Love Virus

Chapter 6

[!] Hati-Hati! Typo bertebaran dimana-mana, mohon dimaklumi

"Ku mohon kai, bangunlah… jangan tinggalkan aku" lirih kyungsoo yang tak dapat membendung lagi air matanya di bawah guyuran hujan.

Sementara lee sonsaengnim malah tertawa lepas. Kyungsoopun cukup bingung, di saat genting seperti ini gurunya masih dapat tertawa seperti itu.

"Ya! Lee sonsaengnim ? kenapa malah tertawa ? apa sonsae tak lihat kalau kai sudah terbaring tak bernyawa huh ?" tanya kyungsoo yang sedikit emosi.

"Aish… percuma aku ikut hujan-hujanan seperti ini kalau hanya melihat sandiwara seperti ini" jawab lee sonsaengnim yang masih di tatap bingung oleh kyungsoo.

"Sandiwara ? maksud sonsaengnim ?" kyungsoo benar-benar tak mengerti maksud dari perkataan gurunya itu.

"Pffffttt… mana mungkin aku meninggalkanmu kyungsoo" Tiba-tiba mata kai terbuka dan tertawa puas.

"M-mwo ? b-bagaimana bisa ? bukankah tadi saat ku dekatkan tanganku ke hidungmu, kau sudah tak bernafas lagi kai-ah ?" kyungsoo masih terkejut melihat kai yang tiba-tiba bangun dan sedang memegangi perutnya yang terasa sakit akibat kelebihan tertawa.

"Haha tentu saja aku menahan nafasku, aku ingin melihat ekspresimu kyungsoo, sungguh mukamu yang ketakutan seperti itu sangatlah lucu" kyungsoopun menatap tajam ke arah kai.

Tiba-tiba tetesan air mata membanjiri kedua pipi milik kyungsoo. Kai yang tadinya sedang tertawapun menghentikan tawanya dan menatap bingung ke arah kyungsoo.

"Hiks… ini tidak lucu jongin… aku sungguh khawatir dengan keadaanmu, tetapi kau hanya bersandiwara ? hiks… apa kau ingin mempermainkanku huh ?" kai yang mendengar isak tangis kyungsoopun langsung menarik pinggang ramping kyungsoo dan mendekapnya dalam pelukan yang menghangatkan tubuh keduanya.

"Uljima... aku hanya ingin membuktikan bahwa kau memang benar-benar mencintaiku, aku tidak bermaksud mempermainkanmu" Kai semakin erat memeluk tubuh kyungsoo yang menggigil karena derasnya hujan.

CHUP

Kai mencium kening kyungsoo dengan penuh rasa sayang. Meskipun hanya sebentar, tapi mampu membuat suasana menjadi hangat, dan juga membuat pipi kyungsoo bersemu merah.

"Neo… nappeun namja… jeongmal nappeun" Kyungsoo memukul-mukul dada bidang milik kai sambil terus menundukkan wajahnya untuk menutupi rona merah di wajahnya.

"Hajima…" Ucap kai yang mulai kesakitan karena kyungsoo tak berhenti memukul dadanya.

Tep

Kai menahan lengan kyungsoo agar tak memukulinya lagi. Kai menatap mata kyungsoo yang masih merah sehabis menangisinya, kyungsoopun ikut menatap mata kai. Bagi kyungsoo, kai nampak lebih sexy di saat rambutnya terguyur oleh air hujan seperti saat ini, jantungnya berdegup kencang tak karuan karena jarak mereka sangatlah dekat. Kai semakin mendekatkan wajahnya ke wajah kyungsoo, dan kyungsoo yang mengerti dengan apa yang ingin kai lakukanpun menjinjitkan kakinya agar bibirnya lebih cepat bersentuhan dengan bibir kai.

"Ya! Apa kalian ingin melakukannya di depan mataku lagi eoh ? Sudah berapa kali kalian melakukannya di hadapanku" gerutu lee sonsaengnim.

"Aish… sonsae mengganggu saja nih, padahal sedikit lagi bibirku menyentuh bibirnya" omel kai. Sementara muka kyungsoo semakin memerah karena ucapan kai.

"Biarin, kalian itu masih kecil, jadi belom boleh melakukan hal macam itu. Oh ayolah, kita masuk bajuku sudah basah kuyup nih, baju kalian juga" ucap lee sonsaengnim.

