Naruto © Masashi Kishimoto
Days in Konoha!
A Naruto Fanfiction by Asakura Ayaka
.
.
Kelompok 101 . Staring :
Uzumaki Naruto, Nara Shikamaru, Sabaku no Gaara, Inuzuka Kiba, Uchiha Sasuke, Aburame Shino, Hyuuga Hinata, Yamanaka Ino, Haruno Sakura, dan Uzumaki Karin
Day 1 : Gaara si Keibuan
.
.
.
.
Siang hari yang adem ayem di Desa Konoha, sepuluh mahasiswa Universitas Tokyo itu kini sedang tidak ada kegiatan di rumah basecamp-nya. Namun seperti biasa, rumah kelompok mereka memang tidak pernah jauh dari kata masalah. Entah itu masalah besar maupun masalah kecil seperti sekarang ini. Ada saja kejadian-kejadian tak terduga. Dan sebagai ketua kelompok, Uzumaki Naruto adalah orang pertama yang selalu disuruh-suruh anggota lainnya.
HUP!
HUP!
HUUPP!
"Tsk, siaaaaall tinggi amat sih! Teme, kau saja yang naik sana! Kau kan sudah sering bergelantungan di ketinggian!" celotehnya kesal karena tangannya tak kunjung sampai meraih jemuran yang terbang ke atap rumah. Lelaki Uzumaki itu sendiri takut jatuh karena sedaritadi yang ia lakukan adalah melompat-lompat di pinggir balkon kamar para gadis.
"Cih, itu kan kalau sedang misi saja." gerutu Sasuke sambil menatap sengit jemuran itu. Tentu saja ia tidak mau naik karena jemuran yang nyangkut di atap adalah bra milik Ino. Ia bisa dianggap maling pakaian dalam kalau naik ke atap hanya untuk mengambil bra, mau ditaruh di mana harga diri Uchiha-nya itu?
"Huwaaaaa kalian jahat! Masa bra ku mau dibiarkan berkibar-kibar di atap rumah? Kan tidak enak dilihat tetangga!" Ino berteriak kesal, "Shikamaru! Bantu aku dong!" sambungnya lagi.
"Mendokusei."
"Kiba! Tolong akuuuu~!"
"Zzzzzz…"
"Shinoo!"
"….."
"Gaara! Kau laki-laki kan?!"
"Kau mau bukti?" Gaara menjawab sekenanya.
"Uuuuhhh Gaara yang baik, maukah kau mengambil 'itu' di atap? Tolong yaaa~" Ino mulai merayu Gaara yang langsung mendapat deathglare dari Karin.
"Hhhh ... ya...ya...ya..." ucapnya sambil bangkit malas dari duduknya. Gaara mengambil tangga dan mulai naik ke atap. Sungguh adegan yang tidak penting tapi entah kenapa semua penghuni rumah menyaksikan prosesi perjuangan Gaara mengambil bra Ino.
Set!
Tangan Gaara berhasil meraih kacamata berkibar itu, ternyata salah satu jahitannya tersangkut pada paku yang ada di atap. Kesal karena susah diambil, ia memutuskan untuk menarik paksa bra itu hingga…
BREEKK!
Robek.
.
.
.
.
"Nih," tangannya menyodorkan bra sobek itu tanpa dosa pada Ino yang murung.
"Hiks hiks... Kalau tidak niat membantu bilang saja.. Kenapa harus seperti iniii! Huwaaaaa~" Ino menangis sejadi-jadinya melihat benda kesayangannya rusak di tangan Gaara. Semua menggeleng-geleng melihat kelakuan Gaara, seakan ini semua memang salahnya.
"Apa-apaan kalian itu? Tadi tidak mau membantu, sekarang menyalahkanku!" gerutunya sambil melengos pergi ke kamarnya dan mengunci pintu, entah apa yang dilakukannya di dalam bersama si bra tadi.
Lima belas menit kemudian Gaara keluar lagi. Ia mengetuk kamar para gadis di atas dan Sakura yang membuka pintunya. "Gaara, ada apa?" tanyanya polos. Tanpa menjawab ia justru menarik tangan Sakura dan menyeretnya menuruni tangga, terus hingga membawa Sakura masuk ke kamarnya dan menguncinya dari dalam. Ia tidak mempedulikan Sasuke yang terus berkoar-koar cemburu karenanya.
