"Taruhan?" beo Naruto ragu-ragu, menatap curiga ke arah seorang gadis pirang yang hanya berselisih 5 menit lebih dahulu darinya itu. Namun, meskipun hanya unggul 5 menit, nyatanya, Ino hampir menang dari Naruto. Karena bagaimanapun, Naruto adalah seorang pemuda berumur 17 tahun yang selalu menghabiskan waktunya di kamar, hanya mempunyai 3 orang sahabat, dan tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitarnya sedangkan Ino dikenal sebagai ketua dari preman di sekolahnya, cewek malam, namun meskipun begitu ia juga selalu berprestasi dan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Entah bagaimana caranya ia bisa melakukannya, hanya Kami-sama dan dia saja yang tahu.

Mengalihkan pandangannya ke laptop lamanya yang ia beri nama safir, sesuai dengan warna iris matanya yang saat ini tengah menampilkan sebuah halaman kerja yang di dalamnya selalu ia isi dengan cerita yang bisa dipastikan bagus.

Kau pasti bisa

Ino akan kalah

Kau selalu hebat dalam hal menulis

Menghirup nafas dalam-dalam kemudian menghembus nafasnya perlahan -"...Apa syaratnya?" tanya Naruto mantap.

Menyeringai senang, Ino mengalihkan posisi duduknya−mendekati Naruto kemudian merampas laptop milik Naruto dan segera mengetik sesuatu di sana.

"Ini syaratnya. Dan jangan coba-coba kabur ataupun menyerah" ancam Ino sebelum meninggalkan Naruto sendirian.

Syarat:

Fict rated M

Boleh yaoi, yuri maupun normal

Adegannya tidak boleh di copy

Harus 'panas'

Character boleh siapa saja

Naruto mematung seketika tatkala iris safirnya membaca tulisan rated M. Rated yang selalu ia hindari. "Aku masih anak kecil" batin Naruto menyesal dengan tindakannya sendiri.

How to teach a playboy like you?

Author: Namikaze ryu-sa is a fujoshi

Disclaimed: Masashi Kishimoto

Rated : masih di pertanyakan, untuk saat ini T

Pair: SasuNaru

Genre : Drama and Romance

Summary : Naruto adalah seorang author terkenal di fanfiction, fictionpress dan lain sebagainya. Suatu hari, ia ditantang oleh sang Kakak Ino untuk membuat rated M.. bisakah ia?

Warning: Typos, rated masih di pertanyakan, mungkin rated M, boyxboy, yaoi, not normal or yuri, gaje, aneh, gila, jauh dari kata sempurna, di buat oleh sang author gaje dan tidak bisa apa-apa selain menghayal di kamar mandi (?), dll

...

Naruto menjambak rambutnya frustasi. Menendang apapun yang ada di depannya yang hanya menghasilkan rasa sakit di kakinya karena di depannya adalah tembok. Shit, sakit. Ternyata, tindakan yang barusan telah mengundang sepasang mata dengan iris mata yang hampir sama dengannya mendekat. Ino, namanya. Seorang gadis dengan tinggi, rambut, dan iris mata yang serupa dengannya, hanya saja Ino lebih terlihat cantik dan anggun dibandingkan Naruto yang lebih terkesan imut dan manis.

"Menyerah, −Eh" ejeknya sambil menyeringai nakal. Berdehem kecil, Naruto memperbaiki cara berdirinya dan menatap balik sang kakak lengkap dengan seringai rubahnya. "Jangan merasa di atas angin dulu Ino. Aku pasti akan keluar sebagai pemenangnya" balasnya yakin, menunjuk dadanya dengan jempol tangannya.

"Aku harap begitu" setelah mengatakan itu, Ino pun berlalu meninggalkan Naruto yang menggeram kesal, karena bagaimanapun ia belum mendapatkan inspirasi satu pun.

.

.

.

Pagi hari yang cerah, seperti biasa Naruto sudah bersiap-siap berangkat ke Sekolah. Tidak seperti saudara kembarnya, Naruto selalu berangkat 30 menit lebih awal sehingga setiap tahun ia selalu di beri gelar anak teladan di Sekolahnya. Setelah acara A, B dan C akhirnya Naruto sampai di gerbang sekolah. Suasana sepi langsung menyapa Naruto, mengingat jam pelajaran akan mulai 1 jam lagi.

Menggaruk belakang kepalanya karena tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelahnya, Naruto berinisiatif untuk belajar di taman belakang dengan alasan takut sendirian akibat cerita hantu yang diceritakan salah seorang sahabatnya kemarin tentang hantu di kelasnya. Bersiul kecil, Naruto melangkahkan kakinya menuju taman ketika telinganya mendengar suara rintihan perempuan. Sontak, bulu kuduk Naruto meremang, berbagai perasaan buruk menghampirinya.

