Author : peacocktao

Cast : EXO members

Rate : T

Genre : Horror

Disclaimer : I have my own idea for this fiction

a/n : Ide cerita diambil dari kisah tentang Elizabeth Bathory dan film yang berjudul Stay Alive. FF ini juga bis disebut sebagai REMAKE dari film Stay Alive itu sendiri.

Warning : YAOI , Typo(s) , Horror GAGAL

Summary : You die in the game , You die for real!

.

.

.

.

.

Tahun 1610

Di sebuah tempat di negara Hungaria , terjadi kegemparan. Satu pasukan tentara menyerbu kastil Csejthe. Semua penduduk desa yang bertempat tinggal di sekitar kastil , mengerumuni kastil itu. Mencoba menerobos masuk dari hadangan para tentara.

Di dalam kastil yang megah itu , ditemukan banyaknya mayat gadis-gadis muda. Ada sepuluh mayat gadis yang ditemukan tergeletak di atas meja makan. Lima puluh mayat di kamar mandi. Sedangkan di ruang basement , ditemukan ada lebih dari lima ratus mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk. Kondisi semua mayat itu sama. Luka di kedua pergelangan tangan dengan urat nadi yang terputus. Wajah mereka pucat kehabisan darah.

Di ruang penjara bawah tanah ditemukan puluhan gadis muda yang ditahan menunggu giliran dibunuh. Sedangkan di taman belakang , ada lima orang gadis yang masih hidup namun sekarat , ditemukan terikat di tiang lampu taman dengan kedua urat nadi yang tersayat.

Seorang wanita yang diperkirakan berusia setengah abad , digiring oleh petugas tentara dengan tangan yang terborgol. Walaupun umurnya sudah setengah abad , namun kecantikannya seperti gadis berusia tujuh belas tahun. Di belakang wanita itu ada empat orang lagi yang diketahui sebagai pelayan wanita tersebut , juga digiring oleh pasukan tentara dengan tangan terborgol.

.

.

.

.

.

"Tercatat ada 650 nama yang menjadi korban dari wanita ini , Yang Mulia" salah satu orang kepercayaan Raja Hungaria memberikan laporan pada sang raja.

Raja Hungaria mengangguk mengerti. "Hukum mati ke empat pelayan wanita itu! Dan dia!" sang Raja menunjuk wanita dengan gaun merah darah yang menjadi dalang di balik semua peristiwa mengerikan ini.

"Kurung dia di dalam kamarnya! Di kastil Csejthe! Kurung Elizabeth Bathory seumur hidupnya! Jangan biarkan dia keluar sekalipun! Ratakan pintu dan jendela kamarnya dengan tembok! Sisakan sedikit lubang hanya untuk memberinya makan!" perintah sang Raja tegas.

.

.

.

.

.

Tahun 1614

Headline News

"Elizabeth Bathory , pembunuh berantai yang telah membunuh 650 jiwa gadis muda , ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan posisi telungkup. Uniknya pakaian yang digunakan oleh Elizabeth Bathory saat ditemukan tewas , sama dengan pakaian yang ia pakai ketika ia ditangkap dan saat pengadilan kerajaan. Gaun merah darah"

.

.

.

.

.

Tahun 2000

Hungaria , malam hari. Chen tengah sibuk mencari-cari sesuatu di antara tumpukan kasetnya. Pemuda itu mengambil salah satu kaset dengan cover berwarna merah. Chen membaca tulisan yang tertera pada cover tersebut.

Stay Alive : Adventure Horror

"Sepertinya game ini menarik" gumamnya.

Chen mengambil ponselnya. Menekan beberapa digit angka dan menempelkan ponsel itu ke telinganya. Tak berapa lama suara di ujung sana menjawab.

"…"

"Halo , Suho hyung! Ayo ke rumahku sekarang. Kita bermain game sepuasnya. Ada game yang sangat menarik" katanya antusias

"…"

"Tenang saja! Xiumin hyung tidak ada di rumah"

"…"

"Kau ajak Lay hyung juga kesini untuk bermain. Nanti menginap saja disini. Bagaimana?"

"…"

"Baiklah. Aku tunggu kalian berdua"

Tak berapa lama , Suho dan Lay tiba di rumah Chen. Mereka bertiga menuju kamar Chen dan segera memainkan game tersebut.

Sesuai dengan judul game "Stay Alive : Adventure Horror" . game itu benar-benar menceritakan tentang petualangan horror yang menguji adrenalin. Dimana mereka harus mengalahkan beberapa monster dan zombie-zombie yang ingin memusnahkan mereka.

"AKH!" teriak Suho dan Lay bersamaan saat karakter game mereka berdua mati. Di layar TV terpampang kata 'Game Over' untuk karakter game mereka berdua.

Karakter game milik Lay mati dengan perut yang terbelah dan bersimbah darah. Sementara karakter game milik Suho mati dengan wajah yang bersimbah darah dan mata yang tercongkel.

