Tittle : Become a Daddy O.o
Author : Cho-i Myungsoo aka Phoenix Channie (fb)
Cast : BaekYeol & EXO Couples
Genre : Romance, Humor
Rate : M
Length : 1 of (?)
Disclaimer : EXO milik SMent, BaekYeol dan EXO Couples saling memiliki. Ide beserta cerita-nya milik author. Eh ralat, Baekyeol, KaiDo sama HunHan milik author#Plakk! *di gantung di po'on TAOge(?)*
Summary : Seorang Byun Baekhyun hamil?O.o Udah ketebak siapa dalang(?)nya? Yup! Si Happy Virus Park Chanyeol yang hyperactive, cengengesan, dan Pervert*Cuma sama baekkie sih*! Apa jadinya jika duo rusuh yang hyper itu punya baby? Check it's out! An EXO fanfiction.
Warning : YAOI, M-Preg, gaje, ga' sesuai EYD, lemon n yadong words bertebaran di mana-mana, humor gak lucu, typho(s), alur ngebut, author sarap, n many more.
A/N : ff gaje ini tercipta berkat request dari Jin-ah Pumpkiners Elfexotic's Fujoshipper yang minta di buatin M-Preg nya BaekYeol. Jin-ah ssi, ni udah author buatin M-Preg nya^^, mian kalo gak sreg TT^TT. Harap maklum, ini M-Preg pertama yang author bikin. Ff ini juga author dedikasikan*cie'elah* bagi EXOtics, terutama BaekYeol Shippers.
THERE IS LEMON INSIDE, SO JUST LEAVE IF YOU HATE IT!
NO FLAME PLEASE~
Happy Reading ^0^~
Malam terasa begitu sunyi, tak ada suara yang berani mengusik keheningan malam. Hari telah menunjukkan pukul 01:00 AM dimana seharusnya semua orang telah tertidur. Terkecuali di dorm EXO-K. Disalah satu ruangan disana, tepatnya kamar bertuliskan BaekYeol's Room, terdengar suara-suara yang mengusik keheningan malam.
"ah..ah..ah.. terus channie.. deeper~ faster~" tubuh namja manis itu terhentak-hentak seiring dengan dorongan kekasihnya dibawah sana.
"ngh.. ini sungguh nikmat... kau sangat sempit hyung~" namja tampan itu terus memaju mundurkan pinggulnya dan mendorong juniornya agar masuk lebih dalam lagi di hole sempit baekhyun.
"akh! Disana! Eunghh...chan..yeolhh.. lagihh.." baekhyun membelalakkan matanya saat junior chanyeol yang besar itu, menumbuk prostatnya. Ia semakin mencengkram erat bahu chanyeol, rasa nikmat yang diterimanya sungguh tiada tara. Untunghlah baekhyun tak memanjangkan kukunya. Jika iya, maka bahu chanyeol akan dipenuhi bekas cakaran sekarang.
"kau suka itu byunnie baby?" tanya chanyeol yang menggerakkan juniornya semakin liar di hole baekhyun. Ia memandangi wajah baekhyun yang sangat sexy saat ini. Wajah manisnya telah merah padam, dan terlihat dikuasi nafsu yang membuncah. Matanya memandang sayu ke mata chanyeol. Sementara bibir plumnya yang bengkak dan basah, sibuk mendesah nikmat. Dan keringat yang membanjirinya, menambah kesan sexy terhadapnya.
"ne~ ummph...yeolliehh~" chanyeol semakin mempercepat gerakkannya, membuat baekhyun semakin terbuai dengan permainan mereka yang membuat ruangan itu terasa lebih panas dari biasanya. Terdengar suara decitan-decitan dari ranjang yang mereka gunakan untuk bercinta. Chanyeol mengigiti nipple baekhyun agak keras, membuatnya semakin melayang. Sementara juniornya keluar masuk dengan kasar, menumbuk prostat namja manis itu berkali-kali.
"ah..ah..ah.. ohh~ you're so big chan..yeoliehh ahh~" racau baekhyun sembari menjambak pelan rambut chanyeol. Ia menikmati permainan kasar dari kekasihnya yang sedikit lebih muda darinya ini.
