Tittle: Beautiful Mommy For Jung's Twins.

Author: Bluedevil9293.

Disclaimer: This story belong to me, but the character not be my mind.

Main Cast:

Jung Yunho, 28th

Kim Jaejoong, 19 th

Other Cast:

Shim Changmin as Jung Changmin, 3th

Kim Kibum as Jung Kibum, 3th

Chap: 1

Genre: Humor, Family, Romance, Drama.

Rated: T

Warning: Yaoi, Shounen-ai, Boys Love, Boy x Boy.
Please, Don't Like Don't Read. No bashing and flame, Like and comment if you like this fanfic.

Note: No bashing, no flame, no copas, no re-publis, no plagiat, yes to like and comment.

Summary: Suatu malam Yunho, appa dari dua namja kembar, menolong Jaejoong mahasiswa malang yang baru kehilangan semua harta bendanya karena kebakaran. Setelah saat itu Jaejoong mulai tinggal dengan Yunho dan bekerja sebagai babysistter untuk kedua anak Yunho dengan tekat suatu saat ia bisa menjadi istri Yunho. Berhasilkan Jaejoong mengoda Yunho dan menjadi nyonya Jung seperti yang dia harapkan?

_o0o_

"Ugh!" Erangan pelan terdengar keluar dari namja berwajah cantik yang tengah tertidur di atas ranjang itu. Kedua kelopak matanya perlahan mulai terbuka menampakan kedua manik matanya yang indah, entah sudah berapa lama ia tertidur. Pemandangan pertama yang di dapatinya adalah dua wajah anak kecil yang kira-kira berusia 3 tahun, keduanya namja yang satu berwajah cantik dan yang satu lagi berwajah tampan. Namja kecil berwajah cantik tadi tampak duduk di atas dadanya seraya menatap wajahnya tanpa berkedip sama seperti namja kecil satunya lagi yang duduk di sampingnya.

"APPA HYUNG CANTIK SUDAH BANGUN!" Teriak namja kecil yang berwajah tampan sambil turun dari ranjang dan berlari keluar kamar meninggalkan dua namja cantik tadi. Sang namja cantik mendudukkan tubuhnya dengan perlahan membuat namja kecil yang duduk di dadanya merosot dan kini duduk di pahanya. Namja cantik tadi menatap ke sekelilingnya, di tak tahu dirinya sedang berada dimana saat ini. Bahkan ia pun tak tahu siapa namja kecil yang terus menatapnya dari tadi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku dimana?" Tanya namja cantik tadi sambil terus menatap ke sekelilingnya seraya menyentuh kepalanya yang sedikit pusing akibat terlalu lama tidur.

"Hyung cantik ada di rumah, Bummie." Jawab namja kecil berwajah cantik tadi. Sang namja cantik mengernyitkan dahinya bingung, dia tak mengenal namja kecil ini jadi bagaimana bisa ia berada di rumah namja kecil itu.

"Lihat appa, hyung cantik sudah bangun!" Ucap namja kecil lainnya senang sambil berlari masuk ke dalam kamar, naik ke atas ranjang lalu loncat-loncat senang. Tak lama terlihat seorang namja berwajah tampan, bermata musang dan berbibir hati masuk ke dalam ruangan tadi.

"Kau sudah bangun ternyata," Ucap namja tampan tadi berjalan mendekati namja cantik yang menatapnya bingung, "Changmin berhenti loncat-loncat begitu nanti kau jatuh," Ucap sang namja tampan pada namja kecil bernama Changmin seraya mengendong namja kecil lainnya yang bernama Kibum. Namja kecil bernama Changmin itu segera turun dari atas ranjang dan berlari memutari sang appa yang tengah mengendong kembarannya.

"Minnie main di luar dulu bersama Bummie ne, appa mau memeriksa keadaan hyung dulu." Ucap Namja tampan tadi pada Changmin yang diam menatapnya.

