Leeteuk berlalu meninggalkan Siwon dan Heechul disofa itu untuk segera masuk kedalam kamarnya. Siwon menatap Heechul yang masih tampak kaku karena semua yang sudah dijelaskan madam Merry pada mereka

"chagiya! Eomma sudah merestui kita! apakah kamu siap untuk kembali tidur dikamar itu bersamaku?" tanya Siwon penuh harap

"miane yeobo! Aku masih belum siap" Heechul terbawa suasana emosi dihatinya dia pun berlalu tanpa pamit pada Siwon suaminya

Siwon lagi – lagi harus menelan pil pahit karena hasratnya yang terus bergelora ketika berdekatan dengan Heechul selalu menemukan hambatan jika berada didalam istana itu.

Siwon menyerah lalu mengukuti eomma juga Heechul masuk kedalam kamarnya.

Heechul sudah berada didalam ruangan kerjanya tanpa menikmati sarapam bersama Siwon suaminya. Malam penerawangan itu benar – benar membawa pengaruh pada emosi dan perasaan Heechul, Heechul menjadi sangat gelisah dan berubah.

Dia seolah merasa terjebak dan jatuh terlalu dalam dalam masalah pelik yang menimpa keluarga Lee dan keturunannya.

Bagaimana tidak arwah penasaran yang menghantui kamar itu memberikan syarat kebebasannya yang sangat ingin merasakan bagaimana bercinta dengannya.

Perasaan bersalah terhadapa Leeteuk yang sudah terlalu lama menderita karena kehilangan orang – orang tercinta dalam hidupnya dimana hampir semua arwahnya terjebak didalam kamar itu dan kini dia terpaksa harus merelakan Siwon anaknya yang masih tersiksa untuk dirinya.

Heechul merasa sangatlah serakah. Harta yang seharusnya menjadi milik Leeteuk kini harus berpindah tangan menjadi miliknya..

"Tuhan apakah inilah saatnya aku harus menyerah? Aku sudah terlalu serakah dan selalu berambisi memiliki semua yang aku inginkan. Aku harus mengorbankan satu dan mempertahankan yang lainnya. Aku rela jika aku harus menyerahkan kekayaan ini kembali ketangan Leeteuk-ssi dan aku akan mempertahankan suamiku Choi Siwon karena aku memang sangat mencintainya" Heechul menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya

"tok tok tok" suara pintu kaca ruang kerja Heechul diketuk seseorang

"masuklah!" Heechul merapihkan diri

"selamat pagi nyonya! Ada tamu yang memaksa ingin sekali menemui anda" salah satu asisten Heechul memberitahu

"nuguya?" Heechul mengerutkan keningnya

"namanya Lee Donghae-ssi" jawab asisten itu berhasil membuat jantung Heechul berdebar kencang

"Donghae!" bisik Heechul dalam hati

"apa anda akan menemui tamu anda nyonya?" Tanya asisten lagi

"jangan biarkan dia masuk keruangan saya! saya yang akan menemuinya diluar" Heechul berdiri dan bergegas keluar ruangan untuk menemui Donghae

Heechul melangkah cepat seolah tidak sabar ingin segera menemui mantan kekasihnya yang sedang menunggu diruang tunggu.

Donghae memang terlalu tampan untuk dilewatkan begitu saja. Pagi itu dia begitu rapi memakai kemeja katun putih bersalur biru tipis dipadu celana jeans warna biru langit.

Donghae tampak asyik melihat piagam penghargaan yang pernah diterima Lee Junctions berdasarkan survey konsumen juga beberapa penghargaan lainnya yang berhubungan dengan dunia niaga.

