Yesung membelai kepala dan punggung Hyunsung sembari menyusui. Bayi itu terlihat sangat lapar. Terhitung sudah lebih dari setengah jam ia menyusu. Bahkan meski keadaan ibunya masih polos tanpa busana. Ya, Yesung belum sempat membersihkan diri setelah bercinta dengan Kyuhyun semalam. Sedangkan suaminya sudah berangkat bekerja pagi-pagi buta. Katanya ada jadwal menyanyi diluar kota. Tapi asal tahu saja, semenjak kejadian dua minggu yang lalu saat malam pertama mereka melakukan hubungan badan, Kyuhyun jadi suka memintanya lagi.

Wajah Yesung memerah.

Ia dan Kyuhyun benar-benar sudah terlalu jauh, meskipun tidak ada satu member yang tahu tentang hubungan mereka. Yesung belum siap, ia juga takut managemannya akan menghukum jika semua rahasianya terbongkar. Tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya, Kyuhyun ataupun Hyunsung.

Berusaha menepis pikirannya, Yesung kembali beralih pada si kecil.

"Anak umma lapar sekali, hm?"

Yesung bertanya. Makhluk mungil itu menatap wajah Yesung, mengerjap-ngerjapkan matanya dengan lucu. Tak lama ia melepas susuannya. Masih menatap sang ibu, sampai suara mungil..

"Ungh."

Yesung terdiam. Cukup terkejut dengan apa yang ia dengar. Itu tadi suara Hyunsung? Namja manis itu yakin kalau dirinya tidak tuli, ia dengan jelas mendengar suara kecil dari sang anak. Bayi itu terus menatapnya tanpa berkedip. Hyunsung memang sudah menginjak usia 4 bulan, tepat tiga hari yang lalu. Tapi, apa secepat ini bayi itu belajar berbicara? Ia tidak tahu, belum begitu paham dengan perkembangan seorang anak.

Seketika lamunannya buyar saat tubuh Hyunsung bergerak. Berguling hingga bayi mungil itu sampai diperutnya. Menyerukkan wajah mungil nan menggemaskannya kesana. Yesung bisa merasakan nafas lembut Hyunsung menerpa kulitnya. Terasa geli, namun menyenangkan melihat anaknya seperti ingin bermanjaan.

"Unghh."

Suara mungil itu terdengar lagi meski agak teredam. Yesung tersenyum, membelai kepala anaknya dengan sayang.

"Ada apa, hm? Kau sudah mulai belajar bicara?"

Bayi itu diam. Tidak mengeluarkan suaranya lagi, melainkan justru menepuk-nepuk perut Yesung dengan gerakan kecil. Namja manis itu merasa sedikit aneh, ada yang berbeda dengan kelakuan Hyunsung. Putranya itu terlihat semakin manja akhir-akhir ini. Apalagi jika sudah bersama Kyuhyun, bisa seharian makhluk kecil itu meminta digendong, kecuali saat minta disusui.

.

.

_Kyusung_

.

.

Dorm sedang sepi. Beberapa member tengah menjalani jadwal pribadinya, seperti Kyuhyun. Dan beberapa lainnya pergi bermain entah kemana. Menyisakan Yesung –yang kini menjabat sebagai seorang ibu satu anak- sendirian disana. Tapi tenang saja, Yesung sudah memaklumi perannya. Ia sungguh tidak keberatan jika sekarang waktu senggangnya direnggut oleh si kecil. Justru bermain dan menghabiskan waktu bersama putra semata wayang –pura-pura-nya itulah yang paling mengasikkan.

"Haahh."

Terdengar suara helaan dari bibir Yesung. Namja itu merenggangkan otot leher dan pinggangnya. Lelah juga setelah membersihkan kamar, dan sekarang mencuci sprai bekas jejak dirinya dan Kyuhyun. Ia tidak mungkin membawanya ketempat pencucian. Pasti akan membuat kecurigaan. Dan mau tak mau ia harus membersihkan ini sendiri.

Yesung melirik dari pintu kamar mandi yang terbuka, melihat anaknya yang tengah berguling didalam box bayi. Tubuh Hyunsung sudah semakin kuat, sudah mampu bergerak dengan lincah. Meski sekarang ia cukup rewel karena mungkin merasakan lelah tiap malam setelah mencoba bergerak seharian. Bahkan Yesung sering dengan telaten memijat tubuh Hyunsung agar bayi itu bisa tenang dan tertidur. Ia kini benar-benar mengerti seperti apa jasa seorang ibu. Begitu besar.

Tapi ada hal lain yang mengganjal dihatinya, ia tidak mungkin menjalani kehidupan seperti ini terus-menerus. Namun Kyuhyun juga belum tahu akan berbuat apa untuk rencana masa depan mereka. Membuat Yesung begitu bingung. Ia sudah terlanjur memberikan segalanya pada Kyuhyun. Dan kini, ia hanya bisa menunggu keputusan pria tampan itu. Jika Kyuhyun bisa mengambil resiko besar dan menikahinya, mungkin ini semua bisa terselesaikan dengan cepat. Tapi jika pemuda itu hanya terus asik dengan permainan gila ini, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Entah bagaimana masa depannya nanti.

Didalam kamar mandi, Yesung memandang tubuhnya dengan sendu dari pantulan cermin. Ia tidak menyesal telah memberikannya pada Kyuhyun. Tapi melihat bagaimana perubahan bentuknya, membuat hatinya sedikit sedih. Jika memang ia tidak ditakdirkan hidup bersama pria itu, apa akan ada orang lain yang bisa menerima dirinya dengan kondisi seperti ini? Kenapa hidupnya menjadi seberat ini? Hanya berawal dari permainan aneh itu ia justru jatuh tenggelam dan sulit untuk keluar. Lihatlah, sosok nyata dari dirinya kini adalah, pria dengan hormon wanita yang lebih mendominasi, ditambah beberapa bekas strech mark karena over fleksibilitas dari kulitnya yang semakin membesar, terlihat dibagian pinggul dan dada. Hormon yang disuntikkan cukup bereaksi besar dikedua bagian itu. Membuat ukurannya sedikit tidak normal dari tubuhnya yang dulu. Mirip seperti wanita.

"Apa aku bisa menjadi normal seperti sebelumnya?" Namja manis itu menyentuh beberapa bagian tubuhnya yang mengalami perubahan akibat penyuntikan hormon beberapa waktu lalu. Sekali lagi, ia tidak merasa menyesal. Hanya saja, ia cukup ragu untuk menghadapi waktu yang akan datang jika semua orang mengetahui rahasianya. Suatu hal yang disembunyikan pasti akan terbongkar. Mau tak mau ia yakin dengan pepatah itu. "Tapi aku sudah terlanjur menikmati kehidupanku sekarang."

.

.

_Kyusung_

.

.

Sepasang suami istri tengah bercengkrama sembari menyeret koper besarnya. Melangkah membelah jalanan bandara yang begitu padat. Awal musim dingin, pasti banyak turis yang datang ke negara ini hanya untuk menikmati musim salju yang romantis. Tapi tidak untuk pasangan itu, ada tujuan lain yang ingin mereka lakukan.

"Ah yoboseo, Henry-ah. Kau dimana?"

"…"

"Benarkah?"

"…"

"Ya, aku sudah sampai."

"…"

"Dimana? Aku benar-benar merindukannya."

