Kim Kyuna, Present

A fanfic about KyuMin

A Genderswitch Love Kyumin

.

.

Off-air

.

.

Cast: Lee Sungmin as Lee Sungmin

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Lee Donghae as Lee Donghae

Jungmo as Kim Jungmo

Lee Hyukjae as Lee Hyukjae

.

.

Disclaimer: I do believe them, constantly it keeps sourounding in my heart. Their way love each other. Kyumin is us. Sungmin is Pumpkin's and Kyuhyun is Sparkyu's. Our beloved.

I love Kyumin and love you all

.

.

Happy reading

.

Epilog Chapter

*flashback*

"Minnie-ya... itu kau?"

Sungmin tersenyum lebar sambil mengangguk, berjalan lebih dekat lagi ke arah seseorang "Jungmo-ah.."

"Aku merindukanmu" gumam Jungmo sambil menunduk malu

"Kalau begitu mengapa kau tidak memelukku?"

"Eh?"

Yeoja manis itu tersenyum lagi "Aku juga merindukanmu Jungmo-ah, sudah lama sekali bukan?"

Perlahan Jungmo bergerak untuk memeluk Sungmin. hanya pelukan biasa, dekapan untuk melepas rindu seolah juga melepas semua hal yang telah terjadi dan melupakannya.

"Gomawo Minnie-ya, gomawo karena kau telah kembali"

"Gomawo karena kau juga sudah kembali menjadi Jungmo yang aku kenal"

Mereka duduk menghadap ke Sungai Han, memandang lurus ke sana. Sesekali angin musim gugur meniup-niup rambut ikal Sungmin yang terurai panjang, membuatnya terlihat semakin cantik.

"Lima tahun ini selain mencarimu aku juga banyak berfikir. Bagaimana kau pergi, bagaimana Kyuhyun tidak mengejarmu lagi, bagaimana Donghae dan Hyukjae merawat Kyuhyun agar dia tidak hidup tanpa arah, bagaimana Jessica meyakinkanku tentang kalian. Kau, Kyuhyun, dan mereka benar, sejak awal kau adalah milik Kyuhyun, sejak awal kau memang ditakdirkan bersamanya. Aku yang berada di tengah-tengah"

Sungmin memiringkan kepalanya sambil menatap Jungmo "Jungmo-ah, kau tahu mengapa aku pergi?"

Sedikit pelan Jungmo menggelengkan kepalanya "Karena kau membenciku dan.."

"Bukan Jungmo-ah, kau ingat dulu saat kau bertengkar dengan Kyuhyun? Saat kau marah padanya dan kau tak mau bicara dengannya? Yang Kyuhyun lakukan untuk membuatmu tidak marah justru berbalik mendiamkanmu, agar kau berfikir banyak, agar kau tahu sampai bagian mana kau boleh marah lalu kembali. Begitu juga denganku, aku menyayangimu meskipun saat itu rasanya aku ingin sekali membunuhmu." Kenang Sungmin sambil sedikit terkekah.

"Dan kau melepaskan semuanya demi jalan yang sama?"

"Salahnya iya, kupikir semua dapat berlalu dengan mudah tapi ternyata aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa Kyuhyun, selama lima tahun aku meneruskan semuanya hanya dengan setiap kenangan yang terus melekat di hatiku. Melelahkan ya?"

"Mianhae... Jeongmal mianhae, kata itu yang ingin aku ucapkan padamu sebenarnya kau berhak membenciku Minnie-ya"

Jungmo kembali menunduk, perlahan Sungmin mengelus pundak Jungmo "Jungmo-ah, kita bersahabat dan aku tidak ingin cintaku pada Kyuhyun membuat sebuah jurang antara kau dan dia. bagaimana bisa aku membencimu? Kau pelindungku sejak dulu, kau banyak menyelamatkan aku"

"Aniya Minnie, semua itu Kyuhyun. Dia selalu menggerakkan dirinya dalam diriku, membuat seolah aku yang menolongmu padahal sebenarnya dialah penyelamatmu"

"Kalau begitu mana bisa aku membencimu? Kau bahkan selalu mengikuti semua kata-kata Kyuhyun untuk melindungiku."

"Jadi kau telah memaafkanku?"

"Bagaimana kalau kusebut itu melupakan yang telah terjadi? Karena aku dan Kyuhyun juga salah banyak tentang ini. kami mengkhianatimu, sangat banyak dan kau terluka"

Dengan satu gerakan Jungmo mengangguk setuju "Mungkin terlalu berlebihan untuk menebus lukaku dengan cara pergi dari orang yang kau cintai Minnie"

"Mungkin terlalu singkat untuk menebus dosaku pada sahabat yang setia sepertimu"

Keduanya tersenyum geli mendengar kata-kata mereka sendiri. Sungmin perlahan bangkit dan berjalan menyusuri tepian Sungai Han, Jungmo mengikuti dengan berjalan di sebelah Sungmin

"Jadi bagaimana dengan Jessi? Aku belum bicara dengannya"

"Dia harus kembali ke Paris untuk beberapa hari ke depan, akan kusampaikan salam kepadanya"

"Kau mencintainya?" tanya Sungmin telak

Diam sebentar sebelum menjawab lalu Jungmo tersenyum "Dia yang paling berarti dalam hidupku sekarang dan nanti Minnie-ya, aku mencintainya"

"Aku bangga padamu, bagaimana caranya sampai kau menyadari kalau Jessi.."