"tok tak tok,,,,,,tak,,,,,,tok,,,,,,,tak" suara hak sepatu Heechul terdengar semakin melambat

Donghae segera menengok kearah suara langkah itu

"deg deg deg" detak jantung keduanya berdetak cepat. Masih ada chemistry yang mengalir dalam darah mereka membuat terperatur mereka bertambah

"hai!" sapa Donghae mengatur senyumnya agar terlihat sangat manis dimata Heechul

"hai" jawab Heechul tampak sangat kaku melangkah mendekati Donghae

"gumawao kamu mau menemuiku" Donghae mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan mantan kekasih yang masing dicintainya

"tentu saja! Karena banyak hal yang ingin aku bicarkan" jawab Heechul mempersilahkan Donghae duduk di kursi tamu

"jinja? Apa itu" Donghae duduk diseberang Heechul

"darimana kamu tahu aku ada disini?" Tanya Heechul dingin

"jangan panggil aku Lee Donghae jika aku tidak bisa mendapatkan informasi tentang kamu" jawab Donghae santai

"kita pergi! Rasanya tidak nyaman jika kita bicara disini" tiba – tiba Heechul mengajak Donghae pergi

Donghae tentu saja senang karena itulah yang sangat dia harapkan. Pergi membawa Heechul keluar dari tempat itu.

"lalu dimana tempat yang menurutmu tepat untuk kita bicara?" Tanya Donghae antusias

"perutku lapar aku belum sempat mengisinya sejak pagi tadi" jawab Heechul berdiri

"baiklah kita cari makan!" Donghae ikut berdiri

"tunggu aku diluar! Aku harus mengambil tasku" Heechul berlalu begitu saja untuk kembali masuk kedalam ruangannya membawa tas, ponsel juga barang pribadi lainnya

Donghae sudah berdiri menyandarkan badannya dipintu mobilnya. Heechul melihat sekitar pelataran parkir mencari dimana Donghae berada. Mobil Donghae terparkir lumayan jauh dengan mobil milik Heechul.

Terpaksa Heechul menghampiri Donghae untuk memberitahukan tempat tujuan mereka karena Heechul tidak ingin berada satu mobil dengan mantan kekasihnya itu.

"temui aku di kedai ,,,,,," Heechul menyebutkan salah satu nama kedai yang khusus menyajikan makanan khas korea

"ikuti saja mobilku jika kamu tidak tahu tempatnya" Heechul segera berlalu meninggalkan Donghae tanpa memberikan Donghae kesempatan untuk berkata

Donghae tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat sikap Heechul yang memang selalu dominan dan egois sama seperti dulu saat mereka masih menjalin cinta

"kamu memang tidak pernah berubah Chullie-ah" guman Donghae dalam hati

Heechul segera masuk kedalam mobilnya dan mulai menyalakan mesinnya lalu segera melaju meninggalkan pelataran parkir. Dia tidak pernah menyangka kalau langkahnya saat menghampiri Donghae telah disaksikan Siwon suaminya dari dalam mobilnya yang terparkir diseberang jalan.

"chagiya! Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa namja brengsek itu bisa ada disana bersamamu? Dan kenapa kamu harus berbicara dengannya?" lirih Siwon dalam hati

Siwon mulai melajukan mobilnya mengikuti mobil Heechul yang sudah lebih dulu meninggalkan gedung Lee Junctions diikuti mobil Donghae yang melaju dibelakangnya.

Mobil Heechul masuk kedalam pelataran parkir sebuah restaurant yang dia maksud. Disusul mobil Donghae dibelakangnya sementara Siwon masih dalam posisi mengawasi karena dia tidak ingin Heechul mengetahui keberadaannya.

Dari dalam mobilnya Siwon melihat Heechul masuk berdua bersama Donghae berjalan berdampingan seperti sedang berbicara. Hati Siwon sangat panas melihat adegan itu.

"chagiya Jangan lakukan itu aku mohon! Aku tidak sanggup untuk merasakan sakit" Siwon menundukan wajahnya distir mobilnya

"hhhhhmmmmm" Siwon hembuskan nafasnya lalu segera keluar dari mobilnya.

