Permisi, aku sudah memperbaiki EYD untuk chap 1 ini. jikalau masih ada kesalahan penulisan aku minta maaf ya~

"Smile For Tears"

Disclaimer: naruto milik masashi kishimoto

story: purely mine

warning: AU, OOC, Typos/Misstypos,

pair: SasuSaku slight SasuIno

enjoy reading~

semua berawal dari perpustakaan

Suasana kelas ketika istirahat tidak pernah hening. Pasti selalu saja ada suara teman-teman yang berbincang-bincang. Entah kenapa kadang hal ini membuat kepala Sakura pusing. Ia memang lebih suka tempat yang hening dan sepi. Tetapi kadang ia juga merasa iri pada yang lain karena ia tidak pintar bersosialisasi dengan banyak orang. Satu-satunya teman sakura adalah ino, Tabblemate Sakura tapi setiap istirahat Ino selalu pergi entah kemana.

'Lebih baik aku pergi saja', pikir Sakura.

Akhirnya Sakura berdiri dari kursinya dan keluar kelas untuk mencari tempat yang lebih tenang. Tempat pertama yang muncul dipikirannya itu adalah perpustakaan sekolah, tempat yang biasa dikunjunginya ketika senggang.

.

.

.

Ketika sampai di perpustakaan. Suasana hatinya langsung berubah menjadi tentram. Tempat itu sangat hening dan hanya ada suara bisikkan saja yang terdengar. Perpustakaan sekolah ini sangat luas dan dikelilingi oleh rak-rak buku yang tinggi. Perpustakaan di SMA ini memang terkenal bagus di kota Konoha. Itulah salah satu alasan Sakura memilih bersekolah di sini, meskipun swasta.

Sakura tersenyum dan berjalan menuju rak-rak yang tinggi itu. Ia ingin mengambil buku favoritnya tentang seni dan kebudayaan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Kali ini Sakura mengambil buku seni fotografi internasional. Setelah mengambil buku itu ia langsung berjalan menuju tempat favoritnya membaca.
Sakura lebih suka duduk di lantai dan bersandar di dinding daripada duduk di bangku dengan meja kecil yang sempit. Sakura hanya akan duduk di sana ketika ada tugas sekolah saja. Karena itu Ia berjalan ke pojok ruang perpustakaan dekat jendela besar tempat favoritnya itu.

Baru saja Sakura berbelok dari rak menuju pojokan jendela itu, ternyata tak jauh dari tempat Sakura berdiri, Ia melihat tempat favoritnya itu sudah diduduki orang, dan yang membuat sakura heran, orang itu adalah.. umm Uchiha Sasuke kah? Teman sekelas Sakura. Ia juga siswa laki-laki yang sangat popular di sekolah. banyak fans nya yang selalu datang ke kelasnya membuat kelas menjadi sesak. Sakura merasa bingung kenapa dia ada di tempat seperti ini. Biasanya orang ini selalu berkumpul dengan teman-temannya, apalagi dengan anak yang berambut blonde dan sangat cerewet itu. Tapi sekarang ia sedang duduk membaca buku, sendiri. Memang sih Sakura sering dengar kalau orang berambut raven dan berbentuk aneh mirip ekor ayam ini terkenal karena kejeniusannya, ketampanannya, bahkan ke-cool-annya. tapi meskipun begitu baru kali ini Sakura melihatnya di perpustakaan, apalagi sendirian. Dan yang tak pernah Sakura duga, Ia membaca buku ilmu Geografi dan Arkeologi dunia?!. benar-benar bukan tipe orang jenius seperti yang Sakura tahu. Apa ia tertarik dengan ilmu bumi?. Apa karena kejeniusannya Sasuke membaca buku yang jarang terjamah siswa itu? Yang Sakura tahu, orang jenius biasanya membaca buku sains, bahkan tak perlu membaca buku pun orang jenius sudah pintar. Atau itu hanya anggapan Sakura saja ya, yang terlalu pendek pikirannya. Sakura masih diam tercengang di tempatnya. melamun.

Merasa diawasi, Sasuke mengalihkan perhatiannya dari buku dan mengangkat wajahnya. Tepat pada saat itulah mereka bertatapan. Sasuke kaget dan ia mengangkat alisnya.

"Kau… Haruno Sakura? Sedang apa di sini?" kata Sasuke langsung.

