E.L.F ~ HOUSE

MAIN CAST : ALL SUPER JUNIOR'S MEMBERS

.

.

Rated : T

Genre : Family, Friendship, Romance

Warning : Boy X Boy, BL, Typo (s), Boring, bad plot, pasaran (?)

Disclaim : All Cast isn't mine! SJ hanya milik ELF selamanya! :D

.

Sumarry : Cho Kyuhyun adalah seorang anak dari keluarga broken home. Sejak kecil tidak mengerti arti dari sebuah Keluarga yang sebenarnya. Namun, semua itu berubah saat ia memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah bernama E.L.F House. Sebuah rumah yang akan memberitahu nya arti dari sebuah Family, Brothership, Persahabatan, bahkan sebuah Cinta yang sesungguhnya.

.

.

Don't Bash Anything in this FanFic!

Don't Like Don't Read

.

.

~Chapter 1~

oooOOO E.L.F OOOooo

BRAAKK

PRAANGG….

BUAGHHH…..

Suara demi suara yang memekikan telinga terus terdengar di seluruh penjuru sebuah rumah yang cukup elit ini. Suara barang-barang yang di lempar dengan sangat tak ber-peri benda-an itu sangat mendominasi rumah tersebut. Tidak hanya suara itu tapi jika di dengar lebih lagi suara bentakan demi bentakan juga teriakan sangat menggema di sebuah ruangan yang terlihat berantakan oleh benda-benda yang berserakan bahkan pecah di lantai.

Terlihat 2 orang berdiri di tengah ruangan tersebut, saling menatap dengan tatapan marah, benci dan tak bersahabat. Seorang namja kekar dan yeoja yang manis tengah berada dalam pertengkaran sengit. Berbagai kata yang kasar di sertai teriakan terus melantun dari mulut 2 orang yang tengah berseteru tersebut, entah apa masalah yang sedang mereka ributkan. Tapi hal tersebut bisa di katakan sebagai pertengkaran rumah tangga. Ya, kedua orang itu adalah sepasang suami istri yang tengah bertengkar sengit, tidak mempedulikan para tetangga yang mendengar suara makian mereka.

"hiks.. umma.. hiks.."

Sebuah suara parau terdengar sangat lirih di pojokan ruangan tersebut. Seorang namja kecil tengah terduduk di bawah meja sambil memeluk lututnya. Bulir air mata terus mengalir membasahi pipi putihnya, tubuhnya bergetar karena ketakutan melihat berbagai benda terlempar begitu saja, juga mendengar teriakan dengan berbagai kata kasar yang tak pantas di dengar oleh namja kecil seperti dirinya.

"Appa.. hiks.."

Namja kecil itu terus menerus memangil kedua orang tuanya namun mereka tak mempedulikan pangilan anak itu, mereka masih di penuhi dengan emosi dan amarah sehingga suara parau dan isakan itu hanya mereka anggap sebagai angin lalu. Namja kecil itu pun semakin mengeratkan pelukan pada lututnya sendiri masih dengan tubuh yang bergetar hebat. Ia menundukkan kepalanya sehingga air mata juga membasahi lutut dan bajunya.

"Aigoo… Tuan.. Nyonya.. Sudah hentikan… Jebal.." Seorang namja paruh baya dengan pakaian layaknya butler tiba-tiba memasuki ruangan tersebut. Ia sedikit terkaget melihat ruangan yang teramat berantakan dan majikannya masih terus bertengkar hebat. Tapi bukan itu yang membuat nya kaget, pertengkaran majikannya itu terasa sudah biasa bagi dirinya, yang membuat kaget adalah seorang namja kecil yang tengah terduduk di sudut ruangan sambil menangis.

Tanpa fikir panjang namja itu pun langsung menghampiri anak kecil yang ia yakini sebagai majikan kecilnya itu.

"Tuan muda.. Apa yang anda lakukan disini?" Tanya namja itu sambil berlutut agar lebih bisa melihat anak kecil yang tengah bersembunyi di bawah meja. Tak ada jawaban dari anak itu, Ia hanya menangis dan menangis sambil memeluk lututnya.

