Baekhyun = Chanyeol ?!

Author : Mir

Cast : Baekhyun, Chanyeol

Support Cast : All of member EXO

.

.

Balesan review di chapter 6 :

tiikaaa : hehe bener, Xiumin nggak cocok marah2 kayak gitu! wajah nya Xiumin kan imut-imut kayak Mir gitu #plak

kalau Baekhyun milih Chanyeol, jiwa mereka blm langsung tertukar.. harus nyatain perasaan masing2 dulu ^^ makasih udah dukung cerita sampai akhir ne :')

Jaylyn Rui : ini update nya setahun loh, kelamaan gak? hehehe

di chapter 7 ini udah tamat kok ^^

Park Ri Yeon : ne gwenchana ^^

happy ending nggak ya? baca aja deh ^^

Kan Rin Rin Chen Min : CHAP 7 TAMAT KOK ._.d #bales capslock juga #plak

mari berdoa untuk Chanyeol!

bebe fujo : sequel lagi? siapa lagi yang jiwanya mau ditukar? xD

BabyBlue1902 : keadaan baekki tergantung dengan baekki milih pintu yg mana :'

Brigitta Bukan Brigittiw : TaoRis penggemar film india tuh (?) nee, makasih atas dukungan nya ^^

myjongie : ne udah lanjut ^^

KaiDo Ship Fanboy : iya ini udah lanjut, jangan frustasi (?)

kaka cloud24 : soalnya chanyeol nggak pengen baekhyun dibully ama fans2 nya, makanya dia jadi jahat gitu ke baekhyun ^^

andwae! jgn buat Mir merana T^T

nee, salam kenal reader baru! mir imnida ^^

ICE14 : gapapa, mir juga sering kyk gitu (?) #plak

amiin ^^

bikin yg vers sulay? lihat nanti ne ^^ makasih atas dukungan nya ^^

widyaokta : ne ini udah lanjut ^^

algi andra : ahh jinja? gumawo nee :D

NoName : udah dong, Xiumin kan hebat :3

Byun Lalla Chan EXOtics : waa nggak nyangka ada author nge-review disini!

Mir penggemar Lalla loh xD

ne gumawo dukungan nya, semoga nggak ngecewain ^^

Guest : Lay dan Luhan jiwa nya dituker? lihat nanti ne, kalau bisa Mir bikin ^^

KKAMJONG SEXY LIPS : maafkan diriku yang tidak bisa bikin suasana sedih T_T makasih saran nya :')

Bekyun kw : nee gumawo dukungan nya ^^

miethaekyun : kayak nya pada banyak yg suka liat Tao tersangkut di pohon, hehehe

Guest : semoga happy ending (?) gumawo dukungan nya ^^

Ocha CloudSomnia : hehe kecepetan ya? ._.

hmm gender mir dirahasiakan (?) mau panggil hyung, noona, dongsaeng terserah aja xD

KEEPBEEF CHIKEN CHUB : tidak, mir org bukittinggi (?)

jinja? gumawo dukungan nya ^^

BaekRen : taudah, anak2 exo kreatif bgt sampe kepikiran tao goreng xD

ne gumawo dukungan nya ^^

Lee RinJi : ne mir usahain happy ending (?)

bijoppa (chapter 1) : itu terinspirasi dari spongebob ._.v

Historia Rain : salam kenal reader baru ^^ *bow* ne gumawo dukungan nya ^^

.

.

.

Huaaaa maafin Mir yang telat update sampai setahun (?)

Akhirnya nyampai ke ending juga ya :')

Nggak nyangka panjang juga sampai ke chapter 7, padahal Sehun - Kai cuma 3 chapter

Masa sequel lebih panjang dari cerita asli?

Gaje ah.

Tapi, tanpa dukungan dari readers, ff ini tidak mungkin akan lanjut sampai ending terakhir :')

Nyok cekaidot!

.

.

Bawah alam sadar Baekhyun

PLASH!

"GYAAAAA!"

BRUK!

Tao terjatuh dengan tidak elit kedaratan. Untung saja ia terjatuh di atas rumput empuk yang untung tidak membuat tulangnya patah. Tao berusaha bangkit dan melihat sekitar.

"P-padang bunga?" gumam Tao tidak percaya. Sekarang ia telah berada di bawah alam sadar Baekhyun, alias di mimpinya Baekhyun. Tetapi Tao sama sekali tidak menyangka latar mimpi nya Baekhyun adalah padang bunga yang sangat indah.

"Baekhyun... kau itu namja, tetapi mimpi nya malah di taman bunga. Ckck," ucap Tao geleng-geleng sambil berusaha berdiri.

Tao mengarahkan padangan nya untuk mencari Baekhyun. Padang bunga ini sangat luas!

"BAAAEKHYUUUUUUUNNNNNN!" teriak Tao sangat keras, suara nya sampai bergema. Tetapi tidak ada sahutan sama sekali.

"Ck, masa aku harus nyari dia di padang bunga yang luas ini?" ucap Tao entah pada siapa. Tetapi mau bagaimana lagi, kau tidak punya pilihan lain Tao -_-

.

