Unique Clocks

.

Disclaimer: One Piece © Eiichiro Oda

.o.O.o.

Waktu di jam dinding membuat pemuda bernama Portgaz D. Ace ini sedang merenung mencari sesuatu tentang sebuah makna dari kejadian-kejadian yang dialaminya kemarin. Sudah lama sekali Ace mencari sesuatu tentang pembalasan dendam Luffy tentang kematiannya. Kematian Ace membuat Luffy semakin terpuruk awalnya dan akhirnya menjadi kuat berkat sahabat-sahabatnya.

Itu bisa dilihat Ace. Apa karena sebuah pembalasan dendam? Kalau benar, kenapa Luffy tidak melakukan hal itu? Apa niat sebenarnya? Apa harus menunggu orang yang membunuh Ace baru melakukan pembalasan dendam?

Dentingan jam dinding di langit putih yang besar membuat selalu melihat ke bawah. Melihat bagaimana peristiwa-peristiwa yang dialami Luffy dan beberapa teman-teman kru Bajak Laut Topi Jerami. Tentu saja diurungkan niat Ace untuk menghampiri Luffy, adik yang sudah dianggap adik kandung.

"Masih melihat adikmu itu, Ace?" tanya laki-laki berusia sangat tua, berkumis bulan sabit putih. Tubuh kekarnya membuat laki-laki bernama Shirohige ini berdiri tegak bak seorang pemimpin.

"Iya," Ace mengangguk. Ace memandang Shirohige. "Apa lebih baik aku menghentikan dia?"

"Kalau itu keinginanmu, kenapa kau tidak melakukannya."

"Aku takut kalau aku mencampuri urusannya," Ace merunduk terus menatap kapal Thousand Sunny berlayar di tengah lautan lewat cermin.

"Kalau tidak mau, tidak usah. Nanti kerinduan Luffy semakin bertambah. Bukannya kita lebih baik berdoa saja untuknya agar dia tidak apa-apa." Shirohige menatap Ace, "Bukankah ada teman-teman kru Topi Jerami yang selalu menemani Luffy kemanapun? Tidak usah mengkhawatirkan dia."

"Mungkin waktu di jam dinding itu akan memperlihatkannya," Ace menengadahkan tatapannya ke jam dinding. "Jam akan menentukannya. Dengan sebuah dentingan detik per detik, menit per menit, jam per jam, membuat aku harus bersabar untuk ke depannya."

"Dan jarum jam dinding akan terus bergerak tanpa henti membuat hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun menentukan kapan tiba waktunya," ujar Shirohige. "Makanya untuk apa diciptakan jam kalau kita tidak bisa melihat waktu."

"Jam itu akan memperlihatkan sebuah waktu di mana semua itu akan terbukti. Bahwa semua kejadian dan peristiwa yang ada selama ini ditemukan sebuah petunjuk untuk terus maju dan belajar. Belajar untuk memahami apa arti penting sebuah peristiwa yang kita alami," kata Ace menutup matanya. Ada rasa lega di hatinya. Dilihat jam dinding terus berdetak, matahari yang tersenyum dan langit biru nan indah.

"Jam memang unik."

The End

.o.O.o.

A/N: Aduuh, apa yang unik dari jam? Kalau memang unik, kenapa tidak buat saja jam unik dengan wajah teman-teman kita? *khayalan ingin menjadi kenyataan*
Jam memang unik. Itulah kenapa kita terus melihat waktu, perlahan-lahan waktu terus berjalan tanpa kita tahu. Untuk itulah kenapa kita punya jam dinding, jam tangan, dan jam di layar ponsel dan laptop. Bisa tahu ini hari apa, bulan apa, dan tahun apa. Jadi, saya bersyukur bisa melihat jam yang diciptakan oleh seorang penemu jam (lupa lagi namanya siapa).

Terima kasih sudah membaca dan saya minta maaf jika ada kesalahan kata-kata di fict ini.

Love,

Sunny (Blue) February

Date: Makassar, 12/08/2012

Published Date: 12/08/2012