My Roomate, My Namja
.
Main Cast :
KaiD.O couple (KAI EXO-K x D.O EXO-M)
Genre : failure romance, failure drama
Rate : semi M
Warning : yaoi (boy x boy), abal, typo(s), gaje
Disclamer : Castnya jelas punya SMEnt dan orang tua mereka tapi fict ini jelas punya author
.
.
.
"A-aku tidak membawa saat ini. tertinggal di kamar. Ja-jadi kalian bisa membiarkan aku pergi, Sunbaenim."
"Lalu? Jangan kau kira karena kau tidak membawa lalu kami akan membebaskanmu begitu saja. Siapapun yang lewat jalur sini harus membayar kami jadi jangan harap kami akan melepaskanmu sebelum kau membayar kami. Arrasso?"
.
.
Nampak sesosok namja mungil bermata bulat tengah dikelilingi beberapa namja bertubuh besar dan garang. Dilihat dari sudut manapun, namja mungil ini terihat sedang diperas atau dipalak oleh beberapa orang yang mengaku seniornya. Bukankah seharusnya yang nama senior atau sunbae itu membimbing dan membantu junior atau hoobae mereka, bukannya justru menakut-nakuti seperti ini.
Salah seorang diantara lima namja yang tengah mengelilingi namja mungil itu nampak melangkahkan kakinya mendekati namja mungil itu. Tangannya terangkat. Kesabarannya sudah habis karena namja mungil itu tak kunjung juga bereaksi.
Menyadari apa yang akan terjadi, namja mungil itu hanya bisa memalingkan wajahnya sembari memejamkan matanya dan menunggu tangan itu melayang ketubuhnya. Tubuhnya mengigil takut. Tapi setelah sekian detik, tubuhnya tidak juga merasakan sesuatu. Menyadari hal itu namja mungil itu membuka matanya perlahan untuk melihat apa yang terjadi. Mata bulatnya itu terbelalak semakin lebar melihat apa yang ada di hadapannya.
.
.
Terkejut. Sangat terkejut. Dilihatnya sesosok namja berkulit tan eksotis yang tengah berdiri dihadapannya, menggantikan kelima namja yang tadi mengelilinginya kini justru terlihat tengah menunduk menahan sakit.
.
.
"Ah, Kai?"
"Kajja D.O."
"Go-gomawo, Kai."
"Gwenchana?"
"Ne."
.
KAI atau Kim Jongin, namja berkulit tan yang baru saja menolong D.O Kyungsoo atau biasa dipanggil D.O, namja mungil bermata bulat yang sempat diperas oleh para sunbae mereka. Mereka adalah siswa dari EXOTICs High School, dimana merupakan sekolah khusus namja yang terkenal di Korea Selatan. Sekolah ternama yang berisikan dengan siswa-siswa yang menonjol baik itu dibidang akademik ataupun non akademik. Sekolah ini juga dilengkapi dengan asrama. Kai adalah teman sekamar dari D.O. Tapi meski mereka satu kamar jangan harap mereka bisa dekat satu sama lain karena sifat mereka yang bertolak belakang.
.
.
Flashback
"Baiklah, D.O-ssi. Ini adalah sekolah barumu. Karena tuntutan pekerjaan kedua orang tua kamu yang sangat sibuk yang selalu mengharuskan kalian harus berpindah dari satu kota ke kota lain dan membuatmu harus selalu berpindah sekolah jadi. Tapi untuk kali ini ayahmu memutuskan untuk menitipkanmu padaku untuk bisa masuk di sekolah ini dan menetap di asrama sekolah ini. Kamu tidak keberatan bukan, D.O-ssi?"
Saat ini, D.O tengah berjalan menyusuri lorong sekolah barunya. Kali ini dia kembali harus ikut berpindah sekolah yang kesekian kalinya. Karena apa? Karena dia ikut berpindah dimana ayahnya bertugas. Ayahnya yang bekerja sebagai seorang manager di salah satu bank swasta yang mengharuskan beliau selalu berpindah tempat. Tapi untuk kali ini agak berbeda, ini perpindahan untuk yang terakhir kalinya karena dia tidak akan berpindah lagi setelah masuk dari EXOTICs High School ini. Di sekolah ini lengkap dengan asrama jadi D.O tidak harus ikut pindah jika kedua orang tuanya harus berpindah lagi.
