Kiss

By D2L

Rate T+

Genre: Suspense/ Romance

Summary: Dengan kedua paras wajah mereka yang tampan, mereka dengan mudahnya memikat perhatian seseorang lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Begitulah kebiasan yang kedua manusia itu. Sungmin dan juga Kyuhyun yang tidak pernah terpisahkan. Bahkan saat mereka saling berbagai kekejian dunia di tangan mereka.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

"Aku tidak menyangka kau akan dengan mudah percaya dengan omongannya. Kau tahu? Dia itu pembunuh sekaligus pembohong yang handal," ucap Kyuhyun.

"Aku tahu. Aku tidak sebodoh itu. Aku bahkan lebih waspada darimu, Kyuhyun," ucap Sungmin memekarkan seringainya. "Anggap saja dengan sengaja aku memasukkan sebuah chip yang dengan ajaib bisa menebak apa dia berbohong atau tidak. Aku lebih jeli, kan?"

"Tapi bukannya dia terlalu gampang memberitahumu segalanya? Kau bahkan tidak memaksanya tapi dia sendiri yang berbicara. Itu sangat aneh. kau harus lebih berhati-hati lagi. Siapa yang tahu kalau apa yang dikatakannya itu adalah hal untuk menjebakmu," ucap Kyuhyun.

"Tentu saja. Terima kasih sudah memberitahuku, tapi walaupun demikian niatku untuk menunjukkan diriku ke publik lagi tidak akan pupus. Hanya aku yang perlu menunjukkan diri dan kau tidak. jika aku berhasil tertangkap masih ada kau dan aku jamin walaupun aku tertangkap kau akan bisa menyelamatkanku karena kau pasti akan tahu siapa pelaku pembunuhan orang tua kita," ucap Sungmin.

Kyuhyun mengeluarkan sesuatu dari balik celananya. Sebuah remote hitam yang berukuran sangat kecil. "Jaga benda ini baik-baik. Tekan tombol itu ketika kau dalam bahaya dan aku akan mengetahui letakmu dan segera menyelamatkanku, mengerti? Buat mereka berpikir kita terjebak dan kalau bisa buat senatural mungkin kau bisa sampai tertangkap oleh mereka."

"Lalu kita tidak yakin apa benar bom itu hanya diletakkan diperusahaan milikku. Ada kemungkinan mereka berpencar dan melakukannya dibanyak tempat," ucap Sungmin. "Dan aku penasaran apa benar Heechul itu meninggal? Maksudku apa tidak terlalu aneh jika bersamaan saat kita menayangkan video call itu?"

"Dia tidak mati. Setidaknya saat kita menanyangkannya mungkin iya," ucap kyuhyun. "Ada seseorang yang sudah bertemu Heechul terlebih dahulu daripada diriku dan memberikannya obat untuk mati suri. Aku tidak tahu apa maksudnya dan siapa itu," lanjut Kyuhyun.

"Kalau begitu memang dari awal pembunuh itu sudah tahu apa yang kita pikirkan dan bergerak lebih cepat dari kita. berarti dengan ini kita sudah tidak perlu berpura-pura untuk sudah masuk ke dalam permainan mereka. Nyatanya kita sudah terjebak di dalamnya."

"Yang terbaik adalah hal yang pantas kita terima," ucap Kyuhyun dengan sebuah seringai.

Sungmin mau tidak mau ikut menyeringai . "Tentu saja. Yang terbaik memang hanya untuk kita."

.

.

.

Untuk awal, Sungmin tidak ingin untuk mengeskpos keberadaannya terlebih dahulu. Dia lebih memilih untuk menyusup ke dalam perusahaannya dari pada langsung menampakkan dirinya. Kini Sungmin sedang menyamar menjadi salah satu petugas kebersihan di dalam perusahaannya karena pekerjaan inilah satu-satunya yang bisa mondar-mandir kemana saja tanpa ditegur oleh siapapun. Dia akan mudah untuk berjalan kemanapun yang dia mau di dalam perusahaan miliknya yang sudah hampir setahun ditinggalkannya ini.

Selama Sungmin berpura-pura menjadi petugas kebersihan dengan mendorong kereta yang penuh dengan alat pembersih, sesekali Sungmin melihat ke arah sekitarnya. dia bisa melihat orang-orang kantor yang sangat sibuk. Sungguh pemandangan itu sekarang menjadi sangat asing untuk. beberapa dari orang yang seharusnya menjadi rekan kerjanya itu ada beberapa yang masih dikenalnya tapi banyak juga yang sudah tidak dikenalnya. Mungkin banyak orang baru yang direkrut oleh CEO baru dari perusahan miliknya ini.

