Sunday/05/02/17

.

"Dari nyolong boxer unicornnya Lay, ChenMin yang ga mau kalah, bumil yang ga sengaja nonton bareng VCD xxx, bermain petak-umpet bareng detektif 1 & 2, hingga HunHan yang tidak hanya sekedar bersembunyi di lemari. Kegilaan apa lagi yang akan terjadi ketika EXO menjadi seorang Daddy?"

.

A/N : Anyeong~ haha udah capek nungguin BaD (Become a Daddy), eoh?*ngumpet balik Yeol* Hoho jeongmal mianhamnida~ m(_ _)m Kalo mau nimpuk saya, nanti aja. baca dulu lah~xD DAN... Phoenix sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki bahasanya, tetap aja masih banyak yg 4l4y bin ajib (mengingat ini ff jaman bahula yg diedit:vv).

Happy Reading^^~

AEGY CLUE: Lay-8, Baekhyun-7, Kyungsoo & Xiumin-5. TaoHan= just wait~ :D

BECOME A DADDY

©Phoenix Channie

Part 4-b

.

.

.

"Auuuuuuuu~"

Warna hitam pekat menyelimuti malam. Suara lolongan serigala membunuh kesunyian. Suasana mencekam terasa kian menghimpit dada namja jangkung itu. Dipandanginya daerah yang terasa asing itu. Janggal, tak ada satu makhluk kecuali dirinya sendiri di sana. Hembusan angin malam yang dingin menerpa kulit lehernya, membuat namja itu bergidik.

"Damn, kenapa bisa seseram ini?! Di mana benda itu, eoh?" umpatan dari namja Park itu mengiringi langkahnya. Ia berusaha melangkahkan kaki jenjangnya dengan perlahan. Terlalu takut untuk menimbulkan suara yang akan mengusik sang penghuni malam.

"Auuuuuuuuu~"

DUG!

"Shit!" Namja tampan itu merutuki benda apapun yang menyandung kaki jenjangnya, hingga kini ia tersungkur di lantai. Ia berharap semoga hidungnya tidak berkurang sedikit pun. Maklum orang baik, ia tak ingin menyaingi Jongin.

"Siapa di situ?!" Oops... mampus!

Klik!

Perlu waktu beberapa detik bagi namja itu untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Namun, apa yang terjadi setelah penglihatannya mulai jelas?

"Gyaaaaaaaaaaa!"

"Aaaaaaaaaaaaa hantu!"

Namja jangkung itu langsung mencari sudut terdekat untuk menjauh dari sosok hantu yang berwajah putih dan memegang sedotan WC. Tunggu, sedotan WC?

"Yak Park Chanyeol, apa yang kau lakukan di kamarku, eoh?" murka 'sang hantu' yang ditanggapi Chanyeol dengan lemparan benda-benda terdekat.

"Aaaaa pergi kau hantu!" ia mulai melempari sosok yang dikiranya hantu itu dengan buku, sepatu, sandal, bawang putih dan salib... dikira vampire kali yak? Sampai terakhir dengan meja nakas. Namun berhasil dihindari dengan gaya matrix oleh sang hantu.

"Yak, aku bukan hantu babbo!" ucap sang hant-#plak!

Hantu: Udah dibilang bukan hantu juga! `.`)/ )'3')

Reply...

"Ya, aku bukan hantu babbo!" ucap namja yang mengaku bukan hantu itu, setelah berhasil menghindari shuriken lemparan Chanyeol. Jangan tanya, Phoenix juga gak tahu tuh benda dapatnya dari mana.

"Yak, kembalikan shurikenku! Aku membutuhkannya untuk membawa Shasuke kembali ke Konaha." Mendadak Naruto nyempil dengan aura berapi-api. Kemudian keluar lewat jendela. Loncat gitu dianya dari gedung ke gedung. WOW~

"Gyaaa Naruto, aku fansmu!" teriak Suho yang langsung terbangun mendengar suara tokoh favoritenya, ber-fanboying ria seraya melambai-lambaikan tangan. Lay aka hantu dan Chanyeol hanya bisa cengo. Kenapa Naruto bisa ada di Seoul?! Dan sejak kapan ff ini jadi absurd?

Readers: Mang kemaren-kemaren nggak? =,=" baiklah Backspace saja bagian Naruto barusan...

"Ekhem, Kim JunMyeon APPA." Lay berdehem untuk menyadarkan namjachingunya dari acara fanboying.

"Eh chagie, waeyeo? Dan kenapa ada Chanyeol di sini?" ujar Suho yang baru sadar setelah mendapat lemparan sandal jepit dari tetangga.

"Begini Junmyeonie, aku memergoki Chanyeol mengendap-endap seperti maling." Adu namja China itu melipat kedua tangannya di atas dada.

'Dasar tukang adu!' rutuk namja tertinggi di antara ketiganya dalam hati.

"Benarkah itu Chanyeol? Apa yang kau lakukan di sini?"

