Disclaimer : EXO adalah milik agensi mereka, diri mereka, dan orang tua mereka masing masing.

Pair : Sehun/Kai

Genre : Romance, Friendship.

Rating : T.

Warning : Shou-ai.

Note: Sebenarnya ada hal yang membuatku jadi tidak yakin menulisnya, satu satunya alasan adalah karena orang yang kusuka sudah memiliki kekasih, lalu aku berpikir 'Hey, kenapa tidak itu saja yang jadi ide fic ini?' dan itu berarti apapun jawabannya atas cokelat yang kuberikan fic ini akan tetap begini adanya.

+Cokelat+

Siapa yang tidak suka cokelat di dunia ini? Cokelat hitam, cokelat putih, cokelat apapun pasti punya banyak peminat di dunia ini, contoh penikmat setia coklat adalah Kai.

"Annyeong!"

Kai memaksakan diri untuk membuka matanya mendengar siapa yang berseru sekeras itu. Itu jelas bukan Moonkyu, suaranya tidak setinggi itu, juga bukan Sehun karena tidak ada aksen aneh dalam seruan itu.

Di antara mengantuk dan penasaran, Kai memilih penasaran. Jadi dia, setelah memakai asal bajunya, turun ke bawah untuk memastikan siapa orang itu.

"Ya ampun! Kkamjjongie makin tampan saja!" serunya saat melihat Kai yang dengan malas malasan menghampirinya.

Kai akhirnya sadar. Oh, itu kakaknya, yang baru saja bulan madu, apa dia bawa oleh oleh?

"Hey, lihat ini." Katanya, dia mengeluarkan tumpukan cokelat yang dia bawa, Kai yakin itu oleh olehnya, tapi…

"Noona, tidakkah ini terlalu banyak? Aku tidak bisa menghabiskannya sendiri."

Kakaknya itu tertawa. "Aku tidak menyuruhmu menghabiskannya sendiri. Besok Valentine, bukan?"

"Jadi Noona akan membagikan cokelat ini?"

"Tentu."

Apa itu Valentine sebenarnya, Kai tidak pernah memikirkannya, yang dia tahu hanya banyak yang memberinya cokelat di hari itu, itupun mungkin karena dia mirip artis, si Lee Taemin itu, satu satunya alasan yang membuatnya terkenal.

Mau tidak mau, rindu tidak rindu dia dengan kakaknya, Kai harus tetap berangkat ke sekolah, Rabu pagi yang biasa, dengan seragamnya yang biasa juga, tidak pernah rapi.

Sekolah adalah tempat di mana dia bertemu banyak orang, para guru, pada gadis yang tergila gila pada wajahnya yang mirip Lee Taemin, teman teman seperti Moonkyu…

"Pagi, Jjong!"

Termasuk orang ini, Oh Sehun.

Satu satunya orang yang akan dia beri cokelat Valentine, tapi itu hanya keinginannya.

"Apa yang akan Luhan berikan besok, yah?"

Kai menguap sementara Sehun bercerita tentang esok hari, esok hari, dan esok hari lagi. Besok adalah Valentine, yang menyebalkan dan juga menyenangkan –karena dia akan dapat cokelat- untuknya, Kai lebih suka pura pura tidak tahu tentang hari Valentine.

Satu kata yang tepat untuk menggambarkan penampilan Oh Sehun adalah Ulzzang, dan untuk sifatnya adalah Maknae, Maknae yang seperti Maknae Super Junior, Cho Kyuhyun, Evil. Tapi Kai menyukai orang ini, entah karena apa, sayangnya dia sudah terikat.

"Annyeong!"

Terikat dengan Luhan, yang baru saja mengucap salah dengan keras dan membuat rasa kantuk Kai jadi menguap dan menguap saja.

"Sudah siap untuk besok?"

Dia menggandeng lengan Sehun mesra, Kai tidak memusingkan hal itu walaupun dia juga ingin merayakan Valentine dengan Sehun, atau sekedar memberinya cokelat, tapi bagaimana caranya?