.

.

CHAPTER 7

Rumah Sakit 'Shawol'

"Kenapa kita nggak boleh jenguk Chanyeol kedalam? Toh didalam juga nggak ada suster atau dokter!" kesal Lay sambil mengepalkan tangannya. Suho dan Luhan menatap Lay malas.

"Pikirkan kondisi Chanyeol yang sedang koma, Yixing-ah! Apa jadinya jika dokter membolehkan kau yang tidak bisa diam itu masuk kedalam? Bisa-bisa kondisi Chanyeol malah tambah semakin parah!" sahut Suho sudah tidak tahan dengan ocehan Lay.

"Apa kau bilang hah?!"

"Dasar tuli, apa kau tidak dengar apa yang kubilang tadi?"

"Berani nya kau menyebutku tu—"

"YA! SUHO, LAY! TAK BISAKAH KALIAN SADAR BAHWA KITA SEDANG DI RUMAH SAKIT?!" teriak Luhan berusaha menenangkan kedua sahabatnya. Menenangkan? Suara nya malah membuat rumah sakit tampak semakin ribut.

"L-Luhan hyung sabar..." ucap Sehun sambil memegang tangan Luhan. Mencari kesempatan dalam kesempitan eoh?

"Ckck, kalian bertiga ini, bisa-bisa kita di usir oleh pihak rumah sakit karena sudah membuat keributan. Lebih baik kita sabar menunggu, sampai dokternya mengijinkan kita untuk menjenguk Chanyeol.." ucap Kris bijak, membuat yang lainnya terdiam.

"N-ne Kris..." sahut Suho, Lay dan Luhan bersamaan.

Chanyeol sama sekali tidak berkutik dari tadi. Ia hanya diam sambil merenungi bagaimana nasibnya kedepan.

Tap tap tap

Terdengar bunyi langkah, membuat keenam namja disana menoleh. Ternyata itu adalah langkah milik Xiumin.

"Dr. Xiumin?" panggil Sehun.

"Dokter, tunggu dulu!" teriak Chanyeol yang langsung beranjak dari kursi nya, lalu menarik Xiumin menjauhi sekumpulan namja yang kini tengah menatap mereka bingung.

"Kenapa Baekhyun membawa Dr. Xiumin pergi?" tanya Luhan yang disahuti gelengan oleh namja-namja yang tersisa.

.

.

"Waeyo Chanyeol? Aku ingin memeriksa keadaan Baekhyun!" ucap Xiumin tergesa-gesa.

Dari cara Xiumin memanggil nama Chanyeol, Chanyeol langsung tahu ternyata Xiumin sudah tahu tentang pertukaran jiwa yang terjadi antara dirinya dan Baekhyun.

"Jangan masuk kesana hyung.. sekarang Tao sedang memasuki alam bawah sadar Baekhyun, jangan diganggu dulu." bisik Chanyeol pelan ke Xiumin.

Awalnya Xiumin sedikit kaget mendengar pernyataan Chanyeol barusan. Tetapi tak lama kemudian kekagetan itu tergantikan dengan senyuman manis yang tersungging di bibirnya. Ia sangat bersyukur ternyata dongsaeng nya masih punya rasa tanggung jawab.

Xiumin pun sedikit membungkuk dihadapan Chanyeol. "Maafkan keusilan Tao, setelah kalian kembali ke tubuh masing-masing nanti akan kuhukum dia."

Melihat sikap Xiumin, Chanyeol menjadi sedikit canggung. "Eh, gwenchana hyung.. kalau seandainya nanti kami tidak bisa kembali ke tubuh masing-masing, tolong tetap hukum penyihir muda itu."

Xiumin menatap Chanyeol bingung. "Kenapa kau tidak yakin akan kembali ke tubuh mu?"

Chanyeol tersenyum miris. "Karena aku yakin Baekhyun tidak akan memilihku."

.

.

.

Bawah alam sadar Baekhyun

Sudah hampir sejam Tao terus berjalan mengitari padang bunga, tetapi ia tidak kunjung menemukan Baekhyun. Sudah berkali-kali ia hampir berniat untuk menyerah saja, tetapi begitu mengingat wajah menyedihkan(?) Chanyeol, niat itu langsung menghilang.

"Ahh, dimana engkau Baekhyun?" tanya Tao lemas.

Seperti mendapat jawaban dari pertanyaan nya barusan, tiba-tiba Tao melihat namja yang ia cari sejak tadi sedang duduk memetik bunga-bunga yang indah. Senyuman Tao mengembang. Ternyata pencarian nya tak sia-sia!

"Baekhyun-ah!" teriak Tao gaje sambil melambai-lambai.

Baekhyun memutar kepala nya kebelakang kaget. "T-Tao?!" dengan secepat kilat ia hempaskan bunga-bunga yang sudah ia rangkai rapi itu ke rumputan. G-gawat, mengapa penyihir itu ada disini? Aduuh, hobi ku yang suka merangkai bunga jadi ketahuan deh! Rutuk Baekhyun kesal.