Ugh, kalau bukan demi Byunie tercintanya, Chanyeol tidak akan mau memasuki kamar SuLay dan mengendap-endap seperti ini. 'Kekuatan cintalah yang menegarkanku!' #Eaaa Yeol mah puitis, bentar mo ambil kresek dulu.

"I-itu hyung..." Chanyeol mengumpat-umpat dalam hatinya, sungguh ia tidak ingin memberitahu leader mereka ini alasannya menjadi maling dadakan di kamar SuLay. Ia berdiri dan menepuk-nepuk pantatnya yang berdebu.

"Itu apa, Park Chanyeol...?" Suho memang selalu sabar, walau nadanya sedikit mendesak Chanyeol untuk segera melanjutkan ucapannya. Namja bermarga Park itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dan tersenyum canggung. Baiklah.. ia sudah terlanjur tertangkap basah, lebih baik jujur saja. Mengingat Lay yang sekarang sudah melipat kedua tangannya di atas dada, dan menatapnya dengan tak sabar.

"Begini hyungie~ Baekkie kan lagi ngidam... kata nae ByunByun Baby, aegy ingin pinjam... pinjam..." Ugh, Chanyeol tidak rela mengucapkannya, soalnya tidak elite.

"Pinjam apa sih?!" tanya Lay jengah. Maklumi saja, emosinya memang sedang tak stabil.

"Pinjam... boxer Lay hyung yang ada gambar unicornnya." Ujar Chanyeol yang lebih terdengar seperti bisikan. Suho dan Lay terdiam sejenak, memproses apa yang baru saja mereka dengar. Mungkin saja telinga mereka salah.

"MWO?!" Lay berteriak seraya menyilangkan tangan di depan celana piyamanya dengan wajah yang memerah. Suho berdiri di depan waifeunya dan menatap tajam pada Chanyeol.

"Mau apa kau dengan boxer unicorn milik nae XingXing?" nada bicara Suho benar-benar menuduh. Padahal Chanyeol sudah menjelaskan bahwa Baekkie tercintalah yang ngidam dan meminta Chanyeol meminjam benda itu? Chanyeol sebenarnya juga ogah minjamnya, tapi seaneh apapun ngidam Baekkie tercinta, ia pasti akan memenuhinya. Ia tak mau aegy mereka ileran nantinya.

"Ayolah hyungdeul, ini demi aegy kami~ Apa kau tega membiarkan Baekkieku yang imut dan sexy itu menangis? Bbuing bbuing~" SuLay hanya bisa bersweatdrop ria mendengar tuturan Chanyeol. Apalagi ditambah dengan aegyo yang tak pentingnya. Suho mengalihkan pandangannya ke Lay, 'Otthe?' dan dibalas dengan anggukan oleh namjachingunya itu.

"Jja, nanti Baekhyunnie keburu menangis." Ujar Suho seraya menyerahkan boxer dengan gambar unicorn yang diambil Lay dari lemari pakaiannya.

"Gomawo hyung~" dan dengan itu aksi maling dadakan Chanyeol berakhir dengan bahagia. Ia segera keluar dari kamar SuLay dengan sebelumnya memberi kecupan di pipi mereka. Chanyeol bersifat sebagai dongsaeng yang manis kali ini. (Kalau ada maunya).

"Hufft~" Lay memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing, karena bangun terlalu cepat tadi. Suho yang melihat hal itu segera duduk di sebelahnya dan merangkulkan tangannya di bahu Lay.

"Kau tidak apa-apa, chagie?" ia mengelus-elus lengan Yixing. Namja itu terasa lebih berisi sekarang. Tapi itu bagus, bukankah itu menguntungkan bagi Suho?

"Ne, hanya sedikit pusing Myunie." Ujar Lay tersenyum lembut, kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu namjachingunya.

"Kau harus mengganti nada pesanmu, Myunnie. Itu membuatku takut dan terbangun di tengah malam." Ia mengerucutkan bibir pinknya, membuat uri guardian angel gemas. Suho mengecup sekilas bibir Lay , kemudian beralih ke perut Yixing yang menonjol sebesar bola volley, menciumnya sekilas.

"Hehe mian chagie, akhir-akhir ini aku suka mendengar suara lolongan serigala." Ujar Suho nyengir, masih di depan perut Lay. Namja China itu menatap sebal pada Suho dan mengerucutkan bibirnya. Ia memukul pelan kepala Suho.

"Yah, aku yang hamil, kenapa kau yang ngidam, eoh?" walau pukulan Lay sedikit sakit, tapi Suho hanya memperlihatkan senyuman lima jari di wajah tampannya.

Catatan: Jangan remehkan tenaga orang hamil.

Baiklah, kita berlanjut ke couple la-

R: tunggu dulu, thor! Enak aja maen lanjot2! -3-)/)`-`)

/waeeeeeeee?/

R: ntu, kenapa Lay udah hamil aja? Gimana ceritanya?!