"hmm... ahhnnn... mhhhh..."

"Harder... faster... uahhh"

"yiah... Sa... shuk... ke.. kun... mhhhhh"

Naruto menaikkan alisnya−bingung mendengar suara rintihan yang didengarnya berubah menjadi suara desahan. Apakah hantu bisa mendesah, atau ada hantu kawin?apakah ini musim hantu kawin seperti yang dikatakan Kiba kemarin?. Itulah beberapa pertanyaan yang ada di benak Naruto saat ini. Ragu-ragu, Naruto mendekati asal suara tersebut. Sebuah pohon yang kata orang angker. Dan benar saja, tampak dari kejauhan pohon itu bergetar, menambah rasa yakin Naruto akan hantu bertambah. Naruto ingin berbalik berlari sejauh mungkin sebelum telinganya kembali mendengar suara perempuan yang ia kira hantu.

"Aishiteru, Sasuke-kun"

Naruto mengernyitkan dahinya saat mendengar sebuah nama yang sedikit familiar di telinganya. Ia menoleh dan menemukan sesosok pemuda berambut pantat bebek, berkulit putih pucat dengan iris mata onixnya dan... ia setengah TELANJANG *capslock : telanjang*. Mulut Naruto mangap-mangap, tidak percaya dengan penglihatannya saat ini. Sasuke, seorang pemuda kaya, pemilik perusahaan terkenal seJepang, cowok ganteng dan terpintar yang ada di Konoha High School *lebay banget sih* setengan telanjang dengan baju sekolah yang terbuka seluruh kancingnya sehingga dada bidangnya yang sixpack terpampang dengan indahnya serta celana panjangnya yang hampir terlepas dari tubuhnya dan...ia bersama perempuan di pagi hari. Oh, Naruto ingin pingsan melihatnya, karena bagaimanapun ia adalah seorang pemuda naif yang tidak pernah melihat hal-hal yang bisa dikategorikan privasi orang lain.

"Aaaaaaaaa..." teriak Naruto keras bin cempreng dan berlari tidak tentu arah dengan kecepatan yang bisa menyamai lari Sena, eyeshild 21 *bener gak tulisannya*.

"Ada apa Sasuke-kun" tanya sang gadis manja melihat Sasuke tampaknya sedari tadi tidak mengindahkan keberadaannya.

"Hn, tidak apa" balas Sasuke menyeringai samar-samar.

.

.

.

Toilet laki-laki

"Sial. Sial. Sial!. Sasuke sialan, Kenapa sih harus melakukan 'itu' di Sekolah. Brengsek" teriak Naruto marah sambil mengacak rambut pirangnya. Menghela nafas berat, ia kembali mencoba tenang dan melihat refleksi wajahnya di kaca. Iris safir yang sedikit memerah, bulu mata lentiknya, kulit tan menggodanya, serta surai pirang kekuningan miliknya dengan bibir merah cherry miliknya nampak sangat menggoda iman setiap seme. "Huh, tidak ada yang berubah. Tenangkan dirimu Naruto" gumamnya sambil memejamkan matanya, berharap dengan itu ia bisa mencoba menghilangkan pikiran kotornya.

SRET... SRET...

Elus... elus...

Naruto mengernyitkan dahinya ketika merasakan sebuah benda asing mengenai permukaan wajahnya. Perlahan-lahan ia membuka matanya, mengerjapkan matanya perlahan, akhirnya ia bisa melihat dengan jelas. Dan betapa terkejutnya ia melihat seseorang yang menjadi biang kerok kekesalannya sedari tadi.

Sasuke

"Kenapa kau ada di sini" teriak Naruto terkejut luar biasa. Melangkahkan kakinya mundur menjauhi Sasuke yang hanya menghasilkan ia terpojok di antara tembok dan Sasuke.

Melihat tingkah Naruto yang menurutnya langka tersebut, timbul niatan Sasuke untuk mengerjai makhluk Tuhan yang paling manis di depannya itu. "Kenapa?, bukannya ini toilet laki-laki. Tentu saja aku boleh memasukinya bukan?, kenapa kau ketakutan seperti itu hm?. Ah, apa kau seorang perempuan yang sedang menyamar?" tuduh Sasuke dengan senyuman menggoda.

Mulut Naruto menganga bak ikan koi, perlahan-lahan wajahnya memerah. Bukan berarti terpesona, tetapi dalam pengertian marah. Perempuan, WTH. Ia bukan perempuan dan tidak akan pernah mirip perempuan.