"Kajja.. Kita pergi dari sini tuan.." Ucap namja itu lagi sambil mengulurkan tangannya memegang lengan kecil tuan muda nya tersebut.

"hiks.. Appa.. hiks.. umma…" isak anak itu lagi. Ia masih tak bergeming dari tempatnya, matanya yang telah memerah dan berair itu menatap sendu kearah namja paruh baya yang ia tahu sebagai pengasuhnya tersebut.

"Biarkan Tuan dan Nyonya besar berbicara ne? Kita pergi saja dari sini.. " Jawab pelayan itu sambil memberikan senyuman manisnya. Anak kecil itu pun akhirnya luluh dan mulai beranjak dari tempatnya. Pelayan itu pun langsung menggandeng tangan mungilnya dan mereka beranjak pergi dari ruangan.

Mereka berdua pun memasuki sebuah ruangan yang lebih hangat dan bebas dari suara-suara berisik karena ruangan ini telah dipasang kedap suara.

"Tuan muda.. Uljima.. Jangan menangis lagi ne.." Pelayan itu pun mengusapkan jarinya di pipi namja kecil itu, menghapus seluruh jejak air matanya.

"ahjuci.. k-kenapa a-appa dan umma celalu begitu? Apa Kyu telalu nakal makanya mereka malah?" Tanya namja kecil yang bernama Kyuhyun tersebut masih dengan isakan kecilnya.

"Anii… tuan muda Kyu tidak nakal.." Jawab pelayan itu sambil memberikan senyuman manisnya.

"l-lalu kenapa appa dan umma celing beltengkal? Kyu takut.." Ucap Kyuhyun kecil lagi sambil menundukan kepalanya. Pelayan tersebut hanya bisa memandang sendu kearah tuan muda kecilnya itu, selama 8 tahun ia mengabdi kepada keluarga Cho dan selama itulah ia juga selalu melihat tuan dan nyonya Cho selalu bertengkar hanya karena masalah-masalah kecil. Ia pun mulai merengkuh tubuh mungil Kyuhyun kedalam pelukannya dan mengelus lembut punggung Kyuhyun. Ia sangat tahu bagaimana perasaan bocah kecil berusia 5 tahun ini, takut, sedih, dan bingung.

"Tuan muda tidak perlu memikirkan itu ne? Lupakan semua yang tuan muda lihat barusan.." ucap pelayan itu masih sambil mengelus punggung Kyuhyun yang masih sedikit bergetar.

"T-tapi.. K-kyu takut juci.." ucap Kyuhyun lagi dengan suara lirih, ia hanya bisa menenggelamkan kepalanya pada dada pengasuhnya yang telah ia anggap sebagai paman sendiri.

"Kyu tidak perlu takut.. ada Ahjussi disini.. Aku tidak akan meninggalkan tuan muda sendirian.." Ucap Pelayan itu yang membuat seorang Kyuhyun kecil mulai tenang. Tangisan nya pun mereda.

Begitu lah sedikit gambaran mengenai keadaan bagaimana kehidupan dari sebuah keluarga bermarga Cho tersebut. Sebuah keluarga yang sudah cukup di kenal sebagai salah satu keluarga pengusaha yang cukup berpengaruh di pasaran Korea, tetapi tak ada yang cukup tau bagaimana kehidupan di dalam keluarga itu sebenarnya.