"Astaga, kalian itu bukan anak kecil lagi. Apalagi lee sonsaengnim, kau itu sudah dewasa! Jangan main hujan-hujanan, cepat masuk" Tiba-tiba sehun datang dan menceramahi ketiga namja yang berada di taman belakang rumah miliknya.

Ketiga namja itu lebih memilih diam daripada harus berdebat dengan sehun yang sangat cerewet. Setelah itu, sehun mengambilkan handuk untuk mereka.

"Kyungsoo, matamu kenapa bisa merah seperti ini ?" tanya sehun sambil meneteskan obat mata ke mata kyungsoo.

Kyungsoo hanya diam. Ia tak mau membahas soal dirinya yang di bohongi oleh kai.

"Baiklah, jelaskan sedang apa kalian bertiga di taman belakang rumahku ?" tanya sehun menginterupsi ketiga namja tersebut.

"Baiklah akan ku ceritakan. Sehabis pergi ke toilet, aku melihat pintu belakang rumahmu terbuka. Ternyata kai sedang duduk di taman belakang rumahmu. Kulihat, sepertinya dia sedang menahan sakit. Saat ku hampiri, ternyata dia memang sedang kesakitan, mungkin karena kyungsoo habis berciuman dengan orang lain selain kai. Virus itupun mulai bekerja" jelas lee sonsaengnim.

"Mwo ? virus apa yang lee sonsae maksud ?" tanya sehun polos.

Glek

"Ups, keceplosan hehe" lee sonsaengnim yang ditatap tajam oleh kyungsoo maupun kai hanya dapat tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

Akhirnya, mereka sepakat untuk memberitahu sehun.

"Jadi, jika sekali lagi kyungsoo berciuman dengan orang selain kai, atau salah satu diantara mereka akan mati ?" ujar sehun yang sangat serius mendengarkan cerita tentang virus itu.

"Ya begitulah... Oh ya sehun, apa para tamu sudah pulang ?" tanya lee sonsaengnim.

"Apa kalian tak punya jam ? ini sudah cukup malam dan lagipula tadi hujan, jadi sudah pulang semua termasuk my baby luhan terkecuali kalian bertiga yang sedang bermain hujan-hujanan di taman belakang rumahku" jawab sehun.

Tiba-tiba handphone milik lee sonsaengnimpun berbunyi.

"Yeoboseo ?"

"Ah ne, gomawo myungsoo-ah"

"Nado"

Pip

Telfonpun dimatikan.

"Ada apa hyungku menelfonmu lee sonsae ?" tanya kai yang merasa nama hyungnya disebut-sebut tadi.

"Dia akan mengantarku pulang, katanya sudah di depan rumah sehun. Jadi aku duluan ya!"

Lee sonsaengnimpun segera melesat keluar rumah sehun.

"Aishh hyung macam apa dia ? bukannya menjemputku dia malah menjemput kekasihnya. Padahalkan kondisiku masih belum stabil" gerutu kai.

"Sudahlah, lagipula myungsoo hyung mana tahu kalau kau habis sekarat ? kau kan membawa motor, jadi untuk apa ia datang kemari selain untuk menjemput lee sonsae eum ?" kai hanya dapat menghela nafas ketika mendengar ucapan sehun.

"Kai, lebih baik aku yang mengantarmu pulang. Kau tidak mungkinkan mengendarai motor dengan kondisi seperti ini ? bisa-bisa terjadi kecelakaan karena kondisimu yang belum stabil. Aku sudah menelfon supirku untuk menjemputku, aku bisa mengantarmu. Motormu dititipkan saja dulu di rumah sehun, otte ?" tanya d.o, dan kai hanya tersenyum menatap wajah kekasihnya itu.

Kaipun menuruti perkataan kyungsoo, ia memasuki mobil mewah milik keluarga kyungsoo. Kai sungguh tak pernah tahu jika kyungsoo sekaya ini, mungkin karena sifatnya yang terlalu misterius bagi kai.

Kai Pov

Saat di dalam mobil milik keluarga kyungsoo, aku hanya terdiam dan merasakan empuknya kursi yang kududuki ini. Baru pertama kali aku menaiki mobil semewah ini, dan dapat ku tebak, ayah kyungsoo pasti sangatlah kaya.

"Aku tak bisa pulang ke rumah" ucapku pada kyungsoo untuk memecah keheningan.

"Eng ? wae ?" tanyanya sambil mengerjapkan mata bulatnya.