"nghh.. dan kau sangat sempit baekkie~" kemudian ia menyambar bibir baekhyun. Mereka saling melumat, dan berbagi saliva, dengan junior chanyeol yang tak berhenti bekerja di bawah sana. Lidah terlatih chanyeol mengeksplor goa hangat baekhyun. Mengabsen setiap deretan gigi dan sudut yang ada di dalamnya. Menggelitiki langit-langitnya, membuat baekhyun semakin gila mendesah. Chanyeol menautkan lidahnya dengan baekhyun, saling bertarung lidah. Baekhyun memukul dada chanyeol saat ia mulai kesulitan bernafas, dan membutuhkan oksigen segera.
"ahh...ummhhh chan..yeolihh.. ohh~"Baekhyun benar-benar dibuai oleh kenikmatan duniawi yang di lakukannya dengan namjachingunya. Juniornya sudah berkedut-kedut, siap memuntahkan cairan kenikmatannya. Begitupula chanyeol yang mengerang dengan mata terpejam.
"Baekhyuuuuuun!"
"Chanyeoooool!"
Erangan panjang keduanya menandakan klimaks mereka. Cairan baekhyun membasahi perutnya dan chanyeol, sebagian mengotori wajah manis baekhyun yang telah merah sempurna. Sementara cairan chanyeol memenuhi hole baekhyun dan beberapa merembes keluar. Chanyeol mendekatkan wajahnya ke baekhyun yang masih mengatur nafas, dan mulai menjilati cairan di wajahnya.
"hyung~" ucap chanyeol dengan suara yang sengaja di buat mendesah dan seringaian penuh di bibirnya.
GLEK!
Baekhyun menelan ludah dengan susah payah. Ia sudah sangat lelah, dan firasatnya buruk akan hal ini.
"chanyeol aku lelah, ini sudah yang ke-5 ka..AKHH!" sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, chanyeol telah membalikkan tubuh baekhyun, doggy style.
"tapi aku belum hyung~ ayo kita lakukan beberapa ronde lagi~" ucapnya dan mulai menggenjot hole baekhyun.
"akh..ah..ah..ah.. chanyeol.. kapan kau akan pu...ashh..?" tanya baekhyun yang sebenarnya kembali menikmati persetubuhan mereka.
"mhh.. molla hyung~ sampai 10 ronde mungikn.." tusukkan chanyeol semakin intens dan kasar menumbuk prostat namja manis itu.
"uhh.. ka..lauhh.. a..kuhh hamil gima..nahh?" baekhyun memejamkan matanya sambil menengadah dengan mulut menganga. Chanyeol menadai punggung baekhyun yang sebenarnya sudah tak memiliki ruang untuk tanda baru. Tangannya menarik-narik junior baekhyun dengan kasar.
"tidak akan." Kalimat final dari chanyeol membungkam baekhyun untuk kembali protes. Ia hanya bisa pasrah melayani nafsu chanyeol yang begitu besar. Desahan-desahan nikmat kembali keluar dari mulutnya, dan entah sampai kapan berakhirnya.
"ah..ah..ah.. chanyeolhh~ ah..ah..ah"
\(^o^)/ \(^o^)/
2 Weeks Later...
Dua orang namja masih terlelap dalam tidur mereka yang baru di mulai beberapa jam yang lalu. Sekarang pukul 07:30, di jam segini, sebentar lagi dio akan datang untuk membangunkan mereka.
"Chanyeol hyung, Baekhyun hyung, palli irreona dan segera mandi. Setelah itu sarapan~ " teriak dio di depan pintu kamar baekyeol.
"ngh..arraseo~" ucap chanyeol sambil mengusap-ngusap matanya. Dio pun pergi membangunkan yang lainnya.
Setelah semua nyawanya terkumpul, chanyeol menggeliat dan merasakan berat di tangannya. Ia menoleh, kemudian tersenyum melihat namja manis yang menjadikan tangannya sebagai bantal. Ia tertidur dengan begitu damai. Cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela menerpa wajahnya. Membuat wajahnya bersinar, dan terlihat seperti malaikat.
"hyung, irreona~" ucap chanyeol sembari mengusap sayang pipi baekhyun.