Sakura kaget dengan reaksi Sasuke yang tiba-tiba memanggil namanya dan bertanya langsung seperti itu. Yah mereka memang tak terlalu dekat di kelas sih, jadi maklum bahwa baru kali ini mereka saling berbicara. Ia masih terdiam sesaat sebelum Ia menyadari bahwa Sasuke terus menatapnya heran. Maka ia memberanikan diri untuk menjawab "K..kau sendiri sedang apa di sini?" balas Sakura.

Sasuke semakin heran walaupun tidak ditunjukkannya, "Kau tidak lihat aku sedang membaca? Kau sedang apa di sini?" ulang Sasuke sinis.

Perkataan Sasuke itu membuat Sakura sedikit jengkel.

"Kau juga tidak lihat aku membawa apa? Aku juga mau membaca. Kau tahu, kau menempati tempat yang biasa kutempati setiap hari," balas Sakura tidak mau kalah, karena Ia tidak mau duduk di tempat lain.

"Ini tempat umum. Siapapun bebas menempatinya. Siapa yang duluan, dia yang mendapatkannya. Cari tempat yang lain saja," balas Sasuke kalem.

"Tapi aku tak mau di tempat yang lain. Kau seharusnya mengalah dengan perempuan. Lagipula tumben kau ada disini. Biasanya kau kan selalu bekumpul dengan teman-teman hebohmu itu. Dan apa itu, buku Geografi? Tak kusangka kau rajin membaca juga," Sakura tersenyum mengejek ke Sasuke.

Yang diejek merasa sebal mendengarnya. "Kau memujiku atau menghinaku? Apa salah jika seseorang mau tahu lebih mendalam mengenai bumi?" Kata sasuke sinis. Memangnya kenapa kalau Ia belajar? ini kan sekolah, tempat belajar. Sudah seharusnya sebagai pelajar Ia harus belajar bukan?

Karena Sakura tidak mau memperpanjang hal itu, Ia langsung kembali ke topik awal sambil menghembuskan nafas yang terkesan berat.
"Yasudah, sekarang minggir. Aku mau duduk di situ," Sakura menunjuk Sasuke. Lebih tepatnya, menunjuk tempat yang sedang di diduduki Sasuke.

"Tidak. Kau bisa membacanya di tempat lain. Kalau memang mau di dekat jendela, di sini saja," kata Sasuke menunjuk ke sebelahnya dengan dagunya.

"Aku ingin nya di pojok. Ayolah mengalah dong." kata Sakura yang terkesan memelas.

Merasa terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi dengan bacaannya, akhirnya Sasuke mengalah "Kau ini menyebalkan!" Sasuke minggir sedikit dari tempat yang didudukinya.

"Nah begitu dong, dari tadi lah kau mengalah. Keburu waktu istirahat berakhir nih," kata Sakura. Ia duduk di pojok samping Sasuke.

Beberapa menit berlalu namun Sakura tidak bisa berkonsentrasi membaca, semua karena ada orang di sampingnya. Ia tidak biasa membaca dalam situasi begini. Rasanya begitu tak nyaman. Ingin bicara tapi rasanya tidak sopan. Tapi kalau begini terus, percuma dia membaca. Akhirnya Sakura pun memberanikan diri untuk bicara. Sakura menengok sedikit ke arah kanannya.

"Hei, Uchiha-kun."

Yang dipanggil hanya bergumam sambil tetap membaca "Hn?"

Sakura diam sesaat, merasa ragu sebelum akhirnya bicara, "Umm maaf nih ya, bisa tidak kau pindah?" kata Sakura to the point.

Sasuke langsung menengok ke Sakura dari buku bacaannya, "Ha? Memangnya kenapa?" Sepertinya saking menyebalkan orang di sampingnya ini membuat Sasuke lupa untuk menjaga image coolnya dan memasang tampang kesal yang mencolok.

Sakura merasa gugup dan ia menghindari tatapan langsung dengan lawan bicara nya ini "Aku…um aku tidak bisa konsentrasi membaca kalau ada orang di sampingku sedekat ini. Nanti orang-orang berpikir kita sedang..." belum selesai Sakura bicara, Sasuke memotong kata-katanya.