"Myungsoo hyung bilang, karena aku pulang larut malam, dia sudah mengunci pagar dan tak akan membiarkanku masuk, dia menyuruhku untuk tidur di luar" bohongku.

"Hyungmu kejam sekali, hhh… mau bagaimana lagi, kalau begitu untuk malam ini kau tidur di apartemenku" ujarnya sambil mempoutkan bibirnya.

Mendengar hal itu, tanpa kyungsoo sadari akupun mengeluarkan evil smirk andalanku. Dia tidak tahu aku berbohong hanya demi tidur bersama dengannya.

"Kai ?" suaranya menyadarkanku dari lamunan.

"Hm ? ada apa ?"

"Mengapa melamun ? ayo turun, kita sudah sampai"

"Ah, Ne"

Other Side

Kris menarik paksa lengan tao untuk masuk ke dalam rumahnya. Setelah kejadian tadi, tao tak henti-hentinya menangis. Tak ada sepatah katapun yang terlontar dari kedua sejoli tersebut, hanya isakan tangis dari bibir tao yang terdengar sangat pilu dan menyakitkan di telinga kris.

"Lepaskan!" tao menghempaskan lengannya yang di cengkram kuat oleh kris. bentakan tao yang cukup keras membuat kris semakin kuat mencengkram lengan tao seakan tak ingin melepaskannya.

"Kubilang lepaskan kris! Aku ingin pulang!" Lagi-lagi tao berteriak sambil menahan air mata yang bergulir tanpa bisa ia kendalikan.

"Dengarkan penjelasanku dulu tao, yang kau lihat bukan seperti apa yang sebenarnya terjadi" Kini kris yang bersuara untuk menenangkan tao.

"Terserah kau ingin bilang apa, tapi jangan pernah dekati sepupuku ataupun aku kris! Sudah cukup selama ini kau selalu mempermainkanku. Kau itu playboy dan tak hentinya menyakitiku, apa kau sudah puas ?" Airmata dari mata tao tak henti-hentinya terjatuh dan membasahi pipinya.

"Kau bukan anak kecil lagi tao, kumohon dengarkan penjelasanku dulu" kris memohon sekali lagi pada tao agar ia mendengarkan penjelasannya.

"Aku membencimu kris. Sangat memben-"

Bruk

"Hmph—" Dalam hitungan detik, kris mendorong tubuh tao untuk merapatkan tubuhnya ke tembok dan membungkam bibir tao dengan bibirnya. Tao yang cukup terkejut dengan tindakan kris yang secara tiba-tiba, membulatkan matanya dan meronta-ronta ingin dilepaskan. Ia memukul-mukul dada bidang milik kris agar kris melepaskan bibirnya. Tapi tak berpengaruh apapun terhadap kris yang semakin menautkan bibirnya dengan bibir manis milik tao. Tao yang merasa kehabisan nafas segera menarik-narik kerah baju kris memberi tanda bahwa ia tak bisa bernafas. Krispun melepaskan tautan bibirnya dan menatap ke dalam mata tao.

"Dengar, kau tahu ? hell yeah aku dilahirkan sebagai playboy yang sangat brengsek. Awalnya aku memang menyukai wajah kyungsoo yang sangat cantik tapi aku lebih memilihmu. Walaupun aku bilang aku menyukai orang lain, tapi percayalah.. I just love you my baby panda. Only you. Kau tahu ? kyungsoo kehilangan ingatan tentang jongin, dan aku berusaha untuk membantu kai memulihkan ingatan kyungsoo. Aku membentaknya dan mendekatkan wajah kami agar ia dapat melihat keseriusan dimataku. Hanya itu, dan tak lebih. Dui bui qi tao, wo ai ni"

Chu~

Dengan cepat tao mencium bibir dingin milik kris, menjinjitkan kakinya, dan mengalungkan tangannya di leher kris. Keadaan berbalik, kini tao yang membuatnya terkejut dengan tiba-tiba mencium bibirnya. Selama ini tao tak pernah menciumnya terlebih dahulu, selalu saja kris yang memulai, mungkin karena tao memiliki sifat pemalu. Kris cukup senang melihat tingkah tao yang cukup agresif saat menciumnya, dan dia hanya diam membiarkan kekasihnya melakukan tindakan yang cukup langka bagi kris.