Sungmin tenggelam dalam topi yan gdigunakannya. Tidak ada yang memperdulikan dirinya kemanapun dia pergi. Dengan mudah kini dia berada tepat di salah satu ruang rapat yang sepertinya sedang digunakan untuk saat ini. Sungmin segera membuka pintu dari urang rapat tersebut dan menerobos masuk seenaknya tanpa mempedulikan rapat itu tenu saja bersifat sangat rahasia dan hanya para petinggi di dalam perusahaan yang berhak untuk berada di dalam ruang rapat tersebut. Akh, jika memang kategorinya seperti itu seharusnya Sungmin termasuk di dalamnya, kan?

"kenapa kau ada di sini? Ini rapat penting dan seorang petugas kebersihan sepertimu tidak boleh datang seenaknya. Kau menganggu rapat kami!" Sepertinya yang merupakan bos dari rapat ini langsung angkat bicara.

Sungmin menyeringai, tapi wajahnya yang tertunduk membuat para peserta rapat itu sama sekali tidak bisa melihat seringai milknya. Sungmin kemudian melepaskan topi miliknya dan lihatlah semua wajah kaget dari para petinggi perusahaan miliknya itu terutama CEO baru yang menggantikannya selama dia menghilang. Sungmin penasaran siapa yang memilih CEO baru itu untuk menempati dirinya yang selama ini kosong.

"Kau bertanya kenapa aku menganggu rapat ini? Tentu saja karena aku memang berhak, Lee Donghae," ucap Sungmin. "Karena aku adalah pemilik perusahaan ini dan bukan dirimu." Sepertinya seringai itu semakin mengembang saja.

"Aku menunggumu di ruang kantormu Lee Donghae. Sekarang setelah kau menyelesaikan rapatmu itu," ucap Sungmin dan kemudian meninggalkan ruang rapat itu kembali dengan senekanya saja.

Dengan dirinya yang saat ini tidak menggunakan topi untuk menghalangi wajahnya, semua karyawanannya yang ada di saa langsung terkaget melihat keberadaan Sungmin. Siapa yangt idak kaget melihat wajah mantan bosmu yang dinyatakan hilang kurang lebih setengah tahun lamanya? Ini bukan sesuatu yang biasa tentu saja.

Sungmin berjalan menuju ruang kantor yang dulunya adalah miliknya. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan dari ruangan ini. Masih terasa familiar untuk dirinya. Sungmin berjalan menuju kursi kerja. Kakinya diangkatkan ke atas meja yang ada di depannya ketika dia sudah duduk di kursi kerja itu.

Beberapa detik kemudian terdengar suara gesekan pintu yang terbuka dan menampakkan Donghae yang masuk menggunakan texudo hitamnya yang kelihatan mahal. berbeda jauh sekali dengan Sungmin yang hanya memakai kemeja biru yang lusuh.

"Siapa yang memilihmu menjadi CEO baru dari perusahaan ini?" tanya Sungmin langsung tanpa basa-basi.

"Apa aku perlu menjawabnya?" Donghae malah bertanya balik dengan nada sinis.

"Tentu saja karena aku ingin berbicara dengan orang yang memilihmu itu. Seharusnya perusahaan ini tetap dalam kendaliku, Donghae. Hal itu seharusnya tetap berlaku sampai aku dinyatakan sudah mati," jawab Sungmin angkuh.

"Kenapa? kau tidak ingin memberitahuku? Kau takut kehilangan jabatan tinggimu yang sekarang?"

"Kalau aku mengatakan ya, apa yang akan kau lakukan? Berbelas kasih padaku dan tetap membiarkanku berada di posisi ini?"

"Aku mungkin akan melakukannya jika kau memberitahuku siapa yang membuatmu berada di posisi itu."

"Dari mana aku bisa percaya apa yang kau katakan?"

"Selama 10 tahun ini kau mengenalku dan kau tidak percaya padaku? Apa aku tipe orang yang suka mengingkar janji ketika sudah mengatakannya? Katakan padaku apa yang kau ketahui tentang diriku yang sudah kau kenal dari usia kanak-kanak ini."

