Disclaimer: Vocaloid is Not MINE!

Warning: boyxboy, shonen-ai, BoysVocaloidsXKaito, ukeKaito, typo, picisan, Rating may go up if I want.

Don't Like? Then Don't Read~

Summary: Kaito si maniak game dan pecinta es krim mendapat CD kaset game yang ia idam-idamkan! Siapa kira kalau sekeping CD game malah membuatnya memasuki dunia penuh konflik yang berkecamuk dan membuatnya terpaksa mengikuti petualangan demi mempertahankan kehidupannya? Dan siapa kira ia akan mendapatkan jodohnya, atau malah dijodohkan di dunia tersebut?

The Lost Blue Kingdom Saga

Route 1

"Selamat siang, Sensei!" ujar anak-anak serempak. Mereka membungkuk sedikit kepada seorang Sensei yang ada di depan kelas. Sensei berambut cokelat berkacamata itu tersenyum dan melambaikan tangannya. Kemudian meninggalkan ruang kelas yang didominasi warna krem itu.

"Yokatta~ akhirnya pelajaran Kiyoteru Sensei selesai juga!" ujar seorang pemuda berambut biru. Ia merentangkan tangannya ke atas tinggi-tinggi. Lalu menggosok kedua matanya dengan punggung tangannya.

"Kaito, Kaito… kerjaanmu ini cuma tidur aja," ujar seorang gadis berambut pirang secara tiba-tiba. Poni panjangnya nyaris menutupi wajah cantiknya.

"Ralat Lily; tidur, es krim, dan game~!" ujar pemuda bernama Kaito itu. Mungkin jika dilihat secara sekilas, Kaito adalah the most adorable uke. Tapi kenyataannya, ia sama dengan laki-laki seumurannya. Yaitu hobi nge-game-nya.

Gadis itu langsung facepalm di tempat. Gadis bernama lengkap Lily Kagamine itu adalah teman Kaito sejak masuk SMA. Ialah yang satu-satunya mau mendekati pemuda pendiam itu. Hingga kini, mereka adalah sahabat yang lengket.

Sangat lengket, kayak tikus sama lem tikus.

Sementara Kaito sendiri adalah anak pertama dari keluarga Shion. Ia memiliki seorang adik berwajah identik dengannya, Nigaito. Tapi Kaito lebih sering tidak mempedulikan adiknya, bukan karena benci, justru Kaito sangat menyayangi adiknya. Tapi game dan es krim lebih penting baginya.

Gila, keluarga di nomor duakan demi es krim dan sekeping CD game…

"Ups, sudah jam segini," Kaito mengecek jam tangannya. Ia kemudian mengangkat tasnya, "aku harus pulang, jaa~" serunya sambil berlari keluar lorong kelas.

"Hey Kaito! Aku belum selesai bicara!" jerit gadis bermata biru cerah itu.

Tapi terlambat, si sulung Shion sudah menghilang terlebih dahulu.

"Pasti ada game baru yang mau dia mainin…" ujar Lily sambil menghela napas.

=Ice Cream=

"Whoa! Kaito-niisan? Terburu-buru sekali," ujar seorang gadis mungil berambut pirang yang Kaito nyaris tabrak.

"Eh? Oh, Rin dan Len? Tumben baru pulang? Pelajaran tambahan?" ujar Kaito ramah kepada si kembar pirang ini. Kalau kalian perhatikan, mereka persis sekali dengan Lily. Tentu saja! Karena Lily adalah kakak mereka.

Si pirang laki-laki mengerucutkan bibirnya, "yup, dan itu sangat membosankan."

Rin tertawa, "sejak kapan pelajaran tambahan itu nggak membosankan, Len?"

Kaito ikut tertawa, ia tahu rasanya menjadi anak kelas 9 Voca Royal High School. Setiap hari adalah neraka, mereka yang biasa pulang jam 3 dituntut untuk pulang lebih lama, yaitu jam 5. Untunglah Kaito termasuk orang yang gampang menangkap pelajaran, kalau gak? Dia sudah keseret-seret…

"Mau main game apa lagi, Kaito-niisan?" ujar Len semangat. Bocah pirang itu menatapnya dengan penuh harap. Mungkin ia berharap dikasih CD game gratis lagi sama Kaito…

"Lost Blue Kingdom Saga!" ujar Kaito dengan riang. Kaito tahu, mereka sama-sama autis kalau sudah tentang game. Jadi, Kaito merasa nyaman kalau berbicara dengan Len.

Iris biru Len membulat, "SU-SUGOIII! Bagaimana caranya kau mendapatkan CD game itu?! Itu kan limited edition! Hanya dijual 3 keping di setiap negara!" jerit bocah shota itu.

Kaito tersenyum bangga, "aku menang Q&A yang diberikan website resmi game itu!"