"Kau sudah tau kan D.O-ssi kalau disekolah ini ada asrama dan itu wajib bagi seluruh siswa. Tanpa perlu aku beritahu kau pasti sudah tahu mengenai hal itu kan, D.O-ssi karena itulah satu-satunya alasan kenapa kedua orang tuamu memutuskan untuk memindahkanmu disini. Hanya saja untuk saat ini kau harus berbagi kamar dengan orang lain. Kau tidak memiliki kamar seorang diri." Jelas sonsaengnim yang sedari tadi masih menemani D.O menuju ruang kelasnya.
"Eum, tidak ada kamar yang kosong Park sonsae?"
"Untuk kali kau harus berbagi kamar D.O-ssi karena itu satu-satunya kamar yang tersedia. Gwenchanna ne?"
D.O hanya bisa mengangguk patuh. Apa yang bisa dilakukan bagi seorang murid baru disana, dia hanya bisa mengikuti peraturan yang ada. Samar-samar terdengar bisik-bisik di sekitar D.O dan Park sonsae sepanjang perjalanan mereka.
"Diakah namja pindahan itu?"
"Itukah yang akan satu kamar dengan Kai?"
"Dia akan tersiksa."
"Dia tidak akan bisa tenang dengan Kai?"
"Uh-oh, kasihan namja itu. Dia terlalu manis untuk Kai."
D.O yang mendengar semua bisik-bisik itu hanya bisa memalingkan wajahnya kearah sumber suara, menatap sekumpulan siswa yang tengah berkumpul sambil memandang kearahnya. Memandang dengan tatapan mengasihani. Entah apa yang membuat D.O pantas dikasihani. Lalu 'dia' siapa yag dimaksud oleh mereka. Molla, D.O hanya bisa mengangkat kecil bahunya dan berlalu begitu saja. Langkah kaki D.O terus mengikuti kemana Park Sonsae membawa pergi.
"Ah, Jongin-ssi."
Tiba-tiba saja Park sonsae memanggil seorang siswa yang berdiri tak jauh. Namja itu berbalik menghadap mereka. Sesaat D.O merasa waktu tiba-tiba berhenti. D.O terpesona. Namja berpostur tubuh kekar dan sedikit lebih tinggi darinya dengan kulit tan yang terlihat dari celah baju seragam yang membiarkan beberapa kancing bagian atasnya terbuka dan bagian bawah yang tidak masuk secara sempurna. Terkesan berandal, sangar dan urakan, bad boy julukan yang sangat tepat untuknya. Namun justru membuatnya terlihat sexy dan tampan dimata D.O. Terlebih sorot mata yang tajam dengan pupil mata dark brown seolah menghipnotis D.O untuk terperosok di dalamnya. Sedangkan rambut light blondenya membuatnya dia bersinar namun misterius. D.O mengerjapkan mata bulatnya seolah sadar dari spacing out-nya.
"D.O-ssi, dia adalah Kim Jongin. Dia teman sekamarmu. Perkenalkan dirimu." Perintah Park sonsae pada D.O yang sudah sepenuhnya sadar dari keterpesonaannya tadi.
"Annyeong, D.O Kyungsoo imnida. Kau bisa memanggilku D.O. Aku murid pindahan dari Incheon. Mulai hari ini aku adalah teman sekamarmu. Salam kenal dan mohon bimbingannya." D.O mulai memperkenalkan dirinya dihadapan namja itu. Mata bulatnya tak lepas, terus menatap namja di hadapannya. Namja yang menurutnya sangat tampan.
"Kim Jongin. Panggil Kai."
"Kai? Kim Jongin? Jonginnie?" Gumam D.O pelan tapi karena suasana lorong yang sangat tenang tentu saja membuat gumaman D.O bisa terdengar jelas. Terlebih seluruh siswa yang ada di lorong itu memusatkan perhatian mereka pada ketiga namja itu, lebih tepatnya kepada kedua namja yang tadi tengah berkenalan.
Tak lama kemudian terdengar gema tawa yang kencang di lorong itu. Hampir seluruh siswa yang ada dilorong itu langsung meledak tawanya mendengar nama yang begitu terdengar manis di telinga mereka untuk seorang Kai. Namun ada beberapa siswa berusaha menahan tawanya meski tidak sepenuhnya berhasil. Mereka menyadari kalau akan sangat berbahaya jika sudah membuat seorang Kai sampai meledak marah. Tapi sepertinya mereka tidak bisa menyembunyikan tawanya meski takut dengan marahnya Kai. Kejadian ini benar-benar langka.