Siwon melangkah masuk kedalam restaurant itu dan memperhatikan sekitar lalu seorang pelayan menghampirinya dan menyapanya

"selamat siang tuan! Silahkan masuk untuk berapa orang?" tanya pelayan tersebut pada Siwon

"saya sudah membuat janji dengan istri saya, tadi saya lihat istri saya sudah masuk" jawab Siwon sambil matanya terus melihat dimana Heechul duduk

"baiklah tuan! Silahkan!" pelayan itu mempersilahkan Siwon masuk

Siwon sudah menemukan dimana Heechul duduk sedang membelakanginya sementara Donghae duduk berhadapan dengannya. Siwon memutuskan untuk duduk agak jauh dari posisi Heechul dan Donghae duduk yang tentu saja Siwon tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan Heechul dan Donghae.

Sementara itu dimeja Heechul dan Donghae terdengar percakapan yang mulai serius.

"apa tujuanmu menemuiku?" tanya Heehcul mulai menyantap pesanannya

"tujuanku? Mendapatkan kamu kembali" jawab Donghae datar

"aku tidak sedang dalam mood untuk menanggapi candaanmu Donghae-ssi! Jadi jawablah dengan serius" keluh Heechul dengan wajah yang sedikit emosi

"chil out Heechul-ah! Jangan terlalu serius. Tujuanku menemuimu karena aku ingin memastikan dan ingin langsung mendengar jawaban dari mulutmu sendiri" Donghae tetap berusaha tenang

"jawaban apa?" Heechul masih berbicara dengan intonasi yang tinggi

"apakah kamu memang sudah menikah dengan cucu mantan suamimu terdahulu?" tanya Donghae membuat Heechul tersedak

"mwo? Donghae-ssi kamu,,," Heechul meneguk minumannya lalu meneruskan untuk menjawab pertanyaan Donghae

"hmm memang betul aku sudah menikah untuk kedua kalinya dengan cucu dari mantan suamiku. Aku sangat mencintainya dan aku yakin aku bisa hidup bahagia dengannya" Heechul menjawab dengan tegas

Donghae terdiam mendengar jawaban Heechul yang begitu tegas. Dia terus menatap wajah Heechul dengan ekpresi terluka karena Donghae memang masih sangat mencintai Heechul

"waeyeo?" Heechul merasa aneh karena Donghae diam dan hanya memandanginya

"satu pertanyaan lagi! Apa alasan yang sebenarnya kamu meninggalkan aku saat itu? apa karena eomma?" Donghae mencoba mengungkit masa lalu mereka

"Donghae-ssi! Itu semua adalah masa lalu kita. aku mohon lupakan semuanya dan teruskan hidupmu demi masa depanmu. Jika kamu terus mengingatnya maka kamu tidak akan pernah maju" Heechul tidak menjawab pertanyaan Donghae

"jawablah maka aku akan segera pergi dan tidak akan mengganggumu lagi" Donghae memaksa

Siwon yang mulai gerah dan panas melihat istrinya berbincang seru dengan namja lain didepan matanya memutuskan untuk menghampiri Heechul.

Langkah Siwon begitu tegap dengan membawa emosi dan rasa cemburu dalam dadanya berjalan menuju meja Heechul

"memang benar! Alasan aku meninggalkanmu adalah karena eommamu. Aku tidak tahan dengan cacian dan hinaannya yang benar – benar telah membuatku sakit. Jika saja dia tidak pernah melakukannya sudah pasti aku akan menerima lamaranmu saat itu" Heechul menarik nafas sebelum meneruskan jawabannya

"aku hampir putus asa dan begitu terobsesi untuk merubah nasib menjadi orang kaya dan terhormat sehingga eommamu menyesal telah menghinaku. Itu sebabnya aku terima lamaran seorang kakek tua yang sudah diusia senja dan memberiku banyak warisan"

"tapi sekarang aku merasa sangat berhutang pada eommamu dan aku harus berterima kasih padanya. Kamu tahu kenapa? Hinaan eommamu itu membuatku menjadi berambisi dengan menghalalkan segala cara termasuk menikahi kakek tua, dan setelah itu akhirnya aku menemukan cinta sejatiku seorang namja luar biasa bernama Choi Siwon. Aku rela kehilangan materi yang sudah aku miliki demi bisa terus hidup bersamanya. Aku sangat mencintainya bahkan rasa cinta yang aku miliki untuknya melebihi rasa cintaku terhadap diriku sendiri"

