Hold On toYour Love!

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by. Akari Evelyn

Pairing : SasuSaku, NaruHina

Warning!: AU, Typo(s), OOC, etc.

.

.

Summary : Haruno Sakura, anak dari pemilik perusahaan obat-obatan terbesar di London. Dan sahabatnya, Hyuuga Hinata anak dari pemilik rumah sakit terbesar di London. Mereka nekat minggat dari rumah ba' istana karena dijodohkan. Menjadi rakyat biasa dan mencari cinta mereka di Konoha, tempat mereka dilahirkan. Akankah mereka menemukannya?

.

.

Happy Reading!

.

.

Sebuah kereta api melintas tanpa henti untuk mencapai tujuan. Dari kaca jendela, Author –yang lagi menulis cerita- dapat melihat gadis-gadis bermahkota kan pink dan indigo.

Eits? Bukankah mereka putri dari perusahaan terbesar di London? Yah, seperti yang kalian tahu. Putri-putri kaya ini minggat dari istana mereka. Alasannya, mereka tak mau di jodohkan.

Kedua mata gadis itu tengah tertutup. Gadis indigo yang menyandarkan kepalanya ke bahu sahabatnya sedari kecil itu. Sedangkan gadis bermahkotakan pink –yang disembunyikan dibalik topi- tersebut menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat duduk, dengan headphone yang terpasang ditelinganya. Entah ia tidur atau tidak.

Gadis bermahkotakan pink tersebut memakai baju kaos tanpa lengan yang dilapisi jaket berwarna pink. Bawahannya memakai celana jeans selutut, serta sepatu boots untuk alas kakinya. Rambut pink nya digulung dan disembunyikan dibalik topi, dan menambah kesan tomboy padanya. Sedangkan gadis Indigo tersebut mengenakan kaus putih bergambar dengan dipadukan dengan rok di atas lutut, serta jaket parasut berwarna abu-abu. Untuk alas kakinya, ia memakai sepatu berjenis flat. Rambutnya diikat ekor kuda, serta kacamata untuk menyamarkan identidasnya.

Kereta api tersebut berhenti di tempat pemberhentian khusus , gadis bermahkotakan pink atau Haruno Sakura membuka kelopak matanya. Menampakkan iris mata seindah permata zamrud. Sama halnya dengan gadis bermahkotakan indigo yang tertidur nyenyak di bahu sahabatnya –Hyuuga Hinata-. Membuka kelopak matanya sambil mengucek-nguceknya, disertai nguapan kecil. Iris mata yang mirip dengan batu permata amethyst itumenatap teman sepermainannya.

"Ini di mana ya, S-Sakura-chan?" tanya Hinata dengan bahasa jepang yang baik dan benar. Meskipun mereka meninggalkan kota ini saat berumur 3 tahun, mereka sempat mempelajari bahasa jepang dan mempelajarinya saat berada di London.

Yang ditanya hanya mengangkat bahu, sambil melepaskan headphone yang terpasang ditelinganya. "Ntahlah?"

Selamat datang di Konoha. Bagi penumpang yang sudah mencapai tujuan, silakan melewati pintu keluar. Terima kasih.

Mendengar pemberitahuan itu, Sakura langsung mengajak Hinata keluar dari kereta tersebut tepat saat dibukanya pintu kereta. Setelah itu, mereka mendapatkan bangku panjang yang masih kosong dan mendudukinya. Terlihat orang-orang berlalu lalang.

"Hinata, bagaimana kalau kita beli es krim disana?" usul Sakura setelah istirahat beberapa menit. Hinata mengikuti arah pandang Sakura.

"O-ke!"

Kedua gadis itu mulai melangkah dengan membawa sebuah koper kearah penjual es krim itu.

"Ojii-san! Es rasa strawberry, satu! Dan rasa vanilla, satu!" seru Sakura dengan bahasa jepang yang lancar. Paman tersebut pun mengangguk.

"Ini es nya, nona." Sakura langsung mengambil dan menyerahkan uang. Tak lupa mengatakan 'Terimakasih'.