"nghh.. masih belum puas juga? shirro~" racau baekhyun dengan mata tertutup dan menyingkirkan tangan chanyeol dari pipinya.
"haha... sampai terbawa mimpi, ne?" Chanyeol tertawa kecil dan mengusap surai hitam hyung yang sangat di cintainya ini. Ia memandangi tubuh telanjang baekhyun yang di tutupi selimut hingga pinggang. Sementara dari pinggang ke atas di penuhi kissmark. Chanyeol ber-smirk ria, sebuah ide melintas di pikirannya untuk membangunkan bacon tercintanya.
Chanyeol memposisikan wajahnya di depan nipple kanan baekhyun, dan mulai menjilatinya.
"mmhhh..." erang baekhyun dengan sedikit menggerakkan tubuhnya karena geli.
Chanyeol semakin bersemangat, kali ini ia mengemutnya dan membasahinya dengan saliva. Baekhyun berusaha tak mempedulikannya, karena ia benar-benar mengantuk. Chanyeol tak menyerah, kali ini ia menggesekkan giginya dan menggigit kecil di sana.
"henti-kanhh~" pinta baekhyun sembari mendorong wajah chanyeol menjauh dari nipple-nya. Namja tampan itu menyeringai, kemudian meremas junior baekhyun yang tidak dibalut apa pun.
"akh chanyeol!" protesnya yang langsung bangun dan terduduk. Ia memandangi tangan chanyeol yang masih memegangi juniornya di balik selimut. Kemudian baekhyun mengalihkan pandangannya ke chanyeol, dan men-deathglare namjachingunya yang pervert itu. Yang di deathglare cuma nyengir-nyengir ria. =.="
"lepaskan!" teriaknya sembari memukul tangan chanyeol.
"hehe jangan marah baekkie~ aku hanya ingin membangunkan-mu untuk sarapan~"
"membangunkan-ku untuk sarapan, atau membangunkan-ku untuk 'sarapan'mu?!" tanya baekhyun dengan ketus, yang malah membuat chanyeol menyeringai.
"ide bagus~"
"Andwae...!" teriakkan baekhyun cukup keras, hingga terdengar sampai keluar.
Kitchen...
"baekhyun hyung dapat 'serangan' di pagi hari (lagi)?" ucap kai yang kemudian mengeleng-geleng ria. Sementara dio yang sedang membuat sarapan berusaha melanjutkan memasaknya dengan pipi yang bersemu merah. Kai melirik ke arah namja manis itu dan tersenyum, lebih tepatnya menyeringai kecil. Ia memeluk pinggang langsing dio dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher namjachingunya itu.
"waeyo hyung? Pipimu semerah tomat, apa kau malu membayangkan apa yang mereka lakukan?" tuturnya seraya menghirup aroma leher dio yang segar dan wangi mint.
"apa maksudmu? a-aku tidak membayangkan apa-apa." Bantah dio dengan suara yang sedikit bergetar.
"haha benarkah?" Kai tertawa kecil, kemudian mulai menciumi leher namja mungil itu. Membuatnya tersentak dan tegang seketika. kai hanya dapat menahan tawanya saat merasakan hal itu. Di baliknya tubuh dio untuk menghadapnya. Namja manis membulatkan mata indahnya saat kai mendekatkan wajahnya hingga hidung keduanya saling bersentuhan.
"hyung, apa kau tahu yang ku maksud dengan 'serangan' di pagi hari?" tanya kai menatap dalam ke dalam mata dio, berharap hyung tercintanya ini sudah mulai memahami hal yang seperti itu.
"i-itu.. ciu-man di pagi hari, ne?" tutur dio polos.
Kai tersenyum miris dan menundukkan kepalanya. Kemudian memeluk namja bermata bulat yang masih kebingungan itu, 'aku benar kan?' pikir dio. Kai merasa babbo, karena telah berharap yang tidak-tidak terhadap hyung sekaligus namjachingu nya yang masih polos ini.*padahal kai lebih kecil* Memikirkan kisseu saja, bisa membuat pipinya yang putih jadi semerah tomat. Bagaimana jika dia tahu arti 'serangan' dan aku memintanya? Kai menggeleng-gelengkan kepala, mengusir semua pikiran kotor yang sempat menghampirinya. Ia melepaskan pelukkannya, kemudian mencium bibir plum dio sekilas. Membuatnya memejamkan mata erat-erat.
