Hay minna-san. . o-genki desuka?

Perkenalkan aku JL chan kawa . . ya kawa bukan kawai loh. Tapi, kalau mau menganggap aku kawai juga tidak apa – apa. XD #dibuang readers

Aku author baru disini jadi belum berpengalaman dalam bidang cerita – bercerita, tulis - menulis, bahasa - berbahasa dan fanfiction – berfanfictionan. #abaikan

Yasudah, daripada lama berbasa basi ( emang udah lama ) nanti jadi basi ( emang udah basi ) kita langsung saja ke cerita. :)

Selamat menikmati . . . (^_^) #prasmanan mode on

~JLHP chan kawa present~
Warning : OOC, Typo(s), Gajeness, ya begitulah ( apa pula )

.

.

Fairy Tail tetap milik Hiro Mashima – sensei

.

.

#* When I see the sky, I can feel you *#

Chapter 1

~ Normal POV ~

Liburan sekolah? Kata - kata yang tidak asing lagi. Seperti biasa, waktu liburan adalah waktu yang paling ditunggu - tunggu oleh para pelajar, tidak terkecuali pemuda tampan dengan rambut hitam dan mata berwarna biru gelap ini. Ya dia adalah Gray Fullbuster. Dia baru saja bangkit dari dreamlandnya ketika cahaya sang mentari berhasil menyelinap masuk melalui celah jendela tepat di wajahnya.

~ Gray POV ~

" nngghh " keluhku yang masih setengah sadar.

' Sudah pagi ternyata ' pikirku setelah menyibakkan tirai jendela kamarku dan melihat sang mentari telah pada persinggahannya.

Aku segera beranjak dari tempat tidurku menuju lembaran – lembaran yang terpajang di dinding kamarku itu. 'huh, masih liburan' pikirku sambil berjalan untuk membersihkan diri setelah melihat tanggal dan jadwal sekolahku pada kalender tersebut. Bukannya aku tidak suka liburan tapi, yah rasanya cukup membosankan, aku memang tidak seperti anak yang lain, 1 : 10 yang akan menghabiskan liburannya dengan sebaik mungkin seperti jalan - jalan , aku memang lebih suka di rumah. Bukannya tidak mau juga, hanya saja aku tidak mau menghabiskan waktuku untuk hal membuat diriku lelah. Aku selalu berfikiran menyusahkan atau merepotkan sekali kalau melakukan hal itu.

Hari ini aku ingin sedikit merenggangkan ototku dengan berjalan – jalan di dekat padang rumput belakang rumah. Selama liburan aku memang lebih banyak menghabiskan waktuku dengan hibernasi, ketika bosan aku ke belakang rumahku dekat dengan rerumputan seperti savana yang sangat sepi, cocok untukku. Setelah cukup lelah berkeliling, aku menyempatkan diri duduk di tempat kesukaanku, di bawah pohon memandang langit saat itu begitu biru dan bersih ( yah, aku memang menyukai langit ), tiba - tiba kudengar suara yang tidak asing lagi bagiku.

" GRAY " " GRAAAYY"

aku menoleh dan mendapati seseorang yang tidak asing bagiku tengah berjalan mendekatiku. Seorang gadis cantik dengan rambut pirangdan mata coklat karamelnya.

" oh Luce, ada apa?" tanyaku padanya.

Tanpa menjawab pertanyaanku terlebih dahulu, dia langsung duduk disampingku. Dia hanya tersenyum memandang langit. Aku hanya memandangnya, sampai akhirnya dia menoleh padaku.
"Memangnya salah jika sahabatmu menemuimu?" jawabnya dengan memperlihatkan senyuman manisnya padaku.

"Tidak juga, hanya saja kau mengganggu ketenanganku" balasku padanya.

"huh. ." keluhnya sambil menggembungkan pipi, yang aku anggap cukup imut.

Nama lengkap gadis itu adalah Lucy Heartfilia. Gadis dari keluarga konglomerat Heartfilia yang sangat cantik dan manis ini merupakan salah satu sahabatku selain Natsu Dragneel dan Erza Scarlet. Mereka adalah atau bisa kubilang dari orang lain yang sangat aku percaya. Aku mengenalnya sudah cukup lama, saat kepindahannya ke rumah sebelah rumahku. Dia dulu adalah anak yang cukup pemalu pada awalnya tetapi ternyata dia sangat berisik dan keras kepala, berkebalikan denganku, yang bersifat cuek dan dingin, mungkin inilah yang membuat kami cocok.

"Hey Gray, kau masih ingat perkataanmu dulu?" tanyanya tiba - tiba setelah cukup lama kami sama - sama diam memandang langit.

"hmm, yang mana?" balikku bertanya tanpa mengalihkan pandanganku dari langit.

" Itu loh, yang kamu bilang, 'kurasa rasa kagum, suka, cinta dan sayang itu berbeda'. " Jelasnya.

" Hmmm " gumamku kecil sambil masih berfikir saat ketika aku mengatakan 'kata - kata' itu.

~Flashback on~

Aku sedang duduk di depan meja belajar kamarku sambil menggambar. Ya, aku sangat suka menggambar, tapi aku lebih fokus terhadap gambar pemandangan. Aku sedang menggambar pemandangan pinggir laut dengan sunset.