Bukannya Noona punya banyak cokelat?

Oleh oleh bisa jadi tameng terampuh.

+Cokelat+

Bagaimana cara untuk memberikan cokelat pada Sehun tanpa sepengetahuannya, lebih tepatnya bagaimana cara memberi cokelat langsung di depan Sehun tanpa membuat orangnya menyadari cokelat yang diberikan adalah coklat Valentine.

Bagaimana caranya?

Kai memainkan cokelat cokelat yang diberikan kakaknya padanya, ini cukup untuk satu bulan ke depan, sudah jelas dia senang sekali. Dia mengambil satu bungkus cokelat yang entah rasa apa, lalu berpikir lagi.

Dia akan memberikan cokelat itu terang terangan pada Sehun, sambil memakan cokelat yang sama, sambil bercerita tentang oleh oleh kakaknya juga bagaimana cokelat itu bisa memenuhi kebutuhannya akan cokelat selama sebulan, tentunya ditambah dengan anggapan bahwa tidak ada yang tidak menyukai cokelat, Kai yakin Sehun akan menerima cokelatnya.

Dan hey! Ini cokelat toko, kan, tentu saja Sehun tidak akan mengira dia menitipkan perasaannya pada cokelat itu. Duh, dia sudah seperti anak perempuan sekarang, biarlah dia sudah tidak peduli.

+Cokelat+

Dia bersikap biasa saja pada Sehun Kamis ini, di hari Valentine ini, dan hari ini memang biasa saja, yang berbeda hanya semua gadis, hampir semua gadis, memberikan cokelat untuk seseorang. Sehun juga masih biasa saja padanya, tapi menjadi tidak biasa pada Luhan, seperti menagih sesuatu padanya, Kai berani bertaruh itu adalah kencan.

Tapi apapun yang terjadi, Kai harus bisa memberikan cokelat itu pada Sehun karena Valentine Cuma ada setahun sekali dan kakaknya hanya bulan madu sekali, mungkin suatu saat kakaknya akan bulan madu dan membawa pulang tumpukan cokelat lagi, Kai harus mengatur napas, bersikap biasa, dan memberi cokelat.

"Mau?" Akhirnya dia menawarkan cokelat pada Sehun, ini trik, hanya trik.

"Boleh." Sehun, yang masih kental sisi kekanakannya, mengambil satu cokelat dari tangan Kai, memakannya sementara Kai memakan satunya.

"Noona-ku baru saja pulang bulan madu dan dia memberiku cokelat itu, bagaimana?" Ujar Kai, mencoba bersikap biasa.

"Enak. Apa sebentar lagi kau akan jadi paman?" Tanyanya, Kai hanya mengangkat bahu.

Sehun tertawa, dan akan membuang sampah pembungkus cokelat itu ke lantai.

"Sampahnya jangan dibuang sembarangan, bodoh." Kata Kai, Sehun malah tertawa lagi.

"Iya iya, akan aku simpan, lalu aku berikan ibuku agar dia menghitungnya pada saat White Day."

"Hah?" Kai pura pura tidak mengerti apa yang Sehun bicarakan, tapi memangnya Sehun selalu membalas cokelat yang diberikan orang? Setahu Kai dia hanya membalas cokelat dari Luhan juga teman teman dekatnya, oh, mungkin itu, teman teman dekatnya, gadis gadis yang tidak mungkin jatuh cinta padanya.

"Ini Valentine, bukan? Tidak salah, kan, kalau aku menghitung cokelatmu sebagai cokelat Valentine?"

"Ah, aku tidak menyadarinya." Balas Kai, wajahnya datar, hatinya bergetar, dia sudah benar benar berdebar. Takutnya Sehun tahu perasaannya, takutnya dia justru menghancurkan hubungan Sehun dengan Luhan, tapi… Ah! Masa bodoh dengan itu, yang penting saat ini Sehun sudah menerima cokelatnya.

"Tunggu balasku nanti saat White Day, Kkamjjong."

+FIN+