~Your Light~

Author : Kiela Yue

Cast : Luhan, Sehun, Kris, , Sulli de el el..

Genre : Romance, Angst [Boys Love/Yaoi] of course

Rating : NC.. hahay! (makanya hati – hati ^^)

Length : Multichapter / Chapter 5

Disclaimer : Cerita ini murni dari otak saya yang mulai yadong karena pengaruh alien – alien keparat itu. (dicincang Exotics). Maaf kalau memiliki alur yang sama dengan FF lain karena cinta seperti ini emang udah banyak dibicarakan.

Happy Reading…. Chu~ (kechup basyah)


Chapter 5

"K-kita mau kemana?" Luhan bertanya dengan suara yang bergetar. Ia takut melihat Sehun yang tengah mengemudikan mobilnya dengan kecepan tinggi. Bahkan namja itu sampai menerobos lampu merah dan tidak mempedulikan gerutuan pengemudi lainnya. Luhan memegang seatbelt nya dan memejamkan mata kuat – kuat. Ia masih belum ingin mati. Menutup mata adalah pilihan terakhirnya.

Akhirnya, setelah hampir setengah jam jantungnya berpacu kencang, mobil yang ia tumpangi berhenti. Meski demikian, ia tetap tidak membuka matanya. Namja itu takut kalau ternyata Sehun membawanya ke tempat yang aneh.

"Ayo keluar!" ia bisa mendengar Sehun yang memerintahnya dengan tegas. Tapi ia tetap tak bergeming. Sehun yang merasa kesal melepas sealtbelt Luhan dan menarik tangannya keluar dengan kasar. Saat membuka mata, Luhan begitu kagum dengan pemandangan yang pertama kali ia lihat secara nyata. Ia sekarang berada di area perumahan mewah milik orang – orang berduit. Hampir semua rumah disini berpagar tinggi – tinggi. Semuanya berukuran besar. Luhan menelan ludahnya.

"I-ini dimana, Sehun?"

Sehun tidak menjawab. Ia hanya menarik tangan Luhan dan masuk kedalam sebuah rumah berpagar coklat. Mereka disambut oleh pemandangan indah berupa taman minimalis yang indah. Tapi Luhan tidak bisa menikmatinya karena pergelangan tangannya sakit karena Sehun menggenggamnya dengan sangat erat.

"Selamat datang, tuan.." Sehun sama sekali tidak peduli sama beberapa pelayan yang menghampirinya. Ia berjalan terus menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Sebelum menaiki tangga, ia kembali menoleh.

"Jangan katakan pada omma kalau aku dirumah. Arra?"

Para pelayan itu mengangguk. Jadi ini rumah Sehun? Batin Luhan. Sepertinya ia tidak bisa melarikan diri dari namja ini. dan ia hanya diam saja saat Sehun akhirnya membawanya masuk kedalam sebuah kamar dan membanting pintunya.

"Ugh!" Luhan meringis saat punggungnya membentur pintu dengan keras. Kini ia terkunci diantara dua lengan kokoh milik Sehun.

"Selama ini kau kemana saja?" Sehun bergumam sambil menghembuskan nafasnya di perpotongan leher Luhan.

"Aku.. tetap di Seoul."

"Bohong! Lalu kenapa kau tidak ada di apartemenmu?"

"Itu…" Luhan merasa takut untuk berkata – kata. "A..aku pindah."

"Pindah? Kemana?"

Luhan kembali diam. Ia sedang berusaha untuk tidak mendesah saat Sehun mulai menjilati telinganya. "Kenapa tidak menjawab, hem? Apa ada namja lain yang menidurimu?"

"Tidak!"

"Lalu?" wajah Sehun kini sudah sejajar dengan Luhan dan matanya terlihat menusuk. "Bahkan Baekhyun dan yang lainnya tidak memberitahukan keberadaanmu padaku. Apa kau tahu kalau aku sangat kesusahan mencarimu?"