" Kamu sudah mendengarkan semua jawabku, jadi mulai sekarang aku mohon lupakan aku dan lanjutkan hidupmu. Hiduplah dengan baik Donghae-ssi! Kamu adalah namja yang sangat baik kamu berhak hidup bahagia. Sudah saatnya kamu hidup untukmu sendiri bukan demi eomma atau siapapun. Eommamu sudah mengorbankan hidupmu untuk menikahi yeoja yang sedang hamil karena namja lain demi ambisinya mendapatkan menantu kaya. Itu bukanlah satu figur eomma yang baik. Jika kamu merasa tidak bahagia dengan istrimu tinggalkan dia jangan habiskan masa mudamu dengan sia – sia karena kamu berhak bahagia"

Heechul tampak sangat tenang saat mengucapkan kalimat itu membuat Donghae terkesima

"gumawao Heechul-ah!" Donghae mencoba menyentuh tangan Heechul

"jangan pernah mencoba untuk menyentuhnya" Siwon sudah tidak sabar dan tiba – tiba bersuara mengagetkan Heechul dan Donghae

"yeobo!" Heechul berdiri wajahnya menjadi pucat karena dia takut Siwon akan salah paham

"chagiya" Siwon mendekati Heechul lalu mengecup kening Heechul disaksikan Donghae

"chukkae Heechul-ah! Aku sadar aku hanyalah bagian dari masa lalumu dan tidak akan pernah bisa menjadi masa depanmu. Dialah namja yang paling tepat menjadi masa depanmu. Sudah saatnya untukku pergi selamanya dari hidupmu. Anneyong" Donghae menahan air matanya agar tidak menetes didepan Heechul dan Siwon

"Donghae-ssi! Aku ijinkan kamu untuk mengucapkan perpisahan itu dengan cara yang benar pada istriku. Lakukan dengan cepat sebelum aku berubah pikiran" Siwon berlapang dada

"yeobo!" Heechul menatap wajah Siwon dengan heran

"gwencana! Aku mendengar percakapan kalian walau hanya sebagian. Tapi sebagian itulah yang benar – benar ingin aku dengar" bisik Siwon pelan ditelinga Heechul

"maksudmu aku boleh memeluk Heechul untuk terakhir kalinya?" Donghae menatap Siwon dengan ekspresi ragu

"lakukan dengan cepat" jawab Siwon membalikan badannya karena dia memang tidak rela melihat Heechul disentuh namja lain apalagi Donghae adalah mantan kekasih Heechul

"gumawao! Tapi aku rasa aku tidak akan melakukannya. Karena itu semakin membuatku merasa sakit dan berat untuk melepaskannya" Donghae berlalu meninggalkan Siwon dan Heechul lalu air matanya menetes membasahi pipinya yang putih mulus itu.

Siwon dan Heechul memandangi kepergian Donghae yang sama sekali belum sempat menyantap makanannya. Dada Heechul menyesak terharu dan iba melihat nasib Donghae yang tidak semulus dirinya dikarenakan ambisi sang eomma.

"gumawao Donghae-ssi! Karena kamu pernah membuat hari – hariku indah! Kamu pernah membuat aku bahagia, kamu pernah membuatku merasa menjadi yeoja yang sangat istimewa, aku memang sudah menemukan cinta sejatiku tapi aku tidak akan pernah bisa melupakan cinta pertamaku yang adalah dirimu" air mata Heechul menetes mengiringi lirih Heechul dalam hatinya

"chagiya! Kamu memang pantas jika merasa kehilangan namja itu! bagaimanapun dia adalah masa lalu yang sangat indah dalam hidupmu! Kalian dulu berpisah bukan karena kehendak kalian tapi karena terpaksa. Menangislah jika itu bisa membuatmu lebih tenang" Siwon memeluk dan menenggelamkan wajah Heechul didadanya

Heechul menangis histeris didada Siwon melepaskan semua beban yang ada didalam hatinya. Beban itu bukan hanya karena perpisahan indahnya dengan Donghae tapi beban akan semua masalah yang ada dalam hidupnya termasuk dilema mempertahankan Siwon atau melepaskannya.

