Ini fic pertama saya dengan pairing Inuyasha-Kagome! Jika ada ada kesamaan tokoh, karakter, tempat dan jalan cerita mohon dimaafkan *loh kok ngaco* Tulisan miring artinya kata kata dalam hati.

Warning: gaje, typo de el el..

Disclaimer:

Inuyasha, punya Takahashi Rumiko-sensei.

Cerita ini punya saya hehe..

Happy reading

RnR

Don't like, don't read

.

Posisiku, dihatimu

Chapter 1

.

Semua terlelap dalam tidur, malampun hening. Hanya ada suara jangkrik dan desiran angin yang menyentuh dedaunan. Tanpa disadari yang lainnya, kagome tampak menahan sakit, entah itu sakit fisik maupun hatinya.

"i.. inuyasha.." suara lembut nan lirih itu terdengar ditelinga sang hanyou, inuyasha terbangun dari tidurnya dan memandangi kagome. Terlihat peluh membasahi wajah kagome. Kagome demam.

"Hah ! kagome, badanmu panas sekali." Inuyasha panik dan membangunkan yang lainnya.

"ada apa? Kau ini mengganggu saja." Tanya Miroku sambil mengucek ngucek maranya.

"Ka.. kagome badannya panas sekali. Bagaimana ini?"teriak inuyasha.

Serentak Sango, Shippo, kaede, miroku bahkan kirara mendekati tubuh kagome yang dipenuhi peluh dan keringat dingin. Shippo dengan sigapnya mencari alat pengompres didalam tas kagome dan menyerahkannya pada nenek kaede.

"i.. inu.. yasha.." panggil kagome namun tak membuka matanya. Inuyasha mendekati tubuh kagome yang terbaring lemah dan memegang tangan kagome dengan halus.

"aku disini, kagome. Aku ada disampingmu."

Kagome kembali tertidur. Semuanya tidak ada yang terlelap lagi setelah inuyasha membangunkannya. Semua sekarang khawatir pada gadis yang terbaring lemah dihadapan mereka. Pagipun tiba, nenek kaede dan sango berpamitan untuk mencari tanaman obat dikebun jinenji. Miroku berencana akan mengajarkan shippo.

"miroku, besok saja kita berlatihnya. Aku ingin menjaga kagome." Shippo memelas pada miroku

"biar aku saja yang menjaga kagome, kau berlatih saja dengan miroku." Inuyasha berkata

"Hmm baiklah. Tapi jika ada apa apa dengan kagome, aku tidak akan pernah memaafkan mu, inuyasha." Shippo berkata dengan tatapan sinis.

"aku juga akan sangat kecewa jika kau tidak bisa menjaganya, inuyasha." Miroku angkat bicara.

Miroku dan shippo berangkat menuju hutan untuk berlatih. Mereka mempercayakan penjagaan kagome pada inuyasha. Namun, tak beberapa lama inuyasha merasakan bahwa kikyou ada didekatnya, bau tanah kuburannyapun tercium. Sejenak pikirannya bergelut. Meninggalkan kagome untuk menemui kikyou, cinta pertamanya atau tetap menjaga kagome yang sedang sakit dan tidak berdaya. 'Mungkin kagome tidak akan tau kalau aku pergi menemui kikyou sebentar' pikir inuyasha. Inuyasha pergi menuju tempat kikyou, tanpa ia sadari kagome telah sadar dan terbangun dari tidur lelapnya.

'mau kemana inuyasha? Mangapa kau meninggalkan aku sendirian disini?' hati kagome bertanya ketika melihat punggung inuyasha menjauhi rumah nenek kaede. Dengan tertatih tatih kagome beranjak bangun dari tempat tidurnya dan mengikuti inuyasha. Hati kagome sungguh sakit ketika ia mengetahui inuyasha menginggalkannya dalam keadaan tak berdaya hanya untuk menemui kikyou.

"Kikyou..."

"inuyasha, kau kesini?"

"ya.."

"bukannya kau sedang menjaga kagome ya."

"sudahlah, kikyou. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu sekarang." Inuyasha mendekati kikyou dan memeluk kikyou.

Sakit yang dirasakan kagome kini telah bertambah. Bukan hanya sakit fisik, namun batinnyapun kini ikut sakit.

