.

Are u captivated to me?

Are u fallin love to me?

I'm not that easy, boy...

Catch Me if you wanna~

.

.

.

.

Ela-JungShim presents

An Alternate Universe fanfiction

"Catch Me" the Sequel

Pairing : absolutely HoMin (Jung Yunho X Shim Changmin)

Rate : T nyerempet M, jadi amannya ttep masuk M aja~

Length : Oneshot

Desclaimer : They're belongs to GOD, themselves and DBSK

Warn : TYPO's, FirstSeme!Min-NextUke!Min, Playboy!Min, Cold!Yun

.

.

.oOHoMinOo.

.

.

.

.

"Nghhh... a-aahh... Y-yunho s-stop—aahh..." desah Changmin saat sebuah tangan kekar menggerayangi dadanya dan mulai menekan-nekan nipplenya.

"Mmhh... kalau aku tak mau?" sahut namja yang bernama Yunho itu. Kedua tangannya terus saja menggerayangi dada sexy milik kekasihnya itu, sementara wajahnya terbenam di leher Changmin dan terus membuat tanda kepemilikan di leher jenjang itu.

"Yah! A-ku—nghh! ..sudah li-lima—aahh~ hari ini membolos k-kuliah—aahh! ...dan itu semua karenamu!" protes Changmin di sela godaan yang terus di layangkan Yunho pada tubuhnya.

"Hmm? Karena aku? How come, baby?" tanya Yunho –sok— innocent.

Changmin yang merasa kalau kekasih barunya itu tak akan melepaskannya dengan mudah, mulai memprotes dengan sekuat tenaga. Kedua tangannya terus mendorong tubuh kokoh Yunho hingga akhirnya Yunho sedikit terdorong mundur.

"Tapi aku ingin mendapatkan jatah morning seks-ku, baby~" goda Yunho seduktif sambil menjilati telinga Changmin.

"Nghhh~ h-hentikan! Dasar maniak seks! Lima hari kau mengikatku, mengurungku disini dan terus-menerus menikmati tubuhku, apa kau masih belum puas?!" kesal Changmin pada pria yang baru beberapa hari ini menjadi kekasihnya.

Oke, ia mengaku kalau ia pun juga suka seks. Dulu, hampir setiap malam ia melakukan kegiatan penuh nikmat itu dengan orang-orang yang menawarkan diri padanya. Tapi bedanya, dulu ia selalu berada dalam posisi TOP, dan tak perlu merasakan efek samping apapun.

Namun kini dia berada dalam posisi BOTTOM, dimana efek samping dari kegiatan itu sungguh membuatnya tak nyaman. Apalagi selama lima hari ini Yunho terus-menerus menggenjot lubangnya yang selama ini berstatus virgin! Jelas saja sekarang ia menolak memberikan jatah morning seks pada Yunho!

Yunho menyeringai mesum dan membalikkan tubuh kurus Changmin. Tangan kirinya bekerja cepat membuat pantat Changmin menungging, dan tangan kanannya langsung mengarahkan penis besarnya itu ke dalam hole ketat Changmin.

"Aku tak akan pernah puas akan tubuhmu, baby~" bisik Yunho sebelum ia—

"Aaaarghh! Fuck! P-pelan sedikit—aarghh... sa-sakit..."

—memasukkan penisnya yang besar itu ke dalam lubang sempit Changmin yang selama lima hari ini terus ia masuki.

"Mmhhh~ masih begitu sempit—nghhh... so tight... mmhhhh~ ..."

"A-aarghh! Shit! Pe-pelan sedikit Yun! AAAHHH! FUCK! Disana—ngghhh~! Aahh! Aahhh! F-fasterr! Ngghh~!"

.

.

.

Dan pagi itu kembali berakhir dengan Changmin yang tak berhenti mendesah di bawah tubuh Yunho.

.

.

.

.oOHoMinOo.

.

.

.

Ckiiit!

Sebuah mobil chevrolette merah berhenti tepat di depan gerbang Seoul University. Entah sengaja atau bagaimana, lima menit sudah berlalu, namun tak ada orang yang keluar dari mobil itu—yang membuat orang-orang mulai penasaran dengan mobil tersebut.

"!"

Dan mahasiswa Seoul University itu hanya bisa melongo kaget saat mobil yang mesinnya sudah mati itu mulai bergoyang!

