BREATH

. Warning! FF Gaje

. Warning! Boys Love

. Warning! Exo Crack Couple

. Warning! KaiBaek with KaiSoo as slight

.

_YoJeong Side_

Hai.. aku YoJeong, peri pemandumu dalam cerita ini. Aku akan memandumu kedalam dunia yang penuh dengan hal-hal ajaib yang disebut Cinta, Takdir, Harapan dan Keyakina. Dimana Cinta tidak akan peduli dimana dia akan mendarat, Takdirpun hanya mengikuti apa yang sudah diperintahkan sang Pencipta. Tapi Harapan dan Keyakinan adalah hal yang berbeda. Kau bisa memilih untuk terus bersama orang yang kau cintai, yakin bahwa dia adalah pilihan hidupmu. Tapi... Kau juga bisa membuang keyakinan itu semua.. Jadi semua tergantung pada kalian, dan oh.. Sepertinya aku terlalu banyak bicara sampai-sampai melupakan tokoh utama kita.. Nah mari kita lihat garis kehidupannya...

.

.

.

Baekhyun hanya bisa diam ketika pamannya, Cho Kyuhyun memutuskan untuk membeli apartemen dekat rumah sakit tempat Kyuhyun bekerja. Hanya itu yang bisa dilakukan Kyuhyun demi almarhum hyung-nya. Ibunya Baekhyun yang dipanggil sang Pencipta 2 tahun yang lalu dengan Ayahnya. Yang dimiliki Baekhyun sekarang hanya hyung-hyungnya yang sangat menyanyangi Baekhyun.

"Baekkie, jangan melamun. Kau sudah mengumpulkan barang-barangmu?" tanya Luhan, hyung ke-2 Baekhyun. Pria yang memiliki wajah manis yang membuat siapa saja menjadi gemas melihatnya, tapi dibalik wajah manisnya itu dia sangat bertanggung jawab yah walaupun dia manja.

"Sudah hyung, sudah beres dan tidak ada yang tertinggal," kata Baekhyun sambil tersenyum untuk meyakinkan hyung-nya. "Kalau begitu bantu aku angkat barang-barang ini Xiao Lu! Dari tadi kau sibuk terus dengan Iphone-mu, bilang pada Sehun kau sedang sibuk," gerutu Kris, hyung tertua. Sikapnya yang dewasa dan berkharisma itu mampu membuat para yeoja meleleh karena merasakan aura milik Kris. "Kau cerewet ge!" balas Luhan sambil mengangkut dus-dus disekitarnya.

"Baekkie tolong bantu hyung sebentar," panggil JunMyeon atau sering dipanggil Suho yang artinya Guardian. Senyumnya bagai malaikat membuat semua orang yang berada disekitarnya akan merasa damai untuk sesaat. Baekhyun mengangguk dan mengikuti Suho menuju kamar belajar mereka yang kini kosong melompong. Hanya tersisa stiker-stiker imut yang masih setia menempel disana sampai akhirnya dia hancur sendiri.

"Hyung... Apa kita benar-benar harus pindah?" tanya Baekhyun memecah keheningan. Suho mengangguk mantap sambil menepuk bahu Baekhyun pelan. Seakan-akan memberikan kekuatan baru untuk Baekhyun. "Nah, sekarang tersenyumlah dan bantu aku angkat dus-dus itu," kata Suho sambil tersenyum menambah kekuatan sedikit demi sedikit.

.

.

.

Baekhyun mengerjapkan matanya berulang kali, tidak percaya dengan apa ada dihadapannya sekarang. Sebuah aartemen mewah dengan 4 kamar dan ruang tamu serta ruang dapur yang luas. "Gomawo samchon.. Jeongmal gamsahamnida," kata Baekhyun sambil memeluk Kyuhyun.

.

.

.

