Hai ^^/

Author buat fic baru nih!#gampared bolak balik!

Hehehe, maafkan daku minna. Karena sudah berani publish fic baru ditengah-tengah UTS begini,,,

Kalian pasti mikir (Ngapain buat yang baru, fic yang lain aja blom selesai!)

But tenang aja, yang lain masih ta' kerjain kok^^

Ok, so enjoyed!

Disclaimer : Masashi Kishimoto sama

Genre : Romance(?), Drama(?)

Rate : M

Pairing : SasuNaru slight ItaKyuu

Warning : Twoshot, Yaoi, Sho Ai, Rape, Lime, Lemon kurang hot, aneh, gaje, Typo dan kawan-kawan sebangsanya.

!DON'T LIKE DON'T READ!

FOR NARUTO B'DAY (telat kali!)

"Bagaimana keadaanmu hari ini? Sudah baikan?" Seorang dokter berambut pirang cerah beriris sapphire bertanya pada pemuda yang tengah duduk ditempat tidur pasien.

"Hn," Jawab pemuda itu tak jelas.

"Jika sudah baikan, kau boleh pulang hari ini." Ucap Dokter itu lagi, memberikan senyuman terbaiknya pada sang pemuda.

"Hn." Ucap pemuda itu tampak tak peduli.

Twich!

Sebuah kedutan mungkin saat ini sedang menempati dahi sang dokter.

"Kamu 'sudah' boleh 'pulang' hari ini Sasuke," Ucapnya lagi mengulangi perkataan sebelumnya dengan memberikan tekanan pada beberapa kata.

"Hn," lagi-lagi pemuda yang dipanggil Sasuke itu hanya menjawab dengan gumaman, menyandarkan punggungnya pada tempat tidur pasien.

Twich! Twich!

'Sabar, sabar. Kau ini seorang dokter, jangan terbawa emosi.' Batin sang dokter yang sudah cukup sabar menghadapi pemuda-lebih tepatnya bocah-berumur 17 tahun selama lebih dari 4 bulan dirumah sakit, padahal seharusnya pemuda-bocah- ini sudah keluar rumah sakit 3 bulan yang lau tapi entah mengapa pemuda itu terus menunda-nunda waktu kepulangannya hingga molor selama ini.

"Sasuke, aku akan menyuruh suster untuk membereskan pakaianmu. Baiklah aku permisi ya, masih ada pasien lain yang harus ku kontrol." Ucap dokter itu, melangkahkan kakinya menjauhi tempat tidur pasien.

Grep

Brugh!

"Sa Sasuke," Ucap dokter itu terbata, kebingungan karena dia tiba-tiba saja ditarik dari belakang dan jatuh ketempat tidur dengan Sasuke yang saat ini berada diatasnya.

Sasuke mendekatkan wajahnya pada dokter itu, "Dobe," Ucapnya dengan nada yang sangat rendah.

"Teme, cepat menyingkir dariku!" Teriak Naruto nama dokter itu, dokter muda yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke 24 tahun beberapa hari yang lalu.

Bukannya menyingkir, Sasuke malah semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Naruto. memperhatikan setiap inci lekuk indah itu, mata bak' sapphire langit biru tanpa awan, hidung mancung, bibir ceri yang sejak 4 bulan lalu selalu ia angan-angankan untuk melumatnya.

Perlahan Sasuke mulai mendekatkan wajahnya, sangat dekat sampai hidung mereka bersentuhan. Hembusan napas yang saling beradu menerpa kulit seputih porselennya, memberikan kehangatan sesaat dikulit wajahnya.

Menjilat bibirnya yang tiba-tiba saja terasa kering, Sasuke mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Naruto membatu.

"You're mine, dobe." Dengan cepat Sasuke melahap bibir ceri itu, lembut dan kenyal itulah yang ia rasakan saat mencium laki-laki dibawahnya ini.

"Hmmp emmp." Naruto tampak berusaha mendorong pemuda yang tengah membelenggu bibirnya, tangannya terus mendorong-dorong dada dan bahu Sasuke namun apa daya tubuhnya yang memang terbilang kecil untuk ukuran seusianya membuat Naruto kesulitan untuk membela dirinya.

"Hmmp hah, hah, apa yang kau lakukan teme! Kau sudah gila!" teriak Naruto begitu Sasuke melepaskan pagutannya.

"Buka mulutmu, dobe." Ucap Sasuke tanpa menanggapi perkataan Naruto.

