Disclaimer : SUPER JUNIOR adalah milik TUHAN YME :)

CAST : Lee DonghaeX Kim KibumX Choi Siwon and other

GENRE : Romance Action

Rating : T (bisa berubah sewaktu-waktu)

A/N : annyeong…lama juga yah..

Saya hadir kembali dengan sebuah fic baru, semoga readers suka^^

Summary : Lee Donghae, seorang agen intelijenn rahasia tanpa catatan pretasi harus terpaksa menyamar sebagai anak SMU demi melindungi putra presiden yang tengah diincar oleh pembunuh bayaran. Tugas rahasia membuatnya harus kembali bersekolah di sekolah khusus putra SM High School dan tinggal di asrama namun, apa jadinya jika si target menolak keberadaannya? Mampukah ia melaksanakan misi dengan putra Presiden sebagai taruhannya?

MY LOVELY AGENT

bububu

Chapter 1

Typos, ooc, oom, dll

.

.

.

.

.

Markas Pusat BI

Kantor DEPUTI III Bidang Kontra Intelijen

" YA! Lee Donghae " panggil seorang pria setengah baya yang memakai jaket kulit dan celana jeans yang senada dengan bajunya kepada seorang pria muda yang tengah menguta-atik computer.

" ye, ada apa Kepala Bagian? " ucap pria muda itu yang bernama Lee Donghae, seorang anggota Intelijen bidang kontra intelijen sembari menghampiri pria paruh baya yang tak lain adalah Park Joong Ho, atasannya.

" siapkan kopi, secretariat utama akan segera datang kesini. Sepertinya akan ada koordinasi misi baru " titahnya lalu menepuk-nepuk bahu Donghae

"nde…" jawab Donghae lesu

Yaah, seperti inilah hari-harinya sebagai anggota badan intelijen yang hanya mendapatkan tugas mengetik laporan, membuat kopi, atau memfoto kopi berkas-berkas. Tak ada catatan prestasi yang ia torehkan selama 2 tahun bekerja.

Sebenarnya ia juga tak pernah menginginkan bekerja disini akan tetapi ayahnya memberikan wasiat sebelum meninggal, bahwa ia harus mengabdi pada rakyat dan presiden serta memberikan sumbangsihya pada Negara. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi seorang artis.

Berbeda dengan dirinya, teman seangkatannya di Sekolah Intelijen yang selalu menduduki peringkat pertama dan kini mendapatkan jabatan sebagai kepala Sekretariat utama, lebih tepatnya sahabatnya Choi Siwon. Ia selalu diperbincangkan dimanapun ia berada karena hasil kerjanya yang sangat luar biasa dan wajah tampannya bahkan presidenpun di beritakan pernah mengundangnya untuk makan malam guna menjodohkan Siwon dengan putrinya.

'pluk'

Seseorang menepuk bahu Donghae yang sedang sibuk mengaduk kopi dan memikirkan nasibnya sebagai seorang anggota intelijen. Donghae menoleh kearah orang tersebut, setelah melihat wajah orang itu ia kembali melanjutkan kegiatannya mengaduk kopi. 'baru saja aku memikirkannya' pikir Donghae

"waeyo? Kenapa kau mengacuhkanku?" tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Choi Siwon, ia berperawakan atletis, tinggi, putih dan tampan sosok sempurna yang menjadi idaman semua wanita bahkan 'uke'

" ani" jawab Donghae singkat sambil terus mengaduk kopinya

" lalu….kenapa kamu menekuk wajahmu itu…" Donghae memotong perkataan Siwon dengan meletakkan sendok dengan keras keatas meja, Siwon mengerjapkan mata sedikit kaget tapi juga bingung.

" INI SEMUA SALAHMU " teriak Donghae lantas meninggalkan Siwon sambil membawa beberapa cangkir kopi diatas nampan. Ia meletakkan dengan agak keras nampan berisi kopi tersebut keatas meja kepala Park, yang kemudian mendapatkan tatapan heran dari semua orang yang ada disana.

Donghae langsung menuju ke meja kerjanya untuk menyelesaikan tugas mengetik laporan, tak berapa lama kemudian Choi Siwon muncul yang langsung mendapatkan uluran tangan dari semua orang kecuali Donghae.

" YA! Lee Donghae, mana sopan santunmu? " teriak Kepala Park dan juga teman-temannya yang lain

' kalian hanya cari muka' umpat Donghae dalam hati dan takmenghiraukan teriakan semua orang

" sudah-sudah…." Siwon bertepuk tangan untuk mendapatkan perhatian dari semua orang " silahkan ketempat duduk masing-masing, saya akan menjelaskan misi kali ini " perintahnya yang langsung dilaksanakan oleh semua orang.