"Ne, tapi Minnie ingin cake yang ada di kulkas appa." Ucap Changmin dengan mata yang berbinar-binar.

"Ne, ambillah tapi bagi dengan Bummie ya," Ucap namja tampan tadi membuat Changmin berteriak senang, "Bummie dengan Minnie hyung dulu ne." Ucap Namja tampan tadi pada Kibum yang ada dalam gendongannya, namja kecil berwajah cantik tadi menganggukan kepalanya pelan. Namja tampan tadi menurunkan Kibum dari gendongannya, Kibum langsung berlari mengejar sang hyung yang sudah keluar dari dalam kamar.

"Aku dimana? Dan kenapa aku bisa ada di sini?" Tanya namja cantik yang terduduk di atas ranjang sambil menatap namja tampan di dekatnya.

"Kau ada di rumahku. Tiga hari yang lalu aku dan kedua anakku menemukanmu pingsan di dekat taman kota," Jelas namja tampan tadi sambil berjalan mendekati ranjang lalu menempelkan pungung tangannya di dahi sang namja cantik, "Suhu tubuhmu sudah tak sepanas semalam, syukurlah." Ucap namja tampan tadi sambil tersenyum manis membuat kedua pipi putih namja cantik di depannya berona merah.

"Go-gomawo dan maaf sudah merepotkan kalian." Ucap namja cantik tadi gugup, sang namja tampan menganggukan kepalanya pelan.

"Namaku Jung Yunho, kedua bocah tadi anakku. Yang hiperaktif namanya Jung Changmin lalu yang pendiam Jung Kibum, mereka berdua kembar non-identik. Hanya ada kami bertiga di rumah ini, jadi jangan terlalu sungkan." Ucap namja bernama Yunho itu ramah.

"A-aku... Namaku Jaejoong, Kim Jaejoong. Sekali lagi gomawo Yunho-ssi." Balas namja cantik tadi malu-malu. Jujur saja, sebenarnya Jaejoong itu penyuka sesama jenis dan namja di depannya ini cukup tampan, sesuai dengan kriteria namja kesukaannya. Jadi wajar bukan kalau Jaejoong gugup dan malu layaknya seorang yeoja yang malu bila berhadapan dengan namja yang di sukainya.

"Kau pasti lapar, tunggulah di sini aku akan menyiapkan makanan dan obat untukmu dulu. Dan kumohon jangan terlalu formal padaku, kau bisa memanggilku Yunho atau hyung." Ucap Yunho sebelum ia beranjak keluar dari dalam kamar meninggalkan Jaejoong yang terlihat mengusap wajahnya.

'Jantungku seperti mau meledak. Namja itu ramah, baik dan tampan sekali. Tapi sayangnya sudah berkeluarga. Kalau saja belum aku tak akan menolak kalau dia mengajakku kencan.' Ucap Jaejoong dalam hati. Selama beberapa menit dia masih duduk di atas ranjang menunggu Yunho balik ke kamar membawakannya makanan, sebenarnya Jaejoong sangat lapar. Sudah tiga hari ia pingsan dan pasti sudah selama itu pula ia tak makan. Tak beberapa lama kemudian pintu kamar terbuka dan masuklah Yunho dengan nampan berisi makanan dan minuman di tangannya.

"Ini makananmu Jaejoong-ah kuletakkan disini. Kau bisa makan sendiri bukan? Kalau tidak apa mau kusuapi?" Tanya Yunho membuat Jaejoong tersipu malu. Malu dengan panggilan akrab Yunho dan tawaran namja tampan tadi.

"Gomawo hyung, tapi aku bisa makan sendiri." Balas Jaejoong sambil turun dari atas ranjang dan mendudukan tubuhnya di lantai, tepat di depan meja kecil dimana Yunho meletakkan makanannya tadi.

"Aku hanya menawarkan Jae. Dan ini obatmu, minum setelah kau selesai makan nanti." Ucap Yunho pada Jaejoong.

