Maaf sebelumnya jika banya TYPO(s) atau bahasa yang tidak dimengerti. Saya masih baru dalam hal tulis menulis. Dan masalah Typo(s) saya ngetik kilat jadi ya mohon maklum jika ada huruf yang tertinggal atau kelebihan. Terimakasih pada semua yang udah sempetin review

Chapter IV

Ryeowook terus menundukan kepalanya. Ia, Donghae, dan Mi Young and friend masih berada di ruangan guru, atau lebih tepatnya ruangan Kyuhyun. Mereka semua sedang merenungi kesalahan masing-masing.

"Kalian di scors selama satu minggu. Renungi kesalahan kalian dan berubahalah ke arah yang lebih baik. Sekarang kalian boleh tinggalkan ruangan saya. Kecuali Ryeowook-ssi dan Donghae-ssi." Ucap Kyuhyun sedikit merasa tak tega melihat para muridnya seperti merasa bersalah itu.

Setelah Mi Young dan teman-temannya keluar ruangan Kyuhyun, Kyuhyun berjalan mendekati Ryeowook yang masih tertunduk lalu mendudukan tubuhnya disamping si yeoja.

"Kenapa kau bisa melakukan tindakan bodoh seperti ini Ryeowook?" Kyuhyun terus memandang tajam Ryeowook yang masih setia menunduk, yang sebenarnya untuk menyembunyikan air matanya.

Ryeowook tetap terdiam seribu bahasa.

"Jawab aku Kim Ryeowook!" Sedikit kesal, Kyuhyun meninggikan nada bicaranya.

"Mianhae." Lirih Ryeowook mulai terdengar terisak.

Sementara itu, Kibum sedang menenagkan Donghae yang ikut menangis karena sahabat terdekatnya itu sedang menangis.

"Aku kecewa padamu Ryeowook."

Ryeowook sedikit tercengang dengan ucapan Kyuhyun. Separah itukah kesalahanku? Pikir Ryeowook.

"Aku juga kecewa pada diriku sendiri. Karena apa? Karena aku belum bisa merubah dan membuang sifatmu yang liar. Aku jadi merasa bersalah Ryeowook, kau tahu?" Kyuhyun ikut menunduk lalu mengusap wajahnya sendiri dengan sedikit kasar.

"Aku belum bisa menepati janjiku pada orangtuamu untuk merubahmu menjadi yeoja yang baik. Tolonglah Wookie, jangan seperti ini. Ku mohon berubahlah. Aku yakin kau sebenarnya yeoja baik dan lembut. Buanglah sikap nakalmu dan berubalah menjadi lebih baik."

'Janji? Janji apa? Kapan ia berjanji pada orangtuaku? Memang kenapa ia harus berjanji?' Kepala Ryeowook dipenuhi berbagai macam pertanyaan atas ucapan Kyuhyun tadi. Namun detik berikutnya, buru-buru ia mengangguk kecil dan kembali bergumam 'mianhae'.

Kyuhyun yang sudah tak tahan melihat Ryeowook menunduk terus, segera merengkuh tubuh Ryeowook dalam dekapan hangatnya. Ia usap rambut lembut Ryeowook dengan tangan kanannya, dan punggung Ryeowook dengan tangan kirinya.

"Uljima. Maafkan aku membentakmu." Ucap Kyuhyun terus memeluk Ryeowook. Sementara Ryeowook masih dalam keadaan terisak.

Tanpa mereka ketahui sepasang mata tengah mengintip kegiatan didalam ruangan Kyuhyun itu.

'Sialan. Apa benar yang diucapkan Wongeumnim kemarin? Kurang ajar. Lihat saja, akan kubuat kalian tersakiti dan saling menyakiti.' Umpat si pengintip.

.

"Kyu, aku pulang duluan." Pamit Kibum merangkul Donghae.

"Ne hyung. Take care!" Kyuhyun sedikit berteriak karena Kibum dan Donghae mulai menjauh menuju mobil Kibum.

