Disclaimer : Bleach itu punyanya ahjussi © Tite Kubo saya cuma meminjam tokohnya
Pairing : IchiRuki
Genre : Romance
Rate : T
Warning : Typo, OOC (banget -_-") cerita kacau, abal (yakin deh)
Cerita ini fiksi asli dari hasil imajinatif saya sendiri.
Genuine Vampire © _SheWonGirl_
(entar tolong bayangin Ichigonya berambut agak panjang, bukan yamg pas rambut cepak :D)
Minna, ini mungkin bakalan jadi fic terakhirku sebelum diriku hiatus (mungkin, soalnya bisa aja aku akan upload yg I'm Your Target dulu sebelum hiatus) soalnya bakalan sibuk ama real life dulu, apalagi sifa kaga punya laptop buat ngetik, walo banyak warnet tapi blum tentu waktunya yang ada.
Jadi tolong tungguin sifa comeback ya, Terima kasih sudah support saya, review + koment yang membangun buat fic saya juga follow + favorite-in fic saya T_T
Juga balasan review ada di bawah (_ _) #bow
Chapter V
Rukia segera mendorong Ichigo agar menjauh dari tubuhnya. Kursi direktur itu beroda sehingga Ichigo memang menjauh dari Rukia. Lipstik yang menempel dibibir mungil Rukia itu agak berantakan karena ulah Ichigo, lalu dengan segera Rukia mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.
"Direktur, bisakah anda menghentikan sikap-sikap konyol anda kepadaku?" tanya Rukia ia menahan marah.
"Sikap konyol?" tanya Ichigo, ia menyunggingkan smirk di bibirnya, "Kau itu propertyku, aku bebas melakukan sesuatu padamu," jawab Ichigo, ambernya berkilat senang.
"Property?" tanya Rukia, volume suaranya membesar, "Aku seorang wanita bernama Kuchiki Rukia! Lalu, jika direktur memintaku telanjang sekalipun, aku juga harus menurutinya?" tanya Rukia, nafasnya memburu karena marah, "Apa anda kira aku tidak punya harga diri?"
Ichigo bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Rukia, dia berhenti tepat dihadapan Rukia dan dengan sinis Ichigo berkata padanya tetapi sinisan itu lebih tepatnya disebut kalimat perendahan, "Berapa hargamu? Aku pasti mampu membelimu," jawab Ichigo.
Rukia menahan amarahnya, dia sedikit menggigit bibir tipisnya, "Sudah kewajibanku, aku menghormati anda sebagai atasanku dan sudah menjadi hakku, anda memperlakukanku dengan sopan, Direktur," jawab Rukia, ia kembali ke mode kerjanya.
Ichigo menarik bibirnya kesamping lagi, ia melakukan smirk yang kedua kali. Rukia masih memandangnya lurus, tanpa spasi tanpa arti. Lalu dengan segera Rukia memberi hormat pada Ichigo dengan sikap tenang dan mengambil dokumen yang ada diatas meja, "Permisi direktur," itulah kata terakhirnya sebelum Rukia meninggalkan ruangan Ichigo yang bercat putih itu.
Dengan kasar Ichigo mengendurkan dasinya, mata ambernya berkilat marah, "Wanita brengsek," umpat Ichigo.
Detik selanjutnya, Ichigo mengangkat ganggang telepon dimejanya dan memencet tombol sesukanya. Walau dia menekannya secara random, teleponitu tetap tersambung ke seseorang diseberang sana. Ichigo menghubungi salah satu wanitanya.
"Aku ingin bertemu, sekarang!" ucapnya dingin. Belum sempat wanitanya diseberang sana itu menjawab, Ichigo sudah menutup sambungan teleponnya dengan kasar. Segera Ichigo mengambil mantel dan memakainya, lalu ia berjalan keluar dari ruangannya.
"Aku keluar, batalkan meetingku hari ini," ucap Ichigo tanpa memandang Rukia. Rukia memberi hormat mengerti. Sebelum Rukia sempat menjawab Ichigo, pria bersurai orange itu sudah berjalan lagi menuju pintu keluar.
"Dia badmood? Kenapa dia susah sekali dimengerti sih?" tanya Rukia kesal.
Dari dalam tas mungilnya tiba-tiba hp flip ungu berbandul chappy nya bergetar, pertanda dia mendapat email baru. Segera Rukia duduk kembali dan mengecek tas dan mengambil hpnya, ia membuka isi email itu.
