Tittle : Curse
Author : Biechan
Pairing : YunJae and other
Gendre : Romantic,fantasy and hurt/comfort
Rating : PG-17
DON'T READ IF YOU DON'T LIKE! DON'T COPAS!
Mian,kalau ada typo dan EYD yang kurang jelas…
Enjoy it^^
"You can become human,if someone love you…"
.
.
.
.
Musim berganti begitu cepat,kini musim dingin telah memasuki awal bulan orang harus memakai jaket berlapis-lapis untuk menghindari dinginnya suhu udara yang tak bisa terelakkan dari jalan juga begitu ramai dengan kedai-kedai yang menyediakan makanan dan minuman hangat.
"Hei! Hari ini kita ke lapangan basket…"kata seorang namja bertubuh jangkung.
"Ani,aku harus menyelesaikan tugas kuliahku,besok aku harus mengumpulkannya dan setelah itu aku juga harus bekerja paruh waktu di kedai ramen …"kata namja yang sedang memperpaiki sal dilehernya.
"Yunho? kau bagaimana?"
Namja tampan yang sedang serius membaca buku menoleh kearah kedua itu bernama Jung Yunho.
"Aku tidak ingin main basket saat musim dingin…lapangan basket pasti penuh salju sekarang"kata Yunho.
"Aaahh…yah,sudah aku mengalah! kita tidak jadi ke lapangan basket hari ini"kata namja jangkung bernama Shim Changmin.
"Yah,sudah! Kita pulang saja kalau begitu,aku tidak ingin mati kedinginan"kata namja disamping Yunho,yang tak lain adalah Park yoochun.
Mereka berjalan menuju apartement masing-masing,Yunho berjalan sedikit lebih di luar benar-benar begitu menusuk sampai ke tulang,sesekali memperbaiki syalnya mencoba menghangatkan tubuhnya sedikit.
"Yunho!"seorang namja paruh baya berteriak memanggil Yunho dari arah depan.
"Oh! Han ahjussi! yah,sedang apa disini?"tanya Yunho kepada Han ahjussi,saudara dari umma Yunho.
"Yah,kau terlihat begitu sibuk sampai pulang malam…"kata Han ahjussi.
"Iya,tadi aku ada kuliah tambahan…ayo! Kita ke apartementku,di sini dingin"kata Yunho.
Yunho berjalan duluan dan Jung ahjussi mengikutinya sambil menyeret sebuah kardus besar dan panjang menggunakan sempat melirik benda tersebut namun dia tak ingin ikut campur.
"Aku pulang…."kata Yunho,kemudian mengganti sepatunya dengan sandal begitu pula Han ahjussi.
"Wah,apartemenmu bagus dan luas juga Yunho…"kagum Han ahjussi.
"Yah,ini lumayan untuk tempat tinggal selama aku menyelesaikan kuliah kedokteranku"
"Kata ummamu kau juga bekerja di klinik anak yah?"tanya Han ahjussi.
"Iya,hanya sekedar membantu saja karena di klinik tersebut kekurangan tenaga…maklum hanya klinik kecil yang datang pun orang-orang tidak mampu"jelas Yunho.
"Eum,ahjussi mengerti…"angguk Han ahjussi.
Yunho mempersilahkan Han ahjussi duduk sementara dia mengambil soju nampak berbincang-bincang begitu banyak,Han ahjussi memang jarang bertemu Yunho setelah dia pindah ke Mokpo untuk melanjutkan usaha patung Han ahjussih hanya mempunyai satu saudara perempuan dan dia adalah umma Yunho,Han ahjussilah yang melanjutkannya karena dia seorang laki-laki.
"Ah! ahjussi sampai lupa,begini…ahjussi mau memberikanmu ini"Han ahjussi beranjak dari sofa dan menyeret kardus besar yang sempat dilirik Yunho tadi.
"Apa itu? Sepertinya sangat berat…"tanya Yunho.
"Ini adalah patung dan ahjussi ingin memberikannya untukmu…kemarin ahjussi bongkar gudang di belakang rumah,ternyata banyak patung-patung yang sudah tidak dijual lagi dan hampir semuanya rusak mungkin karena sudah bertahun-tahun waktu usaha patung keluarga sempat bangkrut"
"Patung?"Yunho mengerutkan keningnnya.
"Bantu aku…"
Yunho beranjak dari sofa dan membantu Han ahjussi membuka kardus patung itu tak terbungkus kardus,yunho terdiam memandang patung namja dengan paras cantik dengan pakaian hanbok kerajaan jaman dulu berdiri didepannya seperti melihat manusia sesungguhnya.
"Yunho? kau tidak apa?"Han ahjussi yang sedari tadi memanggil Yunho menjadi khawatir karena Yunho hanya diam saja.
"Ani…"Yunho mengalihkan pandangannya dari patung tersebut.
"Nah,bagaimana? ahjussi ingin memberikanmu ini siapa tahu saja kau kesepian dan bisa mengajaknya berbicara"canda Han ahjussi.
"Ahjussi bisa saja bercandanya…jadi ahjussi kemari hanya karena ini? Kenapa tidak memanggilku saja biar aku yang mengambilnya"kata Yunho.