/oh ntu... Lay dah hamil di sini, cuma ane skip. Males ngetiknya, bisa puanjang ceritanya. ._./ *dasar author moody & tidak bertanggung jawab!*

R: Kita mau FLASHBACK! Flashback~ *nari flashback*

/aish, dasar readers bawel. Oke deh, ane flashback. :D / *digeplak*

Flashdisk *backspace* Flashback of 5 months ago...

"Baiklah JunMyeon-ssi, saya harap anda bisa menjaga Lay-ssi dengan baik. Ia membutuhkan konsumsi makanan bergizi yang banyak. Sepertinya saya harus pergi, dan selamat atas calon aegy anda."

"Jeongmal gamsahamnida uisa-nim." Dokter itupun pergi setelah menjabat tangan Suho. Namja Kim itu membalikkan tubuhnya, menatap namjachingunya yang duduk menyender pada kepala tempat tidur. Dikelilingi oleh para anak balita yang penasaran dan antusias karena akan mempunyai dongsaeng baru.

"Lay hyung, benarkah di sini ada aegy-nya?" tanya Tao dengan mata yang berbinar, ia sangat antusias sama seperti Luhan dan Sehun yang berada di sebelah kanan ranjang. Dengan hamilnya Baekhyun saja, mereka sudah melakukan hal-hal mengganggu , seperti menempelkan tangan mereka di perut Baekhyun. Sebenarnya tidak masalah, jika mereka tidak melakukannya hampir di setiap kesempatan. Apalagi ditambah dengan satu lagi calon aegy-nya SuLay.

"Kenapa kau bisa tak sadar? Padahal usia janinnya sudah mencapai bulan ke-3." tanya Kris pada Lay yang terlihat masih pucat.

"Menurut uisa-nim, itu karena kondisi kehamilannya sedikit lemah. Dia terlalu sering latihan dance, dan kurang mengonsumsi makanan sehat. Tapi, jika Lay makan teratur dan mengurangi frekuensi latihannya, aegynya akan baik-baik saja." ujar Suho menjelaskan. Namja tinggi itu mengangguk tanda mengerti. Tiba-tiba ia teringat akan sesuatu, membuatnya menampilkan senyuman mengejek di wajah tampan itu.

"Seseorang dulu pernah memarahi Chanyeol karena menghamili Baekhyun. Dan sekarang seseorang itu malah melakukan hal yang sama pada namjachingunya. Karma is a bitch, eoh."

Jleb!

"Mana usia kandungan Lay sebulan di atas Baekhyun lagi." Tambah Kris yang membuat dua pisau tak kasat mata menusuk ke dada Suho. Di sudut ruangan, ChenMin menatapi Lay yang mengelus kepala Sehun dengan sayang, saat namja pucat itu menempelkan telinganya ke perut Lay.

"Hyung"

"Ne?"

"Kau mau punya aegy?"

"Boleh saja."

Dan dengan itu ChenMin masuk ke kamar mereka. Tak peduli ini masih pukul 9 pagi, mereka seenaknya mengeluarkan erangan dan desahan karena program,

'Jangan mau kalah dari Baekhyun dan Lay!'

Ternyata Xiumin sebagai hyung tertua merasa tersaingi, karena LayBaek sudah Hamil Duluan. *joget* Hwaiting ChenMin, masih belum terlambat untuk mengejar ketinggalan!

.

.

.

Back to present time...

Baekhyun POV

Usia kandunganku sudah memasuki 7 bulan lebih. Dan perutku membuncit seperti bola basket, jelek sekali! Hiks, aku sudah tidak seksi lagi. Kenapa bisa sejelek ini bentuknya? Bahkan, untuk memakai eyeliner saja, aku mulai malas. Habis... setiap bercermin di kamar, aku bisa melihat bentuk perutku yang buncit berlebihan dan terlihat aneh. Tidak secantik perut Lay hyung. Bahkan Lay hyung yang kandungannya sebulan di atas aegy kami, tapi perutnya lebih kecil dariku.

Bukannya aku tak menyukai kehamilanku, bukan itu. Aku sangat bahagia sekali malah! Di dalam perutku ini, ada perpaduan antara aku dan Chanyeol. Bukti bahwa kami saling menyayangi dan mengasihi. Aku tidak sabar melihat uri aegy. Aku ingin yeoja, jadi nanti bisa kuajarkan bagaimana cara memakai eyeliner yang baik, bahkan make up juga. Chanyeollie sih inginnya namja. Tapi biarlah, walaupun namja, tetap akan kuajarkan memakai eyeliner. Yeoja ataupun namja, calon aegy kami pasti kyeopta.

Lagipula, hamil itu sangat menguntungkan. Kenapa?

Pertama, kami divakumkan dari kegiatan EXO, yang artinya istirahat penuh.

"Baekhyun, Yixingie, Minseok hyung, dan Kyungsoo, baik-baik di dorm, ne?" ujar Suho hyung sebelum pergi memenuhi skedul. Mengingat jumlah kami yang berdua belas, kekurangan 4 orang anggota tidak masalah. EXO-L sempat khawatir dengan ketidak hadiran kami dalam EXO. Tapi Suho hyung beralasan, kami diberi liburan oleh manajemen setahun penuh –sampai aegy kami lahir dan jeda 2-3 bulan setelahnya.

