Seorang anak laki-laki kelas 4 SD menangis dengan menutupi wajahnya. Di sampingnya terlihat seorang wanita paruh baya yang mencoba untuk menenangkan anaknya meskipun dirinya sendiri ragu apakah dia tenang sepenuhnya.

Seorang dokter keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana keadaan anak saya Dok?"

"Anak ibu selamat. Namun kecelakaan itu telah membuatnya kehilangan banyak darah. Dia harus segera membutuhkan donor darah."

….

Beberapa tahun kemudian…..

Bel dibunyikan empat kali tanda untuk berkumpul. Seluruh siswa SMP Ottogakure berkumpul di lapangan dan terlihat seorang wanita yang sedang mengecek megaphone diiringin oleh suara denging (?) dari megaphone itu sendiri.

Terlihat seorang anak laki-laki kelas 2 yang bermata onyx sedang bermalas-malasan bangkit dari tempat duduk setelah diseret(?) oleh seorang anak laki-laki berambut kuning terang (?).

"Ayo cepetan bangun…."

"Hn"

"Itu nolak apa nerima?"

"Iya iya!"

Anak laki-laki berambut pantat ayam itu menatap laki-laki bermata onyx lainnya dengan maksud 'kamu-ke-lapangan-ga ?'

Yang dipandang Cuma masang senyum dengan maksud 'aku ikut '. dia langsung bangkit dan bergabung dengan gerombolan(?) siswa lainnya.

"Perhatian-perhatian…..!"

Nging…ngung…(?)

Seluruh siswa SMP Ottogakure menutup telinga berjamaah (?). suara Tsunade-sama selaku kepala sekolah benar-benar membuat telinga berdenging beberapa saat.

"Hari ini hingga sabtu tidak diadakan aktivitas KBM…"

"Yay…"

Belum selesai Tsunade-sama 'berpidato', suara siswa yang mengekspresikan kebahagiaannya memenuhi lapangan upacara (?). Tsunade-sama mulai habis kesabaran.

"Tolong dengarkan hingga selesai," pinta Tsunade-sama dengan senyum manis plus aura membunuh yang menguar di skitarnya. Seluruh siswa mulai diam dan mendengarkan dengan baik.

"Khusus kelas delapan,akan diadakan tes. Ini berhubung sekolah kita yang jarang mengikuti perlombaan di bidang akademik. Tes ini meliputi pelajaran matematika dan IPA. Peserta diseleksi hingga didapatkan juara di masing-masing bidang. Bagi yang terpilih diharuskan untuk mengikuti olimpiade MIPA yang diadakan oleh SMA Konoha," terang Tsunade-sama.

Sebuah tangan teracung.

"Ya! Kamu!"

"Hadiahnya apaan?" kata Kiba.

"Yang mendapat juara satu akan mendapat keistimewaan berupa masuk ke SMA Konoha tanpa tes dan langsung diterima."

Sasuke langsung menuju ke arah kembarannya yang sedang mengobrol tentang tes.

"Sai,matematika apa IPA?"

"IPA saja lah…"

"Kalau begitu kita saingan."

...

author's note:

saya cuma anak baru...

terima kasih kalau mau menyempatkan diri untuk membaca fanfic ini...

saya sangat mengharapkan review untuk membantu performa saya dalam menulis

ada yang maw lanjut?

silahkan review ya...