"Tidak apa,sekalian ahjussi berkunjung ketempat tinggalmu…bagaimana? kau suka patungnya?"
"Yah,aku suka…patung ini bisa aku simpan di kamar"kata Yunho sambil mengelus kepala patung tersebut.
"Ahjussi jadi senang kau menyukainya…."
"Yah,sudah…aku simpan dikamar sekarang saja"kata Yunho.
Dibantu Han ahjussi,Yunho mengangkat patung tersebut meletakkannya disamping meja membersihkan patung tersebut dari debu yang membersihkan patung tersebut,dia menemukan sebuah gulungan bambu yang biasa dipakai orang jaman dulu untuk menulis,gulungan kecil tersebut berada di genggaman tangan patung cantik berusaha mengambilnya namun sulit jadi dia pun membiarkannya begitu saja.
Han ahjussi pamit pulang ke Mokpo dan Yunho tinggal sendiri ini sudah biasa terjadi,saat ini dia tengah berbaring diranjangnya sambil mengotak-atik ponselnya hingga rasa suntuk menderainya.
"Lagi-lagi aku tidak bisa tidur…padahal aku lelah sekali"Yunho merenggangkan tubuhnya dan tak sengaja menoleh kearah patung yang berdiri di dekat meja tersenyum lalu beranjak menghampir patung cantik tersebut.
Yunho memandangi wajah cantik patung tersebut,tangannya bergerak mengelus pipi patung dia terpesona akan kecantikan patung yang tengah berdiri dihadapannya.
"Siapapun yang membuatmu dia begitu hebat hingga kau tak nampak seperti patung,kau cantik…aigo! bicara apa aku ini? Hahaha"Yunho tertawa renyah kemudian beranjak masuk kekamar mandi.
Saat pintu kamar mandi tertutup tiba-tiba wajah patung itu memiliki rona merah di kedua pipinya dan Yunho tidak menyadari hal itu.
Clek!
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Yunho dengan tubuh yang setengah telanjang,sepertinya dia habis selesai berjalan menuju lemari pakaian mengambil baju untuk di kenakannya,ketika yunho ingin membuka handuk di merasa aneh,seperti ada yang sedang berbalik kebelakang dan tak ada siapapun kecuali dia dan…patung cantik yang kini malah menghadap kedepan.
"Tunggu! Sepertinya aku tidak pernah mengubah posisi patung ini? Kau pindah sendiri?"Yunho malah seperti orang bodoh berbicara dengan patung cantik didepannya.
Yunho menggaruk-garuk keningnya kemudian membenarkan posisi patung tersebut seperti sampai disitu,Yunho kembali terkejut dengan wajah patung memegang pipi patung cantik didepannya sambil memandangnya dengan tatapan bingung.
"Kenapa pipimu merah merona? Perasaan tadi biasa-biasa saja…kenapa aku jadi aneh begini?"
Yunho tersenyum bodoh lalu berjalan masuk kekamar mandi untuk mengganti mengganti baju,Yunho duduk diatas tempat tidur dan kembali mengutak-atik ponsel detik kemudian,dia merasakan kantuk yang luar merenggangkan tubuhnya sebentar dan mengambil posisi nyaman butuh waktu lama untuknya agar bisa tertidur karena kini sudah terdengar denguran kecil dari bibir hati miliknya.
…
Waktu terus berjalan,sejak keberadaan patung cantik itu dirumah terjadi keanehan yang membuat yunho bingung dan selalu merasa curiga dengan adanya patung cantik ini dia begitu sibuk di kampus dan hampir jarang pulang ke apartementnya,hari ini juga dia harus mengerjakan tugas bersama sahabat-sahabatnya.
"Hari ini kita mengerjakan tugas dirumahmu yah hyung!"kata Changmin.
"Iya,aku tidak keberatan…"kata Yunho.
"Tapi kita beli makanan dan minuman ringan dulu…"kata Yoochun.
"Aku mau pizza!"celetuk namja imut di samping Yoochun,yang tak lain adalah Junsu.
"Aku ice cream dengan taburan coklat diatasnya!"celetuh Changmin juga.
"Oke! oke!"kata Yoochun sambil melihat isi dompetnya.
"Jadi kami duluan ke rumah Yunho hyung yah"kata Junsu.
"Oke! tindas saja aku"canda Yoochun sebelum pergi meninggalkan mereka.
Changmin dan Junsu sudah tiba di rumah Yunho,saat Yunho membuka pintu seketika tercium aroma yang sangat gemar makan langsung menerobos masuk dan berlari menuju pun ikut dibelakangnya sedangkan yunho sibuk menutup pintu.
"WOAA! MAKANAN!"seru Changmin
"Woooohhhh….sepertinya lezat!"seru Junsu dengan mata berbinar-binar.
"Selamat makan! Auh!"keluh Changmin,tangannya malah di pukul yunho.
Yunho merasakan ada yang aneh,kenapa bisa ada makanan yang tersedia di atas hanya tinggal sendiri di musangnya langsung bereaksi,dia melepas tas di punggungnya kemudian berlari menuju membuka pintu kamar,yunho melihat patung cantiknya didekat meja belajar tetapi posisinya kembali menutup pintu kamarnya perlahan dan berjalan menghampiri patung cantik itu.