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject : Dokumen
Sepertinya secara tak sengaja (atau kau memang mengundang perhatianku) meninggalkan dokumen bawaanmu. Aku letakkan dimejamu, map warna hijau jika kau lupa :D
PS: aku kangen sekali berkirim e-mail seperti ini padamu hehe J untung e-mailmu tak berganti.
Seketika Rukia membeku. Seingatnya, jika ada dokumen yang ia tinggalkan – apalagi yang menemukan Grimmy – berarti kejadian di ruang direktur dilihat oleh dirinya? Dia e-mail padaku baru saja kan? Bagaimana ini?
Segera saja Rukia membalas e-mail dari Grimmjow.
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject : Re :Dokumen
Kapan kau ke ruanganku? Kau tidak melihatku?
Rukia memencet tombol reply dan tak lama kemudian balasan masuk ke ponselnya lagi.
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject : Re:Re: Dokumen
Hey, aku mengirim pesan panjang penuh cinta tapi kau hanya membalas singkat seperti ini? :*
'Grimmy bodoh ini menyebalkan', pikir Rukia
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject : Re:Re:Re:Dokumen
Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat balas yang benar! - -"
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject :Balasan
Aku tidak melihat kau ada di ruanganmu jadi aku tinggalkan diatas meja, apa dokumennya hilang? O_O
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject :Re: Balasan
Tidak hilang, terima kasih sudah mengembalikannya padaku ._.
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject :Re:Re: Balasan
Lain kali jangan ceroboh lagi, kau bisa dimarahi bos orange mu =D
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject :Re:Re:Re: Balasan
Kau yang menyebabkan aku ceroboh. Aku tak takut padanya!
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject: Orange
Kenapa menyalahkanku? Kau yakin, tak takut padanya?
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject:Re:Orange
Kenapa kau membahas dia, bukan kita? -_-
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject: Re:Re: Orange
Wow. Kau ingin membahas kita?
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject: Re:Re:Re: Orange
Bukan, maksudku kau atau aku? Ah, ini menyebalkan, terdengar seperti aku mengharap kau jadi pacarku, tentang kau saja.
From : grimmy_blue docomo dot ne dot jp
Subject: Kita
Hahaha, kau lucu :3
From : chibi ruki docomo dot ne dot jp
Subject:Re: Kita
Haha, kau menyebalkan =="
Rukia bersumpah hari ini dia tidak akan membalas e-mail dari Grimmjow lagi. Selalu saja seperti ini, e-mail darinya selalu saja memojokkan Rukia.
'Ini namanya bullying abstrak,' keluh Rukia.
Segera Rukia mengerjakan tugasnya untuk membatalkan rapat penting yang sudah didepan mata dan tak ada privacy time lagi baginya. Padahal kolega yang satu ini begitu berarti bahkan sudah menjadi kaki tangan Kurosaki corp dan si rambut orange itu membatalkannya begitu saja. Benar-benar membuat pekerjaan Rukia tidak efisien!
_SheWonGirl_
Waktu Ichigo keluar dia memang sedang badmood dan hari sudah menjelang sore. Dia pergi sendiri tanpa ditemani sopir pribadinya. Ichigo mengendarai mobilnya dan melaju, menuju salah satu butik Regenbogen (Pelangi dalam bahasa Jerman) yang begitu terkenal di Kota Karakura. Ichigo hanya memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan tak lama kemudian wanitanya itu langsung masuk ke dalam mobil Ichigo.
"Tidak biasanya kau memanggilku dan menjemputku sendiri? Kemana supirmu?" tanya wanita itu.
"Aku membuangnya," jawab Ichigo dingin, ia mulai menstater mobilnya dan menjalankannya.
"Sepertinya tuan Kurosaki sedang badmood ya?" goda wanita itu, tak lama kemudian ia terkekeh.
Ichigo masih memandangi jalan, "Diamlah," ucap Ichigo dingin lagi.
Wanita itu tersenyum, dia hafal jika memang Ichigo sedang badmood beginilah dia, lalu wanita itu menjawab,"Baiklah."