"A- hmmp emmp!" Sebelum Naruto mengutarakan protesnya, Sasuke sudah terlebih dahulu kembali menciumnya, namun kali ini bukan ciuman seperti tapi karena ucapan terakhir Naruto yang memudahkannya mengeksplor rongga basah didalam mulut Naruto.

"Enh emh." Erang Naruto saat lidah Sasuke menjilat langit-langit mulutnya, memberikan sensai geli yang menjalar keseluruh tubuhnya.

Erangan Naruto membuat Sasuke semakin menginginkan lebih, lebih dari sekedar ciuman. Perlahan Sasuke menuntun tangan Naruto yang sedari tadi mencengkram bagian dada baju pasien yang ia kenakan untuk melingkar dilehernya. Naruto? ia hanya pasrah karena sudah terlena dengan ciuman maut Sasuke., akan tetapi-

"Otouto ki-" Tiba-tiba saja pintu itu terbuka menampakan seorang laki-laki yang terdiam membatu melihat apa yang ada didepannya, mata hitamnya melebar sejenak sebelum kembali seperti biasanya.

Mendengar seseorang bicara menyebabkan kesadaran Naruto kembali sepenuhnya dari keterlenaannya pada ciuman Sasuke.

Brugh!

Entah mendapat kekuatan dari mana atau memang Sasuke sedang lengah, Naruto berhasil mendorong Sasuke sampai ia terjatuh kelantai dengan lumayan keras. Naruto segera berdiri dan berlari menuju pintu, melewati orang yang masih terdiam membatu sejak tadi.

"Tsk! Baka Aniki!" Ucap Sasuke penuh rasa ketidak sukaan.

"Otouto kau, tadi, kau, Naruto, itu," Ucap Itachi merasa tak menemukan kata yang tepat untuk menyelesaikan kalimatnya.

"Kau mengganggu tahu!"Ucap Sasuke, sedikit meringis saat ia berusaha berdiri. Merasakan punggungnya yang terasa sakit akibat didorong dokter muda yang baru saja akan dia rape dengan cukup keras.

"Ouh, sorry. Bukan salahku juga kan, kau tidak mengunci pintunya." Ucap Itachi, melangkah memasuki ruang rawat inap adiknya.

"Sepertinya kau sia-sia walau tetap disini," ucapnya lagi, Itachi menjulurkan tangannya untuk membuat Sasuke berdiri.

"Aku tidak butuh bantuanmu!" Sasuke menatap tajam kakaknya, masih merasa kesal karena 'kegiatan'nya telah diganggu, terlebih lagi 'uke'nya melarikan diri.

"Sekarang aku harus merencanakannya dari awal lagi kan." Lanjutnya ketika ia sudah bisa berdiri.

"Ya ya, terserah. Tapi hari-hati dengan rubah yang mengikutinya, bisa-bisa kau masuk rumah sakit bukan hanya karena tukang retak tapi remuk seluruh tubuh." Ucap Itachi, mendudukan dirinya dipinggiran tempat tidur.

"Dia kan urusanmu," Ucap Sasuke yang memegangi punggungnya yang terasa ngilu.

"Benar juga, tapi yang harus dilakukan sekarang adalah kau harus pulang." Itachi berdiri dan melangkah menuju pintu.

"Hn," Tanggap Sasuke.

##*#####################*####################**####*##########*########*##########

O. Kagari Hate The Real World .O

Tap! Tap! Tap!

Kreek Brak!

Naruto menutup pintu dengan kasarnya, napasnya memburu karena terus berlari sepanjang korodor rumah sakit untuk sampai keruangan pribadinya,menempelkan punggungnya pada pintu. Bukannya ia tak tahu bahwa dilarang berlarian didalam gedung rumah sakit, hanya saja ia sangat, sangat terkejut dengan apa yang baru saja dialaminya.

Perlahan tubuhnya merosot kebawah hingga ia terduduk dilantai bersandar pada pintu.

'Apa, apa yang baru saja terjadi?' pikirnya, tangan kanannya terangkat perlahan ia sentuh belahan bibir yang masih sedikit bengkak dikarenakan ciuman paksa yang dilakukan bocah berumur 17 tahun padanya.

Semburat merah perlahan menyapa pipinya saat ia mengingat kejadian itu, 'Ukh, teme sialan! Ke ke kenapa di dia menciumku?' tanyanya dalam hati, kegugupan masih terlihat jelas diwajahnya.

'You're mine, dobe.'