"Gege, kenapa diam ?" tanya tao yang tidak mendapatkan respon apapun dari kris.

"Aku hanya terkejut melihat tingkahmu" jawab kris jujur.

"Wae? Memangnya kenapa ?" tanya tao lagi.

"Ternyata my baby pandaku ini bisa agresif juga" ujar kris sambil mengusap kepala tao dengan lembut.

Terlihat semburat merah muncul di pipi tao yang semakin membuat manis wajahnya.

"Jangan membuatku malu gege" tao segera menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Kenapa harus malu ? Kau terlihat begitu manis jika seperti itu" Kris mulai mengangkat dagu tao agar dapat meihat wajah manis milik tao.

"Hng… gege…" desah tao ketika kris menciumi rahang dan pipi tao dengan pelan, tapi mampu membangkitkan libidonya.

Ciuman itu terus turun sampai ke leher jenjang milik tao. Ia mulai menghisap dan menggigit-gigit pelan leher tao. Tao hanya dapat mengerang menahan desahan yang keluar dari bibirnya. Kris pun melepaskan ciumannya yang meninggalkan bekas keungguan di leher tao.

"Baby, jangan ditahan. Aku suka mendengar desahanmu" Ujar kris yang menatap tao dengan intens.

"Um, kemana orang tuamu ? apa mereka sedang tak ada di rumah ?" tanya tao yang khawatir.

"Tenang saja, mereka sedang ada urusan dan baru akan pulang seminggu lagi" jawab kris santai.

Kemudian, kris mulai melepas kancing baju tao satu per satu. Sementara tao hanya menatap wajah kris yang sedang serius membuka kancingnya.'Tampan' batin tao. Kris pun menatap balik mata tao. Ia sangat merindukan mata panda ini, bagaimana bisa ia berpaling dari malaikat secantik tao ?

"Ada apa ? apa aku begitu tampan dimatamu ?" Lagi-lagi semburat merah muncul di pipi tao.

"Jangan terus-terusan menggodaku ge. Ya, kau memang tampan" Aku tao.

"Kalau begitu, aku wi yi fan si tampan ini akan menjadi milikmu malam ini baby " Kris menyeringai nakal ke arah tao.

GLUP

Tao hanya dapat menelan salivanya begitu mendengar apa yang baru saja kris katakan. Malam ini akan menjadi malam yang panjang untuknya dan juga kris. Tapi ia akan mungkin, ia sangat menikmatinya.

-Back To Kaisoo-

"Silahkan masuk" Ujar kyungsoo sambil membukakan pintu apartemennya.

"Ini apartemenmu ? kenapa besar sekali ?" tanya kai yang penasaran.

"Ya, apartemen ini khusus dibuat oleh appaku untuk ku tinggali bersama hyungku" jawab kyungsoo sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

"Jadi, kau memiliki hyung ? bukankah kau anak tunggal ?" Kai merasa aneh, bukankah waktu itu kai bilang kalau kyungsoo adalah anak tunggal ?

"Yeah, semua orang mengira aku anak tunggal, padahal aku memiliki hyung yang sangat menyayangiku. Hanya tao yang tahu, dan sekarang, kau tahu" jawab d.o enteng.

"Lalu dimana hyungmu ?" tanya kai lagi.

"Dia tidak akan kembali. Kau tahu ? appaku sangat membencinya, appa selalu bilang bahwa dia bukanlah hyung yang baik untukku. Dimata appa, hyungku selalu saja salah. Aku tidak mengerti mengapa appa selalu saja membencinya. Tapi aku tahu, hyung itu baik, bahkan dia selalu menyayangiku dengan tulus. Sejak appa mengusirnya, ia tak pernah kembali" jelas kyungsoo.

Mata kyungsoo sudah berkaca-kaca dan terlihat kerinduan yang mendalam. Kai yang melihat itu, langsung memeluk tubuh mungil itu.

"Uljima, aku di sini. Jangan menangis lagi" Kaipun membelai dengan lembut rambut kyungsoo.

"Ne, aku tak menangis. Sekarang, ayo ganti baju" Ucap kyungsoo sambil tersenyum manis pada kai.

Kyungsoopun memberikan baju hyungnya untuk dipakai oleh kai. Ia berganti pakaian di dalam kamar, sementara kai berganti di kamar mandi dekat ruang tamu.

Tok Tok Tok

"Kyungsoo, apa kau sudah selesai ganti baju ?" kai mengetok pintu kamar kyungsoo dan menunggu jawaban dari kyungsoo.

