A ChangWonBumKyu fiction

Just Friend? And Sex?

(Oops…)

Beta-Reader : Ocha-Peony

Cho Kyuhyun POV

Waktu istirahat tiba dan aku sungguh tidak sabar untuk pergi ke kafetaria sekolah.

"Hai, my cute-Kyu. Kenalkan, ini Kris. Teman sebangku-ku yang tampan." Dengan begitu menyebalkan Max Changmin menghalangku didepan pintu kelas. Tapi, wah~ daebak! Ada orang yang begitu tampan dan berkharisma hampir seperti Siwon.

"Cho Kyuhyun. Dan kau memang tampan." Ucapku.

"Dan aku lebih tampan!" Sahut Max.

.

.

"Ohya, Kris. Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanyaku basa-basi untuk mengisi keheningan dibangku kami. Ha-ah, mereka sungguh membosankan jika tidak diranjang(?). Max Changmin dengan majalah Men Fashion-nya, Kibum dengan komik crime scene dan Siwon dengan lembaran kertas yang membutuhkan tanda tangannya.

"Kenapa? Apa kau berminat denganku?" Ok Cho, sepertinya kau harus menulis surat ijin sakit untuk besok dan hari selanjutnya.

"E? Aha-ha-ha… Kau terlalu tampan untukku. Dan bukankah kau straight?" Dan sepertinya surat ijin sakit tidak akan berguna. Ingatkan aku untuk meminta surat ijin dokter untuk dua minggu kedepan.

"Ck, itu bisa diatur. Lagipula terakhir kali kau cross-dressing mengenakan blouse pink dengan curly hair sungguh cantik. Mengalahkan trio Triple A." Ucapnya yang diakhiri dengan wink mata kiri. Sepertinya surat ijin sudah tidak berlaku. Haruskah aku meminta surat kematian?

"Ha-ha-ha kau bisa saja." Matilah aku. Sebaiknya perbincangan ini diakhiri. Adakalanya keheningan adalah jalan keselamatan(?). Dan kalian bertiga, berhentilah bersikap memasang-mata-telinga seperti itu. Sungguh mengerikan!

VIOS

"Aku tidak menyangka jika Kyuhyun kita begitu agresif." Glup. Aku hanya bisa meneguk ludah sambil tetap memainkan piano. Melirik Kibum yang berujar pedas sambil menuangkan sebotol wine ke gelas di mini bar.

"Ah~ dia juga pandai 'memancing'. Wah, sepertinya kini ia memiliki bakat baru." Kali ini Max Changmin-lah yang berujar sinis. Aku masih tetap memainkn jemariku diatas piano.

"Dan satu lagi bakat yang tidak perlu diragukan lagi. Bakat penggoda." Kali ini Siwon. Sedikit meeliriknya karena aku penasaran dengan apa yang sedang ia lakukan. Sontak aku berhenti memaninkan lagu 'Until I Find U Again' by Richard Mark ketika mendapati Siwon sedang menggores telapak tangan kanannya dengan gunting, lalu mencampurkannya dengan segelas tequila didepannya.

"Hah~" Aku mendesah. Jika dia sudah seperti ini maka semua barang yang ada di apartment ini akan 'musnah' lagi. Kasihan Ahjumma besok.

Sepertinya aku memang membutuhkan surat kematian.

Aku berjalan perlahan sambil membuka kemeja sekolah menuju tempat duduk Siwon yang berada di Single sofa kulit berwarna hitam.

"Aku hanya basa-basi saja. Jangan menganggap lebih. Seperti bukan kalian saja." Aku berlutut disamping Siwon, mengambil gunting dan menjauhkan gelas tequila.

"Kau bukan vampire. Dan jika kau teruskan seperti ini aku yang akan mengantarmu ke dokter psychiatrist sebelum kau jadi psycho." Ia menarik tanganku lalu mendudukkanku dipangkuannya. Menyambar bibirku dengan begitu agresif dan kasar.

