DF!

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini hanya untuk hiburan semata. Tidak ada keuntungan komersial yang kami dapat dari membuat cerita ini.

Genre : parody/ friendship

Rated : T

Chapter 1.

DENTIST

.

.

.

Ruangan model lama itu terkesan suram. Tidak banyak yang mau mendatanginya. Dan kalaupun seorang Haruno Sakura sekarang berada dalam ruangan mengerikan tersebut, hal itu karena ia memang tidak punya pilihan. Ia terjebak. Ia terjebak dalam rumah monster yang sangat berbahaya di mana di dalamnya terdapat berbagai alat mengerikan seperti suntikan besar, pisau bedah, gunting tajam, jarum, serta beberapa benang berbagai ukuran dan jenis.

"Nah, nah, Haruno-san, ini tidak akan lama, ufufufu~…." Suara mengerikan yang diperdengarkan seorang lelaki tua membuat Sakura kian terpaku di tempatnya. Matanya sudah berlinang air mata.

"Ja-jangan sakiti aku~," ujar Sakura sedikit terisak.

Lelaki tua itu mengernyitkan alis. "Bicara apa kau?" Ia kembali menyeringai. "Ini tidak akan menyakitkan," ujarnya sambil mengangkat suntikan besar dan sebuah pisau yang tidak lebih besar dari pisau roti tapi terlihat sangat tajam.

Ti-tidak, batin Sakura meraung. Kami-sama yang baik, kalau aku mati sekarang, aku harap aku akan tetap dilahirkan sebagai anak yang cantik dan berambut merah muda mencolok. Tapi kurangi sedikit saja ukuran dahiku. Dan oh, ya, jika aku memang harus mati, kuharap semua orang yang mengenalku tidak akan sedih terlalu lama. Mereka harus tetap bisa tersenyum meski aku sudah tiada. Ah … aku memang anak baik, ya? Lalu….

Belum selesai Sakura mengucapkan berbagai macam permohonan 'terakhirnya', mendadak suara lelaki tua itu kembali terdengar.

"Kita akan segera mulai." Senyum seringai yang aneh itu kembali muncul—membuat Sakura benar-benar ingin kabur. Tapi ia tidak bisa melarikan diri. Tidak, kecuali dia ingin 'itu' kembali menyerangnya. "Tanpa bius, tanpa bius. Hohohoho."

"U-usso? Tanpa bius?" ujar Sakura gentar. Dia membayangkan rasa sakit yang akan ia alami tak lama kemudian. Mukanya memucat. Yaaah … dibelah saat kau masih hidup? Tidak, walau Sakura shinobi terlatih sekalipun, tetap saja pemikiran itu membuatnya ngeri.

"Nah, kita mulai dari bagian bawah~…."

"Ti-TIDAAAAAKKKKK!"

Dan teriakan yang memilukan itu adalah wujud nyata dari penderitaan seorang Haruno Sakura.

.

.

.

"DEKORIN NO BAKAAA!" teriakan menggema itu terdengar tidak lama setelah pintu rumah Sakura menjeblak terbuka.

Mata emerald Sakura memandang penuh tanya pada sahabatnya yang berambut pirang dan dikuncir kuda.

"Apa-apaan surat ini? 'Maafkan aku kalau ada salah, Ino. Aku senang bisa mengenalmu. Kebersamaan kita mungkin singkat, tapi aku senang.'"

Sakura memasang wajah tanpa dosa.

Ino melanjutkan bacaannya. "'Kau sahabatku yang terbaik. Jadi, aku akan memberitahukan hal ini padamu. Aku … mungkin ini hari terakhirku hidup dengan senang. Karena setelah ini, aku tidak akan lagi bisa tersenyum, apalagi tertawa. Yah … kau tahu, bukan? Aku….'"

Sakura yang masih memandang Ino datar mendadak menyela, "Aku memang lagi nggak bisa ketawa lagi sekarang. Kalau aku tertawa, jahitan di gusiku akan lepas dan kembali berdarah. Itu sangat menyiksa, tahu?"

Ino yang keki pun langsung melempar surat berupa gulungan tersebut ke dahi Sakura.

"TAPI TETAP SAJAAAA! MANA ANA ORANG YANG BIKIN SURAT WASIAT HANYA KARENA IA HARUS MENJALANI OPERASI GIGIIIII?! KAU BIKIN AKU TAKUT SAJA! DASAR SAKURA BODOOOH!"

Dan Sakura yang mendadak tertawa karena melihat wajah temannya frustrasi harus kemudian meringis karena jahitan di gusinya benar-benar terlepas. Bukan hanya itu, dia juga harus pasrah menerima omelan Ino sepanjang nyaris satu jam akibat ke-lebay-annya.

Well, today is not Sakura's lucky day, after all.

***chapter 1. Owari***


A/N:

Devil Foxie: yaaa~ kami kembali dengan fanfic baru~ /nutupin fanfic lama yang terlantar. Sebelumnya maaf ya kalau humornya seadanya, biasa … obat gilanya masih banyak, jadi kegilaannya belum kambuh bener /belum warm-up (?) /ngeles banget sih? Nah, soal judul, sila reader menerka-nerka kenapa judulnya kayak gitu =P

Suu: ini fanfic dengan sistem 1 chapter selesai yang terinspirasi dari kejadian-kejadian nyata di sekitar kami (para author gaje), jadi segala bentuk kesamaan cerita dengan yang aslinya adalah DISENGAJA :P

V3: fanfic ini just for fun, jangan mengharapkan adanya cerita serius di fanfic ini, karena ini benar2 fanfic pelepas stress dari orang-orang stress, wkaakakakkaaa. Dan seperti Suu bilang, kisah-kisah dalam fic ini sebagian besar terinspirasi dari KISAH NYATA walau nggak bakal dibuat 100% sama.

Suu: terus … fanfic ini bisa dibilang NO PAIR. Kalaupun ada, porsinya slight. XD

V3: JANGAN mengharapkan update kilat karena cerita ini nunggu wangsit dari kejadian sehari-hari dulu. :P

Suu: diharapkan review yang berisi KEGILAAN biar bisa ngasih kami berdua ide~ wakakakakaka!

Devil Foxie: review's always welcomed~ so … kami tunggu review-nya~!

Arigatou,

Devil Foxie