.
.
Disclaimer: EXO punya SM.
Pair: SeKai or KaiHun (KaixSehun)
Warning: Shounen-ai, SMUT, OOC sangat, miss typo(s), AU, Alur kecepetan, dll.
DON'T LIKE? DON'T READ!
.
.
.
Oke, ini memuakkan! Sebenarnya ini pertama kalinya Sehun masuk ke sebuah nightclub. Ini pun karena diajak temannya. Awalnya dia sama sekali tidak mau, membuang waktu. Tapi sialan! Teman-temannya justru mengejeknya seperti bayi. Ugh, kalau saja bukan karena itu, ia pasti sudah ada di depan meja belajarnya sekarang.
Tapi sekarang apa? Dirinya hanya seperti orang bodoh yag tersesat. Musik yang berdentum keras membuat telinganya seolah tuli, dan lampu warna-warni itu membuat kepalanya pusing. Ia ingin pulang. Tapi lebih sialannya lagi, teman-temannya sekarang entah kemana. Berpencar sibuk mencari pasangan masing-masing!
Oh Tuhan, berikan saja mereka karma yang sudah membuatnya tersesat dikerumunan orang-orang yang sesat seperti ini! Ia sudah meminta beberapa orang untuk menunjukkan jalan keluar, tapi yang ia dapat justru seringaian mesum atau pun ajakan untuk ditemani.
Yang paling tidak tahan adalah, banyak pasang mata yang mengarah padanya! Dengan tatapan yang err... bernapsu, mungkin? Kenapa juga teman-temannya harus menyuruhnya untuk mengenakan kaos dengan kerah yang cukup rendah? Oke, disini memang tidak dingin.
"Kenapa bisa ada anjing kecil tersesat di sini?" tubuhnya tersentak kaget saat tiba-tiba saja ada seorang namja yang merangkulnya sok kenal. Dan ia melotot shock saat tangan namja itu merayap kebawah dan meremas pantatnya. Oh Tuhan, selamatkan dirinya!
.
.
Ia menenggak habis isi gelas ketiganya, ini agak membosankan. Musik yang keras sama sekali tidak bisa menghilangkan penat di kepalanya. Dan minuman beralkohol itu pun sama saja. Ia kemari mencari hiburan, tapi yang didapat hanya membosankan.
Ya ampun Kim Jongin! Yeoja atau pun namja cantik yang menari sexy itu kau bilang membosankan? Apa kepalamu terantuk meja?
"Wajahmu terlihat suram, Jongin-ah!" sebuah suara membuatnya menoleh, Chanyeol yang bekerja sebagai bartender berdiri sambil mengelap gelas-gelas di sana. Menatapnya dengan sebelah alis terangkat.
"Tidak ada hal menarik disini!" jawabnya malas meladeni lebih lanjut namja tinggi itu.
"Kalau kau hanya diam di sini, tidak akan ada hal menarik datang padamu!"
Jongin hanya membalas 'hmm' singkat sambil mengusap wajahnya bosan. Matanya menelusuri setiap sisi bar, berdecak kesal saat ada tatapan genit diarahkan padanya. Kali ini ia hanya ingin hal yang berbeda, ia sendiri tidak tahu apa tepatnya. Yang penting hal yang berbeda.
Dan oh! Seorang namja yang seperti anak anjing tersesat sepertinya memang hal yang baru. Tatapan Jongin berubah tertarik.
Lihat namja itu, rambut cokelatnya yang jatuh hampir menutupi matanya, dan meski banyak lampu warna-warni menyorot padanya ia yakin pasti kulit itu putih bersih. Wajah cantiknya terlihat risih saat banyak tatapan menggoda mengarah padanya.
Lucu sekali, namja itu selalu membungkuk meminta maaf saat dia tidak sengaja menabrak atau pun menyenggol seseorang. Jongin menjilat bibirnya tanpa sadar saat melihat namja itu juga menjilat bibirnya sebelum berbicara pada seseorang, tapi langsung kabur entah kenapa. Ia bangkit dari duduknya saat dilihatnya namja itu mulai menghilang dari pandangannya.
"Mau kemana, Jongin?" pertanyaan Chanyeol ia hiraukan dan terus berjalan ke kerumunan orang mencari anak anjing lucu yang tersesat itu. Matanya melihat kesana kemari, berusaha mendapatkan buruannya.
Jongin berdecak kesal saat ia tidak menemukan namja itu. Kenapa juga dia harus pergi ke kerumunan orang? Sepertinya orang baru di sini. Makanya tersesat seperti itu. Menyusahkan! Eumm, sebenarnya kenapa juga ia harus susah-susah mencarinya? Ah, wajahnya yang polos itu seolah mengundang banyak orang untuk menodainya, dan itu sangat disayangkan jika orang tolol yang mendapatkannya.
Itu dia!