Namun tak lebih dari tiga menit, pintu bagian penumpang itu terbuka dan—

"Yah! Maniak seks mesum! Aku ini mau kulaih, bodoh!"

—muncullah sang playboy kampus dalam keadaan yang bisa dibilang... berantakan. Rambut coklat halus itu kini helainya terlihat berantakan. Bibir plump yang menggoda itu kini semakin terlihat sensual karena agak membengkak. Dan kemeja yang di pakai namja itu sudah keluar dari tempatnya, dengan tiga kancing yang sudah terbuka—menampakkan leher dan sebagian dada yang di penuhi dengan kissmark di setiap jengkalnya.

Dan terakhir, celana jeans ketat yang di pakai sang playboy kampus itu kini sabuknya sudah terlepas dan menggantung begitu saja. Kancing atasnya sudah terlepas, dan untungnya, resleting celana itu masih terpasang rapi.

Tak perlu di jelaskan pun, dalam benak para mahasiswa yang notabene sudah dewasa itu langsung terbentuk bayangan kejadian di dalam mobil tersebut, yang membuat sang playboy kampus keluar dengan baju acak-acakan.

Namun yang jadi pertanyaan di benak mereka itu, siapa orang yang satu mobil dengan si playboy kampus itu? Orang yang berbuat-kau-tahu-apa dan membuat penampilan sang playboy kampus itu begitu acak-acakan.

Cklek.

Berpasang-pasang mata yang tertarik dengan pertunjukkan di gerbang kampus itu pun langsung mengikuti pintu mobil yang terbuka itu.

"Hey, Changmin, aku kan baru menyentuhmu sedikit, kenapa kau langsung lari begitu?" ucap namja yang terlihat sangat maskulin itu.

Di dalam lingkungan yang tiba-tiba menjadi hening itu, jelas saja suara yang tak pelan itu bisa terdengar oleh seluruh mahasiswa yang berada di dana.

Changmin—si playboy kampus itu— tak mempedulikan namja itu dan mulai berjalan pergi-meskipun dengan langkah yang agak tertatih— sambil membenahi pakaiannya yang acak-acakan itu.

"Yah! Apa yang kau lakukan Yunho?!" seru Changmin kesal saat ia merasakan ada lengan kekar yang memeluk pinggangnya dengan possessif.

Pria maskulin yang bernama Yunho itu menarik tubuh Changmin hingga menempel erat di tubuh kekarnya. "Kenapa bertanya lagi? Tentu saja aku akan menemanimu ke bagian administrasi untuk menjelaskan kenapa kau sampai tak masuk kuliah selama lima hari. Bagaimanapun, ini adalah salahku yang terlalu bernafsu dengan tubuh sexymu—hmphh!"

Changmin langsung membekap mulut Yunho. Dan buruknya, saat ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, ia bisa melihat raut-raut kaget yang terpampang di wajah teman-teman sekampusnya itu.

Aish! Ini semua karena Yunho dan mulut besarnya!

.

.

.

.oOHoMinOo.

.

.

.

"Changmin-hyung!"

Namja yang namanya di panggil itu menoleh dan menemukan tujuh, ah, sepuluh orang namja dan yeoja kini berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang tak bisa ia baca.

Sungmin, Ryeowook, Taemin, Key, Victoria, Krystal, Luna, Baekhyun, Luhan dan Minseok.

Changmin jelas mengenali mereka semua. Pacar-pacar bergilirnya yang selama ini menghangatkan tempat tidurnya.

"Changmin! Apa benar kau—omo! Apa itu tanda-tanda di lehermu?!" seru Sungmin tak percaya saat ia bisa melihat jelas puluhan kissmark yang memenuhi setiap sudut leher jenjang Changmin.

"Changmin-hyung! Katakan padaku kalau semua gosip yang kini beredar tentangmu itu semuanya salah!" seru Taemin yang kini meraih satu tangan Changmin dan memeluknya.

"Uh... itu..." Changmin yang merasa tak nyaman dengan tingkah Taemin itupun melepaskan pelukan namja manis itu dari lengannya.

"Itu apa Oppa? Jelaskan pada kami?!" tuntut Krystal

"Pertama, apa yang harus kujelaskan disini? Ini hari pertamaku masuk kuliah, dan sekarang aku baru akan mengurusi administrasi. Kenapa kalian semua tiba-tiba berkumpul dan meminta penjelasan dariku?!" tuntut Changmin yang kesal karena di marah-marahi secara tiba-tiba.

