Disclaimer by Hiro Mashima
Matanya terbuka pelahan-lahan, memantulkan ruangan temaram yang di dominasi warna hitam setiap sudutnya. Kepalanya terasa sakit juga kosong. Ia tak mampu mengerakan tubuhnya yang terasa kaku semuanya.
"Akhirnya kau bangun juga." Pria itu merundukan tubuhnya melihat apakah tuan putrinya baik-baik saja.
"Siapa Kau?" kata pertama yang terlontar dari bibirnya dan tenggorokannya yang terasa kering, kepanikan mulai melanda dirinya dengan isi kepala yang begitu kosong, "Siapa aku?"
.
Losing Lucy
.
"Kau memang benar-benar satu hati dengan mereka." pria itu berdiri dengan jubah hitam yang serasi dengan ruangan di sekelilingnya, dia benar-benar tidak menyangka mereka selamat dari serangan Acnologia dan tertidur selama tujuh tahun, begitu pula gadis yang terbaring di hadapannya ini.
"Apa maksudmu?" gadis itu berusaha keras menggerakan tubuhnya yang terasa kaku, semakin ia berusaha kepalanya mulai terasa sakit.
"Bukan apa-apa." pria itu sekarang duduk di samping tempat tidurnya yang besar, dia menampakan wajahnya dengan jelas sekarang. Gadis itu merasa mengenalnya tapi tidak muncul satu nama pun dalam ingatannya termasuk namanya sendiri, kepalanya terasa sangat kosong dan menyakitkan. Perasaannya tersayat-sayat ketika ingatannya ketika sebuah sosok muncul dalam kepalanya, sosok dengan rambut merah muda dan cengiran yang memamerkan taringnya yang lebih tajam dari orang kebanyakan.
"Kalau begitu siapa kau dan siapa aku?" gadis itu tidak sepenuhnya percaya pada orang yang ada di depannya sekarang. Ia menyembunyikan bayangan itu untuk diingatnya lagi nanti.
"Kau lupa Eliza?" katanya lembut sambil mengulurkan tangannya menyelipkan rambut pirang gadis itu, "Ini aku Zeref, aku suamimu."
.
.
.
Fairy Tail menjadi guild yang sangat kecil dengan tawaran kasus kecil dengan jumlah sedikit. Setelah 7 tahun di tinggalkan para anggota intinya, Fairy Tail benar-benar menjadi guild yang tidak diperhitungkan lagi di Fiore. Master Makarov, Mirage-san dan Erza datang mengunjungi beberapa guild yang sering beramah- tamah ke guild mereka dulu saat ia tak ada tapi keramah-tamahan mereka sambil merusak barang-barang guild dan meremehkan para anggotanya mewajibkan master Maakarov datang dengan tujuan beramah-tamah sesuai pengertian mereka. Macao meralat kata beramah-tamah pada kunjungan mereka karena pada akhirnya akan seperti balas dendam atau memang itu adalah balas dendam karena ketiga penyihir terkuat Fairy Tail bahkan juga di perhitungankan oleh penyihir yang lain, mereka meninggakan guild kunjungan mereka dalam keadaan rusak parah.
Sampai saat ini Natsu belum berniat mengambil satu pekerjaan pun sedangkan Happy terkadang pergi dengan Wendy dan Charle agar untuk mendapat uang karena Natsu yang mogok bekerja dan selalu mengurung diri dalam rumah mereka. Kerjanya hanya tiduran berayun-ayun diatas hamuknya sambil memperhatikan benda-benda kenangan mereka bersama Lucy. Tidak ada yang tahu kecuali Happy kalau Natsu gemar mengoleksi benda-benda aneh tapi memiliki kenangan baginya. Lucy pun tidak mengetahui ini barang kali, pikir Happy. Ia menempelkan tanda tangan Salamander dimana saat mereka pertama kali bertemu, lembaran kasus pertama mereka yang diselesaikan itu tertempel di dinding dengan sebuah catatan kecil dibagian bawah 'kasus pertama yang diselesaikan dengan Lucy', setelan maid yang di pakai Lucy untuk menyamar pada kasus kedua mereka, kalung dari pulau Galuna dan banyak lagi sehingga rumahnya semakin penuh dan berantakan saja. Hobinya mulai menggila saat mereka bersama Lucy Natsu mengambil apapun yang dianggapnya bagus. Laki-laki dengan rambut merah muda itu merogoh isi saku celananya dan menarik tas coklat kecil di dalamnya. Kunci-kunci milik Lucy yang ia tak bisa membukanya karena bukan dialah yang melakukan kontrak dengan para roh bintang di dalamnya. Biasanya para roh itu akan muncul walaupun tanpa Lucy panggil tetapi tidak ada satupun dari mereka yang muncul kembali membuatnya merasa khawatir dengan keadaan Lucy. "Apa dia sudah bertambah tua 7 tahun dariku?" tanyanya pada tas coklat itu.
Clek.
Suara pintu dibuka, Happy masuk sambil membawa tiga ikan matang yang sudah tertetesi liurnya, "Natsu, makanlah…" dengan nada yang yang begitu sedih ia ingin Natsu kembali bersemagat seperti dulu. Dia paham Natsu begitu sakit mendapati Lucy yang diambil depan matanya dan ia tidak bisa melakukan apa-apa, tapi Happy tidak menyangka bahwa Natsu lebih terpuruk dibanding saat Lisana dinyatakan meninggal. Natsu bukan sekedar menyukai Lucy tapi dia –
Happy kaget ketika Natsu yang melompat dari tempat tidurnya yang tergantung antara dua pohon yang tumbuh tinggi di tengah rumah mereka, dia langsung manarik tubuh Happy membuat ikan-ikannya bejatuhan. Natsu memeluknya dengan sangat erat dan perasaan bersalah karena menghiraukan teman setianya membiarkannya kelaparan.