Namja mungil yang manis itu dengan tenangnya memanggil Kai dengan nama aslinya. Bahkan D.O sampai memberikan sebuah panggilan yang manis untuk Kai. Seluruh siswa yang sangat tahu siapa Kai langsung menertawakan Kai. Terlebih mereka melihat sosok Kai yang biasanya sangar dan garang itu nampak sedikit bersemu merah di kedua pipinya. Meski agak tersamarkan dengan warna kulitnya yang sedikit gelap dan ekspresi wajahnya yang bukan menggambarkan ekspresi senang tapi tetap saja rona merah tidak bisa disembunyikan. Tentu saja rona itu semakin membuat seluruh siswa semakin tertawa terbahak. Tidak ada yang menyembunyikan lagi tawa mereka. Mereka sungguh tak tahan untuk tidak tertawa. Kai benar-benar sangat marah. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan aura membunuh.
Sedangkan disisi lain, D.O yang tanpa sadar menyebabkan ini semua hanya bisa memandang semua siswa yang masih sibuk tertawa itu dengan tatapan bingung. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang teman-temannya tertawakan? Kenapa Kai nampak begitu marah? D.O tidak menyadari kalau semua temannya mendengar nama yang tadi diucapkannya tadi. D.O tidak merasa kalau temannya itu tertawa karena ucapannya tadi. D.O terlalu polos? Atau bodoh? D.O hanya bisa menatap bingung pada teman-temannya dan Kai di depannya. D.O benar-benar tidak mengerti tapi melihat ekspresi Kai yang tidak ramah membuatnya merasa sangat bersalah pada Kai.
"M-mianhe."
Kai sedari tadi sibuk mengumpat kearah teman-temannya langsung memalingkan wajahnya pada sosok mungil didepannya. Mata bulat itu tertangkap oleh Kai. Kai melihat mata bulat milik D.O yang bersinar polos juga terbersit rasa bersalah disana. Kai hanya bisa berdecak kecil melihat perilaku teman barunya. "Tsk. Gwenchana. Biarkan saja mereka."
"Gomawoyo Jonginnie, eh, Kai. Kau baik." Ucap D.O tulus sembari tersenyum lebar.
Sesaat kemudian giliran Kai yang merasa dunia berhenti berputar. Bagaimana tidak? Bibir mungil namun tebal milik D.O yang sontak tersenyum lebar mendengar jawaban dari Kai membuat Kai tidak bisa berkedip dan menggerakkan anggota tubuhnya. Binar mata yang terang dan senyum yang menawan membuat kedua pipinya terlihat chubby dan dengan rona merah yang muncul disana membuat wajah D.O terlihat sangat polos dan cantik. He is so pure, like an angel. Kai tidak bisa melupakan senyuman itu. Senyuman yang bisa membuat detak jantungnya berhenti meski untuk sedetik.
Flashback end.
.
.
"Kai."
Panggil D.O yang melihat teman sekamarnya itu berjalan ke arah kanan, berlawanan arah dengan kelas mereka. Kai yang tadi sempat menolong D.O dari kepungan para sunbae kini berjalan bersama menuju kelas, menurut D.O. Tapi ternyata pada saat di ujung lorong yang seharusnya mereka berjalan ke arah kiri, Kai justru melangkahkan kakinya ke arah kanan. Meninggalkan D.O yang hanya bisa menatap punggung Kai bingung.
Kai yang mendengar teriakan D.O menghentikan langkahnya dan memalingkan tubuhnya ke arah D.O. Menatap D.O dengan tatapan penuh tanya. Seolah mengintimidasi D.O yang telah berani menghentikannya. Sedangkan D.O yang tidak mengerti arti tatapan Kai justru berlari mendekati Kai yang sempat berjarak beberapa langkah di depannya tadi.
"Kenapa kau malah kekanan? Kelas kita kan ada di sebelah kiri? Kau mau membolos?"
"Memang kenapa? Aku harus lapor padamu kemana aku mau pergi? Membolos atau tidak itu bukan urusanmu." Jawab Kai dingin.
"Tapi bukannya kau tadi bangun lebih awal? Bahkan kau sempat membangunkanku. Tapi kenapa kau malah mau melewatkan jam pertama? Kau kan punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri di jam pertama?"
"Suara alarm milikmu sangat menggangguku. Suara itu membuatku gila. Tapi kenapa kau tidak mendengarnya. Geez."