Melihat itu, smirk milik Tao muncul.

Baekhyun pun menghampiri Tao dengan tatapan tajam nya. "Berani kau bilang tentang apa yang kau lihat barusan ini kepada siapa pun, ku BUNUH kau!" ancam Baekhyun sungguh-sungguh dengan penekanan kuat di kata 'bunuh'. Bagaimana pun, Baekhyun tetaplah namja yang tidak mau diejek karena mempunyai hobi merangkai bunga. Meski itu adalah kenyataan -_-

"N-ne, aku janji nggak bakal bilang siapa-siapa! Suer!" ucap Tao sambil memunculkan jari telunjuk dan tengah nya, menyatakan 'damai'.

Tentu saja Baekhyun tidak percaya begitu saja dengan ucapan Tao. "Benarkah? Kau berjanji?" tanya Baekhyun meyakinkan.

Tao mengangguk pasti. "Ya, dengan satu syarat." Lanjut Tao.

Baekhyun menghelakan napas. Sudah kuduga. Batinnya.

"Apa syarat nya?" tanya Baekhyun sambil mempoutkan bibirnya.

"Ya! Jangan menunjukkan wajah jelek seperti itu! Persyaratan yang kuberikan mudah kok. Kunci nya, kau harus jujur."

"Kapan sih aku pernah bohong?"

"Diam lah. Begini, apa kau tahu kalau sekarang ini kita berada di bawah alam sadarmu?" tanya Tao.

Baekhyun mengangguk. "Ne, aku sudah terjebak disini selama beberapa hari. Yang aku pertanyakan adalah, bagaimana bisa kau masuk kesini?"

"Tentu saja menggunakan sihir! Aku pun akan mengeluarkan mu dengan kekuatan sihir juga." Tao mengarahkan tongkatnya ke udara, lalu dengan ajaib muncul 2 pintu dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Mir baru tahu kalau si Tao punya tongkat -_-

"Pintu apa itu? Kenapa ada 2 pintu?" tanya Baekhyun bingung.

"Lihat lah baik-baik, di masing-masing pintu ada ukiran kecil di tengah nya. Pintu yang kiri berukiran 'Kris' dan pintu kanan berukiran 'Chanyeol'. Sekarang gunakan hati mu untuk memilih nya. Siapa yang lebih kau sukai, Kris gege atau Chanyeol?"

"Tentu saja Kris gege! Chanyeol itu menyebalkan, dia selalu bersikap galak dan dingin kepadaku! Sedangkan Kris gege, dia penuh kharisma, tampan, tinggi, pokok nya sempurna deh!" ucap Baekhyun dengan riang nya. Baekhyun, sadar lah, kau mengatakan itu tepat didepan pacarnya Kris -_-

Tao menarik napas nya dalam-dalam, berusaha menahan diri untuk tidak mencekek namja manis yang berada didepannya sekarang.

"Huft, pikirkan baik-baik Baekhyun-ah. Kau baru mengenal Kris gege beberapa hari, sedangkan kau sudah mengenal Chanyeol lama. Pikirkan kebaikan apa saja yang sudah mereka berikan kepada mu. Kuharap kau memilih pintu yang tepat, karena ini menyangkut kehidupan mu kedepan." Ucap Tao berwajah serius.

"Apa yang terjadi jika aku memilih pintu yang berukiran Kris hyung?" tanya Baekhyun lagi.

"Hmm... mungkin, Kris gege akan... menjadi... jodoh mu... didunia..." bohong Tao dengan susah payah. Meski pun berbohong, mengucapkan orang yang dicintai nya akan berjodoh dengan orang lain, tentu saja sangat susah!

Tao terpaksa berbohong pada Baekhyun. Sebenarnya, jika Baekhyun memilih pintu Kris, Baekhyun akan langsung meninggal. Tetapi jika Tao memberitahu itu, Baekhyun pasti akan langsung memilih pintu Chanyeol tanpa mementingkan perasaan nya.

"Waaw, aku jadi jodohnya Kris hyung?" ucap Baekhyun dengan mata berbinar-binar sambil membayangkan pernikahan nya dengan Kris -_-

Itu tidak akan mungkin terjadi, karena jodohnya Kris gege itu adalah aku! AKU! Batin Tao dalam hati. Untung saja Tao pintar menyembunyikan perasaan nya.

"...atau mungkin, Chanyeol akan meninggal." Lanjut Tao.

Senyuman Baekhyun memudar mendengar kelanjutan ucapan Tao. Chanyeol akan meninggal?!

"Apa maksud mu Tao?!"

"Ya, jika kau memilih pintu yang berukiran nama Kris gege, bisa saja Kris gege akan menjadi jodoh mu didunia dan Chanyeol akan meninggal. Begitu juga sebalik nya jika kau memilih pintu yang berukiran nama Chanyeol. Pilihan yang berat bukan, Baekhyun?" dusta Tao.

Maaf Baekhyun... semua yang kukatakan tidak benar. Pilihan mu akan menentukan hidup-mati mu sendiri! Batin Tao.