"Hinata-chan, ini!" Sakura menyerahkan es krim rasa vanilla tersebut. Hinata mengambilnya sambil tersenyum kecil.

"Arigatou, Sakura-chan."

"Ne." Sakura menikmati rasa es yang sedang dipegangnya. Matanya berbinar-binar. "Woah! Enak sekali? Di London aku sering kehabisan es krim rasa ini." Celetuk Sakura. Hinata tertawa kecil.

~Evelyn~

Seseorang mengikuti gadis di depannya dari belakang. Matanya memandang salah satu koper dari kedua gadis yang memegangnya. Ia pun mulai beraksi.

SRET!

Mata amethyst itu membulat. Koper nya dirampas! Dapat diartikan, dicuri.

"Pencuri!" pekik Hinata.

"Hey! Berhenti!" teriak Sakura. Beberapa orang yang melihatnya langsung mengejar sang pencuri. Sakura dan Hinata ikut mengejarnya.

BRUK!

Lelaki itu jatuh terduduk sambil meringkis. Ia baru saja mendapat pukulan di pipinya. Dengan ketakutan, ia pergi melarikan diri.

"Heh? Pergi?" Lelaki berambut jabrik itu meraih koper berwarna abu-abu yang terjatuh. Beberapa orang menuju kearahnya.

"Itu dia orangnya!"

Iris mata Shappire itu membulat. 'Bukankah aku yang mengalahkan pencuri itu? Kenapa aku yang kena? Apa salahku!' batin lelaki itu.

"Gyaaaaa! Tolong aku!"

"STOP!"

Krik-krik…

Semua berhenti dan menatap kearah suara.

"Ehm." Sakura berdehem. Lalu melirik Hinata.

"Maaf, Ia bukan pencuri tadi…" kata Hinata menjelaskan. Orang-orang tersebut mengangguk lalu meminta maaf dan melanjutkan aktivitas mereka.

Lelaki itu bernafas lega, dan menghampiri Hinata. "Ini kopermu."

"A-Arigatou." Ucap Hinata sambil menundukkan kepalanya, dan dibalas dengan cengiran oleh pemuda itu.

"Ngomong-ngomong, kamu siapa?" tanya Sakura.

"Ah! Perkenalkan! Namaku Uzumaki Naruto." Naruto mengulurkan tangannya, dan Sakura membalas jabatan tangannya.

"Sakura." kata Sakura, ia tak mau seseorang tau marganya. Untuk saat ini.

"Dan kamu, nona?" tanya Naruto dan mengulurkan tangannya. Hinata menundukkan kepalanya.

"H-Hinata." Kata Hinata sambil membalas uluran tangan Naruto. Cukup lama mereka berjabatan, sampai…

"Ehm."

…sebuah suara membuat mereka melepaskannya.

"Ah, oke! Aku harus pergi. Jaa~"

~Evelyn~

"Eh, Hinata-chan. Kita kemana nih?" tanya Sakura setelah beberapa lama mereka berjalan.

"Ntahlah. Bagaimana kalau lihat peta Konoha?" usul Hinata. Sakura mengangguk dan langsung mencari peta tersebut.

Tak lama kemudian, raut wajahnya menjadi khawatir. Hinata bingung melihat ekspresinya.

"Sakura-chan?"

"Hinata! Petanya ketinggalan di kereta!"

"Apa?!" ucap Hinata kaget bukan main. Mereka baru kali ini meninggalkan rumah mereka tanpa ditemani supir, maupun bodyguard. Satu-satunya harapan hanyalah peta tersebut. Mereka ingin kembali ke kereta. Tetapi kereta sudah berangkat sejak 30 menit yang lalu.

"Bagaimana ini?"

.

.

To Be continue!

.

.

(A/N) : Halo, Minna-san. Saya Author baru. Salam kenal.

Ini fic pertama saya. Jika ada kekurangan, beritahukan padaku.

Maaf kalo chapter ini masih pendek. Akan saya usahakan chapter depan lebih panjang.

Mind to Review?