Donghae diam kembali. Tampak memikirkan apa yang dikatakan Sungmin.

"Itu masih belum menjamin apa-apa."

"Kenapa kau tiba-tiba saja menjadi keras kepala? Kau diancam, ya oleh orang itu sampai-sampai kau sama sekali tidak mau buka mulut?"

Kembalinya Donghae yang diam tentu saja menjawab telak pertanyaan yang Sungmin lontarkan padannya.

"Kalau kau tidak segera memberitahuku siapa yang melakukan hal itu bukan hanya kau saja yang mengalami kerugian asal kau tahu. Di dalam perusahaan ini sudah ditanamkan sebuah bom dan yang menanamkannya adalah seorang yang ingin membunuhku dan dia ada di dalam perusahaan ini," ucap Sungmin kali ini dengan wajah yang sangat serius.

Kemana hilangnya wajah yang kenanak-kanankan itu? Wajah mengerikan dan sangat sepertinya membuat Donghae sedikit tersentak karena baru kali ini dia melihat kepribadian Sungmin yang seperti ini.

"Aku serius. Orang itu ingin menjatuhkanku dari kedudukanku dan ingin mengambil alih perusahaan ini sepenuhnya tanpa aku bisa mengutak-atiknya lagi. Selama setengah tahun ini aku terus memburu pembunuh itu yang tidak lain yang juga sudah membunuh orang tuaku. Kau perlu paham jika ini bukan hanya untuk sekedar mengukuhkan egomu yang sangat rendah itu," hina Sungmin.

"Aku hampir mati di tangan pembunuh itu jika kau ingin tahu kemungkinan yang paling buruk yang akan dilakukan oleh pembunuh itu pada semua orang yang ada di dalam perusahaan ini juga."

"Itu hanya sebuah ancaman pmpng kosong darimu. Jika pembunuh yang kau katakan itu ingin mengambil seluruh perusahaanmu itu, maka dia akan bisa melakukannya dengan mudah ketika kau menghilang tanpa jejak,"

"Tapi dia tidak bisa menghilangkan dengan mudah orang-orang penting dari perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaanku dan sangat percaya padaku. Selama belum ada berita tentang diriku yang sudah meninggal, maka selama itu juga orang-orang yang menginvestasikan dana mereka pada perusahaanku ini akan tetap berinvestasi karena mereka yakin aku akan kembali lagi, dan jika pembunuh itu langsung mengambil alih perusahaan milikku maka aku yakin orang-orang yang berinvestasi itu akan langsung menarik investasi dana mereka karena sudah bukan aku lagi yang mengatur perekonomian perusahaan milikku. Jangan menyepelekan masalah kepercayaan seseorang. Itu bisa menjadi akar yang sangat penting dan susah untuk ditumbangkan," jelas Sungmin.

Donghae tampak menelan ludah. Dia sama sekali tidak bisa memikirkan alasan apapun lagi untuk menyangkal apa yang dikatakan oleh Sungmin. Jika memang apa yang diaktakan Sungmin benar, maka kemungkinan itu lebih baik untuk dihindari, kan?

"Pengacaramu, Lee Sungmin. Zhoumi." Akhirnya Donghae membuka mulutnya. Membocorkan apa yang sedari tadi ditahan oleh lidahnya agar tidak terucapkan dari mulutnya.

Awalnya Sungmin kaget saat mendengar nama pengacara keluarganya itu disebutkan. Tidak pernah diduganya sebelumnya. Mungkinkah pengacara yang sangat dipercayanya itu adalah pembunuhnya atau bukan? Zhoumi hanya menjadi salah satu pion dari sang pembunuh yang sebenarnya?

"Kau bisa mengambil posisimu sebagai CEO kembali, tapi tidak dengan fakta bahwa akulah yang memiliki perusahaan ini jadi kau tetap saja karyawanku walaupun kau menududuki posisi tertinggi di dalam perusahaan ini," ucap Sungmin dengan seringai.

"Nah, sekarang kau bisa melanjutkan kerjaanmu lagi! Aku berharap banyak padamu untuk mengembangkan dan memajukan perusahaanku lalu sekarang aku akan mengecek keamanan gedung ini. Bom itu bisa meledak kapan saja jika aku tidak cepat mencarinya jadi aku sarankan kau untuk segera mengevakusasi siapapun yang ada di gedung ini," balas Sungmin. "Aku menunggu kerja sama yang baik antara kau dan juga diriku."