"…"

"Baiklah, sampai jumpa nanti."

KLIK

Sambungan terputus, istri dari pria dewasa yang menelepon Henry tadi menoleh, tersenyum sumringah pada sang suami. Begitu bahagia karena sebentar lagi apa yang ia inginkan tercapai. Tidak sabar untuk mempercepat langkahnya. Menemui seseorang yang begitu ia rindukan. Anaknya.

"Jadi, kita langsung ke tempat Hyunsung berada?"

"Iya, sayang."

.

.

_Kyusung_

.

.

Sejak pagi Kyuhyun merasa gelisah apalagi saat mendengar kabar dari Henry bahwa sepupunya sudah kembali, ia sama sekali tidak fokus pada pekerjaan. Yang ada hanya Yesung dan Hyunsung dipikirannya. Ia ingin pulang. Ingin berkumpul dengan anak dan istrinya. Memang, sejak awal membina rumah tangga –pura-pura- bersama namja manis itu, Kyuhyun jadi betah berdiam didalam rumah. Rasanya begitu indah menjalani figurnya sebagai kepala rumah tangga, memiliki istri yang pintar seperti Yesung dan anak yang menggemaskan seperti Hyunsung. Meski ini hanya permainan belaka, tetapi ia menikmatinya. Begitu larut dalam peran. Bahkan ia sampai berdoa, berharap kehidupannya ini bisa berlangsung lebih lama. Kalau bisa selamanya.

"Kau melamun?"

Kyuhyun terlonjak kaget. Ia menoleh, menemukan partner duetnya sudah terduduk-entah sejak kapan-disisinya. Seorang wanita cantik yang bisa merebut hatinya-dulu. Mungkin. Karena yang jelas sekarang ia sudah memiliki seseorang yang selalu menunggunya dirumah. Seseorang yang begitu manis hingga membuatnya mabuk kepayang melebihi nikmatnya mabuk karena alhokol.

"Ah, a-aniy Seohyun-ah, aku hanya sedang kelelahan."

Bohongnya. Alih-alih mengalihkan pembicaraan. Jujur saja, Kyuhyun paling tidak bisa berbohong pada gadis itu. Tapi ini masalah yang begitu pribadi, menyangkut istri dan anaknya. Jadi ia terpaksa melakukan ini. Dan lagi, sebenarnya Kyuhyun juga masih –sedikit- menyimpan perasaan pada si gadis begitupun sebaliknya. Ya, dia normal tentu saja. Hanya pada Yesung perasaannya bisa menyimpang seperti ini. Dia juga tidak mengerti. Tapi yang ia tahu hati tidak bisa dibohongi. Semoga saja Seohyun tidak curiga dengannya.

"Kau tampak berbeda." Terkanya. Kyuhyun menunduk. Ini dia, Seohyun itu begitu mengenal dirinya. Apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus menceritakan semua yang terlah terjadi? Tentang Yesung dan Hyunsung. Tidak, itu gila. Ia harus melindungi Yesung dan Hyunsung. Mulai sekarang ia juga harus belajar melupakan sisi lain hatinya. Perasaan pada gadis itu. Maupun gadis lain yang diincarnya. Katakanlah ia gila. Tapi pada kenyataannya ia memang seorang pecinta banyak hati. Ia harus berubah. Tidak mungkin ia menjadi pria brengsek yang tega bermain dibelakang orang yang sudah rela memberikan segalanya. "Ada apa?" lanjut si gadis.

Tangan lembut Seohyun membelai wajah Kyuhyun yang tampak muram. Membuat pertahanan pria tampan itu runtuh. Dengan reflek Kyuhyun membawa tubuh mungil Seohyun kedalam pelukkannya. Mendekap dengan erat. Ia tidak sedang mencoba bermain dibelakang. Bukan. Ini bukan niat picik. Tetapi hanya hal ini yang bisa ia lakukan sekarang untuk menenangkan dirinya.

"Hanya sekali saja. Aku ingin meluapkan segalanya."

Kyuhyun menenggelamkan wajahnya dibahu gadis itu. Seohyun mengerti. Ada sesuatu yang terjadi pada pria yang dicintainya ini. Tapi ia tidak tahu apa. Yang jelas hatinya berkata bahwa ia harus menjadi penopang bagi Kyuhyun. Pria itu pasti sedang butuh dukungan.

"Tenang saja. Apapun masalahmu pasti semua bisa teratasi."

.

.

_Kyusung_

.

.

Yesung memandang lembut makhluk kecil yang tengah asik berbaring diatas pangkuannya. Lucu sekali, sejak tadi tangan mungil Hyunsung bergerak mengusap perut sang ibu. Apalagi bibir kecilnya yang terus bergumam. Meski belum membentuk intonasi yang jelas, tapi Yesung cukup mengerti bahwa sang anak kini sudah memulai untuk fase berbicara.

"Ada apa?"

Namja manis itu begitu penasaran dengan tingkah Hyunsung. Si bayi selalu menyentuh perutnya entah karena apa. Ia bingung. Kelakuan anaknya terbilang cukup aneh. Pasti ada sesuatu. Ia yakin itu. Sampai akhirnya suara pintu terbuka menginterupsi.

Sosok Kyuhyun muncul dari sana. Terlihat cukup kusut dengan lengan kemeja yang digulung sampai siku. Dan dua kancing atasnya yang dibuka. Wajah pemuda tampan itu juga hilang kecerahannya. Membuat Yesung lagi-lagi tenggelam dalam kebingung. Anak dan ayah kenapa bisa berubah bersamaan seperti ini? Pikirnya. Mungkin memang ikatan batin mereka bertiga sudah menyatu karena terbiasa selalu bersama.

"Kau sudah pulang?"

"Iya. Um, Aku lapar, kau sudah memasak?"

Kyuhyun berjalan menghampiri Yesung dan anak mereka. Tahu kalau kini ayahnya sudah pulang bayi itu dengan cepat menatap Kyuhyun. Tubuhnya bergerak agak gusar dipangkuan Yesung. Pasti meminta digendong. Rutinitas baru yang dilakukan oleh makhluk menggemaskan itu. Kyuhyun mengerti. Ia tersenyum dengan senang. Melihat betapa antusias sang anak pada dirinya. Menandakan bahwa Hyunsung sudah benar-benar menganggapnya ayah. Dan perkembangan si kecil ini membuat hati Kyuhyun semakin mengecil. Bagaimana mungkin ia akan baik-baik saja saat anaknya ini nanti pergi? Lalu pada Yesung? Apa ia akan sanggup untuk menghadapi pemuda manis itu?

"Aku baru saja akan memasak. Kau sudah sangat lapar?"

Kyuhyun menepis pikirannya jauh-jauh dan kembali kefokusannya pada Yesung.

"Lumayan. Yasudah, aku mau ramen saja."

Kyuhyun mendudukkan dirinya disamping Yesung. Meraih tubuh kecil Hyunsung. Menggendongnya. Bayi itu dengan sangat manja meringkuk didalam dekapan sang ayah. Yesung begitu terharu. Ini yang membuatnya tidak pernah menyesali memilih kehidupan barunya. Momen indah dimana hanya ia, Kyuhyun dan Hyunsung yang berada disana. Keluarga kecilnya. Ia semakin ingin dimiliki sepenuhnya. Diikat oleh Kyuhyun dalam sebuah janji yang sakral. Kapan? Dan apa itu akan terjadi?