" Begini…" Siwon mulai menjelaskan situasinya " kemarin datang sebuah surat ancaman ke kediaman presiden yang mengatakan akan melukai anggota keluarga presiden jika ia tak mau mundur dari jabatannya "

" kelompok Kudeta?" sahut Donghwa, orang yang meja kerjanya tepat disebelah Donghae

" ya " jawab Siwon

" aku tahu berita itu, sepertinya pers mulai mencium kasus kudeta tersebut sehingga hal ini membuat presiden berada pada posisi yang dirugikan " imbuh kepala Park

" ada sebagian data yang sebenarnya akan aku bagikan kepada kalian semua tapi, Karena sebelum ini aku ada rapat dengan wakil kepala aku meninggalkannya di mobil jadi…."

" tenang saja " potong kepala Park " Dong….."

" aku akan mengambilnya " Donghae memotong ucapan kepala Park juga karena ia tahu apa yang orang itu akan katakan " aku akan mengambilnya kemudian aku akan mengcopykannya untuk kalian semua lantas membagikan satu persatu dan jika kopi kalian habis maka aku akan membuatkannya lagi, untuk kalian semua " cerocosnya sembari memberikan penekanan pada tiap kata yang ia ucapkan. Semua orang hanya diam, agak sedikit heran dengan sikap Donghae yang sejak pagi tadi uring-uringan.

Siwon melongo, agaknya ia sedikit mengerti alasan kenapa Donghae mengacuhkannya

" aku akan mengambilnya sendiri, karena tadi aku memarkirnya agak jauh jadi….." belum sempat Siwon menyelesaikan ucapannya tapi Donghae sudah melesat meninggalkan ruangan.

" maaf…saya tinggal sebentar " pamit Siwon dan berlari menyusul Donghae

" Hae-ya " ditariknya pundak Donghae begitu ia berhasil menyusulnya

" KUBILANG AKAN KUAMBIL" teriak Donghae yang justru menimbulkan keheningan diantara mereka.

Siwon menarik tangan Donghae dan membawanya menuju basement tempat ia memarkirkan mobil, ia buka kunci mobil dan mendorong Donghae untuk duduk di kursi penumpang sementara ia sendiri duduk di kursi kemudi.

" apa yang kamu lakukan? " tanya Donghae dengan wajah yang masih berlipat-lipat

" bagaimana kamu bisa mengambilnya sementara kamu tidak meminta kunci mobilnya, paboya " Siwon tertawa melihat tingkah kekanakan sahabatnya itu tapi yang ditertawakan hanya diam dan menundukkan kepala

" ya…aku memang bodoh " ucap Donghae lirih

" YAH!bukan itu maksudku….aku….itu hanya…mianhae…." Sesal Siwon

" bukan salahmu, aku hanya….merasa iri padamu "

" iri? "

" sudahlah, semua orang sedang menunggu kita " Donghae hendak membuka pintu mobil tapi Siwon menghentikannya dengan menarik tangan kanan Donghae

" kamu marah-marah padaku seolah aku berbuat salah, seharusnya akulah yng marah " ucap Siwon sambil menatap lurus jauh kedalam mata Donghae dan terus memegangi tangannya

" m-mwo? " tanya Donghae polos

" kenapa kamu iri padaku? Padahal aku…" Siwon menarik lagi tangan Donghae hingga jarak mereka menyempit, tangan kanannya meraih tengkuk Donghae hingga wajah mereka hanya berjarak satu senti, ia pandangi bibir Donghae yang merah merona lantas ia sentuh perlahan bibir itu dengan bibirnya sendiri.

Ia hisap lembut bibir Donghae, pipi Donghae memerah, tak dapat ia pungkiri bahwa ia sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh Siwon, selama ini ia sangat menyukainya tapi tak sanggup mengatakan karena Siwon adalah bintang di tempat mereka bekerja.

" manis…" komentar Siwon saat ia melepaskan ciummannya pada Donghae, hal ini membuat Donghae semakin salah tingkah, kembali ia kecup bibir Donghae, kali ini agak keras dari sebelumnya, ia lumat bibir merona milik Donghae, ia putar kepalanya kekanan dan kekiri untuk mencari posisi yang nyaman. Siwon melepaskan tangan kanan Donghae dan tangan kirinya meraih tengkuk Donghae juga, keduanya saling merasakan kehangatan bibir masing-masing hingga Donghae mendorong dada bidang Siwon.

" Hentikan " ucapnya lantas keluar dari mobil dan meninggalkan Siwon seorang diri

Mereka kembali ke ruang rapat dan langsung mendapatkan protes dari teman-temannya karena pergi sangat lama.

