Dobe, I'm Pregnant?!

Disclaimer: Naruto tetap milik Masashi K.

Pairing: NaruSasu, dan yang laennya.

Rated: T+?

Genre: Romance/Humor

Warnnig: OOC, gaje, abal, aneh, garing, yaoi, dkk, dll.

Shiroi: I'm come back!

Sasuke: haah, dia kambuh lagi.

Rry: dia bukanya kambuh, emang dari sononya dia begitu.

Shiroi: biarlah orang berkata apa yang penting aku BAHAGIA!#nyanyi pake toa.

Sasuke: lupakan author sinting, minna-san selamat membaca.

Rry: dan jangan lupa reviewnya.

This is Yaoi (BL)

I've warn you

You stay

Happy Reading

"Ittai, ugh dia mau keluar…argh."

"Hah? Apa yang sakit? Siapa yang mau keluar?" Tanya Itachi bertubi-tubi.

"Baka aniki, bayinya mau keluar usuratonkachi." Jawab Sasuke dengan menahan rasa sakit di perutnya.

"Bayi?" Tanya Naruto dan Itachi dengan tapang bodohnya.

"Aku mau melahirkan baka! Cepat bawa aku ke rumah sakit, usuratonkachi!" seru Sasuke mulai frustasi melihat Kakak dan suaminya yang menjadi bodoh disaat seperti ini.

"Baik, tahan sebentar ya Sasu." Dan merekapun langsung membopong Sasuke ke rumah Sakit.

Chapter 3

Sesampainya dirumah sakit para perawat yang tak lain adalah Sakura dan Shizune langsung menderek Sasuke ke ruang persalinan khusus. Namun saat Naruto dan Itachi akan ikut masuk Tsunade sebagai dokter yang akan membantu persalinan Sasuke menghentikan mereka berdua.

"Sebaiknya kalian tunggu diluar." Ucap Tsunade yang langsung menutup pintu ruang persalinan tanpa memperdulikan protes Naruto.

"Aku kan suaminya Sasu, kenapa aku tidak diizinkan masuk?" gerutu Naruto di depan pintu ruang persalinan tersebut.

"Sudahlah Naruto, kita tunggu saja dan do'akan semoga semuanya lancar." Ucap Itachi mencoba menenangkan Naruto, walau Itachi sendiri tampak khawatir dengan keadaan Sasuke.

Awalnya Naruto masih ingin tetap protes namun saat Naruto melihat pancaran kekhawatiran dimata Itachi, Naruto langsung bungkam dan memilih untuk duduk di tempat duduk yang telah disediakan di depan ruang persalinan.

'Itachi-nii pasti sangat khawatir dengan keadaan Sasu-Chan, mengingat sifat Itachi-nii yang overprotective dan brother complex.'

~oO0NaruSasu0Oo~

Sementara itu di dalam ruang persalinan…

"Sakura sediakan air hangat, shizune handuk." Perintah Tsunade pada Sakura dan shizune.

"Hai'." Jawab Sakura dan shizune bersamaan.

"Sasuke kau sudah pada pembuka kedelapan, apa kau sudah meresakan kontraksi lagi?" Tanya Tsunade pada Sasuke.

Pertanyaan Tsunade hanya dijawab dengan anggukan oleh Sasuke, karena saat ini Sasuke tengah berusaha mengatur nafasnya.

"Bagus, sekarang dorong secara perlahan."

"Nghh…hahh…arrgh…huff," Erang Sasuke disela mengatur nafasnya.

"Bagus, kepelanya sudah terlihat, satu dorongan kuat saat kau merasakan kontraksi."

"Huff…huff…ARRGGHH…" Erangan Sasuke semakin keras saat berusaha mendorong keluar kepala bayinya.

"Bertahanlah, kepalanya sudah keluar, berikutnya akan sedikit lebih sakit." Jelas Tsunade.

"Hahhhahhh…lebih sak-kit katamu? K-kau kira i-ini ti-tidak sakit?" Tanya Sasuke ditengah menahan rasa sakitnya.

"Jangan banyak mengeluh, sekarang bahunya saat kau merasakan kontraksi yang kuat dorong perlahan tapi sekuat tenagamu."

