Dare You Baby

Main Cast : Suho, Lay, Sehun, Luhan, other member EXO.

Ratting : T-M

Lenght : Chapter

Gendre : Romance.
Disclaimer : All Cast it's not mine, EXO belong to SMent, their parrent, fans, their self, also God. Saya hanya meminjam nama dan karakter tanpa bermaksud mendapatakan keuntungan dari Fict ini, just have fun. OK?

A/N : this story contain Yaoi, BxB, M-preg, NC di chap selanjutnya. Typo/miss, bahasa tak sesuai EYD.

Let's Start...

"terima kasih kerja kerasnya..."

beberapa orang terlihat saling membungkuk memberi hormat satu sama lain. Pekerjaan mereka hari ini telah selesai. Cukup melelahkan, dan menguras otak. Wajah- wajah itu terlihat sangat lelah, sutradara Go bahkan menguap tiap 5 menit sekali, mata sipitnya mengerjap beberapa kali untuk menahan kantuk. Pria berumur 35 tahun itu masih harus mengurus beberapa masalah untuk syutting besok, diskusi bersama pemeran juga produser untuk pengambilan adegan, dan setting yang akan dilakukan besok, masih dibicarakan. Kru-kru terlihat membereskan peralatan dengan cepat agar mereka bisa pulang cepat. Ayolah... Sekarang sudah hampir subuh. Pukul 02: 42 tepatnya. Bahkan mereka memulai syutting dari pagi sekali. Ckh... Dunia entertain memang gila!

"terima kasih kerja kerasnya... Terima kasih.."

akhirnya setelah menyelesaikan take terakhir, pria tampan itu dapat bernafas lega karena syutting hari ini telah berakhir. Badannya terasa remuk dari dalam. Sangat capek..! Rasanya Ia ingin cepat pulang. Membayangkan empuknya kasur, dan hangatnya selimut membuat pria itu cepat-cepat membersihkan wajahnya dari make up dan mengganti pakaiannya. Pikirannya tidak jauh berbeda dengan semua orang yang terlibat proyek ini. Bahkan sebagian sudah pulang karena tugas mereka telah selesai.

"ok, waktunya pulang. Untuk jadwal besok, kita diskusikan di apartemenmu. Kau pasti lelah, jadi sebaiknya kita pulang sekarang. Bawa mobil sendiri?"

satu lagi Pria tampan memasuki ruang make Up. Menghampiri Pria yang sedang memakai coat hitam selutut dan melilitkan sraff disekitar leher. Udara diluar sangat dingin.

"ya, aku pulang sendiri, kau juga pulanglah, istrimu pasti masih menunggu. Sampaikan maafku padanya karena terus memonopolimu. Hehe"

senyum lelah terpasang diwajah tampannya. Mencoba melucu.

"sudah tugasku, lagian Luhan-ge sudah tidur saat aku menelponya tadi"

Sehun ikut tersenyum, terlebih melihat wajah lelah Suho, sangat berbeda saat syutting. Ckh.. The power of makeup.

Suho mengedikkan bahu, kemudian keluar dari tempat itu dibarengi Sehun. Perbincangan ringan mengiringi mereka hingga pelataran parkir lokasi syuting.

"begitu kah? Wah... Kenapa kau baru mengatakan sekarang? Selamat Oh Sehun "

tepukan berkali-kali dibahunya membuat tubuh kurus itu terdorong kedepan. Ekspresi Suho tak disangka oleh Sehun setelah mengatakan kabar gembira.
Sehun mengusap tengkuknya, senyum bahagia terlukis diwajah tirusnya.

"hehe... Akhir-akhir ini Hyung sangat sibuk dengan jadwal yang padat, aku mana sempat mengatakannya. Bahkan saat sarapan saja kadang dalam perjalanan"

bibir namja yang lebih tinggi dari artisnya mengerucut, terkesan imut. Astaga!

"sudahlah, jangan cemberut seperti itu, tampangmu jadi jelek! Mulai sekarang kau harus lebih lama lagi menghabiskan waktumu dengan Luhan-ge, terlebih ini anak pertama kalian kan?"

"ya.. Akan aku usahakan. Semoga anak kami akan sehat-sehat saja, terlebih saat trisemester sekarang. Aku berharap Luhan-ge tidak ngidam macam-macam"

wajah horor Sehun saat mengatakan itu tak mampu menahan tawa Suho.

"haha... Kau harus menjadi Ayah yang baik Oh Sehun. Turuti semua keinginan istrimu. Arraseo! Kalau tidak, gajimu aku potong"

ancaman Suho menghentikan langkah Sehun yang hampir sampai di mobil mereka.

