Something About Love

-Shee-

Summary : ini menceritakan tentang geng-geng rempong yang mencari cinta, beranggotakan Baekhyun, Xiumin, Lay. Luhan dan D.O. jangn baca nih fanfic, isinya berantakan kek saya, bikin perut mulas, mual muntaber alay yang keterlaluan, dan nggak formal, pair find it yourself*dah gede juga*.

Warning : apa ya?, , semua sudah tahu ini BXB a.k.a Yaoi, penulisan radak ngawur, cerita pasaran dan seadanya lagi. Untuk rated aman kok, walaupun saya udah gede, tapi pikiran masih belum jauh-jauh dari anak paud. *kata hyung-deul saya*

0-0

Present

0_0

Oke ini perkenalan tokoh dulu, apa perkenalan author dulu, nggak usah deh ntar saya malah dilempari reader, lagi. . pokoknya cerita ini asli dari pikiran author yang dapet ilham di tempat ternista. .

Dimulai dari yang paling tua.

Nama Kim Min Seok biasa dipanggil Xiumin, umur 19 tahun, kelas 3 Genie High School, kebetulan dia mengambil ekstra masak di sekolahnya. Paling manja sama orang tuanya yang termasuk dalam keadaan lebih dari cukup. Dan dia anak satu-satunya yang otomatis jadi penerus perusahaan appanya.

Yang kedua Xi Luhan, 19th. namja keturunan China tulen tapi bahasa koreanya lancar abis. Dia juga salah satu murid kelas 3 di Genie High School, satu kelas sama Xiumin dan mereka temen nongkrong. Orang bilang Dia dan XIumin itu punya 'beauty eternity' alias kecantikan abadi. Walaupun umur mereka semakin tua tapi wajah mereka masih terlihat muda. Keluarganya sederhana namun sangat nyaman untuk ditinggali. Seluruh keluarganya mengajarinya untuk perduli dan bertanggung jawab.

Wu Yi Fan atau yang paling keren dipanggil Kris. Umur 19 tahun, kelas 3 di GHS tapi dia beda jurusan sama Luhan dan Xiumin. Tapi mereka dulu adala temen SMP. Dia ketua kelas . Paling kece dan paling tinggi, suka tidak peka terhadap sekitar. Paling deket sama Lay yang berstatus sebagai wakilnya di kelas. Suka kocak-kocakan bareng.

Kim JoonMyeon, paling keren dipanggil Suho. 18 tahun. Namja kelas 3 satu jurusan bareng Kris dan Lay tapi beda kelas. Dia juga ketua kelas yang selalu bersama wakilnya seorang yeoja. Sebenarnya dia menyukai Lay tapi karena selalu melihat kedekatan Kris dan Lay dia sedikit mundur, tapi bukan berarti dia menyerah.

Zhang Yi Xing, biasa dipanggil Lay, namja cina yang juga punya kecantikan yang patut diperhitungkan, umur 18, kelas 3. Bareng kris. Sebenarnya dia sangat perduli pada Kris karena menyukainya, menurutnya Kris hanya sedikit membalas perasaannya tidak pernah sampai jauh. Satu geng sama Luhan dan Xiumin. Paling suka nyerocos apalagi bareng Baekhyun. Merasa kalau Suho itu menyukainya tapi karena dia nggak mau 'bergerak' yah akhirnya dia tetep pada Kris.

Byun Baekhyun. 17 tahun, dia kelas 2 di GHS. Paling suka ngomel dan nyerocos anti banget yang namanya peraturan, terlihat urakan namun sebenernya dia baik. Keluarganya amat sangat jauh dari sederhana dia masuk ke GHS karena dia dibiayai kenalan ayahnya.

Park ChanYeol, 17 tahun, kelas 2 GHS. Namja super keren, super tinggi tapi tidak setinggi Kris. Tapi gantengnya minta ampun. Selalu terlihat cool di segala suasana. Dia berbeda kelas dengan Baekhyun. Dan satu lagi anugrah yang dimilikinya dia adalah anak orang terkaya ke tiga di Korea, keluarganya menguasai beberapa perusahaan di Jepang, China , Korea sendiri. Bisa dibilang dia hampir menyamai seorang Pangeran. Tapi hidupnya serba diatur.