Siwon dan Heechul pulang bersama kerumah dalam satu mobil milik Siwon. Sementara mobil Heechul dibawa pulang salah satu supir keluarga yang sudah lebih dulu dia telpon untuk datang membawa mobil itu pulang.

"Chagiya! Aku harus berkaca dari apa yang sudah dialami Donghae-ssi. Aku tidak akan pernah mengorbankan kebahagiaanku hanya untuk memuaskan orang lain termasuk eommaku sendiri. Aku tidak pernah percaya dengan reinkarnasi. Aku tidak akan menyia-nyiakan hidup hanya satu kali ini. Aku hanya ingin bahagia bersamamu" Siwon mengecup dahi Heechul

"apakah aku adalah takdirmu yeobo? Apakah kamu yakin akan bahagia jika bersamaku?" tanya Heechul dengan wajah yang masih mendung diselimuti duka

"aku yakin bahagia bersamamu" Siwon mengecup bibir Heechul sementara dia menyetir

"yeobo fokuslah aku tidak ingin kita berakhir tragis!" Heechul mengingatkan Siwon untuk kembali fokus mengemudikan mobilnya

"baiklah"

Siwon kemudikan mobil itu dengan kecepatan penuh karena dia sudah tidak sabar ingin segera sampai dirumah dan mengakui tentang pernikahan diam – diam yang dilakukannya bersama Heechul pada Leeteuk sang eomma.

Mereka sudah sampai dirumah dimana Leeteuk sedang menunggu Angela dikamarnya. Angela memang belum pulih sejak terkunci malam itu dikamar misteri itu.

Heechul tidak menduga kalau Leeteuk ada didalam kamar Angela dimana dia juga tidur disana.

"nyonya!" Heechul menyapa Leeteuk saat masuk kedalam kamar

"sampai kaman kamu akan terus memanggilku nyonya? Eonnie tidakkah terdengar lebih baik?" keluh Leeteuk membuat Heechul senang

"eonnie" Heechul mencoba memakai kata itu

"begitu lebih baik" Leeteuk tersenyum tulus pada Heechul

"tunggu! Eomma jika kamu menikah dengan Siwon" tiba – tiba Leeteuk kembali bersuara

"mwo?" Heechul berusaha memastikan apa yang baru dia dengar

"eomma! Panggil aku eomma" perintah Leeteuk

"eomma?" Heechul mendekati Leeteuk

"nee panggil aku eomma! Siwon tampaknya sudah benar – benar memutuskan untuk memilihmu sebagai teman hidupnya! Menikahlah dan hancurkan kutukan itu! bebaskan arwah mereka yang sangat eomma cintai" Leeteuk membuka lebar tangannya hendak memberikan Heechul pelukan hangat

"eomma!" Heechul segera memeluk Leeteuk dan menangis haru dalam pelukan itu

"kami memang sudah menikah eomma! Miane karena kami melakukannya diam – diam!" tiba – tiba terdengar suara Siwon mengagetkan Heechul dan Leeteuk

"Siwon-ah! Apa kamu sudah lama berdiri disitu?" tanya Leeteuk melepaskan pelukannya dari Heechul

"tidak lama, aku masuk tepat saat eomma menyuruh Heechul untuk segera menikah denganku" jawab Siwon menghampiri Leeteuk dan Heechul

"tadi kamu bilang kamu sudah menikah dengan Heechul? Benarkah?" Leeteuk bertanya

"nee! Miane eomma" jawab Siwon melingkarkan tangannya dipinggang Heechul

"babbo!" Leeteuk memukul kepala Siwon pelan

"lalu sudah berapa lama kalian menikah?"

"hampir satu minggu eomma!" jawab Siwon duduk dipinggiran kasur Angela yang masih tidur pulas

"jadi kalian sudah pernah melakukannya?" tanya Leeteuk lebih menjurus

Wajah Heechul memerah saat mendengar pertanyaan Leeteuk.