"Aku dan dia hanya berjalan bersama sampai rasanya entah mengapa tidak ada dia membuatku susah bernafas seharian" potong Jungmo. Sungmin tertawa lagi

"Kau harus bahagia juga bukan?" lanjut Jungmo "Kapan kau akan menikah dengannya?"

"Kyuhyun belum memberitahuku detailnya, kau harus tahu aku gugup sekali sekarang seperti baru kenal saja dengannya"

Jungmo menepuk kepala Sungmin dengan sayang "Dia calon suamimu Minnie-ya, calon ayah dari anakmu nanti dan pendampingmu untuk selamanya, mungkin kau belum terbiasa lagi melihatnya ada di sekelilingmu"

Sungmin mengangguk setuju "Mungkin, kurasa selepas aku pergi dia semakin sempurna saja. Aku tak menyangka Kyuhyun akan sukses seperti sekarang"

"Dia bangkit karena itulah jalan satu-satunya untuk menunggumu datang"

Jungmo melirik jam tangannya sebentar "Kau sudah harus pergi?" tanya Sungmin

"Sepertinya, Kyuhyun hanya memberikan waktu satu jam untukku" katanya melucu. Sungmin tertawa geli

"Dia akan menjemputmu kan?" tanya Jungmo memastikan.

"Dia ada di sini, dia memberikan waktu untuk kita bicara. Sebentar lagi dia akan datang"

"Baiklah aku pergi dulu Minnie-ya, sampaikan salam untuknya."

Mereka berpelukan sekali lagi "Berbahagialah Minnie-ya, kurasa sudah saatnya giliranmu"

"Kau juga, jangan menunggu giliranmu Jungmo-ah. Pergilah dan ambil kebahagiaanmu"

"Aku menyayangimu Minnie-ya"

"Begitupun aku, tetaplah menjadi sahabat untukku, Kyuhyun, dan Keluarga Lee. Lindungi Jessica selamanya"

0000oooo Off-air oooo0000

"Apa aku terlambat?" tanya Kyuhyun. Sewaktu dia sampai untuk menjemput Sungmin, Jungmo sudah tidak ada. Sungmin hanya duduk sendirian sambil mendengarkan musik.

Dengan kaku Sungmin melepas headphonenya "Ah, tidak. Jungmo.. emm.. dia menitipkan salam untukmu"

"Benarkah? akan kuhubungi dia nanti" jawab Kyuhyun sambil duduk di sebelah Sungmin.

'sudah lima tahun, mengapa kau semakin terlihat sempurna di mataku? Mengapa cinta ini justru semakin besar? Bahkan aku tahu sekarang wajahku memerah. Ya Tuhan, mengapa aku seperti gadis remaja? Ini aneh'

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kyuhyun, dengan lembut mengelus pipi Sungmin "Wajahmu memerah, kau kedinginan?"

Sungmin menggeleng dengan cepat "Tidak, aku baik-baik saja" jawab Sungmi tanpa menatap Kyuhyun.

Kyuhyun tahu, dia beringsut bangkit lalu berjongkok di hadapan Sungmin, meraih dagu sungmin agar yeoja itu menatapnya "Kau bahkan tidak mau menatapku"

Tubuh Sungmin sedikit bergetar "Bukan itu Kyu, aku ingin tapi tidak bisa"

"Maksudmu?"

"Aku gugup sekali saat bersamamu, aneh bukan?"

Kyuhyun terkekeh geli "Lihat, kau menggodaku sekarang!" gerutu Sungmin sebal

Perlahan Kyuhyun mengelus kepala Sungmin "Kita akan menikah sebentar lagi Nyonya Cho dan kau gugup melihat suamimu sendiri?"

DEG

Nyonya Cho? Suamimu? Apakah ini nyata?

"Ya! bukan begitu.. hanya saja.. hanya saja.."

Cup!

Kyuhyun bangkit dan menggenggam jemari Sungmin dengan erat setelah mengecup bibirnya. Sungmin hanya bisa menunduk malu dan mengikuti kemana Kyuhyun membawanya sampai mereka berhenti berjalan, Kyuhyun berdiri di hadapan Sungmin.

"Jika diikuti aku juga merasakan hal yang sama. Hatiku berdebar aneh seperti anak remaja dan jika aku begitu bagaimana mungkin kita akan terbiasa"

"Aku tahu itu, mungkin karena belum terbiasa bersamamu lagi"

"Baiklah, mulai sekarang akan kubuat kau terbiasa sampai tidak bisa lepas dan pergi lagi"

Sungmin menatap Kyuhyun penuh arti "Aku menantikan saat itu Kyu, sangat"

Dengan satu gerakan Kyuhyun membawa Sungmin ke dalam dekapan hangatnya, mengusap punggung Sungmin dengan mesra. Sungmin menenggelamkan kepalanya di bahu Kyuhyun .

"Ini seperti mimpi yang menjadi nyata" gumam Kyuhyun

"Apa selama ini kau selalu memimpikan aku Kyu?"

