmu kalau Kau memang menghargai usahaku. Ayo semarakan KyuMin! Semoga hari Kalian menyenangkan!

RnR, Onegai?