" Yunho AWAS! " lelaki paruh baya berlari sekencang-kencangnya berusaha untuk menyelamatkan seorang anak kecil berusia 3 tahun yang sedang mengambil bola di tengah jalan. Dilihatnya sebuah mobil melaju kencang ke arah anak itu.
Bugh! Brrakk!
" appa..." Yunho kecil berkata lirih " ... appa... Appa banuuun! Appaaaa... huaaaaaa... APPA! "
.
.
Destiny
Cast : Jung Yunho x Shim Changmin
.
.
..
" hiks.. hiks... appa... appa..." Yunho kecil menangis di pelukan baby sitternya.
Suasana pemakaman di kediaman keluarga Shim hanya diisi oleh tangisan Yunho kecil. DI pemakaman ayahnya, Yunho selalu menangis dan menanyakan kenapa ayahnya tidak mau bangun dan bermain dengannya.
Melihat serta mendengar Yunho yang tidak berhenti menangis, ibunya menatap tajam serta menggeram kesal dan menghampiri Yunho yang digendong baby sitternya.
" bawa Yunho keluar! "
" baik nyonya.. " baby sitter Yunho berbalik hendak meninggalkan ruangan, namun tiba- tiba saja ibu Yunho yang sedang hamil 7 bulan berteriak.
"Aaahh!" nyonya Shim berteriak sambil memegangi perut besarnya. Tak lama kemudian darah mengalir di kakinya.
" umma... umma tenapa? "
.
.
" wuaaaa... aciiikk! yuno puna adik cekalang.. "Yunho kecil mencium pipi gembil adiknya yang baru lahir.
" ... " nyonya Shim hanya menatap tajam pada Yunho.
Bayi itu lahir dengan ukuran yang terbilang mungil dibanding dengan bayi lainnya. Dokter juga mengatakan bahwa ada resiko kalau bayi itu lemah dan rentan penyakit. Hal ini karena bayi itu memang belum saatnya dilahirkan.
Tapi untungnya, bayi itu lahir tanpa cacat dan memiliki wajah yang manis.
" nama adik yuno ciapa umma? "
" Shim Changmin " jawab ibunya datar
" waaa.. namana badus ya umma! Yuno cuka! Yuno juga cukaaaaa cekali cama adik Chami! "
.
5 bulan kemudian...
.
" noona, Yuno mau mandi cama Chami ya? Boleh yaa noona? " seru Yunho saat sepulangnya dari playgroup.
" boleh dong sayang.. " jawab baby sitter yang kini mengasuh Changmin.
" Yah! Jangan sembarang kasih izin seperti itu dong! Changmin kan masih bayi! Kamu kan tahu sendiri, Yunho itu tidak bisa diam. Kalau nanti terjadi apa- apa sama Changmin bagaimana? " nyonya Shim yang mendengar hal itu segera menghampiri baby sitternya dan memarahinya.
" Yunho! sana! Mandi sendiri! " perintah ibunya pada Yunho
" tapi umma... " mata Yunho berkaca- kaca seperti ingin menangis.
" tidak ada tapi- tapian! Cepat mandi sana! Jangan ganggu Changmin! " teriak ibunya pda Yunho.
Yunho pun terpaksa mengikuti perintah ummanya. Dan berjalan menuju kamarnya dengan isakan yang tertahan.
Sejak kelahiran Changmin, ibunya sama sekali tidak memperhatikan Yunho. Yunho harus bisa makan sendiri. Mandi sendiri. Bahkan berangkat dan pulang playgroup sendiri.
Tapi Yunho bukanlah anak yang manja. Ia tahu kalau adiknya memang masih bayi. Lemah. Dan butuh perhatian lebih. Selain itu, ibunya juga harus melanjutkan menjalani bisnis ayahnya di bidang furniture.
Yunho juga sayang sekali dengan adiknya. Walaupun ia tidak pernah menyentuh adiknya, tapi bukan berarti ia tidak menyayangi adiknya.
Ibunya lah yang selalu melarang Yunho untuk berada dekat- dekat dengan Changmin. Sehingga Yunho hanya bisa memperhatikan tingkah lincah dan lucu adiknya dari jauh.
Selesai mandi, Yunho ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil es krim.