Kim Jong Dae, suka dipanggil Chen. 17 tahun sekelas sama Chanyeol. Namja yang biasa tapi memiliki semangat yang luar biasa. Dia hidupnya serba sederhana tapi dia termasuk golongan orang-orang yang bekerja keras, tidak suka kekayaan yang tidak berasal dari jerih payahnya sendiri. Keluarganya sudah tidak ada itulah satu-satunya motivasi untuk maju.

Do KyungSoo, 17 tahun . kelas 2 satu kelas sama Baekhyun, dan juga satu genk sama Luhan, XIumin, dan Lay. Dia termasuk orang paling polos diantara mereka dan di sekolah juga. Tapi sayangnya takdir selalu berkata lain padanya. Dia terlihat seperti orang pabbo tapi selalu beruntung. Keluarganya sederhana tapi kaya, tapi tanggung jawab mereka luar biasa. Dan satu lagi dia nggak suka orang nangis di depan dia.

Huang Zi Tao, 16 tahun, namja China yang memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di Korea. kelas 1 GHS. Sosok pendiam dan selalu menjadi pengagum rahasia Kris entah sampai kapan. Dekat dengan Suho. Karena memang mereka sepupu jauh. Walaupun dengan segala keterbatasannya dalam berbahasa.

Kim JongIn, paling keren dipanggil Kai. 16 tahun, kelas 1 GHS, sekelas bareng Tao, bisa dibilang dia adalah icon sekolah, siapa yang tidak kenal dia ganteng, kaya dan terkenal, Terkenal karena playboynya dan banyak melakukan kegiatan yang menurut beberapa orang bersifat negative.

Oh SeHoon, namja keren baru berumur 16 . kelas 1 GHS, sekelas bareng Tao dan Kai, mereka adalah sahabat. Dia sangat keren dan terlihat tanpa celah. Dia juga termasuk keluarga kaya dan pewaris satu-satunya. Tapi memiliki keluarga yang rumit.

-0-

-0-

"Cinta itu datangnya belakangan. . ."—Byun Baekhyun.

"Cinta itu rumit dan butuh pilihan tepat. . "—Zhang Yi Xing.

"Cinta itu indah tapi aneh. ."—Xi Luhan.

"Cinta itu perjuangan. . "—Kim Minseok.

"Cinta itu arti dari penantian. . ."— Huang Zi Tao.

"CInta itu berawal dari pandangan . ."—Do Kyungsoo.

"Cinta itu bisa lahir kembali dalam bentuk baru. .."—Park Chanyeol.

"Cinta itu selalu disisimu. . ."—Wu Yi Fan.

"Cinta itu butuh perjuangan. . "—Oh Sehoon.

"Cinta itu terus berusaha. . "—Kim Jongdae.

"Cinta itu butuh kesabaran. . "—Kim JoonMyun.

"Cinta itu kata lain dari perubahan sikap seseorang. ."—Kim Jongin.

Story begins Here. .

.0.

.0.

"Ya. . Kim Minseok!.. apa apaan ini?" Luhan berteriak keras pada Xiumin yang mengerjainya.

Mereka sekarang ada di loker untuk berganti sepatu. Sebenarnya kemarin sepatu Luhan terkena noda, dan menyuruh Xiumin untuk menggantinya. Xiumin pun sebenarnya tidak keberatan tapi sekarang lihat hasilnya. Sepatu Luhan jadi berwarna Pink *dicat Baekhyun* dan mempunyai pita putih cantik hasil tambahan sendiri, mungkin bikinan Kyungsoo.

Xiumin yang baru datang, berjalan dengan santainya menghampiri Luhan, dia tahu Luhan itu orang yang asik buat dikerjain dan nggak gampang marahan sama orang, paling kalau ngambek didiemin bentar ntar juga balik lagi.

"Wae. .? kau jangan teriak-teriak. .!" ingat Xiumin.

"Kan kusuruh untuk menggati sepatuku kenapa—"

"Sudah diganti kan?"

"Iya tapi kenapa jadi seperti ini?. . siapa yang mau memakainya? Hah?"

"Sudah pakai saja. . nanti kau dihukum lho. ."

Xiumin segera kabur sebelum kena omel, biarpun dia kelihatan kalem tapi kalau udah ngomel dia seperti mengkopipaste Lay dan Baekhyun, sekali ngomel nggak bisa berhenti.

Luhan merutuki nasibnya, tidak lama kemudian Lay datang dan melihat sepatu Luhan, kemudian dia tertawa terbahak-bahak. Luhan hanya memandang kesal padanya.

"Apa yang kau tertawakan tidak ada yang lucu disini?" tanya Luhan makin kesal. Bukannya berhenti, tawa Lay makin menjadi.