"Hyukjae yang selalu membangunkanku jika aku terus mengigau memanggil namamu" kenangnya

"Sama seperti yang dilakukan Wookie padaku" kekeh Sungmin

Kyuhyun melepaskan dekapannya, kedua tangannya menangkup pipi Sungmin "Saranghae"

"Nado saranghae"

Tidak ada yang bicara lagi. kecupan hangat itu perlahan berubah menjadi sebuah pagutan kecil diantara mereka. Betapa keduanya merindukan saat-saat seperti ini, betapa sebuah lumatan dan sesapannya seolah mewakili banyak kerinduan yang sudah membuat hati mereka berlubang dan sangat sesak. Rasa lega dan bahagia melingkupi keduanya.

0000oooo Off-air oooo0000

*Sungmin pov*

'Nyonya Kim, kami harap anda tidak shock dengan berita ini. Nona Lee keguguran. Kami akan mengangkat janinnya sekarang juga. Silahkah tanda tangani berkas di bagian administrasi'

"Eonni.. apa yang terjadi denganku? Bayiku sehat-sehat saja kan? Kyuhyun kecilku.. dia.."

"Minnie-ya, jangan banyak bergerak dulu"

"Mengapa? Apa yang terjadi? Apa aku sakit?"

"Tidak Minnie-ya, bukan itu.."

"Jawab aku Wookie-ah!"

"Kau.. bayimu.. kau keguguran Minnie-ya, kami terpaksa mengambil janinnya agar tidak membahayakanmu juga"

"Tidak mungkin... aku menjaganya Eonni, aku sangat mencintainya, dia nafasku setelah Kyuhyun, tidak mungkin.. anakku kuat, dia sangat kuat. Tidak mungkin Eonni"

"Minnie-ya..hiks.. mianhae"

"Tidak mungkin Eonni, kau hanya bercanda kan? Katakan padaku ini lelucon! Kau tahu hanya dia harapanku sekarang, dia semangatku untuk hidup lagi"

"Kau harus sabar Minnie-ya, ini bukan akhir dari segalanya"

"Tidak, aku mau bayiku. Kembalikan dia sekarang!"

"Hajima Minnie-ya, Hajima"

Aku masih ingat dengan jelas bagaimana suaraku habis dan tubuhku lemas sekali setelah menangis seharian. Hari itu aku merasa dunia tidak adil. Aku sudah melepas Kyuhyun, aku sudah mengambil hukumanku karena mengkhianati sahabatku. tapi ini, Kyuhyun kecil yang hidup di rahimku.. hanya dia satu-satunya harapanku. Aku bahagia setidaknya aku masih bisa hidup dengan kenangan Kyuhyun yang ada dalam dirinya nanti.

Eomma menyayangimu sampai kapanpun sayang, Eomma akan selalu mengingatmu sampai nanti, Eomma akan menceritakan pada Appamu bagaimana kita sangat merindukannya, Eomma mencintaimu meskipun belum pernah sekalipun melihat wajahmu karena dalam mimpi Eomma kau selalu datang dan mengajak Eomma bermain. Terima kasih karena kau telah menjadi harapan Eomma.

"Kau tidak dingin di sini?"

Kehangatan serta merta melingkupi tubuhku, kedua lengan yang lembut dan kuat bersamaan memelukku dari belakang. Dengan cepat kuhapus air mataku.

"Kau menangis sayang?"

Dia membalikkan tubuhku dan sialnya dia melihat mataku yang sembab "Ani, ada sesuatu yang masuk ke dalam mataku"

"Jangan berbohong padaku karena kau tidak akan pernah bisa melakukannya"

Dia menatapku dengan cemas dan air mataku terus mengalir lagi "Aku mengingatnya malam ini Kyu, aku ingin mengingatnya, bagaimana aku kehilanganya dan bahagia mendapatkannya, bagaimana kami merindukanmu, dia.."

Dia menarikku ke dalam pelukannya, tangisku pecah begitu saja "Aku mencintainya Kyu"

"Mianhae Ming, seharusnya aku ada di sana sewaktu kau melewati itu semua. mianhae Ming, jeongmal" bisiknya menyesal. Tidak Kyu, bukan itu. kau sama sekali tidak tahu tentang ini, bagaimana mungkin kau salah?

"Aniya.. aku yang salah Kyu. Aku bukan Eomma yang baik" isakku lagi

"Sayang, jangan salahkan dirimu. Ini takdirnya dan takdir kita. aku yakin bayi kita bangga padamu. Kau Eomma yang sangat hebat, dia tidak ingin merepotkanmu sayang"

Dia menghapus air mataku lalu mengecup keningku, rasanya ketenangan mulai menjalar di pikiran dan hatiku. "Jangan tinggalkan aku Kyu.. berjanjilah padaku dan dia"

"Aku tidak akan pernah melakukannya Ming bahkan setelah kau yang meninggalkanku lebih dulu"

Ya, aku tahu. kesalahan terbesarku adalah meninggalkanmu namun akan lebih besar lagi jika aku membiarkan kau dan Jungmo menjadi musuh selamanya. Ini yang terbaik.