Melihat es krim itu, ia jadi teringat adiknya.
'adik Chami pasti cuka es klim kayak Yuno!' pikir Yunho dalam hati
Yunho pun mengambil dua mangkuk es krim untuknya dan adiknya.
" umma, yuno bawa ini buat adik Chami!" teriak Yunho girang menghampiri ibunya yang sedang menggendong Changmin.
Brak!
Ibunya menampik es krim yang dipegang Yunho dan menatapnya tajam.
" umma, kenapa es klimna Chami dibuang? Yuno tan bawa itu buat adik Chami.. " tanya Yunho polos
Plak!
Kali ini ibunya menampar Yunho dengan sangat keras.
" kamu mau meracuni adik kamu? Chami itu masih bayi! Dia tidak boleh makan es krim!"
"hiks... hiks... tapi umma..." Yunho menangis sambil memegangi pipinya yang terasa panas dan perih.
.
.
" huaaaaaaa... " mendengar Changmin menangis, Yunho yang berada di kamar langsung keluar dan berlari ke kamar Changmin.
" Yunho! Apa yang kamu lakukan terhadap Changmin?! " seru ibunya saat ia memasuki kamar Changmin, menemukan Yunho di samping tempat tidur Changmin.
" umma! Adik Chami mungkin haus umma.. bial Yuno ambiltan ail yaa.. " Yunho ingin beranjak pergi
" Yunho! " bentakan ibunya, membuat langkah Yunho terhenti seketika.
" i... iya.. umma.. "
" Jangan bohong! Apa yang kamu lakukan terhadap Changmin?! "
" Yuno tidak apa- apatan Chami umma.. Yuno cayang adik Chami! "
Plak!
Ibunya menampar Yunho. Entah tamparan yang keberapa kali. Tubuh Yunho sudah mulai terbiasa menerima pukuan dari ibunya.
" sudah berapa kali umma bilang, JANGAN GANGGU Changmin! Jauh- jauh dari Changmin! Dasar anak nakal! " ibunya semakin memukulinya dengan keras.
"huaaaa... ummaaa... catit ummaa... hiks.. andwaeee... ummaaa... ampunn... huaaa "
.
.
" noona, mau temana? " saat pulang dari playgroup, tak sengaja Yunho berpapasan dengan baby sitternya.
" noona mau pergi sayang.. " jawab baby sitternya lembut. Ia memandang iba pada Yunho.
" peldi temana noona? Yuno itut ya? "
" tidak sayang.. Yunho tidak boleh ikut.. Noona mau pergi jauh.. "
" tapi noona nanti balik ladi tan? "
" noona tidak akan datang kesini lagi sayang.. oleh karena itu, mulai sekarang.. Yunho harus jadi anak yang baik yaa.. Yunho harus bisa jaga adik Changmin dan umma dengan baik.. "
" hm! " Yunho mengangguk cepat ".. Yuno janji atan jada adik Chami dan umma! "
" anak pintar.. " Baby sitter itu mengacak-acak rambut Yunho dengan lembut " ... noona pergi ya.. Yunho jangan lupa makan yang teratur dan mandi yang bersih.. dan Yunho jangan sedih kalau umma marah sama Yunho.. umma marah sama Yunho karena umma sayang sama Yunho.. "
" hm! Yuno mengelti noona! Ati- ati yaa noona... "
Bisnis ayah Yunho yang dijalani ibunya, tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, nyonya Shim memecat baby sitternya untuk meringankan masalah keuangan rumah tangga.
.
.
5 tahun kemudian...
" Yuno hyung, Chami mau cekolahnya diantal Yuno hyung yaa.. " Changmin yang sudah rapi berpakaian seragam TK-nya, menghampiri Yunho yang sedang membereskan piring bekas sarapan mereka.
" iya Chami sayang.. " jawab Yunho lembut pada adiknya. Ia menatap sayang pada adiknya yang tumbuh menjadi anak yang manis dan imut. Kulit pipi gembilnya yang putih, terkadang berubah merah kalau ia sedang bersemu atau terkena cahaya matahari terlalu lama.
" Tidak! Changmin berangkatnya sama umma saja yaa... Yunho hyung harus mencuci piring dan membereskan rumah dulu.. " ibunya menghampiri meja makan.