"Apa kau bilang?, aku bukan perempuan, dengar itu" teriak Naruto geram sembari memegang kerah baju milik Sasuke. Namun gagal karena perbedaan ketinggian. Shit, perfect

Menyeringai kecil, Sasuke menundukkan tubuhnya sehingga tinggi mereka hampir sama. "Kau cantik. Mulai hari ini kau adalah kekasihku, jadi jangan berani-rani menghindar dariku" bisik Sasuke diikuti hembusan nafas hangat miliknya, membuat Naruto tidak sadar mendesah. Sontak, Naruto menutup bibirnya, tidak percaya dengan dirinya sendiri yang mengeluarkan suara aneh yang baru pertama kali ini ia keluarkan selama umurnya yang mencapai 17 tahun.

Kedip.

Kedip.

Kedip.

"Apa kau bilang. Aku ini normal Teme" protes Naruto kesal.

"Hn, Dobe. Sama-sama" balas Sasuke kemudian meninggalkan Naruto yang tengah merutuki nasibnya di tangan author yang tidak berperi ke-Naruto-an.

.

.

.

Naruto merebahkan tubuhnya ke kasur. Semua aktifitas yang dilakukannya seharian ini cukup kuat membuatnya tepar di tempat. Apalagi ditambah dengan kejadian tidak terduga yang dialaminya tadi pagi. Mengingatnya saja sudah membuat suhu wajahnya meningkat. Wajah rupawannya, kulit putihnya, dada bidangnya, kulit mulus tanpa cela miliknya, dan barang yang... eehhh "Huwa, ada apa denganku?" teriak Naruto dengan wajah memerah. Diambilnya bantal untuk menutupi wajah merahnya, berusaha untuk menghilangkan bayangan akan pemuda yang ditemuinya pagi tadi. Namun, semakin keras ia mencoba semakin kuat pula ingatan itu datang di otaknya.

YEAH HA!
HERE WE GO ONCE AGAIN
GUESS WHO'S BACK, LET'S GO
THIS ONE IS ALL ABOUT YOU
I REALLY HATE YOU BUT I LOVE YOU
SO WHAT CAN I DO? NOW LISTEN

neoreul bomyeon apa, sumi neomu gapa, ijen naeson jaba
geu sarameun neoreul saranghajiannneunde wae?
WHY DON'T YOU GET IT?
BABY LET ME
LOVE YA, LOVE YA, LOVE YA

Lantunan lagu SS501 membangunkan hayalan Naruto akan Sasuke. Menggeram kesal, ia meraih benda segi empat itu dan menekan tombol hijau.

Dobe

Tubuh Naruto menegang seketika saat mendengar suara yang familiar di telinganya. Suara yang sangat ia benci saat ini, mengingat bahwa ia adalah biang kerok dari pikiran kotornya saat ini.

"..."

"Dobe, jangan bilang kalau.."

"Aku dengar Teme"

"Hn"

"Darimana kau tahu nomorku Teme?"

"Kau tidak perlu tahu bagaimana, aku hany..."

"Aku ngantuk. Selamat malam tuan Uchiha" potong Naruto cepat.

Tut.. tut..

"Shit" umpat Sasuke mengetahui bahwa Naruto sengaja mematikan sambungan telepon mereka. Dicobanya beberapa kali, namun tidak bisa sama sekali. Menggeram kesal yang kemudian berubah menjadi seringai arogan saat ide jahat bin gila hinggap di otaknya. "Kau tidak bisa kabur dariku Dobe" gumam Sasuke tersenyum mengerikan, mampu membuat burung hantu yang hinggap di jendela rumahnya kabur tunggang langgang tidak tentu arah. Di depannya terpampang website sekolahnya yang menyajikan data seluruh siswa ahh lebih tepatnya data incaran terbaru Uchiha Sasuke, bernama Namikaze Naruto.

Apa yang terjadi dengan Naruto?

Apakah Naruto bisa selamat dari jaring-jaring iblis milik Uchiha Sasuke atau terperangkap?

.

.

.

To be continue

Wah,,, aku punya cerita baru lagi... *tepuk tangan keras-keras*

Ryu mau curhat ah...

Hmmm... jujur, cerita ini sudah dari duluuuuu ryu pikirin, hanya saja ryu Cuma punya judulnya tanpa tahu bagaimana jalan ceritanya... udah belasan ide udah ryu ketik hanya saja semua gagal di tengah jalan.. nah, Cuma alur cerita ini yang ryu kira cocok..

Berhubung ada sedikit ide yang ryu ambil di fict ryu lainnya yaitu Naruto lagi-lagi taruhan dengan Ino, jadi anggap saja itu adalah karakteristik Ryu...

Mind to review my simple fict?