"Sekali lagi gomawo hyung, maaf aku merepotkanmu." Ucap Jaejoong lalu mulai melahap bubur yang Yunho berikan.

"Aku sudah bilang tak masalah jadi berhentilah mengucapkan kalimat tadi." Balas Yunho membuat Jaejoong tersenyum manis.

"Bubur ini enak hyung, istrimu pasti pandai sekali memasak ne." Puji Jaejoong membuat Yunho tertawa.

"Aku sudah bilang kalau aku tinggal bertiga saja di rumah ini dengan kedua anakku bukan. Itu masakanku Jae, aku senang kalau kau menyukainya." Balas Yunho tersenyum melihat tingkah Jaejoong yang malu. Keduanya terdiam, Jaejoong melanjutkan makannya dengan kepala tertunduk sedang kan Yunho memperhatikannya seraya duduk di pingiran ranjang tepat di sebelah kiri Jaejoong. Keduanya saling bertatapan sesaat saat mereka mendengar suara tangisan yang cukup nyaring, tak lama tampak Kibum masuk ke dalam kamar sambil menangis, wajahnya memerah dan penuh dengan air mata.

"Hiks... Hiks... Hiks... Appa... Huwa..." Rengek Kibum yang berjalan mendekati sang ayah. Yunho segera menghampiri Kibum lalu berjongkok di depan namja kecil tadi dan menghapus air mata yang membasahi wajah kecilnya itu.

"Bummie kenapa nangis sayang?" Tanya Yunho memeluk tubuh kecil Kibum dan mengelus pungungnya.

"Hiks... Hiks... Hiks... Minnie hyung jahat Hiks... Hiks... pada Bummie appa hiks... Hiks... Hiks..." Adu Kibum pada Yunho sambil sesengukan.

"Minnie hyung kenapa?" Tanya Yunho sabar pada buah hati kecilnya.

"Cake Bummie Hiks... Hiks... Hiks... di ambil hyung hiks... Hiks... Hiks... Minnie hyung makan cake Bummie Hiks... Hiks... Hiks..." Adu Kibum pada Yunho yang langsung menghela nafasnya panjang. Pasalnya hal ini sering sekali terjadi. Kibum yang nafsu makannya kecil selalu lama memakan apa pun sedangkan Changmin yang nafsu makannya besar bisa dengan cepat menghabiskan makanannya dan tak jarang Changmin akan mengambil makanan Kibum juga membuat sang adik menangis.

"Uljima ne cantik. Nanti appa belikan cake-nya lagi yang besar jadi Bummie jangan menangis lagi ne. Bummie kan sudah besar." Rayu Yunho agar Kibum berhenti menangis. Sekali Kibum menangis biasanya akan susah di diamkan. Tak jarang Yunho terlambat sampai di rumah sakit tempatnya bekerja karena harus menenangkan Kibum yang menangis di pagi hari setelah di bully sang hyung.

Yunho menyeka air mata Kibum lagi tapi namja cantiknya itu tak kunjung menghentikan tangisannya. Jaejoong yang melihat Kibum tak juga berhenti menangis berniat membantu, di usapnya rambut hitam pendek Kibum dengan penuh kasih sayang.

"Bummie-ah kemari pada hyung," Panggil Jaejoong, Kibum pun melangkahkan kakinya mendekati Jaejoong dan memeluknya erat membuat Yunho tercengang saat sang anak menangis di dada Jaejoong. Biasanya kalau sudah menangis Kibum tak pernah mau di sentuh orang lain kecuali Yunho, bahkan di sentuh Changmin saja dia tak mau. Tapi sekarang dia berada di dalam pelukan Jaejoong yang bahkan tak di kenalnya, "Uljima ne jangan menangis lagi nanti cantiknya hilang." Rayu Jaejoong seraya mengelus-elus pungung Kibum.

