ABC to XYZ about Spamano

By: Nanami-Kun

Hetalia©Himaruya Hidekaz

(part 2)

Enjoy!

.


.

N for No

"Lovi, aku mau beli es krim~"

"Tidak."

"Kalau burger?"

"Tidak."

"Ehm… pasta?"

"Kau`kan bisa buat sendiri? Jawabanku: tidak. Itu hanya pemborosan!"

"Tapi Lovi~"

"Tidak!"

"UH… kalau… aku… selingkuh…? Boleh?"

Telinga Lovino berdiri.

"Tidak boleh."

" Selamanya tidak boleh." ujar Lovino sambil membuang muka, takut jika semburat merah merekah di pipinya itu terlihat oleh lelaki Spanyol di sebelahnya.

Antonio tertawa renyah.

"Aku sayang Loviiiii~ Aku benar – benar sayang Lovi!" teriaknya sambil memeluk sang pemuda Italia itu.

.


O for Okay

"Antonio! Pokoknya kau milikku dan tidak ada yang boleh merebutmu dariku! Ingat itu, idiota!"

"… Baiklah!"

.


P for Peace

Lovino menghancurkan vas kesayangan Antonio:

"Loviii~ Vas ini mahal! Kenapa kau pecahkan?" jerit Antonio sambil nangis bombay.

"Salahmu sendiri naruhnya di sudut meja! Jelas kesamparlah! Dasar idiot!"

Antonio merobek perjanjian Lovino dengan Willem:

"Lovi! Kenapa kamu pindah semeeeee? Apa aku ini yang tampan dan sabar masih kurang baik untukmu?" erang Antonio nangis beras kencur.

"YA ELO EMANG SEME GUE, TAPIIII… ITU DOKUMEN PERJANJIAN BISNIS, IDIOOOOT! KALO ITU SOBEK GUE HARUS NGULANG LAPORAN LAGIII!"

Antonio terdiam sebentar tanda berusaha mencerna. Hening sejenak… lalu terlihat pria Spanyol itu nyengir kuda.

"Oh, gitu toh. Peace, Lovi! Aku gak tahu! Tapi untung aja itu bukan laporan nikah sirih kalian! Hahaha!"

Dan terdengarlah bunyi vas – vas mahal pecah.

.


Q for Question

"Lovi, kalau aku jadi bunga kamu rela jadi apa?"

"Aku rela jadi kumbangnya, bastard."

"Terus kalau aku jadi pohon, kamu rela jadi apa?"

"Rela jadi buahnya."

"Terus kalau aku jadi monyet…"

"Aku rela, sungguh. Oh, aku rela kau jadi monyet."

.


R for Run

Lovino dan Antonio berlari secepat mungkin menghindari sesuatu. Pokoknya harus cepat larinya. Heh? Tumben mereka bisa sekompak ini. Apa yang terjadi? Apakah sesuatu itu yang membuat mereka lari seperti dikejar setan?

Oh, ternyata sesuatu itu adalah si Willem yang mengejar mereka karena telah menggoda adiknya, Belgie. Wajar saja mereka dikejar. Willem`kan *coret*sister complex*coret* sayang sekali pada Belgie.

.


S for Santet(?)

"Pokoknya Antonio… Lovino memintaku untuk menyantetmu kalau kau selingkuh sama orang lain~" ujar Indonesia dengan senyum secerah matahari.

.


T for Trust

"Lovino… apa kau… percaya padaku?"

Pria Italia yang ditanya itu langsung memeluk pemuda Spanyol yang berdiri dihadapannya.

"Ya, idiot. Selamanya aku percaya padamu. Jadi jangan bohongi aku."

.


U for Umbrella

Antonio berusaha menahan tawanya ketika Lovino dengan susah payah berusaha melindungi pria Spanyol itu dari serbuan hujan.

"Bastaaard! Jalannya jangan cepet-cepet, dong! Justru aku yang kehujanan`kan!" omel Lovino tepat di kuping Antonio. Antonio tersenyum; kalau tak mau dibilang berusaha menutupi tawanya.

Wajah tsundere pria itu, omelannya, sikap manisnya itu...

Oh, Lovi. So sweet sekali.

.


V for Vampire

Tes.