"Kenapa? Kenapa kau mencariku lagi? Bukankah kamu sudah punya Sulli?"

Rahang Sehun mengeras. "Jangan sebutkan nama yeoja jalang itu!"

"Tapi dia tunanganmu!"

"Tapi aku mencintaimu!"

Mereka sama – sama terdiam. Luhan bahkan merasa kalau ia salah mendengar Sehun yang baru saja mengungkapkan perasaannya.

"Kau.. kau tidak bohong kan?" kali ini Sehun yang terdiam. "Katakan saja kalau kau bohong. Kalau kau memang mencintaiku, kau tidak akan membiarkan namja lain menculik dan menjamahku dengan brutal. Seharusnya kau menjagaku! Seharusnya…" Luhan tidak sanggup melanjutkan kata – katanya. Lagipula ia terlalu berharap Sehun akan berlaku baik padanya.

"Sudahlah.. lepaskan! Aku mau pergi." Ia pun mendorong tubuh Sehun walau hasilnya sia – sia.

"Mereka.. menyentuhmu? Dimana? Kapan? Saat kau pergi dari villaku?"

"Benar. Untung saja nasibku mujur dan aku bisa selamat!"

Lagi – lagi tidak ada yang bicara. Tapi Luhan mendongakkan kepalanya saat kedua tangan Sehun berada di pipinya dan wajah mereka begitu dekat. "Luhan.. kau harusnya tahu kalau aku merindukanmu. Dan aku akan menghapus jejak mereka ditubuhmu."

Meski Luhan tahu dengan pasti kalau yang dirindukan Sehun hanyalah tubuhnya, ia membiarkannya. Saat wajah Sehun semakin dekat dan nafasnya menerpa wajah Luhan, namja yang lebih pendek itu memejamkan matanya. Ia tahu kemana arahnya. Begitu bibir Sehun mendarat diatas bibirnya, ia langsung meraupnya dengan hasrat yang membuncah. Bukan hanya Sehun, ia juga merindukan seluruh tubuh Sehun, sentuhan namja itu dan semua yang ada di diri Sehun selalu ia rindukan.

"Ngghh.." desahan kecil lolos dari bibir Luhan saat lidah Sehun akhirnya memasuki mulutnya. Mengeksplor semua isinya dengan gerakan sensual. Lidahnya ikut bergerak seirama dengan gerakan lidah Sehun yang begitu lincah.

Kedua tangan Luhan sudah berada ditengkuk Sehun. Ia terus mendorongnya agar ciuman mereka semakin dalam dan panas. Bunyi decakan mulai mendominasi kamar Sehun. Luhan melengkungkan punggungnya agar tangan Sehun bebas untuk menjamah punggungya. Tubuhnya terasa panas dan ia menginginkan Sehun lebih dari ini.

Sehun yang sudah dikuasai nafsu mengangkat kaki kiri Luhan dan melingkarkan kaki jenjang itu dipinggangnya. Ia menjauhkan kepalanya sebentar dan membuka baju Luhan dengan gerakan cepat. Tanpa menyia – nyiakan waktu, bibir Sehun langsung mendarat dibahu mulus Luhan dan mulai menggigitinya.

" .. Sehun nnhh.."

Puas dengan bahu kiri Luhan, Sehun menggantinya kearah kanan bahu namja yang tengah mendesahkan namanya. Tangan Luhan yang sudah menjambak rambutnya memberinya keyakinan kalau Luhan juga sama seperti dirinya. Mereka sama – sama menginginkan ini. Lidahnya terus bergerak kearah leher Luhan dan ia pun melahap namja itu dengan penuh minat.

"Ouuhh aah.." desahan Luhan kamin kuat saat Sehun melai memainkan tonjolan kecil didadanya dengan lidahnya. Sedangkan yang sebelah lagi dipelintir dan dicubiti tangan Sehun. Mulutnya terbuka dan nafasnya begitu memburu. Apalagi saat Sehun akhirnya menurunkan lidahnya menuju perutnya. Bermain – main sebentar dipusarnya dan tetap meninggalkan jejaknya diperutnya. Hingga akhirnya Sehun berhadapan dengan junior miliknya yang sudah menegang.