"Emmhh… Jangan kasar. Besok malam aku ada janji dinner dengan Max." Protesku ketika ciuman kami terlepas. Dan Siwon hanya memandangiku tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Bagaimana jika 'dinner' kita ajukan hari ini, so kau tidak perlu khawatir? Eum? Bagaimana?" Aku menoleh kesamping dengan pandangan Max-yang-aku-maksud-dinner-makanan-bukan-sex yang hanya dibalas dengan senyum lebar yang begitu… menyebalkan? Ha-ah! Shit!

"Sebenarnya aku juga masih 'lapar'. Terlebih disuguhi 'daging' paha putih yang begitu menyelerakan." Kali ini aku putarkan kepalaku ke meja mini bar tempat Kibum berada.

"Namun, tugas social yang begitu memuakkan sedang menunggu untuk disentuh juga." Lanjutnya.

"Sepertinya daging paha putihku telah kalah dari 'social'." Timpalku.

"So, threesome?" Ujar Siwon sambil membelai putingku.

"Have fun, guys." Pamit Kibum. Sebelumnya ia memberikan satu tanda kissmark pada paha kananku.

.

.

Aku dan Max sibuk bergulat lidah. Menggelitik rongga mulut satu sama lain. Saling meraup bibir seakan-akan memakannya seperti marshmallow. Menjilat sebagai bentuk tanda sapa pada penghuni didalammya. Mengabsen setiap inci didalam rongga mulut.

Setelah tidak ada yang tertinggal, lidahnya mulai menjilat tepi bibirku dengan begitu lembut. Perlahan menuju ke pipi kiri dengan meninggalkan jejak saliva. Aku hanya memejamkan mata.

Ketika lidah Max Changmin sibuk menjilat-jilat bibir dan wajahku dari arah kiri, Siwon dengan lidah panasnya menjilat dan menyesap puting nipple-ku dengan sensual. Ia seperti tidak melakukan sex selama 5 tahun.

"Ah~" Aku mendesah merasakan tangan-tangan Siwon dan Max mulai gatal untuk menjelajahi tubuhku. Aku sendiri juga merasa tidak puas jika mereka tak menyentuhku dengan maksimal. Terlebih tidak ada Kibum.

Tangan kanan Siwon mengusap nipple-ku secara kasar, sedangkan tangan kirinya membelai penisku yang memang dari awal aku tidak mengenakan apapun pada bagian bawah.

I have experience! Setiap kali aku mengenakannya ketika dengan mereka, maka celana panjang seragamku akan berakhir menjadi kain perca. Termasuk boxer mahalku yang pernah mereka hadiahkan.

"Akh~~!" Desahku tertahan ketika kuku-kuku Siwon mengenai nipple dan kepala penisku yang telah menegang sempurna.

"Ssshhh~…" Aku mendesis ketika lidah lincah Max Changmin menghisap leher bagian belakangku yang menjadi titik sensitive. Kini posisi Max berlutut dihadapan punggungku dengan aku yang masih pada pangkuan Siwon.

Aku menggigit bibir dalam atas ketika merasakan hisapan-hisapan dari mulut Siwon dan Max pada leher dan bahu. Terlebih dengan tangan Siwon yang masih betah pada nipple dan penisku yang sudah mengeluarkan precum. Ditambah dengan tangan kanan Changmin yang membelai-belai punggungku dengan tangan kiri yang memijat pantatku. Dengan reflek lutut Siwon membuka lebih lebar agar tangan Max lebih leluasa melakukan 'pemanasan'. Sedangkan tanganku hanya mampu bersandar pada bahu Siwon.

"More~~… Aku ingin lebih." Rasanya aku sudah tidak sabar dengan permainan inti.

Lebih, lebih, lebih aku ingin lebih. Aku yakin jika semua orang pasti akan menjadi 'slut' ketika sedang melakukan sex demi mencapai sebuah kepuasan.

"Sabar, BabyKyu. Hole rakusmu-mu ini perlu panas, Baby~" Gumam Siwon sambil mengulum daun telingaku.

"Aku sudah panas." Rajukku.