"Ahhhahh…sialan…huff…" umpat Sasuke saat menunggu kontraksi berikutnya.

"Kalau kau tidak ingin melahirkan jangan jadi uke." Celoteh Tsunade yang sukses membuat Sasuke naik pitam. Kedua tangannya yang meremas bantal sudah mulai mengeluarkan percikan cakra petir.

"KAU-Argh…" umpatan Sasuke terpotong saat merasakan kontraksi kuat.

"Sekarang dorong Sasuke."

"Akh… ARRGGHH…"

~oO0NaruSasu0Oo~

Sementara itu Naruto dan Itachi yang sedang menunggu sambil mondar-mandir langsung kaget dan berubah pucat saat mendengar erangan dan umpatan Sasuke.

"ARRGGHH…DOBE…ANIKI…ARGHH…AKAN KU PASTIKAN..ARGH..KALIAN MENGINAP DI UGD!" Ancam Sasuke yang berada didalam ruang persalianan.

"KYAA! SASUKE-KUN JANGAN MENGELUARKAN CHIDORIMU." Dapat didengar oleh Naruto dan Itachi teriakan Sakura yang membuat Itachi dan Naruto semakin pucat. Namun suara berikutnya membuat Naruto dan Itachi bernafas sedikit lebih lega.

"Owekk…owekk…" Sebuah suara tangisan bayi dapat terdengar samar namun jelas membuat Naruto ingin menangis bahagia. Saat Naruto berbalik menatap Itachi yang berdiri disampingnya, Naruto dapat melihat senyum bahagia yang sangat jarang Itachi tampakkan. Tak lama kemudian Tsunade keluar dari ruang persalinan dengan senyum hangat.

"Selamat Naruto bayimu lahir sempurna, dan dia laki-laki."

"Lalu Sasuke?"

"Dia sedang tidur, jangan khawatir dia hanya kelelahan."

"Bisa kami melihat mereka?"

"Setelah Sasuke dipindahkan keruangan lain dan setelah bayinya dimandikan kalian bisa menemuinya." Jelas Tsunade. Tak lama kemudian Sakura keluar membawa bantal yang sudah tidak berbentuk lagi.

"Etoh…Sakura-Chan, apa yang terjadi pada bantal itu?" Tanya Naruto sedikit ragu.

"Oh, ini?" Tanya Sakura sambil menunjuk bantal yang ada di tangan kirinya. Namun pertanyaan Sakura hanya dibalas anggukkan oleh Naruto.

"Tadi Sasuke-kun sempat mengeluarkan Chidori, jadilah seperti ini." Jawab Sakura enteng.

"Kenapa Sasuke sampai mengeluarkan Chidori?" Tanya Itachi yang mulai penasaran.

"Karena Tsunade-sama tidak sengaja bilang 'Kalau kau tidak ingin melahirkan jangan jadi uke' begitu, makanya Sasuke-kun marah." Penjelsan Sakura hanya ditanggapi Itachi dan Naruto dengan anggukan, lalu sepersekian detik kemudian wajah mereka berdua kembali memucat, karena Sasuke menjadi uke gara-gara mereka berdua(walau sebenarnya biang keladi utamanya adalah Itachi).

'Oh Kami-sama lindungilah aku.' Kira-kira itulah do'a yang diucapkan Naruto dan Itachi.

SKIP TIME

Saat ini Sasuke dan bayinya sudah dipindahkan dari ruang persalinan ke ruang perawatan. Dapat dilihat Naruto yang tengah duduk disamping ranjang Sasuke dengan bayi mereka dipelukannya. Naruto tak henti-hentinya memandangi bayi laki-lakinya, sementara Sasuke hanya diam memperhatikan Naruto dan bayi dengan kulit seputih porselen dan bibir pink mungil yang mirip dengan miliknya, matanya sebiru langit dimata Naruto, dan rambut yang berwarna merah.

"Tunggu, kenapa rambutnya berwarna merah? Setahuku rambutmu dan rambut ayahmu sama-sama blonde, sementara di Uchiha semua berwarna hitam." Tanya Sasuke.

