Disclamer: selalu jadi milik Mashasi Kishimoto

Rated: T

Pairing: SakuSasu

Warning: TYPO, diksi jelek, CERITA JELEK, AU, DSB kekurangan yang lain

Repent, and Change: BY MIURA MIHARU

Selamat membaca

Jangan lupa review yah..

Chapter 1. prolog

Apa yang kalian tahu tentang diriku?

Kalian hanya berpikiran bahwa aku hanya seorang gadis manja yang hanya bisa menghabiskan harta warisan kedua orang tuaku, gadis jahat yang membiarkan kedua orangtua dan neneknya mati karena dirinya, demi dirinya.

Yah, semua itu memang benar. Aku gadis manja yang sangat jahat, bahkan lebih dari sekedar jahat.

Berbeda dengan kedua kakak ku, Shizune kakak pertama ku, ia adalah dokter yang sangat hebat, berbakat, dan salah satu murid kesayangan dari Tsunade, dokter terkenal di jepang, siapa masyarakat Suna yang tidak mengenal Shizune?, semua mengenalnya sebagai gadis mandiri dan pintar.

sedangkan Sasori kakak kedua ku, ia memiliki bakat seni yang sangat luar biasa di dalam dirinya, mungkin menurun dari Nenek, ia adalah seorang pengrajin boneka yang cukup terkenal, bahkan hasil karyanya telah di eksport ke berbagai negara, ia juga membiayai kuliahnya dengan uang hasil jeripayahnya sendiri.

Ya, ya sangat berbeda dengan ku yang sekolah dengan uang warisan kedua orang tua ku, sangat berbeda dengan ku yang bisanya hanya duduk di rumah sedangkan kedua orang kakak ku bekerja untuk menambah uang warisan yang semakin lama semakin menipis, karena siapa?, tentu ini semua salah ku.

Aku menyesal, sungguh sangat menyesal.

Menyesal kerana harus lahir dalam keluarga Haruno, keluarga yang cukup terpandang di Suna.

Menyesal kenapa Ibu berusaha mempertahankan nyawaku dengan mengorbankan nyawanya.

Menyesal karena diriku, Ayah menjadi kesepian, kemudian menyusul Ibu.

Menyesal kenpa harus Nenek yang mati saat itu.

Menyesal karena tidak bisa melakukan apa pun.

Menyesal menjadi benalu untuk kedua kakak ku.

Dan yang pasti aku menyesal menjadi Haruno Sakura.

Jika saja aku bukan Haruno Sakura mungkin semua ini tak akan terjadi pada ku, tak terjadi pada semuanya.

Ya.. bodoh bukan, untuk apa aku menyesal?, toh penyesalan ku tak akan memperbaiki semuanya.

Tapi dengan merasakan suuatu penyesalah hatiku tergerak untuk memperbaiki semuanya, hanya dengan penyesalan aku tahu bagaimana rasanya sakit, karena penyesalan adalah suatu persaan dimana sesuatu di dalam dirimu mengatakan 'ini semua salah mu, kau harus bertanggung jawab', ya aku akan bertanggung jawab.

Memang aku selalu tersenyum dan tertawa seolah ini semua terjadi bukan karena ku, seolah tak punya beban, itu kan yang kalian pikirkan.

tapi itu hanya pikiran kalian, kalian bukan aku, kalian bukan yang merasakannya.

Kalian tidak tau bukan penderitaan ku?, sudahlah cukup, aku tak ingin membahas kelamnya diriku, yang jelas senyum ku sama artinya dengan tangisku.

Jadi apapun yang kalian pikirkan tentang ku, belum tentu yang aku alami.

Seburuk apapun kesalahan ku di masa lalu, seburuk apapun diriku di mata kalian, seburuk apapun aku di matanya, dan seburuk apapun diriku di mataku sendiri, itu berbeda.

Dan perbedaan itulah yang membuat ku bertahan, untuk merubah semuanya, merubah sesuatu harapan enjadi kenyataan, merubah harapan semu menjadi fakta dan realita.

Apa bisa? Apa aku dapat mmerubah diriku dan cara pandang kalian terhaap ku?

Tentu saja aku tidak tahu, karena hari esok hanyalah sebuah misteri, yang dapat ku lakukan adalah menalani hari ini dengan seaik mungkin agar tak mmenyesal esoknya.

Aku yakin dalam hatiku suatu hari nanti, entah kapann itu?.

Saat aku membuka mataku di pagi hari, berjlan di siang hari, dan menutup mata di malam hari. Semua usaha, harapann, dan kemungkinan itu akan menjadi kenyataan.

Mencoba dan terus pecaya.

Write

Haruno Sakura.

Ku lipat kertas unggu itu, hingga berbentuk pesawat, kemudian ku lontarkan pesawat kertas itu ke angkasa.

Sudut bibirku sedikit terangkat, membentuk seulas senyum tipis, irisku tak hentinya memandangi pesawat kertas yang tertiup angin semakin jauh itu.

"Akan ku rubah," gumamku. Kemudian melangkah keninggalkan balkon kamar ku yang luas itu, membiarkan angin menerbangkan pesawat ungguku ke tempat lain, tak perduli siapapun yang akan ia datangi, aku tak perduli, biarlah tulisan itu terbawa angin pergi, biarlah cacian untuk ku berakhir hari ini, dan biarlah harapanku berkembang mulai hari ini.

Selamat tinggal Suna.

Tbc

Yo minna san, lagi-lagi saya hadir dengan cerita jelek lagi. #merenung di pojokan.

Saya harap para readers yang baik bersedia memberikan review untuk fic saya, reviewnya bebas kok, mau kritik atau saran, atau pun flame pun dengan senang hati akan saya terima

Atau perintah untuk di delete pun akan saya lakukan, semua itu terserah pada kalian, kalian lah yang menentukan next or delete..

Sekali lagi R and R.

Love

Miura Miharu