Indera penciuman Yesung bereaksi. Perlahan senyumnya pudar. Ia menggeser tubuhnya lebih mendekat pada Kyuhyun. Ia mencium sebuah aroma. Bukan, bukan aroma alkohol seperti tempo hari, melainkan seperti….

Parfum wanita?

Mata sipit itu menatap Kyuhyun. Dan disengaja atau tidak manik mereka saling bertemu. Kyuhyun juga tengah menatapnya. Jantung pemuda tampan itu mendadak ingin melompat dari tempat. Mungkin tahu apa yang sedang Yesung pikirkan saat ini. Raut manis sang istri yang berubah sendu. Tapi namja itu tidak mengeluarkan sepatah katapun, membuat Kyuhyun merasa bersalah. Memang tak seharusnya ia melakukan hal itu. Kini, sudah ada Yesung yang memilikinya. Tapi sungguh, kejadian –pelukan- tadi hanya sebagai salam terakhir perasaannya pada Seohyun. Dan sebagai sarana meluapkan kegundahannya. Itu saja.

Yesung memutus kontak matanya dengan Kyuhyun. Untuk sekarang mungkin ia ingin mengalah, ia tidak ingin bertengkar lagi dengan pemuda itu. Tubuhnya akan bangkit sebelum kecepatan tangan Kyuhyun menahannya. Yesung memandang Kyuhyun, perlahan kembali duduk dan suaminya itu dengan cepat memajukan wajah. Mencium bibirnya. Lembut.

Ia terhenyak. Tidak tahu harus berbuat apa. Mereka berdua saling terdiam dalam kesunyian. Lebih tepatnya Kyuhyun yang bergerak diatas bibir Yesung dengan begitu halus. Sampai akhirnya ciuman hangat itu lepas dan bisikan Kyuhyun membuat hati Yesung cukup menenang.

"Hanya kau yang aku cintai. Tidak perlu memikirkan apapun. Aku akan menjelaskan tentang ini nanti."

"Iya. Aku percaya padamu."

.

.

_Kyusung_

.

.

Eunhyuk meletakkan secangkir cappucino hangat diatas meja. Donghae tersenyum dan bergumam terima kasih. Mereka berdua berada disini, café milik Eunhyuk yang dibangun beberapa waktu lalu. Belum lama. Dan ini adalah tempat favoritnya yang kedua setelah ruang dance untuk menghabiskan waktu bersama sang pasangan. Karena baik Donghae maupun Eunhyuk tak suka kelelahan hanya untuk berkencan diluar. Ada resiko besar juga jika mereka mengumbar kemesraan dihalayak ramai.

"Kau sedang memikirkan sesuatu?"

Eunhyuk menyuap sepotong roti sebelum melontarkan pertanyaan itu. Donghae mengangguk. Tanpa diberi tahu sudah pasti kekasihnya itu mengerti. Mereka sudah lama bersama, dan begitu banyak kebiasaan yang sudah dihafal masing-masing. Misalnya tentang sifat atau tingkah laku.

"Aku cukup curiga dengan perubahan sikap Yesung hyung dan Kyuhyun. Mereka berdua terlihat aneh."

"Ya, semenjak kedatangan Hyunsung."

"Kau benar." Donghae menyesap cappucinonya. Ia menerawang kekejadian beberapa minggu silam. Saat Henry membawa Hyunsung untuk dititipkan di dorm. Ia ingat betul bagaimana awal dari permainan yang melibatkan Kyuhyun maupun Yesung sebagai korbannya. Sebagai pasangan suami-istri pura-pura yang memiliki satu anak. Awalnya ia dan semua member menganggap bahwa permainan itu bisa menjadi bahan lelucon untuk membuat dorm semakin ramai. Tapi nyatanya, setelah itu justru hanya terus ada keheningan dan kecanggungan yang terjadi. Terutama dimana Yesung dan Kyuhyun justru menjaga jarak dengan mereka. "Apa kau juga merasa bahwa ada hubungan spesial diantara mereka berdua?"

Eunhyuk terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

"Akhir-akhir ini kudengar fans mereka bertambah banyak. Bukan, bukan mengidolakan mereka secara pribadi, tetapi mengidolakan mereka sebagai pasangan. Layaknya kita."

"Benarkah?"

"Ya, apalagi saat mereka membawa Hyunsung menghadiri acara tempo hari. Beritanya menyebar luas dan membuat gempar. Keduanya terlihat serasi dengan seorang bayi mungil disisi mereka. Dan yang paling membuatku heran saat dengan tidak sengaja fans membidik foto saat Yesung hyung menggendong Hyunsung keluar dari gedung. Bayi itu meringkuk dengan manja dan… ah lupakan saja."

Donghae mengernyit bingung. Penuturan Eunhyuk tadi membuatnya semakin curiga. Pikirannya mengingat saat Hyunsung baru saja keluar dari rumah sakit, lalu saat mereka makan bersama, bayi itu terlihat seperti lapar dan ya, layaknya bayi biasa. Anak itu seperti mencari susu pada ibunya. Dan itu pada… Yesung?

"Apa kau tahu apa yang Hyunsung konsumsi selama ini Hyukkie?"

"Molla. Kau kan tahu Yesung Hyung, Kyuhyun maupun Hyunsung kini lebih sering menghabiskan waktu dikamar mereka. Dan akan menampakkan diri saat ingin menjalani jadwal diluar saja, atau saat Yesung hyung memasakkan makanan untuk Kyuhyun. Itu saja."

"Ya. Dan ini semakin menguatkan dugaanku saja."

"Dugaan? Tentang apa?"

Donghae menarik nafas dalam-dalam. Ia menatap manik Eunhyuk. Mencari keberanian.

"Apa kau pernah berpikir, bahwa namja…..

Sedikit memberi jeda. Menghilangkan keraguan dalam benaknya.

…bisa menyusui?"

.

.

_Kyusung_

.

.

"Akhir-akhir ini Hyunsung suka sekali menyentuh perutku."

"Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Tapi ia akan bergerak untuk menjangkaunya."

Kyuhyun menarik baju piyama Yesung keatas. Memperlihatkan perut rata sang istri. Yesung tersipu, apalagi kini tangan kekar suaminya juga turut serta membelai. Begitu lembut. Meski sejujurnya ia paling tidak tahan jika tubuhnya disentuh karena rasa sensitif yang sangat besar. Dan lagi, yang disentuh bukan hanya area perut saja, tapi pinggang dan pinggul juga terkena sasaran. Membuat Yesung menggeliat tak nyaman.

Kyuhyun merendahkan tubuhnya. Wajahnya didekatkan dengan wajah Yesung. Makin dekat, sampai bibir pria tampan itu tepat mendarat dikening sang istri. Mengecupnya. Terus bergerak kebawah. Hingga sampai pada bibir Yesung. Merasakan manisnya. Menghasilkan Yesung yang harus memejamkan mata karena ciuman si tampan suaminya yang menimbulkan sensasi berlebih pada tubuhnya. Aneh memang, sekarang Yesung jadi sering pasrah saat Kyuhyun menciumnya secara vulgar. Dulu mereka tidak begini, bahkan melakukan kontak fisik saja paling jauh hanya sebatas berpelukkan. Tidak sampai aksi saling cium. Tapi sekarang? Batas wajar diantara mereka sudah menguap entah kemana.