"Mungkin karena rambut ibuku berwarna merah." Jawab Naruto sambil menimang anaknya.

"Kau tidak pernah cerita tentang hal itu." Ucap Sasuke dengan nada sedikit merajuk. Naruto hanya tersenyum melihat tanggapan Sasuke.

"Maaf, jadi kau ingin menamai anak kita siapa?" Tanya Naruto.

"Boleh aku pakai marga dari ayahmu?" Tanya Sasuke dengan agak ragu.

"Tentu, lagi pula anak kita juga cucunya, hehehe." Jawab Naruto dengan cengiran khasnya.

"Namikaze Kyuubi."

"Kenapa Kyuubi? Itukan julukan Kurama." Tanya Naruto yang heran.

"Karena dia kita berada pada posisi yang sama, karena dia kita dekat dan menjadi rival, karena dia kita berada disini sekarang, jadi tidak masalahkan kita menamainya Kyuubi?" jawab dan tanya Sasuke. Sementara Naruto yang mendengarnya hanya tersenyum lembut mengetahui kekasihnya mengakui keberadaan Kurama Kyuubi dalam dirinya.

"Kalau kau suka aku tidak keberatan, lagi pula kurasa Kurama juga tidak akan keberatan." Terang Naruto.

"Aku tidak pernah mengerti jalan pikiran kalian para Uchiha." Ucap sang rubah dalam diri Naruto.

"Aku bisa mendengarmu rubah." Ucap Sasuke dengan seringai tipis dibibirnya.

"Cih." Decih sang rubah saat mendengar balasan Sasuke.

"Aww, aku tidak tahu kalau kalian sangat akrab sekarang." Goda Naruto pada Sasuke dan rubah dalam dirinya, yang tentu saja mendapat sambutan geraman dari sang rubah dan death glare dari sang kekasih.

"Ne, Naruro," panggil Sasuke pada Naruto dengan senyum manis yang entah mengapa tampak mengerikan dimata Naruto.

"Y-ya? Err kenapa kau tersenyum manis begitu? Etoh…bukanya aku tidak suka hanya saja senyummu agak sedikit m-menyerampkan, hehehe." Tanya Naruto dengan sedikit ragu dengan tawa kaku yang sedikit dipaksakan.

"Kau tentu masih ingat apa yang aku katakan saat diruang persalinan dan aku yakin kau dan aniki bisa mendengarnya, benarkan?" Tanya Sasuke masih dengan senyum angkernya.

"Err Sasu kau tentu tidak seriuskan?" Tanya Naruto yang sekarang mulai sedikit ketakutan.

"Dan kenapa kau berfikir aku tidak serius, hn? Sekarang berikan Kyuubi padaku"

"Ta-tapi Sasu…" Ucapan Naruto terpotong saat Sakura dan Neji masuk keruangan tanpa permisi.

"Sasuke-kun, kami sudah selesai mengurus Itachi-san." Lapor Sakura sambil tersenyum manis, dengan background dua orang perawat yang membawa tubuh Itachi yang terkapar dengan beberapa luka lebam disana-sini. Sontak pemandangan tersebut membuat Naruto horror seketika dan hal ini digunakan Sasuke untuk mengambil Kyuubi dari gendongan Naruto dan memberi tanda pada Sakura dan Neji untuk membawa Naruto dan memberikan 'sedikit hadiah'. Tentu saja Naruto mencoba untuk kabur saat diseret tapi na'as dia tertangkap lagi.

"Sanaro!"

"GYAA!"

KRAK

"Jyuuken."

"ARGGHH!"

BRUUK

Sasuke hanya menyeringai setan sambil menggendong anaknya saat mendengar teriakan Naruto yang terdengar hingga keruangan Sasuke.