'inuyasha, tega sekali kau padaku. Tak adakah sedikit hatimu yang memikirkan aku.' Cairan bening keluar dari pelupuk matanya. Tak ingin merasakan hal yang lebih sakit dari ini, kagome pergi menjauhin Inuyasha dan kikyou.

'ada apa denganku ini? Seharusnya aku tidak boleh mengharapkan lebih pada inuyasha. Aku sudah mengetahui bahwa ia mencintai kikyou sejak dulu. Dan aku ! aku hanya reinkarnasi dari miko yang dicintai inuyasha. Dengan kata lain aku hanya pelarian saja.'

Sakit, begitu sakit hati kagome ketika ia menyadari bahwa secara tidak langsung inuyasha telah menomor duakan dirinya. 'sebaiknya aku pergi dari jaman ini. Tempatku bukanlah disini. Aku tak mau ngeganggu hubungan orang lain. Sayonara, inuyasha. Semoga kau bahagia bersamanya.'

Dengan sekuat tenaga, kagome berlari menuju sumur pemakan tulang yang berada ditengah hutan. Hanya itu jalan satu satu penghubung jamannya dan jaman inuyasha.

Tinggal beberapa meter untuk sampai disumur tersebut, namun kagome sudah tidak kuat lagi berlari ataupun berjalan. Sejenak dia terduduk dibawah pohon yang rindang dan memikirkan apa yang baru saja dia lihat. Sesak nafas, itu yang dirasakan kagome. Perhatiannya, pengertiannya kini sia-sialah semua. Kagome melanjutkan perjalannya menuju sumur itu.

'aku akan pulang kejamanku, inuyasha. Mungkin aku tidak akan pernah kembali lagi kesini. Aku tidak mau jadi penghambat hubunganmu dengan kikyou. Sayonara inuyasha.' Kagome menjatuhkan tubuhnya kedalam sumur, dengan sekejab tubuhnya menghilang dibalik sumur tersebut.

Dibagian hutan yang lainnya

Miroku dan shippo sudah selesai berlatih, mereka sengaja menyelesaikan latihan lebih cepat dari biasanya. Karena kekhawatiran mereka pada kagome yang sedang sakit.

"hey miroku, bagaimana jika kita mencari buah buahan dulu untuk kagome?"

"hmm.. baiklah."

"kalau begitu aku mencari sebelah sana, dan kau kesebelah sana ya." Shippo menunjukan telunjuknya, miroku hanya menganggukan kepalanya tanda meng'iyakan.

Shippo berjalan mencari buah buahan disekitar hutan. Tanpa sadar dia mendekati tempat dinama inuyasha dan kikyou berada.

"mengapa tidak ada buah yang matang? Aaah sepertinya sedang tidak saatnya yah."

Tiba tiba shippo mrndengar suara yang sudah tidak asing lagi baginya. Ya, itu suara inuyasha sedang mengobrol seseorang.

"suara inuyasha ! sedang apa dia disini? Mungkin dia sedang mencari makanan atau kayu bakar."

Shippo mendekati asal suara itu, namun sebelum shippo sampai ditempat inuysha, shippo mendengar satu suara lagi. Suara perempuan ! kini shippo sibuk dengan dugaan dugaanya pada inuyasha.

'suara siapa ini yang bersama inuyasha? Suara wanita, apa mungkin itu kagome? Ah sebaiknya aku melihatnya.' Shippo mendekati tempat inuyasha, semakin dekat, dekat dan semakin dekat *terus aja dekat ya, kapan sampenya* setelah shippo dapat melihat inuyasha dan lawan bicara inuyasha, dia begitu tercengang. Bagaimana tidak kaget, semula yang menduga itu kagome ternyata bukan, itu adalah kikyou.

"inuyasha.."

"shi... shippo.. sedang apa kau disini?"

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, inuyasha. Sedang apa kau disini? Bukankah kau seharusnya ada dirumah nenek kaede untuk menjaga kagome."

Buntu, pikiran inuyasha buntu sesaat ketika shippo berkata demikian. Dia baru teringat pada kagome yang sedang terbaring lemah dan sendirian.

"kenapa kau diam, inuyasha? Kau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Dasar bodoh !" shippo tampak sedikit kesal karena inuyasha meninggalkan kagome sendirian dan sedang sakit hanya untuk menemui kikyou.

"aku tidak akan memaafkanmu jika kagome kenapa kenapa. Ingat itu inuyasha." Sambung shippo.

To Be Countinue..