"Nanti, coba kau check kehamilan."

Yesung tersipu. Wajahnya memerah sempurna. Apa? Hamil? Apa iya? Tapi mungkin saja, mengingat Kyuhyun sudah beberapa kali menanam benih didalam tubuhnya. Lalu reaksi apa yang harus ia lakukan sekarang? Bahkan untuk bernafas pun rasanya begitu sulit. Tapi tunggu, dia kan namja. Apa iya pria bisa mengandung? Meski beberapa penelitian menemukan adanya sample yang membuktikan bahwa beberapa lelaki bisa hamil. Tapi itu belum cukup memberinya keyakinan. Rasanya terlalu tabu. Dan jika memang iya, keanehannya akan bertambah lagi. Akan seperti apa sikap orang tuanya nanti? Bahkan ia bisa menebak, kalau sampai orang tuanya mengetahui hubungan sesamanya dengan Kyuhyun, pasti mereka tidakk akan segan-segan membuat perhitungan dengan suaminya ini. Astaga, ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Kyuhyun.

"Tapi, kurasa tidak. Aku sama sekali tidak merasa mual atau hal lain yang dirasakan oleh ibu hamil."

"Hanya sekedar mencoba, tidak salah kan?"

Baiklah jika Kyuhyun memaksa. Mungkin saja jika ia memang benar-benar hamil, Kyuhyun akan memperjelas masa depan untuk hubungan mereka. Seperti menikahinya? Dan akan mempermudah juga membujuk kedua orang tuanya untuk merestui. Karena tidak mungkin orang tuanya akan tetap memaksa menikahkan ia dengan yeoja. Gila!

Tapi sedetik kemudian lamunan Yesung buyar saat merasakan sentuhan ringan dilehernya. Bibir Kyuhyun. Ya Tuhan, kenapa sekarang Kyuhyun senang sekali menyentuhnya? Apa tubuhnya begitu membuat candu hingga pemuda tampan itu akan sekarat jika tidak merasakan satu hari saja? Entah itu sekedar sentuhan ringan atau hingga berujung lemas diatas ranjang. Dua minggu ini, Kyuhyun sudah melakukannya empat kali. Tidakkah itu cukup keterlaluan? Mungkin terlihat sepele. Hanya melakukan per tiga sampai empat hari sekali. Tapi asal tahu saja, bekasnya bisa hilang lebih dari itu. Hubungan namja dengan namja itu sulit. Apalagi posisi Yesung yang harus menjadi wanita dan melayani Kyuhyun. Tidak mudah dideskripsikan.

"Aku ingin melakukan lagi."

Suara berat Kyuhyun berbisik ditelinga Yesung. Membuat namja manis itu sekuat tenaga menahan dirinya. Dan jika sudah seperti ini ia pasti akan sulit untuk menolak. Tapi tidak, untuk kali ini ia harus tegas dengan pria itu. Karena senja pun belum menyingsing. Bagaimana jika yang lain tahu? Apalagi saja bayi polos itu kini sedang terlelap. Kyuhyun memang sedikit tidak waras.

"Jangan sekarang." Yesung menahan tangan Kyuhyun yang bergerilya diatas kancingnya. Memberikan senyum tercantik untuk membujuk pria itu. Kyuhyun sedikit merengut. Melakukan protes dengan wajah tampan yang ditekuk."Aku ingin istirahat."

"Kenapa begitu pelit?"

Kyuhyun menggerutu, bibirnya maju beberapa senti. Membuat Yesung terkekeh. Disatu sisi Kyuhyun memang selalu kelihatan manly dan dewasa. Tapi disisi lain, pria itu bisa berubah manja dan kekanakan. Tak kalah menggemaskannya dengan Hyunsung. Hanya saja Kyuhyun cukup salah karena melakukannya diusia yang sudah kelewat remaja. Dia kan sudah cukup berumur.

"Kau lupa semalam? Beri aku jeda waktu. Kau pikir aku tidak lelah?"

"Iya aku tahu. Yasudah, jika kau tidak mau. Tapi aku ingin meminta yang lain, aku mau hak yang sama dengan Hyunsung!"

Yesung menghela nafas, intinya pria itu tetap saja memaksa. Tapi tak apa. Hanya sebatas dada. Setidaknya ia tidak perlu berkeringat lebih seperti semalam.

.

.

_Kyusung_

.

.

"APA?!"

Suara Leeteuk seketika meninggi. Berteriak tepat didepan wajah member termuda sub grub bandnya. Ia cukup terkejut saat Henry memberitahu kabar berita kepulangan sepupunya secara mendadak. Entahlah kenapa ia bisa sehisteris ini, tapi yang jelas ia punya firasat buruk yang akan terjadi saat sepupu Henry kembali kesini. Menjemput putra mereka yang sudah dititipkan hampir satu bulan lamanya didorm. Firasat yang menjurus kepada orang tua angkat anak itu. Yesung dan Kyuhyun.

"Aku juga tidak tahu kalau mereka akan kembali sekarang hyung."

Henry memainkan jarinya, ia cukup takut melihat emosi Leeteuk yang tiba-tiba meluap seperti ini. Mungkin Hyunsung memang sudah memiliki tempat dihati para member. Dan ia cukup menyesal memberi kabar buruk ini. Sebenarnya ia juga tidak mau, tetapi mau diapakan lagi?

"Tidak apa. Aku hanya sekarang sedang berpikir, bagaimana sikap Yesung nanti jika anaknya pergi?"

Suasana berubah hening. Kangin pun hanya bisa tertunduk lemah. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pikirannya begitu penuh oleh bayangan-bayangan reaksi Yesung dan Kyuhyun. Ia yakin bahwa kedua orang itu sudah tidak bisa dikategorikan sebagai teman biasa. Dengan kebersamaan yang dijalani selama ini sudah pasti mereka memiliki perasaan lain, berikut juga bayi itu. Ia tahu pasti ikatan batin yang terjalin diantara mereka bertiga. Pastilah sangat kuat.

"Lalu aku harus apa Hyung?"

"Kita tidak memiliki pilihan. Anak itu memang cepat atau lambat harus kembali pada kedua orang tuanya kan?" Kangin merangkul bahu Leeteuk. Namja keibuan itu pasti cukup pusing memikirkan anak-anaknya. Leeteuk memang bertanggung jawab dan perhatian. Tak terkecuali pada Yesung dan Kyuhyun. Ia begitu mencintai mereka. Dan berita ini membuatnya begitu cemas. Melihat bagaimana sikap Yesung selama ini pada bayi kecil itu. Sudah dipastikan bahwa si manis tidak main-main dengan rasa sayangnya. Begitu juga dengan perannya. Pasti ia sudah terhanyut menjalani kehidupan menjadi seorang ibu. "Yang bisa kita lakukan hanya terus berada didekat Yesung. Mengantisipasi apapun hal buruk yang akan terjadi. Kalian pasti mengerti apa maksudku."

.

.

_Kyusung_

.

.

TING TONG!