"Kajja pulang! Kita harus kerumahmu dulu, untuk menukar mobil appamu dengan motor ku." Kyuhyun menarik lembut tangan Ryeowook.

"Apa kau tidak pegal menunduk terus?" Kyuhyun melirik Ryeowook disampingnya yang terus saja menunduk.

"Tegakanlah kepalamu Wookie! Jangan siksa dirimu sendiri." Kyuhyun meraih dagu Ryeowook lalu menegakan kepala Ryeowook.

"Jangan cemberut terus. Aku jadi merasa tak enak. Bertanya atau bicaralah sesuatu. Ku mohon Wookie jangan diam terus. Kau membuatku khawatir."

Ryeowook tak menjawab. Ia langsung masuk kedalam mobil.

"Huufftt. Kenapa ini harus terjadi? Ia kembali mendiamiku lagi." Gumam Kyuhyun sebelum akhrinya masuk mobil juga.

~skip time~

"Anyeonghaseyo ahjumma. Aku datang untuk membawa motorku dan mengembalikan mobil ahjussi." Kyuhyun membungkuk hormat ada Leeteuk yang sedang menyambutnya bersama Ryeowook.

"Ne, Kyuhyun-ssi, silahkan. Motormu ada didalam garasi. Tapi lebih baik kalian masuk dan makan siang dulu. Aku baru selesai memasak makanan spesial hari ini. Kajja Wookie, Kyuhyun-ssi." Leeteuk berlalu memasuki rumahnya diikuti sang putri sulung bersama gurunya itu.

.

"Bagaimana Ryeowook disekolah Kyuhyun-ssi? Apa dia selalu berbuat onar?" Tanya Leeteuk disela makan siangnya.

"Tidak selalu ahjumma. Hanya beberapa kali pernah jahil, tapi tidak kelewatan. Ia hanya bercanda ala remaja. Ahjumma tahu umur Ryeowook adalah umur-umur yang rentan akan kenakalan, tapi Ryeowook hebat bisa mengatasi kenakalan itu. Ya walau tetap ia sedikit jahil." Ucap Kyuhyun.

Ryeowook bisa bernafas lega karena Kyuhyun tak menceritakan masalahnya tadi siang dan masalah dirinya yang kena scors pada sang eomma, jika iya, maka siap-siap mendapat ceramah seharian penuh dari eommanya yang terkenal galak.

"Lalu bagaimana dengan belajarnya Kyuhyun-ssi, apakah Ryeowook mendapat nilai yang bagus?" Tanya Leeteuk lagi.

"Ryeowook pintar dalam bidang pelajaran Ilmu Sosial, dan Bahasa Inggrisnya yang sangat bagus. Tapi sedikit kurang nilainya dalam pelajaran matematia dan ipa. Yang lainnya ia sama sepeti siswa lain. Ah iya, Ryeowook juga sangat pandai dalam bilang pelajaran kesenian. Ia pandai menggambar, menari dan terutama menyanyi. Bukankah kau ikut club kesenian di sekolah Ryeowook?" Kyuhyun yang sudah selesai dengan makannya mengelap sudut bibirnya dengan tisu yang disediakan.

"Ne." Jawab Ryeowook singkat menjawab pertanyaan Kyuhyun.

"Aigoo, sepertinya kau sangat memperhatikan putriku Kyuhyun-ssi? Kudengar kau baru mengajar di SM 4 hari yang lalu, kenapa kau sudah tahu banyak tentang putriku?" Goda Leeteuk mengedipkan sebelah matanya pda Kyuhyun yang tidak diketahui Ryeowook yang sedang menunduk memperhatikan dissert yang ada dihadapannya.

"Sepertinya aku tertarik pada anakmu ini ahjumma, eottokhae?" Ucapan tiba-tiba Kyuhyun sukses membuat Ryeowook tersedak oleh dissert yang sedang ia makan.

"Uhuukk uhuuk." Ryeowook terbatuk. Dan dengan tanggap Kyuhyun memberikan segelas air pada Ryeowook yang duduk disampingnya.