"Ne" jawabnya singkat.

"Boleh aku masuk ?" tanya kai lagi.

"Um, ya masuklah"

Kaipun membuka kenop pintu kamar kyungsoo. Damn! Baju yang dipakai kyungsoo terlalu tipis dan agak kebesaran sehingga leher mulusnya terekspos begitu saja. Bahkan paha mulusnya dapat terlihat karena celana yang begitu pendek. Kai hanya dapat menelan salivanya menahan pikiran pervert yang ada di otaknya. Kyungsoo memang sangat jarang kedatangan tamu, makannya dia hanya memakai pakaian seadanya yang nyaman baginya. Kaipun menatap tubuh kyungsoo dengan intens.

"Ada yang salah dengan pakaianku eoh ?" kyungsoo yang merasa ditatap seperti itu oleh kaipun mulai bertanya.

"A..Ani, tidak ada yang salah" Ucap kai terbata-bata menahan hawa nafsunya.

"Baiklah, kau bisa tidur di kamar hyungku" Kyungsoopun memegang lengan kai dan membawanya menuju kamar hyungnya.

"Kau bisa tidur disini. Kamar ini dulunya adalah kamar hyungku" ujar kyungsoo sambil menyalakan lampu kamar.

"K..Kamar ini…." Kai yang melihat ruangan kamar setelah lampu menyala langsung teringat dengan suatu kejadian.

"Wae ? ada apa dengan kamar ini ?" tanya kyungsoo.

"Sepertinya aku pernah kemari, tapi aku lupa" jawab kai sambil mengingat-ingat.

"Hm ? rasanya aku baru pertama kali mengajakmu ke apartemenku" kyungsoopun ikut berfikir.

"Lupakan" ujar kai santai, tapi diapun masih memikirkannya.

Kai mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar. Nampaknya memang ia pernah berada di kamar ini, tapi ia tak ingat kapan dan bagaimana bisa. Pandangannya tertuju pada sebuah gitar yang cukup menarik perhatiannya.

"Hyungmu suka bermain gitar ?" Kaipun mengambil gitar itu dan duduk di atas ranjang bersama kyungsoo.

"Ya, dia selalu bernyanyi dan bermain gitar ketika aku sedang bersedih" jawab kyungsoo sambil mengingat masa lalunya.

"Kalau begitu, biarkan aku menghiburmu" Ujar kai sambil menatap manik mata kyungsoo cukup dalam.

Lalu, kai mulai memainkan gitar tersebut dan menyanyikan sebuah lagu.

Baby don't cry, tonight
어둠이 걷히고 나면
Baby don't cry, tonight
없었던 일이 될 거야

물거품이 되는 것은 니가 아니야,
끝내 몰라 야 해 던

So baby don't cry, cry
내 사랑이 널 지킬테니

[Baby don't cry, tonight
After the darkness has lifted
Baby don't cry, tonight
It'll be like nothing ever happened
You will never become a bubble,
In the end you don't have to know
So baby don't cry, cry
For my love will protect you]

Tes.. Tes.. Tes..

Air mata kyungsoo tak henti berjatuhan. Kai yang melihat itupun bingung kenapa kyungsoo malah menangis, padahal kai hanya ingin menghiburnya.

Grep

"Gomawo jongin-ah, terimakasih atas semuanya, terimakasih sudah mencintaiku" Kyungsoopun memeluk tubuh kai dan menangis dalam dekapan tubuh kai.

"Justru seharusnya aku yang berterimakasih, kau memberi warna dikehidupanku, dan tak perlu berterimakasih atas cintaku untukmu, itu semua anugerah" ucap kai tulus.

Kai menatap mata indah milik kyungsoo dan mendekatkan wajahnya dengan wajah kyungsoo. Ia mengecup bibir kissable kyungsoo sekilas dan kembali menatapnya.

"Kau adalah hal terindah yang pernah ku miliki. Saranghae"

Wajah Kyungsoo memerah walau samar-samar karena ucapan kai barusan. Kai kembali menyerang bibir ranum milik namja bermata bulat itu. Ia memanggut, menghisap dan menikmati setiap inci bibir kekasihnya tersebut. Dan kyungsoopun membuka mulutnya agar dapat memperdalam ciumannya. Kai mulai memasukkan lidah hangatnya ke dalam mulut kyungsoo, mengeksploitasi apa yang ada didalam mulut kyungsoo. Lidah kai dengan lincah bermain di dalam mulut kyungsoo, mengitari setiap ruas gigi di dalam mulut kyungsoo, membuat Kyungsoo mengerang tertahan karena sensasi didalam mulutnya.