"Aigoo. . ratu kecantikan sekolah hari ini berperan jadi Cinderella ya?. . sini biar kucocokkan sepatunya tuan putri. ." Lay siap-siap mau berjongkok untuk mengambil sepatu itu, tapi Luhan lebih reflek dan mengambilnya.

"Aku bukan ratu?! Menyingkirlah. . pasti ini kerjaan kalian kan. .?" curiga Luhan. Lay tidak menjawab dan masih tertawa. Karena jengkel Luhan tidak perduli lagi. Dia memakainya walaupun harus jadi perhatian seluruh sekolah.

"Aduhh .. perutku sakit. . " keluh Lay.

"Woi. . pagi-pagi begini udah ngerjain orang ya? Puas banget muka lo!" sapa seorang namja yang sangat tinggi.

"Woi Kris. .Lo nanti musti liat. . "

"Siapa?"

"Luhan-gege"

"Kau apakan lagi dia?"

"Bukan aku. . ini rencana Xiumin-gege dan Baekkie. ."

"Yasudah jangan menghalangi jalan masuk , , ayo kita ke kelas. . " ajak Kris sambil menarik Lay, mereka memang sangat dekat pada biasanya. Sampai membuat yeoja yang ingin pdkt sama Kris iri, soalnya di dekat kris selalu ada Lay.

.0.

"Baekhyun-ssi kau terlambat lagi. .!" marah seongsaengnim, setiap pelajaran pertama selalu saja Baekhyun terlambat. "Bukankah kemarin kau sudah dapat teguran langsung dari kepsek. . hah? Kenapa kau tidak juga berubah . .!" lanjut guru itu, Baekhyun sih sudah biasa, dimarahi seperti ini. Paling-paling yang marahi dia capek sendiri.

Setelah selesai kultumnya, Baehyun segera duduk di samping Kyungsoo.

"Kenapa sih, kau tidak berangkat denganku saja . ." saran Kyungsoo.

"Ogah, ntar dikira aku berteman denganmu karena menginginkan kekayaanmu. . atau faslitas darimu. Aku bisa kok berdiri sendiri. . lagipula walaupun keluargaku sangat biasa-biasa saja. . tapi kami menjunjung tinggi kerja keras dan tidak mau menyusahkan orang lain. ." Kyungsoo menghela nafasnya berat. Dia hanya menyarankan saja Baekhyun sudah menjawab sebegitu panjang.

"Arraseo. . tapi fasilitas apa? Aku juga setiap hari jalan dari rumah. . hanya terkadang saja kalau appaku mau mengantar.. " jelas Kyungsoo. Baekhyun nyengir kuda.

"Kau tahu bagaimana akulah.. "

Pelajaran pun berlangsung, Baekhyun dan Kyungsoo memang sering mengobrol saat pelajaran berlangsung, tapi entah kenapa Kyungsoo selalu saja bisa kalau ditanya padahal dia tidak mendengarkan sementara Baekhyun walaupun dia mendengarkan sampai gurunya capek dia tidak akan mengerti. Jadi menurutnya dengar atau tidak sama saja. Toh dia juga nggak bisa.

TENG TENG TENG. .

"Istirahat!" teriak Baekhyun kesenengan tapi semua orang langsung menatap tajam padanya, sudah datang paling telat pembikin gaduh kelas.

"Belum ini masih pergantian jam tahu, setelah ini pelajaran matematika. ." jelas Kyungsoo.

"Ahh. . kalau begitu aku izin ke UKS ya. . mataku akan sakit nanti kalau lihat banyak angka, sampaikan salam cintaku pada Shin-seongsaen . . " katanya cinta tapi kok ditinggali mulu.

Setelah mengucapkan itu Baekhyun langsung ngacir sebelum gurunya datang. Tapi niatnya langsung terhenti begitu juga dengan langkah kakinya. Shin Seongsaengnim sang guru MTK ternyata sudah menghadang di depan pintu kelas.

"Mau kemana kau Byun Baekhyun-ssi. . mau izin ke UKS lagi. . kali ini apa yang sakit. .?" sudah jadi kebiasaan kalau Baekhyun selalu absen di kelas MTK.

"Ehehe. . mian . . nggak jadi sakit deh, , " Baekhyun mundur perlahan dan kembali ke bangkunya sambil merutuki gurunya. "Sialan tuh songsaeng. . pasti dia udah ngincer gue. ."