Pertengkaran demi pertengkaran kerap terjadi di antara Tuan dan Nyonya besar Cho yang membuat Cho kecil selalu ketakutan dan menangis. Cho Kyuhyun, putra tunggal dari keluarga Cho tersebut harus rela selalu mendengar dan melihat pertengkaran kedua orang tuanya, ia tidak mengerti apa yang di masalahkan kedua orang tuanya dan saat ia menanyakannya, Tuan dan Nyonya Cho tak pernah menanggapinya bahkan tak jarang mereka tidak peduli pada sosok Kyuhyun yang ketakutan tersebut. Dan hal tersebut yang membuat seorang Kyuhyun mulai kesal dan membenci kedua orang tuanya saat mereka mulai bertengkar kembali. Seiring dengan berjalannya waktu, Kyuhyun pun tumbuh seorang diri tanpa adanya kasih sayang yang ia rasakan dalam keluarganya, apalagi setelah sang pengasuh kesayangannya meninggal karena sebuah penyakit, Kyuhyun sudah menganggap bahwa keluarga hanyalah sebuah nama asing tanpa ada maksud berarti di dalamnya, dan sejak saat itu ia sudah tak peduli dengan semua yang berhubungan dengan keluarganya tersebut. Meninggalkan sosok seorang Kyuhyun yang cengeng dan lemah.

.

.

.

oooOOO E.L.F OOOooo

14 tahun Kyuhyun lewati dengan sangat hambar dan datar. Kyuhyun tumbuh menjadi sosok namja yang sangat tampan, cuek, jahil dan terlihat tidak peduli pada sekitarnya.

Tapi ia juga selalu menjadi flower boy di sekolahnya bahkan saat di universitasnya ini, tentu dengan status keluarga Cho yang di kenal sebagai salah satu keluarga pengusaha sukses, dan yang terpenting adalah bagaimana penampilan dari seorang Tuan Muda Cho tersebut. Walaupun cuek dan tidak peduli, Kyuhyun selalu berpenampilan stylish dan membuat para yeoja selalu berteriak histeris saat melihatnya.

Cho Kyuhyun, 19 tahun ini adalah seorang mahasiswa yang cukup terkenal di jurusannya bahkan di seluruh jurusan di Universitasnya itu. Ia mengambil jurusan Modern Music yang walau sangat di tentang oleh sang Appa tapi apa peduli Kyuhyun toh itu adalah bakat dan hobinya. Kyuhyun memang mempunyai suara yang sangat indah dan merdu sehingga itu menjadi nilai tambah dari charisma seorang Cho muda ini.

Sebuah mobil SSC Ultimate Aero berwarna biru metalik terparkir sempurna di area parkir gedung fakultas Music di Kyung Hee University ini. Banyak para mahasiswi yang mulai mengerumuni sekitar mobil tersebut dengan mata berbinar, menanti sang pemilik mobil keluar dari mobil mewahnya tersebut.

Setelah beberapa saat, akhirnya pintu mobil tersebut terbuka dan muncullah sosok seorang namja yang sangat di kenali oleh seluruh penghuni Universitas tersebut. Cho Kyuhyun baru saja tiba di gedung universitasnya. Sama seperti biasa, seorang Kyuhyun selalu berpenampilan stylish dengan kemeja berwarna biru sapphire yang sangat pas body membuat lekukan tubuh dan abs nya tercetak jelas, di padu dengan straight jeans berwarna hitam membuat dirinya sangat enak di pandang.

Kyuhyun diam beberapa saat di samping pintu mobilnya, memperhatikan ke sekitar area parkir yang sudah di penuhi oleh para mahasiswi music maupun yang berbeda jurusan. Kyuhyun menghela nafas pelan lalu mulai membuka sunglasses nya menutupi matanya, kemudian tersenyum manis kearah yeoja-yeoja yang sudah berteriak histeris itu, itulah yang membuat Kyuhyun juga dikenal sebagai playboy kampus walau ia tidak pernah menjalin hubungan dengan para yeoja fans nya itu, jangankan playboy ia saja belum pernah mengikat dirinya dalam sebuah status pacaran dengan seorang yeoja atau namja sekalipun. Ia terlalu malas untuk mengurusi hal seperti itu.

Kyuhyun pun mengambil tas ransel hitam dari dalam mobilnya dan mengeluarkan headphone berwarna biru berpadu putih dan memakai nya, tak lupa mengambil sebuah PSP hitam yang akan menemaninya dalam perjalanan menuju kelas. Dan dengan santainya ia pun mulai melangkah pergi dari area parkiran dengan tetap setia di ikuti oleh para fans-fans nya itu.