"Aku tidak akan pernah mengulanginya. Aku berjanji"

Aku merasakan bibirnya kembali menyentuh bibirku. Kehilangan segala sentuhannya selama lima tahun membuat semuanya seakan tampak lebih berharga, lebih menggebu-gebu di hatiku, aku memilikinya, dia milikku atas segala hal yang telah kulewati aku yakin inilah takdirku. Aku mencintainya dan ini bukan sekedar bagaimana sentuhan mewakili segalanya, ini lebih dari itu. lebih dari debaran jantungku yang terasa dua ratus kali lebih cepat, lebih dari setiap detail yang kurasakan dari setiap kuluman dan lumatannya, lebih dari banyaknya kupu-kupu yang bergerak di dalam perutku, lebih dari sejuta kembang api yang meledak-ledak di pikiranku. Lebih dari itu, aku mencintainya demi segala bagian tampan dan termahal di dunia ini.

*flashback end*

0000oooo Off-air oooo0000

CKIITT

Perlahan mobil audi sport itu berhenti di sebuah rumah mungil. Perjalanan dari Korea ke Sydney memakan banyak waktu. Kyuhyun menoleh ke arah yeoja manis yang terlelap dalam tidurnya. Sungmin sangat kelelahan. Sebelum menikah mereka menyempatkan pergi ke Jerman bersama Keluarga Lee. Sungmin juga membeli gaun pernikahannya di sana. Kyuhyun mengelus kepala Sungmin dengan lembut lalu melepas selt beltnya juga selt belt Sungmin dan keluar dari dalam mobil. Perlahan dia membuka pintu mobil di sisi Sungmin lalu dengan perlahan mengangkat tubuh Sungmin keluar dari mobil.

Dengan satu gerakan Kyuhyun membuka kunci rumah mungil itu. dia membeli rumah ini beberapa tahun yang lalu saat berkunjung ke Sidney bersama Keluarga Lee. Kyuhyun sengaja memilih Sidney sebagai tempat bulan madunya bersama Sungmin, yang pertama karena Sungmin pasti sudah bosan berkeliling Eropa setiap pentas musikalnya, yang kedua karena dia menyukai iklim dan tempat ini.

Sambil membawa Sungmin ke kamar utama Kyuhyun memperhatikan tiap jengkal wajah Sungmin. nafasnya teratur, wajahnya yang sangat lucu tapi tidak dipungkiri Sungmin sangat bahagia hari ini. hari dimana akhirnya hubungan mereka resmi menjadi suami istri di depan umum.

Sesampainya di kamar Kyuhyun merebahkan tubuh Sungmin, mengecup keningnya dan menyelimuti tubuh Sungmin.

Kyuhyun kembali ke bawah, mengambil beberapa barang bawaan yang ada di bagasi mobil. Saat itu juga perlahan Sungmin membuka matanya, rasa lelahnya sedikit hilang. Seingatnya tadi mereka masih ada di pesawat, atau mungkin saja dia berjalan sambil tidur, entahlah.

Sungmin perlahan bangkit. Menghirup Aromaterapi yang begitu menyejukkan hatinya, Sungmin berjalan ke arah balkon kamar, dari atas dia bisa mendengar suara deburan ombak yang berada tidak jauh dari rumah mereka bahkan Sungmin bisa melihat laut dari balkon rumahnya, udara malam yang tidak begitu dingin, gorden-gorden putih tertipu angin malam. Sangat indah sekali.

GREPP

"Bagaimana tidurmu sayang?" bisik Kyuhyun dengan mesra di telinga Sungmin. Sungmin hanya mampu memejamkan matanya menikmati saat Kyuhyun menyibak rambutnya lalu mengecup bagian pundak, bahu, dan leher putihnya sambil sesekali menghisap dan menjilatnya.

Kyuhyun merasakan genggaman jemari Sungmin di atas jemarinya semakin kuat.

"Hmmhh.." Sungmin membalikkan tubuhnya. Dia bisa saja jatuh dalam posisi berdiri seperti ini, tubuhnya melemas di luar kendali.

Kyuhyun menatapnya dengan dalam "Apa kau lelah?"

"Ani, aku sudah tidur tadi karena aku tahu malam ini kita tidak akan tidur" jawab Sungmin sambil memainkan jemarinya di kemeja Kyuhyun yang kini terkekeh mendengar jawabannya

"Apa kau sudah mengunci pintu? Mengangkat semua barang? Apa ada yang tertinggal.."

Sungmin agak terkaget sewaktu Kyuhyun mengangkat tubuhnya "Satu lagi yang belum kuangkat.."

Yeoja itu tersenyum lebar, mengalungkan lengannya ke leher Kyuhyun dan serta merta Kyuhyun membawanya ke atas ranjang, membaringkan tubuh Sungmin dengan lembut dan menangkupkan tubuhnya di atas tubuh Sungmin.

Menatap yeoja itu dengan lekat-lekat, keduanya saling menatap dalam. "Aku mencintaimu Cho Sungmin"

"Aku juga mencintaimu Kyu"

0000oooo Off-air oooo0000

Lagi. lagi. lagi dan lagi. kedua tubuh yang menyatu itu seakan enggan menyudahi malam yang panjang. Aroma khas percintaan melingkupi kamar mereka, entah ini untuk yang ke berapa kali. Desahan dan erangan masing-masing menambah manisnya percintaan mereka.