"Hahaha! Kalian kalah! Kalian kalah!" tawa Chen mengejek Suho dan Lay

Suho dan Lay mencibir pelan. Memang untuk urusan game , Chen tidak bisa diragukan lagi kemampuannya. Terbukti dari mereka bertiga hanya Chen seorang yang masih bertahan.

"AKH!" teriak Chen tiba-tiba saat karakter gamenya juga mati.

"Hahahahaha!" Suho dan Lay tertawa terbahak-bahak melihat ekspressi kesal Chen yang menggembungkan pipinya.

"Lihatlah! Ternyata kau kalah juga , Chen! Hahahaha!" kata Lay tertawa. Tangannya menunjuk karakter game milik Chen yang mati dengan posisi leher tergantung pada sebuah tali lampu atap yang panjang. Tak lupa tulisan 'Game Over' juga menghiasi layar TV sekali lagi.

"Ish! Menyebalkan!" kata Chen kesal dengan membanting stick gamenya.

"Tapi game ini benar-benar menarik , Chen. Aku jadi ingin bermain lagi" kata Suho

"Iya. Aku juga penasaran ingin menuntaskan game ini" timpal Lay

"Bagaimana kalau besok saja kita melanjutkannya? Sebentar lagi Xiumin hyung pulang. Aku tidak mau diomeli olehnya hanya karena bermain game sampai larut malam dan tidak mendapatkan 'jatah' selama seminggu" kata Chen menjelaskan

Suho dan Lay mengangguk mengerti. "Baiklah. Lebih baik kita tidur saja" kata mereka berdua dan beranjak menuju kamar tamu yang berada tak jauh dari kamar Xiumin dan Chen.

Setelah Suho dan Lay keluar , Chen mengganti pakaiannya dengan piyama kesayangannya. Kemudian merebahkan tubuhnya ke atas bednya.

KLEEEEEEEEEEK!

Chen yang hendak memejamkan matanya terbangun saat mendengar suara aneh itu. "Apa itu Xiumin hyung ya?" katanya bermonolog

Chen bangun dari tidurnya dan beranjak ke luar kamarnya. Berniat mencari asal suara tersebut.

Chen melangkahkan kakinya di lorong rumahnya. Ia menengok ke ruang tamu dan tidak ada siapa-siapa disana. Pintu rumahnya pun masih tertutup. "Berarti bukan Xiumin hyung" katanya

Suara aneh itu masih terdengar. Chen semakin menajamkan pendengarannya untuk mengetahui darimana asal suara tersebut. Saat ia hamper dekat dengan kamar tamu yang ditempati Suho dan Lay , suara itu semakin jelas terdengar.

Chen menempelkan telinganya pada pintu kamar Suho dan Lay. Ia mendengus saat suara aneh itu terdengar dari dalam.

'Pasti mereka sedang melakukan 'itu' , dan pasti suara aneh itu suara ranjang yang berderit keras' batin Chen

"Oi , Suho hyung! Kalau mau melakukan 'itu' jangan keras-keras! Kau tidak kasian pada Lay hyung yang kesakitan , eoh? Lagipula kasian juga ranjangku! Nanti ranjangku rusak dan Xiumin hyung pasti menyuruhku membeli yang baru. Aku tidak mau itu terjadi!" kata Chen kesal

KLEEEEK! KLEEEEK! KLEEEEEK!

Chen mendengus kesal saat suara aneh itu makin terdengar kencang. Ia berpikir kalau Suho tidak menghiraukan teriakannya dan malah 'menghajar' Lay semakin beringas.

Dengan ganasnya Chen membuka paksa pintu itu. "YAK! Apa yang…AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Chen berteriak histeris saat melihat keadaan kamar itu , terlebih keadaan Suho dan Lay.

Kamar itu berantakan dengan noda merah dimana-mana. Lay terlentang di lantai dengan perut yang terbelah dan bersimbah darah. Seluruh isi perutnya keluar dan berceceran di lantai. Suho terlentang di ranjang dengan wajah bersimbah darah dan kedua bola matanya yang keluar dari tempatnya , seperti dicongkel.

Chen menutup mulutnya. Ia merasa mual. Langkahya mundur secara perlahan hingga punggungnya menabrak tembok. Ia tidak percaya melihat keadaan kedua temannya yang mati mengenaskan.

Chen merasa ada seseorang yang memperhatikannya di ujung lorong. Chen menoleh ke arah ujung lorong. Matanya membulat dan tubuhnya bergetar hebat saat ia melihat ada sosok wanita yang tengah menatapnya dengan beringas. Sosok wanita yang sangat mengerikan.

"Ja-jangan mendekat!" teriak Chen ketakutan saat sosok wanita itu mendekat ke arahnya dengan..MELAYANG?!

Tak ayal lagi , Chen langsung berlari kencang menjauhi sosok wanita itu. Berharap sosok wanita mengerikan itu tak bisa menangkapnya.

DUK!

"AWW!" Chen terjatuh dan meringis kesakitan saat kakinya tersandung sofa. Chen segera berdiri dan mengawasi sekitarnya. Mencari sosok wanita mengerikan itu , namun nihil. Wanita itu tidak ada.

SRET!

"ARGH!"

