CHAPTER 10 : ENDING AJA DEH
Terima kasih pada Pembaca yang mampir, baca, review, follow, fav dan lain2. Maaf kalo Ending y ga bagus. Azure buru2 selesain fic ini coz mo ngelanjutin fic lain. Byeeeee! See u di fic lain milikku! :D
Gray kesal, pasalnya ia telah di hajar oleh dua orang dalam satu hari dikarenakan kesalah pahaman. Ia menjelaskan kepada pendatang baru aka Jack dan Kai, sahabatnya. Kini mereka semua mengerti, termasuk Mary.
"Ku jelaskan sekali lagi, yang menikah itu sepupuku bukan aku!." Teriak Gray.
Semua mengangguk.
Jack malu dan meminta maaf. Gray hanya membuang muka karena masih kesal.
"Boleh aku bertanya, Gray?" Tanya Jack.
"Apa?"
"Apa kau suka Claire?"
Gray terdiam mendengar pertanyaan Jack.
De javu, bati Gray. Dulu Kai yang bertanya, sekarang pendatang baru ini.
Gray tidak menjawab pertanyaan Jack, ia hanya balik bertanya. "Apa urusanmu?"
"Urusanku? Jika ini menyangkul tentang teman masa kecilku, yaitu Claire. Tentu saja aku punya urusan." Kata Jack kalem.
"Karena aku mencintai Claire." Jawab Jack dengan serius.
Semua terkejut mendengar pernyataan Jack kecuali Kai.
"Aku sudah dengar tentang kutukan Prince Charmingmu dari Kai. Katanya kau selalu menggoda Claire karena itu."
Sial, sampai orang luar saja tahu kutukanku. Kurang ajar kau, Kai! Batin Gray. Ia mendelik tajam pada Kai. Kai ketakutan dan bersembunyi dibelakang tubuh Jack.
Jack melanjutkan kalimatnya. "Aku berniat melamarnya sekrang, inilah tujuanku menemui Claire." Suara gaps terdengar dari Mary dan Gray, double shock, pengakuan cinta saja sudah mengagetkan apalagi lamaran. "Jika kau tidak mencintai Claire, maka jangan ganggu aku." Selesai mengatakan hal itu, ia berjalan melewati Gray menuju kearah Claire berlari tadi.
Gray menatap punggung Jack yang menewatinya, hatinya tidak tenang kala ia tahu Jack akan melamar Claire. Ia tidak terima. Ia tidak mau Claire direbut. Karena ia juga…
..mencintai Claire.
Ia berbalik dan bermaksud mengejar Jack, mendahuluinya agar menyatakan perasaannya terlebih dahulu pada Claire.
Mary melihat gerak gerik Gray, ia menghentikan Gray sebelum pria itu sempat belari.
"Tunggu, Gray! Jangan pergi ke Claire!" Mary menggenggam tangan Gray. Dengan mengumpulkan semua keberanian, akhirnya Mary bisa mengatakan: "Aku mencintaimu!"
Gray terkejut atas pernyataan cinta Mary, ia terdiam. Kai bersuil kagum atas pengakuan Mary dan terkejut ternyata Gray popular. Punya 2 perempuan yang menyukainya, yaitu Claire dan Mary. Padahal ia tahu Gray itu dingin dan bermulut kasar.
"Ck! Kenapa kau bisa popular begitu, sih. Kerjamu kan hanya bersikap dingin dan membentak! Ah! Aku kembali ke toko saja!" selain kagus, ke kesalan lebih besar melanda Kai. Ia ngambek dan meninggalkan Gray dan Mary.
Terdiam, Gray butuh waktu untuk memikirkannya.
Gray kemudian membuka mulut.
"Maaf." Jawabanku itu sudah lebih dari cukup.
Mary mengerti. Ia tersenyum sedih.
"Bahagiakanlah Claire."
Gray merasa bersalah. Dulu ia mencintai Mary tapi setelah Claire datang ke desa ia berpaling hati. Dan ia yakin dengan pilihan kedua itu ia tidak akan pernah berpaling dan akan setia selamanya. Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk menutupi kesedihan Mary, yang bisa ia lakukan hanyalah mematuhi perkataan Mary.
"Pasti." Gray tersenyum dan berlari kencang menuju rumah Claire. Meninggalkan Mary dan sendiri dan mulai menangis.
Kencang, Gray berlari sekuat tenaga bahkan telah menyusul Jack. Tanpa berkata apa-apa, dari ekpresi penuh tekad Gray dan kelakuannya kali ini Jack sudah tahu bahwa Gray juga mencintai Claire.
Jadi, dia benar-benar rivalku ya? Aku tidak akan kalah! Jackpun mulai berlari.
Keduanya sampai di pertanian Claire dengan ngo-ngosan. Mereka mengetuk pintu bersamaan tanpa menghentikan pelototan listrik pada masing-masing. Pintu terbuka dan Claire keluar. Lalu-
"Claire! Aku mencitaimu, jadilah istiku! Teriak Jack,
"Claire, kau salah paham! Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Mary, percayalah! Karena aku mencintaimu!" Teriak Gray.
Claire terkejut.
Beberapa hari kemudian, Mary menolak untuk pergi ke pernikahan Neil dengan Gray. Ia menyarankan agar Gray pergi dengan pacarnya saja, aka Claire. Ya, Gray telah menjelaskan kesalahpahaman dan Claire memilih Gray dibandingkan Jack. Jack sedih, tapi ia senang jika teman sejak kecilnya bahagia. Ia menetap sebentar di rumah Claire sekalian menjadi perkebunan ketika pemiliknya pergi. Gray dan Claire mengunjungi pernikahan Neil dan Rio. Rio berhasil menghubungi Wizard dan ia menyembuhkan kutukan Witch Princess. Gray gembira bukan kepalang.
Harvest Goddess memandangi dua pasangan yang berbahagia di gereja, Rio x Neil dan Gray x Claire secara sembunyi. Ia tersenyum bahagia dan lega.
"Akhirnya masalah terselesaikan. Baguslah, Happy Ending." Harvest Goddess tertawa.
Harvest Spirit disampingnya tidak setuju.
"Kurasa masih ada satu masalah lagi, Harvest Goddess. Tapi aku tidak ingat apa itu."
"Sudah, sudah! tidak ada masalah lagi, aku sudah capek. Semua sudah selesai. Anggap saja begitu." Balas Harvest Goddess.
"Hm.. baiklah jika anda bicara begitu. Lagipula, jika aku lupa berarti itu bukan masalah besar." Harvest Spirit setuju.
Ya, kini kedamaian kembali.
Semua orang berbahagia.
Bagus! Bagus!
Happy Ending?
….
…..
…..
…
….
…..
…..
….
…..
…..
…
Lalu bagaimana nasib MARK?
Selanjutnya sang adik aka Claire akan menyelamatkan sang kakak. Kisahnya? Bayangkan saja di imajinasi para pembaca. Ahahhaha!
POKOKNYA TAMAT