"Pilih secepat nya Baekhyun, sebelum kondisi mu semakin memburuk. Keadaan mu sekarang sedang koma." Ucap Tao lagi.

Baekhyun terdiam. Siapa yang harus ia pilih? Kris atau Chanyeol?

Meski Chanyeol terkesan selalu dingin dan galak kepadanya, tetapi namja itu selalu ada jika Baekhyun sedang kesusahan. Apalagi sejak SD, Baekhyun dan Chanyeol sudah berteman dekat. Kalau kehilangan Kris, mungkin ia hanya akan sedih sesaat. Tetapi apa ia bisa jika kehilangan Chanyeol?

Bagaimana kehidupan nya jika Chanyeol sudah tiada?

"Kau siap memilih Baekhyun?" tanya Tao membuyarkan lamunan Baekhyun.

Baekhyun melirik kedua pintu bergantian, lalu mengangguk pasti.

"Aku siap, Tao."

.

.

.

Rumah Sakit 'Shawol'

"Lama sekali si Tao..." resah Chanyeol yang tak henti-hentinya melihat jam dinding. Sehun mendengar ucapan Chanyeol.

"Memangnya Tao lagi dimana?" tanya Sehun pelan, tidak mau sampai Luhan Lay dan Suho mendengar ucapannya.

"Sedang berada di mimpi Baekhyun.."

"Eh?!"

Tiiiit...tiiiit...tiiiiiiiiiiiiit...tiiiiiiiiiiiiiiiiit...

Suara mesin detak jantung yang membunyikan detak jantung Baekhyun, terdengar semakin nyaring dengan bunyi nya yang semakin tak beraturan. Hal itu otomatis membuat alarm berbunyi di ruangan dokter, membuat beberapa dokter dan pasukan nya saling berlomba berlari memasuki ruangan rawat Baekhyun. Termasuk Dokter Xiumin.

Tap tap tap!

Bunyi langkah baik dari dokter maupun suster membangungkan Lay, Suho, Luhan dan Kris dari mimpi mereka. "Eh...? Waeyo...?" tanya Lay yang nyawa nya belum terkumpul. Luhan, Suho dan Kris pun membuka mata mereka.

Begitu Xiumin melewati mereka, Chanyeol menahan tangan Xiumin. "Baekhyun kenapa?" tanya Chanyeol panik.

"Jantung nya semakin melemah. Aku harus mengambil tindakan darurat, permisi!" ucap Xiumin. Chanyeol pun melepaskan genggaman nya dan membiarkan Xiumin memasuki kamar rawat Baekhyun.

Sehun menepuk pundak Chanyeol pelan, bermaksud menenangkan sahabatnya. "Baekhyun pasti akan segera sadar.." hibur Sehun.

Chanyeol pun tersenyum miris. "Dia tidak akan sadar. Aku sudah tahu ini akan terjadi.."

..Karena Baekhyun pasti akan memilih Kris hyung dibanding diriku...

Sehun menatap Chanyeol sendu. "Kalau seandainya Baekhyun meninggal... kau akan terjebak di tubuh Baekhyun selamanya?"

Chanyeol mengangguk lemas. "Biarlah.. aku yang akan menggantikan kehidupan Baekhyun. Dengan begitu aku tidak perlu merasa kehilangan Baekhyun, meski ia sudah tiada."

"Sehun-ah, Baekhyun, apa yang sudah terjadi?" tanya Kris menghentikan pembicaraan Sehun dan Chanyeol.

"Jantung nya Chanyeol semakin melemah ge.. seperti nya kondisi nya semakin serius." jawab Sehun sambil menoleh ke Kris.

"Apa? Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!" teriak Lay frustasi. Ia sudah bisa mencium bau penjara yang akan ditempati nya karena menabrak anak orang sampai meninggal.

Luhan menatap Lay tajam. "Kenapa lagi Lay?"

"Aku... pasti akan masuk penjara Lu! PENJARA!" teriak Lay sambil mencengkram kerah baju Luhan, membuat Suho harus menjauhkan Lay dari Luhan jika tidak ingin melihat nisan bertulis nama Luhan terpampang dikuburan.

"Aish! Sudah kubilang kau tidak akan masuk penjara jika tidak ada yang menuntut mu!" kesal Luhan sambil membetulkan kerah nya.

"Tidak Lu... Chen pasti akan menuntut ku jika Chanyeol meninggal!"

"Chanyeol belum meninggal Lay! Jangan berpikiran negatif dulu!" teriak Kris yang akhirnya bersuara.

"K-Kris...hiks..." tangisan Lay pun pecah. Entah karena khawatir dengan keadaan Chanyeol, khawatir masuk penjara, atau takut dengan teriakan Kris -_-

Kris pun memeluk Lay erat. "Maaf aku membentakmu Lay. Tetapi percaya lah, tidak akan ada yang menuntut mu. Chanyeol pasti akan segera sadar.." hibur Kris masih memeluk Lay.

Lay membenamkan wajahnya di pelukan Kris. "N-ne... hiks, gumawo Kris..."

"EHEM!"