"barusan aku juga 'menyerang'mu, hyung." Dio membuka matanya, dan mendapati kai yang tersenyum lembut kepadanya sembari mengusap rambut dio. Namja tampan itu bisa melihat semburat merah di pipi namjachingu nya itu semakin jelas. 'manis sekali' batin kai. Namun tiba-tiba wajah kai berubah saat mencium bau yang tidak enak.
"hyung, masakanmu gosong!"
"huwa benar! Andwae!"
Kembali ke kamar BaekYeol. Chanyeol langsung menyambar bibir baekhyun dan melumatnya dengan kasar. Baekhyun berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh chanyeol menjauh. Namun nihil, tenaganya tak sebesar chanyeol. Lagi-lagi baekhyun hanya bisa pasrah dan membiarkan chanyeol melahap bibirnya. Namun, tiba-tiba baekhyun merasa perutnya tidak nyaman, seperti di aduk-aduk. Raut wajahnya mulai berubah ketika di rasanya mual menguasainya. Entah dapat kekuatan dari mana, baekhyun berhasil mendorong chanyeol menjauh. Baekhyun menutup mulutnya dengan tangan, dan segera berlari ke toilet. Tingkah baekhyun membuat chanyeol terperangah dan heran.
UEKK!
UEKK!
Mendengar baekhyun yang muntah-muntah di kamar mandi, chanyeol jadi khawatir dan segera menyusulnya.
"gwaenchana?" tanyanya dengan raut cemas sembari mengusap-usap punggung baekhyun. Bukannya menjawab, baekhyun malah kembali memuntahkan isi perutnya yang membuat chanyeol semakin khawatir. Setelah beberapa saat, barulah baekhyun berhenti muntah-muntah.
"apa kau sudah tidak apa-apa baekkie?" tanya chanyeol sembari mengusap sekitar mulut baekhyun dengan handuk. Ia mengangguk lemah, sembari berusaha tersenyum agar chanyeol tak khawatir lagi.
"kau yakin? Atau kita periksa ke rumah sakit saja?" baekhyun tersenyum sangat manis, dan mengusap kepala chanyeol dengan menjinjit. Ia senang, chanyeol sangat perhatian terhadapnya.
"nan gwaenchana, channie~"
Chanyeol ikut tersenyum, tapi raut kekhawatiran masih terpatri di wajah mereka saling mendekatkan wajah, mengeliminasi jarak di antara keduanya. Saling menyalurkan perasaan melalui ciuman yang lembut. Sampai...
"BaekYeol~ kalian mau sarapan atau tidak?" suara Suho barusan berhasil menginterupsi kegiatan mereka. Mereka berhenti berciuman dan menoleh ke pintu.
"ne hyung~" jawab BaekYeol kompak, dan kemudian melesat ke kamar mandi bersama.
dining room
"cepatlah hyungdeul aku thangat lapar~" rengek sehun yang cadel-nya kambuh kalo lagi lapar.*apa hubungannya coba?* Terang saja magnae EXO-k ini kelaparan, karena ia telah menunggu sejak 30 menit yang lalu. Di tambah lagi dia dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan banyak pasokan makanan untuk tubuhnya. Peraturan di dorm exo menyebutkan*cie'elah* mereka baru boleh makan, kalau semua member sudah berkumpul.
"mianhae sehunnie, kajja kita sarapan" ucap baekhyun yang kemudian duduk di depan HunDoKai.*berdasarkan posisi duduk*
Tanpa menunggu aba-aba lagi, sehun pun mulai melahap sarapan yang di buat dio umma. Sarapan yang menggugah dan mashita! Begitulah yang terpancar dari wajah mereka saat menyuap makanan ke mulut masing-masing. Tak terkecuali baekhyun yang tadinya mual, ia memakan sarapan itu dengan sangat lahap. Entah kemana perginya rasa mualnya tadi.
"baekhyun hyung, apa kau kelaparan?" tanya kai yang tak sengaja melihat cara makan baekhyun yang kelewat semangat.