"Byun-ssi. . bisakah anda kerjakan soal yang ini, selama ini kami yang berada dalam kelas ini selalu merasa kesulitan, , bagaimana kalau kau yang suka membolos, , mungkin bisa. ." sebenarnya Baekhyun tahu nada yang diucapkan dalam kalimat itu adalah kata yang mengejek dirinya, tapi yang namanya Baekhyun tidak akan menyerah sebelum mencoba. Dia langsung ambil kapur yang ada di tangan gurunya. Dan memperhatikan semua soal dipapan.

Lama sekali semuanya menanti tapi tidak ada pergerakan dari tangan dan otak Baekhyun.

'Aishh. . jinjja. .ini musti diapakan. . .' rutuknya dalam hati.

"Bagaimana Baekhyun .. ?" tanya seongsaengnim, karena Baekhyun belum mulai dengan pekerjaannya.

"Ahh. . aku lebih baik disuruh bersih-bersih gudang daripada menghitung yang seperti ini. ." teriaknya frustasi.

"Baiklah Do Kyungsoo kerjakan soal ini, dan kau Baekhyun sesuai permintaanmu, bersihkan gudang bekas perpustakaan di lantai 2.. !" perintah sang guru, dan Baekhyun langsung keluar dengan lemas. Padahal dalam hati dia seneng banget bisa nggak ikut pelajaran, soal gudang itu urusan nanti yang penting sekarang bisa jalan-jalan.

Dia berada di lantai 2 sekarang, karena kelasnya memang ada di lantai 2. Tapi dia langsung keatas ke lantai 3 hanya untuk sekedar berjalan-jalan siapa tahu dia bisa bertemu salah satu anggota gengnya, setelah Kyungsoo tercoret dari daftar bolos kelas. Oh, Lay-gege juga tidak mungkin bolos kelas dia kan wakil ketua kelas. Harapan hanya tinggal Xiumin dan Luhan saja. Cuma mereka yang mungkin bisa bolos.

"Baekkie. .!"

"Wah. . Lulu-ge. . kau sedang apa di depan kelas seperti ini. .?" tanya Baekhyun tidak mengecilkan suaranya.

"Ini gara-gara kau tahu, lihat aku dihukum karena sepatuku ini. Tadinya aku ingin membalas Xiumin tapi malah kena Kim Songsaeng. .huahh sial sekali hari ini nasibku. ." keluh Luhan sambil menyandarkan tubuhnya di tembok.

"gege pikir aku tidak, tadi aku dimarahi lagi karena terlambat. . trus guru mtk, seenak jidatnya nyuruh gue ngerjain soal, dipikir-pikir hari ini aku juga sial. ."Baekhyun akhirnya ikut menyenderkan tubuhnya di samping Luhan.

Kayaknya mereka setiap hari melewati hari-hari sulit bersama.

Tidak sengaja, pintu kelas 3 sebelah kelas Luhan, terbuka dan keluarlah Lay. Dia langsung tahu keberadaan Luhan juga Baekhyun yang ada disana.

"Ngapain kalian kek cicek, pake nemplok di dinding lagi?" tanya Lay.

"Eh ada anak kuda lagi ngomong. ." biasa kalau Lay sudah berhadapan dengan Baekhyun, Demo buruh, demo kenaikan gaji, demo lapindo, dan demo masak(?) lewat.

"Sialan lu. . daging babi. ."Lay masih nggak mau kalah.

"Huhh. . kalian lagi, Kau masih kelas dua kenapa ada di lantai ini?" tanya seseorang yang berada di belakang Lay, marah pada Baekhyun.

"Ketua kedisiplinan. .! Lulu-gege. . istirahat kita bertemu di kantin. .Pay pay. . " teriaknya sambil tebar tebar flying kiss. Dan Baekhyun segera kabur dari pandangan Luhan dan Lay dan Ketua kedisiplinan yang dijabat oleh Kris.

"Anak siapa sih tuh orang, . nggak bisa dibilangin sama omongan biasa. ." gumam Kris kemudian ngacir pergi. Lay pun sadar dan mengikutinya.

"Bye bye Xiao Lu. . " pamit Lay, sambil tebar kissbye juga.

Kini tinggallah Luhan sendirian di depan kelas. Pelajaran sudah hampir berakhir, artinya dia akan masuk sebentar lagi.

"Luhan . ."

Seongsaengnim ternyata keluar lebih cepat dari waktunya, dan kini dia mencari lembaran kertas.