"Hiks... Hiks... Hiks... Minnie hyung jahat pada Bummie Hiks..." Adu Kibum pada hyung barunya yang cantik itu. Jaejoong mengecup kedua mata Kibum membuat tangisannya sedikit mereda meninggalkan sengukan kecil saja.

"Bummie mau apel punya hyung?" Tanya Jaejoong sambil menyeka air mata Kibum, mencoba mengalihkan kesedihan namja kecil tadi. Namja cantik tadi melirik potongan buah apel di dalam piring di atas meja yang Jaejoong tunjuk lalu mengelengkan kepalanya menolak.

"Itu punya Hyung cantik, Bummie tak mau." Jawab Kibum mengelengkan kepalanya pelan.

"Benar tak mau? Kalau Bummie mau hyung akan memberikannya pada Bummie." Tawar Jaejoong lagi yang kelihataanya berhasil menghentikan tangisan Kibum membuat Yunho tersenyum senang melihatnya, karena dengan begitu ia tak akan terlambat ke rumah sakit pagi ini.

"Bummie mau tapi itu punya hyung cantik. Hyung cantik kan sedang sakit kalau Bummie makan nanti Bummie jadi sakit juga seperti hyung cantik." Balas Kibum membuat Yunho heran kenapa putranya bisa sepintar ini sedangkan Jaejoong hanya tersenyum manis melihat tingkah lucu Kibum.

"Hyung sudah sembuh sayang jadi Bummie tak akan tertular." Ucap Jaejoong tersenyum lembut pada Kibum.

"Benarkah?" Tanya Kibum menatap Jaejoong sesaat lalu menatap sang appa menunggujawaban. Yunho menganggukan kepalanya pelan pada Kibum, "Bummie boleh makan apel punya hyung cantik appa?" Tanya Kibum dengan wajah lucunya.

"Boleh sayang, asal Joonggie Hyung tak marah ne." Balas Yunho sambil mengusap rambut anak bungsunya yang tengah di pangku Jaejoong.

"Joonggie hyung?" Tanya Kibum heran sambil menatap wajah Jaejoong.

"Ne sayang, Bummie boleh memanggil Hyung seperti itu. Cha, Bummie mau apel bukan, ini." Ucap Jaejoong sambil memberi Kibum sepotong apel yang di tusuk dengan garpu. Kibum mengambil apel tadi dan mulai memakannya dengan perlahan sambil duduk bersender di pangkuan Jaejoong membuat Yunho yang melihatnya mengelengkan kepala.

"Bummie suka dengan Joonggie Hyung?" Tanya Yunho, Kibum menganggukan kepalanya pelan dan tetap makan dalam diam. Jaejoong tersenyum kaku saat tubuh Yunho yang sedang bicara pada Kibum begitu dekat dengannya.

"Appa aaaa..." Kibum menyodorkan apel di garpunya pada Yunho.

"Aniya Bummie saja yang makan ne." Tolak Yunho membuat Kibum cemberut.

"Ugh..." Kibum tampak kesal dan membenturkan apelnya di bibir hati Yunho. Akhirnya Yunho mengalah dan mengigit apel tadi sedikit membuat Kibum tersenyum menampakan deretan gigi susunya yang berwarna putih, "Appa susu." Rengek Kibum lagi sambil menatap lucu Yunho, siapa saja yang melihat tatapan lugu Kibum saat itu pasti langsung jatuh cinta pada namja cantik tadi.

"Ne, Bummie tunggu di sini bersama Joonggie hyung dulu, appa akan buatkan susu tapi Bummie tak boleh nakal pada Joonggie hyung ya." Balas Yunho yang di angguki Kibum. Yunho pun segera meningalkan kedua namja cantik tadi di dalam kamar untuk membuatkan susu Kibum.

"Joonggie hyung cantik." Puji Kibum sambil mengelus pipi putih Jaejoong yang sedikit merona.