"tentu saja eomma! Kami sudah melakukannya beberapa kali" jawab Siwon tanpa beban

"eomma benar – benar tidak sabar ingin mendapatkan cucu yang benar – benar terlahir dari buah cinta kasih dan bukan karena nafsu syahwat. Segeralah hamil heechul-ah berikan aku cucu yang lucu dan sehat" Leeteuk tampaknya memang sudah benar – benar menerima Heechul

"kami akan berusaha eomma" jawab Heechul

"baiklah satu masalah sudah selesai tinggal membereskan satu masalah yang lainnya. ingat apa yang dikatakan madam Merry! Kalian harus menempati kamar itu dan bebaskan semua arwah yang ada disana"

"eomma! Kami akan mencari cara lain untuk membebaskan arwah mereka tapi bukan dengan cara kami menempati kamar itu. eomma ingat? Bagaimana Heechul hampir saja disetubuhi salah satu arwah yang berada didalam kamar itu. lalu Angela yang dikunci semalam dalam kamar itu. mereka adalah orang – orang yang sudah mati eomma! Aku tidak akan membahayakan diriku juga Heechul istriku hanya demi membebaskan mereka" Siwon mengecup dahi Heechul

"eomma bilang sebagian mereka adalah orang yang penting dalam hidup eomma! Bagaimana dengan aku? Heechul dan keturunan kami nantinya? Biarlah kamar itu tetap seperti itu menyimpan cerita kelamnya. Serahkan semuanya pada Tuhan. Tugas kita adalah melanjutkan hidup kita dengan normal dan bijak. Kita tutup pintu kamar itu dengan menemboknya. Dengan begitu kita anggap saja kamar itu tidak pernah ada" Siwon berceramah

"kamu benar Siwon-ah! Mereka adalah sekumpulan orang yang telah melakukan dosa besar dalam hidupnya. Kalian tidak berhak bertanggung jawab dengan membahayakan diri kalian demi mereka. Maafkan eomma yang terlalu egois. Kita memang harus melupakan kamar itu" Leeteuk menghela nafas panjang

"sudah malam eomma! Istirahatlah eomma benar – benar membutuhkannya" Siwon mengingatkan Leeteuk untuk segera beristirahat

"eomma rasa malam ini eomma akan tidur dikamar ini. Sepertinya kamu harus memindahkan barangmu kekamar Siwon Heechul-ah" Leeteuk menggoda Heechul

"akan aku lakukan nanti eomma" jawab Heechul dan wajahnya merona

"sudah keluarlah kalian! Dan berikan aku cucu pally" Leeteuk terus menggoda pengantin baru itu

"nee eomma kami akan melakukannya malam ini juga" Siwon membalas menggodak eommanya

Mereka sudah berada didalam kamar Siwon. Seperti biasa Heechul selalu kaku setiap hal romantis itu akan segera dimulai. Heechul berdiri terpaku menatap foto besar milik Siwon atau Siwon didinding kamar.

Siwon mendekati Heechul dan memeluk dari belakang sambil berbisik

"kenapa kamu selalu sekaku ini jika kita sedang berdua didalam kamar?"

Heechul membalikan badannya menghadap Siwon lalu menjawab

"karena buatku setiap malam bersamamu adalah malam pertama"

Wajah Siwon begitu dekat dengan wajah Heechul, sehingga nafas mereka saling menerpa wajah masing –masing. Siwon memegang kedua pipi Heechul, dengan perlahan Siwon dekatkan wajahnya ke wajah Heechul, lalu mencium bibir Heechul dengan lembut.

Kemudian Siwon menjulurkan lidahnya menelusuri rongga mulut Heechul. Heechul melenguh, lalu Heechul mulai membalas ciuman Siwon, lama-lama ciuman itu makin lama makin buas, nafas mereka sudah tidak beraturan. Sambil tetap berciuman, tangan Siwon turun ke bawah, lalu masuk ke bagian belakang blus Heechul

Siwon tarik blus Heechul ke atas. Heechul mengerti akan hal ini, kemudian dia tegakkan badannya, lalu dia buka sendiri blusnya, lalu sambil tersenyum dia buka sendiri Bra-nya.