"Jeongmal Mianhamnida Seongsaengnim. . " ujar Luhan.

"Gwenchanna aku juga pernah muda. . hukumanmu sudah selesai, tapi maukah kau bantu aku untuk ke kelas X-1, hari ini aku tidak bisa mengajar ada kepentingan. . bisakah kau yang kesana. . ! dan menyuruh ketua kelasnya menemuiku secepatnya. ." sepertinya ini pekerjaan mudah, jadi Luhan mengangguk mengiyakan saja.

Luhan berjalan senang kearah lantai 1 dimana disana untuk kelas 1. Dilantai 2 dia bertemu Baekhyun yang masih dihukum belum boleh masuk.

Sampai di lantai 1 tidak susah menemukan kelas x-1. Terdengar gaduh dari luar. Tapi Luhan tidak ragu sedikitpun untuk memasukinya.

"Annyeonghaseyo. ." teriaknya di depan pintu, semua mata tertuju padanya.

"Itu kan si sunbae yang punya beauty eternity. . ?"

"iya benar.. "

"Kalu dari dekat makin cantik ya?"

"Oh jadi dia . , pantas saja. ."

"Gue bisa jadi yeojacingunya nggak ya?"

Semacam bisikan-bisikan nggak jelas mulai mengisi ruangan itu, Luhan membiarkan mereka dengan pikiran mereka.

"Siapa ketua kelas disini . ?" tanyanya.

"A—"

"AKu ,kenapa?" seorang bocah*menurut Luhan* dengan perawakan cool, tapi lebih seperti punya tatapan dia membenci dunia dan seisinya.

"Ngapain tuh si cadel .. ngaku-ngaku jadi ketua?" bisik seorang namja berkulit Tan yang mengaku bernama kim Jongin, tapi dipanggilnya Kai.

Dan sang ketua asli yang punya kesabaran segede lautannya bakteri *?*, hanya mengalah saja.

"Siapa tahu dia suka sama Luhan-Sunbae. . " sahut Tao, namja china yang duduk di belakang Jongin. Kai menoleh pada Tao.

"Jadi namanya Luhan . cantik juga, sih tapi sayang masih ada yang lebih cantik lagi menurutku. ." ujar Kai bangga, padahal dia nggak tahu namanya siapa. Yang dia tahu Cuma mereka berempat itu adalah perkumpulan kotminam, alias namja dengan kecantikan diatas yeoja.

"Kau ngomongin soal gengnya Xiumin-sunbae, Luhan-sunbae, Lay-sunbae, Baekhyun-sunbae dan Kyungsoo-sunbae ya?" tanya Tao. Kai melongo tidak percaya pada apa yang didengarnya dari anak panda satu ini.

"Kau. . bagaimana kau bisa tahu nama-nama mereka .. apa kau mengenal mereka?" tanya Kai mengintimidasi, dan kini dia sudah duduk di bangku sebelah Tao, dan sudah nggak perduliin Sehun lagi. Serah tuh anak mau ngapain orang udah gede juga.

"Oh,. Itu emmh. ." Tao terlalu takut untuk mengatakannya. Dan dia tidak bisa bilang darimana dia tahu. "Mian, , aku tidak bisa membantumu. ." Tao langsung menolak maksud Kai yang bahkan belum disampaikan.

"Woi Huang Zi Tao. . balik lu. . anak panda!" teriak Kai, karena Tao langsung kabur dari kelas.

Saat istirahat.

Biasa geng kecest badai bin unyu-unyu pembikin ribut sepanjang masa udah ngumpul di satu meja. Dan nggak ada yang bisa gantiin mereka dimeja ini. Walalupun mereka nggak pernah ngancem siapapun untuk nggak duduk disini, semuanya tidak ada yang berani menempatinya. Terakhir kali mereka Cuma diingatkan Lay dengan cara halus 'Duduk di tempat ini sehari atau menderita sampai lulus' . halus banget kan caranya. Tapi ampuh lho. .

"Ehh. . guys. .gimana sih rasanya punya pacar itu, kok gue jadi kepengen punya pacar ya?" Luhan membuka pembicaraan. semua langsung menanggapi dengan Luhan sebagai pusat pandangan.

Tapi setelah itu Kyungsoo sibuk lagi sama bukunya, XIumin malah ngelanjutin makannya.

"Yahh. . kok aku dicuekin sih. ." ngambek Luhan.