"Baozi, kau mau kubelikan apa saat pulang nanti?" Semenjak kami tahu Lay hyung hamil, di hari itu juga Chen dan Xiumin hyung melakukan operasi 'Harus punya aegy juga!' mereka. Dan Boom! Jadilah Xiumin hyung hamil 5 bulan lebih sekarang.

"Kyungie, aku tahu kau suka masak. Dan aku tahu, kau tidak akan suka jika aku memintamu berhenti dari hal yang kau gemari. Jadi kumohon, setidaknya berhati-hatilah dengan pisau dan apa saja yang membahayakanmu. Minta bantuan yang lain jika kau kesulitan. Ingat, kau tidak boleh terlalu lelah, Kyungie. Arraseo?" Kai yang biasanya memang protektif dan perhatian pada Kyungsoo, menjadi lebih lagi sekarang. Dan itulah, alasan kedua kenapa hamil itu menyenangkan.

"Hyunnie, kau mau aku tinggal dan menemanimu dan aegy di dorm? Aku akan memijit kaki dan pundakmu jika Hyunnie mau." Chanyeollie juga tambah perhatian~

"Nde, Joha! Yeollie mau kuberi service?~" aku harus menarik bajunya dulu, agar bisa mencapai telinganya dan berbisik. Hufft~ dengan perut seperti ini, aku tidak bisa berjinjit atau langsung melompat ke arahnya seperti koala. Tapi bahagia sekali rasanya, aku merasa sangat disayangi. Memberi imbalan atas sifat manisnya tidak masalah kan?

"Ehem! Apapun yang kalian bicarakan sekarang, tidak akan kuizinkan jika menyangkut mengurangi member yang akan tampil, lagi. Kajja, berangkat! Ayo panda~" aku hanya bisa mengerucutkan bibir mendengar ucapan Kris ge. Gege sih enak, Tao kan tidak hamil, jadi selalu di dekatnya.

CUP

"Sudahlah, jangan cemberut begitu Hyunnie. Aku janji akan membelikan album terbaru SNSD noona untukmu. Jadi jangan cemberut, ne?" malaikatku~

"Hiks, Yeollie baik sekali. Saranghae!" aku memeluk Chanyeol dengan erat, walau sedikit terhalangi oleh perutku. Sebelum mereka semua berangkat, Chanyeollie memberikan ciuman selamat tinggalnya. Hihi rasanya seperti anae yang ditinggal ke kantor oleh nampyeonnya.

.

.

.

"Sup buahnya sudah siap~" Kyungie dan Yixing ge membuatkan makanan sehat untuk kami berempat. Semenjak hamil, kami dilarang memakan fast food. Oh pizza dan hamburger yang enak, hiks!

"Assa, stroberi!" ini tidak buruk, asalkan ada stroberi.

Karena akan sangat membosankan jika hanya tidur-tiduran, kami memutuskan untuk menonton video yang kutemukan di lemari baju Yeollie. Aku tidak tahu apa isinya, karena cd-nya sama sekali tak bergambar. Aku tak tahu Yeollie suka mengoleksi cd seperti ini. Kira-kira sepuluh sampai lima belas keping vcd tersembunyi di lipatan pakaian paling bawahnya. Kenapa Yeollie tidak mau berbagi, eoh?

"Apa isinya, Baekkie?" Xiumin hyung menilik vcd tanpa gambar itu.

"Molla hyung, aku penasaran, makanya kita lihat saja dulu." Aku penasaran, film seperti apa yang dikoleksi oleh Yeollie? Semua vcd itu tanpa gambar, hanya judul seperti: XXX, Love, Blue, Hot, dan Mine yang tertera di sana dengan warna merah. Lay hyung mengambil cd di tangan Xiumin hyung, kemudian memutarnya. Lalu kami duduk berdekatan, menunggu film seperti apa yang akan muncul di layar. Sambil memakan sup kami tentunya.

Filmnya biasa saja, malahan terkesan amatir. Ada 2 orang remaja namja tengah berenang dan bermain air. Mereka terlihat sangat bahagia dan tertawa lepas. Salah seorang namja yang menurutku cukup manis dengan bibir penuh dan mata indah pergi ke ruang ganti. Tidak beberapa lama, namja yang lebih tinggi sebelumnya datang dan memeluk temannya dari belakang. Namja berwajah manis hanya diam. Kemudian namja lebih tinggi itu membuka celana renang namja manis itu, dan punyanya sendiri. Ia membungkukkan tubuh si manis dan- ASTAGA!

"Kyaaaa!" aku bisa dengar teriakan Xiumin hyung saat kedua namja di layar melakukan adegan erotis dengan suara desahan mengiringinya.