Suara deheman dari Suho menghentikan KRAY moment. Luhan menatap Suho prihatin, karena ia tahu bahwa Suho mencintai Lay. Tetapi emang dasar ego nya Suho lebih kuat sehingga Suho tidak pernah mau menyatakan cinta nya ke Lay -_-

Huft... apa-apaan sih mereka? Apa benar mereka semua sudah kuliah? Batin Sehun sambil melirik kesal para namja yang sudah menjabat sebagai mahasiswa itu. Meski mereka adalah mahasiswa, tetapi mengapa kelakuan mereka persis seperti anak kecil?

Sehun pun kembali melirik Chanyeol yang masih dengan wajah frustasi. Apa perlu kupanggil Chen supaya bisa menenangkan Chanyeol? Mana tahu setelah melihat dongsaeng nya, Chanyeol bisa sedikit terhibur.. pikir Sehun.

"HUWEEE! CHEN AKAN MENUNTUT KU!" teriak Lay lagi.

Sehun menghelakan napas nya. Lebih baik tidak usah lah.. nanti Lay hyung malah semakin frustasi -_- pikir Sehun lagi.

PLASH!

Diliputi asap, Tao muncul di sudut ruangan dengan kekuatan teleportasi nya.

"Uhuk uhuk!" Tao langsung terduduk lemas.

"TAO!" teriak Kris, Sehun dan Chanyeol bersamaan sambil menghampiri Tao. Disisi lain, Lay, Suho dan Luhan malah menatap Tao ngeri. Hiiiy, dari mana namja bermata panda itu muncul? Pikir mereka bertiga.

"Tao-ah, bagaimana?" tanya Chanyeol khawatir. Entah khawatir dengan kondisi Tao atau kondisi Baekhyun.

Tao mengatur napas nya sambil tersenyum puas. Namja panda itu mengacungkan jempol nya. "Aku berhasil..."

"Berhasil?"

Brak!

Tiba-tiba pintu kamar rawat Baekhyun terbuka. Muncul lah Xiumin dari dalam, membuat seluruh orang menjadi tegang.

Melihat wajah tegang seluruh orang yang ada disana, Xiumin mencoba tersenyum hangat mencairkan suasana. "Chanyeol sudah sadar...". Ucapan yang singkat, tetapi sangat berarti bagi seluruh namja yang ada disana.

Krik krik

"Chanyeol sudah sadar? Benarkah?" tanya Kris tak percaya.

"Ne, kalian boleh masuk jika ingin menemui nya." sahut Xiumin masih dengan senyuman nya.

Mata Chanyeol melebar. Baekhyun sadar? Bagaimana mungkin... batin nya sangat tak percaya. Apa itu artinya Baekhyun lebih memilih dirinya dibanding Kris?!

Ternyata bukan hanya Chanyeol yang cengo. Namja manis yang sedari tadi berteriak frustasi takut masuk penjara pun ikutan cengo. "Chanyeol...sadar?" gumam Lay. Lama kelamaan kesadaran nya pun semakin menipis, dan...

BRUK!

"Huwaaa! Lay pingsan!"

.

.

.

.

.

"Bagaimana keadaan mu Chanyeol-ah?" tanya Sehun sambil meletakkan bunga yang baru dikirim oleh kedua orangtua Chanyeol di atas meja yang terletak disamping kasur tempat Baekhyun berbaring. Disamping Sehun ada Luhan dan Kris yang menemani nya.

Baekhyun tersenyum kecut. "Bisakah kau memberikan pertanyaan yang lebih kreatif Sehun?"

"Tidak, sampai keadaan mu benar-benar membaik." Balas Sehun yang diiringi tawa kecil dari Luhan.

"Maaf Suho dan Lay belum bisa menjenguk mu. Lay belum sadar dari pingsan nya, membuat Suho harus menemani nya di kamar rawat yang lain." Jelas Luhan.

"Gwenchana Luhan hyung.. kalian datang kesini saja sudah membuatku senang. Apalagi saat mendengar bahwa Lay hyung sampai pingsan saat tahu bahwa aku sudah sadar, lucu sekali hahaha!" tawa Baekhyun meledak saat memikirkan itu kembali.

"Bagaimana bisa kau tertawa dengan kondisi yang masih menyedihkan seperti itu?" ejek Sehun yang langsung mendapat jitakan sayang dari Luhan dan Kris.

"Beristirahatlah Chanyeol-ah... kau baru saja melewati masa-masa kritis mu, sekarang pasti kau kecapekan.." ucap Kris perhatian sambil mengusap rambut Baekhyun. Baekhyun terhura eh terharu melihat perhatian Kris yang selalu ia dambakan, meski sekarang sedang berada dalam tubuh Chanyeol. Hiks... aku akan merindukan mu Kris hyung... batin Baekhyun sedih sambil menatap Kris. Karena ia sudah memilih pintu yang berukiran nama Chanyeol, dapat dipastikan Kris akan meninggal seperti ucapan Tao semula. Baekhyun masih belum tahu bahwa Tao berbohong dengan ucapannya.