Yesung seketika tersentak dari tidurnya saat suara bel dorm berbunyi. Biasanya member akan masuk tanpa melakukan itu. Sepertinya ada tamu yang datang. Ia menunduk, mendapati Kyuhyun yang tidur memeluk tubuhnya, dengan wajah tampan pria itu yang terbenam didadanya. Astaga, jadi mereka tanpa sadar sama-sama jatuh terlelap? Dan melakukan pose yang cukup erotis? Atau apa ini pikirannya saja yang jadi sedikit mesum, karena Kyuhyun selalu menyentuhnya tanpa izin? Tapi sungguh, ini bukan tidur biasa, karena mulut Kyuhyun masih jelas-jelas tersumpal daging pucuk dadanya. Yesung sendiri begitu malu untuk menerjemahkan ke kosa kata yang lebih jelas.

Baiklah lupakan soal ini.

Perlahan Yesung melepas tangan Kyuhyun. Menjauhkan wajah dan tubuh sang suami. Ia terduduk, membenarkan letak kancingnya yang hampir terbuka seluruhnya. Ini semua ulah Kyuhyun tadi. Demi apapun, Yesung merasa tubuhnya pegal. Mengurus Kyuhyun itu lebih sulit ketimbang mengurus bayi kecil seperti Hyunsung. Ya, tentu saja karena keagresifan si tampan. Apalagi dengan permintaannya yang macam-macam. Kepalanya serasa ingin meledak.

Setelah dirasa pakaiannya cukup layak untuk dipandang, Yesung langsung melesat keluar. Tidak baik memang membuat tamu menunggu terlalu lama.

"Iya tunggu sebentar."

Teriaknya dari dalam.

Yesung melangkah menyusuri ruang tengah, ruang tamu, dan kini tubuhnya sudah berhadapan dengan pintu depan. Menggenggam hendelnya, sebelum pintu itu akhirnya terbuka. Perlahan, dan semakin melebar. Hingga manik Yesung menemukan dua sosok orang. Seorang wanita cantik dan pria tampan disisinya. Mereka tersenyum, membuat gurat kebingungan terukir dikening Yesung.

"Annyeong Yesung-ssi."

.

.

_Kyusung_

.

.

Suasana diapartemen minimalis itu sedikit lebih mencekam. Sesosok namja manis kini tengah menatap tidak suka pada pasangan yang duduk diseberangnya. Matanya berkilat tajam seperti akan membunuh. Dia bukan seorang penjahat tentu saja. Tapi ia adalah Kim Yesung. Ibu angkat dari Hyunsung, dan istri –pura-pura- milik Cho Kyuhyun. Sejak sepuluh menit yang lalu si manis tidak juga memberi pergerakan. Tubuhnya kaku dan menegang. Sementara Kyuhyun disampingnya hanya bisa terus menyalurkan kehangatan lewat genggaman tangannya. Ia tidak ingin Yesung kalut, jadi sebisa mungkin ia akan terus membuat emosi namja itu terkontrol. Lewat sentuhannya.

"Dimana Hyunsung?"

Ibu asli bayi mungil itu akhirnya membuka mulut. Mungkin risih jika terus terdiam dalam suasana tidak kondusif seperti ini. Apalagi melihat tatapan Yesung yang seperti ingin memangsanya hidup-hidup . Sungguh, membuat tubuhnya bergidik ngeri.

"AP-"

"Dia sedang tidur."

Ucapan Yesung dengan cepat disela oleh Kyuhyun. Tangannya semakin erat ditautkan pada tangan Yesung. Bahkan ia bisa merasakan telapak istrinya itu sudah basah oleh keringat. Yesung memang sedang bertarung dengan emosinya sendiri. Dan Kyuhyun harus menjadi pawang untuk mengendalikannya agar tetap dibatas normal.

"Bagaimana perkembangannya selama ini?"

"KA-"

"Dia baik-baik saja. Justru semakin sehat."

Lagi. Kyuhyun memotong perkataan Yesung. Si manis menoleh ke arah pasangannya. Kini kemarahannya tidak hanya pada dua orang yang ada dihadapannya, tetapi pada suaminya juga. Apa-apaan maksud dari sikap Kyuhyun ini? Semakin membuatnya hilang kesabaran saja!

"Kalau begitu kami ingin melihatnya."

"APA?!-"

"Iya, tunggu sebentar disini. Aku akan membawa Hyunsung keluar."

Kali ini Yesung sudah benar-benar tidak bisa menahan. Dengan keras ditepisnya tangan Kyuhyun. Nafasnya memburu. Bisa-bisanya dengan begitu mudah Kyuhyun memberikan anak mereka kepada orang yang tidak bertanggung jawab. Peduli setan jika orang-orang itu adalah orang tua kandung dari bayi mungil itu. Tapi disini permasalahannya bukan hanya sekedar status darah daging. Tetapi, siapa yang lebih bertanggung jawab dan perhatian pada Hyunsung. Orang tua kandungnya kah atau Yesung dan Kyuhyun? Itu yang berkecambuk dihati namja manis itu.

Tahu kalau hanya tinggal menghitung detik emosi Yesung akan meluap, dengan cepat Kyuhyun menarik istrinya. Membawa namja itu masuk kedalam kamar. Menghampiri bayi angkat mereka yang entah sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya. Mata bening yang lucu itu menatap dua orang dewasa didepannya.

"Kau lihat dia."

"APA?!"

"Kau lihat seberapa rapuhnya tubuh kecil itu?"

Yesung melihat Hyunsung yang hanya terus terdiam. Bayi itu masih menatap mereka. Tanpa pergerakan yang berarti. Mungkin si kecil juga sedang bersedih karena sebentar lagi akan pergi meninggalkan orang tua angkat yang telah menjaganya dengan begitu baik.

"Dia punya keluarga Yesung. Hyunsung memiliki ibu yang telah melahirkannya dan ayah yang juga begitu menyayanginya."

Setetes air mata Yesung meluncur tanpa bisa dicegah. Ucapan Kyuhyun barusan seperti menggores luka dihatinya. Apa bedanya ia dengan kedua orang tua Hyunsung? Ia juga menyayangi dan mencintai anak itu dengan tulus. Bahkan pengorbanannya juga begitu besar, padahal jelas-jelas ia tahu kalau Hyunsung bukanlah anak kandungnya. Bolehkah ia egois?

"Tapi Hyunsung milikku."

Yesung membalas dengan begitu lirih. Ia tidak akan rela. Demi apapun itu. Hyunsung adalah bagian terpenting hidupnya saat ini. Bagaimana ia bisa menjalani hari dengan baik tanpa ada makhluk mungil itu disisinya. Apa Kyuhyun tega membiarkan itu terjadi?

"Hatiku juga tidak rela. Tapi aku tahu, Hyunsung akan jauh lebih baik jika tinggal bersama kedua orang tuanya."

Manik Yesung mendelik. Memandang Kyuhyun dengan tajam. Apa? Lebih baik? Apanya?

"Lebih baik katamu? Meninggalkan bayi merah yang masih membutuhkan kehangatan seorang ibu itu kau bilang jauh lebih baik?! APA KAU MASIH MEMILIKI OTAK CHO KYUHYUN!"

Bentakan Yesung menggelegar keseluruh ruangan. Bahkan mungkin hingga terdengar keluar. Tapi ia tidak peduli. Kesabarannya sudah habis. Kyuhyun juga ternyata tidak mampu membuatnya tenang. Hanya semakin memperburuk masalah dengan bertindak sepasrah itu. Namja manis itu sungguh tidak suka.

"Hik..hik.."