"Ommo, film apa ini?!" Lay hyung menutup matanya dengan tangan. Sementara Kyungsoo hanya membulatkan matanya. Yeollie memang keterlaluan! Jadi selama ini dia mengoleksi vcd semacam ini?! Untuk memastikan, aku memutar satu persatu cd itu. Sudah enam keping yang kuperiksa, dan semuanya berisi adegan sex. Baik dari Korea, Jepang, Barat, dan China. Dan saat vcd ketujuh dengan judul 'Mine' diputar...

'Ahhh Yeollie~'

'Mhhh sempit...'

'Disitu lagi lagi! Ngahhhh~'

'Shit, kau sexy sekali baby!'

. .

"Umm Baekkie?" Lay hyung melihatku dengan wajah yang merona. Xiumin hyung dan Kyungsoo tak jauh beda, dan mereka semua menatapku. Astaga, aku tidak bisa lebih malu lagi dari ini. Aku yakin wajahku sudah seperti kepiting rebus saat ini. Awas kau Park Chanyeol!

"Ne, hyung?" Lay hyung menggigit bibir bawahnya, sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ragu. Ia melirikku kali ini dengan menyeringai.

"Kau tak pernah cerita, kalau Chanyeol 'sebesar' itu~"

"M-mwo?"

Normal Pov

"Sudahlah jangan pura-pura tidak mengerti, Baekkie~ Apakah itu sakit?" Namja China itu mendesak duduknya, menjepit Baekhyun di antara tubuhnya dan Xiumin. Karena merasa terdesak dan diberi tatapan seperti itu, Baekhyun akhirnya mau buka suara.

"Nde, awalnya memang sakit, tapi setelahnya... WOW." Ujarnya dengan wajah memerah. Tak jauh beda dengan Baekhyun, ketiga namja manis lainnya merona. Mungkin membayangkan hal nakal.

"Chen juga, walaupun badannya kecil, tapi juniornya... It's huge~" ujar Xiumin dengan smirk di wajahnya.

"Junmyeonie juga, juniornya tak terduga, jumbo. Dan aku yakin, lebih besar dari milik Chanyeol dan Chen~" timpal Lay tak mau kalah, bahkan menabur bumbu perperangan di belakangnya. Baekhyun dan Xiumin langsung saja memasang wajah tak terima mereka.

"Mwo? Mana mungkin si pendek itu memiliki aset yang lebih besar dari ChenChen-ku!" ejek Xiumin yang diangguki Baekhyun.

"Ne mana mungkin, junior Yeollie yang paling besar se-EXO!" dengan itu, 2 pasang mata beralih ke Baekhyun. Maka terjadilah perang mulut tentang junior terbesar. Sementara Kyungsoo hanya bisa terdiam dengan pipi memerah mendengar ucapan-ucapan frontal para hyungdeulnya.

"Kau tahu, aku sampai tak bisa jalan dengan benar selama tiga hari."

"Itu karena fisik hyung lemah. Kalau aku sampai seminggu~"

"Itu karena Yeol-mu pervert dan melakukannya beronde-ronde! Kalau aku, cukup dengan satu ronde saja, Chen memang luar biasa~"

"Shirro, junior Junmyeonie lebih besar!"

"Ahni, junior Yeollie!"

"J-Jonginnie lebih besar!"

NGINGGGGGGGGGGGG

Mendadak perdebatan itu terhenti. Ketiga namja yang lebih tua itu membulatkan mata mereka, menatap Kyungsoo yang mengepalkan tangannya ke atas. Kyungsoo yang sadar semua mata tertuju padanya pun merona seperti tomat. Berasa Miss World.

"Ah, m-maksudku, maksudku... J-Jongin-besar-junior-itu..." karena malu, Kyungsoo menutup wajahnya dengan tangan. Ia sangat malu, pasti para hyungnya ini akan menertawakannya.

"GYAAA KYEOWO!" teriak trio ahjumma itu, berhamburan memeluk Kyungsoo. Sementara namja Do itu hanya bisa membesarkan matanya dan megap-megap seperti ikan.

"Kuharap aegy-ku lucu sepertimu Kyungie~" ujar Yixing mengelus-ngeluskan pipi mereka.

"Aku jadi ingin aegy yeoja~" ujar Baekhyun mengeluskan pipinya ke pipi kiri Kyungsoo.

"Aku ingin aegy dengan mata besar dan bibir penuh sepertimu, Soo Soo~" ujar Xiumin mengecup bibir Kyungsoo kilas.

Pemirsa, harus saya katakan, ini pelecehan! Masa' Soo baby di rape-rape gitu!? Phoenix aja belum pernah coba! #dicelurit Kai.

.

.

.

"Cepat sembunyi!" Jangan tanya kenapa member EXO menghitung seperti anak kecil. Bukan, mereka bukan sedang menghitung honor. Melainkan tengah bermain hide & seek atau lebih bekennya petak umpet. Bahkan Kris yang biasanya pasang wajah kalem dan jaga image pun ikut meramaikan. Jelas karena satu alasan, di mana ada baby pandanya, di situ pula ada Kris.