"Bummie juga cantik." Balas Jaejoong mengecup puncak kepala dan dahi Kibum membuat namja kecil tadi tersenyum senang.

"Hyung aaaa..." Kibum ingin menyuapi Jaejoong dengan apelnya karena namja cantik tadi sudah mengatakan kalau dia cantik dan itu membuat Kibum senang. Jaejoong segera mengigit apel yang Kibum sodorkan padanya tapi ia langsung terdiam saat sadar akan satu hal.

'Omo... aku mengigit apel yang terdapat bekas bibir Yunho hyung. Bukankah... Bukankah itu bisa di sebut ciuman tak langsung? KKyyyaaa... Apa yang kau pikirkan Kim Jaejoong.' Ucap Jaejoong dalam hati dengan wajah yang merona malu seraya mengelengkan kepalanya pelan membuat Kibum menatapnya binggung.

"BUMMIE!" Teriak Changmin sambil berlari masuk ke dalam kamar lalu berdiri di dekat Kibum dan Jaejoong. Kibum yang terlihat masih marah pada hyung-nya itu membuang tatapannya dari Changmin, "Bummie Mianhae." Ucap Changmin sambil mengulurkan tangannya pada Kibum berniat meminta maaf. Selalu saja seperti ini, setiap hari selalu ada saja ulah Changmin yang membuat Kibum menangis, tapi setelahnya namja tampan tadi akan langsung meminta maaf pada sang adik dan Kibum akan memaafkannya dengan mudah.

"Tak mau." Balas Kibum sambil mengemut apelnya dan tak berniat menatap Changmin.

"Bummie tak boleh begitu, Minnie hyung sudah minta maaf bukan." Rayu Jaejoong, Kibum menatapnya lalu menganggukan kepalanya. Kibum menyambut ukuran tangan Changmin dengan tangan kirinya karena tangan kanannya sedang memegang garpu yang aplenya sudah habis. Changmin terlojak gembira saat Kibum memaafkannya membuat Jaejoong tersenyum senang.

"Hyung cantik, Minnie juga mau makan apelnya." Rayu Changmin sambil memasang wajah lucunya. Jaejoong tersenyum manis lalu mengangukan kepalanya membuat Changmin berteriak senang dan mengambil aple di dalam piring yang Jaejoong sodorkan. Changmin tampak makan dengan lahap berbeda dengan Kibum.

"Joonggie hyung, Bummie mau lagi." Pinta Kibum sambil menyodorkan garpunya. Jaejoong pun segera memberikan Kibum apel lagi sebelum semua potongan itu di lahap Changmin dengan cepat. Jaejoong tersenyum melihat kelahapan putra pertama Yunho itu. Tak lama Yunho masuk ke dalam kamar membawa botol susu Kibum yang bergambar kerokeropi.

"Wah sepertinya ada yang sudah akrab dengan hyung cantik ne." Ucap Yunho mengoda membuat wajah Jaejoong merona malu mendengar namja tampan tadi mengatakannya cantik.

"Joonggie hyung sangat baik appa." Balas Changmin yang di angguki Kibum. Yunho tertawa pelan lalu berjalan mendekati Jaejoong dan kedua anaknya. Yunho meletakkan botol susu Kibum diatas meja di depan sang anak lalu mengelus kepala Kibum yang tampak tenang di pangkuan Jaejoong tanpa memperhatikan Changmin yang sudah lari keluar kamar membawa botol susu sang adik.

"Susu Bummie Huwa... Huwa... susu Bummie huwa..." Tangisan kencang Kibum pecah, namja cantik tadi membanting garpunya ke lantai membuat Yunho dan Jaejoong kaget. Kibum menghentak-hentakkan kakinya marah, Jaejoong mencoba menenangkan Kibum sedangkan Yunho meneriaki Changmin agar mengembalikan botol susu Kibum karena botol susu Changmin ada di dapur.

_o0o_ To Be Continue _o0o_

Date: 24 Januari 2013.