Kyuhyun berjalan sambil mendengarkan music dan terus memainkan PSP nya, dan dengan segera ia masuk kedalam kelas pertamanya yang masih terlihat sepi karena kelas ini baru akan dimulai 20 menit lagi. Ia langsung terduduk di sebuah kursi di bagian belakang, ia suka dengan suasana yang tenang seperti ini. Dan tanpa memikirkan para yeoja yang masih memperhatikannya dari luar kelas, ia semakin focus pada layar PSP hitamnya.

"Kyu!"

Sebuah suara menginterupsi ruangan kelas yang tenang ini. Seorang namja tampan memasuki ruangan kelas itu, dan langsung menghampiri sosok Kyuhyun yang tak bergeming walau sudah di panggil.

"Kyuuu…." Panggil namja itu lagi sambil melepaskan headphone lalu mengacak rambut Kyuhyun kesal panggilannya di hiraukan.

"Aish.. Yak! Ikan badut! Lihat perbuatanmu! Aku kalah kan.. Aish…" Teriak Kyuhyun frustasi lalu langsung mendelik kesal dan menunjukan layar PSPnya yang bertuliskan Game Over pada namja yang mengganggu konsentrasinya itu. Namja itu pun hanya tertawa kecil.

"hehe.. Salah sendiri kenapa tidak menjawabku.." Ucap namja yang Kyuhyun kenal sebagai Lee Donghae seorang sunbaenya di SMA dulu. Donghae pun duduk di kursi depan Kyuhyun.

"Mau apa?" Tanya Kyuhyun singkat sambil mulai memainkan PSP nya lagi.

"Anii.. Hanya mampir saja.. Aku baru menemui temanku disini.." Jawab Donghae sambil memperhatikan Kyuhyun yang asyik sendiri dengan mainannya.

Donghae memang sunbae sekaligus teman dekat Kyuhyun. Mereka sama-sama mengurus organisasi OSIS saat di SMA, dan entah apa yang membuat mereka menjadi dekat, Donghae sudah menganggap Kyuhyun sebagai dongsaengnya sendiri.

"Kenapa masih disini? Gak ada kelas?" Tanya Kyuhyun lagi setelah terjadi keheningan di keduanya.

"Kelas ku dimulai 1 jam lagi, makanya aku main ke gedung music.." Jawab Donghae sambil memakai headphone milik Kyuhyun dan mengotak atik ipodnya. Ya, Donghae adalah mahasiswa seni tari modern semester 3, berbeda dengan Kyuhyun yang masih semester 1 jurusan Music.

"Hae Hyung.." Panggil Kyuhyun sambil mematikan PSP nya dan meletakkannya begitu saja di meja , lalu mulai menatap Donghae. Donghae yang sudah di tatap begitu pun mau tak mau melepaskan headphone dari telinganya dan bersiap mendengarkan cerita dongsaengnya itu.

"Bantu aku cari Apartemen ne?" Ucap Kyuhyun dengan muka memelas. Donghae mengerutkan dahi nya bingung.

"Apartemen untuk apa?" Tanya Donghae

"Aku sudah memutuskan akan keluar dari rumah itu." Jawab Kyuhyun sambil mengalihkan pandangannya keluar kelas dan menopang dagu dengan tangan kanannya.

"Ada apa lagi eoh?" Tanya Donghae lagi. Sebenarnya Donghae sudah sangat tahu keadaan keluarga Kyuhyun, dulu saat mereka masih di SMA saja Kyuhyun sering menginap di rumah Donghae.

"Seperti biasa. Aku rasa sudah saatnya aku pergi dari rumah aneh itu.. Aku akan tinggal sendiri.." Jawab Kyuhyun lagi tanpa menatap Donghae. Donghae menghela nafas berat.

"Arrasso.. Tapi kau yakin? Tinggal sendiri di luar rumah itu sangat berbeda…" Ucap Donghae sambil menatap intens Kyuhyun. Ia tahu masih ada keraguan di wajah Kyuhyun, dan ia takut anak yang tidak pernah hidup sendiri seperti Kyuhyun tersebut akan kesulitan jika hidup sendiri di luar rumah.