"Gwaenchana?" Tanya Kyuhyun menepuk pelan punggung Ryeowook. Ryeowook hanya mengangguk.

'Ah, sepertinya semua akan dimulai sebentar lagi.' Batin Leeteuk.

.

"Aku mohon bantuanmu Kyuhyun-ssi. Buat Ryeowook menjadi anak baik dan pintar. Berilah beberapa pelajaran tambahan padanya khususnya matematika dan ilmu pengetahuan alam."

"Ne, ahjumma arraseo."

"Satu lagi, Kyuhyun-ssi tolong jaga putriku yang manis ini." Tambah Leeteuk.

"Dengan senang hati ahjumma. Keraego, kami pamit ahjumma. Anyeong." Kyuhyun memakai helmnya. Setelah Ryeowook naik, Kyuhyun melajukan motornya.

.

"Gabchagi, aku ingin ice cream coklat. Kau mau Wookie?" Tanya Kyuhyun saat mereka sedang melewati beberapa toko yang salah satunya adalah kedai ice cream.

"Choedae."

Kyuhyun memipirkan motornya. Manggait tangan Ryeowook diajak menuju kedai ice cream yang tak jauh dari tempatnya memarkirkan motor.

.

"Anyeonghaseyo ahjussi, bisa pesan 2 ice cream coklat?" Tanya Kyuhyun pada ahjussi si penjual ice cream.

"Mian anak muda, hari ini aku tidak menjual ice cream coklat atau rasa yang lain. Hari ini kami hanya menjual green tea ice cream dari Jepang. Apa kalian mau mencobanya? Ini sangat baik untuk kulit yeojachingumu itu anak muda." Jawab si Ahjussi.

Ryeowook sedikit merona disebut kekasih Kyuhyun, tapi ia menyembunyikannya dengan menunduk.

"Dia bukan namjachinguku ahjussi, dia seonsaengnim ku." Jawab Ryeowook sudah berhasil menghilangkan segurat merah muda yang tadi sempat menghiasi pipinya.

"Ah, tapi aku lihat kalian lebih serasi menjadi sepasang kekasih." Goda si ahjussi lagi.

Kyuhyun tersenyum penuh arti.

"Baiklah ahjussi 2 ice cream green tea." Putus Kyuhyun setelah bertanya pada Ryeowook hanya melalui isyarat mata, dan dibalas anggukan Ryeowook.

Dengan segera paman penjual ice cream itu memasukan ice cream kedalan cup.

"Terima kasih ahjussi." Kyuhyun menunduk hormat setelah menerima 2 cup ice cream dan membayarnya. Kyuhyun dan Ryeowook berjalan berdampingan menuju motor Kyuhyun.

"Apakah rasanya manis? Bukankah green tea itu rasanya pahit?" Gumam Ryeowook pelan memandangi cup ice cream digenggamannya. Walaupun pelan Kyuhyun yang berada disamping Ryeowook bisa mendengar gumaman Ryeowook.

Hap

Kyuhyun memasukan sesendok ice cream kemulut Ryeowook, membuat sang pemilik mulut melotot.

"Yak!" Protes Ryeowook tak terima karena daerah sekitar bibirnya menjadi belepotan.

"Kalau kau tak mencobanya, kau tak akan tahu rasanya. Otte? Walaupun green tea ini maniskan?" Jawab Kyuhun santai. Tanpa wajah rasa bersalah membuat Ryeowook kesal, Kyuhyun membersihkan sekitaran bibir Ryeowook dengan ibu jarinya, lalu menjilat sisa itu.

"Ini terasa lebih manis." Kyuhyun tersenyum menggoda. Ryeowook merona.

.

Mereka kini sudah sampai dirumah Kyuhyun dan telah berada dikamar masing-masing untuk beristirahat.

Bukannya beristirahat, Kyuhyun malah sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen. Ia harus menggantikan ayahnya menandatangani dokumen-dokumen perusahaan sang ayah karena ia juga merupakan wakil presiden direktur di perusahaan sang appa.