Tanpa mereka sadari, Chanyeol mengintip KrisBaek moment itu dari celah pintu. Chanyeol pun menghelakan napas. "Apa benar ia memilihku?" tanya Chanyeol sambil menutup pintu itu kembali dengan pelan.

Tao yang berada di samping Chanyeol tertawa pelan. "Kalau dia tidak memilihmu, ia sudah meninggal sekarang."

"Ck, tetapi mengapa ia melihat Kris hyung dengan tatapan sendu seperti itu? Tatapan seperti tidak mau kehilangan Kris hyung." Oceh Chanyeol lagi. Uri rapper jealous ternyata pemirsah -_-

"Ooh, itu sih, karena Baekhyun mengira Kris gege akan meninggal." Jawab Tao enteng.

"Hah?"

"Lupakan. Terlalu panjang untuk dijelaskan."

"..."

"Jangan menatapku seperti itu! Apa kau mau kukembalikan ke tubuh asli mu sekarang?"

Chanyeol menggeleng. "Tidak. Sesuai perjanjian semula, kau menyuruh aku dan Baekhyun untuk jujur terhadap perasaan masing-masing kan? Aku akan menyatakan perasaan ku kepada Baekhyun." Ucap Chanyeol yang jarang-jarangnya bijak sambil tersenyum yakin.

Tao terharu melihat Chanyeol yang ternyata sudah dewasa. "Chanyeoooool!" teriak Tao sambil memeluk Chanyeol, dan terciptalah ChanTao moment di depan kamar rawat Baekhyun.

Tetapi itu tidak berlangsung lama karena...

"HUWAAAAA BAEKHYUUUUN!"

Pasangan KaiDO saling berlomba untuk masuk kedalam kamar rawat Baekhyun, tanpa memikirkan Chanyeol dan Tao yang terjedot dinding karena kaget dengan teriakan mereka.

Saat melihat kedua sahabatnya datang, Baekhyun tersenyum senang. "Kai, Dio! Kalian datang juga!" serunya.

Sesampainya didalam ruangan, baik Dio maupun Kai langsung menokok kepala Sehun yang entah mengapa selalu menjadi sasaran pukulan.

"Ya! Mengapa kalian berdua memukul kepala ku?!" protes Sehun tidak terima. Padahal ia belum mengucapkan apapun, mengapa ia langsung kena pukul?!

"Siapa suruh kau telat memberitahu kabar bahagia ini hah? Kami berdua bahkan tidak tahu kalau tadi Baekhyun sempat koma! Dasar cadel!" omel Kai yang didukung oleh anggukan dari Dio.

"Eh? Baekhyun katamu?" tanya Luhan dan Kris berbarengan. Ups sekali lagi, Kai salah menyebutkan nama.

Kai dan Dio baru menyadari bahwa ada Luhan dan Kris disana. "Eh, ada Luhan hyung dan Kris hyung.." sapa Dio canggung.

"Jangan memasang wajah kaget gitu dong hyungdeul. Kami memang sering memanggil Baekhyun itu Chanyeol, begitu juga sebaliknya. Alasan nya supaya mereka berdua cepat-cepat jadian!" elak Kai, yang sebenarnya tidak masuk akal. Tetapi dengan polosnya Kris dan Luhan mengangguk percaya oleh kalimat Kai. Dan siapa sangka wajah Baekhyun langsung memerah karena mendengar ucapan Kai?

"Sebaiknya kita biarkan Chanyeol istirahat. Ayo kita pergi dari sini!" ujar Kris pada semua nya.

"A-apa? Tapi kami berdua baru saja tiba disini!" protes Kai tidak terima.

"Kau masih bisa bertemu dengan Chanyeol setiap hari, Kai! Jangan kayak anak kecil, ayo keluar!" ucap Sehun sambil menyeret Kai keluar, diikuti oleh Luhan, Kris dan Dio.

Baekhyun tersenyum melihat mereka. Untung saja keadaan masih normal seperti biasa.

Tetapi, Baekhyun merasa ada yang kurang.

Tentu saja! Baekhyun belum bertemu Chanyeol sejak dirinya sadar. Apa Chanyeol tidak peduli dengan keadaan nya lagi?

Tes

Sebutir air mata jatuh dari mata Baekhyun, bertepatan dengan terbuka nya pintu kembali. Chanyeol memasuki kamar rawat Baekhyun.

"C-Chanyeol..."

Chanyeol menutup pintu itu rapat-rapat. "Baekhyun? Kau menangis?" tanya nya sambil menghampiri Baekhyun dan duduk di kursi samping ranjang Baekhyun.

"M-maaf, padahal aku sudah berjanji tidak akan menangis kalau sedang berada ditubuh mu.." ucap Baekhyun sambil menghapus air matanya.

"Mengapa menangis?" tanya Chanyeol lagi.

Baekhyun menatap Chanyeol sendu. "Hiks, kau lama sekali datangnya.. aku kira kau sudah tidak peduli lagi denganku.." isak Baekhyun.

Chanyeol tersenyum lega, ternyata Baekhyun takut kehilangan nya. Chanyeol beranjak dari tempat nya, lalu memeluk erat Baekhyun yang masih terduduk diatas kasur.