"Tinggal di dalam atau di luar tak ada beda nya bagiku Hyung.." Ucap Kyuhyun lirih lalu menghela nafas. Donghae pun tak mampu memberikan ucapan lagi. Ia hanya terdiam menatap Kyuhyun.

"Yak! Kenapa diam? Kau mau membantuku tidak?" Ucap Kyuhyun sambil menatap Donghae kesal.

"Ne.. Terus kau mau apa?" Tanya Donghae

"Carikan aku Apartemen.. Aku bingung harus mencari Apartemen seperti apa.." Ucap Kyuhyun.

"Ah.. Kalau bisa jangan yang terlalu mahal.. Aku hanya memiliki sedikit tabungan.." Timpal Kyuhyun lagi sambil memberikan cengirannya. Sebenarnya Kyuhyun sudah merencanakan akan meninggalkan rumah itu sejak kecil, namun biaya hidup sendiri masih menjadi pertimbangannya dan sekarang saat ia rasa semua sudah cukup ia pun akan melaksanakan misinya tersebut.

"Kau serius Kyu?" Tanya Donghae sekali lagi untuk benar-benar memastikan.

"Aish., aku serius Hyung.." Kyuhyun menjawab sambil mengangguk mantap.

"Arrasso.. Akan ku carikan.. Eumm.. Tapi kau kan tau Apartemen di sekitar Seoul ini harganya selangit.." Ucap Donghae sambil mengelus dagunya seakan mulai berfikir.

"Karena itu aku minta bantuanmu.. Aku sudah mencari dan tak ada harga yang cocok dengan tabunganku.." Kyuhyun memberikan cengiran terbaiknya pada Donghae yang sudah menggelengkan kepalanya bingung.

"Ah! Kenapa kau tidak ikut tinggal di tempatku saja?" Ucap Donghae setelah lampu diatas kepalanya bersinar terang. Kyuhyun mengernyit bingung.

"Itu.. Ikut aku tinggal di ELF House saja.. Sepertinya masih ada satu kamar disana…" Lanjut Donghae setelah mengingat sebuah kamar kosong di rumah yang ia tinggali bersama beberapa mahasiswa lain dari KyungHee University ini, ya semacam rumah dorm atau kos.

"Rumah apa? Rumah—Peri?" Tanya Kyuhyun bingung, bahkan ia tak tau temannya ini sudah tidak tinggal di rumah keluarganya sendiri.

"ahaha iyaa.. ELF House.. Aku baru pindah kesana 2 minggu yang lalu. Temanku menawariku untuk tinggal disana mengingat jaraknya dengan college kita itu cukup dekat jadi aku tidak akan sering telat lagi.." Jelas Donghae membuat Kyuhyun menganggukkan kepalanya mengerti.

"Lalu?" Tanya Donghae memastikan.

"Apa banyak yang tinggal disana?" Bukannya menjawab, Kyuhyun justru balik bertanya.

"Ne.. Ada beberapa orang yang tinggal disana, di tambah aku jadi ada 14 orang yang tinggal disana .. Dan aku yakin kau pasti akan menyukainya.." Ucap Donghae dengan nada riang dan bangga. Kyuhyun hanya terdiam seakan memikirkan tawaran tersebut. Ia ingin tempat yang nyaman juga murah, tapi ia juga tak ingin tempat yang terlalu ramai.

"Bagaimana Kyu?" Tanya Donghae saat melihat Kyuhyun terdiam dengan pose berfikir.

"Mollayo Hyung.. Aku fikirkan dulu ne?" Ucap Kyuhyun akhirnya membuat Donghae hanya menganggukan kepalanya.

Setelah itu, beberapa penghuni kelas yang lainnya pun mulai memasuki kelas. Ya, sepertinya kelas akan segera di mulai.