"Tujuh..."

Terima kasih berkat Baekhyun yang mencanangkan ide permainan ini di saat 8 member EXO baru pulang dari skedul, dan tiba-tiba Baekhyun seperti,

'Oh bagaimana kalau kita bermain petak umpet?' dan member lain menolak,

'Shirro, kami capek dan ngantuk.' Lalu semua terjadi begitu cepat saat Baekhyun mempoutkan bibirnya yang bergetar, kemudian menangis sejadi-jadinya. Dan Chanyeol mulai memohon agar mereka mau mengikuti kemauan Baekhyun dengan alasan,

'Apa kalian tidak kasihan pada Sexy Baekhyunnie-ku yang tengah mengandung ini? Ini keinginan aegynya!' Dan duo ChanBaek melakukan aegyo terbaik dengan mata seperti puppy.

Begitulah, mereka yang baru saja pulang pukul 10 malam, dengan terpak-ehem! dengan senang hati harus menguras lebih banyak tenaga untuk bermain petak umpet.

"Lima..."

"Yak Baekhyun, jangan mengintip!" protes Xiumin mendapati Baekhyun yang jaga dengan curang. Ia dan Chen berlari mencari persembunyian lain. HunHan telah menemukan tempat persembunyian yang pas. Di dalam lemari pakaian kamar mereka yang lumayan luas. Dan KaiSoo...

"Jonginnie, bukankah seharusnya kita bersembunyi?" tanya Dyo yang sedikit bingung, kenapa Jongin malah tiduran di atas ranjang mereka? Jongin tersenyum lembut, memberi isyarat tangan agar Kyungsoo tidur di sebelahnya. Namja belo itu mengikuti saja, lagi pula ia tidak begitu handal dalam permainan ini. Dua menit, itulah rekor terlama hingga persembunyiannya diketahui.

"Pintu sudah kukunci, lebih baik kita istirahat saja. Aegy pasti lelah juga, eoh?" ujar Kai mengelus sayang tonjolan kecil di perut Kyungsoo. Menghasilkan kekehan dari namja mungil itu. Ia mengangguk dan menenggelamkan diri dalam dekapan kekasihnya. Tidak butuh waktu lama untuk keduanya tertidur.

Jongin memang kelelahan, tapi memeluk Kyungsoo adalah mantra tidur tersendiri yang menghilangkan rasa lelahnya. Sementara bagi Kyungsoo sendiri, ia tidak terlalu capek seharian ini. Namun pelukan Jongin yang hangat dan membuatnya terasa dilindungi, mengantar Kyungsoo ke alam mimpi dengan cepat.

"Tiga..."

"Ini tempat kami, shuu shuu." KrisTao mengusir Suho yang baru saja ingin bersembunyi di sana. Jadilah ia berputar-putar tak jelas keliling dorm.

Karena faktanya dorm mereka tidak terlalu besar –terima kasih berkat SM- dan setiap kali ia menemukan tempat persembunyian lain, pasti ia diusir oleh member lain yang telah lebih dulu bersembunyi di situ. Di saat-saat terakhir, ia berhasil sembunyi di balik sofa ruang tengah. Lay? Ah eomma manis satu itu tengah tidur di kasurnya yang empuk. Ia sering kelelahan akhir-akhir ini.

"Satu! Siap atau tidak, ByunLiner datang~" Baekhyun melompat-lompat excited. Namun segera berhenti saat merasakan perutnya sakit, akibat terguncang. Ia memegangi perutnya dan sedikit mengerang.

"Baekkie gwaenchanayeo?" Khawatir Chanyeol keluar dari tempat persembunyiannya –di balik kulkas. Namja tinggi itu memeriksa setiap sisi tubuh Baekhyun, mencari tahu apa ada luka di tubuh namja mungilnya.

"Hiks Yeollie appo..." rengek Baekhyun seraya mengelus perut buncitnya. Bukan buncit karena banyak makan ya... Chanyeol menunduk dan mengecup perut Baekhyun berulang-ulang.

"Otthe, sudah lebih baik?" tanyanya mendongak. Baekhyun mengangguk pelan, sebenarnya perutnya tidak sesakit itu. Tapi, ia suka dimanja Chanyeol. Lihatlah, sekarang Chanyeol menciumi dahinya seraya bergumam 'kau calon eomma yang hebat Baekkie~' Awalnya ia tidak suka dengan panggilan 'eomma' yang ditujukan padanya oleh sang namjachingu. Tapi mengingat Aegy mereka ada di perut Baekhyun bukannya Chanyeol, jadi ia mengalah.

"Kau masih mau melanjutkan petak umpet ini, Hyunnie?" Baekhyun mengangguk antusias. Chanyeol sangat hafal sifat Baekhyun, jika dilarang maka yang ada ia akan semakin gencar memaksa Chanyeol untuk memenuhinya.

"Baiklah, biar kubantu." Dan dengan itu dimulailah aksi duo detektif dadakan yang mencari tersangka. Walau aslinya mereka hanya main petak umpet.