"Aku merindukan ini.." Sehun mengelus junior Luhan yang masih terbalut celana dengan gerakan pelan. Lalu ia sedikit meremasnya sambil mendongak melihat Luhan melihatnya dengan tatapan sayu. Bibir dan pipi namja itu memerah.

"Jangan.. mempermainkan ku hh.."

Sehun tersenyum mendengar perkataan Luhan. Pasti namja ini sudah tidak tahan lagi. ia pun melepas kancing celana Luhan dan menurunkan resletingnya. Saat junior itu hanya dibalut underwear, Sehun bisa melihat cairan yang mulai keluar dari ujungnya. Akhirnya ia pun melepaskan satu – satunya pakaian yang melekat ditubuh Luhan hingga namja itu naked total. Sehun memandangi keindahan makhluk didepannya dengan penuh kekaguman.

"Ce.. cepathh Sehun.. hh.."

"Kau tidak sabaran.." Sehun berkata dengan tenang sambil menggenggam junior Luhan. Jari telunjuknya ia gunakan untuk mencolek dan cairan yang ada diujungnya. "Kau mau mencobanya?"

"Ngghh.. ngghh…" Luhan tidak bisa menjawab dengan benar karena Sehun sudah memasukkan jarinya kedalam mulut Luhan. Setelah dirasa cairannya habis, Sehun menggantikan jarinya dengan mulutnya. Ia kembali berdiri dan mencium bibir Luhan dengan ganas, sementara tangannya tetap setia mengocok bagian private Luhan. Ciuman panas mereka membuat cairan saliva mengalir dari sudut bibir Luhan. Sehun membiarkannya karena menurutnya Luhan semakin sexy dengan adanya cairan itu.

"Haahh.." Luhan akhirnya menghirup oksigen saat Sehun berhenti menciuminya. Namun ia kembali mendesah karena Sehun telah menunduk dan memasukkan juniornya kedalam mulutnya. Sebelah kakinya berada diatas bahu namja itu.

"Ahh.. ahh .. Sehun.."

"MMhhh mmh.." Sehun bergumam pelan sambil memaju mundurkan kepalanya. batang junior Luhan yang berada didalam mulutnya ia mainkan dengan lidahnya. Tangannya sibuk menggenggam twinsball Luhan. Erangan dan desahan Luhan membuatnya semakin bersemangat.

"Sehun.. ahh.. aku.."

Sehun bisa mengerti kenapa suara desahan Luhan semakin kuat. Urat junior Luhan yang mulai menonjol didalam mulutnya membuatnya mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya. Luhan yang merasa perutnya bergolak, menguatkan genggamannya pada rambut Sehun. Ia terlalu menikmati permainan ini. Beberapa saat kemudian, ia pun menumpahkan spermanya didalam mulut Sehun. Tubuhnya terasa lemas setelah mencapai puncak kenikmatannya. Tubuhnya pasti merosot kalau Sehun tidak menahannya.

"Haah.. haa haa..nnn.."

Nafasnya terengah – engah. Ia menutup matanya setelah sebelumnya ia melihat Sehun yang menelan cairannya dan terlihat jelas kalau namja itu menyukainya. Bahkan sisa – sisa yang masih berada dibatang juniornya pun dijilati oleh Sehun.

Setelah cairan Luhan habis, Sehun kembali berdiri dan membopong tubuh Luhan, lalu menghempaskan tubuh namja itu diatas ranjangnya. Sedangkan ia begitu sibuk melepas pakaiannya sendiri hingga seluruh tubuhnya terekspos bebas. Luhan merasa pipinya kembali memerah saat melihat tubuh atletis milik Sehun. Abs nya yang sedikit terbentuk membuatnya makin sexy. Dadanya yang bidang dan oh.. jangan lupakan junio yang sudah mengacung tegak dan terlihat sangat perkasa. Luhan semakin ingin menyentuhnya.