"Mmmmpppphhhh… kaihhh nado saranghae ssshhh," erang kyungsoo dalam ciuman mereka berdua. Membuat kai tersenyum dalam hati dengan reaksi kyungsoo.

Kai menekan-nekan lidah kyungsoo, untuk bertarung dengan lidahnya. Kyungsoopun mengerti dan mulai membelit lidahnya dengan lidah kai. Tapi tentu saja dalam hal ini kai lebih unggul daripada kyungsoo. Hal itu membuat lelehan saliva mulai mengalir dari sudut ujung bibir kyungsoo maupun kai.

Kyungsoo mengerang dengan pelan saat kai melepaskan tautan bibir mereka, tapi dengan cepat erangan kyungsoo menjadi sebuah desahan nikmat saat lidah kai mulai menelusuri wajah kyungsoo. Lidah Kai mulai turun menuju leher jenjang kyungsoo, memberikan beberapa ciuman, hisapan, dan gigitan kecil sehingga leher mulus itu terdapat bercak merah. Mata bulat kyungsoo tertutup dengan mulutnya yang terus mengeluarkan desahan demi desahan dan juga meneteskan saliva saat kai memberikan rangsangan padanya.

"Kau tahu ? aku memang pernah ke kamar ini sebelumnya" ucap kai sambil mengatur deru nafasnya yang memburu.

"Maksudmu ? bukankah ini pertama kalinya kau datang kemari ?" tanya kyungsoo yang kebingungan.

"Yeah, aku ke sini di alam mimpi. Kau ingat aku pernah bercerita bahwa kita melakukan 'itu' di sebuah kamar apartemen ? dan di sinilah tempat itu" (baca chap 2)

"K..kau serius ?" sontak kyungsoo membulatkan matanya tak percaya.

"Ya, ayo kita bercinta. Dan virus itu akan hilang" ucap kai santai.

Kyungsoo masih mencerna apa yang dikatakan kai barusan, sementara kai mulai membuka bajunya dan juga baju kyungsoo. Setelah kai membuang baju mereka berdua ke sembarang tempat, dia bisa melihat kulit putih kyungsoo dan juga bentuk tubuhnya yang terbentuk sempurna bahkan lebih indah dari lekuk tubuh seorang yeoja. Lalu ia meniduri kyungsoo di ranjang tersebut. Kyungsoo yang mulai sadarpun menutupi dadanya dengan kedua tangannya.

"Ya! Kau mau apa huh ?!" Kyungsoo terlihat ketakutan.

"Tenang saja, ku pastikan kau akan menikmatinya kyungie~" ucap kai meyakinkan.

Lalu, kai memberikan ciuman pada dada bidang kyungsoo. Mata kai kini tertuju pada salah satu nipple kemerahan milik kyungsoo, dan dengan segera menjilati puting tersebut dengan lidah hangat miliknya. Dan satu tangan kai memainkan nipple kiri milik kyungsoo. Desahan yang keluar dari dalam mulut kyungsoo pun makin terdengar keras dan tak terkendali.

"Aaaakkkhhh nnggghhhh" Kedua tangan kyungsoo meremas pelan rambut hitam legam milik kai, mengisyaratkan bahwa kini dia tengah menikmati apa yang dilakukan oleh kai.

Tanpa kyungsoo sadari, satu tangan kai turun dan menelusuri lekuk tubuhnya. Kyungsoo merasakan tubuhnya bagai tersengat listrik dan menggelinjang hebat ketika tangan kai menyentuh kejantanannya yang masih terbungkus celana. Kaipun meremas dengan pelan, tapi mampu membuat desahan dari bibir kyungsoo semakin keras.

"Sssshhh hhhnnggg aaakkhhh" Desahan dari bibir kyungsoopun tak dapat di kendalikan. Kai melepaskan bibirnya pada nipple kyungsoo, lalu beralih ke telinga kyungsoo.

"Milikmu sudah mengeras eoh ? Kau menikmatinya kyungie ?" bisik kai seduktif sambil menjilati telinga kyungsoo sesekali menggigitnya.