"Hei sedang apa kalian?! Cepat keluar atau kudobrak pintunya! Sakura, bertahanlah!" jerit Sasuke tidak jelas.
"Huahahahahahahaha!"
'Sakura tertawa? Apa yang dilakukannya?' Sasuke bertanya-tanya dalam hati.
.
.
Cklek!
Pintu itu terbuka lagi setelah sepuluh menit, menampakkan gadis tercintanya dengan senyum sumringah. "Tidak apa-apa Sasuke-kun, hihihi..." tawa gadis itu masih saja belum pudar, disusul Gaara yang ikut keluar kamar dan memandang aneh Sasuke.
"Apa kau lihat-lihat? Dasar anak emo gagal." celetuk Gaara tanpa ekspresi.
"KAU!" Tepat sebelum Sasuke menjitak Gaara, Sakura sudah keburu menangkap tangannya. "Sssh Sasuke-kun, biarkan saja. Gaara ingin minta maaf pada Ino." bisiknya di telinga Sasuke.
"Ya terus? Gue mesti bilang wow gitu?"
.
.
#####
.
.
Sesampainya Gaara di atas, yang dilakukannya adalah menyembunyikan satu tangannya dan mengetuk pintu dua kali. "Ino. Ini aku." sapanya pelan dan pintu itu langsung dibuka oleh Karin. "Halo Gaa—"
Tanpa mempedulikan Karin, Gaara langsung masuk menuju Ino yang masih mewek di pelukan Hinata. "Hiks … hikss Gaara jahat banget sama aku…"
"Ino," panggil Gaara halus.
"Itu kan baru beli. Masa udah sobek aja, huhuhu…"
"I—"
"Gue mau balik ke Tokyo aja lah kalo gini, cowo-cowo di sini ga ada yang asik. Semuanya jahat, cuma elu-elu doang yang baik sama gue, hiks…"
"INO!" akhirnya Gaara teriak. Spontan Ino dan Hinata langsung nengok kaget. Terlebih lagi melihat benda yang dikepelin Gaara itu. "Ini, sudah kujahit. Pakailah."
Tangisan Ino langsung meleleh terharu, baik sekali Gaara mau menjahit bagian yang sobek tadi? Tapi begitu ia coba pakai…
"Kok jadi kekecilaaan?! Ini sih sama aja bohong! Ujung-ujungnya juga ga bisa dipake lagi, huwaaaaa~!" Ino kembali menangis tersedu-sedu dan melempar bra-nya ke muka stoic Gaara. Gaara yang nerima itu pun langsung kesal bukan main. 'Bukannya bilang terima kasih, huh!' ia membatin sembari menuruni tangga menghampiri Sakura yang sedang berduaan dengan Sasuke.
"Sakura, aku nyesel minta bantuan kamu."
"Eh? Kenapa?"
"Ternyata ukuran kamu beda sama Ino. Di dia kekecilan. Makanya, gedein dulu tuh tet—"
BLAK!
Belum selesai ngomong, sebuah majalah herbal menghantam mulutnya keras berkat Sasuke. Jade dan onyx saling mengernyit menyiratkan 'maksud lo apa hah?'
"Jangan seenaknya bicara." Sasuke mengirim deathglare akutnya.
"Tau ah gelap! Bete!" Gaara ngambek masuk kamar dan membanting pintu, dongkol karena usahanya tidak ada yang menghargai satupun. Sementara Sasuke dan Sakura kembali menggeleng-geleng melihatnya.
"Sakura…"
"Ya, Sasuke-kun?"
"Memangnya ukuranmu sekecil apa?"
BLAK!
Kini, majalah herbal itu gantian parkir di mulut Sasuke. Poor you.
.
.
.
.
Fic ini akan berisi random story yang setiap chapternya akan berganti main chara. Bisa dibilang juga side story dari fic The One and Only-ku. Ada yang mau request siapa main chara untuk chapter 2? xD pilihannya ada di atas tadi yaa!
.
Review?