" maafkan saya, sebaiknya kita lanjutkan rapatnya " Siwon mencoba menenangkan suasana

" karena situasi tersebut, presiden meminta salah seorang agen intelijen untuk mengawal putranya secara rahasia dengan cara menyamar sebagai salah satu siswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika lawan melakukan hal yang sama "

" ahh….tugas menjadi anak SMU pasti sangat merepotkan " komentar Donghae " apalagi untuk pak Park yang sudah tak memiliki jiwa muda sedikitpun " Donghae menjulurkan lidahnya kearah atasannya

" yaisssh…anak satu ini " gerutu pak Park sambil melemparkan tinju ke udara " yah…yah…kurasa aku tak cocok menyamar jadi anak SMU, jadi lebih baik tunjuk anak yang masih kekanak-kanakan itu untuk melakukan tugas ini " imbuhnya sembari menunjuk-nunjuk wajah Donghae

" ya…itu benar " jawab yang lain serempak

" ANDWE "

" tuh kan kamu selalu berteriak-teriak seperti anak kecil " goda Donghwa

" hyung…."

" baiklah, kurasa sudah diputuskan. Park-sshi tolong urus semuanya, pastikan dia tidak melakukan kesalahan " Siwon pun berlalu dari ruangan itu.

" Si….Sekertariat umum…..tolong pertimbangkan lagi " teriakannya tak didengar oleh Siwon

" Chukae " satu-persatu orang memberikan ucapan selamat atas penunjukan Donghae

Seperti biasa Donghae selalu pulang terakhir karena harus menyelesaikan laporan dan berkas-berkas yang sedang ia kerjakan, temannya tak memberi ampun sedikitpun meski esok ia sudah harus menjalankan misinya sebagai anak SMU.

Kantor sudah sangat lengang, Donghae bersiap-siap untuk pulang saat ia mendengar pintu ruang kantornya dibuka secara perlahan. Ia bersiap dengan posisi mengacungkan pistol kedepan.

" nugu? " teriaknya yang diiringi gema karena kantor sudah sepi

" yah….apa aku mengagetkanmu? " Siwon muncul dari balik kegelapan sambil memperlihatkan senyum dengan lesung pipitnya

" kamu…" Donghae menyimpan kembali pistolnya

" kamu sudah akan pulang? " dihampirinya Donghae yang sedang bersiap-siap

" iya, aku harus segera bersiap untuk pindah ke asrama besok " Donghae masih sibuk dengan tasnya

" jadi….kita takkan bisa bertemu untuk waktu yang lama? "

" apakah kamu sudah jatuh hati kepadaku? " tanya Donghae tanpa menjawab pertanyaan Siwon

" ye " jawaban Siwon berhasil menyita perhatian Donghae

" lalu kenapa kamu mengirimku untuk misi ini? "

" karena kupikir kamu menginginkannya " Donghae melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat terhenti

" begitulah, jadi kuharap kamu mengerti "

" tapi…." Siwon menghentikan tangan Donghae yang sedang bekerja " berhati-hatilah disana, jangan melakukan tindakan bodoh dan…." Didorongnya tubuh Donghae ke dinding dan melepaskan tas yang sejak tadi ia pegang, ia kunci Donghae dengan kedua tangannya " bisakah kita lanjutkan yang tadi siang? "

Muka Donghae seketika memerah " berhenti mempermainkanku " ia hendak beranjak tapi Siwon menghentikannya " apa yang kamu mau sebenarnya? "

" sebuah ciuman perpisahan " gumam Siwon

Donghae mengalungkan kedua tangannya ke bahu Siwon, ia kecup ringan bibir Siwon.

" cukup " ucapnya dan akan beranjak saat Siwon menarik tangan kirinya dan meraup bibirnya dengan ganas, ia lumat bibir itu tanpa ampun, ia tarik nafas sebentar lalu ia lumat lagi, Donghae tak kuasa melepaskan diri dari penguasaan Siwon. Begitupun Siwon tak bisa menahan diri dengan rasa manis dari bibir seorang Lee Donghae, agen intelijen yang sangat payah. Malam itu mereka lewatkan dengan ciuman panas yang tak berujung.

TBC

Hah…hahahaha…susah payah aku membuat adegan ini, baru pertama kalinya sepanjang aku membuat fanfic, aku bisa menulis adegan dengan sangat detail seperti itu.

Kuharap ada yang merespon karyaku…

Sampai jumpa di chapter 2, jika ada yang ingin fic ini berlanjut, xixixixi

Salam

bububu