" Cklek " " Kriieeet " tiba - tiba kudengar dari belakang punggungku pintu kamarku terbuka dan aku tahu pasti siapa yang suka seenaknya membuka pintu kamarku itu.

" Ehem Gray " panggil seseorang dengan suara baritonnya, dan aku sangat yakin bahwa itu Lyon Bastia, kakakku.

" Apa ? " sahutku membalikkan badan, kulihat raut wajah Lyon bingung dan agak panik, seperti mengatakan ' Gray, gimana nih ? '. Lalu, aku mendengar suara aneh tepat dibalik punggungnya tapi aku tahu suara apa itu yang tepat dibelakangnya.

Aku melirik seseorang yang ada dibalik punggung Lyon. Aku melihatnya dengan bingung. Lucy, dengan suara paraunya yang nyaris tidak terdengar tapi aku dapat mendengarnya dan bulir - bulir liquid yang jatuh dari pelupuk matanya.

" K, Kau lihat sendiri kan ? A, aku tinggal ya. L, Lu, Lucy-san si,silahkan masuk " ujar Lyon sedikit gugup mungkin karena bingung apa yang terjadi. Lalu, secepat kilat dia meninggalkan kami berdua di kamar. Aku melirik Lucy yang sedang berjalan dan kini tengah duduk dipinggir kasurku. Dia masih juga menangis, walau suara tangisannya nyaris tidak terdengar, tetapi air matanya terus membasahi pipinya. Aku sebenarnya lumayan panik karena sudah lama sekali aku tidak menghadapi orang yang menangis, tetapi aku mencoba bersikap tenang.

" Jangan menangis. Menyebalkan " ujarku singkat. Sungguh, itu hal payah yang aku lakukan pada orang yang kini sedang menangis di sampingku.

Dia tidak merespon, justru dia makin menangis sejadi - jadinya. Aku tertegun dalam posisi diam sangking bingungnya karena aku makin membuat temanku ini sedih. Aku belum bisa menyebutnya sahabat karena aku memang mempunyai hubungan sosial yang cukup buruk, sehingga aku belum bisa memilah - milah suatu hubungan penting. Kemudian dia tiba - tiba memelukku dengan erat.

Aku terkejut, tapi lebih tepatnya nge-blush akibat perbuatannya. Kurasakan panas menjalar disekitar wajahku, lebih tepatnya di pipiku. Hey bagaimana tidak, sekarang kami berada di kamar, berdua, laki – laki dan perempuan, berpelukan, haduh, walaupun kami teman tapi tetap saja kan. . . Tetapi, aku berusaha membuang pikiran itu jauh – jauh dan tetap bersikap tenang. Aku pun mulai dapat membalas pelukannya.

" maaf Luce, sebenarnya ada apa ? " tanyaku padanya sambil mengelus kepalanya dan membelai rambut pirangnya, karena jarakku dengannya cukup dekat, aku bahkan dapat mencium bau vanilla strawberry tubuhnya. Walaupun aku masih kalah dari Natsu yang dapat mencium bau Lucy dari jarak yang cukup jauh.

" hiks. . te-rima hiks. . ka-sih " ucapnya masih sesegukkan akibat menangis.
Lalu, dia melepaskan pelukannya dariku dan dapat kulihat senyum terkembang diwajahnya yang saat itu kacau. Aku masih bingung, tapi aku berusaha membalas senyumannya. Kemudian, dia tertawa dan mengatakan bahwa wajahku lucu kalau tersenyum paksa. Aku hanya bisa bersweatdrop mendengarnya. Semudah itukah dia berganti mood ? pikirku. Lalu, dia menceritakan kenapa menangis.

Dia bercerita bahwa dia diputuskan oleh senior yang disukainya karena senior tersebut kembali pada mantannya, dan dia baru menyadari bahwa dirinya hanya pelarian bagi senior tersebut. Dia menangis bukan karena diputuskan melainkan dia merasa dibodohi oleh senior tersebut. Sebenarnya sudah dari awal aku menebak - nebak alasannya, dan ternyata memang benar. Dia bicara sekaligus terus mengumpat senior dan mantannya tersebut. Alasan dia mengumpat mantan pacar seniornya juga karena dia selalu mendapat tuduhan tak jelas dari mantan pacar seniornya tersebut.

Aku hanya dapat ber-oh-ria saja. Setelah puas mengumpat kedua orang yang mengganggu hidupnya tersebut, lalu dia dengan tawanya yang khas, berkata.

" kau tahu kenapa aku berterima kasih padamu, padahal kau telah berkata cukup kasr padaku, huh ? "

Iyey, akhirnya selesai juga chapter ini. Singkat banget ya? * Lucy : ikh, authornya lebay

-_- , author : biarin. . Xp

Gomen ne kalau ceritanya kurang menarik dan biasa saja. Tapi, setelah baca, aku minta reviewnya ya? *Gray : Mau banget ya? , author : Ikh,. =_=

Ok, tunggu next chapnya ya . . XD #ngarep + puppy eyes ( ditendang Lucy and Gray )

Jaa ne~ (^_^)