Darah merah segar mengalir dari tengkuk pria Spanyol itu. Ia mengernyit. Bagaimana bisa Antonio tak merasakan luka di lehernya? Pasti ia terlalu sibuk karena harus menyelesaikan skripsi. Ia segera mencari apotek terdekat untuk mendapatkan obat sebelum kelebat hitam di hadapannya muncul.

Gawat.

Pria di hadapannya itu tersenyum sembari memperlihatkan taringnya. Sang vampire dari daratan Sisilia tersebut berjalan mendekati Antonio. Sudah pasti ia terpikat dengan cairan kental berwarna merah itu. Antonio berusaha menggerakkan tubuhnya, namun ia tak mampu. Pria itu tersenyum manis.

Semuanya sudah terlambat.

.


W for What

"Kamu yang salah, Lovi!" pekik Antonio kesal.

"Apa? Enak saja! Jelas – jelas ini semua salahmu, idiota!" balas Lovino dari arah bersebrangan.

"Yang benar saja! Kamu yang lebih dulu`kan?" Antonio tak mau kalah.

"Bastard! Jelas sekali kau yang mulai! Sekarang lihat apa yang telah kau perbuat!" gertak Lovino dengan frustasi.

"Kau yang membuatnya menangis!" teriak Antonio lagi.

"Enak saja! Itu KAU!" balas Lovino yang kesal sekali.

"Kau!"

"Kau!"

"Salahmu, Lovi!"

"KAU, BASTARD!"

"Kau!"

"Kau!"

"KAU YANG MEMBUAT DIA INGAT TENTANG LUDWIG!" pekik mereka berdua.

"HUWAAAAAAAAAAAAA!"

Antonio dan Lovino segera berhenti berdebat. Mereka menengok ke arah Feliciano yang terlihat sangat menyedihkan. Ahogenya melingkar, menekuk, membentuk sesuatu yang tidak beraturan.

Gawat.

"Kalau kalian berdebat terus, lebih baik aku ke tempat Francis sajaaaa~" rengek Feliciano sambil memberesi barangnya; foto Ludwig dan sebuah buku karya Kahlil Gibran.

.


X for X[?]

Antonio dan Lovino bergidik sendiri melihat layar laptop. Di sana tertera dengan jelas tertulis: Prussia x Gilbird.

Tuhan, terima kasih Engkau telah memasangkanku dengan Antonio/Lovino. Kalau tidak, mungkin aku akan menikah dengan tomat di pekarangan.

.


Y for Yes

Antonio senang sekali melihat tawa Lovino setelah pria Italia itu menang main catur. Rasanya tawa itu terlihat sangat tulus, ringan... spontan tanpa tertutupi apapun. Antonio ikut tertawa.

Yes. Misi sukses.

.


Z for Zoo

"Aku nge-date ke planetarium sama Matthew, kesesese!" ujar Gilbert bangga. "Kalau kau dan Jeanne pasti hanya ke taman saja`kan? Sedangkan kau dan Lovino mungkin hanya metik tomat doang!"

"Hah! Jangan sombong! Kau masih kalah denganku! Aku diajak nge-date sama Jeanne di jembatan! Kita foto-foto! Ohohon~ Kalau Antonio pasti hanya masak pasta bareng!" Francis tak mau kalah.

"Bagaimana denganmu, Tonio?" tanya Gilbert menantang.

Antonio tersenyum cerah. Rencana rahasia mode: on.

"Aku dan Lovino nge-date ke kebun binatang… di sana aku ketemu kalian…" ujar Antonio kalem. Gilbert dan Francis tak mengerti; entah seberapa bodohnya mereka sehingga tak menyadari kalau kata – kata itu menjebak.

"Oh, ya? Aku pasti keren!" ujar Gilbert bangga.

"Mon Ami, jangan lupakan aku~ Di sebelah mana kau melihat kami?" kata Francis mencium mawar merahnya.

Antonio tersenyum manis.

"Bekantan."

.

.

ABC to XYZ about Spamano: End

.


Something wrong -_-" Saya agak gak suka kalo si Antonio terlalu lembut ke Lovi, makanya ada adegan marahan segala. Menurut saya ada beberapa yang garing, sih ._. tapi semoga gak masalah di mata readers.

Oke ini udah selesai. Review?