Hi hi~ kembali lagi dengan author gaje, alay, dan aneh-tapi-unyu-dan-cool ini, Yuuki Seikatsu!

Kali ini saya akan memulai fic Soul Phrase II! Series kedua dari Soul Phrase I (emangnya film series apa ==")

Terima kasih kepada semua author dan reader yang telah membaca Soul Phrase I dari chapter 1 sampai 10~

Mohon maaf kalau style-nya beda dari season sebelumnya dan nama skill-nya nggak sama yang ada di game, soalnya nggak pernah main lagi :D

Alright then, kita mulai cerita #ralat fic-nya yuk~

Disclaimer : Mana Khemia : Alchemist Of Al-Revis/Student Alliance dan Mana Khemia 2 : Fall Of Alchemy itu punya NIS dan GUST. Kalau itu punya saya, paling mau nikahin Ulrika ama Raze dan Yun ama Whim'dihajar'.


Mana Khemia © NIS and GUST

Soul Phrase II © 'Yuuki' YuMi Project

Di sekolah alchemy bernama Al-Revis Academy, tempat dimana para murid menjadi alchemist sejati dan mempelajari tentang mana. Di sana, terlihat perempuan pirang berkepang dua (sebenarnya sih, kayak bukan dikepang) sedang melihat pemandangan. Perempuan itu bernama Ulrika Mulberry (Yuuki : "Atau Myberg ya? Udah gak pernah main lagi sih, jadi lupa deh,") dengan mananya yang selalu melayang di sisinya, Uryu. Saat ini Ulrika memikirkan apa yang telah dikatakan kepada Raze.

Ulrika : "..."

Uryu : "Uh, uh,"

Ulrika : "Ah, Uryu, maaf, aku sedang memikirkan sesuatu,"

Uryu : "Uh?"

Ulrika : "Mungkin, kata-kataku agak kejam ke Raze tadi,"

Uryu : "Uh,"

Ulrika : "Aku nggak mungkin minta maaf ke dia sekarang,"

Uryu : "Uuhh,"

Di tempat lain, terlihat pemuda berambut dan bermata biru sedang memandang ke atas, karena kepikiran dengan kata-kata Ulrika (Reader : "Cie, yang lagi galau~")

Raze : "Haah, kapan aku bisa jujur ke dia? Apa aku belum punya keberanian untuk mengatakan 'itu'kepadanya?"

Dia masih melihat langit yang biru itu (Reader : "Tumben author lagi puitis," Yuuki : "Emang gak boleh?")

? : "TUAN RAZE!"

Raze : "Ng? Oh, rupanya kau, Whim,"

Ternyata yang memanggil Raze adalah Whim, mana air sekaligus pengendali es.

Whim : "Tuan Raze dipanggil Miss Lily!"

Raze : "Kenapa?"

Whim : "Ada keadaan darurat!"

Raze : "Darurat gimana?"

Whim : "Kepalanya masuk ke dalam mulut Puni Taro!"

Raze : "Hah! Kok bisa!?"

Whim : "Awalnya Miss Lily lagi bersihin berlian,tiba-tiba berliannya jatuh menggelinding, karena nggak lihat ke depan, berliannya masuk ke Puni Taro dan tiba-tiba ketabrak, kepalanya masuk deh!"

Raze : "*sweatdrooped*Ya udah, sekarang dia ada di mana?"

Whim : ""Di workshop,"

Raze : "Ok,ayo kita ke sana sekarang!"

Mereka berdua pun menuju ke workshop.


Di cafe, Ulrika dkk sedang makan siang untuk menikmati makanan khas daerah (?). Tapi Ulrika sedang tidak menikmati makanannya, melainkan sedang 'day-dreaming'. Di sana ada peri yang tubuhnya melewati batas 'normal' peri, Pepperoni, boneka 'musang' yang selalu membawa bola (baca : nyawa), Gotou, cowok berambut biru yang mirip Raze tapi umurnya beda jauh, Enarsia Deisler (Yuuki : "sebenarnya antara Ennarcia Dysler sama Enarsia Deisler,"), dan teman kecil Ulrika yang hobinya suka 'ngutuk', Chloe Hartog.

Ulrika : "*ngelamun*"

Pepperoni : "Miss, kenapa makanannya nggak dimakan?"

Ulrika : "*masih ngelamun*"

Gotou : "Oi, ditanya oi,"

Ulrika : "*masih ngelamun(lagi)*"

Chloe : "OI, DITANYA KENAPA GAK DIJAWAB!? *teriak pake toa*"

Ulrika : "Ya ampun! Gak usah teriak juga kali!"

Enna : "Daritadi juga udah ditanya, kamunya gak jawab-jawab,"

Gotou : "Kenapa sih? Daritadi ngelamun aja,"

Pepperoni : "Hayo, ngelamunin aku yang unyu ini ya? *masang wajah kiyut*"

Ulrika : "Idih, siapa juga mikirin kamu, lagipula kamu nggak unyu amat, lebih lucu Uryu daripada kamu,"

Pepperoni : "*pundung di pojokan*"

Gotou : "Sumpah, itu menusuk amat,"

Chloe : "Jangan-jangan kamu lagi mikirin seseorang ya? *masang wajah datar*"

.