"Hole-mu ini belum berkedut-kedut dengan kekuatan maximal, My cute-Kyu~"

"Ah~… Emh.." Aku mendesah tertahan ketika 3 jari Changmin langsung masuk dan membelah hole-ku. Tidak. Ini masih kurang. Aku ingin lebih.

"Cepatlah, sebelum aku hilang selera~ Akh!"

Changmin mencabut jarinya dan menghentikan aktifitas lidahnya, begitupula Siwon. Ia juga menurunkanku dari pangkuan. Dan mereka melepaskan boxer masing-masing.

Posisi kami kembali seperti semula. Aku yang duduk dipangkuan Siwon dan Changmin berlutut didepan punggungku dengan alas bantal sofa. Namun kali ini hole-ku telah terisi(?) penis mereka. Rasa penuh ini memberikan sebuah kepuasan meskipun sedikit rasa sakit.

"Ah! Ah! Ah! Ah! Ah!" Aku bergerak naik turun dibantu dengan tangan Siwon pada pinggangku. Melahap kedua penis besar kebanggaan mereka.

Lidah Siwon dan Changmin tak pernah berhenti mengeksplor tubuhku dengan menjilat dan menghisapnya. Ditambah dengan tangan Changmin yang mengurut penisku seirama dengan gerakanku, oh jangan lupakan tangan lainnya mengelus dan meraba pahaku.

Aku tidak sengaja melihat kemeja sekolahku yang kini telah turun derajat menjadi kain perca. Shit! Haruskah aku telanjang saja ketika dengan mereka?!

"Kyunnie~, cepatkan tempo-mu! Atau kami yang akan menyodokmu?!"

"Kompak sekali ah~ kalian. Akh! Hah! Hah!"

"Ah! Ah! Ah! Shit!" Geramku.

"Hey, My cute-Kyu apa kau tak berminat membengkakkan prostat-mu? Hm?" Yang aku tau ini bukan salah satu dirty-talk yang sesungguhnya. Namun, tiap kali jika mereka membisikkannya seperti Changmin sekarang entah mengapa selalu membuatku berhenti sejenak karena berdebar, meningkatkan rasa adrenalin sehingga membuatku sesak nafas dan terlena~…

Aku menelan ludahku. Itu sungguh nikmat bahkan hanya untuk membayangkan saja hole-ku ini sudah berkedut kencang. dan itu adalah bagian favorite-ku ketika kami sedang cuti sekolah.

Hole yang terasa penuh dengan penis besar dan ditusuk berulang kali tepat pada bagian prostat sebagai g-spot atau sweet-spot tanpa henti. Sungguh nikmat. Bahkan sangat nikmat hingga kau tidak mampu untuk sekedar manarik nafas. Aku sungguh menyukainya. Sangat menyukainya.

Terlebih biasanya Siwon, Max Changmin dan Kibum menusuknya terus dan berulang-ulang secara bergantian.

"Namun kali ini dua. Dua penis besar, BabyKyu~.. Dua~~ Hm?" Kali ini Siwon-lah yang berbisik.

Aku tergoda.

Meskipun pada akhirnya sakit setelahnya tapi mengingat bagaimana nikmatnya membuatku terjerat. Aku mengangguk mantap.

"Tusuk hole anus-ku yang lapar, rakus dan slut ini. Tepat. Kasar. Cepat." Dan hanya seringaian mereka-lah yang sebagai balasan.

"Ah! Ah! Ah! Akh! More~"

"Hah! Hah! Akh! Cepat~ Ah! Ah! Ah!"

"Lebih dalam Siwonh~ Engkh Minh~ lebihh~"

"Lagi~ akh! Lagi lagii~"

VIOS
(Nov, 07 2013)

Note:

I was delayed this caused some issues of plagiarism on ffn. See you next chap on asianfanfiction.

Terima kasih bagi yang telah membaca, review, fav and follow. Jika dekat, aku pasti akan mencium mata dan tangan kalian. Ke ke ke..

Love you all.