Belum lagi nilai-nilai muridnya disekolah. Ia harus mulai mengolahnya, karena beberapa bulan lagi kelas XII akan melaksanakan ujian akhir. Sementara ia mengajar 9 kelas di SM High School, atau ada sekitar 315 murid yang nilainya harus ia mulai olah. Tak mungkin jika nanti mendekati UN ia baru mengolah nilai para muridnya, akan sangat merepotkan.

Ditambah lagi, ia harus melihat nilai-nilai yang ada dari Yunho karena ia adalah guru baru yang menggantikan Yunho. Untung saja ia memiliki otak cerdas, semangat tinggi dan kemauan bekerja keras, jadi tak terlalu sulit mengerjakan itu semua.

Namja muda yang memiliki segudang kesibukan, itulah Kyuhyun. Disaat namja seusianya sibuk mengencani yeoja dikampus atau memikirkan urusan kampus, Kyuhyun malah disibukan dengan tumpukan dokumen dan berbagai sifat dari muridnya. Namja pekerja keras.

Waktu sudah menunjukan pukul 18.07 KST. Merasa jenuh, Kyuhyun keluar kamarnya untuk sedikit minum wine untuk menghilangkan sedikit pening dikepalanya. Itu memang sudah kebiasaan Kyuhyun. Tapi ia juga bukan peminum berat, ia hanya sesekali minum wine itupun tak banyak, paling satu gelas.

Kyuhyun mengambil gelas dirak piring dekat kulkas. Ia lalu menuangkan es kedalam gelas itu. Ia ambil salah satu wine dari banyak koleksi wine nya. Lalu menuangkan wine itu dalam gelas yang sudah berisi es.

Baru sekali teguk, tiba-tiba..

Braasshh

Hujan deras mengguyur kota Seoul secara serentak.

"Hujan." Gumam Kyuhyun duduk dikursi yang ditata seperti di club malam dirumahnya itu, sambil memandang keluar jendela yang ada didekatnya.

Tiba-tiba seseorang menghampirinya. Siapalagi jika bukan uri Ryeowookie.

Kyuhyun jadi salah tingkah. Pasalnya, ia tak mau Ryeowook melihatnya sedang meminum minuman beralkohol itu.

"Emmh, kau sudah bangun tidur?" Kyuhyun berusaha menutupi pinggiran gelasnya dengan kedua telapak tangannya, supaya Ryeowook tak tahu apa yang sedang ia minum.

Ryeowook mengangguk.

"Kau mau minum?" Tanya Kyuhyun sambil memasukan gelas berisi wine ke kolong meja sambil terus berusaha menutupi dari Ryeowook.

"He'emh. Aku ingin wine." Jawab Ryeowook santai ikut duduk dihadapan Kyuhyun.

"Yak! Apa maksudmu? Kau masih dibawah umur. Jangan meminum minuman alkohol." Larang Kyuhyun.

"Sudahlah tak usah ditutupi. Aku tahu oppa sedang meminum wine. Berikan aku wine juga oppa." Mohon Ryeowook namun dengan wajah datarnya.

"Shireo! Tidak boleh sebelum kau berusia 21 tahun." Tolak Kyuhyun lagi.

"Ah jebal. Aku sering minum dengan appa. Bahkan aku lebih banyak minum daripada appa. Tenang saja oppa. Hanya satu gelas tak akan membuatku mabuk." Ryeowook terus memaksa. Sungguh, ia sedang menginginkan wine untuk menghilangkan rasa penatnya.

Setelah berpikir begitu lama, Kyuhyun akhirnya memberikan wine pada Ryeowook namun hanya 1/3 gelas. Ia tak mau ambil resiko.

"Kau pelit sekali." Keluh Ryeowook menerima wine yang sangat sedikit.

"Aku hanya tak mau kau menjadi yeoja peminum. Bagaimanapun yeoja tidak baik meminum wine dengan berlebihan." Jawab Kyuhyun. Ia hanya diam memerhatikan Ryeowook yang sedang cemberut. Ia tak berniat meneruskan minumnya.