"Changmin, kami mendengar gosip yang beredar kalau tadi kau berangkat bersama seorang lelaki tak jelas, dan orang-orang berasumsi kalau lelaki itu adalah namjachingumu. Apa itu benar?" tanya Ryeowook yang lebih bisa mengatur emosinya itu.

"Betul! Dan lagi aku tadi mendengar kalau Oppa keluar dari mobil pria itu dalam keadaan acak-acakan!" seru Luna dengan nada tinggi.

"Dan lagi, beberapa orang mendengar kalau hyung menghabiskan lima hari tak masuk kuliah dengan berhubungan badan dengan namja itu. Benarkah itu, Changmin hyung?" kali ini Minseok yang bertanya, dengan menggembungkan pipi bakpaonya dan memasang wajah sedih.

"Uh... kalau soal itu—Y—YAH! Apa yang kau lakukan?!"

Ucapan Changmin terhenti saat tiba-tiba saja ada sepasang tangan dari belakang tubuhnya yang mulai membuka kancing-kancing bajunya!

"Kalian semua melihat ini? Ini bukti kalau Changmin adalah milikku. Dan aku tak mengijinkan seorangpun menyentuh apa yang sudah menjadi milikku!" desis Yunho yang kini menyibakkan kemeja Changmin dan memperlihatkan bahwa tubuh atas Changmin sudah penuh dengan bekas gigitan cintanya.

Ke-sepuluh namja dan yeoja yang disana membelalakkan mata berjamaah saat melihat apa yang tersaji di hadapan mereka.

"C-changmin hyung..." lirih Baekhyun yang kini menatap terluka pada pemandangan di depannya itu.

"Changmin..." desis Yunho tepat di telinga sensitif kekasihnya, dan mulai melumat lembut kulit sensitif itu.

"M-maaf—nghhh... mulai sekarang, kita semua putus. Aku—ngghhh! Jangan menggigit telingaku Yunho! A-aku sudah punya namjachingu."

Ke-sepuluh orang itu hanya bisa terdiam mendengar ucapan Changmin yang disertai dengan parade kegiatan tak senonoh di depan mereka. Apalagi bisa mereka lihat kalau tangan kekar pria itu mulai menggerayangi tubuh Changmin dengan sangat sensual.

Namun sang almighty Key tentu saja tak bisa terima jika Changmin memutuskannya begitu saja!

"Aku tak peduli kalau kau kini punya namjachingu, hyung! Bukankah selama ini kami semua juga kekasihmu! Kami tak apa berbagi dengan satu orang lagi, asalkan kau tetap menjadi kekasih kami!" seru Key sambil menarik satu tangan Changmin.

PLAK!

Jeritan feminin terlontar dari bibir Key beriringan dengan suara keras itu. Tangan putih Key kini terlihat memerah akibat pukulan ringan tangan Yunho.

"Changmin itu milikku. Dan aku tak pernah berbagi apa yang sudah menjadi milikku dengan orang lain! Jika kau tak ingin berakhir terkapar di Rumah Sakit, aku sarankan jangan pernah menyentuh seujung jaripun tubuh Changmin." ancam Yunho.

"Cih! Kau pikir kami akan takut dengan ancaman kosongmu itu, hah?!" balas Sungmin yang notabene belajar ilmu silat hingga ia takut dengan ancaman pria itu.

"Hmm... Kalian mahasiswa disini, pernahkah mendengar namaku, Jung Yunho?"

Sebelas orang—termasuk Changmin—mengernyitkan alis bingung, sebelum teriakan nyaring Minseok mengalihkan perhatian semuanya.

"Ah! Jung Yunho! Salah satu dari lima pemimpin kelompok yang dulu menguasai kota ini! Kelompok terkuat yang mengepalai seluruh berandalan di kota ini dan beberapa kota di sekitar sini. Kabarnya kelompok ini sudah bubar begitu para pemimpinnya lulus dari sini, tapi kalau ada keributan di kota ini, mereka datang dan mendisiplinkan semuanya..." suara Minseok semakin mengecil, dan akhirnya hilang sepenuhnya saat ia melihat seringaian mengerikan yang kini terpampang di wajah orang yang masih berdiri di belakang Changmin itu.

