Title : Do XX To Me

Author : Kyuminjoong

Genre : Romance

Main Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Shim Changmin

Other Cast : Find out in the story :)

Warning : GS

.

Note : {...} adalah apa yang akan Kyuhyun tulis dalam novelnya.

.

Chapter 1 : Jatuh Cintalah Padaku!

.

.

AUTHOR'S POV

"Kalian para murid perempuan, pakai rok dengan panjang 10 cm di bawah lutut! Dan yang lain! Jangan berjalan di tengah koridor!" Seorang guru bertubuh agak tambun sibuk menceramahi setiap murid yang ditemuinya. Dia Lee Sooman, guru killer yang terkenal suka marah-marah dan ditakuti para murid.

BRUK

Seorang murid perempuan berkaca mata tak sengaja menabrak tubuh tambun guru berusia 40 tahunan itu.

"Hya! Perhatikan langkahmu!" Guru galak itu berteriak pada murid malang itu. Murid itu tak mengatakan apa-apa, dia mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk dan menatap sang guru dengan pandangan dingin, datar dan tajam.

"K-Kamu! Beraninya menatap gurumu seperti itu!" Si guru galak kembali berteriak meskipun sebenarnya agak takut melihat mata anak gadis di depannya itu. Murid perempuan berkacamata itu masih tak berbicara, hanya diam dan terus menatap gurunya dengan cara yang sama.

Merasa tak tahan lagi dengan tatapan maut anak muridnya, sang guru berdeham dan berniat pergi saja. Tapi tiba-tiba murid misterius tadi mengenggam tangannya. "Seonsang, Anda berkeringat, apa Anda sakit?" tanyanya dengan wajah datar.

Sooman tersentak kaget merasakan betapa dingin tangan yang mengenggam tangannya itu, kemudian reflek menarik tangannya. "Aku tidak apa-apa! Pergilah!" Guru itu kembali berteriak, lalu bergegas pergi. Murid-murid lain yang kebetulan melihat kejadian tadi mulai berbisik-bisik.

"Wow, dia mengalahkan Sooman seonsang."

"Dia itu Kyuhyun, anak-anak menyebutnya gadis salju. Karena kulitnya sangat dingin."

"Katanya dia juga bisa membekukan orang hanya dengan tatapan matanya."

Kyuhyun menoleh pada para murid yang bergosip, membuat orang-orang itu kaget dan berlari pergi karena takut dengan tatapan mata Kyuhyun. Kyuhyun kembali berjalan menuju kelasnya dalam diam. 'Mereka selalu melarikan diri seperti itu, padahal aku masih ingin menatap mereka', ujar Kyuhyun dalam hati.

Begitu sampai di kelas, tanpa sadar Kyuhyun mulai memperhatikan teman-temannya. Dilihatnya seorang gadis imut bermata foxy sedang mengobrol dengan teman-temannya yang lain. 'Sungmin memotong rambutnya? Mungin dia ingin mengikuti gaya rambut idolanya, tapi sepertinya dia memotongnya terlalu pendek,' Kyuhyun berkomentar dalam hati. Sungmin yang sebenarnya sadar tengah diperhatikan memilih menundukan kepalanya menghindari tatapan Kyuhyun. 'Apa aku punya salah dengannya?' Sungmin membantin.

Kyuhyun beralih menatap seorang murid laki-laki yang duduk di barisan depan. 'Mata Henry terlihat merah. Mungkin dia terlalu banyak menonton TV atau main game,' Kyuhyun kembali berkomentar. Kyuhyun kembali berjalan lalu duduk di bangkunya di pojok kelas. Murid-murid lain mulai berbisik tentangnya.

"Kenapa dia selalu memandangi orang seperti itu ya?"

"Mungkin dia sedang mencari teman."

Tak peduli dengan apa yang orang katakan tentangnya, Kyuhyun kembali memperhatikan teman-temannya dengan intens. 'Memang menyenangkan memandangi orang,' batin Kyuhyun.

[]

Bel pulang berbunyi, semua sibuk membereskan buku-buku mereka dan bergegas pulang. Seorang murid laki-laki betubuh tinggi menjulang memasuki kelas Kyuhyun sambil memakan sepotong roti.

"Kyunie~ Ayo pulang sama-sama!" Anak itu berseru riang pada Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk, lalu berjalan pulang bersama dengan anak itu—yang tak lain adalah sepupunya, Shim Changmin.

"Apa hari ini kau juga banyak observasi?" Changmin bertanya pada Kyuhyun.