Chen meronta kesakitan saat sebuah tali lampu atap menjerat lehernya kuat. Membuat tubuhnya tertarik dan melayang di udara. Chen terus meronta berusaha melepaskan tali itu dari lehernya. Namun semakin lama pergerakan Chen semakin lemah. Hingga pada akhirnya tak ada lagi pergerakan sama sekali dari tubuh namja itu. Ia tewas.

Chen , Lay dan Suho tewas dalam keadaan yang mengenaskan. Mereka bertiga tewas dengan posisi yang sama persis dengan posisi tewasnya karakter game yang mereka mainkan.

.

.

.

.

.

Suasana berduka masih menyelimuti keluarga Chen. Xiumin , 'istri' dari Chen yang paling terpukul dengan keadaan ini. Namja it uterus menangis di bahu adiknya , Kris.

Kris mengelus punggung Xiumin. Berusaha menenangkan hyungnya itu. Ia sendiri juga merasa terpukul dan shock dengan apa yang terjadi. Pamannya , Chen , tewas dalam keadaan yang mengenaskan. Terlebih lagi , polisi juga tidak dapat menyimpulkan apa penyebab kematian Chen , Suho dan Lay.

Seorang pemuda membawa dua cangkir teh dan meletakkannya di meja dekat tempat tidur Xiumin. Kris menoleh dan tersenyum menatap kekasihnya. "Terima kasih , Tao" kata Kris

Tao mengangguk dan tersenyum. Tao mendekati Xiumin dan memeluknya. "Hyung , sudahlah. Jangan menangis. Kalau hyung terus menangis , Chen hyung juga tidak akan tenang di atas sana. Relakanlah kepergian Chen hyung. Aku yakin dia sudah tenang disana" kata Tao lembut seraya mengelus punggung Xiumin.

Perlahan tangisan Xiumin mereda. Namja dengan pipi gembil itu mendongak menatap Tao. "Terima kasih , Tao. Kau benar. Aku harus merelakan kepergian Chen agar dia tenang disana" kata Xiumin lirih.

Tao tersenyum miris melihat keadaan Xiumin. Ia mengusap air mata Xiumin dengan kedua ibi jarinya. "Sekarang minum tehnya dulu , ne? Supaya pikiran Xiumin hyung tenang" kata Tao seraya menyerahkan teh yang ia bawa tadi.

Xiumin mengambil cangkir teh itu , kemudian menyesap tehnya perlahan. Tao tersenyum menatap Xiumin. Setidaknya keadaan Xiumin sekarang jauh lebih baik dari empat hari yang lalu , saat namja itu menemukan 'suami' dan kedua temannya dalam keadaan mengenaskan.

Tao menatap Kris yang juga menatapnya. "Gege juga sebaiknya minum teh dulu. Supaya pikiran gege juga lebih rileks" kata Tao lembut

Kris tersenyum dan mengambil cangkir teh lain yang tadi dibawa Tao. "Terima kasih" kata Kris tulus.

Tao terus menemani Xiumin hingga Xiumin tertidur lelap. Setelah Xiumin tidur , Kris mengajaknya keluar untuk tidur di kamar tamu yang lainnya.

"Jadi , apa ada kemajuan soal kasus ini , ge?" tanya Tao setelah ia merebahkan dirinya dalam pelukan Kris.

Kris menggeleng lemah. "Belum ada. Polisi belum bisa menyimpulkan apa-apa lagi"

Tao mengelus wajah Kris dengan lembut dan tersenyum hangat. "Sabarlah , ge. Semua pasti akan menemukan titik terangnya"

Kris tersenyum dan mendekap Tao lebih erat. Pemuda bermata panda ini selalu bisa membuat perasaannya tenang. "Mereka hanya bisa menemukan kaset game di dalam playstation paman"

Tao mengernyitkan dahinya. "Kaset game?" tanyanya bingung

"Yeah , kaset game. Hanya itu yang mereka dapatkan. Menurut mereka sebelum kematian paman dan juga kedua temannya , paman sempat bermain game" kata Kris

"Game apa itu , ge?" tanya Tao penasaran

"Entahlah. Aku juga tidak tau. Besok akan aku tanyakan pada Chanyeol tentang kaset game itu. Siapa tau dia mengerti tentang game itu" kata Kris

Tao mengangguk dalam pelukan Kris. Ia semakin merapatkan dirinya pada Kris. Tao menutup mulutnya dan menguap pelan.

"Tidurlah" kata Kris yang meihat Tao menguap.

"Ne. Jaljayo , ge" kata To pelan dengan mata yang sudah terpejam.

Kris terkekeh pelan melihat wajah imut Tao saat pemuda itu tertidur. Kris mengecup pelan kening Tao dan berkata "Jaljayo , my baby. Mimpi indah" katanya lembut dan memejamkan matanya. Menyusul Tao ke alam mimpi.

TBC

Author newbie dtg dgn ff pertama yg GAJE review kritik dan cara buat ff chapter itu gmn ya?mau buat lanjutan ff ini tp bingung gmn caranya.-'-"

Regards,

peacocktao

08112012

16:00