Setelah terbuka, Siwon menyaksikan kembali sepasang dua bukit yang kembar yang besar dan kencang, dengan putting yang sangat menantang. Siwon segera melumat puting Heechul silih berganti, Heechul melenguh tanda menikmatinya.

"Ooohhh yeobo.., sshhh..," desahnya sambil mendongakkan kepalanya ke belakang, dengan tangan melingkar di leher Siwon.

Siwon semakin bernafsu, lalu merebahkan badannya diatas sofa dikamarnya, kemudian melumat kembali bibirnya, lalu telinga kirinya. Kemudian Siwon turun menelusuri leher Heechul, melumat putting susunya yang tampak menawan, kadang Siwon meremas kedua bukit yang indah itu. Puas dengan lumatan itu, Siwon mulai turun ke bawah, dia jilat pusar heechul.

Kedua tangan Siwon mulai turun ke pangkal paha Heechul. Dengan posisi masih menjilati pusar Heechul, tangan Siwon mulai membuka celana pendek Heechul, lalu menurunkan ke bawah.

Secara naluriah Heechul ikut membantu menurunkan pula, maka yang tertinggal hanyalah celana dalamnya yang berwarna putih bersih yang masih menghinggapi tubuhnya.

Siwon Lalu mencium intim Heechul yang masih ditutupi CD-nya, dia melenguh hebat,

"ahhhhh hmmm"

kemudian Siwon buka CD-nya dia beralih menjilati bibir kemaluannya. Dengan bantuan kedua jarinya, Siwon sibakkan bibir kemaluan Heechul, maka tampak bagian dalam yang berwarna merah muda, dengan dihiasi klit-nya yang sudah membengkak.

Siwon Lalu menjulurkan lidahnya ke bagian klit- Heechul, Siwon goyang-goyangkan lidahnya.

"Aaahhh.., yeobo.., enak sekali Saayaang..!" jerit Heechul sambil kedua tangannya menjambak rambut Siwon.

Siwon masih saja asyik memainkan lidahnya karena dia memang merasakan sensasi luar biasa saat melakukan oral itu terhadap Heechul. Kadang sekali-sekali Siwon gigit bibir kemaluan Heechul.

Tidak berapa lama, tubuh Heechul mengejang, menekan kepala Siwon ke dalam kemaluannya dengan kedua tanganya .

"yeobooo.., aakkhhh.., nikmat sekali Sayang..!" Heechul memejamkan matanya, tanda merasakan kenikmatan yang tiada taranya.

Heechul menyerah karena sensasi itu membuatnya lemas

"yeobo.., udah dulu Sayang..!" Heechul menarik kepala Siwon lembut ke atas, kemudian Heechul mencium bibir Siwon dengan ganas sekali. Lalu tubuh Siwon Heechul balikkan. Heechul kini berada di atas Siwon sekarang.

heechul condongkan badannya, kemudian dia mencium kembali bibir Siwon, lalu mencium leher Siwon. Heechul tegakkan badannya, dan dia geser sedikit ke bawah. Sambil tersenyum Heechul lalu membuka celana pajamas Siwon, lalu celana dalamnya, maka mencuatlah member Siwon yang dari tadi sudah tegak. Dengan lembut Heechul mengusap batang kemaluan Siwon.

"Aaakkhhh..," Siwon hanya bisa mendesah kenikmatan.

Perlahan Heechul tundukkan kepalanya, lalu mulai menjilati kepala batang Siwon, kemudian Heechul masukkan batang kejantanan Siwon kedalam mulutnya. Dia hisap dengan lembut.

Siwon hanya bisa merasakan kenikmatan yang diberikan oleh permainan mulut Heechul.

"Aakkhhh chagiya.., teruskan..! Enak sekali Sayang..!" Siwon mengerang.