"B-bohong!" seru Key yang tak percaya kalau orang yang di hadapannya itu adalah Jung Yunho yang melegenda itu!

"Silahkan saja kalau tak percaya. Lagipula, selama Changmin kuliah disini, salah satu temanku— Tan Hangeng, wakil dekan disini— akan membantuku mengawasi Changmin." Yunho yang melihat wajah kebingungan pada wajah-wajah di depannya itu baru tersadar. "Oh, maaf. Tan Hangeng itu nama yang dia gunakan sewaktu masih bersama kami. Namanya saat menjabat disini adalah Tan Hankyung, wakil Dekan disini, sekaligus pengampu ekskul bela diri."

"B-bohong! Hankyung sonsaengnim tak mungkin—"

"Aish! Jung! Kenapa kau selalu menyeretku dalam masalahmu sih? Tidak dulu, tidak sekarang, masih saja sama."

"H-Hankyung sonsaengmin..."

"Nah, kalian semua dengar ucapan pria ini kan murid-muridku yang manis. Lebih baik kalian turuti saja ucapannya. Karena meskipun kalian ini murid-muridku tersayang, tapi peraturan kami dari dulu adalah kami akan menghabisi siapa saja yang berani mengganggu pasangan kami. Jadi bisakah kalian semua mundur teratur?" ucap Hankyung—atau Tan Hangeng— itu dengan suara lembutnya. Namun meski suara itu lembut, tatapan tajam yang di keluarkan pria itu—ditambah dengan seringaian mengerikan yang terpasang di wajah Yunho-akhirnya membuat mereka semua angkat kaki dari sana.

"Gomawo, Hangeng-ah."

"Itu bukan masalah. Lagipula aku sudah biasa menghadapi tingkah aneh kalian berempat selama tujuh tahun kita berkawan. Ya sudah, aku masih harus mengurus dokumen kesiswaan yang menumpuk tinggi itu. Dan jangan lagi kau membuat anak didikku membolos lima hari hanya karena ia menjadi tahanan kamarmu lagi, Ok?"

Yunho hanya memberikan two thumbs up pada pria yang menjadi temannya selama tujuh tahun ini.

BRUGH!

Yunho mengernyit nyeri saat merasakan tubuhnya di dorong kuat hingga menabrak tembok di belakangnya. Ia membuka mata dan menemukan Changmin—kekasihnya itu— kini menyudutkannya ke tembok. Dan yang membuat libidonya mulai memercik adalah tatapan seduktif yang di brerikan Changmin padanya.

"Hmmm... Jung Yunho, salah satu dari lima pemimpin dari kelompok paling berkuasa di kota ini, huh?" ucap Changmin sambil menjilat bibirnya sendiri dengan gaya yang nakal. "Mmhhh~ my namja is so hot~ " lanjut Changmin sambil menempelkan tubuhnya pada tubuh kekar Yunho. Dengan nakalnya, Changmin melilitkan satu tungkai kakinya ke kaki ber-otot Yunho, dan kini ia menggerakkan tubuhnya ke atas dan kebawah—membuat keduanya mendesis nikmat merasakan penis mereka yang masih tertutup celana itu saling bergesekan.

"Eunnghh~ eothokkae Yunho, hanya membayangkanmu sebagai bos berandalan di kota ini benar-benar membuatku turn on~ " goda Changmin yang sudah tak lagi peduli akan situasi-kondisi di sekitar mereka.

Ia sendiri tak mengerti bagaimana, tapi semenjak pembicaraan mengenai kelompok yang memimpin kota ini, benaknya langsung membayangkan Yunho—yang selama ini hanya ia kenal sebagai seorang owner Kimchi Restaurant— ternyata adalah salah satu dari lima penguasa kota ini. Mmmhhh~ bayangan Yunho dalam sosoknya yang begitu liar dan maskulin langsung membuat tubuhnya panas dan otaknya blank.

"Eunnghhh~ " Changmin mendesah seperti kucing saat tangan Yunho tiba-tiba meremas pantat bulatnya. Kedua tangannya melingkar kuat di leher Yunho dan meremas tengkuk sang kekasih untuk menyalurkan apa yang ia rasa.

"Dimana ruang kosong terdekat?" tanya Yunho dengan suara yang serak akan nafsu.