"Oke, kabari aku jika kau mau.. Jangan terlalu lama, aku takut sudah ada yang akan menempatinya.." Ujar Donghae sambil menepuk pundak Kyuhyun dan beranjak pergi meninggalkan kelas Kyuhyun. Kyuhyun terdiam sejenak dan setelahnya ia pun mulai menyalakan kembali PSP nya, mulai memainkan PSP itu di saat dosen mulai berbicara banyak hal di depan kelas.

.

.

.

oooOOO E.L.F OOOooo

Dengan langkah malas Kyuhyun berjalan meninggalkan kelas terakhirnya. Selalu seperti ini, ia paling tidak suka jika kelasnya sudah berakhir. Aneh bukan? Ya, bagi sebagian orang mereka pasti akan bersorak gembira saat meninggalkan kelas yang sangat membosankan dan melelahkan tersebut, tapi bagi Kyuhyun kelas berakhir artinya ia harus kembali ke rumah dan itu membuatnya malas.

Kyuhyun pun melangkahkan kakinya kearah café kampus untuk sedikit membuang waktunya. Pandangannya tetap focus pada PSP yang tak pernah menghilang dari tangannya tersebut.

BRAAKK

Entah sial atau apa, Kyuhyun yang tak pernah menabrak seseorang saat berjalan walau tatapannya focus ke PSP, sekarang ia tengah bertabrakan dengan seseorang dengan cukup keras. Namun karena keseimbangannya yang bagus, Kyuhyun hanya mundur beberapa langkah, berbeda dengan seseorang yang bertabrakan dengannya barusan, harus jatuh terduduk di depannya.

"Appo…"

"Yak! Bisakah kau jalan dengan benar?" Pekik seorang namja imut yang awalnya Kyuhyun kira sebagai yeoja tersebut.

"Mwo?" Kyuhyun yang baru tersadar dari acara –mari perhatikan namja imut- itu pun hanya bisa terbingung dengan ucapan namja itu.

"Aish.. kau.." Namja imut itu pun hanya bisa mendelik kesal pada Kyuhyun yang menatapnya intens, lalu mulai bangkit dari jatuhnya.

"G-gwenchana?" Tanya Kyuhyun sambil menjulurkan tangannya ingin membantu namja imut itu berdiri, namun tangannya di tepis dengan kasar dan itu membuat Kyuhyun mendelik kesal.

"Kalau jalan itu perhatikan jalan dengan benar, bukan perhatikan benda aneh itu.." Pekik namja imut itu lagi sambil menunjuk PSP hitam yang masih Kyuhyun genggam di tangan kirinya.

"Kurasa kau juga berjalan tidak benar.. Mana ada jalan mundur seperti itu.." Balas Kyuhyun yang sudah mulai kesal, membuat namja imut di depannya itu menggembungkan pipi chubby nya yang putih.

'Kyeopta' batin Kyuhyun tanpa sadar. Kyuhyun langsung menggelengkan kepalanya, menghilangkan semua fikiran aneh yang mulai melintas.

"Babo.." gumam namja imut itu sambil melangkahkan kakinya hendak melewati Kyuhyun. Tapi Kyuhyun yang mendengar gumaman itu pun tak terima dan reflect ia menarik lengan namja imut yang sudah hampir melewatinya.

"Kau bilang apa eum?" Tanya Kyuhyun lirih sambil memberikan seringaian evilnya.

"Lepas!" Perintah namja imut itu sambil menghentakan genggaman tangan Kyuhyun, namun Kyuhyun justru semakin mengeratkan genggamannya membuat namja imut di sampingnya meringis kesakitan.

"Minnie Hyung! Apa yang kau lakukan?"

Sebuah suara dengan nada tinggi menginterupsi kegiatan saling tatap kesal di kedua namja itu, Kyuhyun menolehkan kepalanya dan mendapati seorang namja mungil tengah berdiri di jarak cukup jauh dari mereka sambil melambaikan tangannya pada namja imut yang ia genggam ini.

"Ku bilang lepas!" desis namja imut itu lagi pada Kyuhyun yang menatapnya remeh.