Dan kemudian Sungmin bangkit dari kursi yang didudukinya dan berjalan keluar dari ruangan itu. Yang perlu dipikrikannya sekarang adalah dimana kira-kira bom itu diletakkan. Tidak akan mudah untuk menebaknya. Gedung ini terdiri dari 35 lantai. Bisa kau tebak dimana bom itu ditaruh dan lebih tepatnya di sebuah ruangan mana bom itu diletakkan dalam satu lantai? Belum lagi Sungmin tidak bisa memastikan apakah hanya ada satu bom yang diletakkan di sini. jumlah bisa lebih, tapi tidak mungkin banyak hingga sanggup menghancurkan satu gedung ini.

Sesuatu tiba-tiba saja terlintas di dalam pikiran Sungmin. Mungkin dia bisa mendapatkans esuatu dari ruang pengamatan CCTV.

Tanpa membuang waktu lagi Sungmin segera menunju ke sana. Setelah berada di sana, segera diceknya dengan jeli setiap rekaman dari CCTV itu. Awalnya semua yang diperiksanya bahkan tidak da yang memberikan kecurigaan ke padanya, tapi kemudian dia sadar akan sesuatu. Ada salah satu rekamanan CCTV yang tidak terlihat jelas karena terkena pantulan dari cahaya matahari. Setengah dari ruangan yang direkam itu tertutupi oleh cahaya matahari dan tidak bisa terekam oleh CCTV yang ada. rasanya mustahil tidak seorangpun yang menggunakan kesempatan itu untuk melakukan sesuatu yang membuatnya tidak akan ketahuan karena tidak bisa terekam oleh CCTV yang ada.

Sungmin memperhatikan setiap detik dari ruangan itu yang masih terlihat dan tidak terkena cahaya dan kemudian Sungmin melihat jam direkamnya tayangan ini. Sekitar jam 12 siang dan itu artinya kedudukan matahari pada jam tersebut paling memungkinkan setara dengan lantai 32 dari gedung ini.

Mengetahui fakta tersebut Sungmin segera melesat pergi tanpa membuang waktu lagi untuk mengeceknya.

.

.

.

Kyuhyun kini berdiri di salah satu lantai tertinggi dari sebuah gedung. dia menatap layar laptop miliknya. dari pemantauan satelit, dia hanya bisa menemukan satu saja bom yang saat ini aktif di Seoul ini dan tidak lain berada di perusahaan milik Sungmin. Kyuhyun hanya bisa mengamati dari sini saja dan dia berharap Sungmin bisa menjinakkan bom itu tepat pada waktunya.

Dirinya terkaget saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh lehernya. Sebuah pistol mengarah ke arah

Hal tersebut sama sekali tidak membuat Kyuhyun panik. Dengan mudah dia membalikkan keadaan. Kini dirinya dengan orang asing itu saling menodongkan senjata satu sama lain, tapi sepertinya mereka sendiri terkaget saat melihat satu sama lain.

"Eunhyuk?"

"Kyuhyun?"

Mereka saling mengenal?

.

.

.

Tidaklah mudah untuk menemukan satu ruangan di lantai 32 ini. Sungmin harus memeriksa dengan detail dan mengingat ruangan mana yang merupakan tempat bom itu diletakkan.

Akhirnya Sungmin menemukan ruang itu dan secepat mungkin dia menggeledah ruangan ini dan benar dia menemukan sebuah bom di salah satu pojokan ruangan itu. Sungmin segera bergegas untuk mencari gunting . Dia membuka isi bom itu dan melihat kabel yang ada di dalam. Dia memilih memotong dua diantara banyak kabel itu dan ketika dia melakukannya angka pada bom itu langsung mati. Untung dia sudah belajar cara untuk menjinakkan sebuah bom dari Yesung. Sungmin sekarang hanya bisa terduduk di lantai dan bernapas legah.

"Selamat. Aku tidak menyangka ternyata kau berhasil menemukan bom itu bahkan menjinakkannya." Suara asing itu langsung membuat tubuh Sungmin bersiaga. Dia berbalik, tapi dia mendapati sosok asing itu bersama denan Kyuhyun.

Sungmin mengerutkan keningnya. Dia kemudian menatap Kyuhyun. "Siapa dia?"