"Ini sudah sore, kau sebaiknya mandi dulu. Jangan lupa pakai air hangat! Jangan air dingin. Kau bisa sakit." Sepertinya Kyuhyun sudah bertransformasi menjadi ahjumma yang sangat cerewet pada putrinya.

"Ne." Jawab Ryeowook malas. Ia lalu memebalikan tubuhnya kembali ke kamarnya.

Kyuhyun masih terus memandangi punggunng Ryeowook, hingga ia tersadar melihat sesuatu disekitaran pantat Ryeowook. Bukannya ia yadong, tapi ia melihat noda yang terlihat seperti, err.. darah?

"Wookie, chamkanman!" Cegah Kyuhyun saat Ryeowook baru saja akan mendekati pintu kamarnya.

Ryeowook membalikkan tubuhnya, dan melihat Kyuhyun berjalan cepat menghampirinya.

"Maaf jika aku sedikit lancang. Bukanya aku mesum atau apa, bukankah dipantatmu itu darah?" Sedikit gugup karena harus berkata sedikit frontal, Kyuhyun menggaruk tengkuknya.

"MWO?" Teriak Ryeowook terkejut. Ia lalu memutar tubuhnya untuk melihat bagian pantatnya.

"OMO! Eottokhae? Tanggal berapa sekarang oppa?" Ryeowook panik dan berusaha menutupi noda darah dibagian belakanngnya itu dengan kaus yang ia gunakan.

"16 Maret 2013." Jawab Kyuhyun menatap Ryeowook yang sedang panik.

"Aigoo, kenapa aku bisa lupa?! Baboya. Ini sudah masuk tanggalnya. Aku lupa membeli pembalut." Ryeowook terlihat sangat panik, bukannya ia segera masuk kamarnya dan bersihkan, ia malah bergerak tak jelas.

"Kau cepat bersihkan itu. Oppa akan berlari ke mini market diperpotongan jalan sana." Ucap Kyuhyun.

"Tapi, diluar hujan oppa.." Ucap Ryeowook mencoba mencegah Kyuhyun. Kyuhyun malah hanya tersenyum lembut, lalu berlari keluar rumah.

.

Kyuhyun terus berlari melawan derasnya air hujan dan dinginnya hawa sore Seoul menuju mini market, DEMI RYEOWOOK.

'Bodohnya aku, kenapa tak membawa payung? Ah payung hanya akan merepotkanku.' Batin Kyuhyun tetap terus berlari.

Akhirnya ia sampai dimini market yang memang tak terlalu jauh dari rumahnya itu. Ia lalu masuk, dan membawa beberapa kantung pembalut. Sebagian pengunjung yang sedang berada mini market itu memandang aneh pada Kyuhyun.

Bayangkan jika seorang namja membeli pembalut, apa yang akan dirasa namja itu? Malu? Tentu saja, jujur Kyuhyun malu, tapi ia tepis jauh-jauh rasa malu itu. Sekarang yang terpenting adalah Ryeowooknya.

Setelah selesai membayar belanjaannya, Kyuhyun kembali kerumahnya dengan berlari lagi.

Hatchii..

Kyuhyun bersin, lalu menggosok-gosokan hidungnya ada jari telunjuknya. Hidungnya memerah.

Sesampainya dirumah, Kyuhyun cepat masuk.

"Pakai ini cepat." Kata Kyuhyun menyerahkan pembalut yang membuatnya malu pada Ryeowook.

"Yak! Palliwa! Kenapa malah memandangiku? Kha!" Kyuhyun sedikit mendorong tubuh Ryeowook kedalam kamarnya. Ia masih mengeringkan rambutnya dengan handuk yang entah kapan telah berada ditangannya.

Tapi Ryeowook membalikan tubuhnya lagi, menatap Kyuhyun dengan tatapan sulit Kyuhyun artikan.

"Yak! Apa yang kau lihat? Palli! Aku akan membuatkan makan malam." Kyuhyun kini mendorong pelan tubuh Ryeowook masuk dan menutup pintu kamar yeoja itu.

