Sebagaimanapun suatu rahasia dipendam dalam-dalam

Pada akhirnya semuanya akan terungkap kembali

Dan sebagaimana jahatnya takdir mempermainkan kedua insan

Mereka pasti akan bersatu kembali

.

.

.

taintedIris proudly presents

A Revealed Secret

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Me

Gaje Overload, typos bermekaran ( ? ), AU, OOC tingkat akut, rated T for save

don't like don't read. simple as that

.

.

.

Epilogue

.

.

.

Tujuh tahun. Tujuh tahun sejak pertemuan terakhir mereka.

Seorang gadis berambut berwarna senada dengan bunga khas negara itu−bunga sakura−kini tengah berjalan melawan arus diantara lautan manusia di kota besar itu−Tokyo. Rambut merah muda sepunggung gadis itu kini terlihat sedikit acak-acakan, mengingat sedari tadi gadis itu menabrak orang-orang yang silih berganti melintas di dekatnya. Pada kedua tangan itu terdapat sebuah map berisi berkas-berkas penting yang ia butuhkan untuk melamar di tempat kerjanya yang baru.

Gadis bernama Sakura Haruno itu terus berjalan dalam lautan manusia tersebut tanpa berniat sekalipun untuk menghentikan langkahnya. Kadang tubuh gadis itu terasa oleng ketika tak sengaja tubuhnya ditabrak oleh orang-orang yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari tubuhnya.

Namun baru saja gadis itu mengalihkan pandangannya pada jam tangan yang melingkar ditangannya, tubuh gadis itu terdorong, menyebabkan gadis berusia 23 tahun itu jatuh terduduk. Dengan segera Sakura langsung mengembalikan kesadarannya dan membereskan berkas-berkasnya yang kini berceceran di atas tanah bersalju.

Dan pandangan gadis itu pun terhalang oleh sebuah tangan yang turut membantu membereskan berkas-berkas yang berceceran tersebut. Si penolong itu kemudian bangkit dari posisi jongkoknya, diikuti oleh Sakura yang kini tengah mengebas-kebaskan roknya yang terkena salju.

"Ini, kertasmu," suara maskulin pun terdengar di telinga gadis bersurai merah muda tersebut, membuat ia langsung mengalihkan pandangannya.

Dan saat itu juga emerald dan hazel saling bersibobrok untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun tersebut. Dan dapat Sakura lihat senyum tercipta dari bibir sang penolong bersurai kemerahan tersebut.

"Seperti déjà vu ya, Haruno Sakura."

Sebelum Sakura dapat bereaksi, tangan yang tertutup dengan mantel tersebut melingkari tubuhnya, membawa tubuhnya dalam rengkuhan yang hangat. Dan kedua iris Sakura melebar ketika ia mendengar kata-kata berikutnya yang meluncur dari bibir pria tersebut.

"Aku merindukanmu …"

Tangis Sakura pun pecah sudah. Dengan tangannya yang bebas, ia pun memeluk tubuh lelaki yang sedari tadi merengkuhnya, saling berbagi kehangatan diantara lautan manusia yang kini menjadi saksi perjumpaan mereka kembali.

"Aku juga merindukanmu, Sasori-kun."

.

.

.

Karena sebagaimanapun takdir dengan jahatnya memisahkan mereka

Pada akhirnya benang merah yang terlilit pada kedua jari mereka itulah

Yang akan menuntun mereka kembali

Karena cinta tidak mengenal jarak dan waktu

.

.

.

Fin


yeeeey, saya kembali dengan epilog fic ini.

yang berharap bakal happy ending, here you go~ maaf kalo pendek, abis emng epilog si whahahah. alasan yg lain, karena otak saya lg stuck :p

dan yang mungkin menunggu sekuelnya, akan saya pikirkan. ide sih ada, cuma perwujudannya yang susah *cieelah* jadi, tunggu saja ya xD

saat saya membuat series ini, saya mendengarkan lagu JUJU - sakura ame, spontania ft. azu - onaji sora mitsumeteru anata ni, sama you and i ( gatau yg nyanyi siapa, memorycard saya keformat boooo D'x ) lagu2 itu jadi mood booster saya buat nulis fic ini ( mskipun gatau arti lagunya apa, huahahahah )

makasih uda baca fic saya ini. reviewnya ditunggu ya. saran, kritik dan flame diterima. asalkan yang konkrit dan konstruktif ya :D


Omake

"Jadi, kau akan bekerja dimana?" tanya Sasori sembari menggandeng tangan gadis bersurai merah muda yang sedari tadi tidak melepaskan senyum dari wajahnya. Si gadis pun mengalihkan pandangannya ke arah lawan bicara di sampingnya.

"Ermm, Sabaku Corp. Kau sekarang bekerja dimana, Sasori-kun?" seringai pun muncul dari bibir lelaki berusia 23 tahun tersebut.

"Kau akan melamar sebagai apa, Sakura?" tanya lelaki itu tanpa menjawab pertanyaan si gadis. Tapi sepertinya Sakura yang tidak menyadari hal tersebut menjawab pertanyaan Sasori bersemangat.

"Sekretaris direktur. Tapi sepertinya akan sulit, karena kudengar sainganku yang mengincar posisi ini amat banyak. Selain itu dari gosip yang kudengar, direkturnya masih muda dan tampan." cerita Sakura antusias, tanpa memperhatikan seringai Sasori yang semakin melebar.

"Kau bilang apa? Direkturnya muda dan tampan?" tanya Sasori. Sakura pun langsung menutup mulutnya, lalu menggigit bibir bawahnya dengan agak gugup.

"I−Itu … kata orang kok, Sasori-kun … Kau tidak marah 'kan?" tanya Sakura takut-takut. Sasori menggeleng pelan. Ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Sakura dan mengambil berkas yang semula berada dalam genggaman gadis bersurai merah muda tersebut. Kemudian lelaki bersurai merah darah itu berjalan membelakangi Sakura.

"Kalau begitu mulai besok kau mulai bekerja Sakura. Ingat, jangan telat. Dan usahakan datang sebelum jam delapan!" Sasori berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya yang memegangi berkas kerja Sakura, meninggalkan si gadis bersurai merah muda yang kini berdiri mematung dengan emerald yang mengerjap-kerjap dan mulut yang membulat sempurna.

.

.

.

Dan sepertinya kisah cinta mereka yang baru akan dimulai detik itu juga

.

.

.

It's Really The Fin


bagi yg agak bingung sama omakenya, akan saya jelaskan sedikit disini.

nama akasuna nya sasori kan diambil dari nama mamanya. nah pas itu mamanya kan nikah lagi ( spoiler chap 2.) selebihnya biar anda menebaknya sendiri.

ciaaao~ see you on another story guys~