"Saranghae Baekhyun-ah..." ucap Chanyeol tulus. Sudah tidak ada lagi keraguan dalam kalimatnya.

Baekhyun sama sekali tidak menyangka Chanyeol akan menyatakan perasaan nya disaat kondisinya seperti ini. Tetapi tidak dapat ia pungkiri bahwa sebenarnya ia sangat senang dengan pernyataan Chanyeol.

"Nado... Nado saranghae Chanyeol..." balas Baekhyun sambil memeluk Chanyeol juga.

Chanyeol tersenyum dalam pelukan nya. "Dengan begini, kita akan bertukar jiwa kembali. Kau tidak akan menanggung rasa sakit lagi chagi..." ucap Chanyeol membuat Baekhyun melepas pelukannya.

"Eh? Apa maksud mu Channie?"

PLASH!

Kebetulan disaat yang tepat Tao tiba-tiba muncul. Atau memang sudah direncanakan?

"Hahahaha! Selamat atas jadian nya kalian. Kalian sudah memenuhi syarat untuk jujur terhadap perasaan masing-masing, sekarang akan kukembalikan kalian ke tubuh masing-masing! Homina-homina-homina-homina-homina..." Tao mengucapkan mantra yang ia ucapkan saat pertama kali bertemu BaekYeol. Bersamaan dengan mantra itu, Baekhyun dan Chanyeol pingsan bersamaan.

Tao tersenyum melihat kedua pasangan yang sedang dalam keadaan pingsan itu. "Padahal sedang pingsan, tetapi tautan tangan kalian tidak lepas. Ah, kapan aku dan Kris gege bisa mesra seperti itu ya?" tanya Tao entah pada siapa.

Saat Tao bersiap keluar ruangan, Tao berbalik sebentar untuk kembali melihat pasangan itu. "Saat kalian sadar, jiwa kalian sudah kembali ke tubuh masing-masing. Terimakasih sudah melayani kejahilan ku Baekhyun, Chanyeol!"

.

.

.

"HUWEEEEEEEEEEEEEE CHANNIEEEE!"

Sehun, Dio dan Kai saling melempar pandangan. Sejak Baekhyun dan Chanyeol sadar dari pingsan mereka, Baekhyun tak henti-henti nya menangis karena melihat kondisi Chanyeol yang seharusnya menjadi kondisinya. Ya, setelah mereka berdua sadar, jiwa mereka telah kembali ke tubuh masing-masing. Tetapi sesuai dengan ucapan Tao, luka-luka yang berada ditubuh Chanyeol tetap akan berada pada tubuh Chanyeol sehingga Chanyeol lah yang merasakan penderitaan sekarang. (apasih susah banget ngerangkai kalimat nya -_-")

"Baekhyun-ah diam lah, Chanyeol saja tidak menangis!" teriak Kai sambil menjauhkan Baekhyun dari Chanyeol yang masih terduduk dikasur. Semakin dekat Baekhyun dengan Chanyeol, maka tangisan Baekhyun semakin kuat.

"Huhuhu tetapi Channie menjadi menderita karena aku! Coba saja jika aku tidak mengalami kecelakaan, Channie pasti akan baik-baik saja sekarang!" ucap Baekhyun masih dengan tangisannya.

Chanyeol tersenyum melihat kelakuan namjachingu nya. "Tidak apa-apa Baekki, luka ini tidak terlalu sakit. Lagipula lebih baik aku yang menderita daripada lihat Baekki menderita.." ucap Chanyeol tulus, membuat seluruh namja diruangan itu terharu.

"Ckck, aku masih sama sekali tidak menyangka mereka bisa jadian dan semesra ini... padahal dulu mereka kayak anjing kucing..." komentar Sehun geleng-geleng.

"Nee akhirnya BaekYeol bersatu! Aku pasti akan terus menjadi BaekYeol shipper!" tambah Dio semangat, membuat Kai menatapnya tajam.

Huh, dia tidak pernah bilang kalau dirinya KaiDO shipper.. pikir Kai menyedihkan.

Krek..

Terdengar bunyi pintu dibuka, membuat seluruh namja yang ada disana menoleh kearah pintu.

"Hai!" sapa namja yang membuka pintu itu.

"Kris gege, sedang apa disini?" sahut Sehun dingin. Ia masih kesal pada Kris karena sudah membeberkan aib kelas 4 SD nya kepada Tao -_-

"Ayo kalian semua keluar dari sini! Dr. Xiumin mau meriksa Chanyeol." Ujar Kris pada semuanya. Tampak dibelakang Kris ada Xiumin yang melambaikan tangan pada mereka.

"Cih mengganggu saja." Keluh Kai.

"Ayo cepetan keluar!" ulang Kris yang kali ini dipatuhi oleh Dio. Dio keluar sambil menyeret Kai dan diikuti Sehun dari belakang.

Baekhyun mengusap rambut Chanyeol dengan lembut. "Istirahat lah, aku akan kembali nanti. Saranghae."