"Ya. Walaupun seperti biasa mereka selalu lari karena mataku. Aku belum ada ide yang menarik."

Tiba-tiba sekelompok anak perempuan lewat di dekat mereka, hingga tak sengaja mereka mendengar pembicaraan anak-anak itu.

"Hei, kau sudah baca novelnya Lupin?"

"Ya, ya terbaru kemarin, kan?"

"Yang baru ini juga menarik seperti biasa."

"Nanti juga akan jadi buku lagi."

"Dalam novel handphone, Lupinlah yang terbaik."

Tanpa sadar Kyuhyun tersenyum mendengar obrolan gadis-gadis tadi. "Wow, kau populer ya? Bagus bukan? Lupin!" ujar Changmin pada Kyuhyun.

Ya, Kyuhyun punya rahasia, yaitu tulisan novelnya di handphone. Karena matanya yang tajam dan kulitnya yang dingin sejak kecil Kyuhyun sulit didekati kecuali oleh Changmin. Kyuhyun senang mengobservasi orang dari jauh dan mengimanjinasikannya sendiri. Dia cuma iseng mengubahnya menjadi novel, tapi tahu-tahu novelnya malah jadi terkenal.

[]

Seperti biasa, begitu sampai sekolah Kyuhyun akan duduk di bangkunya dan mengamati teman-temannya sampai bel masuk berbunyi. Meskipun Kyuhyun tahu tak satupun dari mereka suka ditatap oleh Kyuhyun. Tapi tak ada yang berani protes pada Kyuhyun, mereka hanya bisa berbisik dan berusaha menghindari tatapan Kyuhyun.

"Apa kau tidak merasa hari ini dia memandang lebih banyak dari biasanya?"

"Diam saja, jangan lihat matanya."

Kyuhyun terus memandangi semua orang sambil sibuk menilai mereka, tak lama bel berbunyi dan sang guru killer pun memasuki kelas. 'Aku akan membuat seseorang menjadi modelku di novel berikutnya. Henry bagus juga, Zhoumi juga tidak jelek, atau...' pikiran Kyuhyun sempat terhenti ketika seorang murid laki-laki berbadan tegap memasuki kelas agak terlambat.

Bukannya marah-marah, si guru killer malah tersenyum pada murid itu. "Siwon-ah, kenapa terlambat? Apa kau baru selesai rapat?" Guru itu bertanya dengan manisnya. Murid tadi tersenyum, "Iya, lebih lama dari yang ku kira." Guru itu berkata tidak apa-apa lalu menyuruh Siwon untuk duduk. Dan para murid perempuan tukang gosip mulai berbisik tentang murid tampan bernama Siwon itu.

"Siwon oppa sejak pagi pun sudah sibuk. Dia ketua OSIS sih ya."

Kyuhyun: 'Dia selalu melakukan hal yang sama.'

"Dia selalu tersenyum saat melakukan apapun."

Kyuhyun: 'Dia memang selalu tersenyum.'

"Sungguh orang yang keren."

Kyuhyun: 'Sungguh orang yang membosankan. Cuma dia yang tidak boleh jadi tokoh utama di novelku!'

Siwon yang berjalan menuju tempat duduknya tak sengaja bertukar pandang dengan Kyuhyun, tapi dengan cepat Kyuhyun membuang muka. Dan itu membuat Siwon cukup kaget.

[]

Jam istirahat pertama, sebagian murid memilih tetap di kelas. Dan lagi-lagi, Kyuhyun disana untuk mengamati. Beberapa murid perempuan asyik bergosip tentang novel handphone yang belakangan ini banyak digemari.

"Novelnya Lupin memang sangat menarik!"

"Ne. Dia selalu jadi yang nomor satu diantara penulis-penulis lain."

Kyuhyun tersenyum kecil, 'Mungkin mereka tidak sadar kalau mereka adalah model novelku.'

"Tapi sayang, aku merasa novel Lupin kurang memiliki rasa cinta."

"Eum. Tiap kali mereka jatuh cinta pasti akhirnya cuma jadi teman. Aku ingin ada lebih banyak getaran perasaan."

Diam-diam Kyuhyun merenungkan percakapan gadis-gagis itu.

[]

"Cinta? Ku rasa tidak apa-apa. Kau tidak perlu nekat menulis tentang itu." Changmin memberi pendapatnya tentang masalah Kyuhyun. Saat ini keduanya tengah mengobrol di kamar Kyuhyun—well, mereka kan sepupu.