Ichigo memarkirkan mobilnya disalah satu hotel yang rencananya saat ini akan dia gunakan untuk bermalam. Dengan cepat Ichigo keluar dari mobilnya dan wanitanya segera menyusul. Perlu diketahui, Ichigo tidak akan membiarkan siapapun kecuali dirinya dan sopirnya untuk mengendarai mobilnya, ya walau yang ia gunakan saat ini hanya mobil Porsche. Wanita itu menggelanyutkan tangannya dilengan Ichigo dan mereka segera masuk ke lobby hotel, menuju resepsionis dan memesan kamar. Sedang ditempat yang sama, si rambut biru yang abru saja keluar dari lift tanpa sengaja melihat Ichigo dan wanitanya – yang terlihat mesra, walau Ichigo tak memandang wanitanya dan memakai kacamata hitam – sedang berjalan menuju lift. Ichigo masuk di lift tanpa sempat memperhatikan Grimmjow, kemudian Grimmjow kembali masuk ke dalam lift dan segera merogoh ponsel Do Co Mo yang ada didalam saku jasnya dan memencet nomor Rukia, dia meneleponnya.
"Ya, ada apa Grimm?" tanya Rukia dari seberang, "Aku sedang sibuk, kalau tidak penting aku akan menutupnya."
"Apa kau punya hubungan khusus dengan direkturmu?" tanya Grimmjow.
Rukia yang berada diseberang sana kaget, untung saja Rukia langsung menetralisir suara dan menenangkan tubuhnya,"Tentu saja tidak Grimm, kau ini bicara apa? Apa menurutmu aku ini tipenya?" tanya Rukia.
"Ya, kau bukan tipenya," jawab Grimmjow, lalu dia memutuskan sambungan teleponnya.
Rukia terkejut, memandangi bingung ponselnya, 'Apa Grimmjow melihatku dicium oleh direktur?' pikirnya.
Sesaat setelah Grimmjow menutup teleponnya, pintu lift terbuka. Ia menampakkan Grimmjow yang keluar dari sana. Grimmjow berada di lantai 10 hotel itu, didepannya Ichigo masih berjalan dengan wanitanya kemudian Grimmjow memanggilnya.
"Direktur Kurosaki," ucap Grimmjow.
Ichigo dan wanitanya segera menoleh mendapati dirinya yang dipanggil dengan suara keras. Grimmjow berjalan mendekat.
"Oh, kau," ucap Ichigo pendek.
Grimmjow sudah berdiri tepat dihadapan Ichigo, Ichigo segera memberikan kunci kamar hotel itu pada wanitanya dan berucap, "Kau duluanlah."
Wanitanya segera menerima kunci itu dan menjawab, "Oke." Dan dia berlalu begitu saja dari pandangan si rambut orange dan rambut biru.
"Ada apa?" ucap Ichigo datar.
"Dia, wanitamu?" tanya Grimmjow.
"Memang kenapa dengan dia?" tanya Ichigo. Pertanyaan itu berbalik ke Grimmjow.
Grimmjow mendekat pada Ichigo, menepuk dada Ichigo kemudian seperti membersihkan sesuatu dari kemeja Ichigo. Lalu mendekatkan wajahnya pada Ichigo, "Aku hanya meminta, jangan mempermainkan Rukiaku karena elleest mon sauveur*." Grimmjow serius, terlihat dari matanya.
Ichigo menepis tangan Grimmjow, "Bisa kau jauhkan wajahmu?" tanya Ichigo dingin.
"Ah ya," jawab Grimmjow lalu dia menjauhkan wajahnya dan melanjutkan ucapannya, "Aku mengerti kekhawatiranmu, seperti adegan komik yaoi yang muncul didunia nyata?" tanya Grimmjow, suaranya sudah tak mengancam seperti tadi.
"Kuchiki itu milikku jadi aku bebas melakukan apapun padanya," jawab Ichigo.
"Milikmu karena dia bawahanmu? Childish sekali jawabanmu, bung, kau tahu dia itu karyawan yang bertanggung jawab dan kau memanfaatkannya?" jawab Grimmjow, suaranya berganti lagi.
"Itu masalahmu, bukan masalahku," jawab Ichigo acuh.
"Oh baiklah, bahkan direkturnya sendiri terpesona pada keluguan Rukia, kau tahu? Bahkan dia belum pernah merasakan manisnya ciuman pertama. Aku sudah memperingatkanmu direktur, aku harap saat kita bertemu lagi aku bisa mentraktirmu minum kopi," ucap Grimmjow. Ia tersenyum, sungguh senyuman tulus.
"Kau simple minded sekali," cemooh Ichigo.