"yeh. . begimana tahu, gege tahu kita kan belom pernah pacaran. . " curhat Baekhyun.

"Lay, paling nggak kan udah ngerasain seneng sama seseorang kan,? Lu udah suka ma Kris semenjak kalian kelas 4 SD. . gimana perasaan elu?" tanya Luhan minta pendapat.

"Elu mau ngatain gue pecundang, dengan memendam cinta gua lama banget gitu?"

"Sumpah Lay gue nanyanya baik-baik ini. ."

"Lulu-ge lagi jatuh dari po'on ya? Eh maksudnya jatuh cinta . ." tanya Kyungsoo sambil meneliti raut muka Luhan yang sekarang udah kayak tomat yang mau jatuh dari pohonnya.

"Siapa nih. . yang beruntung banget bisa dapetin seorang Luhan, sang ratu kecantikan. .pasti dia abis ngimpi ketimpa duren mentah. . " sungut Lay.

"Apaan sih. ." Luhan malu-malu rusa.

"Elu semua pada nggak nanyain gue. .?" tiba-tiba XIumin angkat bicara.

"Paling-paling elu juga sama kek kita-kita. ." keluh Luhan. Derita orang cantik fans banyak tapi jarang punya pacar.

"eits jangan salah, kemaren gue baru ditembak ama anak kelas 2. .nekat banget tuh anak nembak gue" ujar Xiumin santai, tapi yang lainnya pada nggak nyantai.

"Ciyuss lo. . miapah?" biasa Lay mulai 4l4y.

"Katanya nggak mau nanya ke gue, , ngapain. ."

"Ahh. . Minnie suka gitu deh. . ayolah kita kan temen dari orog sampek kita nanti nggak berbentuk lagi , , ayolah. ." bujuk Luhan. Serem amat sih persahabatan mereka.

"Oke, deh gue kan baik jadi gini ceritanya. ."

Bla bla bla. . . efek masa lalu.

Balik ke dua hari yang lalu, tepatnya hari sabtu, karena hari ini pulangnya agak pagian. Jadi Xiumin memutuskan untuk pulang paling terakhir aja. Sampai dia melewati lab kimia. Didalam sana masih ada seorang murid yang sangat sibuk bersih-bersih.

Tanpa sadar Xiumin seperti terhipnotis dan seakan tidak bisa melepas pandangan darinya.

'Kok gue jadi gini sih, jantung gue berdetaknya nggak normal gini. . ' maaf mas mau nanya itu nggak normal karena jatuh cinta apa emang jantungan *author beku.

Namja itu seperti merasa kalau dia sedang diawasi dari pintu, dia menoleh sebentar tapi tidak ada siapapun, sebelum sekolah ini makin bertambah seram dia sesegera mungkin untuk pulang.

Namja itu ber-nametag Kim Jong Dae, dia murid kelas 2 dan dia juga termasuk murid anggota olimpiade dan penerima beasiswa tetap. Dia paling rajin karena hanya dengan cara itu dia bisa terus bersekolah.

"Xi. . Xiumin-sunbae. . annyeong. ." sapanya saat melewati gerbang depan sekolah dan disana ada Xiumin yang sepertinya sedang menunggu kendaraan lewat.

"Oh.. ne annyeong. ." jawab XIumin. Awalnya dia biasa aja tapi lama-kelamaan dia menyadari ada yang aneh.

"Tunggu. ." panggil Xiumin saat orang yang menyapanya sudah mau pergi menjauh.

"Wae sunbae?"

"Kenapa kau tahu namaku?. . sementara aku belum tahu namamu. ." ternyata Xiumin bisa modus juga.

"perkenalkan namaku Jongdae, , tapi biasanya dipanggil Chen. ."

Blablablabla. .

Kembali lagi ke kantin dimana mereka semua masih bergosip. .

"Terus mana adegan romantisnya?" tanya Lay.

"Dan di cerita itu belum ada kepastian soal hubungan, kan baru ketemu. . " komen Baekhyun.

"Ohh. . ini ceritanya part-partan, kalau mau gue cerita lagi traktir gue. ." akal Xiumin.

"yeehhh kirain. ." koor mereka bebaengan.

.-0-.

.0.

.0.

Kali ini kita ikuti keseharian Baekhyun dirumah yok, pada mau kan?.. nggak mau? Terserah lo! *canda

Seorang Byun Baekhyun yang terkenal sangat ceria di sekolah dan sangat supel dalam bergaul, apakah sisi positvnya masih sama saat dirumah. Mari kita saksikan sama-sama pemirsah. .