Kyuhyun menghela napas panjang. "Sebenarnya aku juga sudah menerima e-mail yang memintaku untuk membuat lebih banyak tentang cinta. Aku sudah memikirkannya, tapi aku tidak merasa novelku berkisah tentang itu."

"Tapi sebenarnya kau bisa tidak menulis tentang cinta?"

"Tidak bisa. Aku tidak bisa membayangkannya. Aku bisa menulis cerita tentang pertemanan dan impian dengan mengobservasi sekitar dan berimajinasi. Tapi cinta adalah sesuatu yang hanya bisa ku tulis berdasarkan pengalamanku sendiri. Aku tidak memiliki pengalaman dalam cinta." Kyuhyun menunduk lesu, Changmin tersenyum lalu menepuk bahunya pelan.

"Hei, tenang saja. Lakukan apa yang ingin kau lakukan, Kyu. Bukannya kau selalu begitu sampai sekarang?"

Kyuhyun terdiam. 'Apa yang ingin ku lakukan?'

Kyuhyun menatap laptopnya, memandangi beberapa e-mail yang dikirimkan oleh para penggemarnya. Lalu teringat pada salah satunya.

'Lupin-ssi, karena suatu alasan aku tidak diperbolehkan keluar rumah, tapi karena ada novelmu aku rasa aku harus coba untuk bertahan. Gomawo Lupin-ssi!'

Kyuhyun tersenyum, sekarang dia tahu apa yang dia inginkan. 'Aku ingin membuat pembaca senang. Jadi aku coba melakukan apa yang mereka inginkan.'

Kyuhyun menepukan kedua tangannya, lalu tersenyum pada Changmin. "Aku akan menulis novel cinta dalam gaya Lupin!"

[]

'Walaupun bilang begitu, tapi bagaimana caranya aku menulis tentang cinta?' Kyuhyun berjalan di koridor sekolah yang ramai sambil terus memikirkan hal itu. Berpikir menyendiri di tempat tenang mungkin bisa memberinya ide, Kyuhyun memutuskan pergi ke atap sekolah. Menaiki satu per satu anak tangga, dan ketika Kyuhyun akan membuka pintu di ujung anak tangga...

"Siwon Oppa, aku menyukaimu!"

Kyuhyun mendengar seseorang melakukan pernyataan cinta. Merasa penasaran, Kyuhyun membuka sedikit pintu di depannya tanpa menimbulkan suara.

'Itu kan Yoona.' Orang yang baru saja menyatakan cintanya rupanya adalah teman sekelasnya sendiri.

"Saat aku sedih, Oppa memegang tanganku dan menyemangatiku, sejak itu hatiku tergerak olehmu," ucap Yoona malu-malu, gadis itu menundukan wajahnya yang memerah.

'Karena Siwon memegang tangannya, hatinya tergerak?' Entah kenapa Kyuhyun malah menjadikan adegan di depannya itu bahan observasi.

"Jadi..." Yoona mengangkat wajahnya dan menunggu Siwon mengatakan sesuatu.

Siwon menunjukan ekspresi yang penuh rasa bersalah. "Maaf. Selama ini aku tidak melihatmu seperti itu, jadi apa bisa kita jadi teman saja?"

Yoona terdiam sebentar, bisa dilihat kalau gadis itu ingin menangis. Tapi kemudian dia tersenyum. "B-begitu ya? Ne. Terima kasih sudah mau datang."

Yoona membungkukan badannya lalu pergi meninggalkan Siwon. Kyuhyun menyembunyikan dirinya di balik pintu. Yoona tentu tidak meyadari keberadaan Kyuhyun karena dia terburu-buru meninggalkan tempat itu agar Siwon tidak melihatnya menangis.

Begitu Yoona pergi, Siwon mengambil sebuah buku catatan kecil dari sakunya dan menulis sesuatu. Kyuhyun memperhatikannya, wajah namja itu tidak terlihat seperti biasa. Tidak ada senyum ramah dan lembut, dia justru terlihat seperti menyeringai. Tidak disangka, Siwon ternyata menyadari seseorang memperhatikannya. Dengan segera Siwon memasang senyum andalannya.

"Ah, Kyuhyun-ssi? Kau disini?" Siwon berusaha menyembunyikan rasa kagetnya. Kyuhyun tidak menjawab.

"Eh, kau mengenalku, kan? Kita sekelas loh." Siwon bertanya pada Kyuhyun dengan wajah malaikatnya.

"Kau Choi Siwon," jawab Kyuhyun singkat—dengan wajah tanpa ekspresi.