Kyuhyun terus bergerak di atas tubuh Sungmin, tentu saja dia sangat lelah. Namun semua rasa letihnya menghilang digantikan dengan kenikmatan yang sudah lebih dari lima tahun tidak dirasakannya. Begitupun Sungmin, segala sentuhan Kyuhyun yang memabukkan dirinya membuat dirinya hilang kendali.

"Ahh..ahh.. Kyuuhh"

"Ohh.. minghh"

Kyuhyun bisa merasakan dinding kewanitaan Sungmin menghimpit juniornya dan itu membuatnya semakin gila. Setelah lima tahun tidak pernah menyentuh Sungmin semua hasratnya keluar begitu saja. Sungmin sendiri merasakan yang sama, betapa tubuhnya rindu sentuhan ini, sentuhan khas Kyuhyun yang memabukkannya. Lima tahun bertahan demi ini sangat menyedihkan. Malam ini, mereka bisa merasakannya lagi. bagaimana keduanya saling memberi kepuasan dengan semua desahan, sentuhan, lumatan, jilatan bahkan gigitan kecil yang mengiringi malam panjang mereka.

"Ahh, yaahh... disana sayangg, teruskann kyuuhh.. "

Kyuhyun mempercepat gerakannya, merasakan baik Sungmin dan dirinya akan sampai klimaks beberapa saat lagi.

"Kyuuhhh" erang Sungmin saat dia mencapai klimaks bersamaan dengan Kyuhyun. Sungmin berharap dia bisa hamil kembali, dia membiarkan semua sperma Kyuhyun masuk ke dalam rahimnya agar bisa secepatnya hamil.

Tubuh Kyuhyun melemas di atas tubuh Sungmin. menenggelamkan kepalanya di antara dua benda kenyal milik Sungmin, nafasnya terengah-engah.

Sungmin perlahan mengusap rambut Kyuhyun dengan lembut, membiarkan Kyuhyun beristirahat di atas tubuhnya.

"Kyu.."panggil Sungmin pelan

"Hmm.." gumam Kyuhyun, dia masih mengumpulkan tenaganya untuk bergerak lagi

"Apa kau sudah lelah?"

"Tentu, namun sangat sulit untuk berhenti Ming. Aku sangat menantikan malam ini"

"Kalau begitu datanglah lagi Kyu, sebanyak yang kau mau kalau perlu kita tidak usah keluar dari kamar ini"

Kyuhyun mengangkat wajahnya, tidak kuat untuk menahan tawa. Dia memandang wajah Sungmin yang penuh dengan peluh, leher dan dadanya yang penuh dengan bercak kemerahan bahkan diantaranya ada yang kebiruan.

"Kau tetap yang terindah yang pernah ada, selama ini hanya kau"

Sungmin bisa merasakan wajahnya kembali memerah "Kyuhyun, jangan menggodaku" ucapnya sambil mengelus leher Kyuhyun lalu dengan satu gerakan membalikkan tubuhnya hingga kini dia berada di atas tubuh Kyuhyun.

"Kali ini giliranku"

Mereka bergerak lagi, mencari kepuasan yang seakan tidak pernah mereka temukan sebelumnya. Mendesah lagi, mengerang lagi menyebut nama orang yang paling mereka cintai dan untuknya mereka hidup.

0000oooo Off-air oooo0000

Matahari sepertinya sudah tinggi, Sungmin bisa merasakan itu karena cahayanya yang masuk melalui balkon kamar. Perlahan dia mengerjapkan matanya, tersenyum mengingat semua hal yang terjadi malam tadi, semuanya terasa lebih indah dan ringan karena tidak sembunyi-sembunyi seperti dulu. Semuanya tampak lebih membahagiakan karena dia sekarang sudah resmi menjadi Nyonya Cho, panggilan yang sangat dia impikan sejak dulu, sejak pertama kali dia menyadari kalau dia mencintai Kyuhyun.

Sedikit mengangkat wajahnya, Sungmin menatap suaminya yang masih terlelap. Sungmin tahu Kyuhyun sangat letih, bukan hanya karena semalam mereka melakukan hingga pagi tapi karena sehari sebelumnya Kyuhyun tidak istirahat bahkan di saat dia tidur di pesawat Kyuhyun tidak ikut tidur dan malah memeluknya dengan erat, sesampainya di bandara Kyuhyun juga harus menyetir sampai rumah mereka.

Sungmin merapikan sedikit rambut Kyuhyun yang menghalangi pandangannya akan mata hezel yang masih terpejam. Sungmin terkaget sewaktu Kyuhyun tersenyum dan tiba-tiba menatapnya.

"Selamat pagi sayang" ucapnya lembut di telinga Sungmin

"Selamat pagi" balas Sungmin sambil tersipu "Mengapa kau pura-pura tidur?" tanyanya sebal

"Hanya ingin tahu seberapa besar kau mengagumi wajahku"

Kyuhyun menarik dagu Sungmin, membawanya ke dalam sebuah ciuman panjang. Ciuman lembut itu perlahan berubah menjadi sebuah ciuman yang kompleks, kedua tubuh yang masih polos dan bahkan masih menyatu kembali bersentuhan pada titik sensitifnya membuat libido keduanya kembali naik. Kyuhyun melepaskan bibirnya sesaat, memberi waktu pada Sungmin untuk bernafas.

Mereka saling menatap, perlahan Kyuhyun mengelus wajah Sungmin yang merona cantik.

"Shall we?"