~oO0NaruSasu0Oo~

Satu minggu pasca melahirkan Sasuke diizinkan pulang bersama Kyuubi. Sebenarnya Sasuke dan anaknya sudah boleh pulang empat hari sebelumnya, hanya saja karena Naruto dan Itachi masuk ke UGD karena dihajar oleh Sakura yang dibantu oleh Neji atas permintaan Sasuke, akhirnya Sasuke menunda kepulanganya dan menunggu hinga Itachi dan Naruto sembuh dan diijinkan pulang juga. Dan sekarang disinilah mereka berkumpul diruang tamu bersama teman-temannya merayakan pesta penyambutan dan selamat atas kelahiran Kyuubi yang saat ini sang bayi tengah digendong oleh Neji dengan agak canggung.

"Kyaa, dia manis sekali, semoga dia bisa sepandai Sasuke-kun." Celoteh Ino yang terlihat gemas dengan sang bayi.

"Hei, perkataanmu itu seolah mengatai kau kalau aku bodoh, Ino." Protes Naruto.

"Naruto, jujur saja ya, kau terlihat sedikit lebih pintar hanya setelah kau berusia 16 tahun, sebelumya kau selalu bersikap konyol." Jawab Ino yang mengundang gelak tawa.

"Tapi aku lebih suka kalau dia sedikit periang seperti Naruto." Komentar Temari dengan pandangan menerawang.

"Sebenarnya Temari, Otouto ku dulu juga sangat periang, manis, imut, polos dan manja." Balas Itachi yang secara tidak sengaja membeberkan sifat Sasuke yang bagi Sasuke yang sekarang itu adalah aib.

"Aniki! Berhenti mengataiku imut, aku ini laki-laki jadi aku tidak imut." Protes Sasuke.

'Jadi kau tidak keberatan dikatai manis?' Pikir Temari.

"K-Kyuu-Chan sangat lucu, a-aku sangat ingin p-punya keponakan seperti Kyuu-Chan." Ucap Hinata dengan rona merah dikedua pipinya sambil mengarahkan pandangannya pada Itachi dan Neji.

"Eh?" sementara Neji yang dipandangi hanya ber eh ria.

"Aku sih tidak keberatan Hinata-Chan, tapi aku tidak yakin apa Neji-Chan bersedia?" Jawab Itachi sambil melayangkan pandangannya pada perut datar Neji.

"A-aku rasa Neji nii-sama juga tidak keberatan, n-ne nii-sama?" Jawab Hinata sambil menatap penuh harap pada Neji.

"A-akan ku pikirkan." Jawab Neji dengan ragu-ragu, dan entah kenapa dia mulai menyasali jawabannya saat dia tidak sengaja mendapati Itachi yang kini tengah menatap tubuh Neji dengan pandangan lapar. Dan hal itu sudah cukup menjadi alarm bagi Neji untuk segera menyerahkan Kyuubi pada Shikamaru dan langsung kabur.

~oO0NaruSasu0Oo~

"Nee, Sasuke kalau kau melahirkannya tidak melalui operasi, bukankah berarti kau melahirkan dengan normal?" Tanya Tenten dengan nada penasaran yang terlihat.

"Hn." Jawab Sasuke yang kini tengah meminum tehnya.

"Tapi bagaimana caranya? Kau kan tidak punya miss V? Tanya Tenten dengan tampang penasaran.

Brusss

"Uhuk…uhuk" Pertanyaan Tenten tersebut sukses membuat Sasuke tersedak dan menyemburkan teh yang ia minum.

"Oh kalau itu, Sasuke-kun menggunakan jutsu yang ia pelajari secara diam-diam." Jawab Sakura dengan enteng yang langsung mendapat pelototan dari Sasuke.

Flashback

Setelah Sasuke dibawa keruang persalinan, Sakura dan Shizune membantu Sasuke mengganti pakaian Sasuke dan memindahkannya ke tempat tidur persalinan. Sementara Tsunade memastikan Naruto untuk tidak ikut masuk keruang persalianan atas permintaan Sasuke.

"Baik Sasuke aku sudah memastikan Nauto untuk tidak masuk, sekarang kau bisa mulai." Ucap Tsunade.

Sasuke pun kemudian melakukan gerakan dengan tangannya untuk melakukan sebuah jutsu,

"Hange: Oiroke no jutsu." Ucap Sasuke, dan dalam sekejap tubuh Sasuke berubah menjadi tubuh perempuan. yup benar itu adalah jutsu yang biasa digunakan Naruto untuk menggoda Jiraya. Sasuke harus mempelajarinya untuk bisa melahirkan anaknya secara normal, tanpa melakukan pembedahan.