Sehun mengikuti arah pandang Luhan dan ia tersenyum miring. "Kenapa? Kamu menginginkan ini?" Luhan tidak menjawab, tapi ia hanya menggigit bibir bawahnya.

Penantian Luhan tidak berlangsung lama karena Sehun sudah naik keatas ranjang. Ia memposisikan juniornya dimulut Luhan dan langsung memasukkannya begitu Luhan membuka mulutnya.

Hangat. Sehun selalu menyukai kehangatan yang menyelimuti miliknya saat Luhan sudah memberinya blowjob dengan mulutnya yang mungil. Tapi ia selalu kesal kenapa juniornya tidak pernah bisa masuh seluruhnya. Ia pun menghentakkan dengan kuat dan Sehun bisa merasakan ujung kejantanannya yang menyentuh tenggorokan Luhan.

"Ugh,," Luhan tersedak. Dan saat itu Sehun menarik juniornya dari sana.

"Sudah cukup. Sekarang aku ingin memasukimu."

Jantung Luhan berdegup kencang. Ia begitu was – was. Apa Sehun akan memasukinya tanpa ada persiapan sama sekali? Beberapa saat kemudian, kekhawatirannya benar- benar terjadi. Setelah Sehun merenggangkan kedua kakinya namja itu langsung memasukkan juniornya yang berukuran besar dengan sekali hentakan.

"AAARRGHHHH…! AAPPPOO.. SEHUNN!"

Luhan berteriak kencang saat Sehun masuk dengan cepat. Bagian bawahnya seperti terbelah dua. Alas ranjang Sehun ia genggam dengan erat. Air mata membanjiri pipi putihnya karena rasa sakit yang tidak tertahankan lagi. Rasa nyeri masih mendominasi.

"HHmm.. Kau.. sempit.. hmm…" Berbeda dengan Luhan, Sehun justru bergumam senang. Juniornya serasa dijepit dan ia suka. Ia tidak menghalangi Luhan untuk menangis karena ia tahu setelah ini Luhan pasti keenakan. Sehun bertumpu pada kedua lututnya dan kedua kaki Luhan berada dipinggangnya. Ia hanya menunggu sebentar saja dan langsung mengeluarkan juniornya hingga yang tertanam hanya kepalanya. lalu ia kembali menghentakkannya dan Luhan menjerit.

"Arrghh.. ohh.."

"mmhh Luhan…"

Sehun mulai memaju mundurkan kejantanannya. Pertamanya dalam ritme yang teratur lalu semakin lama semakin buas dan berantakan. Pinggangnya bergerak dengan lincah. Tubuh Luhan menggelinjang hebat sambil terus mendesah.

"Ahh nnn haa.."

Luhan sama sekali tidak menahan suaranya. Biar saja semua orang diluar mendengar desahannya. Ia hanya terlalu senang saat rasa sakitnya tergantikan oleh rasa nikmat yang tidak bisa dideskripsikan. Mungkin ini terakhir kalinya ia melakukannya dengan Sehun, jadi ia akan menikmati setiap detik yang berlalu. Luhan semakin melayang saat tangan Sehun meraih juniornya dan mengocoknya dengan tempo seirama dengan sodokannya yang memabukkan.

Beberapa saat kemudian, Luhan merasa ia sudah hampir mencapai puncaknya untuk yang kedua kali. Sehun juga demikian. Bisa ia rasakan urat yang menegang menggesek dinding rektumnya.

"Sehun.. aku.. ahh.."

"Bersama Luhan..~"

Dan akhirnya.. Luhan mencapai puncaknya dengan menumpahkan cairannya diperut Sehun dan membasahi tangan namja itu. Kehangatan menyelimuti dirinya saat Sehun menyiram dindingnya dengan cairan miliknya.