"Bukankah kau harus mengatakan sesuatu setelah menabrak seseorang, cantik?" bisik Kyuhyun masih dengan seringaian jahil di wajah tampannya, membuat namja imut di genggamannya membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan ucapan Kyuhyun.

"Minnie Hyung.. ppalli! Semua sudah menunggu di ELF…" Teriak namja mungil itu lagi, membuat Kyuhyun mengernyit bingung.

"ELF?" Gumam Kyuhyun sambil menatap namja imut yang masih meronta meminta di lepaskan.

BUAGH….

Karena Kyuhyun yang lengah dengan fikiran mengenai ELF tersebut, namja imut itu berhasil menyikut pinggang Kyuhyun sehingga lengannya yang di cengkram kuat itu pun terlepas. Namja imut itu mendorong tubuh Kyuhyun hingga membentur dinding di sebelahnya, membuat Kyuhyun meringis kesakitan.

"Namja Babo.. Bukan hanya menyebalkan, ternyata kau juga tidak tahu sopan santun.. Perlu ku tekankan! Aku ini Namja! Jadi jangan sekali-kali memanggilku dengan panggilan seperti itu lagi, atau aku akan mematahkan tulangmu!" Desis namja imut di hadapan Kyuhyun, kemudian namja imut itu pun langsung melangkah pergi sambil merapikan kemeja nya. Kyuhyun masih terdiam menyandar pada dinding lalu entah mengapa ia tertawa kecil sambil menatap punggung namja imut yang baru saja mengomelinya dan memberi ancaman padanya.

"Jinja.. namja imut yang menarik.." gumamnya pelan seraya tersenyum penuh arti, kemudian Kyuhyun pun kembali melanjutkan perjalanannya, meninggalkan tempat tersebut.

.

.

.

oooOOO E.L.F OOOooo

PRAANGG….

BRRAAKK….

Kyuhyun baru saja tiba di rumah mewahnya, dan ia menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu saat pendengarannya menangkap suara yang sudah sangat familiar. Kyuhyun menghela nafas berat, lalu mengeluarkan headphone nya dari tas dan langsung memakainya, memutar sebuah music hard rock dengan volume full agar ia tak menangkap suara teriakan dan benda-benda terbanting yang sangat ia benci tersebut. Ia pun mulai melangkah masuk dan langsung menuju kamarnya di lantai 2.

"Aahhhh~"

Kyuhyun langsung merebahkan tubuh lelahnya di bed king size nya yang sangat empuk itu. Ia melepas headphone nya karena kamar nya ini memang kedap suara sehingga Ia tak akan mendengar suara apapun di luar dari kamar ini. Kyuhyun menutup matanya, menikmati keheningan yang ada.

BRAAKK…

Kyuhyun terlonjak kaget hingga terduduk di kasurnya saat pintu kamarnya terdobrak dengan begitu keras. Kyuhyun mendelik kesal melihat pelaku pendobrakan pintu kamarnya tersebut.

"Kyu! Cepat siapkan barang-barangmu.. Malam ini ikut eomma ke Jepang!" Perintah umma nya tanpa mempedulikan tatapan kesal Kyuhyun.

"Tidak boleh! Kyuhyun tetap bersama ku! Kalau kau mau pergi, pergi saja sendiri!" Bentak Tuan Cho sambil menggenggam lengan nyonya Cho yang hendak menghampiri Kyuhyun yang masih terduduk santai di ranjangnya.

"Lepas! Kyuhyun anakku, jadi aku akan membawanya bersama ku!" Pekik nyonya Cho lagi

"Mwo? Kau bilang apa? Kyuhyun itu anakku! Dia penerus ku!" Tuan Cho kembali membentak, dan keduamu terus menerus balas membentak hanya mempermasalahkan Kyuhyun anak siapa, dan memaksa Kyuhyun untuk tinggal bersama siapa.

Kyuhyun hanya terdiam, tapi tak bisa di sangkal bahwa amarahnya mulai memuncak sekarang, ia menggigit bibir bawahnya, tangannya pun menggenggam erat seprai biru laut.