"Apa kau yang melakukannya? Ah! tidak mungkin,kau hanya patung…jadi siapa yang menyiapkan makanan? Kenapa posisimu berubah lagi?"
Yunho tampak pusing dan bingung sendiri hingga tidak menyadari sebuah mata bulat dan indah sedang memperhatikan dirinya.
"Apa mungkin ara? diakan punya kunci apartemenku juga,astaga! kenapa tidak terpikirkan olehku! Wanita itu,sudah aku putuskan masih saja mendekatiku…aku harus mengganti kunci rumah segera"gumam Yunho seorang diri.
Yunho menoleh kearah patung cantiknya,dia tersenyum kemudian mengelus pipi patung tersebut.
"Mian,menuduhmu… mana mungkin kau melakukan hal ini"
"Hyung! Woah! Patung!"Changmin tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar.
"Ah,iya ini patung pemberian Han ahjussi…kakak ummaku"kata Yunho.
"Ini benar patung? Kenapa aku merasa dia manusia?"kata Changmin sambil terus mengamati patung cantik milik Changmin menusuk-nusuk pipi patung tersebut.
"Yak! jangan menyentuhnya!"Yunho lagi-lagi memukul tangan Changmin.
"Ish! Hanya penasaran…jadi tidak kita belajarnya? Junsu hyung sudah gelisah di ruang tamu"
"Iya-iya,kita keluar sekarang…"
Yunho mengambil laptop di atas mejanya kemudian menarik Changmin yang masih mengamati patung Yunho ingin menutup pintu terdengar suara lembut memanggil namanya,yunho melihat kesekitar kamarnya tak ada siapapun.
"Ah,mungkin ilusiku saja"
Mereka belajar hingga larut malam tiba,Yoochun dan Junsu pulang duluan karena Yoochun tak mau Junsu di marahi oleh Yunho sudah mabuk ditempatnya karena dikerjai oleh Changmin,menyuruhnya meneguk enam botol sendiri dasarnya anak jahil ikut meninggalkan yunho sendiri.
Kini hanya ada Yunho di ruang tamu,tetapi sebuah tangan tiba-tiba muncul dan mengelus itu semakin jelas saat dia mencoba melihat wajah yunho dari dekat.
"Yunho…Yunho…"panggilnya.
"Eumm….Changmin! kau akan mati! Hukh!"
Sosok itu memapah Yunho menuju kamar,meletakkan Yunho diatas mengusap keringat di leher dan wajah yang memang mabuk berat masih bisa merasakan seseorang tengah duduk disampingnya mengelus wajahnya namun dia tak bisa membuka matanya untuk melihat orang tersebut.
"Yunho,jadikan aku memilikmu…."bisik sosok itu.
…
Sinar matahari masuk dari celah jendela begitu menusuk ke wajah tampan yang masih berbaring dengan malas di tampak begitu berantakan,dia akhirnya terbangun saat jam wekernya ingin merenggangkan tubuhnya,dia merasakan sesuatu yang berat tengah menindih tangan berbalik dan melihat sosok namja cantik tidur dengan wajah damai di seketika membeku bak seperti es.
"Eumm…"namja cantik itu mengeluh karena pergerakan yang yunho ciptakan tadi,mata bulatnya melebar dan sebuah senyuman terukir dibibirnya saat melihat Yunho yang tengah terkejut melihatnya.
"Yunnie…"panggil namja cantik itu sambil menghambur memeluk Yunho.
"Nu…nugu..nuguya!"Yunho mendorong namja cantik itu membuat selimut di tubuhnya tertarik hingga memperlihatkan tubuhnya yang telanjang bulat.
Yunho kembali terkejut melihat dirinya menjadi seperti ini lalu melihat kearah namja cantik yang menunduk malu dengan rona merah di pipinya.
"Yak! kau siapa!"Yunho beranjak dari tempat tidur dan menyambar celananya yang tergeletak di lantai.
"Aku siapa? aku…"namja cantik itu menatap Yunho dengan mata bulatnya yang berwarna biru.
"Yak! jawab pertanyaanku!"teriak Yunho membuat namja cantik itu takut dan menunduk.
"Aku mencintai Yunnie…"
"Apa?! Apa yang kau katakan?"
"Yunnieeeee…"
Namja cantik itu turun dari ranjang dan berlari memeluk Yunho dengan Yunho seakan berhenti,dia diam tidak! Saat dia bangun,seorang namja cantik tidur disampingnya kemudian mengatakan aku mencintaimu.
"Lepas! kau belum menjawab pertanyaanku,kau siapa? dan darimana?"
Namja cantik itu mengembungkan pipinya,kemudian memungut bajunya lalu memakainya tanpa ada rasa malu terhadap memalingkan wajahnya meski pemandangan indah itu sudah disentuhnya semalam tadi,dia mereka berdua telah telanjang diranjang.
"Aku patungmu,patung cantik yang selalu kau puji dan selalu kau elus pipinya dengan sayang….namaku Kim Jaejoong"kata jaejoong dengan wajah meyakinkan.