Sungmin menjawab pertanyaan Kyuhyun dengan kembali melumat bibir tebal suaminya. Kembali mendesah, kembali mengerang menyebut nama Kyuhyun, kembali merasakan sentuhan yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun hingga dia rela menunggu semua ini dalam belasan tahun hidupnya.

"Saranghae Minghh..."

"Nado Kyuuhh.."

0000oooo Off-air oooo0000

4 Bulan kemudian..

"Eunhae-ah, kau harus makan chagiya"

Hyukjae berlarian mengejar Eunhae yang belakangan susah sekali makan. Donghae menatap dengan prihatin lalu menghampiri Hyukjae.

"Teruskan pekerjaanmu chagi, biar aku yang menyuapinya" Donghae mengambil piring yang ada di tangan Hyukjae, memandang istrinya yang terlihat frustasi bahkan semua ini membuatnya kehilangan nafsu untuk membuat script.

Ada setitik air bening yang jatuh dari mata Hyukjae, Donghae menghapusnya dengan lembut "Kita akan cari jalan keluarnya sayang, percayalah. Jangan putus asa"

Donghae memeluk Hyukjae dengan erat "Aku takut Hae-ah, aku takut dia akan sakit. Aku tidak kuat melihatnya berada di rumah sakit. Itu membunuhku"

"Itu juga membunuhku. Kita berusaha bersama Ne?"

Donghae mengecup kening Hyukjae dengan lembut juga sedikit melumat bibirnya, memberi sebuah ketenangan. "Kembalilah ke dalam, cobalah untuk bekerja lagi. arraseo?"

"Akan ku coba"

Hyukjae beringsut masuk ke dalam rumah, Donghae memandang istrinya sampai menghilang di balik pintu lalu menatap sepiring nasi untuk Eunhae. Anak gadis itu memperhatikan dari jauh dan berusaha menghindar lagi saat Donghae mendekat.

"Eunhae-ah, aku tahu kau marah padaku kan?" tanya Donghae dengan lembut

"Tidak" jawab Eunhae ketus

"Lalu pada Mommy?"

"Tidak"

"Lalu mengapa tidak ingin makan?"

"Aku benci Kyuhyun Ahjussi, dia meninggalkan Eunhae dan selalu pergi bersama Auntie Minnie"

Donghae ingin sekali terbahak mendengar jawaban Eunhae. Dia mulai mendekat, namun setelah beberapa saat dia menghentikan langkahnya.

"Siapa yang kau benci sayang?"

Eunhae mendadak kaku lalu perlahan menoleh ke belakangnya. Wajahnya memerah saat melihat Kyuhyun berdiri di belakangnya sambil tersenyum lebar.

"Appa.." panggil Eunhae pelan "Aku benci Ahjussi, aku juga tidak suka Auntie"

Kyuhyun mendekat, melepaskan rangkulannya pada Sungmin yang kini tersenyum geli melihat tingkah Eunhae. Dia tahu bagaimana anak itu sangat menyayangi Kyuhyun, karena sejak kecil Eunhae sudah bersama Kyuhyun.

"Maafkan Ahjussi Eunhae-ah, aku memang harus pergi bersama Auntie. Jangan membenci kami lagi ya? aku membawakan hadiah untukmu"

Eunhae masih membelakangi Kyuhyun dan masih juga tetap cemberut sebal "Shireo"

"Sungguh? Kau tidak mau hadiahnya?" Goda Kyuhyun

"Shireo!"

"Eunhae-aaahhhh"

"Sungie.."

Yesung dan Wookie hanya bisa tersenyum lebar ke arah anak mereka yang sedang berpelukan begitu juga Kyuhyun. Dia beranjak berdiri untuk merangkul Sungmin yang kemudian menggelayut mesra kepadanya.

"Kalian datang.."

Donghae mendekat lalu memeluk semuanya. "Yeobo.. lihat siapa yang datang"

Hyukjae yang berada di ruang kerjanya menoleh ke jendela lau serta merta turun ke bawah menyambut keluarga yang baru saja datang dari Jerman.

"Minnie-ya" mereka berpelukan dengan erat

"Hyukjae-ah, aku merindukanmu"

"Bagaimana kabarmu? Bayimu? Apakah sehat?" tanya Hyukjae sambil mengelus perut Sungmin.

"Semuanya baik-baik saja, hanya kadang permintaannya sedikit aneh" jawab Sungmin sambil melirik ke arah suaminya

"Untuk itu kami pulang" tambah Kyuhyun

"Wookie Eonni, apa akhirnya kau akan tinggal di sini?" tanya Hyukjae lagi kali ini kepada pasangan lain yang juga datang

"Aku akan berlibur di sini. Bagaimanapun aku dan suamiku bekerja di sana Hyukjae-ah" jawab Wookie dengan sedikit menyesal. Sangat ingin tinggal di sini

"Eunhae-ah, apa sudah selesai marahnya?"

Hyukjae menghampiri anak gadisnya yang sedang mengobrol seru dengan Ryesung. "Sudah Mommy. Kyuhyun Ahjussi tetap harus mengajakku bermain"

Kyuhyun terkekeh "Baiklah, besok kita berkeliling"

"Apa Auntie boleh ikut bersamamu Eunhae-ah?" tanya Sungmin sambil berjongkok ke arah Eunhae. Gadis kecil itu pura-pura berfikir sebentar.