"KYUHYUN ANAKKU! AKU EOMMA NYA, DIA IKUT BERSAMAKU!"

"SHIREO! DIA PENERUSKU! AKU YANG BERHAK ATAS DIRINYA!"

Semua suara itu terus mengiang di telinga Kyuhyun. Kyuhyun hanya memejamkan matanya erat, dan sedtik kemudian, ia membuka matanya yang sudah memerah dan menahan tangis itu.

"DIAM!" Teriak Kyuhyun sangat keras membuat Tuan dan Nyonya Cho terdiam seketika, sambil mengalihkan tatapan mereka pada putra tunggal mereka yang tengah menatap mereka dengan tatapan marah.

"AKU BUKAN ANAK KALIAN! AKU TIDAK AKAN TINGGAL BERSAMA KALIAN! KALIAN PUAS EOH?" Teriak Kyuhyun lagi, dan tanpa sadar sebulir air mata sudah melesat jatuh dari pucuk mata kanannya.

"Kyu~" Gumam Nyonya Cho sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya, ia tak percaya anak laki-lakinya bisa berteriak seperti itu apalagi mengatakan hal yang membuat hati nya berkedut sakit.

"Cho Kyuhyun! Jaga bicara mu!" Pekik Tuan Cho lagi menanggapi ucapan Kyuhyun.

"Aku Serius dengan ucapanku. Dan sekarang aku minta kalian untuk KELUAR!" Teriak Kyuhyun lagi sambil menunjuk pintu putih bersih di belakang kedua orang tuanya itu.

"Kyuhyun-ah.. A-"

'KU BILANG KELUAR!"

Kyuhyun tak membiarkan Nyonya Cho untuk menyelesaikan kalimatnya, ia kembali berteriak, bahkan lebih keras, membuat kedua orang tuanya mau tak mau menuruti perintah anaknya, mereka keluar dari kamar Kyuhyun dengan langkah gontai.

Kyuhyun menatap pintu putih kamarnya yang baru saja di tutup, nafasnya memburu, air mata sudah meluncur indah dari kedua pucuk matanya. Sedih, kecewa, dan marah, itulah perasaan Kyuhyun saat ini. Ia tak pernah mau mengatakan hal sekasar seperti itu, namun apa daya, emosi nya telah memuncak dan membuatnya tak bisa mengontrol ucapannya.

Kyuhyun menghapus jejak air mata di pipinya dengan kasar, ia menghela nafas nya berat. Beberapa saat ia terdiam sambil menundukkan kepalanya memperhatikan ranjang empuknya dengan tatapan kosong, kemudian ia mulai merogoh saku kemejanya dan mengeluarkan smartphone nya. Ia mendial beberapa nomor di layar smartphone touch screennya itu.

"Hae Hyung.. Aku.. Aku terima tawaranmu pindah ke ELF House itu.." Ucap Kyuhyun langsung to do point saat terdengar suara dari sambungan telfonnya tersebut. Setelah berbicara beberapa hal, Kyuhyun pun memutuskan sambungan itu.

"Mungkin ini yang terbaik.." Gumam Kyuhyun kemudian kembali merebahkan tubuhnya sambil memejamkan matanya, mengistirahatkan tubuh, hati dan fikirannya yang selalu lelah setiap harinya.

.

.

.

~TBC/END~

oooOOO E.L.F OOOooo


Annyeooonngg~! ^^

Waah.. Perkenalkan saya Kim Ji Yoon, Newbie di FFN ini.. hehehe

Setelah sebelumnya hanya setia sebagai reader, akhirnya saya memberanikan diri untuk nge publish FanFic saya disini^^

Untuk semua Senior juga Readerdeul di FFN, Bangapseumnida~^^ *deepbow

And, adakah yang berminat dengan Fic pertama saya di ffn ini? *berharap

Apakah ada yang ingin melanjutkan Fic abal nan pasaran ini? Hehe

Mohon pendapat, saran dan mungkin kritik yang membangun ne? No bash dan Flame yang menjatuhkan~!^^

The last…..

Mind to Riview? ^^