"Kau harus menunggu paling tidak hingga pembukaan kelima untuk mulai mendorong bayimu keluar." Jelas Tsunade.

"B-berapa lama?"

"Tergantung seberapa sering kau merasa kontraksi, sekerang kau sudah mencapai pembukaan ketiga."Jelas Tsunade setelah mengecek keadaan Sasuke.

End of Flashback

Pikiran Sakura yang tengah mengingat prosesi persalinan Sasuke harus terhenti saat terdengar suara gelak tawa dari teman-temannya. Dan saat dia mencari sumber atau hal yang mereka tertawakan tak ayal membuat Sakura langsung melotot horror dan tertawa terpingkal-pingkal pada detik berikutnya. Karena dapat dilihat sekarang Gaara yang tengah menggendong Kyuubi dengan aura terhorror dan terkelam yang pernah ia keluarkan, sementara sang bayi malah tersenyum manis dengan ekpresi tanpa dosa, dan yang membuat Gaara menjadi bahan tertawaan adalah fakta Kyuubi yang tengah membasahi baju Gaara dengan air seninya.

"Bwahahaha, astaga Gaara pertama kali kau menggendong bayi dan kau langsung dikencingi, hahahaha." Tawa dan ejekan dari Kankuro membuat sang bayi ikut tertawa seolah dia mengerti ucapan Kankuro.

"Err Gaara, dia hanya bayi aku rasa dia tidak mengerti apa yang ia lakukan sekarang jadi maklumilah." Bujuk Temari mencoba menenangkan otouto termudanya yang sepertinya sudah siap meledak kapan saja.

'Oh kami, entah kenapa firasatku mengatakan bahwa penderitaanku baru dimulai.' Batin Gaara miris. Dan firasat Gaara tentang sesuatu yang berhubungan dengan Naruto dan Sasuke tidak pernah salah.

~oO0NaruSasu0Oo~

Sementara itu Neji tengah berusaha kabur dari Itachi dan berniat bersembuyi dikediaman Hyuuga. Tapi memang Neji yang sedang sial atau takdirnya yang sedang membencinya, saat dia membuka pintu kamarnya dia mendapati seorang Uchiha berambut reven sebahu yang tidak lain adalah Uchiha Itachi seme dari Hyuuga Neji tengah menyeringai dengan pandangan lapar pada Neji dan seolah siap menerkam Neji kapan pun.

"I-Itachi-san kenapa ada disini?" Tanya Neji dengan gugup sambil berusaha menghindari pandangan lapar Itachi.

"Neji-Chan, bukankah aku sudah bilang kau bisa memanggilku tanpa embel-embel san." Jawab Itachi dengan nada rendah, kedua kakinya melangkah mendekati Neji. Sementara Neji berjalan mundur menjauh dan saat Neji hendak berbalik dan kabur(lagi) sepasang lengan mengurungnya dalam sebuah pelukan.

"Mau kemana Neji-Chan, hn?" Tanya Itachi dengan nada seductive, dan pandangan Neji berubah menjadi horror saat merasakan lidah dan bibir Itachi yang bermain dengan cupping telinganya.

"I-Itachi-san t-tolong hentikan." Ucap Neji sedikit terbata karena berusaha menahan desahannya.

"Hmm, beri aku alasan kenapa aku harus berhenti." Ucap Itachi masih sambil memeluk Neji yang sekarang mulai berontak.

"Hiashi-ojisama ada diruang bawah." Jawab Neji mencoba membujuk Itachi untuk melepaskannya.

"Aku rasa Hiashi-san tidak akan keberatan, jadi alasan ditolak." Balas Itachi yang langsung membawa Neji ke tempat tidurnya dan langsung menindihnya.

"T-tunggu Itachi-sa…hmmpp." Ucapan Neji terpotong oleh ciuman panas dari Itachi. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang panjang dari seorang Hyuuga Neji.