"Patung?! Kau! Patung?! KAU PATUNG!"Yunho semakin terkejut,dia memandangi Jaejoong patung cantiknya yang kini berdiri sambil tersenyum manis menoleh kearah meja belajarnya dan benar patungnya tak yang di pakai Jaejoong adalah baju yang dikenakan oleh patung cantiknya.
"Yunnie…ini namanya apa?"Jaejoong memperlihatkan sebuah pasta gigi ke arah hanya memandangnya,Jaejoong mendengus kesal karena Yunho tak menjawab pertanyaannya dan malah mengendus-endus pasta gigi itu dan tak berapa lama dia malah mencoba pasta gigi Yunho terkejut.
"Yaaahh! Kenapa kau makan!"Yunho mengambil pasta gigi itu.
"AAHHH! Dingiinnn…Mau lagi!"Jaejoong merebut pasta gigi itu lalu mencobanya hingga pasta gigi itu habis dan hanya tersisa tempatnya.
"Kau benar-benar patung cantikku? Kau tidak membohongi akukan?"
"Anio,aku tidak pernah berbohong…"kata Jaejoong sambil tetap berusaha mengeluarkan pasta gigi yang tersisa dari tempatnya.
"Kau berbohong!"kata Yunho.
Jaejoong berhenti berkutat dengan pasta gigi mundur beberapa langkah dan memejamkan matanya kemudian dengan cahaya langsung terlihat disekitar Jaejoong dan beberapa detik kemudian patung cantik Yunho kembali muncul dihadapannya.
"Kau benar-benar patung…"gumam Yunho seperti berbisik.
Yunho tak bisa berkata apa-apa lagi,Jaejoong adalah patung cantiknya tetapi yang membuatnya tidak mengerti kenapa Jaejoong adalah patung.
"Aku…aku percaya"kata Yunho dan seketika Jaejoong merubah dirinya menjadi manusia kembali.
"Yunnie sudah percaya?"tanya Jaejoong dengan mata bulat birunya yang berbinar-binar seperti anak kucing.
"Iya.."jawab Yunho.
Jaejoong bertepuk tangan dengan senang,kemudian menghambur memeluk Yunho dengan erat.
"Aku butuh penjelasan atas hal yang terjadi hari ini dan kenapa kau juga aku bisa…berakhir diranjang seperti tadi"Yunho nampak terlihat gugup.
"Yunnie mabuk dan aku…. Yunnieee itu"Jaejoong malu mengatakannya dan malah memainkan jarinya didada polos Yunho.
Yunho menelan ludahnya sebisa mungkin,dia dan Jaejoong baru saja melakukan hubungan pun membayangkan hal yang tidak-tidak.
"Tolong jangan memelukku seperti ini,aku akan keluar sebentar,jangan menyentuh apapun selagi aku pergi"
Jaejoong memandang sedih melihat Yunho itu Yunho berjalan keluar sambil meneguk segelas kopi yang dibelinya di melayang kemana-mana,dia memikirkan tentang Jaejoong dan apa yang baru saja dia lakukan kepada namja cantik itu.
"Dia patung tetapi dia manusia….apa ini? aku pusing memikirkannya,jadi yang selama ini memasak makan dan membersihkan rumah dia? Aku harus menanyakan langsung padanya…"
Yunho bergegas kembali ke apartementnya untuk meminta penjelasan dari membuka pintu aroma sedap lagi-lagi tercium olehnya,tampak makanan lezat tersedia di atas meja berbalik menuju kamarnya namun tak ada Jaejoong juga sudah bersih dan rapi.
"Kemana dia?"
Yunho keluar dari kamar dan menemukan sebuah lembaran kertas di atas meja membaca kalimat demi kalimat yang tertera di kertas membulat membaca tulisan yang di tulis Jaejoong.
"Jadi…"
"Yunnie!"Jaejoong tiba-tiba muncul dibelakang Yunho,Yunho mengamati Jaejoong yang begitu berantakan.
"Kau dari mana?"tanya Yunho.
"Aku dari luar mencarimu tapi aku tidak tahu jalan dan saat ingin pulang aku melihatmu lalu mengikutimu hehehe…"
"Aku butuh penjelasan detail darimu…siapa kau? asalmu darimana? Kenapa kau bisa mencintaiku dan kenapa kau bisa menjadi patung?"
"Bukankah aku menulisnya di kertas itu?"
"Kurang jelas untukku! Lagi pula ada bahasamu yang tidak aku mengerti…"
"Yah,sudah…dengarkan baik-baik ne!"
Jaejoong pun mulai bercerita dan Yunho diam mendengarkan ceritanya.
Flashback
Di zaman Dinasti BangShin,hiduplah seorang selir yang begitu cantik dan baik tersebut merupakan kekasih Sang Kaisar,Ratu tahu akan hal begitu menyayangi selirnya yang bernama Selir dari kalangan bawah yang di angkat oleh Kaisar Yunho untuk menjadi selirnya secara pun merasa tersingkirkan karena dirinya merasa begitu rendah dan di injak-injak hingga Ratu marah dan membuat rencana busuk.