"Tapi kau tetap tak boleh melewatkan jam pertama. Kata Shim sonsae, hari ini beliau akan memberi kita ujian. Kalau membolos kau akan ketinggalan dan harus ujian susulan seorang diri di ruang guru. Bukankah itu membosankan?"
"Lalu? Apa peduliku?"
Di tengah perdebatan, tiba-tiba saja bel sekolah mereka berdentang. Hal itu menandakan sudah masuk waktu belajar dan jam pertama akan segera dimulai. Padahal posisi mereka sekarang cukup jauh dengan letak kelas mereka. D.O yang menyadari hal itu langsung panik dan berbalik hendak berlari menuju kelasnya.
Belum jauh dia berlari, entah karena ceroboh atau karena memang keseimbangan tubuhnya yang buruk membuat tiba-tiba saja terjatuh tanpa ada siapapun atau apapun menyentuhnya. Geez. Kai melihat hal itu hanya bisa berdecak kesal dan langsung berlari menuju D.O dan membopong tubuh mungil D.O di pundaknya seperti sedang membawa karung beras dan berlari kencang menuju kelas mereka.
Kai tidak habis pikir dengan apa yang ada dalam benak D.O. Bagaimana dia bisa memikirkan orang lain tanpa mengkhawatirkan dirinya terlebih dahulu. Belum pernah dia menemui orang seperti D.O sebelumnya.
Entah karena tubuh D.O yang terlampau ringan atau karena tubuh Kai yang terlewat kuat sehingga jarak yang sangat jauh itu bisa ditempuh Kai dengan masih dengan membawa D.O di pundaknya itu dengan cepat. Segera saja Kai menendang pintu kelas dan berteriak pada seluruh penghuni kelas untuk menanyakan dimana tesnya berlangsung.
Sontak saja seluruh kelas terkejut dengan kehadiran Kai yang tiba-tiba. Mereka tidak terkejut karena Kai menendang pintu kelas mereka. Mereka justru lebih terkejut karena Kai mau mengikuti tes yang akan berlangsung. Kai yang notabenenya tidak pernah mau mengikuti jam pelajaran apalagi untuk ikut ujian. Dia harus dipaksa oleh para sonsae untuk mengikuti ujian agar bisa naik kelas. Tapi kali ini, Kai dengan sendirinya ingin mengikuti ujian tanpa paksaan dari para sonsae. Ini sungguh luar biasa.
Telebih mereka melihat Kai yang tengah menggendong D.O di pundaknya seperti seorang kuli yang tengah menggotong karung beras. Sangat tidak berperikemanusiaan. Tapi itu yang membuat mereka bingung, bukan hanya dengan gaya menggendongnya tapi juga dengan alasan kenapa Kai mau melakukannya? Kai selama ini tidak pernah peduli dengan teman-temannya. Bahkan hampir seluruh siswa di EXOTICs High School, kecuali Chanyeol dan Sehun sahabat dekat Kai, takut dengan sosok Kai. Tapi kali ini mereka melihat Kai yang mau membawa D.O meski dengan posisi yang tak layak. Dua kejadian yang luar biasa dalam satu kurun waktu.
.
.
.
"Kai, apa kau sangat suka berkelahi?"
"Semacam itulah. Asal kau tahu saja, aku tidak pernah kalah dalam berkelahi semenjak masuk disini. Waeyo?"
"Gwenchana. Hanya ingin tahu saja."
"Kalau kau pasti tidak suka berkelahi D.O? Kau kan lamban. Kau bahkan tidak pernah bisa marah pada orang lain. Tapi tenang saja. Kalau kau sedang terpojok, aku pasti akan datang untuk membantumu."
"Gomawo Kai. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi semuanya sendiri. Tapi kalau tak bisa, aku akan sangat bergantung padamu." Jawab D.O sambil terkekeh kecil.
"Bocah aneh."
Nampak Kai dan D.O tengah asyik mengobrol di kelas mereka. Mereka asyik mengobrol santai tanpa menyadari beberapa pasang mata mengawasi mereka. Semua orang menyadari kalau perangai Kai akhir-akhir ini berubah, tepatnya setelah D.O di sekolah ini. seolah-olah kepindahan D.O memang direncanakan untuk mengubah sosok Kai. D.O-lah yang merubah Kai. Sosok yang awalnya sangat ditakuti dan suka berkelahi berubah menjadi sosok yang lebih hangat dan bisa tersenyum saat ini. Perubahan yang sangat signifikan. Mengingat D.O pindah di EXOTICs High School baru menginjak tiga bulan, belumlah lama tapi perubahan sikap Kai sangat drastis dan seluruh penghuni sekolah mengetahui itu.