" tapi umma.. Chami maunya cama Yuno hyung.. "
" Chami sayang, nanti pulangnya biar Yunho hyung yang jemput.. jadi sekarang berangkat ke sekolahnya sama umma yaa.. " Yunho berusaha membujuk adiknya yang sedang merengek pada ibunya.
" hm! Tapi Yuno hyung janji yaa jemput Chami? Kalau Yuno hyung tidak jemput Chami, Chami malah cama Yuno hyung! " Changmin mempoutkan bibirnya. Membuat wajahnya menjadi lucu dan imut sekali.
" iya Chami sayang, hyung janji... " Mendengar jawaban Yunho, Changmin kembali tersenyum bersemangat dan segera menggandeng tangan ibunya.
.
.
" umma, kenapa Yuno hyung tidak pelnah belangkat cekolah baleng Chami sih? " tanya Changmin saat di mobil dalam perjalanan ke sekolahnya.
" Karena Yunho hyung harus membereskan rumah dulu sayang.. "
" tapi Yuno hyung kan kacian umma.. belangkat cekolahnya jalan kaki.. cekolah Yuno hyung kan jauh dali lumah.. "
" Yunho hyung sudah terbiasa jalan kaki sayang.. kalau sudah terbiasa, tidak terasa lelah.. "
Mendengar hal itu, Changmin mengangguk- angguk.
Kemudian ia menundukkan kepalanya dengan tangan bersidekap di dadanya. Ia sedang berpikir keras memikirkan sesuatu. Membuat dahinya berkerut dan kedua alisnya bertaut serta bibirnya mengerucut lucu.
' kalau begitu, Chami halus telbiaca pulang jalan kaki cama Yuno hyung! Kalau cudah telbiaca kan jadi tidak capek. Tlus Chami bica pulang cama Yuno hyung tlus! Kekekekeke...'
Changmin terkekeh dalam hati.
.
.
" Yuno hyung! " wajah Changmin yang semula cemberut karena menunggu lama, kini menjadi segar berseri begitu melihat Yunho datang. Ia pun segera berlari menghampiri Yunho.
Bruk!
" aigooo.. Chami-nya hyung semangat sekali... " Yunho segera bertubrukan dan menunduk pada adiknya.
" Chami cenaaaang cekali kalau pulang cama Yuno hyung! " Changmin memeluk Yunho dan mencium pipinya.
Deg!
Tubuh Yunho menegang seketika. Jantungnya berdegup kencang tak pasti.
" Changmin... " suara ibunya di kejauhan membuyarkan lamunan Yunho sesaat.
" umma! " panggil Changmin
" ayo pulang sayang... " ibunya melambaikan tangan ke arah Changmin.
" umma mau jemput Chami dan Yuno hyung? " tanya Changmin bingung pada ibunya yang menghampirinya.
" tidak sayang.. umma mau jemput kamu.. Yunho hyung bisa pulang sendiri.. " jelas ibunya
" umma! Tapi Chami kan mau pulang cama Yuno hyung.. " rengek Changmin berusaha menolak ibunya.
" Changmin kan tadi berangkat ke sini sama umma, jadi pulangnya harus sama umma.. Sedangkan Yunho hyung tadi ke sini sendiri, jadi pulangnya juga harus SENDIRI! " jelas ibunya dengan penekanan di akhir kalimat yang ia tujukan untuk Yunho.
" tapi umma... " Changmin kembali merengek.
" ayo Changmin! " Ibunya segera menarik tangan Changmin dan meninggalkan Yunho yang diam mematung.
" hyung.." Changmin berkata lirih dan amat pelan sambil menoleh pada Yunho yang kini matanya berkaca- kaca.
Yunho hanya bisa berdiri mematung dan melihat adiknya dibawa pergi, atau pulang ke rumah lebih tepatnya, dan meninggalkannya sendiri.
Rasanya seperti ada batu besar yang menghujam hatinya. Ia ingin menangis. Tapi di satu sisi, ia ingin menunjukkan pada dunia, terutama pada adiknya, kalau ia anak yang kuat.