"nwhe, heheltinhya hehithu, hai. (ne, sepertinya begitu, kai.)" ucap baekhyun dengan mulut di penuhi makanan, membuat kai mengerinyit, tak mengerti dengan ucapan hyung-nya yang satu ini. Chanyeol yang melihat hal itu, bukannya illfeel, malah tertawa sambil menekan-nekan pipi baekhyun yang bulat(karena makanan). Dan baekhyun tersenyum menatap namjachingunya itu.
"kau bicara apa sih, baekhyun hyung? Bahkan, aku lebih mengerti ucapan sehun yang cadel, dari pada kau hyung." Tutur kai yang membuat sehun menghentikan acara makannya dan langsung men-deathglare kai. Malang bagi dio yang duduk di antara mereka berdua. Sehingga hawa membunuh dari sehun seperti menghujamnya, baru kemudian sampai ke kai.*mulai lebay*
"kenapa aku di bawa-bawa sih, kai?" protesnya tak terima.
"panggil aku hyung, magnae! Kau memang cadel kan?" timpal kai.
"umma~ Kkamjong mengatai ku cadel!" rengek sehun manja sembari memeluk dio yang ada di sebelahnya.
"Sudahlah sehunnie, jangan dengarkan ucapan kai, ne?" Dio yang polos dan memiliki sifat ke ibuan, langsung mengusap-usap kepala sehun untuk menenangkan. Dikiranya sehun ngambek beneran, padahal sebenarnya ia memeletkan lidahnya ke kai. Kai dibuat kesal sendiri karenanya, sementara sehun smirk, puas telah mengerjai kai.
"yah hyung, kenapa kau mau di peluk magnae licik itu?!" kesal kai sembari memukul tangan sehun yang memeluk bahu namjachingu nya. Reflek sehun menarik tangannya dan mengusap punggung tangannya yang memerah karena kai. Sehun menjulurkan lidahnya yang di balas dengan deathglare oleh kai. Dio hanya bisa sweatdrop, namjachingu-nya memang kekanakan dan posesif. Tapi justru itulah yang membuatnya jatuh cinta pada namja tampan itu.*Gyaaa!* Suho yang sedari tadi diam memperhatikan tingkah dongsaeng2nya itu, hanya bisa menggelengkan kepala , prihatin terhadap nasibnya sendiri(?).
"kau mau bagianku bacon-ku baekkie?" chanyeol menyodorkan sarapannya di depan mulut baekhyun.
"ahu hau! (aku mau!)" teriak baekhyun semangat dengan mulut penuh.*gak muncrat tuh?* Dan chanyeol pun dengan senang hati menyuapi baekkie tercintanya.
"jangan berbicara dengan mulut penuh begitu baekhyun-ah, tidak sopan." Suho memperingatkan.
"mhihan hyung, ahu shanghat lahal. (mian hyung, aku sangat lapar.)" ucap baekhyun yang kemudian kembali berkutat dengan makanannya. Dan chanyeol malah dengan semangat kembali menyuapi baekhyun dengan makanan di piringnya, hingga pipi baekhyun sudah seperti bola. Walaupun sedikit bingung dengan porsi makan baekhyun. Tapi chanyeol senang, karena baekkie-nya tidak mual lagi.
\(^o^)/ \(^o^)/
Siang yang cerah di dorm EXO-K. Mereka baru saja selesai makan siang. Dan seperti kemarin, semua member di buat heran dengan porsi makan baekhyun yang tidak seperti biasanya. Tapi anehnya, perut baekhyun sama sekali tidak sakit atau pun membuncit, karena menampung begitu banyak makanan. Saat ini KaiDo dan BaekYeol tengah menonton tv. Sementara Sehun tengah menelpon unyu luhan. Dan suho sibuk mengatur jadwal manggung EXO-K.
"dio-ah~ bolehkah aku memelukmu?" pinta baekhyun tiba2 dengan pupuy eyes nya, dan tanpa persetujuan langsung memeluk dio yang duduk di sebelahnya. Dio di buat kaget dengan perbuatan tiba-tiba baekhyun, namun dia hanya diam. Tak beda jauh dengan chanyeol dan kai. Mereka memanyunkan bibir dengan pandangan tak terima satu sama lain.
"Yak hyung, jangan sembarangan meluk soo baby ku!"