"Seorang yang tidak akan ingin kau kenal seumur hidupmu," ucap Kyuhyun dengan nada menyindir.

"Kalau kau berkata seperti itu, kau membuatku terlihat seperti pihak yang jahat di sini," ucap Eunhyuk.

"Bukannya memang seperti itu?" Lagi-lagi Kyuhyun menyindir Eunhyuk.

"Apa aku masih seorang yang jahat ketika hendak memberitahukan kalian mengenai siapa pembunuh yang kalian incar itu?"

"Kalian tidak keberatan jika sekarang kita pergi dari sini dan menuju tempat kediamanmu yang masih rahasia, Kyuhyun?"

.

.

.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu kediaman Kyuhyun yang rahasia dan tidak diketahui oleh siapapun di daerah Seoul ini. Mereka duduk dalam sebuah meja bundar dan saling bertatapan satu sama lain. Tiga orang yang tak lain adalah Kyuhyun, Sungmin dan orang yang baru mereka temui tadi yang tak lain adalah sepupu Eunhyuk yang juga ternyata mengetahui tentang perihal Kyuhyun selain orang tuanya sendiri.

"Apa pekerjaanmu sekarang," ucap Sungmin. tanpa basa-basi. Dia tidak mau membuang waktu. Mereka memang sedang dikejar waktu yang dibuat oleh pembunuh itu.

"Pekerjaanku yang sekarang? Aku adalah seorang informan handal. Semuanya bisa kuungkap dalam sekejap. Tidak ada kasus yang diserahkan padaku yang mustahil. Dalam waktu sekejap aku bisa mengetahui pelakunya melalui koneksiku yang luar biasa," jawab Eunhyuk dengan nada angkuh.

"Kau jelas-jelas bisa berada di tempatku berada karena kau ada kaitannya dengan mereka," ucap Kyuhyun.

Eunhyuk hanya menyinggung sebuah senyuman. "Yang kau maksud mereka siapa? Si pengebom bodoh yang membuat dirinya tenar beberapa hari ini atau sang pembunuh yang berdarah dingin yang tidak pernah bisa kalian tangkap bahkan mengungkap jati diri mereka?"

Sungmin menyipitkan matanya. Dia mentap Eunhyuk dengan tatapan sinis."Kenapa kau bisa tahu?"

"Kau lupa pekerjaanku apa? Aku seorang informan yang tahu segala informasi bahkan yang sangat tertutup dan ilegal sekalipun."

"Tidak semuanya," ucap Kyuhyun tajam.

"Kau benar. Yang tahu tentang mereka memang hanya sedikit. Aku mengetahuinya karena aku pernah bekerja pada mereka sebelumnya." Ucapan Eunhyuk tentu saja membuat kedua itu kaget.

"Aku memang tadinya bekerja pada mereka, tapi kelakukan mereka benar-benar menyebalkan. Mereka tidak membayar jasaku seperti kesepakatan yang pertama. mereka menipuku dan membuatku rugi jutaan won! Jika dengan memberitahu kalian ini kesempatanku untuk membalas dendam pada mereka, maka aku akan dengan senang hati membocorkan siapa pembunuh kedua orang tua kalian yang kalian incar sampai saat ini, tapi sebelum itu." Eunhyuk menggantungkan perkataannya dan menatap ke arah Sungmin.

Eunhyuk kemudian menatap Sungmin dengan tatapan serius."Aku harap kau yang paling bersiap saat mendengar informasi yang akan kukatakan. Akan kujamin apa yang kukatakan adalah keberanan yang sebenarnya, tapi kebenaran itu adalah kenyataan yang sangat pahit terutama untuk dirimu, Sungmin. Pembunuh itu tidak lain adalah orang dalam dari perusahaanmu sendiri Sungmin dan aku yakin kau sudah bisa menebak siapa itu, tapi kau tidak akan pernah menyangka seberapa dekatnya kau dengan pembunuh ini."

Sungmin mengerutkan keningnya mendengar perkataan Eunhyuk.

"Kau tahu? Kenyataan ini sudah diketahui oleh yesung dan juga Ryeowook. Aku yang memberitahu mereka agar mereka segera mengatakannya padamu, tapi sepertinya mereka lebih memilih untuk bungkam dan tidak memberitahumu apa-apa hingga sekarang."

"Kenapa kau memilihku? Aku yakin kau lebih mengenal Kyuhyun dariku."