"Hei, siapa suruh kau di sini!? Sudah bagus aku memberikan tempat dudukku. Ini juga tak terlalu dekat, memangnya kita berdempetan? Hanya beda satu kaki. Kalau kau takut orang berpikir seperti itu, kenapa tidak kau saja yang pergi? Kau membuatku repot tahu!" Kata Sasuke panjang lebar. Terlanjur kesal.

"Apa tadi katamu?" Sakura juga ikutan kesal.

"Kau membuatku repot. Tak kusangka ternyata kau orang yang merepotkan, keras kepala, cerewet pula. Tadinya kukira kau orang yang sangat pendiam dan tenang. Tapi aslinya ternyata seperti ini," balas Sasuke. Matanya menatap sakura intens.

"Aku juga tak menyangka orang jenius seperti kau yang terlihat begitu dingin diantara semua orang ternyata mempunyai sifat yang kasar seperti ini," balas Sakura.

"Apa katamu?" Sasuke semakin men deathglare Sakura.

Sakura kaget sekali ketika Sasuke menatapnya dengan tatapan seperti itu. Posisi mereka saat itu sangat dekat dan sekilas cahaya dari jendela memperjelas wajah Sasuke yang sangat putih dan pucat dengan mata hitam pekat yang menusuk, begitu mengintimidasi. Tiba-tiba tanpa sadar sakura menutup mulutnya dengan buku yang dipegangnya. Mulutnya tercekat tak bisa bicara. Dan jantung Sakura berdetak dua kali lipat dari biasanya. 'Tampan..…'

TING TONG TING TONG

Sasuke mendengar bunyi bel masuk. Ia mundur dan berdiri

"Kalau tidak cepat-cepat, nanti guru keburu datang." Setelah berkata itu Sasuke berjalan meninggalkan Sakura sendiri.

Sakura masih terbengong diam ditempatnya. 'Apa yang tadi itu? Kenapa tiba-tiba aku merasa gugup? Jantungku masih berdegup kencang.. Dan tadi itu… Ia... sangat tampan… aku merasa… merasa…ahh apa yang kupikirkan sih'.

Sakura menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu harus berpikir apa. Dia berdiri dan berjalan terhuyung meninggalkan perpustakaan. Sikapnya menunjukkan seperti sedang terhipnotis. Pikirannya penuh akan kejadian tadi.

.

.

.

Saat Ia masuk ke kelas, Sakura bersyukur karena belum ada guru. Dia melihat sekilas ke Sasuke, tapi Ia cepat-cepat mengalihkan pandangan karena merasa gugup kalau melihatnya. Ia duduk di tempatnya dengan melamun. Sepanjang pelajaran pun, Ia tetap melamun seperti itu. Teman sebangkunya, Ino merasa heran. Dan pada saat jalan pulang sekolah, mereka pulang bersama karena rumah mereka searah dan Ino pun bertanya pada Sakura.

"Sakura, kau kenapa sih? Dari tadi kau melamun terus saat pelajaran. Apa ada sesuatu yang kau pikirkan? Cerita saja padaku," kata Ino ingin tahu.

Sakura kaget lalu tersenyum, "Ah tidak ada apa-apa kok, hanya pusing sedikit." Tiba-tiba terbesit dipikirannya dan langsung bertanya pada Ino.

"Hei, Ino kau temanku kan? Sudah lebih setengah tahun kita bersama. Aku ingin bertanya sesuatu," kata Sakura terlihat serius.

Ino mengangkat alisnya. "Tentu saja, kita teman. Bertanya apa? Katakan saja!" Seru Ino semangat.

Sakura sedikit ragu untuk bertanya, "Umm apa aku ini orangnya cerewet ya? Terus apa aku orangnya keras kepala? Apa aku orang yang merepotkan orang lain? Ino jawab saja sejujurnya, aku tidak akan marah," mohon Sakura pada Ino.

Ino heran ketika Sakura tiba-tiba bertanya seperti itu, Ia lalu tertawa.
"Hahaha ya ampun, kau kenapa sih tiba-tiba bertanya begitu? Memangnya ada apa Sakura?" Tanya Ino balik.

"Sudah jawab saja dulu, baru setelah itu aku ceritakan padamu. Tapi jawab yang jujur ya," pinta Sakura.