"Ah, aku senang kau mengingat namaku, aku selalu ingin mengobrol denganmu," Siwon berusaha terlihat seramah mungkin.

"Tapi kau populer (bagaimana mungkin aku tidak mengingat namamu kalau hampir tiap hari ada saja yang membicarakanmu)," balas Kyuhyun.

"Tidak. Tidak kok. Oh, iya, apa kau lihat kejadian tadi? Aku tidak tahu apa yang bagus dariku." Kali ini Siwon berusaha terlihat rendah hati.

"Aku juga berpikir begitu." Tapi siapa sangka Kyuhyun akan memberi tanggapan seperti itu?

"Eh?" Siwon membeku dalam senyumnya, reaksi Kyuhyun benar-benar diluar dugaan.

"Ekspresimu selalu sama (tersenyum)." 'Kau sama sekali tidak menarik,' lanjut Kyuhyun dalam hati.

Untunglah bel segera berbunyi, jadi Siwon tidak perlu terjebak dalam suasana canggung bersama Kyuhyun.

"Kyuhyun-ssi, sepertinya sudah saatnya masuk kelas. Aku duluan."

Sepeninggalan Siwon, Kyuhyun masih sempat terdiam dan memikirkan ucapan Yoona.

'Hmm. Hatinya tergerak setelah tangannya di pegang, jadi itu awal dari munculnya rasa cinta? Kalau iya, jika aku mengalaminya sendiri mungkin aku akan tahu seperti apa cinta itu. Tapi siapa yang akan jadi pasanganku? Tidak enak kalau minta tolong pada Changmin.'

Sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Kyuhyun melihat sebuah buku catatan kecil tergeletak begitu saja. Tanpa curiga Kyuhyun memungutnya dan membukanya. Di dalamnya ada nama-nama semua anak perempuan di kelas Kyuhyun. Semua nama telah diberi tanda checklist kecuali nama Kyuhyun.

Kyuhyun merasa aneh dengan buku catatan itu. Lalu otaknya menangkap sesuatu.

'Ah! Jangan-jangan ini... kalau aku gunakan ini...'

[]

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, kelas yang ditempati Kyuhyun telah sepi. Tapi Siwon justru terlihat sibuk mencari sesuatu disana. Kyuhyun yang tadinya sudah keluar dari kelas itu, tiba-tiba kembali.

"Sialan. Dimana sih? Aku tidak boleh kehilangan itu." Siwon mengumpat sambil terus mengobrak-abrik isi tasnya.

"Apa ini yang kau cari?"

Siwon tersentak kaget ketika mendengar suara Kyuhyun. Namja itu berhenti mencari dan menatap teman sekelasnya. Dan lagi-lagi Siwon tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya saat melihat apa yang ada di tangan Kyuhyun.

"K-kyuhyun-ssi? Ah...itu buku catatanku. Jadi kau yang menemukannya, ya?" Siwon berusaha terlihat tenang dan tersenyum pada Kyuhyun. Tentu saja Kyuhyun tak peduli.

"Siwon-ssi, untuk keselamatannya seorang pembunuh tidak boleh meninggalkan jejak. Dia harus menjaga rahasia di dekatnya." Kyuhyun membuka buku ditangannya. "Ini semua nama gadis yang jatuh cinta padamu. Dan dalam kondisi seperti apa mereka menyatakan cintanya padamu. Dan cuma sisa satu orang lagi yang belum menyatakan cinta padamu. Aku."

Kyuhyun tersenyum sinis pada Siwon. "Kau memang playboy."

Siwon berusaha membela diri. "Kenapa? Cuma karena aku bersikap baik, mereka jatuh cinta, dan mereka juga mendekatiku dan menguatarakan persaannya padaku. Aku tidak melakukan apa-apa kan? Ya, setidaknya ini menarik untuk menghabiskan waktuku. Kau orang terakhir untuk melengkapi misiku."

Kyuhyun menatap Siwon tajam. "Kenapa kau pura-pura bersikap baik?"

"Ini cara untuk lebih mudah menjalani hidup. Kalau aku memperlakukan mereka dengan baik, para yeoja akan menyukaiku. Kalau aku terus mengikuti pembicaraan mereka, para namja juga akan menyukaiku. Kalau aku jadi anak baik, para orang dewasa akan mempercayaiku begitu saja. Ini cara untuk menjalani hidup yang mudah, kau mengerti?!"