"Tentu saja karena saat itu aku tidak mengetahui keberadaan Kyuhyun dan tidak bisa memberitahunya, hanya kau yang kuketahui lokasinya dan aku ingin membantu kalian bukan semata-mata karena aku ingin membalas dendam pada mereka, tapi aku punya budi besar terhadap nyonya Cho."

"kau masih ingat kronologi saat kau menunggu di hotel dan seorang yang mirip Kyuhyun mendatangimu?"

"Ya. Aku sudah diberitahu oleh Yesung. Orang itu katanya adalah salah satu suruhan dari pembunuh yang ingin menipuku," balas Sungmin.

Eunhyuk mendecit kesal sedikit saat mendengar penjelasan Sungmin. "Oh, rupanya mereka mengarang beberapa bagian."

Perkataan Eunhyuk lantas membuat Sungmin harus mengerutkan keningnya.

"Dan bagaimana dengan tas hitam yang saat itu kau bawa? Apa kau melihat ke dalam isinya?"

Sungmin menggeleng singkat. "Yesung dan Ryeowok pasti membacanya sendiri dan memilih untuk tidak memberitahumu."

"Memangnya apa isi tas itu?"

"Identitas pembunuh yang kalian incar dan aku heran kenapa Yesung dan jug Ryeowook tidak memberitahu kalian padahal jika kalian membaca informasi yang aku kirimkan itu maka kalian tidak perlu bersusah-susah seperti sekarang untuk mencari pembunuh itu," jelas Eunhyuk.

"Asal kau tahu bahwa orang yang mirip Kyuhyun itu adalah orang suruhanku dan bukan orang yang disuruh oleh pembunuh itu. Orang yang mirip Kyuhyun itu adalah salah satu partnerku yang sangat ahli dalam menyamar dan partnerku sama sekali tidak ada hubungannya dengan orang-orang yang tiba-tiba menyergap masuk setelah dia keluar dan hampir membunuhmu, Sungmin.:

"Aku sungguh hanya ingin memberikan informasi itu padamu. Aku sama sekali tidak tahu ternyata Siwon dan juga Kibum sudah mengetahui lokasimu dan hendak menyerangmu saat partnerku yang kusuruh untuk menyamar menjadi Kyuhyun itu meninggalkanmu."

"Dari mana aku bisa mempercayaimu?" tanya Kyuhyun sinis.

"Apa gunanya kau menjadi anggota FBI jika tidak bisa menggunakan koneksimu, hah?" balas Eunhyuk sinis.

"Kau bisa mempercayaiku," ucap Eunhyuk sekali lagi berusaha untuk membuat dua orang ini percaya padanya.

"Seorang mantan FBI yang berbelok dan hampir membunuh temannya sendiri dalam sebuah penyelidikan? Kau berharap aku mempercayaimu?" sindir Kyuhyun.

"Dan aku bertanya padamu kenapa kau yang seorang FBI saja tidak bisa mengetahui keberadaan Siwon dan Kibum dengan mudah? Itu karena mereka lebih profesional dari yang kalian kira. Mereka menggunakan orang lain sebagai pion dan menyamarkan keberadaan mereka sepenuhnya. FBI bahkan tidak bisa melacak keberadaan mereka dan hanya aku yang saat ini mengetahuinya dan berusaha untuk membantu kalian. Mungkin malah kelihatan mencurigakan jika hanya aku yang mengetahuinya. Terserah jika kalian berpikir seperti itu, tapi untuk saat ini kalian harus percaya sepenuhnya padanya. Aku akan terima-terima saja jika andai kalian ingin membunuhku tapi tidak sekarang. Kalian bisa melakukannya ketika sudah menyelesaikan perkara kalian terhadap Siwon dan juga Kibum."

Sungmin mendekat ke arah Kyuhyun. "Dia cukup bisa membaca pikiran kita dan dia menawarkan dirinya sendiri. Apa kita tidak bisa percaya akan ucapannya kali ini saja? Lagipula kalau dia berkhianat kita bisa langsung membunuhnya."

Bisikan Sungmin masih belum ditanggapi Kyuhyun.

"Hanya untuk kali ini saja, Eunhyuk." Ucapan final Kyuhyun membuat Eunhyuk dan Sungmin puas.

"dan untuk kali ini kita akan bekerja sama dengan Tan Hanggeng juga."