Ino memiringkan kepala seakan-akan sedang berpikir keras.
"Hmm.. kau memang kadang agak cerewet dan sedikit keras kepala kalau urusan berdebat masalah pelajaran, dan itu wajar saja. Kalau soal merepotkan orang lain itu kurasa tidak karena kau tidak merepotkanku sama sekali kok, hehehe aku serius," jawab ino tersenyum.

Sakura terdiam, lalu Ia memeluk temannya. "Ino, terima kasih! Kau teman yang baik sekali!" puji Sakura.

"Nah karena aku sudah jujur padamu, sekarang ceritakan apa yang membuatmu bertanya begitu padaku. Apa ada orang yang berkata kau seperti itu?" tanya Ino yang masih dipeluk oleh Sakura.

Dan Sakura pun melepaskan pelukannya dan mengajak Ino untuk pergi ke taman yang sering mereka lewati ketika pulang sekolah. Sakura menceritakan kejadian di perpustakaan dengan Sasuke, namun ia tidak menceritakan tentang masalah ia merasa berdebar ketika melihat Sasuke yang tampan, karena Ia merasa itu sesuatu yang tak ingin diceritakannya kepada orang lain.

"Jadi yang membuatmu melamun itu karena kau memikirkan hal ini? Haha Ya ampun," Ino tertawa.
Sakura hanya menggembungkan pipinya dan mencibir.

"Tapi masa sih Sasuke ada di perpustakaan? Aku juga baru tahu lho Sakura. Biasanya Sasuke kan suka berkumpul dengan Naruto, Kiba dan Gaara di kelas, atau di kantin saat istirahat. Pantas saja tadi aku sama sekali tak melihat Sasuke di kantin, soalnya teman-temannya itu berkumpul di kantin tadi," cerita Ino panjang lebar.

"Iya, aku juga kaget ketika melihatnya ada di perpustakaan."

Mereka lalu memutuskan untuk pulang. Saat di perjalanan tiba-tiba Ino berbicara.

"Kurasa, kau seperti itu kepadanya karena dia adalah laki-laki." Celetuk Ino tiba-tiba.

"Hah, maksudmu?" Tanya Sakura tak mengerti.

Ino mengangkat bahunya. "Ya, maksudku.. kau tahu? Biasanya kalau kita berbicara sesama perempuan yang tidak terlalu dekat pasti kita akan sopan, tapi berbeda kalau kita berbicara dengan laki-laki yang tidak terlalu dekat, rasanya kita tak mau dianggap perempuan yang lemah dan tidak akan menunjukkan kelemahan kita terhadap laki-laki itu. Makanya tanpa disadari, pasti kita agak tegas terhadapnya," jelas Ino panjang lebar.

"Begitukah?" Sakura memiringkan kepala tidak mengerti. Yang tadi masalah Sasuke itu ya, memangnya ada hubungannya ya? Terkadang ucapan Ino memang sulit dipahami. Tapi yah, kalau dipikir baik-baik mungkin saja memang seperti itu ya.

"Ya, tentu saja!" yakin Ino.

.

.

.

Keesokan harinya ketika waktu istirahat seperti biasa, Ino langsung pergi ke kelas lain dan Sakura melihat ke tempat duduk Sasuke yang sudah kosong. Sakura merasa bersalah karena kemarin tanpa sadar Ia membuatnya marah dan Ia ingin meminta maaf. Mungkin dia pergi ke perpustakaan lagi hari ini. Ya, mungkin saja dia memang ada di sana. Tadi Sakura melihat teman Sasuke yang berjalan menuju kantin tanpa Sasuke. Sakura memang selalu ke perpustakaan tiap istirahat, jadi tak ada salahnya pergi ke sana, siapa tahu ia akan bertemu dengannya.

Ketika Sakura sampai di perpustakaan, Ia berkata dalam hati bahwa perkiraannya memang tepat, Sasuke ada di sana sedang membaca buku yang sama dan di tempat yang sama pula. Sakura mengambil buku yang kemarin Ia baca di rak buku yang tak jauh dari tempat Sasuke duduk. Ia diam sejenak mengambil nafas untuk menguatkan keberaniannya dan langsung berjalan menghampiri Sasuke.

"Hei, Uchiha-kun," panggil Sakura pelan ketika Ia sudah duduk ala orang tradisional jepang di lantai berhadapan dengan Sasuke.

Sasuke yang wajahnya tertutup buku langsung menurunkan bukunya, dan sedikit kaget ketika melihat Sakura duduk seperti itu di depannya. "Ada apa?"