Tangis kecil Hyunsung memecahkan suasana tegang diantara Yesung dan Kyuhyun. Si manis menoleh. Bayinya sudah berlinang air mata. Mungkin ketakutan saat mendengar pertengkarannya tadi. Dengan cepat ia bergerak. Meraih tubuh mungil itu untuk digendong. Dengan menurut, si kecil langsung terdiam. Meringkuk begitu manja didalam pelukan ibu -angkat- nya.

Yesung menatap Kyuhyun. Masih sama tajamnya seperti tadi.

"Kau lihat? Apa kau begitu tega padaku Kyu?"

"Yesung, ini tidak benar."

"Apa? Apa yang tidak benar? Aku ibunya! Dan Hyunsung anakku!"

Kyuhyun tertunduk lesu. Percuma, apapun yang akan ia jelaskan Yesung tidak akan mau mengerti. Mereka tidak memiliki hak atas anak itu. Harusnya Yesung tahu. Tapi kenapa semuanya justru terlihat rumit? Disatu sisi, ia ingin memberikan yang terbaik untuk Hyunsung, tapi disisi lain ia juga tidak tega membiarkan orang yang dicintainya tersakiti.

"Dia memiliki ibu yang sesungguhnya. Seorang wanita yang bisa menjaga bayi ini dengan baik-"

"Jadi maksudmu aku tidak baik? Apa karena aku namja?! Kau brengsek!" Yesung memukul dada Kyuhyun dengan tangan bebasnya. Sementara tangan yang lain masih erat menggengdong tubuh Hyunsung. Si bayi menggeliat gusar. Semakin tidak nyaman dengan pertengkaran didepannya. "Kau yang membuatku seperti ini!"

Emosi Yesung kian membeludak. Kyuhyun terlihat khawatir dengan keadaan Hyunsung. Psikis bayi itu pasti belum siap melihat kekerasan. Akhirnya dengan cekatan ia mengambil alih tubuh kecil itu. Menggendongnya. Ia melirik kearah pintu, tepat saat kedua orang tua asli bayi ini memandang mereka begitu sendu. Mungkin merasa bersalah. Ia memberi kode agar membawa bayi ini keluar sebelum Yesung semakin bertindak parah. Dan akhirnya dengan cepat mereka pergi, membawa Hyunsung keluar. Menciptakan sebuah tangisan keras dari namja manis yang kini tengah Kyuhyun peluk dengan erat.

"Yesung."

Kyuhyun memandang begitu sedih namja yang paling dicintainya itu terus memberontak. Memukul dadanya tanpa henti. Biar saja, Kyuhyun rela asalkan emosi Yesung bisa terlampiaskan. Ini memang salahnya. Keputusannya untuk memisahkan Yesung dengan Hyunsung. Tidak, ia bukannya tega. Tetapi sekali lagi, ini demi kebaikan makhluk kecil itu. Hyunsung butuh keluarga.

"Lepaskan aku Kyu! Lepas!..hiks.."

"Yesung, berhenti bersikap seperti ini."

Kyuhyun semakin erat memeluk tubuh ringkih itu. Rontakkan Yesung masih sama. Membuat hatinya semakin kalut.

"Hyunsung milikku! Hiks.. Kau jahat Kyu!"

Kyuhyun mengecup puncak kepala Yesung. Terus berusaha menenangkan kekasihnya. Ia tidak ingin Yesung seperti ini. Jika ada hal lain yang bisa ia lakukan untuk membuat Hyunsung tetap berada disisi mereka. Ia pasti akan melakukannya. Tapi sudah tidak ada pilihan. Dan ia memang harus mengambil jalan ini. Meskipun harus menyakiti Yesung-nya.

Kyuhyun memeluk pinggang Yesung dengan satu tangan. Dan tangan yang lain mencengkram dagu namja itu. Kuat, hingga rontakkan Yesung sedikit berkurang. Dijangkaunya bibir tipis itu. Menciumnya. Sedikit memberi tekanan. Hingga semakin lama tubuh Yesung melemah. Tapi tangannya tetap memukul dada Kyuhyun.

Tahu kalau Yesung membutuhkan udara. Akhirnya Kyuhyun melepas tautannya. Nafas ia dan Yesung tak beraturan hingga sebuah tamparan keras telak mendarat dipipinya. Membuat tubuh Kyuhyun beku.

"Aku membencimu! Benar-benar membencimu Kyu!"

Hati Kyuhyun mencelos. Dibenci oleh orang yang dicintainya? Apalagi yang paling membuat sesak dan menyakitkan selain ini?

.

.

_Kyusung_

.

.

TBC

.

.

YOSH!

Akhirnya aku mampu menulis chapter ini.

Maaf banget kalau ceritanya ga jelas atau tidak memuaskan, maklum kilat. Sebenarnya belum mau update, tapi karena 'dikeroyok' yasudah, aku publish. Lagi pula ini juga sebagai hadiah ANNIV KYUSUNG! XD XD. Long last untuk appa dan umma (amin rame-rame)

Adakah yang merindukan FF ini?

Sebenarnya aku pengen update di wp. Terus aku protect. Waktu itu ada yang pernah ngasih tahu aku untuk melakukan ini. Tapi emang mungkin ga jodoh, wp aku ga tahu aku apain malah jadi ga karuan. Yasudah deh, updatenya di FFn. Itu wp ngeselin banget deh. *pundung* Ga mungkin aku update di wp aku yang dulu-dulu. Ntar pada tahu lagi aku dulunya author apa. KKKKK~ Oke lupakan.

Dan ini aku juga dapet saran untuk membuat author's note.

Aku balas review kalian dichapter kemarin ya.

Yoo Hyunwoon : Like you too! Gumawo ne.

KimYcha Kyuu : Iya mereka NCan. Ga mimisan kan? KKK. Gumawo

Rizki : Ngos-ngosan? Sepertinya FF ini bisa menjadi sarana olahraga. Semoga tubuhmu sehat. KKK Curiga ga ya? Aku tebak. KKK Gumawo ne.

Yesungismine : Iya, waduh koprol? Dasar yadong! Jangan gigit-gigit adikku! Tentu saja mereka saling cinta. Yuk! Aku juga mau nikahin mereka. masih kurang? Jangan terlalu banyak. Kelebihan dosis itu tidak baik. KKK! Yeye sexy kan? (ketawa iblis) Oke, gumawo sudah menunggu. NADO SARANGHAE! GUMAWO

Rainy : Iya, aku sudah update. Ne, cheonma saengie. Siph, terima kasih sudah menunggu. (kasih kecupan) KKK! Gumawo.

Cloudygaem : Hore juga sudah membaca (?) KKK! Iya ga tahan kalau dipendam lama-lama. Itu salah satu cara menjinakkan Kyu, dengan membuka baju. KKK. Kalau nc kayaknya antusias banget ya. Ihh yadong kamu. KKK. Iya, semoga kado ku itu menyenangkan. CHEONMA chagi. Kalau respon banyak nanti aku update kilat. KKK

Liekyusung : Terima kasih sudah membaca. Ne, ini sudah dilanjut chagi. GUMAWO

Cinnynese : Kamu juga keterlaluan. Keterlaluan membuatku menunggu FFmu chagi! Sebagai bayi yang sehat Hyunsung tumbuh dengan cepat! KKK iya dong, Kyusung harus bersama. Oke, ini sudah dilanjut sayang. GUMAWO!