"Aku baru saja menyetujuimu tadi tapi aku ingin menariknya kembali. Bekerja sama dengan pembunuh gila itu? Kau pasti bercanda! Dia sama sekali tidak bisa dipercaya!" seru Kyuhyun. "Dia sudah membunuh appaku!"

"Sungguh, kau bisa mempercayainya. Kekasihnya bisa terbaring di sana juga karena ulah Siwon dan juga Kibum," ucap Eunhyuk.

"Dia hanya menjadi kaki tangan. Seorang budak yang tunduk karena ancaman dari kedua orang itu," ucapnya sekali lagi. Berusaha menyakinkan Kyuhyun sepenuhnya.

Sungmin berusaha menenangkan Kyuhyun dan menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Intinya sudah banyak dari kita, tidak terhitung jumlahnya yang sudah dipermainkan dengan mudah oleh kedua orang bangsat itu," ucap Eunhyuk.

"Jika memang benar seperti itu, kau ingin melakukan rencana seperti apa untuk menjebak mereka sekarang?" tanya Sungmin tenang.

"Taktik kalian memang benar. Kalian harus masuk ke dalam permainan yang mereka susun. Berpura-pura sudah tertipu dan saat sudah berada di dalam kalian akan menyerang mereka habis-habisan. Itu adalah cara yang paling handal untuk bertemu dengan Siwon dan juga Kibum untuk mematikan gerakan mereka, tapi ada titik lainnya yang membuat mereka akan berbalik menjadi pion yang kalian mainkan. titik yang membuat mereka menjadi sangat lemah," ucap Eunhyuk dengan sebuah seringai licik.

.

.

.

Oh, my they are getting closer to us. What we gonna do?

Of course, broke them into a lame trash again, honey.

.

.

.

TBC

.

.

.

Balasan review :

elfishy09 : Terima kasih sudah bersedia membaca dan bahkan mereview XD ratenya tidak bakal naik sampai fic ini tamat. kan sudah diberitahukan dichpt sebelumnya :3 Maaf tapi untuk saat ini masih belum kepikiran untuk membuat GS mungkin nanti tapi tidak dalam waktu yang dekat

bunnykyu : makasih X3 di sini sudah dijelaskan, maaf jika penjelasannya terlalu membuat pusing TT_TT

chu : iya dong. Kebanyakan kriminal kan memang begitu agar dirinya tidak bisa ditangkap oleh polisi hehehe… ini sudah dilanjut ;) Sebenarnya Sungmin tidak membuat kekagetan apa-apa tapi dia malah yang mendapat kejutan dari Eunyk hehe :3

kyufit0327 : harus seperti itu dong kalau tidak dia akan terbantai oleh kejamnya dunia ilegal yang baru diterjuninya ini sudah dilanjut. terima kasih sudah mereview XD

meotmeot : Iya. Keadaan tentu saja membuat Sungmin jadi sadis. Oh, tentu saja pembunuhnya licin solahnya ada Kibum sih sang jenius di SJ hehe… Oh, itu ada alasannya karena dia diancam oleh Siwon dan Kibum buktinya dia digertak oleh kedua orang itu dengan membuat Heechul tampak seolah-seolah sudah mati.

sissy : Ini sudah dilanjut XD

miiru as mirukia : Iya. Sebetulnya sempat kena WB dan berusaha untuk bangkit kembali TT^TT Iya yang lainnya akan diusahakan untuk tetap lanjut walaupun mungkin masih tersendak-sendak. WB-nya masih ada dikit hiks*plakk* malah jadi curhat haha…

abilhikmah : Iya. Ming lagi cari pembunuhnya dan kini sudah ketemu tinggal bagaimana menangkap mereka :D

melsparkyu : Castnya mulai dari sini akan terus nambah :D di atas sudah dijelaskan tentang perihal Heechul dan juga tentang hangeng dan bagaimana Sungmin yakin pasti akan apa yang dikatakan hangeng dan kenapa bisa sekarang hangeng malah terkesan berpihak pada Sungmin Untuk tahu siapa yang bakal menang silahkan di tunggu chpt selanjutnya hehe :3 terima kasih sudah mereview chingu. *hug* XD Berkat pertanyaanmu fic ini bisa sedikit cerah padahal sebelumnya aku kehabisan ide :D

liu13769 : iya solanya aku memang dari dulu tidak pandai dalam romance huhu TT^TT

A/N : Terima kasih sudah membaca dan mereview! XD