Yunho memutuskan untuk melangkahkan kakinya akhirnya. Bukan untuk pulang ke rumah, melainkan ke arah sepasang ayunan yang melenggang sepi.
Ia duduk di salah satu ayunan dan mulai menggoyangkannya perlahan.
Yunho hanya berayun dalam diam dan termenung. Merenungi nasibnya. Kehidupannya. Ia masih ingat dengan jelas saat pertama kali menyaksikan kehadiran Changmin di muka bumi ini. Makhluk terindah yang pernah ia lihat. Sekarang sudah tumbuh menjadi anak yang lucu, manis, dan menggemaskan.
Betapa ia sangat menyayangi adiknya. Walaupun hanya melihatnya dalam jarak tertentu.
Yunho memejamkan mata. Mengingat betapa tidak adilnya perlakuan ibunya padanya. Tapi Yunho tidak pernah membantah sekalipun. Ia tahu kalau ibunya sangat mencintai Changmin seperti ia mencintai Changmin.
Terlalu banyak yang ia renungkan. Hingga tanpa sadar air mata mengalir di pipinya.
Hari semakin larut seperti perasaannya saat ini yang larut dalam kesedihan.
Dengan langkah yang enggan akhirnya Yunho memutuskan untuk berjalan pulang.
" Darimana saja kamu?! Jam berapa ini?! Dasar anak nakal! " Sambut ibunya saat Yunho tiba di rumah.
Ibunya lantas mengambil pemukul bisbol yang ia kenali milik ayahnya. Dan tanpa aba- aba lagi ibunya memukuli Yunho.
" umaaa... ampun ummaa...huaaa...hiks..hikss.. sakit umaaa...ampuuuun "
Sementara di balik salah satu jendela kamar, Changmin menangis melihat kakaknya dipukuli ibunya.
.
.
" umma.. kenapa umma pukul Yuno hyung? " tanya Changmin polos saat ibunya menemaninya tidur.
" karena dia anak nakal "
" tapi Yuno hyung baik cekali cama Chami "
" Changmin sayang.. dia itu hanya pura- pura baik sama kamu.. Sebenarnya, dia itu anak yang nakal dan jahat! Jadi mulai sekarang, Changmin jauh- jauh yaa dari Yunho.."
" tapi umma... "
" Kalau Changmin anak yang baik, Changmin harus turuti perintah umma. Mengerti? "
" iya umma.. "
" lagipula, mulai besok.. Yunho tidak akan tinggal bersama kita lagi.. "
.
.
" hyung... " bisik Changmin dengan suara pelan di telinga Yunho. Yang dipanggilpun akhirnya membuka matanya, sempat meringis saat ia menggerakkan tubuhnya yang terasa sakit.
" Chami?! Kenapa kamu di sini? Kalau umma tahu, pasti umma akan marah sekali.. " Yunho membelalakkan matanya, melihat Changmin disampingnya.
" tapi Chami tidak bica tidul hyung.. Chami mikilin Yuno hyung.. " Changmin merengek dengan mata bulatnya yang berkaca- kaca dan bibirnya yang mengerucut lucu.
" memangnya apa yang Chami pikirkan? "
" kata umma, mulai besok Yuno hyung tidak tinggal dicini lagi.. tlus Chami gak akan bica ketemu Yuno hyung lagi.." Changmin memeluk erat Yunho " ... Chami gak mauuu.. Chami cayang Yuno hyung.. Chami mau cama Yuno hyung teluss.. " Changmin mengeratkan pelukannya.
Mendengar adiknya berkata seperti itu, membuat perasaanya membuncah seketika. Ia pun berusaha menenangkan adiknya dan mengusap lembut punggungnya. Hingga akhirnya Changmin terlelap di pelukan Yunho.
Ini pertama kalinya bagi Yunho untuk merasakan adik tersayangnya sedekat ini.
" Chami cayang Yuno hyung.." Changmin meracau dalam tidurnya.
.
.
~END/TBC?
.
.
halohalooo readers, aku kembali dengan ff homin baruuu
aku masih gak tau ini mau dibikin one shot atau chapter.
and, gimana chibi- chibinya yun sama min?
last, review aja yaa.. kalo banyak yang minta lanjut, baru aku lanjutin. tapi kalo sedikit, yaudah end disini aja ;)