"Tentu saja boleh, aku juga menyayangi Auntie"

Sungmin tersenyum lega, ini bagian yang paling menakutkan dari apapun. Dia memeluk Eunhae dengan erat "Gomawo Chagiya"

0000oooo Off-air oooo0000

Kyuhyun dan Sungmin menghabiskan waktu untuk bulan madu di Sidney selama beberapa hari, kemudian Kyuhyun mengajak Sungmin ke berbagai tempat lain yang belum pernah di kunjungi Sungmin sampai dua minggu setelah itu mereka baru pulang ke Korea, itupun tidak lama karena Sungmin harus kembali ke Jerman untuk mempersiapkan pentas musikalnya. Kyuhyun tentu saja harus ikut ke sana.

Sebulan kemudian Sungmin dinyatakan hamil oleh dokter yang dulunya merawat Sungmin. tentu saja mereka berdua sangat bahagia. Kyuhyun dengan telaten menjaga Sungmi agar kejadian tragis dulu tidak kembali terulang.

Wookie ingin sekali kembali tinggal di Korea apalagi saat dia tahu Sungmin akan melepaskan pekerjaannya dan kembali ke Korea untuk tinggal bersama Keluarga Lee. Sungmin telah menerima tawaran menjadi sutradara di sebuah teater dimana Hyukjae yang membuat naskahnya.

Yesung dan Ryesung juga menginginkan hal yang sama namun sulit untuk pindah begitu saja dari Jerman ke Korea.

Bagaimana dengan Jungmo dan Jessica? Sungmin banyak bertemu mereka berdua di Paris karena drama musikal garapannya di selenggarakan di Paris. Jessica dan Jungmo menunda pernikahan mereka sampai Jessica selesai dengan urusan bisnisnya di Paris dan dengan setia Jungmo menemaninya.

"Kau belum tidur sayang?" Kyuhyun melirik Sungmin yang belum terlelap dalam pelukannya.

"Aku belum mengantuk Kyu" jawab Sungmin bohong

Kyuhyun tahu itu, dia mengusap punggung Sungmin, mengecup pucuk kepalanya lalu mendudukkan tubuhnya dan bersandar di kepala ranjang "Apa yang kau inginkan?"

"Tidak ada"

"Baby sayang, apa yang kau inginkan? Hmm? Daddy akan membelikannya untukmu" Kyuhyun mengelus perut Sungmin dengan sayang. Sungmin yang masih dalam pelukannya tersenyum malu.

"Eomma mu sangat pemalu akhir-akhir ini sayang" tambah Kyuhyun sedikit menggoda Sungmin

"Aku tidak pemalu Kyu" jawab Sungmin sebal. Dia beringsut bangun dan duduk bersandar di bahu Kyuhyun sambil memainkan jemarinya di dada Kyuhyun yang polos. Ah ya, mereka baru saja selesai melakukan beberapa sesi percintaan sebelum tidur.

"Kyu, aku ingin es krim dan deobokki"

Kyuhyun tersenyum "Baiklah, aku akan mencarinya. Kau mau ikut?"

"Aku ingin makan di mobil bersamamu" rengek Sungmin.

Kyuhyun melumat bibir Sungmin sesaat lalu turun dari ranjang, merapikan piyama yang berserakan di lantai lalu membuka lemari untuk mengambil yang baru.

"Kyu, aku ingin pakai piyama saja" kata Sungmin lagi. Kyuhyun kembali menutup lemarinya dan menyodorkan piyama ke arah Sungmin

"Pakaikan aku dan aku ingin memakai piyama milikmu"

Kyuhyun terkekeh lagi lalu mengusap kepala sungmin "Kau ingin suamimu memakai piyama pink sayang? kupastikan ini bukan permintaan anak kita"

Sungmin mengangguk pelan "Kyuu,cepat" rengek Sungmin lagi. Kyuhyun langsung menurut.

0000oooo Off-air oooo0000

"Bagaimana? Apa es krim nya enak?"

"Tentu saja karena aku makan bersamamu"

"Kau yang terbaik jika merayuku sayang"

Seperti janjinya, Kyuhyun membelikan Sungmin es krim cup besar dan seporsi Deobokki, mereka makan di dalam mobil. "Apa kau akan ikut nanti siang? Kau yakin?"

"Aku ingin bersamamu, di rumah tidak ada kau sangat menyebalkan lagipula aku ingin dekat dengan Eunhae" jawab Sungmin sambil melumat es krimnya

"Aku hanya tidak ingin kau letih sayang"

"Tidak akan jika bersamamu" Sungmin meletakkan es krimnya di dasbor mobil

"Eh? Sudah selesai?"

"Kyu, aku tiba-tiba ingin yang lain.." rengek Sungmin. Kyuhyun menarik nafas panjang

"Iya, apalagi sayang? katakan saja"

"Aku ingin kau, di mobil ini.. seperti dulu..dipantai"

Kyuhyun merasa seluruh tubuhnya seperti di sengat listrik, bagaimana perkataan Sungmin tadi diproses dengan cepat oleh otaknya. "Sayang, kita baru saja melakukannya tadi" tolaknya halus

"Sekali saja, aku ingin Kyu.."