End

~oO0NaruSasu0Oo~

Omake

Tujuh tahun telah berlalu, saat ini masa ujian Chunnin tengah berlangsung yang kali ini desa Suna sebagai tuan rumahnya. Dan disinilah Gaara sang Kazekage tengah duduk ruangan Kazekage dengan seorang bocah berambut merah dan mata sebiru langit terik desa Suna.

"Apa yang kau lakukan disini Namikaze Kyuubi-kun?" Tanya Gaara dengan nada lelah, ya dia lelah menghadapi bocah yang sekerang tengah berdiri dihadapannya dengan seringai licik yang terpampang dibibirnya.

"Tidak ada, hanya ingin bertemu denganmu saja, memangnya salah ya kalau aku mau bertemu dengan ukeku?" Jawab dan Tanya Kyuubi dengan entengnya.

'SALAH.' Batin Gaara menjerit walau luarnya dia masih tampak datar-datar saja. Sungguh dia tidak tahu harus menjelaskannya dengan cara apa pada bocah di depannya ini yang sejak dua tahun yang lalu dengan seenak jidatnya mengklaim Gaara sebagai ukenya.

Flashback

Pesta ulang tahun Namikaze Kyuubi yang ke-5 tahun ini sungguh sangat meriah karena banyak teman-temannya dan teman orang tuanya yang datang termasuk tiga bersaudara dari Suna. Semua berjalan lancer dan damai hingga setelah acara tiup lilin dan potong kue, Naruto bertanya kepada anak semata wayangnya, sebenarnya ini hanyalah pertanyaan normal yang akan diajukan seorang ayah atau ibu saat anaknya ulang tahun.

"Kyuu-Chan, kau ingin kado apa untuk ulang tahunmu ini?" Tanya Naruto dengan ceria.

"Tumben tousan bertanya, biasanya tousan akan langsung membikanku hadiah tanpa bertanya." Jawab Kyuubi.

"Karena dulu Kyuu-Chan belum bisa memilih, nah sekarang apa yang kau inginkan?" jelas dan tanya Sasuke.

"Emm, apa boleh aku memilih?" Tanya Kyuubi dengan ekspresi polosnya yang membuat para tamu gemas.

"Tentu." Jawab Naruto.

"Apapun?"

"Iya, apapun yang Kyuu-Chan mau." Jawab Naruto meyakinkan.

"Hm…aku ingin…" Kyuubi mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru ruangan yang digunakan untuk pesta malam itu, dan saat matanya menangkap sosok berambut merah marun dengan manic emerlard, pandangan Kyuubi langsung berbinar diikuti seringai manis dibibirnya.

"Aku mau dia." Jawab Kyuubi sambil menunjuk kearah hadiah yang diinginkannya.

Naruto dan Sasuke yang mengikuti arah telunjuk Kyuubi langsung menatap hadiah yang diinginkan Kyuubi dengan pandangan bingung dan ragu.

"Maksud Kyuu-Chan, Kyuu-Chan ingin gentong pasir yang dibawa Gaara?" Tanya Naruto dengan polosnya. Sementara Sasuke yang mengerti maksud Kyuubi langsung berfacepalm.

"Bukan Tousan, Kyuu mau yang bawa gentongnya bukan gentongnya."

"Maksudmu Gaara?" Tanya Naruto memastikan. Sementara itu Gaara yang sejak tadi ditujuk dan jadi pusat perhatian mulai merasa risih dan entah mengapa instingnya mengatakan ini tidak akan berakhir dengan baik.

"Iya, Kyuu mau Gaara-Chan jadi uke Kyuu." Jawab Kyuubi dengan ceria. Gaara yang mendengar namanya disebut dengan embel-embel Chan dan kata uke pada kalimat yang sama langsung merinding seketika. Dan malam itu berakhir dengan Naruto yang membujuk Kyuubi untuk mengganti hadiahnya dengan yang lain yang tentu saja berakhir gagal.

End of Flashback

"Kau tidak akan menyerah meskipun aku mengatakan bahwa aku 18 tahun lebih tua darimukan?" Tanya Gaara yang telah kembali dari pikirannya yang melayang kemasa lalu.