Baekhyun membuka pintunya perlahan, dan mendapati ayahnya tengah mabuk-mabukan lagi, dan hampir membuat ibunya jengkel, sebenarnya ibu Baekhyun orangnya sabar. Tapi kalau harus menghadapi orang seperti ini setiap ada untungnya sabar.

"Kau. . sudah. . pulang ahhh, , " ucap ayahnya sambil mabuk-mabukan di meja biasanya.

"Eomma. . eodi?" tanya Baekhyun dingin.

Bukannya menjawab dia malah makin brutal meminum minumannya. Baekhyun langsung ke dapur, karena biasanya eommanya ada disana. Dia melihat eommanya sedang sesenggukan sambil memasak dan sesekali mengusap air matanya yang jatuh.

Tanpa memperingatkan dulu Baekhyun langsung memeluknya dari belakang. Eommanya makin banyak meneteskan airmatanya, melihat anak satu-satunya sangat menyayanginya. Dia beruntung bisa memiliki anak seperti Baekhyun, masih bisa diandalkan dibanding suaminya sendiri.

"Eomma nangis lagi?. " tanya Baekhyun. Eommanya langsung berbalik dan memeluk Baekhyun kecilnya.

"Chagiya. . kau tidak harus mengorbankan dirimu untuk keluarga yang memang sudah hancur ini. . eomma tidak apa-apa jika hidup seperti ini dengan appamu. ., kita masih bisa melanjutkan hidup kok. .nanti biar eomma yang cari pekerjaan lainnya. . " ujar sang eomma dengan sayang dan mengusap rambut halus Baekhyun. Kini dia menatap dalam-dalam wajah putih dan manis milik Baekhyun yang sangat mirip dirinya.

"Eomma aku sudah menyetujuinya dan bagaimana mungkin aku membatalkannya. . bukankah moto keluarga kita itu adalah apa yang sudah kita ucapkan itulah yang kita lakukan. . tidak apa-apa, ini jalanku dan aku sudah memutuskannya. ." pasti Baekhyun walaupun badannya bergetar saat mengucapkan itu.

"Tidak bisakah kita mencari jalan lain. . Baekkie. ? kau bahkan tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padamu. . "

. . .

Baekhyun sedang berbaring di kamarnya, dia memikirkan apa keputusannya sudah tepat. Selama ini dia disekolahkan oleh kenalan ayahnya dan sekarang rumahnya sedang jadi incaran rentenir, karena hutang-hutang ayahnya, dan sekarang malah ayahnya merasa frustasi dan tidak bekerja lagi. Dan Baekhyun memutuskan untuk meminta tolong sekali lagi pada kenalan ayahnya yang baik hati itu. Tapi tiba-tiba dia melakukan persyaratan untuk Baekhyun.

Persyaratan itu adalah bahwa Baekhyun harus ikut keluarga mereka. Dan meninggalkan keluarga Byun. Mungkin pikiran Baekhyun dia akan dijadikan pegawai atau mungkin serendah-rendahnya pembantu lah. Tapi itu demi kenyamanan dan kebahagiaan ibunya dan mungkin sedikit untuk ayahnya.

"Hufftt. . " dia menghela nafas panjang. Dia melihat ke sekitar kamarnya yang sudah hampir kosong karena barang-barangnya sudah di masukkan dalam koper siapa tahu, sewaktu waktu dia bisa pindah.

"Mereka semua nggak boleh tau tentang ini. ." mungkin yang dimaksud Baekhyun adalah geng-gengnya dan teman sekolah pada umumnya.

"Nggak lucu kan kalau tahu seorang pembuat onar Byun Baekhyun jadi pembantu disalah satu rumah teman sesekolahnya. . hiii. ."

Setahu Baekhyun mereka punya anak yang sekolah disana, tapi tidak pernah tahu yang mana. Dan nggak pengen tahu juga.

.0.

.0.

.0.

Keesokan paginya.

"Tumben lo nggak ngaret. . daging babi. ." Baekhyun bertemu Lay di gerbang depan.

"Bisa nggak ng-inggris dikit, , Bacon bukan daging babi. .lu bertemen ama Kris percuma lu nggak ngeffek, mungkin itu juga yang bikin dia nggak respect sama lu. ." omel Baekhyun di sepanjang jalan.

"Kayak lu tahu banget soal respect apa enggak.. . lu aja nggak pernah punya pacar. ." ejek lay.