Len ingin pingsan, ia tahu kalau quiz yang diberikan di website game itu membutuhkan high knowledge of games. Len pernah iseng mencobanya, dan ia langsung ingin meninju layar LCD komputernya sendiri setelah melihat 100 pertanyaan yang ia sama sekali tidak tahu jawabannya.

Itu berarti kegilaan Len tentang game masih kalah oleh si biru Shion.

"Ah, sudah dulu ya! Aku pergi dulu, aku ingin segera memainkan game itu! Jaa~ Rin, Len!" seru Kaito sambil berlari kembali. Meninggalkan Rin yang sibuk mengembalikan roh Len yang sudah melayang kemana-mana.

=Ice Cream=

"Yosh!" Kaito tersenyum sumringah. Kulkas kecilnya sudah ia penuhi dengan es krim. Ia juga sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian ternyamannya, kaos biru dan celana pendek selutut berwarna biru muda. Tidak lupa scarf yang setia bertengger di lehernya kapanpun dan dimanapun. Ia tidak lupa untuk mengunci pintu kamarnya rapat-rapat agar tidak ada yang mengganggunya. Pokoknya persiapannya udah sip banget lah!

Ia menekan tombol kecil yang ada di console game-nya. Tak lama kemudian, muncullah menu awal game itu. Iris biru Kaito langsung berbinar-binar. Grafiknya: gak nahan, BGMnya: mantep, art-nya: sesuatu! Ini benar-benar game yang dinanti-nanti para gamers!

-Input Your Name-

Kaito berpikir sejenak, lalu menekan-nekan beberapa huruf dan menulis nama Kaito Shion.

-Input Your Gender-

*Male

*Female

Kaito mulai merasa bingung, buat apa game ini menanyakan gendernya? Gak penting banget. Tapi, yang namanya udah niat, pasti tembok beton juga ditabrak demi melaksanakan niat itu. Jadilah Kaito memilih gender male.

-Choose Your Favorite Color-

*Teal

*Red

*Purple

*Black

*Violet

"Ini game apa-apaan sih?" gumam Kaito, "lagipula, kenapa nggak ada warna biru? Warnanya aneh semua…" keluhnya. Tapi, toh dia memilih warna ungu.

-Choose The Color You Hate-

*Teal

*Red

*Black

*Violet

"Hah?" si pemuda biru itu menyadari kalau warna yang tadi dipilihnya menghilang. Si maniak es krim mulai merasa curiga dengan game tersebut.

"Ah, mungkin hanya untuk menentukan partner~"

Dan dipilihlah warna hitam.

Thanks for your patience… the game will start on 10 seconds. Please wait…

"Heee? Game yang aneh…" gumam Kaito.

10

Kaito menunggu dengan sabar di hadapan layar TV-nya. Jemarinya menggenggam stik konsol gamenya dengan erat.

9…

8…

7…

"Uh… kenapa aku malah mengantuk… aku kan mau main…" ujar Kaito pada dirinya sendiri.

6…

5…

4…

"Jangan tidur Kaito! Jangan! Kau harus menyelesaikan game ini…" Kaito berusaha menyemangati dirinya. Tapi keinginannya untuk tidur terlalu kuat. Kaito menahan berat tubuhnya dengan bertumpu pada tangan kanannya. Tangan kirinya ia gunakan untuk menggosok matanya.

3…

2…

1…

"Aku… tidak kuat… lagi-…"

0…

BRUK!

Pandangan Kaito menggelap seketika. Ia jatuh tertidur bersamaan dengan dimulainya game itu.

Game Start.

Welcome to the Lost Blue Kingdom, Kaito Shion. The Lost Blue Prince.

=Blue Prince=

"Ngghh…" seorang pemuda berambut biru berusaha bangkit dari tidur lelapnya. Tangannya ia gunakan untuk menggosok matanya yang masih terasa berat. Berkali-kali ia menguap.

"E-Eh?! Aku dimana?!" pekiknya. Ia mencoba mengenali daerah di sekitarnya, tapi nihil. Ia tidak mengenal tempat itu sama sekali. Hanya ada pohon-pohon yang menjulang dan semak-semak yang lebat. Kaito mulai merasa ketakutan. Bisa dibilang, remaja beriris biru ini cukup cengeng. Oleh karena itu, diam-diam para siswi fujoshi di kelasnya menganggapnya sebagai the most adorable uke atau rapeable.

Kreseekk…

Dengan cepat, Kaito langsung menoleh kebelakang. Keringat dingin mulai mengucur dari dahinya. Matanya juga mulai berkaca-kaca karena ketakutan. Semak-semak yang kini ada di hadapannya bergerak dengan liar. Kaito sangat khawatir kalau yang melompat dari semak-semak itu adalah harimau.

Tapi dia lebih ngeri lagi kalau yang muncul adalah hantu…

'A-apa Tuhan sedang menghukumku gara-gara aku tidak memperhatikan Nigaito?' isak Kaito dalam hati.