TKP pertama, ruang tengah! Chanyeol dan Baekhyun mengendap-endap seraya berpegangan tangan. Mereka mengamati tempat yang mungkin dijadikan persembunyian, belakang tv dan sofa. Detektif 1 –Chanyeol- memberi isyarat pada detektif 2 -Baekhyun- untuk memeriksa belakang televisi, sementara ia sendiri berjalan ke belakang sofa.

Dan di sanalah Suho berjongkok membelakangi detektif 1, mengamati detektif 2 yang bergerak ke belakang televisi. Tiba-tiba ia merasa angin berhembus di telinganya yang membuat namja Kim itu terlonjak kaget, keluar dari tempat persembunyiannya.

"Jurik!" teriaknya yang membuat Baekhyun menoleh dan menyeringai.

"Suho hyung ketemu!" serunya. Kemudian ia dan Chanyeol berpegangan tangan, berputar-putar seraya berseru 'Suho hyung kena~'

"Yak, itu curang! Chanyeol mengagetkanku." Protesnya tak terima.

"Aku tidak melakukan apa-apa." ujar Chanyeol yang membuat Suho memanyunkan bibirnya.

"Yang penting, hyung sudah kena." Namja bereyeliner itu memeletkan lidahnya pada sang leader. Sungguh tidak sopan. Tanpa mempedulikan Suho yang mendumel tanpa suara, BaekYeol melanjutkan misi pencarian para tersangka ke kamar member EXO lain. TKP kedua, kamar yang paling dekat dengan dapur, kamar KaiSoo!

.

.

.

Sehun tahu ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal seperti ini. Tapi, apa boleh buat? Ia dan Luhan saat ini sembunyi di lemari sempit dengan ruang gerak yang sangat terbatas. Maksudnya benar-benar terbatas, hingga Luhan duduk di pahanya. Posisi ini mengingatkannya pada video-video dalam flashdisk yang dipinjamkan Chanyeol padanya. Ditambah lagi wajah Luhan yang sangat dekat padanya, ia bisa saja mencium namjachingunya ini sekarang. Sehun menyesal meminta saran pada Happy Virus itu. Ralat, virus itu.

"Sttt Sehunnie..." Namja Xi itu menggunakan tangannya untuk meredam suara. Ia tidak mau ketahuan oleh detektif 1 dan 2.

"Ne?" ujar Sehun tak kalah pelan. Luhan mendekatkan bibirnya ke telinga Sehun, membuatnya makin tak nyaman dengan hembusan nafas hangat di telinganya.

"Apa Sehunnie ingin pipis? 'Dedek' Sehunnie menekan ke pantatku." Ujarnya dengan polos. Namja Oh itu menelan salivanya kasar. Sudah jelas ia ereksi, bukannya ingin pipis. Sial, andai saja ia tidak menontonnya!

"N-ne Hannie, aku ingin pipis." Bohongnya. Luhan membulatkan matanya, ia benar-benar ingin memenangkan permainan ini. Ia belum mau tertangkap oleh kedua detektif itu. Dan karena panik, ia menekan junior Sehun dari balik celana dengan telapak tangannya. Maksudnya sih, agar menahan Sehun untuk tidak 'pipis' sekarang. Tapi hasilnya...

"Ohhh ~" Sehun memejamkan matanya, itu sebuah rangsangan yang hebat –padahal tidak disengaja. Luhan semakin membulatkan matanya merasakan junior yang ditekannya malah bertambah besar. Dengan panik, ia lebih menekannya lagi dan tak sengaja membuat gerakan meremas. Sehun mengerang keras karena kenikmatan yang diterimanya.

"Sttt sttt Sehunnie jangan berisik, nanti kita ketahuan! Aish jangan pipis di sini, nanti pantatku basah!" Luhan terus saja bergerak di atas paha sang magnae, berusaha menghindari 'pipis' Sehun yang sedikit keluar membasahi telapak tangannya. Namun apa daya, tidak ada cukup spasi untuknya.

"Hannie mmhhh~ ja-jangan bergerak." Sehun berusaha mati-matian menghentikan Luhan dari membangunkan juniornya, tapi terlambat. Ia sudah sangat tegang. Tak ada pilihan lain, kecuali...

"Hannie! Hannie!" Sehun mencengkram pelan kedua lengan Luhan, agar berhenti bergerak. Namja China itu berhenti, menatap ke dalam mata tajam namjachingunya. Walau tempat itu sedikit gelap, ia bisa memastikan mata Sehun terlihat sendu. Tapi ia tak yakin namja ini tengah sedih sekarang. Entah kenapa tatapan Sehun membuatnya gugup, tanpa sadar ia menahan nafas.

"Hannie, kau masih menginginkan aegy?" Luhan merasa terhipnotis oleh tatapan Sehun yang terkesan mengintimidasi. Lantas ia menganggukkan kepalanya. Tanpa membuang waktu lagi, Sehun langsung melumat bibir Xiao Lu-nya. Luhan terlonjak menerima serangan tiba-tiba dari Sehun.