"Eh. . gue buktiin ntar. .pasti ngiri lo, ntar gue bakalan punya pacar yang lebih tinggi dari pacar lu. . "

"Ada ya yang lebih tinggi dari Kris. ." tanya Lay yang sudah mau ditinggalkan Baekkie.

"Tungguin aja. . " Baekhyun segera kabur dari sisi Lay dan menuju ke kelasnya. Dan pastinya lengkap dengan tatapan heran dari seluruh teman sekelasnya bahwa hari ini dia nggak telat lagi.

Saat istirahat mereka ngumpul lagi, ngerumpi lagi. Tapi kali ini Cuma ada Luhan sama Xiumin doang. Yang lainnya entah kemana.

"Ini beneran banget. . gue pengen punya pacar. .terserah deh yang begimana. ." keluh Luhan. "Tapi paling nggak sih semacam anak yang gue temuin kemaren. . "lanjutnya.

"Katanya terserah tapi kok belakang ada persyaratan . ." komen Xiumin. "banyak persyaratan lu kek kartu perdana . . " lanjutnya.

"Habiss, , sampai sekarang gue masih kepikiran tuh bocah sumpah keren abis . . "Luhan sampek kebayang-bayang terus dalam tidurnya, sampe mau b*ker aja masih kebayang.

"Itu bukan kepengen punya pacar tapi elu nya yang lagi jatuh cinta. ."

"Ehh. . jadi gini ya jatuh cinta, , tapi kok nggak sakit ya?" oke, Luhan Cuma mengartikan kata jatuh saja. Maklum o'onnya kumat. *diterbangin Sehun.

"Oke, gue anterin sekarang ke kelas dia. . " tanpa aba-aba Xiumin langsung menyeret Luhan yang asik ngelamun. Saat mereka keluar dari kantin Baekhyun dan Kyungsoo baru aja mau masuk, mereka melihat dua hyungnya dengan tatapan heran.

"Ngapain mereka kek anak kecil ajah main tarik-tarikan, , pada nggak inget umur. . " komen Baekhyun.

"Yaudahlah, balik ke kelas yuk, disini ngapain nggak ada mereka, nggak ada Lay-gege juga . ." ujar Kyungsoo setelah itu dia berbalik menuju kelasnya, akhirnya Baekhyun mengikuti.

Ikuti Luhan sama Xiumin ah. .

"Yang mana kelasnya?"

Luhan hanya nunjuk dengan jarinya, XIumin langsung ngerti.

"Masalahnya dia tuh masih kelas satu—"

"Nggak lu kasih tahu, gua juga tahu disini itu untuk kelas satu. .."

"Bukan gitu gue nggak enak ajah, ntar dikirain gue bo'ongin dia lah, manfaatin dialah, , ato gimana gitu. ."

"Kebanyakan mikir sih lo. Kalo lu mau lakuin aja apa yang bener-bener pengen lu lakuin . . keburu dia diambil orang nanti, mau?" Kali ini omongan Xiumin berhasil mempengaruhi seorang XI Luhan. "Peduli apa dia lebih kecil atau lu lebih tua dari dia, toh yang ngejalanin kan kamu bukan orang lain, orang lain boleh komen macem-macem, tapi yang tahu pasti itu lu. . . sekarang lakuin atau nggak sama sekali. .!" lanjut Xiumin.

Luhan maju selangkah demi selangkah, keyakinan dalam dirinya sudah terkumpul, mungkin suatu saat dia harus berterima kasih Xiumin atas ini. Tapi dia mikir lagi dan kembali ke Xiumin.

"Tapi, gua aja belom tahu namanya. . "

Xiumin tepok jidat, Luhan ini pinter sih pinter tapi kadang kalo o'on nggak ketulungan.

"Oke, oke ntar kita balik lagi, , tapi saat kita balik kesini lagi lu musti tahu namanya dia. ." karena menyerah Xiumin kini menyeret Luhan balik ke kelasnya ajah, daripada mamerin ke-o'on-annya.

"Oh Sehoon, namaku Oh Sehun dan aku menyukaimu, Luhan-gege. ."

.0.

.0.

.0.

Tbc. ..

Jinjja. . timpukin author!. . mian saya dengan seenaknya bikin fancic baru nan geje dan nggak bisa disebut bacaan yang baik dan benar dan pasti masih jauh dari kata sempurna, tapi seenggaknya boleh denger coment kalian dong? . .

Ppalli

Jebal

Review ne?