.

.

.

Ulrika : "HAH!?*blushing*"

All kecuali Uryu : "*dalam hati* Pertanyaan yang tepat sasaran,"

Gotou : "Mikirin siapa nih? Aku ya?"

Ulrika : "Amit-amit,"

Gotou : "*pundung di bawah meja*"

Enna : "Mereka kerjaannya pundung melulu,"

Chloe : "Ulrika, jangan-jangan kamu mikirin 'dia' ya?"

Ulrika : "Dia?"

Chloe : "Itu loh, si Ra...,"

Ulrika : "HUWA! *tutup mulut Chloe pakai tangan*"

Enna : "Ra?"

Ulrika : "Bukan apa-apa, kita berdua pergi dulu ya, *kabur sambil narik syalnya Chloe*"

Enna : "Mereka kenapa sih? *ngeliat Gotou dan Pepperoni* Oi, sampai kapan kalian masih pundung kayak gitu?"

Di luar Cafe, Ulrika menarik Chloe dan tampang Chloe udah kayak orang mau kehilangan udara 'di-World Book Chloe'.

Chloe : "Kenapa sih, tarik-tarik aku? Aku kan bukan hewan!"

Ulrika : "Maaf deh, kamu sendiri tiba-tiba mau bilang begitu,"

Chloe : "Emang kenapa?"

Ulrika : "Sebenarnya, *bisik-bisik ke Chloe*"

.

.

.

Chloe : "HAH! Jadi kamu benar-benar..."

Ulrika : "Sstt! Jangan sampai ketahuan orangnya!"

Chloe : "Jadi, kamu benar-benar punya perasaan kepadanya?"

Ulrika : "Iya, tapi aku nggak bisa menyatakan perasaanku, ditambah nanti aku pasti dikutuk Miss Fancypants,"

Chloe : "Hoh~"

Di workshop Raze,

Lily : "ACHIM!"

Whim : "Nona, anda kenapa?"

Lily : "Nggak, kayaknya aku mau sakit deh,"

Et : "Salah sendiri, kenapa kepalamu masuk ke kepala puni? Udah tau kalau Puni itu 90% itu dari air dan sisanya itu unsur-unsur yang lain,"

All : "*sweatdrooped*"

Et : "Beneran kok! Enna yang bilang!"

Puniyo : "Puni, punini punipuni?"

Puni Jiro : "Puniyo bilang, apa sebaiknya Nona Lily istirahat di Infimary?"

Whim : "Iya, daripada Nona Lily masuk angin dan bikin saya repot,"

Lily : "Apa kamu bilang? *ngocok kepala Whim*"

Whim : "Hua! Otakku naik turun naik turun!"

Yun : "Emangnya orang yang naik turun dari angkot,"

Et : "Garing ah,"

Whim : "Nona, daripada tambah sakit, mungkin emang harus berobat di Infimary dulu,"

Lily : "Benar juga ya, baiklah! Aku dan Whim akan ke Infimary,"

All kecuali Raze : "Ok,"

Whim dan Lily akhirnya pergi meninggalkan workshop dan meuju ke Infimary.

Et : ""Hei Raze! Daritadi diam aja, kamu kenapa sih?"

Raze : "Eh, ng, nggak apa-apa kok,"

Yun : "Pasti kamu lagi mikirin cewek?"

.

.

.

Raze : "EH! *blushing*"

All : "*dalam hati* Sudah kami duga,"

Et : "Siapa Raze? Kamu suka siapa?"

Raze : "I, itu, bukan urusan kalian!*(masih) blushing*"

Yun : "Kalau nona tahu, pasti kamu bakal dihajar dia,"

Puniyo : "Puni, Punini,"

Puni Jiro : "Puniyo bilang, suatu saat pasti akan ketahuan,"

Et : "Iya sih,"

Raze : "Tapi kalian janji nggak akan bilang ke siapa-siapa?"

All : "Jangan khawatir!"

Raze : "*sweatdrooped*"


Di malam hari yang gelap dan menyeramkan itu sedang diterangi bulan dan bintang (Reader : "Kalau serem, kenapa ada bintang dan bulannya segala!?" Yuuki : "Terserah yang bikinnya dong!"), terlihat sesosok wanita yang selalu memakai topi dan baju hitam, serta selalu membawa panah. Dia adalah Sasalina Schilly, yang bangkit dari 'kematian' yang ada di season I (Sasalina : "Gue bukan zombie!"). Sepertinya dia akan balas dendam ke Ulrika (lagi). Dia sudah membuat cairan yang dulu pernah dia pakai (Yuuki : "Masih inget kan?").

Sasalina : "Pokoknya hari ini jangan salah dan gagal lagi, harus berhasil,"

Sasalina pun melompat ke jendela dorm (lagi). Tentu saja dia sudah mengecek apakah ruangan yang dia masuk itu benar-benar Girl's Dorm.