'Bahkan ia rela melakukan ini untukku. Aku tahu untuk seorang namja pasti sangat memalukan untuk membeli pembalut. Ia berlari ditengah hujan untuk membelikanku pembalut. Appa eottokhae?' Inner Ryeowook saat baru akan masuk WC.

Sebelum kedapur untuk memasak, Kyuhyun masuk kekamarnya untuk membilas tubuhnya dan mengganti baju basahnya.

Setelah semua selesai, Kyuhyun mengambil pel lantai dan mulai mengeringkan lantai yang sempat ia basahi. Setelah kering, Kyuhyun berjalan kedapur untuk membuatkan Ryeowook dan dirinya makan malam.

Hatchii..

Lagi-lagi Kyuhyun bersin. Karena merasa gatal pada hidungnya, Kyuhyun menggaruknya lagi, dan itu membuat Kyuhyun kembali bersin.

'Ah, kenapa harus sakit? Padahal hanya terguyur hujan sebentar.' Batin Kyuhyun memasukan air pada panci. Malam ini ia berniat masak ramen saja, karena untuk memasak makanan yang agak rumit, ia tak akan kuat karena terus terusan bersin.

Setelah selesai membersihkan dan merapikan diri, Ryeowook menghampiri Kyuhyun.

"Ah, kau sudah selesai? Malam ini hanya makan ramen, tak apa ya?! Aku masih banyak pekerjaan jadi akan repot jika harus memasak makanan yang berat." Ucap Kyuhyun menyadari kedatangan Ryeowook. Ia masih mengaduk ramen dalam panci.

Ryeowook mengangguk. "Kau flu oppa? Pasti karena tadi hujan-hujanan untuk membelikanku pembalutkan?" Ryeowook menatap Kyuhyun yang sedang menunduk melihat ramen dipanci.

"Aniyo. Ini karena tadi debu dikamarku." Bohong Kyuhyun. Ia menuangkan ramen yang telah matang kedalam mangkuk.

"Makanlah." Kyuhyun menyodorkan semangkuk ramen pada Ryeowook.

Ryeowook menerima tapi tatapannya tak lepas dari Kyuhyun.

"Wae? Kenapa kau mau melakukan ini?" Tanya Ryeowook tetap menatap intens Kyuhyun.

"Sudahlah tak usah dipikirkan. Hanya makan tak usah berbicara yang tidak-tidak." Kyuhyun mengusap rambut Ryeowook.

Walau Kyuhyun sudah berkata begitu, itu tak membuat Ryeowook mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun.

Kyuhyun sudah melahap ramennya sedari tadi. Dengan ragu Ryeowook juga mulai memasukan ramen kedalam mulutnya.

Ditengah acara makannya, kyuhyun kemabali bersin-bersin. Tentunya dengan membuang mukanya agar tak terkena Ryeowook.

'Ada yang tidak beres.' Pikir Ryeowook setelah melihat Kyuhyun yang terus-terusan bersin dan wajah yang memucat.

Setelah selesai makan, tiba-tiba, Ryeowook menempelkan punggung tangannya dijidat Kyuhyun. Kyuhyun menegang.

"Sudah kuduga. Kau demam oppa." Ucap Ryeowook menyeka keringat yang entah kenapa keluar didahi Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum kecil.

"Kajja istirahat!" Ryeowook menggandeng tangan Kyuhyun untuk dibawa masuk kemar Kyuhyun.

Ryeowook membaringkan Kyuhyun dikasur king size Kyuhyun. Lalu menyelimuti namja itu dengan selimut tebal.

"Apa masih dingin?" Tanya Ryeowook membenahi rambut Kyuhyun.

"Sedikit." Jawab Kyuhyun lemah.

Ryeowook berjalan membuka lemari pakaian Kyuhyun dan mencari mantel Kyuhyun. Setelah menemukannya, ia buru-buru memakaikannya pada Kyuhyun.