"Di ujung lorong ini ada ruang penyimpanan dokumen yang tak ada orangnya~ " sahut Changmin sambil kini ia melingkarkan kaki satunya ke pinggang kokoh Yunho dan makin semangat menggesekkan tubuhnya pada tubuh liat Yunho.

Tanpa kata lagi Yunho langsung membawa Changmin masuk ke dalam ruang kosong tersebut, dan setelahnya hanya terdengar desahan-desahan dan erangan nikmat dari sana.

.

.

.

oOHoMinOo.

.

.

.

"Changmin! Dari mana saja kau selama lima hari ini?!" seru Leeteuk yang langsung memeluk tubuh tinggi dongsaengnya saat ia pulang ke dorm dan mendapati Changmin sudah berada di dalam kamar mereka.

"Uphh! Hyung, lepashh! Se-sesakkhh!" ronta Changmin yang merasakan pelukan erat dari teman sekamarnya itu.

"Ups! Mian Changmin.." ucap Leeteuk watados sambil melepaskan pelukannya. Baru saja ia akan menanyai dongsaengnya itu, matanya sudah tertumbuk pada tas besar yang terbuka dan menampakkan baju-baju Changmin di dalamnya.

"Changmin? Ada apa? Kau mau kemana? Kau baru saja pulang, dan sekarang kau mau pergi lagi?" tanya Leeteuk beruntun.

"Umh... hyung, maaf, mulai sekarang aku akan pindah dari sini."

Kedua manik mata Leeteuk melebar tak percaya. "Pindah? Kau mau pindah kemana, Min? Dan... kenapa begini tiba-tiba?" tuntut Leeteuk meminta penjelasan.

"Mulai sekarang dia akan tinggal bersamaku, Teuki." sebuah suara bass terdengar dari sudut kamar, dan membuat Leeteuk menoleh pada eksistensi ketiga di kamar tersebut.

"Aish! Kau ternyata Jung. Tadinya kupikir saat Changmin bercerita mengenai Jung Yunho, kupikir itu hanya kesamaan nama saja. Tak kusangka yang dimaksudkannya itu benar-benar dirimu. Dunia sungguh sempit."

"Kenapa? Kau keberatan, Teuki? Kau tak lupa peraturan kami yang membuatmu sangat terlindungi itu kan?"

Leeteuk mengibaskan tangannya tak peduli. "Ya, ya. Peraturan aneh kalian berlima, aku tak peduli. Aigo Changmiiinn... Kenapa kau bisa sampai jatuh pada beruang mesum ini, eoh?"

"Kau..! Apa kau sendiri tak sadar kalau Kangin itu juga sangat mesum, huh?!"

"Tentu saja aku tahu. Kalian berlima itu sebenarnya mesum semua. Tidak Kangin, Kau, Hangeng, Siwon dan Donghae, kalian semua itu sama mesumnya! Dan yang kusesali adalah mengapa Changmin yang kuanggap adik sendiri ini juga bernasib sama sialnya denganku?"

"YAH! KALIAN BERDUA DIAM!" seru Changmin keras dan memotong Yunho yang sudah membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu. "Dari percakapan kalian, aku tahu kalian berdua sudah saling kenal. Tapi, apa hubunganmu dengan Teuki-hyung, Yunho?"

"Teuki ini kekasih dari Kangin, salah satu dari lima teman dekatku di kelompok kami."

Leeteuk mengangguk membenarkan ucapan Yunho. "Maaf selama ini tak pernah memberitahu, kekasihku Kangin, pemilik toko otomotif itu sebenarnya sejenis dengan Yunho."

"Tentu saja kau tak boleh memberitahukan hal itu ke sembarang orang. Kami juga punya image baik-baik yang harus di jaga di depan publik." dengus Yunho. Namja itu sepertinya ingin menambahkan sesuatu lagi, namun terpotong oleh nada dering smartphonenya.

Changmin mengangguk mengerti, dan saat ia kembali mengingat percakapan Yunho dengan Leeteuk tadi, ia teringat sesuatu. "Hyung, Siwon yang tadi kau sebut itu bukan Choi Siwon sang penerus Hyundai Corp itu kan?" tanya Changmin ragu-ragu.