Luhan menetralkan nafasnya dan mencoba untuk meraup oksigen. Dadanya sampai naik turun. Namun ia tahu kalau permainan tidak akan berakhir sampai disini. Benar saja. Setelah Sehun berhenti sebentar. Namja itu sudah menarik tubuhnya. Luhan hanya pasrah saja mau dibawa kemana. Ia terlalu lelah untuk melawan. Lagipula mustahil Sehun berhenti kalau tidak membuatnya sampai setengah pingsan.

.


Sebenarnya Sehun sama sekali tidak ingin meninggalkan Luhan dirumahnya dan pergi kekantor pagi – pagi sekali. Tapi karena eommanya memaksa, ia terpaksa menurut. Dan hal itu ia lakukan agar eommanya tidak menyadari keberadaan Luhan yang tengah tertidur dikamarnya.

Dalam bayangannya, namja itu memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk menghabiskan akhir minggu ini dengan Luhan. Mungkin ia perlu mengajak namja itu berjalan – jalan ke taman bermain karena selama ia selalu saja menolak. Menurutnya kegiatan seperti itu terlalu kekanakan. Tapi untuk menebus kesalahannya karena sudah mengabaikan Luhan waktu itu sampai mengalami kejadian menakutkan, ia akan melakukannya. Sehun juga berpikir sebaiknya ia kembali belanja dengan Luhan. Ia paling senang jika Luhan keluar dari fitting room dengan wajah malu – malu. Bukan karena bajunya yang tidak cocok dibadannya, tapi karena mereka baru saja melakukan sedikit pemanasan didalam.

Hanya membayangkannya saja sudah membuat Sehun senyum – senyum sendiri. ia menjilati lidahnya. Sehun pun mengendarai mobilnya dengan cepat karena ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Luhan. Meski tadi malam mereka sudah tidur bersama tapi itu belum cukup.

Sehun berjalan menuju kamarnya dengan senyuman manis menghiasi wajahnya. "Luhan.." ia mengerutkan keningnya karena tidak menemukan orang yang ia cari. Ia pun memeriksa kamar mandi, namun hasilnya nihil.

"Ada yang melihat Luhan? Namja yang bersamaku semalam?" Sehun bertanya pada salah seorang maidnya.

"Ah.. tadi dia sudah pergi dengan terburu – buru."

"Pergi? Kemana?"

"Dia tidak bicara apapun, tapi hanya langsung keluar begitu saja."

"Kalian tidak menghalanginya?"

"Tidak tuan. Kami pikir…"

"Aaaarrgghh!" Sehun berteriak kesal. baru ditinggal sebentar Luhan sudah menghilang lagi. Ia pun kembali kedalam mobilnya menuju tempat Kyungsoo. Mungkin ia perlu mengancam agar namja bermata bulat itu tidak lagi berusaha menyembunyikan keberadaan Luhan.


"Luhan.. hyung?" Kyungso bertanya dengan suara gemetar. Ia tidak menyangka akan secepat ini Sehun datang untuk menanyainya, lebih tepatnya menginterogasi.

"Benar! Cepat katakan padaku kemana lagi dia pergi. Tidak usah menyembunyikannya dariku kalau kau masih ingin hidup dengan tenang!"

Kyungsoo terlihat berpikir sebentar. Tapi ia memutuskan untuk memberitahukannya karena sepertinya Sehun sudah tidak punya kesempatan lagi untuk mengejar Luhan.

"Luhan hyung… dia pergi ke China."

Sehun heran. "Untuk apa dia kesana? Mau melarikan diri?"

Kyungsoo menggeleng. "Bukan. Tapi ia akan disana selamanya bersama dengan appanya."

"APAAA?!"


Keesokan harinya, Luhan terbangun saat matahari sudah tinggi. Ia tidak menemukan Sehun disampingnya. Tapi sebuah catatan kecil diatas meja nakas sudah cukup menjelaskan kenapa namja itu raib.

