Title : Falling Star

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD.I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : "SAMPAI KAPAN PUN, AKU DAN YANG LAIN TIDAK SETUJU!" / Aku ini penyanyi lagu balada yang cukup berdiri tegak di atas panggung. Aku tidak bisa menari! / "Kau tidur di lantai, arra?" / "Cepat sembunyikan wajah jelekmu itu! Kau hanya membuat Wookie menangis!"

.

.

Chapter 1

Mei 2006

"Kyuhyun sshi?"

"Ne. Kyuhyun imnida."

"Kau sudah ditunggu. Jangan sampai terlambat!"

Kyuhyun mengangguk hormat dan berjalan menuju ruangan yang ditunjuk. Jam ditangannya menunjukkan ia masih memiliki waktu 10 menit dari waktu yang ditentukan. Semakin dekat dengan pintu besar itu, jantungnya berdegub semakin keras.

Baru tiga bulan lalu ia bergabung dengan SM dan menjalani pelatihan, namun kemarin ia diberitahu bahwa mulai hari ini ia resmi ditetapkan sebagai artis SM.

MWOO? Kemarin hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. Ia pikir telinga kirinya yang memang kurang baik, membuatnya salah dengar. Tetapi saat pernyataan itu diulang, ternyata ia tidak salah informasi.

Tiga bulan? Kenapa hanya tiga bulan? Bukankah semua menjalani masa training dalam hitungan tahun? Bukan cuma Kyuhyun yang merasa heran. Peserta training yang lain pun terkejut. Ada yang memandangnya dengan sorot tidak senang, tapi ada juga yang menyalaminya dengan tulus. Ah, mungkin aku dijadikan penyanyi solo untuk lagu-lagu balada. Seperti yang pernah aku utarakan saat awal bergabung dengan SM. Kalau memang begitu, tidak ada masalah.

Kyuhyun cukup yakin dengan kemampuan vokalnya. Meski di Chinchin Festival ia hanya meraih juara ke-3, tetapi dunia hiburan jauh lebih kompleks dari sekedar menjadi no 1. Kyuhyun yakin SM punya pertimbangan sendiri saat menerimanya.

Namja berkulit putih itu menarik nafas panjang sebelum membuka pintu. Ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat begitu banyak orang di dalam ruangan.

"SAMPAI KAPAN PUN, AKU DAN YANG LAIN TIDAK SETUJU!" Suara penuh amarah itu membuat Kyuhyun batal melangkah. Namja cantik yang berteriak tadi menoleh ke arahnya dengan wajah merah padam.

"Kyuhyun sshi, kau sudah datang rupanya. Ayo masuk!" Staff SM yang dibentak tadi tersenyum dan menunjukkan kursi di mana ia harus duduk.

Meja di ruangan itu panjang dan besar. Staff SM duduk di kepala meja. Dua belas namja, kalau ia tidak salah hitung, duduk di sisi meja yang berseberangan dengannya. Kyuhyun mencoba mengamati wajah-wajah itu satu persatu. Matanya terhenti pada namja berwajah imut.

Yesung sshi? Sejak melihat klip Super Junior 05 yang ditonton Ahra noona, Kyuhyun sangat menyukai suara emas milik Yesung. Karena itulah ia langsung mengenali namja itu meski ia tak mengingat sebagian besar nama member lainnya. Apa ini Super Junior 05? Kenapa mereka ada di sini? Kyuhyun mulai merasa tidak nyaman, apalagi mereka memandangnya dengan pandangan tidak suka.

Apa penampilanku sejelek itu? Kyuhyun mencoba mengingat penampilannya di cermin sebelum ke tempat ini. Selama tiga bulan ia berhasil menurunkan berat badannya cukup banyak. Pipi chubbynya menghilang. Tubuhnya pun terlihat semakin tinggi dan ramping.

Aish! Jangan bermimpi, Cho Kyuhyun! Mereka sungguh tampan, apalagi Donghae sshi dan Siwon sshi. Kyuhyun memandang kedua namja yang menurutnya sangat tampan itu dengan takjub. Mereka jauh lebih tampan daripada di layar kaca.

"Selamat, Cho Kyuhyun, mulai hari ini kau resmi menjadi anggota Super Junior." Staff SM itu menyalaminya. "Ingat, bukan Super Junior 05. Tapi Super Junior. Kalian ber-13 akan menjadi satu tim baru. Bukan tim bongkar pasang seperti rencana dulu, kalau kau pernah mendengarnya."

Ommo?! Seketika itu juga wajah Kyuhyun memucat. Super Junior? Tarian energik dan lagu yang menghentak? Tolong katakan kalau ini semua kesalahan… Aku ini penyanyi lagu balada yang cukup berdiri tegak di atas panggung. Aku tidak bisa menari!

Aish! Aku pasti melakukan dosa besar sehingga mengalami hal seperti ini. Kyuhyun tersadar. Ah, tentu saja, ia sudah menentang appa dengan memaksa menjadi penyanyi. Meski kesepakatan soal nilai bagus di sekolah selalu ia tepati, tetapi mungkin hukuman karena tidak menuruti kata-kata orang tua tetap berlaku.

.

.

.

Kyuhyun dengan langkah gontai menyandang ransel dan menyeret kopernya mengikuti kedua belas namja itu memasuki dorm yang selama ini ditempati Super Junior 05. Sekarang menjadi dorm Super Junior.

Masih terngiang di telinganya saat tadi siang member SUJU kembali menentang keputusan pihak SM yang menambahkan dia ke dalam formasi tim. Padahal aku sendiri tidak kalah shock. Apa 12 itu masih kurang banyak? Apalagi menjadi 13. Angka sial. Dan aku kini berlabel 13. Aish!