"Maafkan aku Happy." tapi bagi Happy ini sangat aneh kerena Natsu bukan seorang yang melankolis, adegan ini benar-benar tidak pernah terpikir dalam benak Happy sampai-sampai ia tak tahu harus bicara apa.
"Kau mau memancing? Hee…" Natsu sudah menurunkan Happy dan ceringan lebar sudah datang kembali padanya tapi Happy menyadari kalau cengiran itu tidak sampai pada matanya.
"Baiklah! Sebaiknya kita makan dulu ikan-ikan ini." Happy menungut lagi ikan-ikannya yang berserakan di lantai.
.
.
.
Makarov duduk diatas meja bar sambil memilin-milin kumisnya, kembalinya mereka dari Tenroujima tidak sepenuhnya mengembalikan reputasi Fairy Tail sebagai guild terkuat di Fiore dibuktikan dengan masih kurangnya kasus-kasus yang datang untuk guild itu. Kasus dengan nilai terbesar saat ini hanya mencapai 5.000 permata saja biasanya mereka bisa mengumpulkan kasus dengan nilai yang lebih tinggi. Bahkan papan kasus S class kosong melompong.
"Tidak ada pekerjaan yang cocok untukku sekarang ini." Gray benar-benar kehilangan gairah karena tidak ada kompetiter yang dianggapnya paling menyebalkan, Natsu.
Brak!
Pintu guild terbuka menampakan Lyon dan kawan-kawannya saat di pulau Galuna datang dan sekarang mereka sudah bergabung dengan guild Blue Pegasus. Entah apa yang membawa mereka kemari tapi Lyon berbelok dulu untuk sekedar menyapa dan mencium tangan Juvia yang membuat Gray sedikit kesal.
"Hei ada apa Kau datang kemari, hah?" Gray marah karena kedatangan Lyon dengan maksud tak jelas lebih baik tidak usah datang sama sekali karena mempersempit guild kecil mereka ini.
"Gray-sama cemburu pada Juvia…" Juvia berkata dengan latar yang berubah merah muda dan hujan hati.
"Aku kemari untuk memberi tahu tentang Grand Magic Turnamen." sesaat semua diam menahan napas karena sepertinya itu turnamen yang menarik.
Brak!
Sekali lagi pintu dibuka dengan keras, kini Natsu berada diambangnya. "Halo semuanya!"
"Lyon lanjutkan…" perintah Makarov membuat sapaan hangat Natsu dihiraukan.
"Eh…" protes Natsu dan Happy ditiup angin dingin.
"Gran Magic Turnamen akan membuktikan siapa guild terkuat di Fiore dengan hadian yang cukup baik." Lyon memberi informasi yang mencerahkan pikiran Makarov yang kalut karena mendapati guildnya menjadi guild kecil yang terbuang.
"Baiklah kita akan mengikuti Turnamen itu!" seru Makarov seraya berdiri mengacungkan jadi telunjuk dan jempolnya keatas udara disusul dengan seluruh anggota guild dengan teriakan 'Yeah!' yang menggeparkan.
"Dan satu lagi," ucap Lyon melirik kearah Natsu yang masih mengacungkan tangannya dan dibalas dengan tatapan bingung pemuda itu, "Turnamen ini mengarah pada petunjuk dimana Zeref berada sekarang."
Suasana langsung berganti begitupun dengan semangat Natsu, matanya kini benar-benar menyala penuh semangat untuk pergi ke Turnamen itu dan menemukan Zeref untuk membawa Lucy kembali. Semua sadar akan hal ini, semua orang yang ada disana mengesampingkan ambisi menjadi guild terkuat sekarang tetapi mencari jejak Zeref dan membawa salah satu rekan mereka pulang, Lucy Heartfilia.
"Waktunya masih panjang, kalian dapat berlatih dulu untuk melawan kami nantinya." Lyon berkata sombong tepat diwajah Gray yang terlihat tidak terima.
"Tentu saja aku akan mengalahkanmu disana." Balasnya dengan gigi-gigi yang berubah runcing dan kepala yang membesar.
Lyon hanya ingin menyampaikan pesan Masternya untuk memberi tahu mereka tentang Turnamen ini dan melangkah pulang tentu saja setelah membelokan langkanya untuk berpamitan denga Juvia dan mencium tangannya lagi.
"Cepat pulang!" Gray menendang pantat Lyon keluar dari guild secara paksa diikuti pengikutnya yang setia berlari mengejar tubuh Lyon untuk menangkapnya agar tidak menyentuh tanah.
"Gray-sama cemburu pada Juvia…" lagi-lagi latarnya berganti merah muda dengan hujan hati yang lebih deras.
Semua menoleh pada Natsu yang yang terbakar seluruh tubuhnya, "Tunggu aku Lucy." Desisnya tertahan.
Tobecontinue
Ah~ lagi-lagi terlalu pendek kan? Terimakasih sudah membaca dan tolong kritik yang jelas agar saya tahu dimana saja kesalahannya. Terimakasih sudah membaca! *Dah dah dari perahu*