Sebelum menghilangnya Selir Jaejoong dari BangShin sangat percaya akan adanya sihir dan kutukan,baik itu sihir untuk kebaikan atau pun kejahatan dan kutukan baik atau pun yang sudah terlanjur sakit hati menyuruh seorang mata-matanya menculik Selir Jaejoong saat Kaisar sedang berkunjung ke Chungnam.
"CEPAT! JALAN!"
"Kalian ingin apa! Lepaskan aku! Lepaskan!"teriak Selir Jaejoong.
"Kau harus lenyap dari kerajaan!"
"Tidak!"berontak Selir Jaejoong.
"Lepaskan dia…"
"Ratu? Jadi ini semuanya rencana ratu? Kenapa?!"
"Kau hanya seorang selir rendahan! Kau merebut kaisar dariku! Kau membuatku menjadi rendah dan terasa terinjak-injak! Bagaimana bisa aku seorang ratu harus kalah banding dengan selir hina sepertimu!"
"Kaisar mengangkatku sebagai selir karena kau telah selingkuh dibelakangnya,Kaisar sudah tidak tahan denganmu!"
"KAU! mulai detik ini kau tidak akan pernah melihat kaisar lagi,kerajaan bahkan dunia…JANG SEOK!"teriak sang ratu.
Keluarlah seorang dengan wajah seram dan sebuah kitab di Jaejoong tak tahu apa yang akan terjadi.
"Aku akan mengutukmu menjadi sebuah patung,agar kau tidak bisa mengganggu kehidupan kaisar dan sang ratu…Kau akan menjadi patung selamanya!"
"Kenapa tidak kau bunuh saja aku!"
"Itu terlalu mudah,aku ingin membuatmu menderita…"kata sang ratu
"Meski kau mengutukku atau membunuhku,kaisar tetap akan mencintaiku…kalian akan menanggung akibat dari perbuatan kalian! Demi anakku yang berada di tubuhku…"
Semuanya terkejut dengan pernyataan Selir Jaejoong,ternyata dia tengah hamil semakin senang karena dia akan membunuh dua nyawa.
"Jang seok! Cepat lakukan!"
Selir Jaejoong menutup matanya rapat-rapat,air matanya terus menerus berubah menjadi patung,dia menarik sebuah senyuman dan para kaki tangannya meninggalkan Selir Jaejoong yang kini berubah menjadi patung dengan paras dan para pengawal pribadinya sudah pergi namun Jang seok,orang yang menyihir Selir Jaejoong masih diam melihat apa yang telah di lakukannya.
"Maafkan saya,saya harus menyelamatkan keluarga saya jika tidak melakukan ini…aku tidak bisa menarik kutukan ini tetapi aku akan memberikan sebuah kutukan baik sebagai timbal balik kutukan jahat yang aku berikan…kau tidak akan menjadi patung selamanya jika kau menemukan sebuah cinta yang tulus seperti yang diberikan kaisar bersabarlah sampai seorang namja mengatakan dia mencintaimu dengan tulus…"
Jang seok akhirnya meninggalkan tempat tersebut,sebuah gubuk tua ditengah menghilangnya Selir Jaejoong membuat kaisar sedih teramat dalam hingga dia pun menjadi sakit-sakitan dan menutup mata setelah kepergian kekasihnya dua tahun yang sang ratu di hukum pancung atas perintah kaisar sebelum meninggal karena Jang seok membocorkan rahasia menghilangnya Selir Jaejoong.
Flashback end
"Selesai!"Jaejoong mengakhiri ceritanya dan memeluk lengan Yunho begitu erat.
"Jadi kau lebih tua dariku!"
"Tapikan aku masih cantik meski aku sudah lama tidak merias"
"Minggir,aku mau mandi…."Yunho beranjak meninggalkan Jaejoong yang cemberut melihat sikap Yunho.
"Yunnieee,ayo jalan-jalan…"rengek Jaejoong.
"Memangnya aku pembantumu!"ketus Yunho.
"Ish! aku ingin berjalan-jalan keluar dan ingin tahu bagaimana kehidupan suamiku…"
"Su…SUAMI!"Yunho menjerit kencang.
"Ne,kitakan sudah itu-itu…."kata Jaejoong sambil menumbuk-numbukkan kedua jari telunjuknya.
"Kau gila!"kesal Yunho.
"Ne,gila karena Yunnie…ayoooo kita jalan-jalan! kajja!"Jaejoong menarik tangan Yunho dengan kencang.
"Yak! kau ini! Lepaskan atau aku…"
"Atau apa eum? Yunnie mau menciumku? Heehh….jangan semalamkan sudah"kata Jaejoong sambil menepuk-nepuk dada Yunho.
"Tuhan,tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini!"kata Yunho frustasi.
"Yunnie aneh,orang ini nyata kok…"kata Jaejoong sembari menjulurkan lidahnya.
"Tuhan,jika ini nyata tolong selamatkan aku! Yak! aku mau mandi…"gertak Yunho.
"Yunnie membuatku marah! Yah,sudah aku pakai cara kasar…"
Jaejoong mengayunkan jarinya kearah rak buku yunho,membuat semuanya pusing dengan tingkah Jaejoong.