"Aku akan kembali untuk membawakan pengompres dan obat demam." Kata Ryeowook beranjak dari kasur Kyuhyun yang tadi ia gunakan untuk duduk lalu keluar.

'Kalau begini, aku suka dan akan senang jika harus sakit.' Pikir Kyuhyun ngaco.

Tak lama Ryeowook datang membawa sebaskom kecil air dengan handuk untuk mengompres Kyuhyun. Ia juga membawa serta obat deman yang tadi ia temukan di kotak obat didapur Kyuhyun.

Ryeowook mulai merawat Kyuhyun dengan mengopresnya dan memberinya obat.

Karena merasa tak bisa meninggalkan Kyuhyun karena harus terus mengganti kompresan Kyuhyun, Ryeowook sampai tertidur diatas lengan Kyuhyun.

Merasa tak nyaman dalam tidurnya, kyuhyun akhirnya bagun dan mendapati Ryeowook sedang tertidur dengan posisi yang ia yakini tidak nyaman. Badan berada dikursi sedangkan kepala bersandar diatas tangan Kyuhyun dikasur. Dengan sedikit tenaga yang masih ia miliki, ia menggendong Ryeowook dengan hati-hati agar tak membangunkan yeoja mungil itu. Ia baringkan Ryeowook disamping tempatnya tidur, lalu mulai memejamkan matanya kembali.

.

~Next day~

Ryeowook terbangun paksa karena cahaya matahari mengganggu tidur nyenyaknya. Ia mengusap matanya. Sedetik kemudian ia baru tersadar bahwa ia tidur bukan ditempat awalnya. Ia melirik kesamping, dan mendapati Kyuhyun masih tertidur dengan damai.

'Ini kamar Kyuhyun. Tak salah lagi. Tapi kenapa aku bisa diatas kasur? Bukankah sebelumnya aku tidur dikursi? Ah babboya. Harusnya aku tidur dikamarku sendiri.' Batin Ryeowook beranjak bangun.

Ryeowook menempelkan punggung tangannya didahi Kyuhyun, memeriksanya apakah masih demam atau tidak.

"Masih sedikit demam. Sebaiknya aku buatkan dia sarapan." Gumam Ryeowook membenarkan letak selimut Kyuhyun yang sedikit melorot. Lalu beranjak kedapur membuatkan sarapan yang bisa ia buat untuk Kyuhyun.

15 menit berlalu. Ryeowook sudah selesai membuat nasi goreng yang pernah sang eomma ajarkan padanya. Sang eomma menyebutnya nasi goreng beijing yang didapatkan resepnya dari teman sang eomma.

Ryeowook mencicipi sedikit nasi goreng buatannya. Ia berharap rasanya tak mengecewakan.

"Tidak buruk." Gumam Ryeowook menuangkan nasi goreng kedalam piring, lalu membawanya kekamar Kyuhyun.

"Oppa ireona! Sarapan dulu oppa." Ryeowook membangunkan Kyuhyun saat baru saja memasuki kamar namja yang berstatus gurunya tapi seperti teman seusianya -_-

"Emmhh.. Wookie, kau tak pergi sekolah?" Kyuhyun menggeliat, lalu tersadar sesuatu.

"Kau lupa? kau kan men scors ku selama 1 minggu. bagaimana aku bisa pergi sekolah." Ryeowook mendelik pada Kyuhyun.

Kyuhyun hanya nyengir. "Ah iya, aku lupa. mianhae."

Kyuhyun membuka mulutnya dan mengunyah nasi goreng yang disodorkan Ryeowook.

"Bukankah ini Beijing fried rice?" Tanya Kyuhyun disela aktifitas mengunyahnya.

"Ne. Eommaku yang mengajarkan resep ini. Katanya ia dapat resep ini dari temannya yang bersuami orang china." Jawab Ryeowook memasukan lagi sesendok nasi goreng saat mulut Kyuhyun terbuka minta diisi lagi.

Kyuhyun tersenyum simpul. 'Itu pasti eomma.' Batin Kyuhyun.