"Kyuhyun-ah, di sini ada empat kamar tidur," tutur Leeteuk, namja cantik yang menjabat sebagai leader SUJU. "Itu kamar Eunhyuk dan Ryeowook. Yang itu kamar Heechul dan Hankyung. Ini kamarku dan Shindong. Di ujung sana kamar Sungmin dan Donghae. Karena usiamu paling muda, kau harus memanggil kami semua hyung. Arra?"

"Arraseo, Leeteuk hyung," sahut Kyuhyun. Empat kamar, delapan orang…masuk akal. Kibum, Siwon dan Kangin tidak tinggal di dorm karena rumah mereka dekat. Rasanya ada yang salah di sini… Bagaimana denganku?

"Kau tidur di kamar Sungmin dan Donghae." Leeteuk seakan mengerti apa yang Kyuhyun bingungkan. Namja cantik itu tidak memperdulikan protes kedua dongsaengnya yang ketambahan anggota kamar.

Kyuhyun membawa koper dan ranselnya memasuki kamar yang ditunjuk. Ia kembali bingung ketika hanya melihat ada 2 tempat tidur single. Sesosok tubuh mengintip dari pinggir pintu. Kangin hyung. Kyuhyun mencoba menghafalkan wajah kedua belas member lainnya sejak tadi.

"Kau tidur di lantai, arra?" Lebih merupakan suruhan daripada pertanyaan. Tepukan keras di bahunya semakin memantapkan perintah itu.

Wajah Kyuhyun kembali memucat. Aigoo… di lantai? Bahkan saat training saja, aku mendapat tempat tidur. Namja itu akhirnya meletakkan koper dan ranselnya di salah satu pojok kamar yang kosong.

Sungmin hyung. Wajah aegyo itu sangat mudah diingat. Namun saat mata mereka bertemu, Kyuhyun merasa takut melihat pandangan yang sangat dingin itu. Jauh lebih dingin dari tatapan member lain. 'Siapa memangnya dirimu?!' Ia hampir bisa mendengar kalimat tadi lewat pandangan dingin Sungmin.

"Geser!" Sungmin menendang ransel Kyuhyun hingga tidak lagi di tempat semula. "Itu wilayahku!"

Jika kanan wilayah Sungmin hyung, dan kiri wilayah Donghae hyung, berarti wilayahku ada di antara 2 tempat tidur. Padahal ada sebuah nakas di sana. Tapi Sungmin tampak tak perduli dan berjalan ke luar kamar.

"Kyuhyun-ah, kau tidur di tengah situ?" Donghae mengintip ke dalam dan menatap bawaan Kyuhyun yang berada di depan nakas. "Hei, tubuhmu lebih panjang dari ruangan yang tersisa. Apa kau mau menekuk lutut semalaman? Taruh saja barangmu di sudut kiri. Aku tidak memerlukan daerah itu."

Meski Donghae tidak memberi masukan apapun soal tidur di lantai, tapi Kyuhyun cukup bersyukur barangnya bisa mendapat tempat, dan wilayah tidurnya menjadi sedikit lapang. Ditaruhnya ransel dan kopernya di tempat yang ditunjukkan Donghae. Karena tidak ada lemari untuknya, Kyuhyun tidak perlu mengeluarkan apa-apa.

Aku harus mencoba bergabung dengan hyungdeul. Kyuhyun beranjak ke ruang tengah di mana semua member SUJU yang lain berkumpul. Tampak Ryeowook tengah menangis dipangkuan Kangin, sementara member yang lain berusaha menghiburnya.

Kyuhyun duduk di bagian yang masih kosong, berusaha bergabung. Tetapi melihat kedatangannya, tangis Ryeowook semakin jadi. Kyuhyun terkejut saat sebuah tangan menariknya bangun dan mendorongnya dengan keras hingga nyaris membentur dinding. "Cepat sembunyikan wajah jelekmu itu! Kau hanya membuat Wookie menangis!"

Apa aku tak salah dengar? Aku membuat namja yang baru saja aku kenal itu menangis? Memangnya apa yang sudah kulakukan?

Namun pandangan tak suka mereka mau tak mau memaksa Kyuhyun kembali ke kamar.

"Apa kita tidak terlalu keras padanya?"

"Biar saja! Kalau memang dia tak tahan, silahkan dia keluar!"

"Ne. Tho orang tuanya mampu membayar denda jika ia melanggar kontrak."

Aish! Mereka bahkan tidak menunggu sampai ke kamar saat membicarakanku. Bahkan mengatakan semua itu dengan suara keras. Kyuhyun kini sadar hyungdeul berusaha membuatnya keluar dari Super Junior sejak awal.

Mata namja yang baru berusia 18 tahun tiga bulan lalu itu terasa panas. Dicobanya menahan air mata yang hendak keluar. Ini adalah hidup yang aku pilih. Appa tidak pernah menyetujui pilihanku dan selalu menentangnya. Mana mungkin aku menyerah dan membiarkan appa membayar semua denda itu… Akan ditaruh di mana mukaku jika hal itu terjadi?

Hyungdeul, silahkan saja kalian mencoba membuatku keluar. Aku akan mati-matian bertahan. Akan aku buktikan aku pantas menjadi bagian dari kalian.

TBC

.

.

Whoaa! Maaf pendek banget

Chapter ini boleh dibilang sebagai survey apakah saya perlu melanjutkannya atau tidak.

Terima kasih untuk yang sudah membaca.

Saya mohon reviewnya untuk menentukan kelanjutan ff ini.

Kamsahamnida