"Yunnie minta maaf atau kamarnya aku buat berantakan…Yunnie belum tahu yah,di tempat tinggalku semuanya mempunyai ilmu sihir meski sedikit…"
"Lalu mengapa tidak kau gunakan untuk menolong dirimu agar kau tidak jadi patung dan tidak menyusahkan aku!"
"Yunnie jahat,kan dulu aku sedang hamil…sihir dilarang untuk minta maaf"
"Berhenti ku bilang! Jaejoong! Berhenti!"
"Yah! Yunnie harus panggil Joongie bukan Jaejoong..dulu Yunnie selalu memanggil begitu"
"Aku bukan kaisarmu! aku Jung Yunho!"marah Yunho.
"Yunnie memang bukan kaisar tapi Yunnie mirip dengan kaisar dan nama Yunnie juga sama"
"Oh! tuhan! Oke kita jalan-jalan tapi kau harus mengganti pakaianmu dulu dan hentikan kelakuanmu ini…"Yunho akhirnya menuruti permintaan Jaejoong.
Jaejoong pun berhenti mengacak-acak kamar menyuruh Jaejoong mandi terlebih dahulu kemudian menyiapkan beberapa baju untuknya terserah dia akan memilih yang mana.
"Yunniee…ini pakainya bagaimana?"Jaejoong menghampiri Yunho karena kesusahan mengancing kemejanya.
"Masukkan benda kecil itu kelubang yang ini"kata Yunho.
"Begini? Aish…Yunnieee"Jaejoong mengembungkan pipinya kesal,Yunho membuang nafas panjang sebelum membantu Jaejoong mengkancing bajunya.
"Setelah aku mengajakmu jalan-jalan,kau harus pergi dari sini…"kata Yunho.
"Tidak mau,ini tempat tinggalku sekarang dan Yunnie harus menjaga aku.."
"Apa? Memangnya aku pengasuhmu? Aku masih kuliah dan jangan menambah bebanku…"
"Tidak mau…tidak mau….tidak mauu….tidak mau!"tolak jaejoong dengan tegas.
"Aku akan memaksamu…"
"Coba saja! Aku akan mengikutimu kemana pun,kalau perlu aku akan mengikat tubuhku ditubuh Yunnie…"
"Semakin aku berbicara denganmu,aku semakin gila…cepat! Kalau kau ingin jalan-jalan dan jangan mengajakku berbicara apapun karena aku akan mengabaikanmu"
Jaejoong mengembumkan pipinya memandang punggung Yunho yang mulai menjauh darinya,Jaejoong berlari kecil menyusul Yunho memeluk tangannya dengan erat meski Yunho berusaha untuk hari ini Yunho tak ada kuliah jadi dia mengajak Jaejoong jalan-jalan di taman diluar begitu dingin,Jaejoong nampak kedinginan namun Yunho tak peduli sama membiarkan Jaejoong kedinginan dengan baju kemeja dan celana jeans sedangkan dia memakai jaket tebal dan sarung tangan.
"Kenapa dingin sekali disini? Ditempat tinggalku dulu tidak sedingin ini"
"Sekarang musim salju,makanya semua orang memakai jaket tebal agar tidak kedinginan"kata Yunho.
"Tapi kenapa aku tidak memakai pakaian seperti mereka? Yunnie pakai pakaian seperti mereka…"
"Itu bukan urusanku…"
Perkataan Yunho malah terdengar oleh pengunjung taman,mereka pun melihat sinis ke arah Yunho sambil mulai mencibir menjadi kesal,saat dia melihat jaejoong kekesalannya tampak begitu kedinginan tapi dia juga butuh jaket ini.
"Kemari…"Yunho menarik Jaejoong menghadap kepadanya,dia membuka jaketnya lalu memakaikannya ketubuh jaejoong.
"Tidak usah…."
"Jangan pura-pura,aku tahu kau kedinginan"
"Yunnie jadi baik,Yunnie takut Joongie sakit…"Jaejoong terlihat senang dengan perhatian Yunho.
"Terserah apa yang kau katakan…"
Seharian Jaejoong terus saja membuat Yunho kerepotan dan hal itu membuat Yunho menjadi pusing.
"Kaisar tidak akan marah kalau Joongie menyuruhnya ini dan itu malah dia mengatakan Joongie jadi manja dan manis…"
"Aku bukan kaisarmu jadi jangan samakan aku dengannya…"
Ditengah pertengkaran mereka tiba-tiba saja ponsel Yunho pun menjadi penasaran dengan benda yang berada ditangan yunho.
"Aku akan pulang…"
"Yunnie bicara dengan siapa? itu apa?"
"Cerewet,bisa diam tidak?"
Jaejoong menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu mengangguk menarik tangan Jaejoong meninggalkan tempat sudah tiba di depan pintu apartement Yunho.
"Dengarkan aku,didalam ada sahabat-sahabatku jadi jangan bicara macam-macam saat mereka bertanya siapa kau"
"Kenapa? "
"Aku tidak ingin mereka tahu ada orang aneh di rumahku"
Jaejoong menunduk sedih kemudian menganggukkan menyadari akan hal itu tapi mau bagaimana lagi,Jaejoong tidak boleh tinggal mungkin dia harus membuat Jaejoong mau meninggalkannya.