'Apakah ini cara membuat aegy yang benar? Bukankah ciuman waktu itu juga tidak berhasil?' Pikirnya dengan mata memejam erat. Namun ia hanya diam, membiarkan Sehun melumat bibirnya dengan ganas. Menyelipkan tangan besarnya di belakang kepala dan pinggang Luhan. Membawa namja yang lebih tua itu sebisa mungkin menempel pada tubuhnya.

"Se-humhh?" Luhan yang kebingungan merasa sedikit panik. Ia tidak mengerti, kenapa Sehun memeluknya terlalu erat? Kenapa 'dedek' Sehunnienya terasa semakin besar? Dan kenapa Sehun mengelap dedeknya yang basah ke celana Luhan? Dan satu hal lagi, kenapa 'dedeknya' sendiri ingin pipis?!

"Akh!" Luhan meringis, bibir bawahnya sedikit sakit karena baru saja digigit Sehun. Ia ingin protes, namun lidah Sehun segera memenuhi rongga mulutnya. Ia hanya bisa menggeliat merasakan sensasi menggelitik di perutnya. Ia sedikit berinisiatif untuk membelai lidah hangat itu dengan lidahnya. Dan namja lebih muda itu balas membelai lidahnya.

Tangan Sehun yang semula berada di pinggang kecil Luhan, perlahan-lahan merambat naik. Memberikan sentuhan-sentuhan ringan dari pinggang, perut, hingga naik mencapai nipple berwarna dusty pink itu. Tubuh kecil itu sekilas bergetar, ini sensasi yang baru baginya.

Sehun tidak pernah menyentuhnya di tempat itu sebelumnya. Dan oh, ia merasa menyesal, kenapa tidak sedari dulu Sehun menyentuhnya di sana. Sungguh terasa aneh dan... enak? Apalagi Sehun sangat lihai menggerakkan jemarinya di nipple Luhan. Ia mengitarinya dengan telunjuk, kemudian menarik-nariknya pelan.

"Ahh~" akhirnya pagutan keduanya terlepas, karena kebutuhan akan oksigen. Luhan menghirup oksigen dengan rakus, sementara Sehun memperhatikan ekspresi namjachingunya ini dengan mata penuh hasrat, cinta dan nafsu. Mata mereka bertemu, dan Luhan yakin saat itu Sehun bukanlah Sehunnie kecilnya, sang magnae yang manja dan manis. Caranya memandang Luhan, membuat namja itu serasa meleleh.

Namja berkulit seputih susu itu mengeluarkan tangannya dari t-shirt Luhan. Kemudian beralih menarik kaos itu ke atas, keluar dari kepala namjanya. Luhan hanya diam memperhatikan, menunggu hal apa lagi yang akan dilakukan untuk menciptakan aegy. Apa perlu kekuatan sihir atau semacamnya?

Hei, jangan salahkan pengetahuannya yang nol tentang hal ini. Saat SMP, Luhan selalu melewatkan pelajaran Biologi –terutama reproduksi- yang tidak disukainya. Ia lebih memilih bermain bola di taman belakang sekolah. Dan berakibat sering masuk ruang BK –jika ketahuan- dan nilai C di laporan siswanya. Jadi karena itulah, ia seperti ini. Seperti anak kecil dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal menyenangkan seperti apa lagi yang akan mereka lakukan?

"Kau ingat waktu aku bilang akan tanya Chanyeol dan Baekhyun hyung bagaimana caranya membuat aegy, Hannie?" Luhan mengangguk antusias, tentu saja ia ingat. Waktu itu Sehun menciumnya dengan sangat mesra dan panas untuk pertama kalinya. Namja Xi itu merasakan pipinya memanas mengingat kejadian waktu itu.

"Nde, apa Baekie dan Yeollie mau memberi tahu bagaimana caranya? Apa Sehunnie sudah tahu bagaimana caranya?" tanya Luhan antusias.

"Aa nde, kurang lebih begitu." Gumam Sehun mengusap lehernya yang terasa panas.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan, Hunnie?" desak Luhan mengalungkan lengannya di leher namja tampan itu.

Sehun balas mengaitkan lengan kokohnya di pinggang sang namjachingu. Jujur saja ia sangat gugup akan hal ini. Ia butuh Luhan untuk benar-benar yakin dengan apa yang akan mereka lakukan. Sehun menempelkan dahi mereka dan menatap dalam ke mata Luhan.

"Hannie, aku ingin bertanya sekali lagi dan aku ingin kau yakin dengan semua ini. Apa kau siap menjadi appa?"

"Nde Hunnie, let's become a daddy!"

TO BE CONTINUED

So... here goes a second a/n. Mian for the looooooooong wait. Mungkin readersnim sadar, ada skip time beberapa bulan di sini dan tertera part 4-b yang seharusnya 4-a. Jadi jika readers berminat dengan bagian yang di- 'time skip', please don't be shy and tell me kindly in the comment! :D