Magieapril : Duh, eonnie NC mulu. Yadong ihhh. Yesung itu kalau feminim ngegemesin banget. KKK. Tentu saja, si evil bisa dewasa. Kan udah makin tua. KKK. Ih, eonnie jangan gila. Sini deh kerumah sakit, aku sembuhin. KKK. GUMAWO eonnie, gapapa kok.

Sjflywin : Ne, eonnie memang harus update! Ga mau tahu! KKK. Ish, dasar eonnie yadong. Mintanya yang hot mulu. Nih sudah diupdate eonnie. GUMAWO.

TrinCloudSparkyu : Iya, sudah dilunjut sayang. KKK. Mereka kalau bertengkar memang seperti itu. Kasihan Yeye. KKK. Iya, Kyu sudah ga bisa nahan. KKK. Semoga saja. Gumawo chagi!

Pepiqyu : Iya, salah paham suami istri. KKK. Kyuhyun memang dewasa kok. Coba deh perhatikan dia. KKK. Gumawo chagi.

Eun-ya : Iya chingu. Aku senang jika memang ini bisa menghibur. Itu aku mencoba memasukkan situasi pertengkaran ga begitu keras. Iya dong Yesung itu selalu jadi milik Kyu. KKK. Gumawo sudah membaca.

J,clou : Itu NCnya ga dicut kok (ngeles) KKK! Yesung itu memang semakin lama semakin feminim, coba diperhatikan. KKK. Tuh udah dateng. Gimana? Iya gapapa. Gumawo sudah membaca.

Kang eunra : Iya sudah update nih. Tentu saja Kyusung harus bersatu! KKK. Ne, ini sudah dilanjut. Gumawo.

Yeyepapo : Nado saranghae chagi.. Biarin, kamu ga boleh yadong. Jangan kaya Kyu. Hyunsung part 2 ya? KKK. Iya dong, kan mereka sudah terlalu sayang sama baby hyunsung. Appa emang kalau marah seram. Kayak setan. KKK. (digampar Kyu) Gumawo chagi sudah review dan baca.

Nierin : Ne, eonnie aku sudah update. Gumawo. Kyusung memang sweet. KKK. Iya, ga kuat kalau memendam cinta. Oke, gumawo eonnie.

Cindyshim : KKK. Ini sudah dilanjut chagi. Gumawo sudah membaca.

Zakurafrezee : Stttt. Jangan triak-triak. Jangan ganggu Kyusung lagi nc-an. KKK! Gumawo sudah membaca.

Kyuri : KKK. Mereka ga tahan kalau ga nc-an. KKK. Yak! Adikku jangan diajak dance, gimana kalau uratnya keseleo?! HUH. Dasar yadong, itu sudah cukup untuk penyegaran. KKK. Emang kenapa? Saingan umma itu kan yang sederajat ya sama yeoja. Secara umma cantik. KKK! Ini sudah dilanjut sayang. Gumawo ne.

Rinny,agustya : Iya, harus serius. Kan sudah jadi suami istri. KKK. Tauk tuh, siapa sih yang naro tbc disitu? KKK. Seneng banget Kyusung menderita. Wah patut diaduin ke umma appa nih. Oke, gumawo sudah baca.

Ranimaharsi : Iya sudah update. Gapapa tbc, itu direm sebelum berbuat yang lebih diluar kontrol. KKK. Kalau responnya banyak, nanti aku update kilat. KKK. Gumawo chagi.

Asha lightyagamikun : Tentu saja Yesung pria sayang. Hanya saja hormonlah yang membuat tubuhnya berubah. Itu hanya untuk menyusui Hyunsung saja (dan Kyu juga). KKK. Engga, dia tulus mencintai Yeye. Coba ditelaah lagi. Ne, Gumawo chagi.

Elyesung : Yeye emang suka malu-malu kucing di depan Kyu. KKK. Puncaknya? Hemm, baca aja deh. KKK. Iya, itu ujian cintanya. Mpreg? Anget? Bahasa kamu lucu banget sih. Bikin gemes. KKK. Gumawo chagi.

Maycloudself13 : Wah sampai ga bisa berkata-kata. GUMAWO CHAGI! Iya dong, mereka harus curiga. Kyusung kan udah ga bisa dikatan biasa-biasa aja. KKK. GUMAWO!

Clouds'Hana : YAK YAK YAK! Dirimu ini yadong sekali. Kalau mau hot mending nonton adegan Kyusung secara live! KKK, Aish, jangan nc mulu dong saengie.. OK GUMAWO!

Camacchiato0620 : Duh ga pusing tuh baca ngebut? KKK. Ini sudah dilanjut sayang. GUMAWO!

aiBie chan : Nanggung gimana twins? Dasar yadong! Ini sudah dilanjut twins. KKK. Jangan teror-teror ah. KKKK. GUMAWO NE!

euNdha3428 : Sini aku bantu ngelap keringetnya. XP Ini sudah dilanjut. Bagaimana? Mian jika kurang puas. KKK. GUMAWO!

Cutesungie28 : Baca nc sedikit bisa bikin kepala pusing ya? Dasar nih. KKK. GUMAWO sudah membaca. KKK

Ji Sung : Kenapa ya? Mungkin karena Kyu itu orang yang cool dan angkuh. KKK. Ayo apa tebak? KKK. GUMAWO.

Nakazawa Ryu : Yeye baik ya? KKK. Betul! Enak banget jadi KYU XP. Tentu saja seneng! KKK. GUMAWO ne X)

NovitaChoi : Ya ampun dikasih nc segitu masih kurang? Mending minta sama Kyusung langsung aja suruh nc-an. KKK. GUMAWO!

Yuran : Hyunsung memang menggemaskan. Dia kan adikku XP wah pelan jadi keras? Duh yadong nih. KKK. Iya, bikin dedek bayi yang banyak ya. KKK. GUMAWO ne..

aKyuCloud : Iya, kyu memang selalu terbawa nafsu kalau melihat Yesung. XP Donghae anakku memang cerdas. LOL. NC terus nih mintanya. Dasar deh pada yadong! KKK. Ok, GUMAWO!

WonYeKyu : KKK! GUMAWO! Ini sudah dilanjut. Iya KYUSUNG MEMANG DAEBAK! XD

Sam : Sedikit aja nc-nya jangan banyak2. KKK . Wah ketahuan nih sering baca Yadong! KKK terima kasih. Iya, dia sangat manis. Ini sudah dilanjut kok. GUMAWO sudah membaca XD

April januagu : KKK ne. Mereka tuh kalau rukun ga bisa lama-lama XD Emang si evil tuh kalau dingin begitu bikin kesel. KKK. Udah ga tahan mereka. XD XD Hyunsung ga akan bangun kok. Tenang aja. XP. Gimana ya? Ayo dibaca aja deh. KKK. GUMAWO!

Ajib4ff : KKK. Ini sudah dilanjut sayang. Ayo dibaca. GUMAWO ne! Kamu lucu banget sih. XD XD XD

Cha2LoveKorean : Duh seneng banget Kyusung nc-an. KKK. Iya, anak itu anadalah anugerah untuk Kyusung. Hyunsung OC, dia itu adikku XP Kapan ya? Hayo maunya kapan? KKK. Nih dibaca aja. Lihat nanti ya. KKK. GUMAWO!

Ysunglove : KKK. Ini sudah dilanjut lagi. Reaksinya? Ayo dibaca aja deh. KKK. Ok, GUMAWO!