"Aku pulaanngg…"
"Hyung! Kau lama sekali! Kami ca…pek,nuguya?"Changmin menunjuk Jaejoong yang diam di samping Yunho.
"Hyung?"Yoochun ikut memandang Jaejoong.
"Oppa?"terdengar suara wanita dari arah dapur.
"Kau? sedang apa kau disini ara!"Yunho berjalan menghampiri ara.
"Aku ingin memperbaiki kesalahanku padamu…aku ingin kita menjadi pasangan kekasih masih mencintaimu oppa"Ara langsung memeluk Yunho.
Semuanya menyaksikan hal tersebut dan tentu saja Jaejoong tiba-tiba merasakan sesak didadanya dan ada rasa aneh yang muncul dari telapak melihat telapak tangannya sendiri,dia begitu kaget ketika melihat kulit tangannya mengeras.
"Akh! Appoo…hiks…"jerit Jaejoong pelan.
Yunho melepaskan pelukan Ara dan berbalik melihat Jaejoong menjerit menghampirinya dan ikut terkejut melihat tangan jaejoong mengeras seperti batu.
"Tanganmu kenapa eoh?! Kau menyentuh apa tadi!"Yunho menjadi panik.
"Yunnie,appoo…hiks…hiks…"Jaejoong pun menangis.
"YOOCHUN! AMBIL AIR ES DI KULKAS CEPAT!"suruh Yunho.
"Ne,hyung!"Yoochun berlari mengambil air es dan sebuah handuk.
Yunho mengambil air es dari tangan Yoochun kemudian menyiramkannya ke tangan Jaejoong lalu menyiram handuk itu dengan air es lalu membekap tangan Jaejoong dengan handuk basah tersebut.
"Masih sakit?"tanya Yunho.
"Ne,tiup yang ini…"pinta Jaejoong.
"Oppa,siapa dia?"Ara nampaknya gerah melihat pemandangan didepannya.
"Diam dan pergi kau dari sini,Changmin usir dia"
"Oke hyung!"
Changmin menarik paksa ara keluar dari apartement kepergian Ara,Changmin dan Yoochun juga Yunho duduk diam di memandang Yunho menyelidik dengan mulut yang serius mengunyak kripik sedangkan Yoochun menunggu penjelasan Yunho.
"Dia sepupuku"kata Yunho.
"Kenapa kalian begitu intim? Dan dia juga memanggilmu dengan kata yunnie…"Kata Changmin.
"Dia kekasihmukan? Aku bisa melihat dari bahasa tubuhmu…"kata Changmin.
"kau gay hyung? aku tahu kau sulit menerima saat ara mencampakanmu"
"Dia bukan kekasihku,dia sepupuku! Dan aku bukan gay!"kesal Yunho.
"Changmin! Buat dia mengaku!"
Changmin beranjak dari sofa kemudian menyerang Yunho agar Yunho mau berdua terus saja berusaha membuat Yunho mengaku sementara itu di kamar Jaejoong masih heran dengan tangannya yang tiba-tiba mengeras seperti batu.
"Kenapa tanganku seperti ini? Apa karena wanita itu memeluk Yunnie? Saat wanita itu memeluk Yunnie aku merasakan sesak di dada dan tanganku mulai seperti ini…"
Ceklek!
Pintu kamar terbuka membuat Jaejoong menoleh dan melihat Yunho sedang menutup pintu langsung menghambur kepelukan Yunho.
"Kau membuatku tidak bisa bernafas…."
"Yunnie…berjanjilah kau tidak akan meninggalkan aku dan akan menjagaku"
"Yah,aku tidak mengerti perkataanmu…"
Jaejoong melepaskan pelukannya kemudian memandang sendu kemata musang Yunho.
"Lihat tanganku seperti ini tiba-tiba saat melihatmu berpelukan dengan wanita tadi…jangan pernah bersentuhan dengan wanita lain selain aku….ini karena kita sudah terikat saat kau melakukan itu padaku jadi saat kau menyentuh atau disentuh oleh wanita yang menyukaimu dan jika aku melihatnya atau pun tidak melihatnya tanganku akan menjadi seperti ini"
"Dia yang menyentuhku bukan aku"
"Berjanjilah jangan menyentuh wanita lain lagi"mohon Jaejoong.
Yunho memandang wajah memohon jaejoong,mata bulat yang selalu ceria itu tiba-tiba penuh dengan genangan air.
"Baiklah,sebaiknya kau tidur…aku mau belajar diruang tamu dengan sahabatku"
"Yunnie…"panggil Jaejoong.
"Apa lagi?"
"Waktu aku masih jadi patung dan belum terbuka kalau aku adalah manusia yang terkena kutuan,Yunnie biasa sebelum tidur akan mengajakku bercanda dan me…."
Chu!
Jaejoong belum menyelesaikan perkataannya ketika Yunho memberikan kecupan di memberikan kecupan di dahi Jaejoong,Yunho tak berbicara sepatah langsung beranjak meninggalkan Jaejoong yang pipinya kini berubah merona.