Siwon menerjang Kyuhyun tiba-tiba, membuat tubuhnya membentur dinding cukup keras. Kyuhyun meringis, sakit mendera punggung dan tangannya yang kini berada dalam cengkraman Siwon. Buku catatan yang dipegangnya pun terjatuh.

Disisi lain Siwon terkejut karena kulit Kyuhyun terasa seperti es, dan reflek melepaskannya. Terburu-buru Siwon memungut bukunya.

"Sayang sekali. Sudah ku putuskan...kau akan jadi pasanganku."

Belum sempat Siwon mencerna maksud ucapan Kyuhyun, gadis itu tiba-tiba melemparkan tumpukan kertas kecil ke udara. Siwon terbelalak.

"Apa-apaan ini?!"

Kyuhyun menyeringai. "Untuk jaga-jaga aku sudah mengkopi semua halaman dan menyimpannya. Kalau ku sebarkan catatanmu ini, rahasiamu akan terbongkar. Dan kau tidak bisa hidup dengan mudah lagi."

Siwon menelan ludahnya takut-takut. Gadis dihadapannya kini terlihat begitu menyeramkan.

"Apa yang kau inginkan?"

Kyuhyun berjalan mendekati Siwon, lalu berhenti ketika hanya sejengkal jarak memisahkan mereka. "Jatuh cintalah padaku!"

Siwon melotot tak percaya. "Hah? Apa maksudmu? Kau suka padaku atau—"

"Aku cuma ingin merasakannya. Jatuh cintalah padaku, peganglah tanganku, peluk aku, cium aku, utarakan cintamu padaku!"

Siwon berdecih. "Kenapa aku harus melakukan itu?"

"Karena kau tidak punya pilihan." Kyuhyun mengacungkan kopian lain dari buku catatan Siwon.

Siwon terdiam, dia tidak bisa berkelit lagi. Merasa Siwon sudah tidak berkutik, Kyuhyun memulai permainannya. "Kita mulai dengan pegangan tangan."

Kyuhyun menyodorkan tangannya pada Siwon seraya berkata, "Aku tidak peduli seperti apa dirimu, hal yang penting adalah aku tidak perlu merasa bersalah kalau kau yang jadi pasangan percobaanku."

Siwon tidak menghiraukan apa yang Kyuhyun katakan, hanya berpikir cepat pegang tangan Kyuhyun agar dia bisa segera pergi meninggalkan gadis aneh di depannya itu.

"Aigo! Kenapa tanganmu begitu dingin?" Siwon kembali dibuat kaget dengan betapa dinginnya kulit Kyuhyun hingga dia reflek menarik tangannya. Tapi Kyuhyun menahan tangannya.

"Diamlah. Pegang tanganku, bukan hanya jari, pegang hingga telapak tanganku." Siwon menuruti uapan Kyuhyun, sekali lagi, dia hanya ingin segera pergi dari hadapan Kyuhyun.

{Kehangatan tangannya pelan-pelan mengalir padaku.}

"Sikapmu buruk tapi tanganmu hangat ya." Kyuhyun tersenyum sangat manis saat mengatakannya, dan itu membuat Siwon merasakan panas di wajahnya.

Siwon yang gugup menarik tangannya dengan kasar. "Sudah cukup kan?!"

Tapi lagi-lagi Kyuhyun menahan tangannya. "Belum! Pegang tanganku hingga suhu kita sama"

Siwon tak bisa menolak, namja itu terus memegangi tangan halus Kyuhyun yang putih pucat. Wajahnya semakin memerah sementara jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat.

{Kedua tanganku dan jariku jadi hangat seperti ada listrik yang mengalir diantaranya.}

Dan begitulah pengalaman cinta palsu antara dua orang yang tidak saling mencintai akhirnya dimulai.

TBC

I'm back! *ga da yg peduli* #pundung

Kembali dengan cerita baru. FYI, cerita ini aku buat berdasarkan sebuah komik berjudul 'Watashi Ni XX Shinasai'/ 'Do XX To Me' karya Ema Tooyama.

Yang pasti ga persis sama lah. Apalagi versi komiknya panjuang abis, aku ga mau bikin ff sepanjang itu, keke. Versi komiknya juga belum tamat di tempat aku baca, jadi kemungkinan ni ff endingnya bakal beda ama yang di komik.

Dan soal penggambaran Lee Sooman yang tambun, suka-suka lah ya. Padahal sebenernya om sooman ga tambun juga sih XD (mianhae, ahjushi~)

So, gimana? Masih mau baca kelanjutannya atau ga?

Cukup bilang di kotak review. :)