Leeteuk mengangguk. "Yup. Kau benar sekali. Untuk lebih jelasnya, lima orang itu adalah Yunho, dengan kau sebagai pasangannya. Kangin dengan aku. Lalu ada Choi Siwon dengan Cho Kyuhyun, mahasiswa yang kemarin memenangkan olimpiade matematika itu. Kemudian ada Tan Hangeng atau yang kau kenal sebagai Hankyung, wakil dekan disini, dengan Kim Heechul, pegawai di tempat Yunho. Dan terakhir ada Lee Donghae, penerus toko besar Lee yang memasok barang-barang produksi dengan kualitas yang memuaskan, dengan Lee Hyukjae si backdancer dari artis Super Junior."

Changmin mengangguk-angguk sambil menghafalkan nama-nama yang sebenarnya tak terlalu asing di telinganya itu.

"Ah, Changmin, bisa kita cepat bereskan semua barangmu? Minho menelepon kalau katanya restaurant sedang ramai dan ada laporan keuangan yang sudah lima hari menumpuk di mejaku." Ucap Yunho yang sudah selesai melakukan panggilannya itu.

Changmin langsung mengangguk dan membereskan barang-barangnya dengan cepat. "Sudah. Aku Cuma membawa semua baju dan juga alat elektronik saja. Lainnya kutinggal disini. Bye Teuki hyung, aku pasti akan merindukanmu." ucap Changmin sambil memeluk Leeteuk.

Leeteuk baru akan melingkarkan tangan di tubuh dongsaengnya itu sebelum tubuh Changmin sudah di tarik menjauhinya.

"Cukup. Jangan peluk-peluk Changmin-KU lagi. Lagipula kalian akan bertemu lagi jika kami berkumpul, atau saat Changmin kuliah. Jadi, bye Teuki." ucap Yunho singkat sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Changmin dengan possesif, sementara di bahunya terpasang tas besar milik Changmin, dan tangan kirinya mendorong sebuah koper besar.

.

.

"Aish! Dasar si mesum yang sangat possessif!" gumam Leeteuk mengantar kepergian keduanya sampai menghilang dari lorong dorm.

.

.

.

.

.oOHoMinOo.

.

.

.

"Kyaaa~! Oppa! Kau menepati janjimu~!" seru seorang Yeoja yang langsung menghambur masuk dan menemukan Oppanya itu sedang memagut bibir seseorang di kursi depan.

"Yah! Seohyun! Untuk apa kau kemari, huh?!" seru Yunho kesal karena kesenangannya di ganggu.

Changmin—yang kini tengah berada dalam pangkuan Yunho—menyipitkan kedua matanya karena ia merasa pernah melihat sosok yeoja itu.

Ah!

Kedua mata bambi Changmin membola imut saat ia ingat siapa yeoja di hadapan mereka. Dan melihat bagaimana yeoja itu bisa masuk ke dalam tempat Yunho dengan mudah membuat amarah mulai memercik dalam hati Changmin.

Tanpa mempedulikan kehadiran yeoja itu, Changmin menjambak rambut Yunho dan langsung mencium bibir sexy Yunho dengan penuh gairah. Lidahnya langsung melesak ke dalam mulut Yunho, dan mengajak lidah Yunho untuk bergulat bersama.

Yunho sendiri, biarpun ia bingung dengan tingkah Changmin, tak pernah sedikitpun menyia-nyiakan kesempatan untuk memagut bibir sensual Changmin. Meskipun tadinya Changmin yang memulai ciuman mereka, jelas Yunho sanggup mengalahkan Changmin dalam adu lidah yang panas-menggelora ini. Yunho mendorong keluar lidah Changmin, dan kini gantian ia yang menguasai goa hangat milik sang kekasih.

Dengan tangan yang tak pernah sanggup untuk berdiam diri begitu saja, kedua tangan Yunho kini sudah menyusup kie dalam baju Changmin dan mulai menggrepe-grepe tubuh candu kekasihnya itu.

"Yah! Yah! Apa kalian berdua tak menganggapku disini?" seru Seohyun yang hanya bisa menahan wajahnya yang memerah melihat kegiatan pornoaksi yang terjadi di depan matanya itu.

Changmin yang mendengar rengekan yeoja itu akhirnya melepaskan tautan bibirnya dengan Yunho. Namun dengan tangan yang melingkar erat di leher Yunho, ia memandang tajam pada Seohyun dan berkata tajam.