Naruto menggelengkan kepalanya cepat saat mengingat ucapan Sasuke padanya.

"Tidak, ayolah Naruto dia hanya anak kecil, remaja labil." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

"Tapi aku..." Naruto memilih melanjutkan ucapannya dalam hati yang tak bisa author beritahukan kepada readers karena tiba-tiba Kyuubi muncul menghalangi author mengintip isi kepala Naruto.

Braak!

"Wadauh!"

"Naruto! Apa yang kau lakukan disini hah! Kenapa kau malah enak-enakan lesehan dilantai begitu sementara aku harus mengerjakan tugasmu karena tiba-tiba saja kau menghilang!" Ucap Kyuubi, wajahnya yang putih kini memerah karena marah dan kesal.

Oh Kyuu, coba perhatikan lagi. Adikmu itu bukan sedang enak-enakan lesehan dilantai namun adikmu itu baru saja terpelanting terdorong oleh pintu yang kau buka dengan paksa. Bisa readers semua perhatikan bagaimana keadaan Naruto sekarang, tubuhnya terlungkup dengan wajah yang jelas sekali mencium lantai dan bisa dipastian akan ada benjolan yang terlihat beberapa menit kemudian.

"Hoi! Bangun bodoh!'' Kyuubi mencolek-colek kaki Naruto menggunakan kakinya.

"Sa sakit Kyuu," Ucap Naruto.

.

.

"Haah, dasar. Makanya jangan duduk dibelakang pintu, jadinya begini kan." Ucap Kyuubi yang sedang menempelkan plester pada dahi Naruto yang terlihat agak memar.

"Itu salahmu! Kenapa main masuk saja hah! Harusnya ketuk pintu dulu kan!" Teriak Naruto nyaring, untung ruangan pribadi ini dilengkapi dengan kedap suara sehingga seribut apapun yang terjadi didalam, tak akan terdengar dari luar.

"Sudahlah, ayo kembali bekerja." Ajak Kyuubi yang diikuti anggukan dari Naruto.

.

.

.

Beberapa hari kemudian

"Haah, enaknya~ bebas dari anak manja pantat ayam itu." Riang Naruto, ia sangat merasa lega karena akhirnya ia bisa terbebas dari kejutekan bocah antisosial yang selalu mengejek dan saling lempar makian dengannya.

"Hmhem hhemmhhm hm, hmm." Naruto menggumamkan nyanyian yang tidak jelas disepanjang lorong rumah sakit untuk kembali keruang pribadinya.

Drrrt Drrrt Drrrt

Getaran handphone disaku jas dokternya mengalihkan perhatian Naruto, diambilnya benda yang bergetar itu. Dilayarnya tertulis sebuah kontak memanggil, agak ragu Naruto akhirnya memutuskan untuk menjawab panggilan itu.

"Hallo," Ucap Naruto.

"Hallo, dokter Naruto? Ini aku Itachi," Sapaan balik dari si penelepon.

"Ya, ini aku Itachi san. Ada apa kau meneleponku?" Tanya Naruto sedikit heran karena biasanya Itachi menelepon kakaknya bukan dia.

"Emm, begini, bagaimana aku mengatakannya ya," Itachi terdengar gusar dan khawatir.

"Ada apa Itachi san, katakan saja. Mungkin aku bisa membantumu," Ucap Naruto.

"Begini..." Itachi mengawali pembicaraannya dengan Naruto.

"Apa! Jadi beberapa hari ini dia-" Naruto terlihat panik bukan main setelah mendengar penuturan Itachi.

"Ya, aku sampai bingung harus melakukan apa padanya. Aku mohon bantuannya dokter," Ucap Itachi dengan nada penuh kekhawatiran.

"Baik! Aku akan segera kesana! Dan tolong tetap bujuk dia Itachi san!" Ucap Naruto dan setelah mendengar jawaban ya dari Itachi dan menutup teleponnya, dengan tergesa-gesa Naruto memasuki ruangan pribadinya dan menyambar kunci mobil yang ada dimeja kerjanya lalu melangkah kembali keluar. Satu tujuannya, yaitu pergi kekediaman Uchiha.

To be continue~,~

Hello minna,,,,

Nih fic baru dari author yang nggak tau cara berdiri yang berani publish cerita baru plus bisa dipastikan banyak typo.

Fic ini twoshot kok,, ga bakal panjang,.. dan warning diatas itu buat chapter 2

Jadi yang nunggu lemonnya,,

Mohon review ya ^^