Heechul mempercepat frekwensi hisapannya ke batang kemaluan Siwon

"Aaakkhhh..," Siwon kembali mendesah

"plop" Heechul lepaskan batang kejantanan Siwon dari mulutnya

Heechul tersenyum melihat menatap Siwon, dia mendekati wajah Siwon. lalu mencium bibirnya. Dengan posisi masih di atas Siwon, tangan Heehcul kemudian memegang batang kemaluan Siwon, lalu dibimbingnya ke lubang senggamanya. Dengan sekali sentakan, batang Siwon sudah masuk seluruhnya.

"Uuuhhh.., sshhhh..!" Heechul melenguh kenikmatan sambil memejamkan matanya, rambutnya tergerai, kepalanya diangkat mendongkak ke belakang.

Heechul mengangkat bokongnya perlahan, lalu diturunkannya perlahan. Siwon membantunya dengan memegang kedua sisi bokongnya dengan kedua tangannya.

Semakin lama gerakan Heechul semakin cepat

"ahhhh mmmmmm" keduanya mendesah nikmat

Heechul semakin keras menekan batang kemaluan Siwon, tangan Siwwon menelusuri tubuh Heechul yang sudah penuh dengan keringat. Kadang Siwon remas kedua bukit kembarnya, sekali-kali Siwon pelintir kedua puttingnya. Heechul terus saja menggelinjangkan tubuhnya, mata Heechul terus terpejam dalam malakukan gerakannya itu.

"Ooohhh.., yeobo..! Enak sekali.., ssshhh..," Heechul mendesis

"Kamu cantik sekali chagiya.., Aku sayang Kamu..!" Siwon berkata sambil menarik kepala Heechul untuk mendekati wajahnya.

Lalu Siwon mencium bibir Heechul. Akibat gerakan-gerakan yang dilakukan Heechul, akhirnya mereka hampir mencapai orgasme.

"Aaahhh.., Chagiya, Aku sudah mau keluar Sayangg..!" lirih Siwon.

"Ssshhh.., aahh.., Aaaakuu juga yeobo.., bentar lagi.., aakhh.. terus Sayanng.., terusss..!" ucap Heechul sambil terbata bata menahan nafsu.

Mereka semakin mempercepat tempo gerakannya, yang pada akhirnya mereka sudah tidak kuat lagi. Siwon merangkul tubuh Heechul erat,

tampaknya Heechul juga sudah pada klimaksnya, yang akhirnya.

"Aaahhh.., mmmmhhhh..," mereka keluar bersamaan disertai desahan yang panjang.

Siwon peluk tubuh Heechul dengan erat, begitu juga dengan Heechul yang menikmati sensasi bercinta bersama suaminya, mereka berciuman kembali. Lama sekali sambil mengatakan kata-kata indah

"kita akan selamanya hidup bahagia sampai ajal memisahkan kita..!" ujar Siwon sambil mencium kening Heechul.

"sampai ajal memisahkan kita yeobo..!" balas Heechul,

Mereka kemudian berciuman kembali. Siwon merebahkan badan Heechul dengan batang kemaluanku masih menancap di liang senggamanya, akhirnya kami berdua tertidur lelap sekali.

Itulah kisah mereka yang bahagia pada akhirnya. Sebulan kemudian Heechul dinyatakan tengah mengandung buah kasih dengan Siwon. Prediksi dokter usia kandungan Heechul sudah memasuki usia tiga minggu.

Leeteuk tentu saja bahagia mendengar berita gembira itu. dia semakin menyayangi Heechul sebagai menantunya. Leeteuk selalu memperhatikan dan menjaga Heechul lebih dari Siwon.

Kamar itu tetap menyimpan keangkerannya terkubur bersama semua kisah kelam didalamnya. Pintu itu kini sudah ditutup tembok dan tidak pernah ada yang akan membukanya. Kutukan itu tentu saja masih berlaku untuk semua keturunan tuan Lee Song Man.

tamat

miane kalau endingnya kurang memuskan kalian

vai udh coba sebaik yang vai bisa

miane jika nc-nya msih kurang hot :p

ttep setia baca ff vai yah!

tunggu kejutan yang akan vai publish buat kalian Sichul shipper

gumawao and saranghae

annyeong!