"Akhirnya rapi," kata Baekhyun lantang. "Baekkie kemarilah! Istirahat dulu," panggil Kris. Baekhyun langsung bergegas menghampiri mereka yang diruang tamu. Sebuah TV LCD terbaru terletak manis dihadapanya. "Besok kau masuk sekolah baru, kan?" tanya Luhan sambil menarik pergelangan tangan Baekhyun lembut agar duduk disampingnya. "Yup! Aku akan satu sekolah dengan Suho hyung!" Suho yang mendengar namanya disebut hanya bisa tersenyum. "Yah! Kenapa kalian berdua selalu bersama eoh?" protes Luhan pura-pura kesal. "Factor face hyung," jawab Suho kalem sambil melempar Suho dengan bantal sofa. "Hya! Hyung kasian Suho hyung," kata Baekhyun sambil menahan tawanya. Luhan hanya bisa cemberut dan Kris? Dia tetap menjaga imagenya dihadapan para dongsaengnya. "Xiao Lu, kau cemburu ya karena aku bisa setiap hari dengan Baekhyun?" goda Suho. Membuat Luhan semakin menekukkan wajah imutnya.

"Lulu hyung jangan menangis, nanti kalau hyung menangis akan aku foto dan perlihatkan ke Sehun," goda Baekhyun kali ini sehingga terjadilah kejar-kejar yang cukup seru diruangan itu.

Baekhyun bagaikan matahari bagi mereka yang selalu bersinar, walaupun dalam lubuk hati mereka yang terdalam mereka takut... Yah takut... Takut kalau kejadian dulu kembali terulang. Takut kalau suatu saat nanti Baekhyun akan berhenti bersinar seperti ini... Karena bagi mereka bertiga, Baekhyun adalah segalanya.

.

.

.

Kai dari tadi masih berkutat dengan PSP-nya, menunggu Tao menyalin PR Fisika dan Kimia. "Nih, Kai. Thanks," kata Tao sambil menyerahkan kembali buku milik Kai. "Hei, kau tau tidak adiknya Suho hyung pindah kesini loh!" kata Tao memulai pembicaraan. Kai hanya menoleh sekilas, dia tau orang yang sedang dibicarakan temannya. Suho hyung, salah satu anggota yang paling popuer di Parran High School, sekolah mereka. "Ayolah Kai, masa kau tidak tau? Satu sekolah sedang membicarakan hal ini," kata Tao menggebu-gebu. "Lalu aku harus bagaimana?" tanya Kai balik. Pasangan Angel-Devil ini langsung berhenti ketika gurur mereka masuk bersama seorang namja manis. Kai memperhatikan namja itu. Mirip sekali dengan Suho hyung.

"Annyeong, namaku Wu Baekhyun. Aku pindah kesini karena hyung yang menyuruhku," katanya sambil tersenyum kecil. Tunggu dulu, kau lihat senyumannya? Sangat berbeda dengan Suho hyung. Senyumnya seakan memiliki arti tersendiri. Kai masih berkutat dengan pikirannya tanpa dia sadari, namja itu sudah duduk disampingnya, duduk dengan tenang.

.

.

.

"Hai aku Huang Zi Tao," Baekhyun mengengadah melihat sumber suara itu. Disebelah kanan tepatnya. Namja bermata panda yang mEngenalkan dirinya dengan nama Huang Zi Tao. "Haloooo," katanya lagi membuat Baekhyun tersentak. "Eh iya, namaku Wu Baekhyun," katanya. Huh kesan pertama yang jelek.

"Kau mirip sekali dengan Suho hyung, tapi ada yang berbeda," katanya menggantung. Dia berpikir sejenak kemudian menjentikan jarinya."Senyum milikmu yang berbeda," kata Tao bersemangat. Baekhyun hanya tersenyum simpul.

"Sekarang kita berteman okay? Wu Baekhyun," kata Tao sambil ternyum lembut.

.

. TBC

.

Oke sip aku ngepost FF gaje lagi padahal FF yang kemarin belum kelar. Pabo.. *pundung* Maaf ya kali ini Crack lagi.. untuk awalnya memang kayak Family tapi liat nanti aja hohohoh, mind to riview? Gomawo