"yak... Sampai Hyung berani, aku akan mengatakan pada media bahwa Hyung suka tidur sambil berjalan. Bukan itu saja, aku akan memperlihatkan rekaman hyung yang sedang memakai pakaian wanita karena kalah bertaruh!"

oh-oh... Ancaman yang tak seimbang dari Sehun ternyata mampu membuat Suho membulatkan matanya kaget. Decakan kesal lolos dari mulutnya yang sangat ingin memaki Sehun karena volume suaranya yang tinggi. Untung jalan sudah sunyi.

"OK! Jangan lakukan itu semua! Aku hanya bercanda Oh Sehun Cadel! Sudah, Aku pulang! Capek sekali"

Sehun hanya bersmirk ria karena menang dari perdebatan yang tidak penting ini.

"hati-hati sunbae-nim... Semoga tidur anda nyenyak~"

Sehun membungkukkan badannya jenaka, sangat berniat agar Suho kesal, suaranya sengaja diayun mirip pelayan dirumah minum teh. Evil magnae memang seperti itu.

"terserahmu saja Oh Sehun. Semoga anakmu kelak tak berwatak sepertimu."

Suho memasuki mobil mewahnya dengan gelengan kepala. Tak tahan dengan tingkah manajernya itu.

"hahaha... Makanya jangan mengancamku Tuan Kim, tak akan mampu mengalahkanku! Hahaha"
Sehun memasuki mobilnya dan meluncur pergi meninggalkan asap kenelpot.

Walau sifat Sehun jahil, tapi Suho senang bekerja sama dengan pria tinggi itu. Semua jadwal Suho sebagai artis sangat tersusun dengan rapi, Suho juga jauh dari gosip murahan yang bisa membuat namanya buruk dimasyarakat. Sehun juga orangnya cerdas, tekun dan dapat dipercaya memegang rahasia. Beruntung sekali Luhan yang seorang guru di TK memiliki Sehun sebagai suaminya, karena Pria Tampan itu sangat sayang kepada istrinya. Suho berharap agar mereka selalu berbahagia.
Ahh... Memikirkan kebahagiaan orang lain membawa pikiran Suho jauh menyebrangi lautan. Merindukan seseorang disana.

"apa yang sedang kau lakukan sekarang baby?"

roda mobil membelah malam dingin itu dengan kecepatan normal. Suasana sangat sunyi, terbukti dengan jalanan yang lenggang.
Diraihnya android yang sejak tadi tak pernah di sentuh itu. Beberapa e-mail juga misscall terpampang disana. Senyumnya mengembang melihat 3 pesan yang masuk.
Matanya kembali fokus ke jalanan karena satu belokan lagi Suho akan memasuki kompleks perumahan elit tempatnya tinggal.

Semenjak menjadi Artis, Suho memutuskan untuk tinggal sendiri di Seoul, orang tuanya memilih tinggal di pulau Jeeju, karena Kim Ent sekarang dipegang oleh kakak Suho, dan Pria tampan itu lebih memilih dunia keartisan ketimbang duduk dibelakang meja direktur. Suho adalah pekerja keras yang lebih suka menggerakkan badannya ketimbang duduk dan menguras otak. Jiwa mudanya masih sangat berkobar. Salut deh... :)
cekleekk...

Langkah lelah itu memasuki sebuah apartment dengan tangan meraba dinding berniat menyalakan lampu, karena tempat itu ditinggalkan sejak pagi maka semua ruangan masih gelap.

"apa bibi Ahn tak datang? Aneh sekali, "

Bibi Ahn adalah house kepping yang di sewa Suho agar datang melakukan pekerjaan rumah saat Suho pergi kerja. Maklum, Suho tak punya waktu untuk melakukan itu semua, jadi jalan satu-satunya adalah menyewa pembantu.

"loh? Kok ada makanan? "

Suho semakin bingung setelah menghampiri dapurnya mendapati meja makan telah tersaji hidangan makan malam yang masih hangat. Semangkuk sup ayam, dan nasi, juga daging asap tersaji disana.

Seketika pemahaman muncul di pikiran Suho.

Dadanya berdegup kencang.
Mungkinkah?

"dia datang?"

Suho membalikkan badan. Langkahnya sangat cepat menuju kamar satu-satunya yang ada. Kebetulan Pria tegap itu belum memasuki ruang pribadinya.

Krieett...

"hai Hyung..."

suaranya serak, khas orang baru bangun tidur.

senyum mengembang seketika, penuh bahagia, dan kelegaan. Juga rindu dan... Cinta.

TBC...

Chapter depan nyusul yah... :) :)

demi apa... Fict yang satu belum kelar, tapi sudah berani bikin yang lain? =.="
ide kan gak boleh ditahan yah? Ntar jadi jerawat. #apaan sih?

Like and Comment ne...
Bye... Bye... XD XD