Mizu is baaaack! *Dilempar sendal sekampung *Mati
Terima kasih sangat(?) kepada para reader, reviewer, favs & alerts yang sudah diberikan pada fict ini! Iyeeey! XD
Kali ini selfcest mendapat giliran satu chapter! XD Huwoooo!
Ngga sabar kan, ngga sabar kan? Hehee... *Kepo
KHR miilik Akira Amano-san, sayang sekali QWQ Tsuna milikku! XDD *Disambit klompen sama Amano-san *Die again(?)
Now, on with the story! XD
"Berikutnya giliranku, Tsuna…" Tsunayoshi muncul dengan aura dominasi yang kuat dan deadly smirk-nya tak lepas dari wajah gantengnya…
"H-Hieee…Tsunayoshi…san…" Tsuna blushing hard melihat dirinya yang lain yang entah mengapa terlihat sangat ganteng itu.
"Kemari." Tanpa banyak bicara Tsunayoshi langsung menarik Tsuna dari tempatnya duduk dan menariknya menuju lorong villa, "Reborn, beri kami waktu sepuluh menit seperti aturan main yang kau sebutkan tidak akan melanggar peraturan."
"Hn, aku percaya padamu." Setelah berkata begitu, Reborn pergi.
"Tsunayoshi-san sugoii! Kau membuat Reborn menurut padamu!"
Tsunayoshi yang mendengarnya kembali menampakkan senyum mautnya, "tentu saja, karena aku adalah Vongola Decimo."
H-Hiiieee?! Bu-Bukannya aku tidak mau menjadi Vongola Decimo? Mengapa diriku yang lain mendeklarasikan hal itu seolah aku menerimanya?!
"Pikiranmu terlalu mudah terbaca, bodoh." Tsunayoshi menghela napas, sedikit meratapi nasib mengapa dirinya yang satu lagi bisa sebodoh ini. Yah, tapi memang ini salah satu daya tariknya, yang membuatku menyukainya. "Kau akan membutuhkan titel itu di kemudian hari. Terima saja statusmu sebagai Vongola Decimo." Tsunayoshi mengatakannya seolah hal itu adalah fakta paling benar di dunia.
"H-Hiieee…? A-Aku tidak mau! Dunia mafia menakutkan! Dan aku tidak mau melibatkan teman-temanku dalam bahaya-Wuaaah?!"
Perkataan Tsuna terputus karena tiba-tiba Tsunayoshi memeluknya, jarak antara wajah mereka sangat dekat hingga membuat Tsuna menampakkan semburat merah di wajahnya. "A-A-A-ApayangkaulakukanTsunayoshi-san!" Tsuna berkata sangat cepat saking paniknya, dan hal ini membuat Tsunayoshi tersenyum sinis dan mendekatkan bibir seksinya ke telinga kiri Tsuna yang sudah sangat merah.
"Kau manis sekali, aku suka."
"H-Hiieeee!" Tsuna jadi lebih panic lagi karena dia tidak bisa bergerak, pelukan Tsunayoshi yang lembut tapi kuat itu sukses membuat Tsuna tidak berkutik, ditambah pernyataan dari Tsunayoshi yang sangat membuatnya deg-degan itu memperburuk keadaan jantungnya yang sudah berdegup sangat keras. "A-Aku tidak manis! Dan aku hanyalah Dame-Tsuna! Tidak mungkin ada yang suka padaku!"
BLETAK!
"Itte!" Tsuna mengusap kepalanya ketika Tsunayoshi melepaskan pelukannya dan memberikan jitakan yang cukup menyakitkan bagi kepala Tsuna yang kecil itu, "Kenapa kau menjitakku, Tsunayoshi-san?!" Puppy-eyes berlinang air mata itu sukses membuat Tsunayoshi mundur selangkah, namun segera mendapatkan kembali composure-nya.
"Karena kenaifanmu yang luar biasa itu membuatku kesal." Tsunayoshi berkacak pinggang sambil menghela napas, "Sebagai bagian dari dirimu, tentu aku tahu kalau semua yang ada disini menyukaimu. Bahkan bisa dikatakan, mereka CINTA padamu, hingga pada level dimana mereka rela mati untukmu." Dan itu membuatku sebal, karena Tsuna hanya milikku dan milikku seorang! Tambah Tsunayoshi dalam hati. Dan memikirkan hal itu membuat Tsunayoshi semakin sebal.
"H-Hiieee?! T-Ti-Tidak mungkin!"
"Tidak mungkin? Kau mau bukti…" Tsunayoshi melingkarkan tangan kirinya ke pinggang mungil Tsuna, sedang tangan kanannya memegang pergelangan tangan kiri Tsuna, bibirnya sudah sangat dekat dengan bibir pink merona milik Tsuna ketika dia melanjutkan, "…Dariku?"
H-hiiieeee... Tsuna merasa sangat … malu, takut dan perasaan aneh bersatu ketika dia merasakan sebuah kecupan mendarat di dahinya. Wajahnya pasti sudah membuat warna tomat yang paling merah merasa malu sekarang.
"Waktumu habis, Tsunayoshi. Good job for explaining"
Tsunayoshi melepaskan pelukannya dari Tsuna sekali lagi dan berjalan mendekati Reborn di ujung lorong ,meninggalkan Tsuna yang blushing hard dan diam ditempat. Tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Kau tahu, Reborn? Baru kali ini aku merasa tidak percaya diri. Aku tidak yakin Tuan kita yang sangat manis ini memahami apa yang kuucapkan." Tsunayoshi memijat kening saking frustasinya,"Setidaknya aku tidak melanggar peraturan seperti janjiku."
"Hn, dan aku tidak akan kalah darimu."
"Tidak mungkin, karena akan kubuat Tsuna jatuh cinta hanya padaku. Karena aku yang paling memahaminya." Tsunayoshi mengeluarkan senyumnya yang penuh percaya diri dihadapan Reborn, yang membalas senyumannya dengan senyuman yang tidak kalah sexy.
"Kita lihat saja."
"Kemari, Tsuna." Reborn menyeret Tsuna yang masih bingung dengan perkataan Tsunayoshi hingga membuat Tsuna sadar. "Ki-Kita mau kemana, Reborn?"
"Kau akan mengetahuinya. Setelah ini…" Smirk.
It's Reborn tuuuurn! *Joget-joget nista*
Aww Tsunayoshi kenapa kamu hanya mencium keningnya Tsunaaa! Aku pengen banget liat kalian ciuman niiiih! QAQ
(mulai menyesali peraturan yang dibuat sendiri) "OTL
Terlanjur! Kalo pingin ciuman ya langgar saja peraturannya! DX
Mungkin di chapter-chapter depan akan ada yang melanggarnya? *smirk*