"Kupastikan lagi ini permintaanmu dan bukan anak kita"

"Aku merindukan saat-saat itu, ayoo Kyu" rengek Sungmin lagi

Kyuhyun menghela nafas lalu dengan perlahan mendekat ke arah Sungmin, menghapus bekas es krim yang menempel di bibir Sungmin dengan bibirnya. Merubah bentuk jok Sungmin hingga Sungmin bisa merebah diatasnya.

Mereka saling menatap dalam "Bagaimana jika aku tidak selesai sampai satu kali?" goda Kyuhyun

"Kau selalu tahu jawabannya Kyu"

Kyuhyun tertawa lebar, mereka mulai lagi. melakukan hal yang sudah mereka hapal di malam yang dingin di tengah Kota Seoul. Mereka bahagia. Semua orang tahu itu dan kali ini bahkan langit pun tahu cinta mereka bersemi di udara.

"Saranghae Cho Sungmin.."

"Saranghae Cho Kyuhyun.."

FIN

And they live happily ever after

Selesai, tamat, fin, the end. Akhirnya~

Author Kim Kyuna mau cuap-cuap buat perpisahan Off-air, selama pembuatan ini yang paling susah sudah pasti bikin adegan NC-nya, bisa stuck di depan laptop berjam-jam, huft. Dan yang paling engga mengenakkan adalah momen dimana baru aja aku ngepost chapter baru beberapa jam kemudian udah ada yang nagih lanjutannya. Kalian suka bercanda ato emang suka menyiksa orang? #author kabur

Sedih juga waktu dibilang cerita ini kayak sinetron TT kalo dibilang kayak drama korea masih mending deh, gak alay soalnya #ups

Udah ah, gimanapun juga author sangat berterima kasih atas semua apresiasinya teman-teman readerdeul selama ini, kalian yang selalu bikin aku semangat.

Jangan diambil hati omonganku, itu Cuma curhatan aja kekeke~

Makasih yang selama ini terus review bahkan yang sekarang jadi sering nongkrong di wp aku, aku bener-bener sayang kalian semua :3

Aku bakal keluarin fic baru, judulnya masih rahasia tapi kemungkinan besar gak aku post di sini lagi, mau meramaikan wp aku~~~

Semangat terus, avoid being silent reader.

Semoga kalian selalu bahagia dimanapun kalian berada

Salam hangat, peluk, kecup mesra dari kim kyuna 3

Really Big Thanks to:

KMS kyuminshipper, kim ryeosa wardhani, hana, kyuminalways89, sparkyumin, kyuqie, zumkyu28, kyulov, thiafumings, ayu kyumin, iin artie1, okoyunjae, lovelymin, guest, lie kaneshiro1, nannaa, fifian160, hyeri, minyu, sienna, margareth pumpkins, perisai suju, sha, indahpus96, aey raa kms, lu'il kyumin elf, cho kyuri mappanyuki, kyumin forever, naekyu, rearelf, isolive89, love haehyuk, imsfs, bunyming, minimi, edelweiz, kimimaki, key'uyu, audrey musaena, aniimin, teukieunhae, 137137137, clouds1489, heeyeon, azurasky elf, nurmakyuminelf, qq kyuminshipper, miyoori29, arisatae, takara-hoshi, haehyuk ship, liaa kyuminelf, hyunchan na min, hyugi lee, cho zhen min, olla lezzaolsen, chabluebilubilu, kim hyunie, freychullie, adinda sungmin, guest1, erRisesilver, someone, rissna26, rima kyumin elf, nonkyu, citcitcit, bbuingbbuing137, aidasungjin, nda hinata, saysa, han young hae, jobel13ve, mayasiwonest everlastingfriend, guest2, guest3, babykyuminjoy, ibchoco, rositakyuhyun, ary minmin, deroschan, sazkiasiwonestelf, hyuknie, rithagaemgyu, suciaticitrau, mitade13, angelfishykyumin, chikyumin, sparkyumin-08, pikapika, iam elf and joyer, coffeewie kyumin, sephanie choi, sitara1803, ayashi casey, kyurin minnie, kang sung hye, ephil01 kms, princess kyumin, fariny, qhia503, hana, cho dhinie, weindzbica, choi hyekyung, lytee bunnyming, evilkyu vee, neganugu, mypumpkinslabu, lya sparkyu, rio, kaka, elfshyvira, mei hyun15, sienna-w5, lalala, 137line, lee gyura, kerorokeyen, uiiekyumin, kyumin forever, vhentea, cho kyumin, kimmyongninara, vien, hanjinielf, ary minmin, niezty elfsone, han yopung hee, hyunminchan, kim nuri shfly, wenyjung, min 190196, hyunyoung, fiungasmara, kim young min, nda hinata, inaleefishy, rinyeol, aniya1004, ernaolief, park hye kyo, danhobakming1, kimshippo, edelweiz, kiminka_anggi.

my lovely eonni joyer quint and dha kyumin :3

yang belum kesebut mianhae TT

Gomawo sekali lagi buat semuanya

Semoga cheesy enough ya at the ending~

Aku sayang kalian

See ya next story of our beloved kyumin

Sincerenly yours,

Kim kyuna

Twitter :hsnulamalia

Wp : crakersbeekyu312 . wordpress . com