"andwae baekkie, kau hanya boleh memelukku!"
Protes Kai dan chanyeol secara bersamaan sembari menarik namjachingunya masing-masing menjauh, hingga pelukkan mereka terlepas.
"hyung mau merebut namjachingu ku yang manis ini, ne? Shirroyeo, takkan ku biarkan!" ucap kai menatap tajam baekhyun, sambil memeluk possessive tubuh dio dari belakang. Dio memalingkan wajahnya ke belakang dan mendongak menatap kai dengan wajah yang memerah karena malu.
"ahni kai, aku hanya ingin memeluknya." Jawab baekhyun jujur dengan wajah super ceria dan cute nya. Entah tak tahu apa alasannya, yang baekhyun tahu, ia sangat ingin melakukannya.
"apa yang terjadi denganmu baekkie? Dari kemarin kau berlaku aneh, tak seperti biasanya. Waeyo?" tanya chanyeol dengan menunduk untuk menatap wajah baekhyun dalam pelukkannya. Baekhyun mendongak dan menatap chanyeol dengan mata berkaca-kaca.
"kau mengatai ku aneh?" dan kemudian air mata baekhyun mulai menggenang, bahkan sudah ada yang mengalir di pipi mulusnya. Chanyeol membulatkan matanya, menatap tak percaya dengan perubahan suasana hati baekhyun yang tiba-tiba. KaiDo juga di buat kebingungan karenanya.
"hiks hiks channie tidak menyayangi ku lagi.." tangis baekhyun pun mulai pecah.
"ahni byunnie baby, uljima. Aku tak mengataimu aneh, hanya saja sikap mu sedikit berbeda." Ucap chanyeol berusaha menjelaskan.
"jadi kalau sifatku berubah, kau tak menyukaiku lagi? Huwe... aku benci channie!" tangis baekhyun semakin keras, ia mengusap mata dengan punggung tangannya. Chanyeol di buat panik. Bagaimana mungkin baekhyun sampai salah mengartikan perkataannya begitu?
"uljima hyung, kau boleh memelukku kapan pun kau mau." Ucap dio menenangkan. Kemudian dio melepaskan pelukkan kai dan membiarkan baekhyun memeluknya-setelah baekhyun juga melepaskan pelukkan chanyeol dengan sedikit menghentakkannya-.
"gomawoyo kyungsoo~" baekhyun tersenyum cerah, memeluk dio erat-erat sampai dia sulit bernafas karenanya. Sekali lagi, sungguh perubahan mood yang luar biasa!
Kai hanya bisa mengerucutkan bibirnnya, kesal. Sementara chanyeol sibuk memikirkan kenapa namjachingu-nya yang sangat imut ini bisa jadi cengeng dan manja?
Night baekyeol room
Krieet
Glek!
Chanyeol yang baru saja masuk ke kamar di buat terbelalak dengan pemandangan yang begitu indah di depannya kini. Namjachingu-nya, byun baekhyun, menggunakan kemeja putih milik chanyeol yang terlihat kebesaran untuknya. Tiga buah kancing atas kemeja itu tak terpasang, membuat dadanya yang putih terekspos. Dan kakinya terbungkus dengan celana jeans pendek berwarna hitam yang terlihat kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih. Baekhyun tengah asyik meloncat-loncat diatas kasur dengan wajahnya yang terlihat sangat ceria. Namja manis itu tak tahu kenapa, tapi ia merasa bahagia dan ingin meluapkannya dengan meloncat-loncat ria. Ia sama sekali tak menyadari keberadaan chanyeol yang sedari tadi mematung, tak mengedip sedikit pun menatap sosoknya yang bagaikan malaikat di mata chanyeol.*nado, di mata author*
"hyung..."
Mendengar namanya di panggil, baekhyun berhenti dari aktivitas meloncat-loncatnya dan menoleh ke chanyeol yang telah berdiri di tepi kasur mereka.