.
.
Keesokan harinya, seperti biasa alarm pagi berbunyi nyaring. Menandakan kepada sang pemilik untuk segara beranjak dari dunia mimpi dan bergegas untuk menjalani aktifias hari ini. Namun sepertinya namja manis ini masih enggan untuk membuka mata bulatnya, terlihat dari gerak tubuhnya yang justru semakin tenggelam dalam gulungan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Layaknya sebuah kepompong.
Tanpa disadari, namja tampan teman sekamarnya saat ini tengah berdiri di tepi tempat tidur D.O dan menyaksikan setiap gerak-gerik D.O yang menggemaskan. Tak perlu menunggu lama, akhirnya sosok yang sedari tadi diperhatikan terbangun juga karena bunyi alarm yang tak kunjung berhenti juga. Padahal biasanya alarm itu akan berhenti karena akhirnya Kai yang terbangun, meski alarm itu milik D.O, dan bergegas mandi kemudian membangunkan D.O untuk segera bersiap ke sekolah. Tapi ada yang berbeda kali ini. Kai sudah terbangun dari tidurnya sejak tadi, bahkan sudah dengan seragam sekolahnya, sengaja tidak mematikan alarm milik D.O.
Kai justru hanya melihat D.O yang kini tengah mengerjapkan mata bulatnya, menyesuaikan tubuhnya dan mengumpulkan nyawanya untuk kembali dari dunia mimpi. Hingga akhirnya D.O menyadari Kai yang sedang berdiri di tepi tempat tidurnya dan memperhatikannya.
"Eung, Kai. Kau sudah bangun? Kenapa tidak kau matikan alarmnya?" Erang D.O yang masih sibuk untuk menyadarkan dari tidurnya. Tangannya mengusap satu matanya dan tak lama menguap. Merasa Kai tak kunjung juga menjawab pertanyaan D.O membuat D.O memalingkan wajahnya menatap Kai.
Kai masih menatap tajam ke arah D.O. Mata dark brown milik Kai menatap tajam kearah mata bulat D.O yang sudah terbuka sempurna. Kai sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya meski hanya untuk satu inchi pun. D.O menyadari ada yang aneh dengan Kai, menegakkan tubuhnya dan hendak bertanya pada Kai. Tapi belum sempat mulut mungil D.O berucap tiba-tiba saja Kai mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkannya.
"D.O Kyungsoo, aku suka kamu."
Mata D.O yang sudah membulat itu pun semakin membulat. Tubuhnya membeku mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh teman sekamarnya itu. Baik itu Kai maupun D.O tidak ada yang bereaksi. Semuanya terdiam. Hening. Hanya terdengar suara jam berdetak dan hembusan nafas dari dua makhluk ciptaan Tuhan ini. Tidak ada suara lainnya.
.
.
.
TBC
.
.
.
Annyeong, author gelo yang sudah lama menghilang selama setahun tiba-tiba muncul lagi dengan satu fanfict abal lagi. *wuuuuush*.
Kali ini dengan main cast Kaisoo. Sebetulnya mau dibikin one shoot tapi berhubung dongsaeng minta publish cepet jadinya bersambung n author jadi gak tau mau dibikin berapa series. Mudah-mudahan tidak terlalu panjang.
Tapi author tetep ngarep reviewers mau tinggalin jejak disini karena sekecil apapun jejak yg kalian tinggalkan itu memberikan dampak yang sangat besar utk author..
So author berterimakasih banget buat ll Anggik ll SSungMine ll sha ll JaeRyeoCloudnia ll EvilmagnaeMin ll Guest (really hopes u wanna write down ur name there) ll Yuzuki Chaeri ll uyils ll bang3424 ll fel ll sonewbamin ll Brigitta Bukan Brigittiw dan wat para siders2 yang mau baca. Juga mau ucapin makasih wat para reader2 yang mau review di fict lama author lainnya yang belum sempat author sebut.
Author minta maaf banget sampai sekarang belum bisa penuhi request kalian. Mungkin lain waktu bisa author penuhi. Author juga mau ngucapin makasih wat yg masih mau baca fict lama author yang udah mau karatan, bahkan buat yang udah jadiin author as a favorite author or favorit story, i cant believe that.
You kidding me, arent u? All of my fict is a big failure right?
haaaa,,,, authorny seneng bnget... *guling2 bareng taemin*
.
.
baiklah, akhir kata mind to review?