Chanyeol mengangguk senang. Ternyata Baekhyun benar-benar mencintai nya! Aaah tidak ada yang lebih indah dari ini~

BRAK!

Saat Baekhyun akan membuka pintu, pintu itu sudah dibuka duluan oleh Chen dari luar.

"Chen!" panggil Chanyeol senang.

"Chanyeol hyung!" Chen langsung berlari memeluk Chanyeol, diikuti kedua orangtua nya dari belakang. Terlihat raut bahagia Kyuhyun dan Sungmin saat menemukan anak mereka yang telah sadar. Ternyata Tuhan masih sayang kepada mereka.

Begitu melihat orangtua nya Chanyeol masuk, Xiumin sedikit membungkuk memberi sapaan. "Annyeong," sapa Xiumin.

"Ah, annyeong Dr. Xiumin! Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk Chanyeol ne." Sahut Kyuhyun dan Sungmin bersamaan.

Xiumin menggeleng. "Ini bukan berkat saya. Tetapi berkat kemauan Chanyeol untuk terus bertahan hidup."

Chen menoleh kearah Xiumin. "Hyuuung terimakasih sudah menyelamatkan hidup Chanyeol hyung!" girang Chen sambil beralih memeluk Xiumin.

Siapa sangka wajah Xiumin memerah sekarang?

Bagaimana pun juga umur Xiumin masih sebaya dengan Kris, Luhan dan yang lainnya. Jadi tidak salah kan jika ia jatuh cinta? Kekeke~

Tiba-tiba, Baekhyun menarik lengan Chen, menghancurkan ChenMin moment.

"Chanyeol mau diperiksa. Ayo keluar!" ucap Baekhyun.

Chen mempoutkan bibirnya, sementara Kyuhyun dan Sungmin tertawa melihat mereka.

"Huh mengganggu saja." Keluh Chen.

"Hey Chen, jangan seperti itu. Dia adalah hyung ipar mu loh!" ucap Chanyeol tiba-tiba.

"HYUNG IPAR?!" kaget Chen, Kyuhyun dan Sungmin bersamaan.

"Aigoo, uri Chanyeol sudah besar rupanya!" ucap Sungmin sambil menitikkan air mata.

"Ehem, Baekhyun-ah ayo nanti ikut ahjussi untuk sedikit introgasi apakah kamu benar-benar cocok menjadi calon menantu kami!" kata Kyuhyun.

"Yaa, appa!" protes Chanyeol.

Kyuhyun menoleh ke Chanyeol. "Appa kan bilang ke Baekhyun, bukan ke kamu! Sudah, istirahat sana! Ayo chagi, Chen dan Baekhyun, kita keluar!" ujar Kyuhyun yang evilnya muncul.

Chanyeol menatap Baekhyun khawatir, takut di apa-apain(?) oleh appa nya. Baekhyun membalas tatapan Chanyeol dengan seulas senyum.

Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Saranghae! Balas Baekhyun lewat tatapan matanya.

Chanyeol balas tersenyum. Aku lebih mencintai mu.

.

Xiumin memeriksa keadaan Chanyeol sambil sesekali menyatat sesuatu di kertas data nya. "Syukurlah kalian bisa kembali ke tubuh masing-masing. Saat pulang nanti, akan ku hukum si Tao itu." Ucap Xiumin membuat Chanyeol sedikit tertawa.

"Hmm.. kurasa hyung nggak usah repot-repot menghukum Tao."

"Eh? Kenapa?" tanya Xiumin sedikit kaget.

Mata Chanyeol menerawang kedepan sambil tersenyum lembut. "Karena berkat dia, aku dan Baekhyun bisa menyadari perasaan kami masing-masing. Dia benar-benar penyihir yang hebat!"

"Hehehe, siapa dulu hyung nya." sahut Xiumin balas tersenyum.

Chanyeol dan Xiumin saling menatap, lalu mereka berdua refleks tertawa bersamaan. Sepertinya kebahagiaan akan terus datang menghampiri mereka untuk kedepannya.

.

.

.

.

.

END ._.

Jangan bunuh Mir! Mir paling nggak bisa bikin ending T_T

Eh tunggu, kayaknya ada yang terlupakan deh.

Apa ya...

Ohya,

SuLay! ._.

.

.

SuLay side

Di kamar rawat yang lainnya, terlihat seorang namja berwajah angelic sedang menunggu seseorang yang sedang terbaring dihadapan nya. Namja angelic itu adalah Suho, sementara namja yang terbaring adalah seseorang yang dari tadi takut masuk penjara, alias Lay.

Suho menatap HP nya kesal. "Hiks, yang lain mana nih! Masa nggak ada yang mau gantiin aku jagain ini anak! Lay... cepat lah sadar! LAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAY!" teriak Suho frustasi karena Lay tak kunjung sadar.

Sepertinya yang lain pun sudah melupakan mereka berdua ._.

#PrayForSuho

#SuhoPastiKuat

#BeStrongSuho!

.

.

.

END beneran -_-

.

.

Di akhir kata,

Mind to review ff yang ending nya gagal ini? ^^