"hmm?" gumam baekhyun singkat. kemudian ia duduk di kasur, yang di ikuti chanyeol. Baekhyun melipat tangannya diatas dada, mengerucutkan bibir plumnya, dan menatap tak suka ke arah chanyeol. Ia masih ngambek, soal yang tadi siang. Sedari tadi Baekhyun mogok bicara pada chanyeol. Dan yang lebih parahnya, baekhyun malah nempel kayak prangko sama dio. Kai sampai frustasi di buatnya. Ia tak punya waktu walau 5 menit saja, untuk berdua saja bersama soo baby nya.*poor kai* Baekhyun baru mau kembali ke kamarnya, setelah dio memintanya untuk mandi.
"apa kau masih marah?" tanya chanyeol hati-hati.
"menurutmu?" tanya baekhyun balik dengan nada kekanankan. Ia membuang wajahnya ke kanan dengan pipi yang menggembung imut.
GleK!
Chanyeol menelan salivanya dengan susah payah. Reaksi lucu baekhyun barusan cukup membuat celananya menyempit seketika.
"hyung, jebal berhenti bertingkah menggemaskan begitu."
"mwo?!" baekhyun kembali menatap chanyeol dengan bibir yang membulat. Ia tak mengerti dengan apa yang chanyeol katakan barusan.
"cukup"
"huwa..."
Chanyeol menerjang baekhyun yang membuatnya terbaring di kasur dengan posisi chanyeol menindih tubuh kurusnya. Kedua tangan baekhyun di tahan chanyeol di dekat kepalanya.
"apa yang kau lakukan?!" teriak baekhyun sambil berusaha menggerakkan tangannya. Namun nihil, chanyeol lebih kuat, selalu.
"meminta maaf, aku tak bermaksud mengataimu aneh." Jawab chanyeol yang kemudian langsung menyerang bibir baekhyun.
"hmpfft!" teriakkan protes baekhyun tertahan oleh lumatan kasar chanyeol. Namja tampan itu terus melumat bibir baekhyun dengan ganas. Ciumannya terasa begitu menuntut.
"Akh!" erang baekhyun ketika chanyeol menggigit bibir bawahnya. Hal itu memudahkan chanyeol untuk mengeksplor tiap jengkal yang ada dalam mulut baekhyun.
"emmphhh~" baekhyun mendesah kegelian saat lidah nakal chanyeol mengglitiki langit-langitnya. Lama-kelamaan ia terbuai dalam ciuman panas chanyeol. Baekhyun tidak lagi berusaha protes, ia ikut menggerakkan bibirnya untuk membalas ciuman namjachingunya yang tampan itu. Cukup lama mereka saling melumat dan berbagi saliva, hingga baekhyun merasa kehabisan nafas.
"Aww!" pekik chanyheol saat baekhyun menggigit lidahnya dengan keras. Ia melepaskan tangan baekhyun dan beralih menutupi mulutnya, dalam posisi menduduki pinggul baekhyun.
"rasakan! Kau kira aku tak membutuhkan oksigen? Channie babbo!" ucap baekhyun seraya memeletkan lidahnya.
"hahit hehie..(sakit baby..)" ringis chanyeol seraya menjulurkan lidah sambil mengipas-ngipasnya dengan tangan. Baekhyun tersenyum puas dan mendorong chanyeol agar minggir dari atasnya, Chanyeol menuruti.
"kau sih, suka seenaknya! Biar ku obati~" chanyeol sedikit terkejut saat baekhyun duduk di atas pahanya. Apalagi saat baekhyun mendekatkan wajahnya dan mengemut lidah chanyeol dengan sedikit menarik-nariknya. Baekhyun menutup matanya, dan mengalungkan lengannya di leher chanyeol. Tangannya bergerak menekan-nekan kepala chanyeol, meminta chanyeol untuk membalas perlakuannya. Chanyeol sadar dari keterkejutannya dan dengan senang hati ikut menggerakkan kepalanya berlawanan dengan kepala baekhyun. ia melingkari pinggang langsing baekhyun dengan tangannya, dan menariknya semakin merapat. Hingga tidak ada jarak di antara tubuh mereka, hanya di batasi oleh baju yang mereka kenakan.
Krieet
"hyungdeul, kajja makan ma-" sehun tak jadi melanjutkan ucapannya karena melihat posisi baekyeol yang tengah berpagut mesra. Namun baekhyun yang mendengar suara sehun langsung mendorong chanyeol menjauh. Hingga ciuman mereka terlepas, dengan posisinya masih diatas paha chanyeol.