"Kalau tidak, aku akan punya banyak musuh," jawab Grimmjow, "Maaf membuat wanitamu menunggu dirimu, ja na Direktur Kurosaki," ucap Grimmjow, dia tersenyum senang baru kemudian dia pergi dari hadapan Ichigo.
Ichigo melepas kaca matanya kasar dan membantingnya ke lantai lalu dia meninggalkan koridor hotel dan menuju ke kamarnya. Brengsek, dirinya tambah badmood.
_SheWonGirl_
Pagi itu Rukia bangun dan kejadian saat dia baru bekerja 2 hari untuk Ichigo terulang kembali. Dia dilema antara berangkat dan tidak, mengingat kemungkinan hari ini direktur senjanya itu masih marah dan juga kemungkinan bertemu Grimmjow yang sepertinya dia memang tahu kejadian siang kemarin di ruangan Ichigo. Grimmjow, sigh... mengingat nama itu bisa membuat dirinya ber-sigh berkali-kali dalam beberapa menit.
"Grimmy, apa yang harus aku lakukan?" tanya Rukia ia menghadap samping, bertanya pada kucing berkulit belangnya itu, namanya memang Grimmy seperti nama panggilannya pada Grimmjow. Oh dan satu hal lagi, kucing itu memang pemberian Grimmjow sebelum Grimm pergi ke Perancis.
Kucing mungilnya itu hanya menjawab, "Meeoooww...," seakan dia mengerti rasa gelisah majikannya.
Rukia tersenyum, dia harus optimis. Tidak boleh galau seperti ini, benarkan? Baiklah tidak ada waktu lagi untuk dia berdiri sendirian dikamar melamun tak jelas sambil memandangi langit biru dari berandanya, dia harus bersiap-siap berangkat bekerja karena boss senja nya pasti tidak mentolelir dirinya. Jika Rukia mengingat Ichigo bisa ada waktunya dia tertawa ada juga waktunya dia marah, benar-benar menyebalkan!
Sesampainya Rukia di kantor, Ichigo belum menunjukkan batang hidungnya hingga jam 10 JST. Sampai di kantor pun Ichigo langsung berjalan cepat ke dalam ruangannya sendiri. Rukia langsung mengejarnya masuk. Ichigo memandang keluar jendela.
"Direktur, mau aku siapkan kopi?" tanya Rukia.
"Ini tak lagi pagi Kuchiki," jawab Ichigo datar. Lalu dia memutar kursinya, menghadap Rukia.
"Lalu direktur mau kubuatkan apa?" tanya Rukia lagi.
'Wanita ini memang tidak pernah berubah,' pikir Ichigo.
"Bisa kau mendekat kemari?" tanya Ichigo.
Rukia menurut, dia mendekat kearah Ichigo, "Direktur tak akan lagi menciumku kan?" tanya Rukia.
"Itu masalahku jika aku akan menciummu atau tidak," jawab Ichigo.
Rukia sedikit melongo, tidak seperti biasanya si orange itu menggoda dirinya.
"Hei, kau itu bawahanku, seharusnya kau menuruti perintahku dan membuatku nyaman jadi atasanmu," ucap Ichigo lagi.
Rukia melongo lebih lebar, si orange menganggapnya bukan sebagai barang lagi. Oke sekarang Rukia lebih mendekat.
"Duduklah disini," perintah Ichigo, ia menunjuk ke arah pangkuannya.
Rukia juga menjadi labil dan berucap, "Jika ada yang melihat bagaimana direktur, seharusnya anda juga mengetahui posisiku," ucap Rukia.
Ichigo tak menunggu lagi. Dia menarik Rukia menuju dirinya, tentu saja Rukia tepat duduk di pangkuan Ichigo. "Aku pria bebas, apapun yang aku lakukan apa harus orang-orang mengkritiknya?" tanya Ichigo.
Perasaan Rukia menjadi tak tenang, sepertinya dirinya dulu pernah mengalami sensasi seperti ini. Rukia memandang wajah Ichigo, amber Ichigo tak seperti biasanya yang terlihat begitu hangat.
'Jeruk busuk ini benar-benar tak bisa ditebak,' pikir Rukia.
Ichigo mendekatkan wajahnya pada Rukia. Tapi dengan segera Rukia menutupi bibirnya dan tak disangka Ichigo ber-smirk lagi lalu dia menuju daun telinga Rukia dan menjilat ujungnya. Rukia tak bisa mengeluarkan suaranya tapi wajahnya benar-benar memerah.