"Enakkah?" Tanya Ryeowook pada Kyuhyun dengan hati-hati. Bisa saja lidah Ryeowook merasa nasi goreng ini enak karena buatannya. Tapi bagaimana dengan pendapat Kyuhyun?"

"Mashita. Jeongmal." Jawab Kyuhyun mengangguk pasti. Membuat Ryeowook tersenyum lebar.

"Minum obatnya lagi oppa." Ryeowook menyodorkan sebuah pil pada Kyuhyun setelah Kyuhyun menghabiskan makanannya.

"Euumm." Kyuhyun mengangguk lalu meminumnya.

"Apa kau juga sudah makan?" Tanya Kyuhyun baru teringat untuk bertanya itu.

"Sudah. Tadi aku makan roti dengan selai stroberi." Jawab Ryeowook.

Kyuhyun hanya mengangguk. Ia lalu mengambil ponselnya yang terletak dimeja sampingnya.

"Aku akan menelepon Kibum hyung untuk mengijinkanmu dan juga aku untuk tak masuk sekolah hari ini. Maafkan aku membuatmu ketinggalan pelajaran hari ini Wookie." Ucap Kyuhyun mendekatkan ponselnya ketelinga.

Ryeowook mengangguk dan bergumam 'gwaenchana'. Ia lalu berjalan keapur untuk mengembalikan piring bekas makan Kyuhyun.

~on telephone~

"Yeoboseo Hyung."

"Yak Kyu! Kemana kau jam segini belum datang?"

"Mian Hyung, hari ini aku tak bisa masuk. Aku demam hyung. Tolong ijinkan aku pada wongeumnim."

"Kau bisa demam juga ya Kyu? Hahaha."

"Aku juga manusia hyung. Oh ya, tolong ijinkan Ryeowook juga. Ia mau merawatku hari ini katanya."

"Omo sepertinya ada yang sebentar lagi akan melaksanakan pernikahan."

"Yak! Kami masih terlalu muda untuk menikah."

"Tapi kalian kan dijodohkan?!"

"Ne, tapi dijodohkan bukan berarti harus menikah buru-buru kan hyung. Aku malah berpikir kau yang akan menikah muda hyung. Kulihat kau sudah tak sabar untuk merasakan Donghae."

"Dasar namja mesum! Dongsaeng kurang ajar."

"Hahaha aku bercanda hyung. Ya sudah aku mau kembali istirahat. Bye hyung. Saranghae."

"Yak!"

~Back to story~

Kyuhyun beranjak dari tempat tidurna berniat untuk keruang TV. Ia merasa bosan harus terus berada didalam kamar, walaupun kepalanya masih terasa sedikit pening. Namun niatnya menoton TV harus sedikit ia urungkan karena Ryeowook keburu datang mencegahya.

"Mau kemana? Tak boleh pergi keluar sebelum benar-benar sembuh."

"Aniyo. Aku hanya ingin pergi keruang TV. Aku tak terbiasa hanya duduk diam dikamar. Kalau aku bosan, aku akan susah sembuh." Kilah Kyuhyun supaya diperbolehkan menonton oleh Ryeowook.

"Tapi sinar dari TV bisa membuatmu makin pusing." Ryeowook tetap tak memperbolehkan Kyuhyun menonton.

"Hanya 1 jam saja. Jebal ne?!" Kyuhyun menangkupan kedua tangannya, memohon.

"Chodae." Jawab Ryeowook acuh tak acuh.

Kyuhyun tersenyum lebar lalu keluar menuju ruang TV. Ryeowook menggelengkan kepalanya lau mengikuti langkah Kyuhyun.

Tak lama setelah Ryeowook dan Kyuhyun berada diruang TV, bel rumah Kyuhyun berbunyi.

"Nugu?" Ryeowook bertanya pada Kyuhyun. Kyuhyun menggeikan bahu sebagai jawaban.

-TBC-

Sampai sini dulu ya?! Problem mudah-mudahan di next chap. Terus review ya?! Gomawoyo^^