Ny,Cho : Ini sudah dilanjut. GUMAWO

ChoHyukkie : Jadi menanti nc-nya nih? Ketahuan yadong. KKK. Mereka secara naluriah memang suami istri. KKK. Ayo baca chap ini. Gimana? Terjawab kan? KKK. Gumawo sudah membaca + review.

Mels : Ne, sudah di update chagi. Kalau mereka damai terus kan ga seru. KKK. NC itu penyelesaiannya. KKK. Nah baca chap ini sebagai jawaban. Gimana? KKK. Ne, keep waiting! GUMAWO.

Astia aoi : Ne, ini sudah dilanjut chagi. Mereka memang sweet. Gumawo sudah membaca.

BLUEFIRE0806 : Kyusung semut? (pura2 babo) KKK. Engga, bayi itu terlelap banget kok, lagian umma sama appanya juga ga teriak-teriak nc-annya. KKK. Gumawo ne.

Cloudyeye : Mereka memang so sweet! KKK. Iya. Wahh, nc mulu. Kasihan tauk umma diserang appa terus. KKK. Oke, ini sudah dilanjut. GUMAWO CHAGI!

Elfcloud : Ne, ini sudah dilanjut. Gumawo.

Aquila3424 : Memang lama ya? Abis sekarang banyak silent reader sih, jadi males update. Berarti kamu laper ga makan makanan dong? Makan FF? KKK. Senang bisa menyegarkan. Iya, kalau banyak responnya. Gumawo chagi.

Angela Kim : Iya, mereka saling jujur. Kamu juga keren! Ne, ini sudah update. Gumawo chingu.

Oh Hyunsung : Ini nama kok sama ama adik aku ya? KKK. Astaga, kesucian umma direnggut appa kok kamu seneng banget ya? Dasar yadong akut! KKK. Sampe nangis? Cup cup, sini aku peyuk. Ga, nc mulu nih. Nanti aja kapan2. KKK. Ne, ini sudah diupdate. GUMAWO

Idda Kyusung : Gumawo sudah menunggu, jadi terharu akunya. Yeye umma tersiksa diacuhin sama appa. (peluk yeye umma) Ne, semoga bisa lebih so sweet lagi. GUMAWO CHAGI.

Cloud3024 : Kyusung memang bikin gila. Aku juga sudah tidak waras karena mereka. KKK. Ayo sudah curiga belum? KKK. Kyu memang pintar membuat Yesung jadi galau. KKK. Tapi senengkan kalau Yeye agresif? KKK. Ne, sudah dilanjut. GUMAWO.

Haemin : Ni sudah diupdate update update! KKK. Gumawo chagi.

Xi Yuan : Aku juga sudah kangen sama kamu. KKK. Ini diupdate kok. Ne, Gumawo chagi.

Hera3424 : Kyusung memang harus bersatu.. YEAY! KKK. Ga kepotong kok, kamu ga boleh banyak-banyak baca nc, nanti over dosis. KKK. Nih sudah dilanjut sayang. Ne, GUMAWO!

Yanie she merahmaroon : Wah aku dikalungin kembang? KKK. Gumawo. FB ku dihack sayang. Aku ga main FB lagi, aku ada akun twitter.

Libra love clouds : Iya, dia memang seperti wanita. Bahkan dia lebih cantik daripada aku (pundung) Iya dong mereka nc-an. KKK. Astaga, jadi menanti nc? CKCKCK. Sudah sudah, segitu saja sudah cukup. KKK. GUMAWO

Nerita : Memang lama? Mianhae chagi. Apanya tuh yang lebih WOW. KKK. Ditunggu ne. GUMAWO!

MiraTania : Ne, gwenchana chagi. Semoga tugasnya cepat selesai ya. Iya dong, rumah tangga Kyusung harus harmonis. KKK. Lihat nanti deh. KKK. Gumawo ne.

Ermagyu : Wah lagi dance hot summer ya? (ikuuttt) (?) KKK. Ne, GUMAWO.

Cloudy10 : Wah GUMAWO! Ini sudah diupdate sayang.

Tata : Ini sudah dilanjut sayang. Waduh jamuran? Serem banget kamu nunggu sampai berjamur gitu. KKKK~ GUMAWO!

Febrianiaulia : Ahhhh, jjinja? Duh terharu.. KKK.. Iya dia memang berjiwa kebapak-an. Nih sudah dilanjut sayang. GUMAWO!

KyundaClouds : Wah, jangan bom twitter akyu! HUEEEE.. Nih sudah diupdate.. KKKK GUMAWO!

Ikhaasan : KKK. Salam kenal. Ahh, sungguh? HIDUP YESUNG UKE! KKK! XD Iya dong, dia yang wnaita itu jauh lebih manis. KKK. Oke, ini sudah dilanjut, GUMAWO!

Clouds04 : ini sudah diupdate sayang. GUMAWO ne!

Wu zi tao : KKK. Ini sudah dilanjut kok. Wah jangan culik Hyunsung babyku! Huahhh.. Iya, sana bikin dedek bayi. KKK LOL. Ne, GUMAWO!

Lily kyusung : Ini sudah dilanjut. Iya gapapa kok. Ne, semangat juga untuk dirimu, GUMAWO!

ikaSparClouds : Sungguh? Ah gumawo! Ini sudah dilanjut. Kalau responnya banyak, aku mungkin akan update kilat. KKK. GUMAWO!

Elfcloud : Ini sudah dilanjut kok… KKK. GUMAWO!

Dewi cloudsparkyu : Iya dong. Kesucian Yeye hanya untuk Kyu. KKK. Engga kok, baby hyunsung telinganya tebal. KKK. Ok dicoba, GUMAWO!

L Hanazawa : KKKK! XD Ini sudah dilanjut say. GUMAWO!

Tety sinaga : KKKK~ Wah jadi nunggu NC-nya nih? XD Iya dong. Mereka memang selalu manis. KKK. Ne, gwenchana. GUMAWO!

Langitmerah31 : Ahh, Gumawo! KKK. Konflik secara real.. KKK. Ditunggu ne., GUMAWO!

Arum Junnie : Gumawo sudah dibaca ffku ini. JEONGMAL GUMAWO!

Lylyda : Ayo kibarkan bendera Kyusung shipper! KKKK. GUMAWO!

Mimuma : Ini sudah diupdate sayang. GUMAWO ne! XD XD

Cikakim : Gumawo sudah mau membaca.

Kyunies : Ini sudah dilanjut. GUMAWO sudah membaca chingu X)

ALL Guest : Ini sudah dilanjut ya chingudeul. Gumawo sudah menyempatkan diri untuk membaca FF aneh ini. Jeongmal Gumawo!

Adakah yang belum aku balas atau aku sebut namanya? Maaf. Beritahu aku kalau begitu. Aku sangat berterima kasih pada kalian. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa ada yang berubah. Dan itu membuatku kehilangan semangat untuk menulis. Bukan, bukan karena Yeye wamil ya. Tapi ada hal lain.

Yasudah, mungkin hanya perasaanku. Sekali lagi aku ingin berterima kasih.

Aku butuh respon kalian. Beri komentar untuk chapter ini. Jadi bisa membangkitkan semangatku yang sedikit meredup.

Oh iya, doakan aku ya, minggu besok aku ikut lomba. Semoga aku menang.

Yosh!

KAMSAHAMNIDA!

*deep bow*