Tanpa menunggu jawaban dari kyungsoo, kai mulai membuka celana kyungsoo. Tapi sebelum ia sempat membuka celana kyungsoo, tiba-tiba…

BUGH!

Sebuah pukulan yang cukup keras mengenai wajah tampan milik kai. Seseorang memukul wajahnya dengan keras dan membuat tubuh kai terjatuh di ranjang.

"Singkirkan tangan kotormu dari 'kyungsooku'" Ujar namja tersebut.

apa katanya ? 'kyungsooku' ? hanya aku dan suho yang biasanya memanggil kyungsoo seperti itu tapi orang ini bukan suho, siapa dia ? Batin kai.

TBC

Akhirnya part 6 selesai. Mohon maaf updatenya lama banget, soalnya lagi sibuk banget belakangan ini, pr juga numpuk, beginilah derita anak sma ;w; *readers: ga usah curhat deh lu thor* Btw chap selanjutnya abang acheng muncul (y) siapakah abang acheng (?) ih… lu pada kepo nih *readers: kalo ga mau ngasih tau ga usah ngomong deh lu thor-..-* kasian gua sama si kai, kayaknya tiap mau yadongan ada aja kendalanya HAHA #ditabok

Balasan Review:

fifian160: Iya, kasian emang si kkamjong tapi entah kenapa saya demen banget nyiksas dia /eh ._.

kyungier: Alurnya kecepetan ya ? hehe maap abisnya saya pengen cepet-cepet menyudahi sudo moment (?) tapi di chap 5 emang sengaja lebih banyak sudo momentnya, kan di chap 4 udah di ingetin (?) btw halaman depan rumah sehun sama halaman belakang rumah sehun beda loh ._.

Rianti-Haehyuk Fishy: Iya, kai ga mati kok, ini udah author idupin .u.

Anonymous: Wkwk saya juga emosi bikinnya (?) baca comment kamu juga bikin tegang #apaini makasih udah baca dan review :3

Guest: Tenang aje, sudo ga bakal ncan kok, hehe tapi di chap selanjutnya bakal ada pengganggu baru (?) eh bacon jangan di banting, mending lempar ke kamar author /eh kris mah gundulin aje biar palanye terang kayak bohlam ._.

Byun Lalla Chan EXOtics: Kai ga koit kok, tenang aje wkwk oh ya, makasih udah read and review :3

Jaylyn Rui: nggak kok, kai ga meninggal, iya gapapa kok, makasih udah read and review :D

Lee Dong Hwa: maaf ya baru lanjut hehe iya aku juga penasaran (?) gomawo :3

cmutzninot: ati gua juga sakit bikinnya (?)

meiryu: lol, kasian atuh krisnya wkwk iya, makasih udah read and review :3

Brigitta Bukan Brigittiw: iya, kai ga mati kok, tao emang temenan sama sehun. Duh jangan dong, ntar leader exo-k siapa wkwk

BabySuLayDo: kai ga mati kok, Cuma pura-pura doang, iya satu kali lagi beneran mati dah wkwk

Reishipper: iya, kainya ga mati kok

Wulansari: sorry baru lanjut lagi, iya jamuran nih hehe .u.

RitSuKa-HigaSasHi: kenapa dipotong ? ya karena sudah waktunya tbc menghampirinya (?) kainya ga meyot kok. Iya, ini udah di lanjut hehe makasih udah read and review :3

wulandarydesy: ga mati kok, cuma sekarat .-. sip, ini udah di lanjut

: iya, kasian ya liatnya, tapi saya senang menyiksanya wkwk

pokerfaceHun: ampe chap 50 ? buset gempor dah gua .-.

HunHan's wife: Iya, ini udah lanjut kok hehe

Jennychan: Belom kok, iya ga nyangka suho begitu /eh

Riszaaa: asek, emang gua ngegemesin ? #kepedean iya sama! Suka juga waktu kai cemburu hihi ini baru update ._.

hwang hee yeon: Cuma pura-pura dong kok, hehe iya gapapa makasih udah rnr :3

chen clouds: sudah dibangkitkan kembali kok si kai, iya, gua juga suka kaisoo :3 sip, thanks udah rnr

ohristi95: Iya, kan dia orang ketiga gitu. Sip, ini udah lanjot, thanks for rnr :3

laladwiputri: Idup lagi kok :D

Thanks all readers, mind to review again ? :3