HIMAWARI

Chap 1.

By Louisia vi Duivel

(Sang Penyihir Waktu dan Dimensi)

.,.

Naruto ©Masashi kishimoto

Pairing : Sasuke/Naruto

"Talk"

'Mind'

'Talk Flasback'

'Flasback mind'

Setiap aku melihat bunga itu aku selalu teringat dengannya, hanya dia. Bunga yang bermekaran di hari musim panas yang cerah. Bunga itu, bunga yang mencerminkan dirinya, senyumnya. SunFlower, Himawari, Bunga Matahari.

"NARUTO"

────•••────

Udara musim panas berhembus dan masuk melalui jendela-jendela mengibarkan gorden putih di suatu kamar menghantarkan aroma musim panas yang khas. Di dalam ruangan serba putih dengan satu tempat tidur dan satu meja itu tampak seorang pemuda berambut pirang cerah berkulit tan dan bermata sapphire tengah duduk si atas ranjang sambil memandang langit di luar sana, termenung.

—ratte—

"Baa-chan!" ucap pemuda itu kepada seorang wanita berdada besar berambut pirang di kuncir dua yang baru saja masuk ke kamar itu.

"Naruto."ucap wanita yang di panggil 'Baa-chan' itu.

"He…. He… Baa-chan, maaf."ucap Naruto dengan raut wajah tersenyaum tapi terlihat jelas kesedihan di wajahnya.

────•••────

Dua orang pemuda tengah berjalan berdampingan di lorong RS. Seorang pemuda berambut hitam bergaya emo dengan kulit putihnya mengenakan baju ninja tingkat Jounin, Sasuke. Serta seorang pemuda berambut pirang cerah berkulit tan bermata sapphire mengenakan kaos hitam dan celana panjang orange favoritnya, Naruto.

Segel Kyuubi-

Tubuh Naruto sudah hampir mendekati batasnya.

"Apa kau baik-baik saja?"tanya Sasuke kepada Naruto.

Perubahan Kyuubi semakin sering terjadi dan setiap saat tubuh Naruto akan dimakan oleh chakra Kyuubi.

Tidak diragukan lagi, kekuatan yang ia tunjukan sebelumnya , aku tidak dapat melihatnya lagi.

Dan yang terburuk-

Dia berhenti mengucapkan impiannya.

"Aku katakana aku baik-baik saja. Baa-chan terlalu melebih-lebihkan! Sasuke, kau tak perlu hawatir." Ucap Naruto sambil mengangkat kedua tangannnya tinggi-tinggi.

"Hum?" – "Ah, Bunga Matahari!"ucap Naruto girang saat melihat beberapa bunga matahari yang sedang mekar di halaman RS, ia pun tanpa pikir panjang langsung menghampirinya di ikuti oleh Sasuke.

"Ah, Aku benar-benar menyukai bunga matahari."ucap Naruto sambil memegang setangkai bunga matahari yang besar.

"Ini seperti dengan melihat mereka, mereka memberikan kita kebahagiaan ."lanjutnya.

"Persis seperti dirimu."ucap Sasuke entah dengan sadar atau tidak.

"Apa?"tanya Naruto terkejut tapi saat ia menoleh sasuke, pemuda itu telah memalingkan wajahnya menyembunyikan semburat merahnya karena malu, tapi itu tak luput dari penglihatan Naruto, hal itu membuat pemuda berambut pirang itu tersenyum senang.

"Sa~suke!"panggil Naruto sambil memaluk lengan si Uchiha bungsu.

"!?"

"Aku ingin makan ramen hari ini."

"Kau pikir aku akan melakukan hal itu kepada orang yang baru saja keluar dari RS?"

"Ayo kita Ra-ya-kan!"

"Aku menolak."

"Bhuuu~~ Pelit!"

────•••────

"Ah….ahh…ah…ha… Sa-suke! Sasuke.."desahan dan erangan manis terus meluncur dari mulut Naruto yang sedang menduduki Sasuke, memasukkan dan mengeluarkan terus menerus penis milik pemuda berambut raven itu dari lubang postatnya. Wajahnya yang memerah dengan pandangan mata sayu tertutup nafsu.

"Sh… Naruto…"desah sasuke saat merasakan penisnya di kekang erat oleh postat Naruto yang panas dan sempit.

"Sasuke…. Katakana… kau mencintaiku."ucap Naruto membungkuk, mendekatkan wajahnya dengan Sasuke.

"Kau mengatakan hal-hal yang aneh."ucap Sasuke seraya mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi tan milik Naruto.

"Aku ingin mendengarnya."ucap Naruto lembut.

Dalam sekejap Sasuke memutar balik posisi sehingga dia yang sekarang berada di atas Naruto.

"Naruto… aku mencintaimu."ucap Sasuke lembut sembari ngengusap dahi Naruto."Aku mencintaimu."

"Lagi."ucap naruto menuntut."Katakan lebih banyak."

"Naruto…. Aku mencintaimu…. Aku mencintaimu…. Aku nencintaimu…. Lebih dari siapapun dan apapun."ucap Sasuke lalu mencium bibir Naruto lembut.

'Selama kau ada bersamaku…'

"Aku mencintaimu."

────•••────

"Tempat tidurku…. Akan aku bersihkan saat aku bangun nanti."ucap Sasuke berbaring kelelahan setelah acara yang dilakukan mereka barusan.

"Yeah, tak masalah."ucap Naruto sambil mengusap perutnya.

'ahh.. Naruto mengataka sesuatu.' Batin Sasuke di sela-sela keletihannya. 'tapi aku takbisa mendengarnya.'

"Maaf… "

'Sasuke.'

"Maafkan aku Sasuke. Aku mencintaimu."

'Sasuke.'

"Terima kasih."

'Untuk semua saat-saat bahagia kita.'

Ucap Naruto lalu mencium bibir Sasuke yang sudah terlelap tidur.

HIMAWARI

BERSAMBUNG