Jongin menggaruk belakang kepalanya. Lihatlah sekarang namja tersesat itu seperti anjing kecil yang dibuang pemiliknya dan banyak anak yang ingin memungutnya. Dengan langkah cepat, Jongin mendekati namja yang kini hanya memasang wajah berkerut dikelilingi namja-namja dengan muka mesum lainnya.
"Oh, kau disini rupanya!" dia angkat bicara saat sudah dekat dengan mereka. Namja cantik itu berkedip beberapa kali terlihat bingung. Oh ayolaah~ jangan pasang wajah seperti itu atau dia akan memangsamu sekarang juga!
"Aku mencarimu dan kau malah bersenang-senang dengan mereka!" Ia menerobos kerumunan namja yang mengelilingi namja cantik itu dan meraih tangannya. Wow, perkiraannya benar! Putih dan halus! Jongin benar-benar harus menanyakan jenis kelaminnya nanti. "Ayo pergi!"
"Wha- hey!" namja itu memprotes saat ia menyeretnya keluar dari kepungan namja-namja mesum itu. Ia menyeringai kecil saat tidak ada yang mencegahnya. Huh, tentu saja! Dirinya sudah dikenal di tempat ini. Dia memang tidak mengenal mereka, tapi mungkin mereka mengenalnya. Dia memang cukup disegani di sini!
.
.
"Hey, kau! Lepaskan aku!" Sehun memberontak saat namja asing itu terus menyeretnya. Apa-apaan namja ini? Seenaknya saja! Tapi ia segera diam saat melihat pintu keluar. Tanpa sadar, ia memekik kecil dan melompat senang. Pintu keluaaar~ itu bagaikan pintu menuju surga baginya.
Dan begitu keduanya keluar, Sehun menarik napas panjang, seperti seorang napi yang baru bebas dari penjara.
Saat namja yang menyeretnya itu berhenti ditempat parkir, tepatnya di samping sebuah mobil, Sehun merasa tangannya terlepas. Dan dia langsung saja memeluk erat namja itu.
"AHAHAHA~ terima kasih! Terima kasih! Kau penyelamatku! Akhirnya aku keluar dari tempat itu~" Sehun melompat-lompat kecil masih dengan kedua lengannya memeluk leher namja itu. Tapi tiba-tiba, ia didorong dan punggungnya membentur sisi kiri mobil. Ugh, appo~ apa namja ini tidak suka kata terima kasih? Kenapa dia dibanting begini?
Ia berkedip beberapa kali berusaha berpikir posisinya sekarang. Ia bersandar di mobil dengan namja itu memerangkapnya dengan kedua lengannya di sana. Dan lagi, tubuh keduanya terlalu dekat. Uhmm... ini maksudnya apa?
.
"Kau tahu, ucapan terima kasih tidak akan cukup untukku!" ucap Jongin berbisik didepan wajah sang namja. Ia mengelus pipi putih itu dengan punggung tangannya.
"Lalu kau ingin apa? Uang? Tapi aku tidak membawa banyak uang sekarang!" namja itu terlihat ragu menatapnya. Kenapa? Apa wajahnya menakutkan? Tenang, sayang~ kau akan senang jika bersamanya.
"Panggil aku Jongin. Siapa namamu?"
"Sehun. Oh Sehun!" namja itu menjawab cepat. Sehun? Nama yang cocok dengan orangnya. Sehun, ada sensasi aneh di lidahnya saat ia mengucapkan nama itu, tapi dia suka sensasi itu. Terasa menyenangkan.
"Oke, Sehun-ssi. Kau tidak mengerti sama sekali apa yang kuinginkan, hm?" wajahnya semakin mendekat, kini tangan kanannya sudah bertengger di pinggang Sehun—yang WOW, cukup ramping untuk ukuran namja—dan menggosoknya seduktif.
"Eungh... geli! Hentikan!" Sehun tersentak saat tahu apa yang namja itu inginkan. Apakah ini yang namanya keluar dari kandang buaya, masuk ke kandang macan? Sialan! Namja satu ini ternyata sama saja dengan yang tadi. "Lepaskan aku!"
"Sepertinya akan lebih menyenangkan kalau kau tetap bersamaku!" bulu kuduk Sehun meremang saat merasakan hembusan napas hangat namja itu di telinganya. Ia hanya bisa mengutuk dalam hati karena mau saja dibodohi teman-temannya untuk datang kesini.
.
.
To Be Continue
.
.
a/n: BAHAHAHA~ gw malah buat ff baru. Ya ampun, gak nahan aja pengen buat KaiHun rate M. N akhirnya VOILA~ maaf deh soalnya ini singkat banget! Bagi yang nunggu Spring Devil, sabar ya! Masih dalam proses penulisan. N ini kayaknya ngebosenin banget ya? Sekali lagi, maaaaaf~~~~
Mind to review?