KRESEK!

Bunyi itu semakin mendekat. Tubuh Kaito mulai gemetar. Sosok itu memunculkan dirinya. Kaito langsung menutup matanya dan menutup kedua telinganya.

"Eh? Ada orang?"

Huh? Masa sih suara harimau atau hantu sehalus ini? Merdu pula.

"Hei, kau tidak apa-apa?"

Lagipula, mana ada harimau yang belajar bahasa manusia? Kau ini bodoh sekali Kaito!

"Hoi!"

Kaito merasa wajahnya diangkat secara paksa. Pelan-pelan ia membuka matanya.

"Eh?"

"…" orang yang mengangkat wajahnya menggunakan ibu jari dan telunjuk itu menatapnya dengan intens. Irisnya yang berwarna violet seakan menusuk dirinya. Pemuda malang berambut biru itu mulai merasa tidak nyaman.

"A-ano…" ujarnya pelan. Nyaris berbisik. Siapa yang tidak nyaman jika ada cowok yang mendekatkan dirinya seperti ingin mencium?

Pemuda berambut ungu panjang itu mundur. Lalu menghela napas dan tersenyum.

"A-ano…"

"Akhirnya anda saya temukan juga, pangeran…" ujarnya sambil tersenyum. Ia menyilangkan tangan kanannya di dadanya, "The Lost Blue Prince of Lost Blue Kingdom, Kaito Shion."

"HAAAAAHHHH?!" pekik Kaito. Iris birunya membulat karena kaget.

Pemuda berkacamata dengan bingkai emas itu tersenyum. Ia berdiri dari tempatnya, "ayo kita kembali ke kerajaan, pangeran…" ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

Kaito menatap pemuda berambut ungu panjang itu dari atas ke bawah. Ia mengenakan baju berwarna putih yang kelihatannya rumit. Dari modelnya saja Kaito yakin kalau baju itu adalah semacam seragam kerajaan. Di beberapa titik, terdapat bunga mawar berwarna biru. Perpaduan emas, putih, hitam, dan biru yang dikenakan pemuda itu terlihat sangat elegan sekaligus menciptakan aura tersendiri.

"Pangeran…?"

Kaito tersentak kaget, "e-eh, mu-mungkin kau salah orang…?"

Pemuda itu menatap Kaito dengan bingung, kemudian ia tertawa. Jangankan suara bicaranya, suaranya ketika tertawa pun amat merdu!

"Anda ini bicara apa, pangeran Kaito? Apa anda lupa pada saya? Ini saya, Kamui Gakupo. Pelindung, pelayan, sekaligus teman anda sedari kecil," ujar pemuda bernama Gakupo itu sambil tersenyum.

Sumpah, tampang Kaito sekarang tablo atau tampang bloon banget. Seingatnya, ia tidak punya teman masa kecil.

"Ah, jangan-jangan anda membentur ranting pohon lagi ya?" ujar Gakupo lagi sambil tertawa kecil.

Wajah Kaito memerah, dia gak sebodoh itu untuk nabrak ranting pohon. Yah… sekali dua kali sih pernah…

"A-ano… Kamui-san… ini sebenarnya dimana?" ujar Kaito pelan. Ia melirik sebuah benda panjang yang ada di belt bagian kiri pemuda itu. Wajahnya langsung pucat pasi, itu pedang…

Gakupo menatapnya dengan curiga dan bingung, tidak biasanya pangerannya ini memanggilnya dengan nama Kamui. Pake –san lagi! Benar-benar, pangerannya ini amnesia… lagi.

"Hufht… pangeran, kita berada di negeri Azureridge. Tempat ini namanya Memoirs Forest. Tempat kita bermain dulu, ingat?" ujar Gakupo agak kesal. Ia menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

Kaito speechless, Azureridge adalah nama dunia yang ada di preview game Lost Blue Kingdom Saga. Jadi… dengan kata lain…

"Aku masuk ke dunia game…?!"

=To be Continue!=

A/N: hai~ hai~ Hikari Shourai desuuu! Author dari berbagai fandom yang gak jelas hidupnya~ #plak. Oh well… satu alasan Hika kesini, this Indonesian fandom lacks of GakuKai pairing! w(QAQw) #dikeroyok warga

Uhum, jadilah Hika kesini untuk meramaikan (dan nyampahin) fandom ini~ tapi lihat reaksi para readers dulu. Kalau gak suka, ya tinggal delete. Trus pindah ke dA deh~ #duk.

Bagi yang gak nangkep maksud Hika tentang baju Gakupo, maksudnya adalah kostumnya yang di lagu Loveless xxx. You all should hear that marvelous song! 8D

Sekian deh omongan gak penting ini. Make sure to leave your trace~ 3

Flame accepted as long as it was right! CnC?

Sign,

~HiShou~