Namja bertubuh kecil itu mandi dengan cepat dan memakai bajunya dengan terburu – buru. Ia langsung keluar tanpa mempedulikan tatapan aneh pelayan yang melihatnya. Rasa sakit yang mendera bagian bawah tubuhnya ia abaikan. Yang ia inginkan hanya secepatnya pergi dari sana agar tidak ditemukan eomma Sehun dan tentu saja agar ia bisa melupakan namja yang sudah punya tunangan itu.

.

"Papa pikir kau tidak jadi datang," ujar papanya saat Luhan menemui pria itu dihotel tempatnya menginap. Luhan menggeleng sambil tersenyum manis.

"Aku pasti datang. Aku hanya perlu pamitan dengan teman – temanku disini."

"Bagus. Jadi kita berangkat ke China? Kau sudah siap?"

"Ne, Papa!" jawab Luhan sambil menghormat ala tentara. Ia sudah memutuskan untuk melupakan semua yang telah terjadi disini, selain mamanya tentu saja.

Sepanjang perjalanan dari Korea ke China, Luhan kebanyakan diam. Saat appanya bertanya, ia bilang kalau ia hanya capek dan pria itu mencoba untuk mengerti. Untuk sekarang ia memang hanya perlu menuruti keinginan Luhan.

Luhan memandang keluar jendela sambil sesekali menghela nafas. Disini ia akan memulai kehidupan yang baru. Kesedihannya saat tinggal di Korea tidak perlu ia bawa – bawa kemari.


Saat tiba disebuah tempat yang disebut papanya sebagai 'rumah', Luhan terdiam dan tidak tahu berkata apa. saat melihat rumah Sehun saja ia kaget, apalagi melihat rumah milik appanya. Rumah yang begitu besar dan mewah. Perabotannya didominasi warna emas dan merah maroon. Sebuah arsitektur bergaya eropa yang begitu elegan. Ia tidak bisa menjaga dagunya untuk tidak jatuh.

"Kenapa diam saja, nak? Ayo cepat masuk."

Luhan menutup mulutnya cepat – cepat dan mengikuti langkah pria didepannya. Koper – koper mereka sudah dibawa oleh para maid. Begitu tiba diruang tamu, mereka disambut oleh seorang namja bertubuh tinggi. Kulitnya sangat putih dan bersih. Rambutnya berwarna pirang terang dengan potongan yang terlihat sangat cocok dengan wajahnya yang tirus. Namja itu hanya memakai kaos v neck dengan celana pendek kotak – kotak yang terlihat santai. Tapi pesonanya mampu membuat Luhan lupa mengejapkan matanya.

"Selamat datang, papa.." namja itu berkata dengan suaranya yang berat. Luhan mengerutkan keningnya kaget. Papa? Papa? Ja-jadi papanya punya anak lain?"

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

*.*.*.*.*.*.*.*.*

Te Be Ce


Saya sedang dimabuk KrisHan. Jadi peran Kai saya ganti jadi Kris. Hohohoo.. tapi main castnya tetep kok. ;)

Btw, SIDERS FF ini ternyata MENGERIKAN. Kiela itung, dari 125 orang yg baca, cuma 1 yang review. WOW sekali yaaa :P


BIG THANKS TO:

.

nafira el salsabila.. HUnHanie.. 0312luLuEXOticSohristi95.. EXOLunatics.. ajib4ff.. 12Wolf.. fieeloving13.. .. Oh SeHan.. Raein Ren.. Bubble94.. lisnana1.. Nurfadillah.. rinie hun.. mitahunhan.. chyshinji0204.. deerpop.. Queen DheVils94.. ChickenKID.. SehunnieRubbies.. Oh Dhan Mi.. LittleZhao.. LittleLu.. iia.. Kyeoptaegyo.. nottinkeubell.. Jenny.. HyunRa.. fayeol.. SPSooyoungGG.. .. .. miszshanty05.. Jully.. Park Chanyeol.. 1603.. JiAh.. Guest.. LAB27.. luhansgirlorz.. Yo Yong

RnR?