"Aku tahu sebenarnya Yunnie mencintaiku,dia seperti kaisar…pura-pura marah hihihi"
Sementara itu di ruang tamu Yunho dan kedua sahabatnya tengah belajar bersama namun Changmin masih mencoba mengintrogasi Yunho.
"Hyung,dia benar-benar sepupumu? aku ragu dia sepupumu"
"Changmin,Yunho hyung sudah menjelaskannyakan kalau Kim Jaejoong itu sepupunya"selah Yoochun.
"Tapi kenapa Kim Jaejoong itu terlalu berlebihan dengan Yunho hyung? apa dia gila?"tanya Changmin.
"Aku lelah! Sebaiknya kalian berdua pulang"kata Yunho tanpa memperdulikan pertanyaan Changmin.
Yoochun membereskan bukunya kemudian menarik Changmin pulang karena Yunho nampaknya mulai ke pergian kedua temannya,Yunho membereskan buku-bukunya kemudian berjalan menuju kamar.
"Dia sudah tidur rupanya"kata Yunho saat melihat Jaejoong tertidur pulas diatas ranjang.
Saat dia ingin menyingkap selimut untuk tidur,mata musangnnya melebar kembali menutup selimut tersebut,gerakannya membuat Jaejoong terbangun.
"Yunnie?"
"Yah! kau kenapa tidak-"
"Memakai baju? Bukannya Yunnie suka?"tanya Jaejoong tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Kapan aku bilang menyukainya?! Pakai bajumu! Aku tidak mau kau kedinginan terus kau sakit dan akhirnya aku harus repot mengurusmu"kata Yunho dengan kesal.
"Aku tidak akan kedinginan karena Yunnie akan memelukku…"
"Kau gila? Bagaimana bisa aku memelukmu? Aku normal!"
"Yunnieee….ayo kemari"panggil Jaejoong tanpa menghiraukan ke kesalan Yunho padanya.
"Tidak! Kau tidur disitu saja…aku tidur dilantai"
Yunho menghentakkan bantalnya kelantai dengan kasar kemudian berbaring sambil menutup seluruh tubuhnya dengan merengut melihat penolakannya Yunho.
"Joongie tidak akan memakai baju,biarkan saja Joongie kedinginan…Yunnie jahat!"
"Terserah!"kata Yunho.
Keadaan menjadi hening dan malam semakin larut,Yunho tidak bisa memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa dia memperbaiki selimutnya karena udara yang begitu menusuk.
"Yun..niiee…hiks…"
"Ada apa lagi dengannya!"kesal Yunho.
Dia bangkit dari tempatnya tidur untuk melihat Jaejoong yang sedang masih tidur tapi dia terus memanggil nama naik keatas kasur dan memperhatikan wajah terkejutnya dia saat mendengar suara menggigil namja cantik itu.
"Kau menyusahkan saja!"
Yunho masuk kedalam selimut bersama Jaejoong dan tangannya menarik tubuh polos Jaejoong untuk kini telah hangat dipelukan Yunho,kepalanya menggeliat dibalik dada bidang Yunho sedangkan Yunho sendiri memperhatikan Jaejoong.
"Maaf…"kata Yunho sebelum akhirnya dia ikut tidur dengan Jaejoong.
…
Matahari telah terbit,cahayanya masuk kedalam celah-celah ventilasi kamar masih tertidur pulas dan tidak menyadari jika namja cantik yang tidur bersamanya kini berpindah duduk diperutnya yang bidang sambil memperhatikan wajahnya.
"Yunnie memang tampan..."kata Jaejoong.
Tetapi jam weker di atas nakas Yunho bordering dengan keras membuat Yunho terbangun dan bangkit duduk secara tiba-tiba membuat Jaejoong terkejut dan refleks memeluk leher Yunho.
"Pagi Yunnie"kata Jaejoong dengan senyuman cantik diwajahnya.
"KAU! YAK!"
"Aaanggg…tidak mau!"
"Lepas! rasanya tidak nyaman asal kau tahu!"kesal Yunho mencoba mendorong Jaejoong dari pangkuannya.
"Tidak mau!"
"Jae!"Yunho menatap tajam Jaejoong namun tidak mempan baginya.
"Semalam Yunnie memeluk Joongie saat tidur yah…Joongie tahu Yunnie tidak akan tega,iyakan?"
"Turun! Kim Jaejoong!"bentak Yunho.
"Yunnie mau kemana? Jangan kemana-mana…"
"Aku harus kuliah…"
"Tidak!"
Yunho menghela nafas panjang dan akhirnya dia tersenyum senang dan dengan agresif,bibir plumnya mengecup bibir hati Yunho yang terpampang didepannya secara sangat terkejut.
"Yunnie,Joongie mau baby"kata Jaejoong.
"APA! Kau gila?! Otakmu terjatuh dimana eoh? Turun! Atau aku berbuat kasar padamu…"
Mata Jaejoong berkaca-kaca ada genangan air dipelupuk matanya,dia menatap mata Yunho perasaan dan hati yang sedih Jaejoong turun dari pangkuan Yunho menggulung dirinya dengan selimut kemudian masuk kedalam kamar melihat Jaejoong pergi,dia menjambak rambutnya frustasi.
"Aku bisa gila!"
Tbc
Ditunggu review readers sekalian ^0^