Sakura menunduk ketika berpapasan wajah dengan Sasuke dan mengepalkan tangannya yang bertumpu pada paha nya.
"Yang kemarin itu, maaf aku sudah membuatmu marah dan kesal. Aku tidak.. aku tidak tahu kalau aku sudah… aku suka di sini karena dekat dengan jendela dan buku yang sering kubaca raknya ada di sini. Aku benar-benar egois dan aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi, kau bisa membaca dengan tenang di tempat ini. Aku bisa mencari tempat lain yang masih kosong, karena itu tolong maafkan aku," Sakura terus menunduk sambil menutup mata menunggu jawaban yang akan diterimanya.

Sasuke hanya diam tak bergerak melihat sikap Sakura yang jauh berbeda dari yang kemarin. Kenapa tiba-tiba dia seperti ini? Seperti baru sadar dari lamunannya ketika melihat Sakura tetap diam seperti itu yang ternyata menunggu jawaban darinya.
"Baiklah, kumaafkan." kata Sasuke datar.

"Benarkah?" Sakura mengangkat wajah nya memastikan, matanya tersirat rasa senang.

Sasuke sedikit tergidik. Terlihat sangat jelas dari tempat yang di duduki saat ini, seluruhnya Sakura tersinari cahaya dari jendela dan terlihat mata nya yang berwarna hijau emerald berbinar di depan Sasuke. Ada perasaan aneh ketika Sasuke melihat apa yang dipandangnya saat ini. "Ya. Aku ini bukan tipe orang yang pendendam. Lagipula sebenarnya aku tak keberatan kalau kau duduk di tempat ini juga, dan karena kau tadi bilang kau menyukai tempat ini, lebih baik kau di sini saja, tak usah memaksakan diri. Ah kalau kau merasa terganggu ada orang di sini aku akan pindah," di luar dugaan. Baru kali ini Sasuke berbicara panjang lebar, apalagi dengan seorang gadis. Sasuke juga tidak mengerti kenapa Ia jadi begitu banyak bicara.

"Ah, tidak usah. Tak apa-apa aku juga tidak keberatan kok," sela Sakura buru-buru. Ia tak menyangka bahwa Sasuke ternyata orang yang baik dan perhatian seperti ini. Memikirkan hal itu sedikit membuat Sakura salah tingkah dan merasa wajahnya memanas.

Sasuke menyipitkan matanya, "Yang benar? Kemarin kau bilang kau tak bisa konsentrasi kalau ada orang."

Mendengar itu, Sakura jadi semakin salah tingkah, matanya menari-nari mencari direksi lain selain mata Sasuke. "Yah aku memang mengatakan itu, tapi kan aku juga bilang itu karena aku tak terbiasa. Apalagi sedekat kemarin, tapi aku akan membiasakannya. Sebenarnya aku bisa berkonsentrasi walaupun ada orang. Kalau tak begitu, berarti aku tak pernah bisa berkonsentrasi di kelas dong. Bukankah begitu?" kata Sakura tersenyum.

"Benar juga," Sasuke ikut tersenyum.

TING TONG TING TONG

"Ah bel masuk, kok tidak kerasa ya?" kata Sasuke tanpa sadar.

"Iya, aku juga belum sempat membaca lagi." Kata Sakura melihat buku yang dipegangnya.

"Ayo cepat. Kita harus kembali ke kelas," ajak Sasuke berdiri.

"Baiklah" Sakura pun ikut berdiri dan berjalan di belakang Sasuke.
'Kurasa aku bisa merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, aku benar-benar ingin menjadi sahabat nya, agar selalu dekat dengannya. aku harap itu akan terjadi' Sakura tersenyum tulus ke arah seseorang yang memunggungi nya.

Semenjak hari itu, semua terasa sempurna bagi Sakura, namun Ia tak menyangka ada suatu fakta yang akan menyakiti hati nya begitu dalam.

*To Be Continued*

A/N
Aaah akhirnya untuk pertama kalinya bisa publish fict pertama ku di FFN ini. padahal tugas kuliah bener-bener numpuk minggu ini.
kayaknya ceritanya membosankan banget deh. bagaimana pendapat readers tentang fict ini? jelek kah? biasa kah? atau apa kah?
terima kasih buat readers yang sudah berkenan membaca
akhir kata
please review~