"Tidak, aku tidak peduli dengan usiamu." Jawab Kyuubi dengan santai.

"Terserah kau saja, aku lelah memberimu penjelasan." Ucap Gaara tidak peduli dan kembali pada lembaran kertas laporan yang sempat terlupakan.

"Jadi sekarang kau menyerah dan dengan senang hati menjadi uke ku?" Tanya Kyuubi dengan seringai lebar dibibirnya.

"Aku tidak mau jadi uke dari bocah yang tingginya tidak lebih tinggi dari bahuku." Jawab Gaara ringan yang tentu saja sedikit menohok Kyuubi. Ya, hanya sedikit karena pada detik berikutnya seringai penuh kelicikan dan percaya diri itu kembali lagi.

"Jadi kalau aku sudah lebih tinggi darimu, dan sedikit lebih dewasa, kau tidak akan keberatan jadi uke ku kan?" Tanya Kyuubi dengan nada rendah dan seductive. Gaara yang menyadari kesalahan dalam ucapannya langsung berusaha menyangkal.

"Tunggu, aku tidak bilang…" Sangkalan Gaara terhenti saat dia merasakan sebuah jari dibibirnya, yang tak lain adalah milik Kyuubi yang entah sejak kapan sudah nangkring diatas meja Gaara.

"Ssstt, tidak perlu menyangkal lagi, karena apapun yang akan kau katakana tidak akan mengubah keputusanku." Ucap Kyuubi yang langsung mengecup bibir manis Gaara sebelum melenggang kearah pintu.

"Sepuluh tahun, beri aku waktu sepuluh tahun dan aku akan kembali untuk melamarmu." Ucap Kyuubi dengan seringai kemenangan meninggalkan ruangan Gaara. Meninggalkan Gaara yang masih shock karena ciuman pertamanya dicuri oleh seorang bocah dan saat ia sadar dari rasa shocknya, Gaara langsung menjedukkan kepalanya pada meja kerjanya dan untuk pertama kalinya Gaara bertingkah sangat OOC.

"Nee-Chan, Nii-Chan, dasukete." Gumam Gaara dengan OOCnya.

Poor Gaara, jangan salahkan Naruto yang terlalu memanjakan Kyuubi dan jangan salahkan Sasuke terlalu overprotective pada Kyuubi. Salahkan Kakashi yang dendam pada Sasuke(baca chap 2) dan mulut tak bersensor milik Sai.

THE END

Shiroi: Owata, akhirnya selesai…, maaf ya kalau Shiro updatenya lama, dan terima kasih bagi yang telah sabar menanti cerita ini, maaf kalau endingnya absurd.

Terima kasih kepada reader yang telah mereview dichap 1: Moyahime-san, Ayuni Yuukinojo-san, Septyana Lin Kudo-san, Aikawa Jasumin-san, NS love-san, Yui jaema-san, ca kun-san, namikaza sasnar-san, DL-Akevi II-san, Ha-Chan-san, Aoi-san, rapexsasunaru-san, Lily angelica-san, NaruSasu-SasuSaku-san, Guest-san, D-san, Shella204-san, .11-san.

Dan yang telah mereview dichap 2: -san, Shella204-san, blankZack-san, ChientzNimea2Wind-san, anna-san, alchemist-san, Soul and Me-san, Hwang635-san, Asia Tsuki No Hatsuki, D-san, sasunaruRioka-san.

Terima kasih sudah mereview dan sabar menunggu, serta terima kasih untuk semangatnya dan maaf kalau updatenya terlalu lama dan kalau FFnya kurang memuaskan. Serta terima kasih bagi yang sudah bersedia membaca, memfollow, favorite FF ini. Kritik dan saran akan Shiroi terima dengan senang hati jadi jangan ragu dan takut ^_^, Shiroi gak gigit kok, hehehehe,

Ah dan terima kasih untuk yang telah review FF Resemble: Soul and Me-san, Hwang635-san, Asia Tsuki No Hatsuki, Kuchiki Hatsuki-san, D-san. Terima kasih juga bagi yang telah membaca.

See you next time, ^_^