Setelah itu Ichigo membangunkannya dan dia sendiri bangun dari duduknya.
"Aku bisa melihat point of view darinya, ternyata menggodamu benar-benar menyenangkan, dari dulu sampai sekarang," ucap Ichigo. Ia mengambil jasnya yang ia letakkan di kursi direkturnya. Rukia masih berfikir maksud Ichigo dari dulu sampai sekarang itu apa.
Ichigo melangkahkan kakinya, "Jangan bilang kau ingin melanjutkannya Kuchiki," ucap Ichigo.
Mendadak muka Rukia memerah. Ichigo membuka suara lagi, "I hit it right at the bullseye, Kuchiki, ikut aku rapat," ucap Ichigo datar.
'KUSO,' teriak Rukia di pikirannya, 'Sarapannya pagi ini sebenarnya apa, hah!'
_SheWonGirl_
Ichigo dan Rukia sudah duduk di mobil lamborghini hijau Ichigo. Sekarang mereka sedang menuju perusahaan si rambut biru, mengawasi proses pembuatan iklan untuk mall terbaru milik perusaan Ichigo. Tension di mobil Ichigo begitu datar, tidak ada kata-kata keluar dari mulut masing-masing dari mereka.
Sesampainya disana mereka langsung menuju lokasi syuting iklan. Grimmjow sudah bersiap menunggui mereka, mengetahui Rukia dan Ichigo sudah berhasil ditangkap oleh pandangan matanya, Grimmjow menyungging senyuman sinis.
"Aku akan mendapatkan tontonan menarik dari kalian berdua, bersiaplah," ucap Grimmjow.
_SheWonGirl_
*Dia penyelamatku dalam bahasa Perancis
Keiko Eni Naomi : ini ntar bakalan harem beneran kkkk~
Sakura yuki : kkk~ mami, udah pernah diskusiin sama kamu mi :D
Izumi Kagawa : benci ama rukianya ntaran ya ada di chapter depan2 nya say :D
Naruzea Aichi : Nyosor-nyosor kan suka :3
Azura Kuchiki : Hahaha, q lupa deh kayaknya q udah pernah balas PM kamu say :D next chap baru ketahuan :3
Ojou rizky : hahaha, derita dalam cinta XD
Wishi nara : kkkk~ bolehlah say :p
Kyouya x Cloud : kkkk~ sipp sipp, ntar bakalan ada lagi yg rebutin Rukianya, tunggu saja kisah selanjutnya xD
Life's really hard : Oke say :D
Shinigami teru chan : Q kayaknya juga udah pernah bales pm kamu ya xD
KittyLuvBunny : beda, Grimmy atas Kucing, Grimmy bawah nya manusia xD okey say :D
Darries : Salam kenal kembali :D soal keluargannya ntar nyosor dibelakangnya ya :3
Raracchi : haha, salam kenal say :D hahahaha, biasa lagi rada error authornya xD, ya semoga part ini suka kkkk~ Kalo kamu suka kejutan, ntar tak kejutin terus ya :D
Fuuchi : Dia kan Anak baru gede xD makasih say :D
Hiyoshi Hyun : kkk~ ganbatte buat kamu juga say :D
Amexki Chan : kkk~ makasi mexki chan XD deg degannya gimana xd
Death Room q lgn : Ini kepanjangan nama kamu apa say xD, makasih say baca terus fic ku ya klo gitu :3. Oh iya sekarang lebih milih rata kiri aja deh, klo centre ga bisa soalnya, uda pngaturan dari FFn nya say, makasi sarannya say :D
Pintri : Makasi saeng, gregetnya ntaran pas klo ada konflik antara lelaki kkkk~
Rurukichi : Makasih say, iya nih pas rada error soalnya :D
Wah klo chap yg ini mgkin akan 10 an tp klo yg lain ga nyampe segitu kok :D, Makasih sarannya ya
Xiah Juli : Entaran say, tak revealin chap depan :D , sama-sama :3
Rinko : kkk~ kita udah temenan ya say u,u engga suka bikin fic yang bikin pusing kepala apalagi bikin readernya marah ama salah satu pemerannya kkk~ q sendiri lebih suka ngangkat tema comedy romance soalnya say :D makasi ya reviewnya :3
Heti : eon, kkk biasa ABG eon, labil xD
Kiki Ryu : hahaha, ini update, dibaca yah :D