Sasalina : "Yes, gue bener, ini dia kamarnya,"

Dia pun masuk ke dalam kamar Ulrika, tiba-tiba saja, dia terpeleset karena bola kristal milik Ulrika.

Sasalina : "Kyaa!"

Sasalina jatuh dan cairan itu tepat jatuh di badan Ulrika. Karena tadi dia teriak, akhirnya dia bersembunyi di bawah ranjang Ulrika. Tentu saja itu karena Ulrika tiba-tiba bangun.

Ulrika : "Hua! Apa itu!?"

Ulrika pun menyalakan lampu.

Ulrika : "Loh, kenapa aku jadi basah gini? Apa boleh buat, aku ganti baju aja deh,"


Keesokan harinya, Raze dan Et pergi ke Class Combat, Raze mendengar obrolan teman kelasnya bahwa akan ada guru baru.

Raze : "Hei, memang benar mau ada guru baru?"

Et : "Iya, dan mereka semua adalah alumni Al-Revis Academy juga,"

Raze : "Oh,"

Tiba-tiba, terdengar suara perempuan yang tidak diketahui darimana asalnya.

? : "Mohon semua murid, harap tenang dan duduk di kursi kalian masing-masing!"

Et : "Whoa! Suara itu kan!"

Munculah wanita berambut dan bermata biru dengan pedang katana-nya dari atap.

? : "Mohon diperkenalkan, nama saya Anna Lemouri! Mulai sekarang, saya akan mengajar di kelas ini,"

Murid : "Dia yang ngajar kelas ini? Yang benar sa..."

Dengan cepat, Anna mulai menghunuskan pedangnya dengan cepat.

Anna : "Untuk mempelajari cara bertarung, dibutuhkan pelajaran dasar! Karena itu pertarungan juga dibutuhkan untuk alchemy, mengerti?"

Murid : "I, iya!"

Anna akhirnya memasukkan pedangnya ke sarung pedang.

Anna : "Baiklah, mari kita mulai pelajarannya,"

Di Alchemy Class.


Lily : "Hei Chloe,"

Chloe : "Ng?"

Lily : "Mana si Country Bumpkin? Kok daritadi gak keliatan?"

Whim : "Ternyata nonaku peduli sama dia ya,"

Lily : "Enak aja! Soalnya aku mau nanya sesuatu ke dia!"

Chloe : "Nggak tau tuh, mungkin dia lagi nggak enak badan,"

? : "Baiklah semua, mohon duduk di tempatnya masing-masing,"

Dan terkejutlah mereka, bahwa yang akan menjadi wali di Alchemy Class adalah,

? : "Nama saya Vayne Aurelius, mulai sekarang saya akan mengajar di kelas ini, mohon kerja samanya,"

Lily : "Jadi dia yang akan mengajar di kelas ini ya?"

Chloe : "Semoga saja dia juga mengajarkan cara bikin ramuan~,"

Lily & Whim : "*pasang wajah merinding*"

Vayne : "Siapa yang hari ini tidak hadir?"

Chloe : "Ulrika Myberg!"

Vayne : "Apa ada penjelasannya?"

Chloe : "Mungkin sakit, soalnya pas pintu kamarnya diketuk, nggak ada respon, tapi ada yang bilang kalau dia udah keluar dai kamar tidurnya,"

Vayne : "Baiklah, mari kita mulai pelajarannya,"


Setelah pelajarannya selesai, terlihat Raze sedang membawa dokumen untuk dibawa ke ruangannya Anna.

Raze : "Dokumennya banyak amat, kenapa cuma aku yang kena buat bawa dokumen yang tingginya segini?"

Tiba-tiba,

BRUK!

Raze : "Aduh! Sakit!"

? : "Aww!"

Terlihat anak kecil yang rambutnya dikepang dua.

Raze : "He, hei! Kau tidak apa-apa?"

? : "Ng? Yup!"

Raze : "Kamu dari mana? Apa murid dari General Class?"

? : "General Class?"

Raze : "Mungkin kau bukan murid di sini, mau ikut aku?"

? : "Yup!"

Akhirnya, anak kecil itu pun ikut dengan Raze.

Raze : "Namaku Razeluxe Meitzen, tapi kau bisa panggil aku Raze, namamu?"

? : "Ulrika, Ulrika Myberg!"

.

.

.

Raze : "HAH!?"


To Be Continued

Yuuki : "Hai hai~ Chapter 1 sudah selesai, yay~"

Raze : "Bangga amat,"

Yuuki : "Ya, iyalah, gue harus bangga, karena udah lama gue gak buka ff,"

Lily : "Daripada lu banggain diri sendiri, apa lu gak mau ngomong sesuatu ke readers?"

Yuuki : "Oh iya, para readers, maaf kalau fic ini pembuatannya lama dan masih banyak kesalahan, soalnya Yuuki udah sibuk sama kegiatan yang lainnya, tapi Yuuki bakal lanjutin fic ini lagi kok, dan mohon maaf kalau ada kesalahan nama, soalnya saya udah gak pernah main game-nya lagi,"

Raze : "Karena itu,"

All : "Please Review~"