"Yunho itu milikku. Hanya milikku. Dan aku tak akan berbagi Yunho padamu."

.

..

...

"Ahahahahahaha~! Ya Tuhan, Oppa! Apa kau belum memberitahunya kalau aku ini adik sepupumu?" geli Seohyun yang baru mengerti mengapa kekasih Oppanya itu tadi menatapnya dengan tatapan benci. Ternyata kekasih Oppanya itu mengira kalau sandiwara mereka beberapa waktu lalu itu benar-benar nyata.

"Ah, Aku lupa. Umm, begini Changmin, dia adalah Seohyun, adik sepupuku. Dan waktu itu, aku memang sengaja memintanya berakting agar bisa memancingmu untuk cemburu."

Changmin menatap Seohyun dan Yunho bergantian. Ekspresi marah itu sudah hilang dari wajahnya. Berganti ekspresi bingung, dan langsung berubah menjadi wajah yang terlihat kesal.

"Dasar sialan! Ternyata waktu itu kau sengaja membuatku cemburu, hah?!" kesal Changmin yang kini berdiri dari pangkuan Yunho.

"Sebagai hukuman, malam ini kau harus memuaskanku! Untukmu malam ini no handjob, no blowjob, no penetration and no climax! Kalau kau bisa menjalani hukumanmu, besok aku akan memberimu servis dengan menunggangi penismu."

Dan dengan itu Changmin langsung berjalan meninggalkan ruang depan dan masuk ke dalam kamar pribadi mereka.

"Nah, kau dengar sendiri kan, Seo. Malam ini pulanglah dulu, dan kalau kau ingin bertemu Changmin, datanglah tiga hari lagi, Ok?" Yunho langsung melesat meninggalkan Seohyun menuju kamarnya sendiri.

"Oh, dan satu lagi, saat kau keluar, jangan lupa kunci pintunya karena kami berdua tak akan keluar dari kamar sampai esok hari."

Dan dengan kalimat itu, Yunho langsung menghilang masuk ke dalam kamar itu.

Seohyun menghela nafas sebelum ia akhirnya beranjak keluar dari tempat sepupunya itu. Padahal tadinya ia ingin mengecek apakah Oppanya itu benar-benar sudah mendapatkan Shim Changmin incarannya itu, dan kalau bisa, ia kan juga ingin mengenal seperti apa namja yang bisa membuat Oppanya itu bertekuk lutut.

Tapi ya sudahlah... setidaknya Oppanya itu sudah bisa mendapatkan cintanya.

"Kalau aku berhasil melewati hukumanmu ini, jangan harap kau besok bisa masuk kuliah, karena kau akan menunggangi penisku seharian, Changmin~"

Seohyun langsung gemetar mendengar suara berat Oppanya itu, dan ia cepat-cepat keluar sebelum ia harus menahan malu mendengar suara Oppanya yang tengah bercinta.

.

.

.

.

.

.

.

~END~

Ela kembali~!

Maafkan Ela karena lama tak mengupdate fanfic..

Dan karena ada salah satu reader tersayangku yang req sekuelnya ff Catch Me ini, dan karena sepertinya menarik, maka jadilah fanfic ini~

Gimana? Ceritanya aneh ya?

Mungkin pada nggak menduga kalau Yunho dan 4 temannya yang lain itu kelompok penguasa kota yang menyembunyikan identitas mereka dengan bekerja sebagai orang normal di depan publik..

Ide ini sebenarnya udah muncul di pertengahan ff, di chapter 6 waktu Yunho, Donghae, Siwon berkumpul..tapi karena nggak ada kesempatan, ide ini author pendam gitu aja..

Tapi karena bikin sekuel, akhirnya ada kesempatan buat mengeluarkan ide ini~~

Buat 'melqbunny' ini hasil ~ dan semoga hasilnya tidak mengecewakan..

Dan reader tersayangku yang lain, Ela ucapkan terima kasih banyak karena sudah mau baca ff mesum+yadong buatan Ela yang masih sangat Innocent dan polos ini~

Buat seorang author, setiap review yang masuk itu benar-benar membuat Ela senang dan bahagia~

Apalagi ff ini bisa mendapat 491 review dalam 9 chapter, bener-bener ngebuat Ela bersyukur bisa berbagi ide, khayalan dan cerita ini bersama semua readersku tersayang~

Love you all~