"n-Nde sehunnie, wae?" tanya baekhyun dengan wajah memerah, malu. Ia cemas juga, nanti magnae mereka yang masih polos ini jadi terpengaruh.
"suho hyung memintaku memanggil hyungdeul untuk makan malam.."
"kami tidak makan, kami mau buat baby dulu~" ucap chanyeol dengan seringai menghiasi wajahnya. Baekhyun membulatkan matanya saat chanyeol mulai menyambar bibirnya, dan mendorong baekhyun hingga kembali tertidur. Sehun hanya bisa membulatkan matanya dan segera menutup pintu.
dining room
"sehunnie, di mana baekyeol?" tanya uri leader suho ketika sehun kembali ke meja makan dan duduk di depannya.
"mereka bilang tidak mau makan, hyung. Katanya mau membuat baby dulu." Jawaban sehun sontak membuat kai menyemburkan makanannya dan terbatuk-batuk.
"jonginnie gwaenchana?" cemas dio sambil memukul-mukul punggung kai. Sehun hanya memandang kai tak mengerti, 'kenapa mesti kaget seperti itu?' pikirnya.
"ah sincha..." suho menggeleng-gelengkan kepalanya.
"suho hyung, emang dengan berciuman, bisa membuat baby, ne?" pertanyaan polos sehun barusan berhasil membuat kai tersedak(lagi) air yang di berikan dio, membuat dio bertambah khawatir. Dan suho hanya membatu dengan mata terbelalak.
'mereka ini kenapa sih?' batin sehun.
\(^o^)/ \(^o^)/
back stage
"baekkie, gawaenchanayo? Kau terlihat pucat sekali!" terpancar raut cemas di wajah chanyeol ketika mendapati namjachingu-nya tengah duduk sembari memegang kepala.
"molla channie, aku pusing.." jawab baekhyun dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar.
"apa kau demam?" tanyanya sembari melepaskan tangan baekhyun yang memegangi kepalanya. Kemudian ia menempelkan dahinya ke dahi baekhyun.
"tidak panas baekkie" ujar chanyeol menjauhkan kepalanya, sembari mengelus pipi baekhyun.
"a-ku..." tiba2 pandangan baekhyun memudar dan...
BRUGH
"baekkie! Baekkie!" dan hal terakhir yang dilihat baekhyun sebelum semuanya menjadi hitam adalah wajah khawatir chanyeol.
seoul hospital
"baekhyunnie baby, irreona~" terlihat wajah chanyeol yang tersenyum lembut sembari mengusap-usap surai hitam baekhyun. Sementara tangannya yang satu lagi mengelus tangan baekhyun.
"baby irreona~"
"eungh... channie? Ini di mana?" baekhyun terbangun dan mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan yang terasa asing baginya. Chanyeol membantu baekhyun saat ia berusaha duduk.
"ini di rumah sakit byunnie baby" ucap chanyeol kemudian, yang mendapat anggukan dari baekhyun.
CHU~
Baekhyun membelalakkan matanya saat tiba2 chanyeol menciumnya lembut.
"waeyo, kenapa tiba2 menciumku?" tanya baekhyun ketika ciuman mereka terlepas. Chanyeol nyengir2 gak jelas, yang membuat baekhyun semakin heran.
"gomawo baby"
"mwo? Kenapa kau berterima kasih, channie?" bukannya menjawab chanyeol malah mendekatkan kepala, lebih tepatnya telinganya ke perut datar baekhyun.
"gomawo, karena telah membiarkanku menjadi appa" ucapnya. Baekhyun hanya bisa melongo dan berusaha memahami perkataan chanyeol.
"kau hamil baekkie" ucap chanyeol sembari menegakkan kepalanya dan tersenyum lembut ke baekhyun.
"MWO?" kaget baekhyun berbarengan dengan member EXO-K lainnya yang baru sampai di depan pintu.
BRUGH!
Dan bersamaan dengan itu, terdengarlah bunyi sesuatu yang jatuh. Yang tak lain adalah san leader EXO-K, Suho yang pingsan.
"hyung!" teriak mereka bersamaan.
'hamil... hamil... hamil...' kata itu terngiang-ngiang di telinganya.
TBC